Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

BAHASA INDONESIA

“DAMPAK BAHASA GAUL TERHADAP BAHASA INDONESIA”

DOSEN PENGAMPU :

Putri Jamilah,SE.Sy., M,E.K

Disusun Oleh :

ANDI SAPUTRA

170301113

PROGRAM STUDI AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan
berkat Rahmat dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa
Indonesia yang insyaallah tepat pada waktunya.

Selain untuk menambah wawasan dan pengetahuan penulis, makalah ini disusun
untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Bahasa Indonesia. Makalah ini membahas
tentang Dampak Bahasa Gaul Terhadap Bahasa Indonesia.

Penulis menyadari bahwa makalah ini masih terdapat banyak terdapat banyak
kekurangan. Akhirnya, kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan
untuk dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua.

Pekanbaru, 22 Juni 2019

Tertanda

Andi Saputra
ABSTRAK

Bahasa adalah suatu cara menyampaikan pikiran, gagasan, konsep atau perasaan.
Dalam studi sosiolinguistik, bahasa diartikan sebagai sebuah sistem lambang, berupa bunyi,
bersifat arbitrer, produktif, dinamis, beragam dan manusiawi. Dari pengertian tersebut, dapat
disimpulkan bahwa di antara karakteristik bahasa adalah abitrer, produktif, dinamis, beragam,
dan manusiawi.

Kata gaul bisa diartikan sebagai Anak Layangan (alay), Anak Lebay, Anak Kelayapan
dan lain sebagainya. Dimana anak-anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak-anak yang
berkelakuan ‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihan (Norak atau kampungan).Alay
memiliki bahasa mereka sendiri yang tidak dapat dengan mudah dipahami oleh masyarakat
umum.

Bahasa ini dapat dikatakan sebagai kreativitas remaja. Namun, 'kreativitas' ini
merupakan ancaman Bahasa Indonesia. Bahasa Indonesia memiliki aturan sendiri, dan bahasa
gaul (alay) mematahkan aturan ini. Ini benar – benar mengerikan ketika remaja (yang harus
melestarikan Bahasa Indonesia) tidak dapat menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar.

Fenomena bahasa gaul (alay) dapat berkembang karena beberapa faktor. Seperti,
Televisi dan media sosial. Televisi menyajikan program musik yang menampilkan kealayan
menggunakan bahasa gaul, dan remaja menggunakan jaringan media sosial untuk
mengekspresikan bahasa gaul (alay) mereka. Oleh karena itu, alay atau bahasa gaul
berkembang dengan cepat.

Sudah tanggung jawab pemerintah untuk mencegah stasiun televisi dari menampilkan
acara televisi yang menggunakan alay atau bahasa gaul pada program. Dan orang tua harus
membimbing anak – anakmereka bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia dengan benar.
Orang tua dapat mengkritik politisi yang muncul di televisi yang tidak menggunakan Bahasa
Indonesia dengan benar saat menonton tv dengan anak – anak. Dengan melakukan ini, anak –
anakakan mendapatkan pengetahuan tentang bagaimana menggunakan Bahasa Indonesia
dengan benar.

Kata Kunci : Fenomena bahasa gaul, Bahasa Indonesia yang benar, remaja, alay, bahasa
persatuan, program musik, orangtua.
 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bahasa Indonesia adalah bahasa resmi Negara Republik Indonesia yang telah diakui
oleh pemerintah sebagai bahasa nasional. Bahasa Indonesia memiliki aturan-aturan dalam
penggunaan dan pengucapannya sesuai dengan Ejaan yang disempurnakan (EYD).

