Anda di halaman 1dari 81

UNIVERSITAS TRISAKTI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI PERPAJAKAN

LAPORAN TUGAS AKHIR

TINJAUAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI PENERIMAAN DAN


PENGELUARAN KAS DI KECAMATAN DHE PERIODE
JANUARI - DESEMBER 2020

Diajukan Oleh :

RIZKY SANUSI
024.16.195

UNTUK MEMENUHI SEBAGAI DARI SYARAT KELULUSAN


FEBRUARI 2021
UNIVERSITAS TRISAKTI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI PERPAJAKAN

TANDA PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR

a. Nama : Rizky Sanusi


b. NIM : 02416195
c. Program : Diploma III
d. Program Studi : Akuntansi Perpajakan
e. Judul Laporan Tugas Akhir : Tinjauan Sistem Akuntansi Informasi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas di Kecamatan DHE Periode Januari -
Desember 2020.

Jakarta, 08 Februari 2021

Mengetahui, Menyetujui,
Ketua Program Dosen Pembimbing

(R. Rosiyana Dewi S.E., Ak., M.Si.,C.A.) (Rakendo Wijayanto, SE, MM)

i
UNIVERSITAS TRISAKTI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI PERPAJAKAN

FINAL REPORT APPROVAL

a. Name : Rizky Sanusi


b. NIM : 02416195
c. Program : Three Years Undergraduate
d. Study Program : Accounting Taxation
e. Title : Overview of the Accounting Information System for
Cash Receipts and Disbursements in DHE District for the
January - December 2020.

Jakarta, February 8th 2021

Acknowledge by, Approval by,


Head Major Advisor

(R.Rosiyana Dewi S.E., Ak., M.Si.,C.A.) (Rakendo Wijayanto, SE, MM)

ii
TANDA PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Yang bertandatangan dibawah ini :

Nama : Rizky Sanusi


NIM : 02416195
Program Studi : Diploma III Akuntansi Perpajakan

Menyatakan bahwa Laporan Praktek Kerja Lapangan ini adalah murni hasil karya sendiri.
Apabila saya mengutip karya orang lain, maka saya mencantumkan sumbernya sesuai
dengan ketentuan yang berlaku. Saya bersedia dikenakan sanksi pembatalan pelaporan ini
apabila terbukti melakukan kegiatan plagiat.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta , 08 Februari 2021

Mengetahui, Penyusun,
Dosen Pembimbing Mahasiswa PKL

(Rakendo Wijaya SE.MM) (Rizky Sanusi)

iii
UNIVERSITAS TRISAKTI FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
PROGRAM DIPLOMA III AKUNTANSI PERPAJAKAN

TANDA PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR

a. Nama : Rizky Sanusi


b. NIM : 02416195
c. Program : Diploma III
d. Program Studi : Akuntansi Perpajakan
e. Judul Laporan Tugas Akhir : Tinjauan Sistem Akuntansi Informasi Penerimaan dan
Pengeluaran Kas di Kecamatan DHE Periode Januari -
Desember 2020.

PANITIA PENGUJI LAPORAN TUGAS AKHIR

Tanggal : 09 Februari 2021 KETUA :


…………………………………………
( R.Rosiyana Dewi SE.,Ak, MSi, CA )
Tanggal : 09 Februari 2021 PEMBIMBING :
…………………………………………
( Rakendro Wijayanto, SE, MM )
Tanggal : 09 Februari 2021 ANGGOTA :
…………………………………………
( Marieta Ariani, SE, M.Si )

Telah disetujui dan diterima untuk memenuhi sebagian dari persyaratan kelulusan Progam
DIII Akuntansi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Trisakti

Jakarta , 09 Februari 2021


Menyetujui,
Ketua Program

(R. Rosiyana Dewi S.E., Ak., M.Si.,C.A.)

iv
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN

Yang bertanda tangan dibawah ini :


Nama : Rizky Sanusi
Nim : 02416195
Program Studi : Diploma III Akuntansi Perpajakan

Menyatakan bahwa saya bersedia untuk mempublikasikan Tugas Akhir ini atas nama saya
dan Dosen Pembimbing setelah dilakukan penulisan kembali (rewrite)
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Jakarta, 09 Februari 2021

(Rizky Sanusi)
02416195

v
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikun Wr.Wb.
Segala Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah Swt atas limpahan
berkat, rahmat, dan karunia-Nya yang diberikan kepada penulis. Shalawat serta
salam penulis panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai utusan Allah
Swt untuk memberikan petunjuk bagi seluruh umat-Nya. Sehingga atas izin-
Nya dengan segala daya dan upaya penulis dapat menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir dengan judul “Tinjauan Sistem Akuntansi Informasi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Kecamatan DHE Periode Januari -
Desember 2020”.
Adapun penulis Laporan Tugas Akhir ini disusun guna melengkapi salah
satu syarat untuk mencapai kelulusan Program Diploma Tiga (D3) Akuntansi
Perpajakan Universitas Trisakti.
Dalam usaha menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini, penulis mendapat
berbagai hambatan yang harus dihadapi. Namun atas do’a, bimbingan, arahan,
dan dukungan dari berbagai pihak, penulis mendapatkan semangat untuk terus
mengerjakan Laporan Tugas Akhir ini hingga selesai. Oleh karena itu, penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada berbagai pihak, terutama kepada :
1. Ibu. R. Rosiyana Dewi S.E., Ak., M.Si.,C.A. selaku Ketua Program
Diploma III Akuntansi Perpajakan Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Trisakti.
2. Bapak Rakendo Wijaya SE, MM selaku dosen pembimbing yang telah
meluangkan banyak waktunya untuk memberikan bimbingan, arahan,
saran serta masukan kepada penulis selama penyusunan Laporan Tugas

vi
Akhir ini hingga selesai.
3. Staff Kecamatan DHE yang telah memberikan bimbingan serta membantu
pengumpulan data untuk menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
4. Kedua Orang tua penulis serta Kaka penulis yang selalu memberikan do’a,
semangat , motivasi serta membantu dalam proses kelancaran penulis
hingga dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir ini.
5. Sahabat Penulis yaitu Dekoy yang telah membantu dalam menyelesaikan
Laporan Tugas Akhir ini.
6. Teman-teman terbaik penulis yaitu Gilang, Paijo, Ocid Rohim yang selalu
memberikan dukungan, saran dan bantuan dalam menyelesaikan Laporan
Tugas Akhir ini.
7. Seluruh rekan-rekan yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu, atas
do’a, bimbingan, bantuan, kritik dan saran yang bermanfaat yang diberikan
kepada penulis.
Akhir kata, semoga Allah Swt melimpahkan berkah dan rahmat-Nya
kepada semua pihak yang telah membimbing dan membantu penulis dalam
penyusunan Laporan Tugas Akhir dan semoga penulisan Laporan Tugas Akhir
ini memberikan manfaat yang baik bagi para pembaca dan semua pihak yang
membutuhkan.
Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Jakarta, 07 Februari 2021


Penulis

(Rizky Sanusi)

vii
DAFTAR ISI

TANDA PERSETUJUAN LAPORAN TUGAS AKHIR .............................................. i


FINAL REPORT APPROVAL ....................................................................................... ii
TANDA PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN ........................................................ iii
TANDA PENGESAHAN LAPORAN TUGAS AKHIR ............................................... iv
SURAT PERNYATAAN KESEDIAAN UNTUK DIPUBLIKASIKAN ..................... v
KATA PENGANTAR ...................................................................................................... vi
DAFTAR ISI ..................................................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................................. x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................................ xi
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................................... xii
ABSTRAK ........................................................................................................................ xiii
ABSTRACT ......................................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................... 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Waktu dan Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan .................... 2
C. Metode Penyusunan Tugas Akhir ............................................................ 2
D. D. Perumusan Masalah ............................................................................. 3
E. Tujuan Laporan Tugas Akhir .................................................................... 3
F. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir ............................................ 4
BAB II KERANGKA TEORITIS ............................................................................. 5
A. Landasan Teori ........................................................................................... 5
1. Sistem Informasi Akuntansi ..................................................................... 5
1.1 Definisi Sistem .................................................................................. 5
1.2 Definisi Informasi .............................................................................. 5
1.3 Definisi Sistem Informasi .................................................................. 6
1.4 Definisi Akuntansi ............................................................................. 7
1.5 Definisi Sistem Informasi Akuntansi ................................................ 7
1.6 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi ................................................ 7

viii
1.7 Bagan Alir ......................................................................................... 8
2. Sistem Informasi Kas Pemerintah ........................................................... 11
2.1 Sistem Informasi Penerimaan Kas Pemerintah ................................. 11
2.2 Sistem Informasi Pengeluaran Kas .................................................... 13
3. Pengendalian Internal ............................................................................... 14
3.1 Definisi Pengendalian Internal .......................................................... 14
3.2 Komponen-komponen pengendalian internal .................................... 15
3.3 Tujuan Pengendalian Internal ............................................................ 16
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ..................................................... 19
A. Gambaran Umum Perusahaan .................................................................. 19
1. Sejarah Singkat .................................................................................. 19
2. Visi, dan Misi Kecamatan ................................................................. 19
3. Struktur Perusahaan Kecamatan DHE ............................................... 20
B. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan ............................................................ 27
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ...................................................................... 28
1. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas .......................................... 28
2. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas ........................................ 31
2.1 Belanja Tidak Langsung .................................................................... 31
2.2 Belanja Langsung ............................................................................... 34
3. Pengendalian Internal dikantor Kecamatan DHE ................................... 37
4. Kesesuaian Pengendalian Internal Kecamatan DHE dengan Pengendalian
Internal Menurut Teori Mulyadi. ............................................................. 38
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI ............................... 41
A. Simpulan ............................................................................................. 41
B. Keterbatasan ........................................................................................ 41
C. Implikasi ............................................................................................... 42
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 43
LAMPIRAN ...................................................................................................................... 44

ix
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Simbol-simbol Bagan Alir ............................................................................... 9

x
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka Pemikiran .................................................................................... 17