Bahasa Indonesia lahir pada tanggal 28 Oktober 1928 dalam Sumpah Pemuda yang berbunyi,
”Kami putera dan puteri Indonesia mengaku bertanah air satu,Tanah Air Indonesia. Kami
putera dan puteri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, Bangsa Indonesia. Kami putera
dan puteri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”. Bahasa Indonesia
dinyatakan kedudukannya sebagai bahasa negara pada tanggal 18 Agustus 1945, pada saat itu
UUD 1945 disahkan sebagai UUD RI. Di dalam UUD 1945 disebutkan bahwa ”Bahasa
Negara Adalah Bahasa Indonesia.” (pasal 36)

Sebagai bangsa Indonesia yang menghargai budayanya, maka kita memang sudah seharusnya
menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu dan menjadikan bahasa Indonesia
sebagai bahasa sehari-hari dalam kehidupan kita. Tentunya bahasa Indonesia yang digunakan
adalah bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD.

Namun seiring dengan berkembangnya zaman, banyak terjadi pergeseran pengucapan serta
penulisan terhadap bahasa Indonesia yang sesuai dengan EYD. Hal itu terutama terjadi
dikalangan anak remaja yang saat ini semakin kesulitan menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar seperti misalnya adanya penyingkatan kata, penambahan huruf terhadap kata
yang sudah baku, pengurangan huruf, serta penggunaan angka dalam penulisan kata.

Pergesaran penulisan dan pengucapan bahasa Indonesia ini disebabkan oleh munculnya
bahasa baru dikalangan remaja yang membuat mereka lebih percaya diri ketika mereka
menggunakan bahasa baru yang mereka sebut sebagai bahasa gaul.

Remaja saat ini lebih cenderung menggunakan bahasa gaul yang tentunya mengikis kebakuan
yang dimiliki bahasa Indonesia. Dengan semakin berkembangnya bahasa gaul dikalangan
remaja, bisa jadi generasi selanjutnya tidak lagi bisa mengenal dan menggunaakan bahasa
Indonesia yang baku sesuai dengan EYD.

Bahasa gaul tersebut merupakan suatu pertanda bahwa perkembangan bahasa Indonesia
dikalangan remaja sangatlah buruk, kerena bahasa gaul juga tidak bisa dikatakan sebagai
bahasa yang baku dan tidak sesuai dengan EYD. Jika hal ini terus berlanjut maka akan
berdampak buruk bagi generasi muda dimasa mendatang. Generasi muda nanti akan menjadi
generasi yang tidak bisa berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal inilah yang
melatarbelakangi saya untuk membuat karya tulis ilmiah tentang dampak bahasa gaul
terhadap bahasa Indonesia.

1.2 Permasalahan

Dalam latar belakang dikemukakan bahwa suatu keadaan dianggap sebagai suatu
indikator dari persoalan. Persoalan pokok yang akan diteliti yaitu mengenai Faktor apa saja
yang membuat remaja menyukai bahasa gaul dan apakah pengaruh bahasa gaul terhadap
bahasa Indonesia dikemudian hari.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini dapat dijabarkan sebagai berikut :

1. Faktor apa saja yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di kalangan remaja?
2. Bagaimana cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Bagaimana pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di kalangan
remaja?

1.3 Tujuan Penulisan

Bertolak dari rumusan masalah di atas, penulisan ini dilakukan dengan tujuan sebagai
berikut:

1. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di


kalangan remaja.
2. Untuk mengetahui cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul.
3. Untuk mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di
kalangan remaja.
1.4 Manfaat Penulisan

Dari hasil penulisan, diharapkan semua kalangan masyarakat dapat mengetahui apa
dan bagaimana bahasa gaul tersebut. Dari penelitian ini ada beberapa tujuan yang hendak
dicapai yaitu :

1. Dapat mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penggunaan bahasa gaul di


kalangan remaja.
2. Dapat mengetahui cara remaja mengekspresikan penggunaan bahasa gaul?
3. Dapat mengetahui pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia di
kalangan remaja.

BAB II

PENGERTIAN

2.1 Pengertian Gaul

Kata gaul bisa diartikan sebagai Anak Layangan (alay), Anak Lebay, Anak Kelayapan
dan lain sebagainya. Dimana anak – anak tersebut sering didefinisikan sebagai anak – anak
yang berkelakuan ‘tidak biasa’ atau dapat dikatakan berlebihan. Anak – anak ini ingin
diketahui statusnya diantara teman – teman sejawatnya, mereka ingin selalu memperlihatkan
keeksisan atau kenarsian mereka dalam segala hal. Misalnya dalam hal berpakaian,
bertingkah laku serta berbahasa (baik lisan maupun tulisan).

Pengertian alay menurut beberapa ahli:

Koentjara Ningrat

"Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya
diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain,
sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca:
Pengguna internet sejati, seperti blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang,
jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar ".

Selo Soemaridjan

“ Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat
diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun,
dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan
dandanan seperti itu."

Pengertian Bahasa Gaul

Dalam ilmu bahasa, bahasa gaul termasuk sejenis bahasa ‘diakronik’, yaitu bahasa
yang dipakai oleh suatu kelompok dalam kurun waktu tertentu. Ia akan berkembang hanya
dalam kurun tertentu. Perkembangan bahasa diakronik ini, tidak hanya penting dipelajari oleh
para ahli bahasa, tetapi juga ahli sosial atau mungkin juga politik. Sebab bahasa merupakan
sebuah fenomena sosial. Ia hidup dan berkembang karena fenomenal sosial tertentu.

Bahasa Alay menurut Sahala Saragih, dosen Fakultas Jurnalistik Universitas


Padjajaran, merupakan bahasa sandi yang hanya berlaku dalam komunitas mereka. Tentu saja
itu tidak mungkin digunakan ke pihak di luar komunitas mereka misalnya guru dan orangtua.
Penggunaan bahasa sandi itu menjadi masalah bila digunakan dalam komunikasi massa
karena lambang yang mereka pakai tidak dapat dipahami oleh segenap khayalak media massa
atau dipakai dalam komunikasi formal secara tertulis.

Asal Mula Penggunaan Bahasa Gaul

Dengan semakin berkembangnya usia seseorang maka rasa ingin tahu akan suatu hal
menyebabkan seseorang menggunakan bahasa gaul teknologi, terutama berkembangnya
siklus jejaring sosial, seperti facebook dan twitter. Pada tahun 2008, muncul suatu bahasa
baru di kalangan remaja, yang disebut bahasa gaul. Kemunculannya dapat dikatakan
fenomenal, karena cukup menyita perhatian. Bahasa baru ini seolah menggeser penggunaan
bahasa Indonesia di kalangan remaja. Mereka lebih tertarik untuk menggunakan bahasa gaul
yang dapat digunakan sesuai keinginan mereka daripada menggunakan bahasa Indonesia
yang kaku dan baku.
Namun jika diteliti lebih lanjut, penggunaan bahasa gaul ini sudah ada jauh sebelum
bahasa gaul berkembang di facebook dan twitter, yaitu ditandai dengan maraknya
penggunaan singkatan dalam mengirim pesan pendek atau SMS (Short Message Sevice).
Hanya saja pada saat itu belum disebut dengan bahasa gaul. Selain itu ada banyak tambahan
variasi yang menyebabkan bahasa tersebut kemudian disebut dengan bahasa gaul. Misalnya
dalam bentuk sms biasa, “km lg ngapa?” yang dimaksud adalah “kamu lagi ngapain?”, dan
dalam bentuk SMS gaul menjadi, “xm Gy nGaps?”. Tujuan awalnya adalah sama yaitu untuk
mengirimkan pesan yang singkat, padat dan dapat menekan biaya.

Perkembangan Bahasa Gaul

Seperti yang telah dijelaskan di atas bahwa bahasa gaul sudah mulai berkembang
pesat seiring berkembangnya teknologi. Yang sebelumnya hanya digunakan oleh kalangan
tertentu, sekarang bahasa gaul sudah dapat digunakan oleh berbagai kalangan, tidak
terkecuali anak-anak. Yang semula hanya digunakan dalam bentuk tulisan, sekarang bahasa
gaul sudah banyak ditemukan dalam bentuk lisan.