Gambar 3.1 `Struktur Organisasi ........................................................................................ 20
Gambar 4.1` Flowchart Prosedur Penerimaan Kas ........................................................... 30
Gambar 4.2` Flowchart Prosedur Pengeluaran Kas Belanja Tidak Langsung Pembayaran
Gaji .............................................................................................................` 33
Gambar 4.3` Flowchart Prosedur Pengeluaran Kas Belanja Langsung Pengeluaran Persediaan
Sarana Prasara ............................................................................................. 36

xi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Laporan Realisasi Anggara Satker Berdasarkan Transaksi Tahun 2020 .......... 45

xii
ABSTRAK

Kecamatan DHE merupakan Instansi Pemerintah yang menjadi Sarana dalam


Menjalankan kegiatan Masyarakat yang ada di desa. Pada Aktivitas Operasional Kecamatan
DHEterdapat aktivitas Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Oleh Karena itu untuk mengontrol
kegiatan Penerimaan dan Pengeluaran Kas dibutuhkan Sistem Informasi Akuntansi yang di
rancang sebaik mungkin. Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui penggunaan,penerapan
dan keefektifan Sistem Informasi Akuntansi terhadap Penerimaan dan PengeluaranKas di
Kecamatan DHE. Penulis dalam menyusun laporan tugas akhir ini melakukan Praktek Kerja
Lapangan selama kurang lebih 3 bulan mulai dari 19 Oktober 2020 sampai dengan 18
Desember 2020. Metode yang penulis gunakan dalam pengumpulan data yaitu metode studi
pustaka, metode pengamatan langsung, dan metode wawancara. Kegiatan ini dilakukan mulai
dari penjelasan secara detail mengenai prosedur Penerimaan kas misalnya yang berasal dari
APBD (Anggaran Perencanaan Belanja Daerah) dan Pengeluaran kas yang terdiri dari Belanja
tidak langsung seperti Pembayaran Gaji dan Belanja langsung seperti perencanaan persediaan
Sarana Prasarana. Penulisan ini juga membahas pengendalian internal kecamatan yang secara
keseluruhan dilakukan terhadap risiko yang terjadi.

Kata Kunci : Sistem Informasi Akuntansi, Pengendalian Internal, Penerimaan Kas,


Pengeluaran Kas

xiii
ABSTRACT
DHE sub-district is a government agency that becomes a means of carrying out
community activities in the village. In DHE Subdistrict Operational Activities there are cash
receipts and disbursements. Therefore, to control the activities of cash receipts and
disbursements, an accounting information system is needed which is designed as best as
possible. This writing aims to determine the use, application and effectiveness of the
Accounting Information System for Cash Receipts and Expenditures in DHE District. The
author in compiling this final project report carried out Field Work Practices for
approximately 3 months starting from 19 October 2020 to 18 December 2020. The methods I
use in data collection are literature study methods, direct observation methods, and interview
methods. This activity is carried out starting from a detailed explanation of the procedures for
cash receipts, for example those coming from the APBD (Regional Expenditure Planning
Budget) and cash expenditures consisting of indirect expenditures such as salary payments
and direct expenditures such as planning for supplies of infrastructure. This writing also
discusses sub-district internal control which as a whole is carried out against the risks that
occur.

Keywords: Accounting Information Systems, Internal Control, Cash Receipts, Cash


Disbursement

xiv
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dengan adanya perkembangan ekonomi, Setiap Perusahaan berusaha meningkatkan
efisiensi dan efektifitas perusahaan. Setiap Perusahaan harus bersaing dengan perusahaan
lainnya, mengingat bahwa persaingan dalam dunia bisnis ini semakin ketat. Dengan adanya
persaingan yang sangat ketat ini menyebabkan perusahaan harus berorientasi terhadap
pelayanan yang efektif dan efisien.
Dalam sebuah perusahaan/instansi, penerapan sistem akuntansi dapat mengoptimalkan
biaya operasional yang dikeluarkan oleh perusahaan. Salah satu sistem akuntansi yang
digunakan oleh perusahaan adalah sistem yang berkaitan dengan kas baik penerimaan atau
pengeluaran kas. Penerapan sistem penerimaan dan pengeluaran kas pada perusahaan/instansi
sangatlah penting, mengingat kas digunakan untuk membiayai biaya operasional perusahaan.
Kas merupakan hal yang harus diperhatikan dalam suatu perusahaan/instansi
pemerintah. Sebab pada prinsipnya kas merupakan aset lancar yang mempunyai sifat yang
mudah dipindahtangankan sehingga perlu pengawasan dalam mengontrol penerimaan dan
pengeluaran kas. Dalam pengelolaan perusahaan atau instansi pemerintah, kas merupakan hal
yang penting dalam setiap transaksi yang terjadi di perusahaan atau instansi pemerintah untuk
itu diperlukan suatu Sistem Informasi Akuntansi kas yang dirancang sedemikian rupa
sehingga setiap transaksi yang berhubungan dengan kas dapat dicatat dengan baik.
Pemerintah Daerah DHE merupakan instansi Pemerintah yang proses pekerjaan nya
melayani masyarakat seperti pembangunan fasilitas, upah atau gaji karyawan, KTP (Kartu
Tanda Penduduk), Kartu Keluarga, Akte Kelahiran, APBD (Anggaran Pendapatan dan
Belanja Daerah), dan hal-hal yang terkait dengan pendapatan dan pengeluaran daerah, tentu
saja semua itu berkaitan dengan transaksi kas. Oleh karena itu Sistem Informasi Akuntansi
dan Pengendalian Internal terkait penerimaan dan pengeluaran kas pada Pemerintah Daerah
DHE sangat dibutuhkan.
Pengendalian Internal terkait penerimaan dan pengeluaran kas harus diterapkan pada
perusahaan maupun instansi atau badan. Hal ini dilakukan supaya tidak terjadi
penyalahgunaan dana dari penerimaan dan pengeluaran kas.

1
2

Dalam pengendalian intern sistem penerimaan dan pengeluaran kas diperlukan adanya
prosedur yang baik yang sesuai dengan kebijakan manajemen yang telah ditetapkan.
Penerimaan dan pengeluaran kas yang dilakukan diluar prosedur yang telah ditentukan, akan
memungkinkan terjadinya penyelewengan ataupun penggelapan kas maupun penerimaan dan
pengeluaran kas yang tidak berfungsi pada fungsi jabatan terkait.
Sistem Informasi Akuntansi sangat penting dalam menjalankan kegiatan . Apabila
Sistem Informasi Akuntansi dalam Kegiatan Penerimaan dan Pengeluaran kas di Pemerintah
Daerah tidak berjalan dengan baik akan berdampak pula kepada masyarakat. Berdasarkan
uraian diatas, Penulis mengambil judul “Tinjauan Sistem Informasi Akuntansi
Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Pemerintah Daerah DHE Periode Januari-
Desember 2020”.

B. Waktu dan Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan


Adapun jangka waktu yang ditempuh dalam melaksanakan Praktek Kerja Lapangan kurang
lebih selama 50 (lima puluh) hari, yaitu sebagai berikut:
Nama Instansi : Kantor Kecamatan DHE
Mulai Tanggal : 19 Oktober 2020
Berakhir Tanggal : 18 Desember 2020

Dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan di Kantor Kecamatan DHE,


Penulis melaksanakan tugasnya sebagai berikut:
1. Merekap dan mengecek Bukti-bukti terkait Transaksi Penerimaan Kas.
2. Merekap dan mengecek Bukti-bukti terkait Transaksi Pengeluaran Kas.
3. Menginput Data ke sistem yang digunakan.
4. Mengumpulkan data terkait laporan tugas akhir.
5. Wawancara dengan Pegawai yang terlibat dengan Laporan tugas akhir.

C. Metode Penyusunan Tugas Akhir


Dalam Penyusunan Tugas akhir mengumpulkan data merupakan hal yang penting
dilakukan, karena suatu data yang benar, jelas dan lengkap akan membantu menyelesaikan
masalah yang terkait dengan pembahasan laporan ini. Adapun metode yang penulis lakukan
3

dalam mengumpulkan data adalah:


1. Penelitian Keperpustakaan (Library Research)
Dalam metode ini penulis mempelajari, memahami serta mengumpulkan informasi
melalui buku, jurnal, karya ilmiah, standar akuntansi yang berlaku, dan referensi lainnya,
yang terkait laporan yang penulis hendak susun.
2. Penelitian Lapangan (Field Research)
Penelitian ini diadakan dengan melakukan pengamatan langsung atas pelaksanaan tugas
yang terkait dengan objek yang diamati (Observasi) serta mengadakan wawancara yang
terkait dengan permasalahan yang akan dibahas.

D. Perumusan Masalah
Adapun masalah yang diangkat dalam penyusunan Laporan tugas akhir yaitu antara
lain:
1. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas di Kantor Kecamatan DHE?
2. Bagaimana Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas di Kantor Kecamatan DHE?
3. Bagaimana Pengendalian Internal di Kantor Kecamatan DHE ?
4. Bagaimana Kesesuaian Pengendalian Internal di Kantor Kecamatan DHE dengan Teori
Menurut Mulyadi ?