Bagi mereka yang sudah terbiasa dan menyukai kebiasaan mereka berbahasa gaul, hal
tersebut merupakan kesenangan dan kebanggaan tersendiri. Mereka menginginkan untuk
menjadi yang paling “keren” dari teman-temannya. Mereka menganggap bahwa bahasa gaul
merupakan bentuk kreativitas yang harus mereka kembangkan untuk mencapai sebuah
kepuasan dan untuk mendapatkan pujian dari teman-temannya. Namun dalam pandangan
orang lain yang tidak terbiasa mendengar atau menggunakan bahasa gaul, hal ini justru sangat
“norak” dan kampungan. Mereka tidak mau menerima adanya bahasa gaul karena mereka
terganggu dan menganggap bahasa gaul adalah bahasa yang sangat sulit untuk dipahami serta
tidak mudah dimengerti.
BAB III

PEMBAHASAN

1.1 Faktor Remaja Menggunakan Bahasa Gaul

Seiring perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, secara tidak langsung


membawa perubahan pada bahasa Indonesia. Perubahan tersebut tampak pada kalangan Anak
Baru Gede (ABG) atau remaja saat mengirim SMS (Short Message Service), berkomunikasi
dalam dunia maya dengan facebook ataupun twitter. Fenomena tersebut ditandai dengan
penulisan dengan banyak penyingkatan, huruf besar dan kecil, huruf dan angka ataupun
dengan istilah istilah gaul. Namun anak muda lebih banyak menggunakan bahasa gaul
karena menganggap bahasa gaul yang mereka gunakan itu unik serta ada juga yang
mengganggap bahwa jika tidak menggunakan bahasa tersebut maka mereka akan dianggap
ketinggalan zaman.

Hampir semua remaja menggunakan bahasa gaul. Kebanyakan siswa mengenal


bahasa gaul dari lingkungan pertemanannya, terlebih ketika mereka duduk di bangku SMP.
Pada masa tersebut rasa ingin tahu dan ingin coba-coba mereka sangat tinggi. Pengenalan
bahasa gaul juga dapat terjadi pada kalangan siswa mellalui jejaring social, di mana saat ini
siswa sangat dekat dengan dunia maya.

Perkembangan bahasa gaul yang semakin fenomenal dan meluas menunjukkan bahwa
bahasa gaul semakin banyak digandrungi kaum remaja bahkan sejak mereka duduk di bangku
SMP dan sejak mengenal teknologi komunikasi yaitu handphone.

Merebaknya penggunaan bahasa gaul dikalangan remaja, menarik perhatian penulis


untuk mengungkapkan faktor yang menyebabkan para remaja menggunakan bahasa gaul.
Dari analisis media massa, penulis mendapatkan beberapa faktor yang membuat remaja
menggunakan bahasa gaul.

1. Karena unik

Kehidupan remaja sangat dekat dengan sesuatu yang dianggap unik. Itulah yang
menyebabkan kalangan remaja suka menggunakan bahasa gaul. Bahasa gaul dari waktu ke
waktu telah mengalami perubahan dan perkembangan yang pesat, hal ini desebabkan
banyaknya pengguna dari bahasa itu sendiri. Hal ini menyebabkan variasi dalam bahasa gaul
semakin banyak dan beragam.

Faktor ini membuat remaja semakin aktif mengeluarkan apresiasi mereka dalam
membuat kosa kata bahasa gaul yang baru

2. Tidak Ingin dibilang ketinggalan Zaman

Remaja yang masih labil dan gemar meniru, sangatlah mudah tertular dan memilih
menggunakan bahasa gaul daripada menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar.
Apalagi ada anggapan bahwa bahasa ini adalah bahasa gaul, sehingga orang yang tidak
menggunakannya akan dianggap ketinggalan zaman atau kuno begitu pula sebaliknya.

Karena anggapan inilah remaja mengguankan bahasa tulis dengan ciri khas tersendiri.
Mereka tidak ingin terlihat cupu (culun punya) diantara teman-temannya.