E. Tujuan Laporan Tugas Akhir


Adapun Tujuan yang ingin dicapai oleh penulis dalam pembuatan Laporan Tugas akhir
adalah:
1. Untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas di Kantor Kecamatan
DHE.
2. Untuk mengetahui Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas di Kantor Kecamatan
DHE.
3. Untuk mengetahui Pengendalian Internal di Kantor Kecamatan DHE.
4. Untuk mengetahui Mekanisme Pencatatan Penerimaan dan Pengeluaran Kas di Kantor
Kecamatan DHE.
4

F. Sistematika Penulisan Laporan Tugas Akhir


Dalam membuat Laporan Hasil Tugas Akhir penulis mengemukakannya dalam lima sub
bagian, adalah:
BAB I PENDAHULUAN
Dalam bab ini dijelaskan latar belakang yang menjadi alasan pemilihan Judul
Laporan Praktek Kerja lapangan, waktu dan Tempat dilakukannya Praktek Kerja
Lapangan, Kegiatan Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan Penyusunan
Laporan Praktek Kerja Lapangan, Perumusan Masalah, Tujuan Praktek Kerja
Lapangan, Sistematika Penulisan Laporan.
BAB II KERANGKA TEORITIS
Dalam bab ini dijelaskan beberapa pengertian teori-teori, ketentuan standar
akuntansi serta sumber-sumber lainnya yang menjadi pelengkap terkait topik yang
akan dibahas. Selain itu, pada bab ini membahas tentang permasalahan yang
terjadi dalam pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan.
BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN DAN KEGIATAN PRAKTEK
KERJA LAPANGAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang sejarah singkat, visi, misi dan tujuan Kecamatan
DHE, Kegiatan Perusahaan, dan Layanan Perusahaan serta Struktur Organisasi
Perusahaan.
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini dijelaskan tentang hasil dan pembahasan yang menjawab
perumusan masalah, Khususnya dalam Menganalisis Sistem Informasi Akuntansi
dan Pengendalian Internal atas Penerimaan dan Pengeluaran Kas. Serta
pembahasan tentang keterkaitan antara pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan
dengan teori yang dipelajari serta evaluasi yang telah dilakukan.
BAB V SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI
Dalam bab ini dijelaskan Simpulan yang dapat ditarik dari permasalahan yang ada
dari pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan, Membahas Keterbatasan dalam
pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan dan saran yang mendeskripsikan usulan
perbaikan yang bermanfaat bagi instansi tempat Praktek Kerja Lapangan maupun
menambah wawasan bagi pembaca.
BAB II
KERANGKA TEORITIS

A. Landasan Teori
1. Sistem Informasi Akuntansi
1.1 Definisi Sistem
Menurut Wiratna (2015:1) :
“ Sistem adalah Kumpulan elemen yang saling berkaitan dengan bekerja sama
dalam melakukan kegiatan untuk mencapai suatu tujuan.”

Berkaitan dengan Sistem, Azhar Susanto (2017:22) mengemukakan bahwa :


“ Sistem adalah Kumpulan/group dari sub sistem/bagian/komponen apapun baik
phisik atau pun non phisik yang saling berhubungan satu sama lain dan bekerja
sama secara harmonis untuk mencapai satu tujuan tertentu.”.

Sedangkan Menurut Fery wongso (2016:163) bahwa :


“ Sistem adalah kumpulan atau rangkaian komponen-komponen yang saling
berhubungan, bekerja sama dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan
dengan melalui tiga tahap input (masuk), proses, dn output (keluar).”

Dari Definisi mengenai sistem yang disebutkan diatas, dapat disimpulkan


bahwa sistem adalah suatu komponen-komponen yang saling berhubungan satu
sama lain dalam mencapai suatu tujuan tertentu melalui proses input sampai
menghasilkan output.

1.2 Definisi Informasi


Menurut Romney dan Steinbart (2015:4) bahwa :
“ Informasi adalah data yang telah dikelola dan diproses untuk memberikan arti
dan memperbaiki proses pengambilan keputusan.”
Sedangkan menurut Hutahean (2015:9) mengemukakan bahwa :
“Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya.”

5
6

Menurut TMBooks (2017:4) bahwa Informasi memiliki Karakteristik yang


menggambarkan Informasi yaitu :
1. Relevan
2. Andal
3. Lengkap
4. Tepat Waktu
5. Dapat dipahami
6. Dapat diverifikasi
7. Dapat diakses oleh pengguna jika diperlukan.

Dari definisi Informasi yang telah disebutkan diatas dapat disimpulkan bahwa
informasi adalah data yang telah telah diproses sehingga bermanfaat bagi
pengambil keputusan.

1.3 Definisi Sistem Informasi


Menurut Anggun Nugroho (2015:974) bahwa :
“Sistem Informasi adalah suatu kumpulan elemen-elemen atau sub sistem buatan
manusia yang secara umum terdiri atas sekumpulan komponen berbasis computer
dan manual yang dibuat untuk menghimpun, menyimpan, dan mengelola data
serta menyediakan informasi keluaran kepada para pemakai.

Sedangkan Sistem Informasi Menurut Krismaji (2015:15) adalah :


Sistem Informasi adalah suatu cara-cara yang diorganisasikan untuk
mengumpulkan, memasukan, dan mengolah serta menyimpan data, dan cara-cara
yang diorganisasikan untuk menyimpan, mengelola, mengendalikan, dan
melaporkan informasi sedemikian rupa sehingga sebuah organisasi dapat
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Dari Definisi mengenai sistem Informasi yang disebutkan diatas, dapat


disimpulkan bahwa sistem Informasi adalah Kumpulan Informasi yang
digunakan untuk menghimpun, menyimpan dan mengelola data menjadi suatu
informasi yang berguna untuk pemakai informasi.
7

1.4 Definisi Akuntansi


Menurut Syaiful Bahri (2019:1) Akuntansi adalah :
“ Pengidentifikasian, pencatatan, penggolongan, pengikhtisaran, dan pelaporan
atas transaksi dengan cara sedemikian rupa serta sistematis.”

Sedangkan Akuntansi Menurut Sumarsan (2017:1) Akuntansi adalah :


Suatu seni untuk mengumpulkan, mengidentifikasi, mengklasifikasi, mencatat
transaksi serta kejadian yang berhubungan dengan keuangan, sehingga dapat
menghasilkan informasi keuangan atau suatu laporan keuangan yang dapat
digunakan oleh pihak-pihak yang berkepentingan.

Sehingga Dapat disimpulkan bahwa Akuntansi adalah suatu proses yang


mengelola kejadian yang berhubungan dengan keuangan agar menjadi informasi
keuangan yang dapat di gunakan oleh pemakai kepentingan.

1.5 Definisi Sistem Informasi Akuntansi


Menurut TMBooks (2017:6), Sistem Informasi Akuntansi adalah :
“ Sistem yang mengumpulkan, mencatat,, menyimpan, dan memproses data
sehingga menghasilkan Informasi bagi para pengambil keputusan”.

Sedangkan Azhar Susanto (2017:80) bahwa :

Sistem Informasi Akuntansi dapat didefinisikan sebagai kumpulan (integrasi)


dari sub-sub sistem/komponen baik fisik maupun nonfisik yang saling
berhubungan dan bekerja sama satu sama lain secara harmonis untuk mengolah
data dan transaksi yang berkaitan dengan masalah keuangan menjadi informasi
keuangan.

Maka dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Akuntansi adalah Sistem


yang saling berhubungan untuk mengolah data transaksi yang berkaitan dengan
keuangan menjadi suatu Informasi Keuangan yang berguna bagi pengambil
keputusan.

1.6 Manfaat Sistem Informasi Akuntansi


Manfaat Sistem Informasi Akuntansi, Menurut TMBooks (2017:4) terdiri dari :
1) Mendukung kegiatan rutin seperti menangani kegiatan operasi rutin (Order
Pelanggan, Melakukan Penagihan dsb).
2) Mendukung Keputusan seperti memutuskan produk mana yang harus
8

tersedia dalam stok dan memutuskan bagaimana cara untuk


memasarkannya.
3) Perencanaan dan pengendalian seperti memiliki informasi yang berkaitan
dengan anggaran dan biaya standar sehingga manajemen dapat
membandingkan anggaran dengan biaya yang sebenarnya.
4) Menerapkan pengendalian internal seperti prosedur , sistem yang digunakan
untuk melindungi aset perusahaan dari kerugian yang terjadi.

1.7 Bagan Alir


Menurut Romney (2015:67) mengatakan bahwa :
“Bagan Alir (Flowchart) adalah Teknik analitis yang menggunakan seperangkat
simbol standar untuk menjelaskan gambar beberapa aspek dari sistem informasi
secara jelas, ringkas dan logis.”

Sedangkan, Krismiaji (2015:69) mengatakan bahwa Bagan alir merupakan Teknik


analisis yang digunakan untuk menjelaskan aspek-aspek sistem informasi secara
jelas, tepat dan logis. Bagan alir menggunakan serangkaian simbol standar untuk
menguraikan prosedur pengolahan transaksi yang digunakan oleh sebuah
perusahaan sekaligus menguraikan aliran data dalam sebuah sistem.
Menurut Romney (2015:67) simbol bagan alir dibagi ke dalam 4 (empat)
kategori, yaitu :
1. Simbol Input/Output, menunjukkan input ke output dari sistem
2. Simbol Pemrosesan, menunjukkan pengolahan data, baik secara elektronik
atau dengan tangan.
3. Simbol Penyimpanan, menunjukkan tempat data disimpan.
4. Simbol Arus dan Lain-lain, menunjukkan arus data, dimana bagan alir
dimulai hingga berakhir, keputusan dibuat, dan cara menambah penjelas
untuk bagan alir.
9

Tabel 2.1
Simbol-simbol Bagan Alir

Simbol Nama Penjelasan

Input/Output

Sebuah Dokumen atau laporan,


Dokumen dokumen dapat dibuat dengan tangan
atau dicetak oleh Komputer.

Digambarkan dengan menumpuk


Dokumen Rangkap simbol dokumen dan pencetakan
nomor dokumen dibagian dengan
dokumen pada bagian kiri atas.
Digunakan untuk menggambarkan
berbagai media input dan output dalam
Input/Output, Jurnal/ sebuah bagan alir program,
Buku Besar Menggambarkan jurnal dan buku besar
dalam bagan alir dokumen.

Informasi ditampilkan oleh alat output


Tampilan on-line seperti terminal CRT atau
Monitor computer PC.

Pemasukan Data Entry data oleh on-line seperti terminal


Online CRT atau komputer pribadi.

Pemrosesan
Pemrosesan Sebuah fungsi pemrosesan yang
Komputer dilaksanakan oleh komputer, biasanya
menghasilkan perubahaan terhadap
data atau informasi.
Sebuah kegiatan pemrosesan yang dilaksana

Kegiatan Manual

Kegiatan Campuran Sebuah fungsi pemrosesan yang


dilaksanakan menggunakan alat selain
komputer.

Penyimpanan
10

Simbol Nama Penjelasan


Kegiatan Pemasukan Sebuah Kegiatan yang dilakukan
Data Off-Line dengan menggunakan sebuah alat
pemasukan data off-line (entry data ke
disket, register kas).
Data yang disimpan secara permanen
pada disk bermagnet, digunakan untuk
Disk Bermagnet menyimbolkan file induk (master file)

Penyimpanan Data disimpan sementara dalam file


On-Line on-line dalam sebuah media direct
access seperti disket.

Arsip dalam dokumen disimpan dan


diambil secara manual. Huruf
Arsip didalamnya menunjukan cara
pengurutan arsip : N = urut nomor, A=
urut abjad, T = urut tanggal.
Arus dan Lain-lain
Arus Dokumen atau Arah arus dokumen atau pemrosesan,
Pemrosesan arus normal adalah kekanan atau
kebawah.
Penghubung Dalam Menghubungkan bagan alir pada
Sebuah Halaman halaman yang sama. Pengguna simbol
ini adalah untuk menghindari terlalu
banyak anak panah yang saling
melintang dan membingungkan.
Penghubung Pada Menghubungkan bagan alir yang berada dihalama
Halaman yang
berbeda
Digunakan untuk memulai, mengakhiri
atau titik henti dalam sebuah proses
Terminal atau program juga digunakan untuk
menunjukan pihak eksternal.
Keputusan Sebuah tahap pembuatan keputusan,
digunakan dalam bagan alir program
computer untuk menunjukan cabang
bagi alternatif cara.

Sumber :Krismiaji (2015:70)


11

2. Sistem Informasi Kas Pemerintah

2.1 Sistem Informasi Penerimaan Kas Pemerintah

Menurut Sujarweni (2016:379) , Sistem Informasi Kas adalah :

“Satu Prosedur catatan yang dibuat untuk melaksanakan kegiatan penerimaan


uang yang berasal dari berbagai macam sumber.”
Sedangkan Menurut Mulyadi (2016:379) Sistem Penerimaan Kas adalah : “Kas
yang diterima baik yang berupa uang tunai maupun surat berharga.”

Menurut Pemerintah ada 2 Jenis Penerimaan yaitu :

1. Penerimaan Kas menurut Pemerintah Pusat

a) Penerimaan Perpajakan, yaitu semua penerimaan yang terdiri dari atas

pajak yang berasal dari dalam negeri dan pajak internasional. Pajak dalam

negeri berupa pajak penghasilan, pajak pertambahan nilai, pajak

penjualan atas barang mewah, pajak bumi dan bangunan, cukai serta

pajak lainnya. Sedangkan Pajak Internasional berupa bea masuk dan bea

keluar.

b) Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP), yaitu semua penerimaan yang

diterima dalam bentuk penerimaan sumber daya alam, bagian pemerintah

atas laba Badan Usaha Milik Negara (BUMN), penerimaan bukan pajak

lainnya serta pendapatan badan layanan.

c) Penerimaan Hibah, yaitu semua penerimaan negara yang baik itu dalam

bentuk devisa, ataupun dalam bentuk barang dan jasa, serta surat berharga

yang diperoleh dari pemberian negara lain atau perorangan.

2. Jenis Penerimaan Kas Menurut Pemerintah Daerah

a) Pendapatan asli daerah, merupakan pendapatan daerah yang bersumber

dari daerah itu sendiri seperti pajak daerah, retribusi daerah, hasil
12

pengolahan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan lain-lain PAD yang

sah.

b) Pendapatan transfer, merupakan pendapatan yang bersumber dari transfer

pemerintah pusat dalam rangka pelaksanaan otonomi daerah seperti dana

perimbangan (dana bagi hasil, dana alokasi umum, dan alokasi khusus)

dan pendapatan transfer lainnya.

c) Lain-lain pendapatan yang sah, merupakan pendapatan yang berasal dari

pendapatan asli daerah. Dana yang bersumber dari pendapatan asli daerah

tersebut merupakan salah satu faktor penunjang dalam melaksanakan

kewajiban daerah untuk membiayai pembangunan daerah.

 Fungsi dan Pihak yang terkait

Fungsi yang terkait dalam penerimaan kas yaitu :

1. Kepala Surat Keterangan Pajak Daerah (SKPD)//Pengguna Anggaran..

2. Bendahara Pemerintah.

3. Pejabat Penatausahaan Keuangan Satuan Kerja Perangkat Daerah (PPK-

SPKD)

4. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Desa (PPKD).

 Dokumen yang digunakan

Dokumen yang digunakan dalam prosedur penerimaan, penyetoran kas dan

pencatatan kas pada Sub Sistem Informasi Penerimaan Pendapatan Asli Daerah

melalui Bendahara Pemerintah Penerimaan adalah :

1. Surat Keterangan Pajak Daerah (SKPD)/Surat Ketetapan Retribusi Daerah

(SKRD).
13

2. Tanda Bukti Penerimaan (TBP).

3. Surat Tanda Setoran (STS).

4. Nota Kredit Bank.

5. Rekapan Setoran.

6. Rekapitulasi Penerimaan Harian (RPH).

7. Rekening Koran (RK).

2.2 Sistem Informasi Pengeluaran Kas

Menurut Mulyadi (2016:425) mengatakan bahwa :

“Sistem Informasi Pengeluaran Kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan pengeluaran baik dengan cek maupun dengan uang
tunai.”

Sedangkan Menurut Abdi Manado (2016) : Sistem Pengeluaran Kas


merupakan kesatuan yang melibatkan bagian-bagian, formulir-formulir, catatan-
catatan, prosedur-prosedur dan alat-alat yang saling berkaitan satu sama lain yang
digunakan perusahaan untuk menangani pengeluaran kas.

Menurut Erlina et.al Terdapat dua jenis pengeluaran Pemerintah yaitu :


a. Belanja, ialah semua pengeluaran rekening kas umum daerah yang
mengurangi saldo anggaran lebih dalam periode tahun anggaran
bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh
pemerintah daerah.
b. Menurut Ikatan Akuntan Indonesia dalam Standar Akuntansi Keuangan
(revisi 2015), beban adalah penurunan manfaat ekonomi selama satu
periode akuntansi dalam bentuk arus kas keluar atau berkurangnya aset atau
terjadinya kewajiban yang mengakibatkan penurunan ekuitas yang tidak
menyangkut pembagian kepada penanam modal.
 Fungsi dan Pihak Terkait.
1. Bank.
14

2. KPA ( Kuasa Pengguna Anggaran).


3. BUD (Bendahara Umum Daerah).
4. Bendahara Pengeluaran.
 Dokumen yang digunakan.
1. DPA (Dokumen Pelaksanaan Anggaran).
2. SPP (Surat Permintaan Pembayaran).
3. SPM (Surat Perintah Membayar).
4. SP2D (Surat Perintah Pencairan Dana).

3. Pengendalian Internal
3.1 Definisi Pengendalian Internal
Menurut Krismiaji (2015:216) mengemukakan bahwa :
Pengendalian Internal (internal control) adalah rencana organisasi dan metode
yang digunakan untuk menjaga atau melindungi aktiva, menghasilkan informasi
yang akurat dan dapat dipercaya, memperbaiki efisiensi, dan mendorong
ditaatinya kebijakan manajemen.

Sedangkan, Menurut Romney dan Steinbart (2015:216) bahwa :

Pengendalian internal adalah sebuah proses yang diimplementasikan untuk


memberikan jaminan yang memenuhi beberapa objektif dari pengendalian
internal, diantaranya yaitu menjaga aset, menjaga catatan dalam detail yang
cukup untuk pelaporan aset perusahaan yang tepat dan akurat, menyediakan
informasi yang akurat dan dapat dipercaya, menyiapkan laporan keuangan
dengan kriteria yang ditentukan, mendorong dan meningkatkan efisiensi
operasional, mendorong ketaatan dalam hal manajerial, dan memenuhi
persyaratan dari regulasi dan peraturan yang ada.