3. Karena menyukai

Karena bahasa Indonesia yang kaku dan baku serta mempunyai banyak aturan, hal ini
yang menyebabkan mereka lebih senang menggunakan bahasa gaul yang tidak membosankan
dan bahasa gaul bukan merupakan bahasa yang kaku dan baku, sehingga mereka dapat
dengan mudah dalam menggunakannya. Karena alasan ini remaja-remaja sekarang semakin
erat dengan bahasa gaul daripada bahasa Indonesia.

1.2 Cara Remaja Mengekspresikan Penggunaan Bahasa gaul

Semakin merebaknya penggunaan bahasa gaul dan semakin banyaknya kosakata


bahasa gaul membuat remaja menjadi semakin tertarik untuk selalu menggunakan bahasa
gaul. Dari analisis media massa, penulis menemukan beberapa cara yang dilakukan remaja
dalam mengekspresiakan penggunaan bahasa gaul.

1. Berbicara dengan Orang Lain

Saat berbicara dengan orang lain haruslah menggunakan bahasa yang jelas, baik dan
benar agar mudah dipahami oleh lawan bicara. Namun sekarang, banyak remaja yang tidak
memperhatikan aturan tersebut. Mereka sekarang lebih tertarik untuk menggunakan bahasa
gaul ketika sedang berbicara dengan orang lain, baik dengan sesama pengguna bahasa gaul
bahkan bukan dengan pengguna bahasa gaul tersebut.

2. Tulisan

Jejaring sosial seperti facebook dan twitter sekarang ini sedang marak di kalangan
remaja. Dimana para penggunanya dapat berkomunikasi dengan pengguna lain di luar
daerahnya. Dan mereka dapat update status, upload foto dan lain sebaganya. Remaja biasanya
menggunakan jejaring sosial ini untuk update status dan upload foto.

Remaja gaul biasanya menuliskan statusnya dengan menggunakan bahasa gaul yang
mempunyai ciri khas tersendiri. Seperti biasa mereka akan menggunakan variasi antara huruf
dan angka, huruf besar dan kecil ataupun menggunakan simbol-simbol tertentu. Hal ini
dibenarkan oleh narasumber

Selain itu, sms juga merupakan sarana remaja dalam mengekspresikan bahasa gaul mereka.
Mereka sering mengirimkan sms dengan berbagai singkatan yang membuat pengurangan
penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar.

1.3 Pengaruh Bahasa Gaul Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia yang baik berarti maknanya dapat dipahami oleh komunikan dan
ragamnya sudah sesuai dengan siuasi saat bahasa itu digunakan. Bahasa Indonesia yang benar
berarti bahasa yang memiliki ragam formal dan taat pada kaidah bahasa baku. Bahasa
Indonesia yang baik dan benar adalah bahasa yang maknanya dapat dipahami dan sesuai
dengan situasi pemakainannya serta tidak menyimpang dari kaidah bahasa baku.

Namun saat ini banyak remaja yang tidak memakai bahasa yang baik dan benar.
Mereka lebih kepada memakai bahasa gaul yang sudah jelas dalam penulisan maupun
pengucapannya tidak sesuai dengan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Munculnya
bahasa gaul merupakan ancaman yang sangat serius terhadap bahasa Indonesia. Bahasa gaul
memberikan pengaruh bahwa kemampuan berbahasa remaja saat ini semakin buruk dan jauh
dari kata baik dan benar. Apabila kegemaran ini berlangsung lama dan makin dicintai,
resmilah kita mengubur semangat sumpah pemuda berbahasa satu, bahasa Indonesia.
Penggunaan bahasa gaul dalam komunikasi baik di dunia nyata maupun dunia maya
menimbulkan beberapa masalah, antara lain:

 Bahasa gaul dapat mempersulit penggunanya dalam berkomunikasi dengan orang lain
dalam acara formal. Misalnya ketika sedang presentasi di depan kelas.
 Bahasa gaul dapat menyulitkan orang lain yang mendengar kata-kata yang termaksud
gaul untuk mengerti maksud yang dibicarakannya.
 Bahasa gaul dapat menyebabkan buruknya penggunaan bahasa Indonesia dikalangan
remaja yang akan datang. Mereka tidak bisa menggunakan bahasa Indonesia yang
baik dan benar.