Dari Definisi-definisi diatas, dapat disimpulkan bahwa pengendalian


internal adalah Rencana Perusahaan/Organisasi untuk membantu dalam mencapai
target yang efektif dan efisien dan mendorong ditaatinya kebijakan dari
manajemen.
15

3.2 Komponen-komponen pengendalian internal


Menurut Wiratna Sujarweni (2015:71) memiliki 5 komponen utama yaitu :
1) Lingkungan Pengendalian
Lingkungan Pengendalian merupakan sarana dan prasarana yang ada di
dalam organisasi atau perusahaan untuk menjalankan struktur pengendalian
internal yang baik.
2) Penaksiran Risiko
Manajemen perusahaan harus dapat mengidentifikasi berbagai risiko yang
dihadapi oleh perusahaan. Dengan memahami risiko, manajemen dapat
mengambil tindakan pencegahan sehingga perusahaan dapat menghindari
kerugian yang besar.
3) Aktivitas Pengendalian
Kegiatan Pengawasan merupakan berbagai proses dan upaya yang
dilakukan oleh manajemen perusahaan untuk menegakkan pengawasan atau
pengendalian operasi perusahaan.
4) Informasi dan Komunikasi
Merancang sistem informasi perusahaan dan manajemen puncak harus
mengetahui hal-hal berikut ini :
a. Bagaimana Transaksi diawali.
b. Bagaimana data dicatat ke dalam formulir yang siap dimasukkan
ke sistem computer.
c. Bagaimana file data dibaca, diorganisir, dan diperbarui isinya.
d. Bagaimana data diproses agar menjadi informasi dan informasi
diproses lagi menjadi informasi yang lebih berguna bagi pembuat
keputusan.
e. Bagaimana informasi yang baik dilakukan.
f. Bagaimana transaksi berhasil.
5) Pemantauan
Kegiatan untuk mengikuti jalannya sistem informasi akuntansi, sehingga
apabila ada sesuatu berjalan tidak seperti yang diharapkan dapat segera
diambil tindakan.
16

Sedangkan Menurut Mulyadi (2016:130) yaitu sebagai berikut :


1. Struktur organisasi yang memisahkan tanggungjawab-tanggungjawab
fungsional secara tegas.
2. Sistem wewenang dan prosedur pencatatan yang memberikan perlindungan
yang cukup terhadap kekayaan, utang, pendapatan dan biaya.
3. Praktik yang sehat dalam melaksanakan tugas dan fungsi setiap unit
organisasi.
4. karyawan yang mutunya sesuai dengan tanggungjawabnya.
3.3 Tujuan Pengendalian Internal
Menurut Mulyadi (2016:129), Tujuan pokok pengendalian internal yaitu :
1. Menjaga keamanan harta milik suatu organisasi.
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi.
3. Mendorong efisiensi kerja atau operasional perusahaan.
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajemen.
A. Kerangka Pemikiran
Gambar 2.1

Kecematan
DHE

Sistem Informasi Akuntansi Pengendalian Internal

Pengendalian
Internal Menurut
Mulyadi

Sistem Informasi
Kas

Penerimaan Kas Pengeluaran Kas

Keterangan :
= tanda keterkaitan
= tanda hubung
= pokok pembahasan

Sumber : diolah sendiri penulis

17
18

Pada kerangka pemikiran, penulis akan menggambarkan pokok pembahasan


penulis akan tinjau dalam Laporan Tugas Akhir. Penulis akan meninjau lebih dalam
mengenai sistem informasi penerimaan kas dan pengeluaran kas di Kecamatan DHE,
karena kas merupakan suatu hal yang sangat berpengaruh dalam aktivitas di
Kecamatan DHE. Penerimaan kas dan pengeluaran kas akan ditinjau bersamaan
dengan pengendalian internal.
Dalam rumusan masalah pertama, yang akan penulis bahas yaitu mengenai
sistem informasi akuntansi yang diterapkan terkait dengan penerimaan kas di
Kecamatan DHE.
Dalam rumusan masalah kedua, yang akan penulis bahas yaitu mengenai sistem
informasi akuntansi yang diterapkan terkait dengan penerimaan kas di Kecamatan
DHE.
Dalam rumusan masalah ketiga, yang akan penulis bahas yaitu mengenai
tinjauan pengendalian internal yang diterapkan di kecamatan DHE atas transaksi
penerimaan kas dan pengeluaran kas.
Dalam rumusan masalah keempat membahas mengenai kesesuaian Pengendalian
Internal yang di terapkan di Kecamatan DHE dengan Teori menurut Mulyadi.
BAB III
GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum Perusahaan


1. Sejarah Singkat
Nama Tigaraksa itu berarti “Tiang Tiga” atau “ Tilu Tangtu”, sebuah pemberian
nama sebagai wujud penghormatan kepada tiga tumenggung yang menjadi “tiga
pimpinan” ketika itu yakni (tumenggung Aria Yudhanegara, Aria Wangsangkara dan
Aria Jaya Santika).
Kabupaten Tangerang Sejak Zaman “baheula” dikenal sebagai daerah
perlintasan Perniagaan dan interaksi social antar daerah di Nusantara. Letak geografis
yang berada di antara dua pusat pemerintahan dan perniagaan Jakarat – Banten,
menjadikan Tangerang memiliki peranan yang strategis. Oleh karena letak yang
strategis itulah, sejak era prakemerdekaan, daerah ini sarat dengan berbagai konflik
kepentingan perniagaan dan kekuasaan antara kesultanan banten dengan penjajah
Belanda yang bermarkas di Batavia.
Kecamatan DHE Secara Geografis berada di pusat Pemerintahan Kabupaten
Tangerang dengan Luas 5.279 Ha. Terletak pada Lintang antara 6”15’39.20” Lintang
Selatan dan pada Bujur 106”27’58.27” Bujur Timur daerah dataran rendah dengan
ketinggian 44
2. Visi, dan Misi Kecamatan
a. Visi Kecamatan
Penetapan visi mencerminkan apa yang ingin di capai, memberikan arah dan
fokus stratgi yang jelas, terhadap masa depan dan selanjutnya diharapkan mampu
menumbuhkan komitmen di lingkungan kantor Kecamatan DHE.
Visi Kecamatan DHE adalah :
“ Mewujudkan Masyarakat Kabupaten Tangerang yang Religius, Cerdas, Sehat
dan Sejahtera”
b. Misi Kecamatan
 Meningkatkan Penerapan Nilai-Nilai Keagamaan dalam Kehidupan
Bermasyarakat Menuju Masyarakat yang Religius.

19
20

 Meningkatkan Akses Mutu dan Pemerataan Pelayanan Pendidikan dan


Kesehatan untuk Mewujudkan Masyarakat yang Cerdas dan Sehat.
 MengembangkanEkonomi Daerah yang Kompetitif dan Berbasis Kerakyatan.
 Meningkatkan Tata Kelola Pemerintahan yang Operasional Transparan dan
Akuntabel.
 Meningkatkan Pemerataan Pembangunan Infrastruktur yang Berkelanjutan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah.
 Mengembangkan Inovasi Daerah Dalam Rangka Meningkatkan Kualitas Daya
Saing Daerah, Masyarakat dan Pelaku Pembangunan Lainnya.

3. Struktur Perusahaan Kecamatan DHE


Gambar 3.1
Struktur Organisasi
21

1. CAMAT
Camat mempunyai tugas menyelenggarakan kewenangan
Pemerintahan yang dilimpahkan oleh Walikota untuk menangani sebagian
urusan Otonomi daerah dan menyelenggarakan tugas umum Pemerintahan.

2. SEKRETARIS
Sekretaris mempunyai tugas pokok melakukan sebagian tugas Camat
lingkup kesekretariatan yang meliputi pengelolaan administrasi
umum,keuangan, dan penyusunan program.
Dalam melaksanakan tugas pokok sekretariat menyelenggarakan fungsi:
 Penyusunan rencana, program, dan kegiatan kesekretariatan.
 Pengkoordinasian penyusunan perencanaan program Kecamatan.
 Pelaksanaan dan penyelenggaraan pelayanan administrasi
kesekretariatan.
 Kecamatan yang meliputi administrasi umum, kepegawaian,
keuangan, kerumahtanggaan Kecamatan.
 Pelaksanaan koordinasi penyelenggaraan tugas-tugas Kecamatan.
 Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan, dan pengendalian.
 Pelaksanaan monitoring, evaluasi, dan pelaporan kesekretariatan.
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
3. SUB BAGIAN UMUM DAN KEPEGAWAIAN
Sub Bagian Umum dan Kepegawaian dipimpin oleh Kepala Sub
Bagian yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada Sekretaris.
Sub Bagian Umum. mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas
Sekretariat lingkup administrasi umum.
Dalam melaksanakan tugas pokok, bidang ekonomi menyelenggarakan
fungsi:
 Penyusunan rencana, program, dan kegiatan sub bagian umum.
 Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi umum.
 Pengelolaan administrasi umum yang meliputi pengelolaan tata naskah
22

dinas, penataan kearsipan, perlengkapan penyelenggaraan kerumah


tanggaan Kecamatan.
 Pengelolaan administrasi kepegawaian.
 Penyiapan bahan pembinaan dan pengembangan kelembagaan,
ketatalaksanaan dan kepegawaian.
 Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
 Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
4. SUB BAGIAN PERENCANAAN DAN KEUANGAN
Sub Bagian Keuangan di pimpin oleh Kepala Sub Bagian, yang berada
dan bertanggung jawab kepada Sekretaris. Sub Bagian Keuangan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Sekretaris.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Sub Bagian Keuangan
menyelenggarakan fungsi:
 Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Keuangan.
 Penyusunan bahan petunjuk teknis pengelolaan administrasi keuangan.
 Pelaksanaan pengelolaan administrasi keuangan meliputi kegiatan
penyusunan rencana, penyusunan bahan pemrosesan pengusulan dan
verifikasi
 Penyiapan bahan/pelaksanaan koordinasi pengelolaan administrasi
keuangan.
 Penyusunan laporan keuangan Kecamatan.
 Penyiapan bahan pembinaan, pengawasan dan pengendalian.
 Penyiapan bahan monitoring evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
 Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Sub Bagian Perencanaan
Program.
 Pengumpulan bahan petunjuk teknis lingkup penyusun rencana dan
program Kecamatan.
23

 Penyiapan bahan penyusunan rencana dan program Kecamatan.


 Penyiapan bahan pembinaan dan pengendalian.
 Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris sesuai dengan
tugas dan fungsinya.
5. SEKSI TATA PEMERINTAHAN
Seksi Tata Pemerintahan di pimpin oleh Kepala Seksi, yang berada
dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Seksi Tata Pemerintahan
mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.
Dalam melaksanaka tugas pokok, Seksi Tata Pemerintahan
menyelenggarakan fungsi:
 Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Tata Pemerintahan.
 Penyusunan petunjuk teknis lingkupan tata pemerintahan.
 Penyiapan bahan pembinaan dan pengawasan tertib administrasi
pemerintahan kelurahan.
 Penyiapan bahan pembinaan dan koordinasi dalam penyelenggaraan
kegiatan pemerintahan di tingkat kecamatan.
 Penyiapan bahan koordinasi pembinaan kegiatan sosial politik, ideologi
Negara dan kesatuan bangsa.
 Penyiapan bahan pembinaan dibidang keagrarian.
 Pelaksanaan proses pelayanan administrasi kependudukan.
 Pelaksanaan kegiatan pencatatan monografi kecamatan dan kelurahan.
 Pelaksanaan proses pelayanan administrasi lainnya lingkup tata
pemerintahan.
 Pemantauan pelaksanaan pemungutan Pajak Bumi dan Bangunan.
 Penyiapan bahan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
6. SEKSI PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
Seksi Pemberdayaan Masyarakat di pimpin oleh Kepala Seksi, yang
berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Camat. Seksi Pemberdayaan
24

Masyarakat mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Camat.


Dalam melaksanakan tugas pokok, Pemberdayaan Masyarakat
menyelenggarakan fungsi:
 Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Seksi Pemberdayaan
Masyarakat.
 Penyusunan bahan dan petunjuk teknis lingkup pemberdayaan
masyarakat.
 Penyiapan bahan pembinaan terhadap kegiatan pemberdayaan
masyarakat seperti Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM)
Lembaga Perekonomian Koperasi Usaha Mikro, kecil dan menengah.

 Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup pemberdayaan


masyarakat.
 Penyiapan bahan koordinasi dalam penyelenggaraan
pemberdayaan masyarakat.
 Penyiapan bahan monitoring, evaluasi, dan pelaporan pelaksanaan tugas.
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
7. SEKSI KETENTRAMAN, KETERTIBAN DAN LINMAS
Seksi Ketentraman, Ketertiban dan Linmas dipimpin oleh Kepala
Seksi, yang berada dibawah dan bertanggungjawab kepada Camat. Seksi
Ketentraman dan Ketertiban Umum mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Camat.
Dalam melaksanakan tugas pokok, Seksi Ketentraman dan Ketertiban
Umum menyelenggarakan fungsi:
 Penyusunan rencana, program, dan kegiatan Ketentraman dan Ketertiban
Umum.
 Penyusunan petunjuk teknis lingkup Ketentraman dan Ketertiban
Umum.
 Penyiapan bahan pembinaan Ketentraman dan Ketertiban Umum.
 Penyiapan bahan pelaksanaan koordinasi dengan satuan kerja perangkat
25

daerah dalam penyelenggaraan dalam Ketentraman dan Ketertiban


Umum, pengamanan dan penertiban terhadap pelanggaran peraturan
daerah dan peraturan perundang-undangan lainnya di wilayah
kecamatan.
 Penyiapan bahan pelaksanaan pembinaan polisi pamong praja,
pertahanan sipil dan perlindungan masyarakat.
 Membantu pelaksanaan pengawasan terhadap penyaluran bantuan
dan pengamanan akibat bencana alam dan bencana lainnya.
 Pelaksanaan proses pelayanan masyarakat lingkup Ketentraman dan
Ketertiban Umum.
 Pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan tugas.
 Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Camat sesuai dengan tugas
dan fungsinya.
8. SEKSI PEREKONOMIAN DAN PEMBANGUNAN
Seksi Ekonomi dan Pembangunan sebagaimana yang dimaksud
mempunyai tugas mengendalikan, membina, dan mengkoordinasikan
kegiatan di bidang ekonomi dan pembangunan, pembinaan administrasi
pertanahan, prasarana dan fasilitas umum serta tugas-tugas kedinasan
lainnya. Seksi Ekonomi dan Pembangunan berkedudukan di bawah dan
bertanggung jawab kepada Camat. Untuk melaksanakan tugas sebagaimana
yang dimaksud, Seksi Ekonomi dan Pembangunan menyelenggarakan
fungsi sebagai berikut :
 Perencanaan dan penyusunan program kegiatan di Seksi Perekonomian
dan Pembangunan.
 Pengorganisasian, pengumpulan dan pengolahan bahan perumusan
kebijakan pembinaan penyelengaraan tugas di Seksi Perekonomian dan
Pembangunan.
 Penyusunan bahan koordinasi dengan satuan kerja terkait
dibidang perekonomian dan pembangunan.
 Pelaksanaan fasilitasi kegiatan yang berhubungan dengan
penyelengaraan perekonomian dan pembangunan sesuai dengan
26

ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.


 Mengoordinasikan pemeliharaan prasarana dan sarana pelayanan umum.
 Pelaksanaan administrasi pelayanan perizinan dan non perizinan.
9. SEKSI PELAYANAN
Seksi Pelayanan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas
Camat dalam perumusan kebijakan teknis, pengoordinasian, pembinaan,
pengawasan, pengendalian, pengelolaan, fasilitasi, evaluasi, dan pelaporan
kegiatan di bidang pelayanan umum meliputi pelayanan penyelenggaraan
pemerintahan, inventarisasi barang/aset milik desa, dan sarana prasarana
desa yang berkaitan dengan pelayanan masyarakat. Untuk melaksanakan
tugas sebagaimana dimaksud, Kepala Seksi Pelayanan Umum mempunyai
rincian tugas :
 menyusun rencana dan program kegiatan Seksi Pelayanan Umum
berdasarkan peraturan perundang-undangan dan hasil evaluasi kegiatan
tahun sebelumnya sebagai pedoman pelaksanaan tugas.
 menjabarkan perintah pimpinan melalui pengkajian permasalahan dan
peraturan perundang-undangan agar pelaksanaan tugas berjalan efektif
dan efisien.
 membagi tugas bawahan sesuai dengan jabatan dan kompetensinya serta
memberikan arahan baik secara lisan maupun tertulis guna kelancaran
pelaksanaan tugas.
 melaksanakan koordinasi dan konsultasi dengan instansi terkait baik
vertikal maupun horizontal untuk mendapatkan informasi, masukan,
serta dalam rangka sinkronisasi dan harmonisasi pelaksanaan tugas.
 menelaah dan mengkaji peraturan perundang-undangan sesuai lingkup
tugasnya sebagai bahan atau pedoman untuk melaksanakan kegiatan.
27

B. Kegiatan Praktek Kerja Lapangan


Praktek Kerja Lapangan dilaksanakan selama 3 Bulan yaitu mulai 19 Oktober 2020
sampai dengan 19 Desember 2020. Kegiatan Praktek kerja lapangan yang dilakukan sesuai
dengan jam kerja kantor kecamatan atau selama 7 jam. Pada saat praktek kerja lapangan,
mahasiswa diwajibkan memakai pakaian kemeja Panjang dan celana warna hitam berbahan
kain. Kegiatan-kegiatan yang dilakukan pada saat praktek kerja lapangan di Kecamatan DHE
antara lain :
1. Membantu merekap dan menginput amplop/surat yang masuk.
2. Membantu menginput transaksi penerimaan kas.
3. Membantu menginput transaksi pengeluaran kas.
4. Membantu menginput data-data pegawai kecamatan.
5. Mengumpulkan data yang diperlukan.
6. Mewawancarai bagian keuangan mengenai prosedur penerimaan kas dan
pengeluarkan kas.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

Kegiatan Penerimaan dan Pengeluaran kas merupakan aspek penting dalam suatu
kegiatan usaha sehingga diperlukan suatu sistem yang baik agar kegiatan penerimaan dan
pengeluaran kas berjalan efektif. Dalam kegiatan Penerimaan dan Pengeluaran kas di
Kecamatan DHE menggunakan sistem komputerisasi berupa aplikasi SIMRAL (Sistem
Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan) yang mulai digunakan per
2018 lalu. Aplikasi SIMRAL mencakup semua proses dalam perencanaan, penganggaran, dan
pengelolaan keuangan. Diantaranya meliputi proses pencatatan dan pengolahan data hasil
musyawarah, Rencana Kerja Pemerintah Daerah, Anggaran Kas dll.
Aplikasi SIMRAL memiliki beberapa kelebihan seperti Berbasis Web, Terintegrasi dan
memiliki Help Desk untuk troubleshooting. Aplikasi SIMRAL sangat cocok Dalam upaya
mewujudkan manajemen keuangan pemerintah yang baik Karena Bersifat transparansi dan
akuntabilitas dalam proses pengelolaan keuangan.

1. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas


Semua penerimaan daerah dalam rangka pelaksanaan urusan pemerintahan daerah
dikelola dalam APBD. APBD (Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah) merupakan
rencana keuangan tahunan pemerintah daerah yang disetujui oleh DPRD (Dewan
Perwakilan Rakyat Daerah. Tahun Anggaran APBD meliputi masa satu tahun, mulai
dari 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
Adapun Prosedur dan Fungsi terkait dalam proses penerimaan kas anggaran :
 Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Keuangan menerima rencana kerja untuk
Kecamatan DHE 2020 dan Pemerintah Daerah..;
 Lalu melakukan analisa perencanaan kegiatan seperti Estimasi Biaya yang akan
dikeluarkan.
 Melakukan Penyusunan Proposal Anggaran Kegiatan yang akan diajukan kepada
Camat.
 Camat menerima Proposal Anggaran, Proposal Anggaran dikatakan lengkap

28
29

apabila terlampir surat pengajuan anggaran , rencana anggaran biaya, dan laporan
anggaran tahun sebelumnya. Jika tidak lengkap maka akan dikembalikan ke sub
bagian perencanaan dan keuangan.
 Dokumen yang lengkap akan disampaikan ke Pemerintah daerah, jika pemerintah
daerah menyetujui maka akan dilakukan Proses Penetapan Batas anggaran dan
pencairan anggaran. Jika tidak maka dokumen dikembalikan lagi ke Camat.
 Dokumen yang disetujui Pemerintah daerah akan disampaikan ke Sub Bagian
Perencanaan dan Keuangan untuk mengetahui Batas Anggaran masing-masing
kegiatan dan melakukan pencatatan penerimaan kas tahun 2020.
Setiap Kegiatan yang dilaksanakan telah terotorisasi di Sistem SIMRAL (Sistem
Informasi Manajemen Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan) yaitu Kegiatan
Pengajuan, Nominal Batas Anggaran dan Pencairan dana Kegiatan.
30

Berikut Flowchart Sistem Penerimaan Kas yang terdapat di Kecamatan DHE :

Gambar 4.1
Flowchart Prosedur Penerimaan Kas

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara


31

2. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas


Pengeluaran Kas merupakan aktivitas rutin yang dilakukan setiap bulannya.
Kegiatan-kegiatan yang dijalankan memerlukan dana agar dapat dilaksanakan.
Pengeluaran Kas atau sering di sebut belanja di Kecamatan DHE terdiri dari 2 (dua)
yaitu :
A. Belanja tidak langsung.
B. Belanja Langsung.
2.1 Belanja Tidak Langsung
Belanja Tidak langsung adalah biaya yang tidak dapat di telusuri secara
langsung ke objek atau biaya yang tidak dapat secara akurat dikaitkab dengan
objek biaya. Belanja tidak langsung di Kecamatan DHE berupa belanja pegawai
yang terdiri dari Gaji Pegawai Negara sipil dan fungsi terkait.
Sistem Penggajian PNS (Pegawai Negeri Sipil) pada Kecamatan DHE
bersumber dari BPKAD (Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah)
Kabupaten Tangerang. Bendahara gaji dalam menjalankan tugasnya mendapat
otorisasi kepada Camat dalam memberikan gaji ke PNS (Pegawai Negeri Sipil).
Prosedur penggajian PNS sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku,
dimulai dari :
 Bendahara gaji mengambil leger gaji ke Pemerintah Daerah, setelah
mengambil leger gaji ke Pemerintah Daerah kemudian leger gaji tersebut
dibawa ke Kantor Kecamatan DHE.
 Bendahara gaji kemudian membuat rincian gaji dan slip gaji untuk
masing-masing PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang bersangkutan. Bendahara
membuat Rincian penggajian tersebut kemudian diserahkan ke bank BJB
(Bank Jabar Banten) berupa softcopy.
 Setelah daftar rincian gaji diterima oleh bank BJB (Bank Jabar Banten)
maka Bank BJB memastikan Dana untuk penggajian telah diterima /masuk ke
bank BJB. setiap tanggal 1 pada awal bulan pihak bank BJB akan mentransfer
gaji tersebut ke rekening masing- masing pegawai kantor Kecamatan DHE
dan bendahara menandatangani bukti transfer sebagai bukti penerimaan
tersebut serta kwitansi diarsipkan menurut tanggal oleh bendahara gaji.
32

Setelah semua PNS (Pegawai Negeri Sipil) yang sudah menerima gaji wajib
menandatangani daftar gaji dari kemudian selanjutnya diarsipkan oleh
bendahara.
 Setelah semua gaji telah diberikan kepada PNS yang bersangkutan
selanjutnya bendahara gaji membuat buku kas umum, dan surat
pertanggungjawaban yang diketahui oleh Camat.
 Bendahara gaji membuat SPJ (surat pertanggungjawaban) 4 rangkap, 2
rangkap surat pertanggungjawaban dan leger/daftar gaji dikirimkan ke
Pemeritahan Daerah Kabupaten Tangerang, dan 2 rangkap surat
pertanggungjawaban diarsipkan menurut tanggal oleh bendahara gaji atas
persetujuan dari kepala Camat.
33

Adapun Prosedur/ Siklus Pengeluaran kas penggajian PNS (Pegawai Negeri


Sipil) di Kecamatan DHE yaitu :

Gambar 4.2
Flowchart Prosedur Pengeluaran Kas Belanja Tidak Langsung Pembayaran Gaji

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara


34

2.2 Belanja Langsung


Belanja langsung adalah biaya yang dapat ditelusuri ke objek biaya yang
berarti biaya langsung merupakan biaya yang dapat secara akurat ditelusuri dan
dikaitkan dengan semua pengeluaran untuk objek biaya seperti di Kantor
Kecamatan DHE ini menggunakan biaya langsung agar terealisasinya anggaran
APBD untuk kegiatan tahunan di kecamatan.
Berikut ini contoh Belanja langsung Kantor Kecamatan DHE, yaitu:
1. Belanja Pegawai
Belanja Pegawai berupa pengeluaran pembayaran gaji Non PNS (Pegawai
Negeri Sipil) / Honorarium.
2. Belanja Modal
Belanja Modal berupa pengeluaran untuk kegiatan Peningkatan dan
Pemeliharaan Sarana Prasarana seperti Pembangunan Jalan, Saluran Irigasi,
Pembangun Turap, pemeliharaan rutin gedung kantor dsb.
Prosedur pengeluaran kan untuk persediaan dana sarana dan prasana sesuai dengan
peraturan pemerintah yang berlaku, dimulai dari :
 Bagian umum membuat perencanaan pengadaan sarana prasarana
aparatur dan membuat laporan perencanaan pengadaan untuk diajukan ke
Camat.
 Camat menerima laporan perencanaan persedian dari umum.
 Camat melakukan pengecekan terhadap laporan perencanaan persediaan
apabila setuju camat akan menyampaikan laporan pengadaan sarana prasarana
ke bendahara untuk pencairan dana. Jika ditolak maka dokumen dikembalikan
ke bagian umum
 Bendahara menerima dokumen persetujuan dari camat dan melakukan
pencairan dana via transfer. Lalu membuat laporan pengeluaran kas di Buku
Kas umum
 Bagian umum menerima bukti transfer dan laporan pengeluaran kas.
Lalu melakukan proses pembelian barang.
 Apabila pada saat pembelian jumlah nominal kurang dari Rp. 5.000.000
(Lima Juta Rupiah) maka langsung melakukan pembelian dan pembayaran
35

kepada penyedia barang. Barang yang telah di beli di Foto untuk dokumentasi
Pembelian sarana prasana dan membuat surat pertanggung jawaban.
 Apabila pada saat pembelian jumlah nominal lebih dari Rp. 5.000.000
(Lima Juta Rupiah), Bagian umum perlu membuat surat pesanan baru bisa
melakukan pembayaran tagihan dari penyedia barang. Lalu melakukan
pengecekan barang apabila telah sesuai dengan surat pesanan maka barang di
Foto untuk dokumentasi Pembelian sarana prasana dan membuat surat
pertanggung jawaban. Jika tidak sesuai maka perlu mengajukan komplen ke
penyedia barang sampai barang yang diterima sesuai dengan surat pesanan.
Adapun Prosedur/ Siklus Pengeluaran kas untuk pengadaan Anggaran (Contoh
Sarana dan Prasarana) di Kecamatan DHE yaitu :
36

Gambar 4.3
Flowchart Prosedur Pengeluaran Kas Belanja Langsung Pengeluaran Persediaan
Sarana Prasara

Sumber : Diolah oleh penulis dari hasil wawancara


37

3. Pengendalian Internal dikantor Kecamatan DHE


Pengendalian Internal sangat diperlukan untuk mengawasi dan mengevaluasi
suatu sistem. Pengendalian Internal diperlukan untuk mengatasi resiko-resiko yang
akan terjadi dari kegiatan yang dijalankan seperti kegiatan Penerimaan dan
Pengeluaran kas. Pengendalian Internal di Kecamatan DHE yaitu :
1. Struktur Organisasi yang memisahkan tanggung jawan fungsional secara tegas
pada kantor Kecamatan DHE.
a. Fungsi Penyimpanan Kas terpisah dengan Fungsi Akuntansi.
b. Setiap Fungsi penerimaan dan pengeluaran kas dilaksanakan oleh bagian
Akuntansi.
2. Sistem Otorisasi dan Prosedur Pencatatan
a. Penerimaan kas di catat dalam bukti Penerimaan kas yang diotorisasi oleh
Camat.
b. Pengeluaran kas di catat dalam bukti Pengeluran kas yang diotorisasi oleh
Camat.
c. Setiap pencatatan ke dalam jurnal penerimaan dan pengeluaran kas atas
bukti masuk dan bukti kas keluar yang telah di otorisasi yang berwenang dan
dilengkapi dokumen pendukung yang lengkap.
3. Praktik yang sehat
a. Bukti Penerimaan dan pengeluaran kas diberi nomor sesuai di penomoran di
sistem SIMRAL. Hal ini dilakukan agar memudahkan untuk mengetahui
jumlah transaksi yang terjadi pada tahun 2020 dan memudahkan pengecekan
ulang pencatatan.
b. Saldo Kas yang tersedia disimpan secara khusus di Bendahara.
c. Perputaran Jabatan/Pergantian jabatan tidak pernah dilakukan kecuali
pegawai mengundurkan diri dari tanggungjawab yang diberikan.
d. Pegawai tidak diwajibkan mengambil kewajiban cuti tahunan.
e. Secara periodik diadakan pencocokan jumlah kas yang tersedia dengan saldo
yang terdapat di sistem SIMRAL.
4. Kompetensi Pegawai
a. Setiap pegawai memiliki keahlian sesuai dengan bidang pekerjaa yang
38

ditangani dan bekerja sesuai dengan tanggungjawabnya. Misalnya bagian


keuangan mempunyai latar belakang studi akuntansi/ekonomi dan bagian
Kepegawaian memiliki pengalaman pekerjaan di bagian Human Resources
Development.;
b. Kecamatan DHE selalu mengadakan pelatihan-pelatihan agar pegawai dapat
lebih kompeten dalam bidangnya. Seperti Pelatihan Komputer, Aplikasi dll.

4. Kesesuaian Pengendalian Internal Kecamatan DHE dengan Pengendalian


Internal Menurut Teori Mulyadi.
Pengendalian Internal menurut Mulyadi terdapat beberapa elemen yang harus di
perhatikan dalam menerapkan pengendalian Internal di suatu perusahaan/instansi.
Berikut Kesesuaian Pengendalian Internal di Kecamatan DHE dengan Teori
Pengendalian Internal menurut Mulyadi yaitu
Tabel 4.1
Analisis Risiko dan Pengendalian Internal Dalam Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Sesuai/Tidak
Elemen Parameter Elemen Analisis
Sesuai
Unsur 1. Struktur Organisasi 1. Struktur Organisasi
Pengendal - Harus dipisahkan Adanya job description secara
ian Fungsi-fungsi terkait tertulis tentang pembagian
Internal - Suatu Fungsi tidak boleh wewenang dan tanggungjawab
diberi tanggung jawab karyawan. Hal tersebut
penuh untuk dibuktikan dari dipisahkannya SESUAI
melaksanakan semua bagian Fungsi penyimpanan
tahap suatu transaksi. kas dan Fungsi
Pencatatan/Akuntansi.
2. Setiap wewenang dan - Penerimaan kas di catat dalam
prosedur pencatatan yang bukti Penerimaan kas yang
memberikan perlindungan diotorisasi oleh Camat.
yang cukup terhadap - Pengeluaran kas di catat dalam
kekayaan, utang , bukti Pengeluran kas yang
pendapatan, dan biaya diotorisasi oleh Camat.
- Setiap transaksi hanya - Setiap pencatatan ke dalam
terjadi atas dasar otorisasi jurnal penerimaan dan SESUAI
dari penjabat yang pengeluaran kas atas bukti
memiliki wewenang masuk dan bukti kas keluar
untuk menyetujui yang telah di otorisasi yang
terjadinya transaksi berwenang dan dilengkapi
tersebut dokumen pendukung yang
39

Sesuai/Tidak
Elemen Parameter Elemen Analisis
Sesuai
lengkap.
3. Praktik yang sehat 4. Praktik yang sehat
- Penggunaan Formuli - Bukti Penerimaan dan
bernomor urut tercetak pengeluaran kas diberi nomor
yang pemakaiannya harus sesuai di penomoran di sistem
dipertanggungjawabkan SIMRAL.
oleh yang berewenang. Hal ini dilakukan agar
- Pemeriksaan mendadak. memudahkan untuk
- Setiap transaksi tidak mengetahui jumlah transaksi
boleh dilaksanakan dari yang terjadi pada tahun 2020 SESUAI
awal sampai akhir oleh dan memudahkan pengecekan
satu orang atau satu unit ulang pencatatan.
organisasi - Saldo Kas yang tersedia
- Perputaran Jabatan disimpan secara khusus di
- Keharusan pengambilan Bendahara.
cuti bagi karyawan yang -Perputaran Jabatan/Pergantian
berhak. jabatan tidak pernah dilakukan
- Secara Periodik kecuali pegawai mengundurkan
diadakan pencocokan diri dari tanggungjawab yang
fisik kekayaan dengan diberikan.
catatannya. - Pegawai tidak diwajibkan
- Pembetukan unit mengambil kewajiban cuti
organisasi yang bertugas tahunan.
untuk mengecek - Secara periodik diadakan
efektivitas unsur-unsur pencocokan jumlah kas yang
sistem intern yang lain tersedia dengan saldo yang
terdapat di sistem SIMRAL.
4. Karyawan yang - Setiap pegawai memiliki
mutunya sesuai dengan keahlian sesuai dengan bidang
tanggung jawabnya. pekerjaa yang ditangani dan
- Seleksi calon karyawan bekerja sesuai dengan
berdasarkan persyaratan tanggungjawabnya.
yang di tuntut oleh Misalnya bagian keuangan
pekerjaannya. mempunyai latar belakang SESUAI
- Pengembangan studi akuntansi/ekonomi dan
pendidikan karyawan bagian Kepegawaian memiliki
selama menjadi karyawan pengalaman pekerjaan di
perusahaan sesuai dengan bagian Human Resources
tuntutan perkembangan Development.;
pekerjaannya, - Kecamatan DHE selalu
mengadakan pelatihan-
pelatihan agar pegawai dapat
lebih kompeten dalam
bidangnya. Seperti Pelatihan
Komputer, Aplikasi dll.
40

Pengendalian Internal yang diterapkan di Kecamatan DHE secara keseluruhan telah


sesuai dengan teori Pengendalian Internal menurut Mulyadi, Hanya beberapa elemen yang
belum dilaksanakan seperti :
1. Pergantian Jabatan yang belum diterapkan.
2. Kewajiban Pengambilan cuti Karyawan belum diatur secara jelas.
3. Tidak adanya pembetukan Bagian internal yang bertugas untuk mengecek efektivitas
unsur pengendalian internal yang lain.
BAB V
SIMPULAN, KETERBATASAN, DAN IMPLIKASI

A. Simpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang sudah diuraikan di bab sebelumnya maka penulis
dapat mengambil keputusan sebagai berikut :
1. Sistem Informasi Akuntansi Penerimaan Kas di Kantor Kecamatan DHE berjalan sesuai
dengan P;rosedur yang ditetapkan dan Langsung dihubungkan dengan Instansi yang
berwenang.
2. Sistem Informasi Akuntansi Pengeluaran Kas di Kantor Kecamatan DHE berjalan sesuai
dengan P;rosedur yang ditetapkan dan dilakukan sesuai dengan standar pesyaratan
pengeluaran kas.
3. Pengendalian Internal di Kecamatan DHE telah dijalankan dengan baik seperti adanya
pemisahan Fungsi - fungsi, otorisasi pejabat yang berwenang dan Pengecekan kas secara
periodik dll.
4. Pengendalian internal di Kecamatan DHE dan pengendalian internal Menurut teori
Mulyadi secara keseluruhan telah sesuai meskipun terdapat beberapa elemen
pengendalian internal yang tidak diterapkan seperti Pergantian Jabatan, Kewajiban
Pengambilan cuti Karyawan belum diatur secara jelas dan Tidak adanya pembetukan
Bagian internal yang bertugas untuk mengecek efektivitas unsur pengendalian internal
yang lain.

B. Keterbatasan
Dalam Penyusunan Laporan Tugas Akhir, Penulis mendapatkan keterbatasan-
keterbatasan dalam mengelola data. Keterbatasan tersebut sebagai berikut :
1. Pada saat penyusunan laporan Penulis hanya melihat Sistem Informasi Akuntansi 1 (Satu)
Referensi/Buku Acuan yaitu Buku Krismiaji.
2. Hanya menentukan penilaian pengendalian internal hanya berdasarkan 1 (satu) Referensi
yaitu Teori Mulyadi.

41
42

C. Implikasi
Penulis ingin menyampaikan saran yang akan bermanfaat bagi Kecamatan DHE antara
lain :
1. Kecamatan DHE perlu mempertahankan sistem informasi akuntansi penerimaan kas dan
pengeluaran kas karena sesuai prosedur penerimaan kas dan pengeluaran kas yang telah
dijalankan.
2. Memperkuat Pengendalian Internal yang dijalankan agar sesuai dengan tujuan yang
diharapkan.
3. Kecamatan DHE perlu menerapkan kewajiban cuti karyawan agar dapat mengetahui
tugas dan tanggungjawab yang dilaksanakan telah sesuai atau tidak tanpa adanya
kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA

Azhar Susanto. 2017, Sistem Informasi Akuntansi – Pemahaman Konsep Secara Terpadu,
Edisi Perdana, Cetakan pertama, Bandung: Lingga Jaya.
Bahri, Syaiful. 2019. Pengantar Akuntansi Berdasarkan SAK ETAP Dan IFRS. Edisi Revisi.
Penerbit ANDI. Yogyakarta.
Ikatan Akuntan Indonesia. 2015. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.
Jeperson Hutahaean. 2015. Konsep Sistem Informasi.
Deeppublish. Yogyakarta. Krismaji. 2015. Sistem Informasi
Akuntansi. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Mulyadi. 2014.
Sistem Akuntansi. Edisi 4. Jakarta: Salemba Empat
Mulyadi (2016), Sistem Akuntansi, Edisi 4, Salemba Empat.
Romney, Marshall B. dan Steinbart, (2015), Sistem Informasi Akuntansi, Edisi 13, alihbahasa:
Kikin Sakinah Nur Safira dan Novita Puspasari, Salemba Empat, Jakarta.
Sujarweni, V. Wiratna. (2015), Sistem Akuntansi. Yogyakarta : Pustaka Baru Press.
Sumarsan, Thomas. 2017. Perpajakan Indonesia: Pedoman Perpajakan Lengkap
Berdasarkan Undang-Undang Terbaru (Edisi 5). Jakarta : PT.Indeks.
Tmbooks. 2017. Sistem Iformasi Akuntansi. Yogyakarta: Andi.
http://abouttng.com/asal-muasal-nama-tigaraksa/

43

Anda mungkin juga menyukai