Akan tetapi sebagian orang mengatakan bahwa bahasa gaul dapat membawa pengaruh
positif bagi remaja :

 Dengan digunakannya bahasa Alay adalah remaja menjadi lebih kreaif. Karena remaja
dapat mengembangkan ide yang ada pada diri mereka dan mereka dapat menciptakan
inovasi bahasa yang baru.

Hal ini membuktikan bahwa bahasa gaul telah menghambat perkembangan bahasa
Indonesia di kalangan remaja. Pengaruh bahasa gaul terhadap eksistensi bahasa Indonesia
sangat besar. Bahasa Indonesia sekarang sudah jauh dari kata indah karena telah dicemari
oleh penggunaan bahasa gaul yang semakin banyak.

Pengaruh tersebut antara lain:

 Remaja Indonesia tidak mengenal lagi bahasa baku.


 Remaja Indonesia tidak memakai lagi Ejaan Yang Disempurnakan (EYD).
 Remaja Indonesia menganggap remeh bahasa Indonesia dan tidak mau
mempelajarinya karena merasa dirinya telah menguasai bahasa Indonesia yang baik
dan benar.
 Dulu anak – anak kecil bisa menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar, tapi
sekarang anak kecil lebih menggunakan bahasa gaul. Misalnya dulu kita memanggil
orang tua dengan sebutan ayah atau ibu, tapi sekarang anak kecil memanggil ayah
atau ibu dengan sebutan bokap atau nyokap atau sering juga di singkat menjadi
BoNyok.
 Penulisan bahasa indonesia menjadi tidak benar. Yang mana pada penulisan bahasa
indonesia yang baik dan, hanya huruf awal saja yang diberi huruf kapital, dan tidak
ada penggantian huruf menjadi angka dalam sebuah kata ataupun kalimat.

Bahasa Alay secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk
tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika hal ini terus
berlangsung, dikahawatirkan akan menghilangkan budaya berbahasa Indonesia dikalangan
remaja bahkan dikalangan anak-anak. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa remi
negara kita dan juga sebagai identitas bangsa.

BAB IV

PENUTUP

4.1 Simpulan

Fenomena bahasa gaul (alay) yang hanya terjadi di Indonesia merupakan sebuah
ungkapan ekspresi kaum remaja yang ditampilkan melalui gaya berbusana maupun
berbahasa. Remaja memang suka berbuat hal yang berbeda dengan orang lain, hal ini karena
mereka ingin diakui.

Fenomena bahasa gaul (alay) dapat dikatakan sebagai suatu kreativitas kaum remaja,
tetapi mereka juga harus dibimbing agar tetap dapat menggunakan Bahasa Indonesia secara
baik dan benar. Pemerintah melalui Komisi Penyiaran Indonesia juga seharusnya bisa
memberikan peraturan-peraturan terkait stasiun televisi yang cenderung mengeksploitasi
kaum alay yang notabene adalah remaja.

Peran orang tua di rumah di dalam memberikan bimbingan kepada anaknya mengenai
penggunaan Bahasa Indonesia yang baik dan benar juga diperlukan. Orang tua hendaknya
memberikan wawasan kepada anaknya mengenai Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan
dan bahasa kenegaraan. Orang tua bisa mencontohkan bagaimana penggunaan bahasa
Indonesia yang tepat, serta bisa mengkritik politisi atau pejabat yang muncul di televisi dan
tidak menggunakan bahasa Indonesia secara tepat saat menonton televisi bersama anak.

Dengan langkah-langkah tersebut, perkembangan bahasa alay akan terkendali dan


tidak sampai merusak bahasa Indonesia. Dan generasi muda pun masih bisa melestarikan
bahasa Indonesia, karena memang sudah menjadi kewajiban generasi muda untuk menjaga
Bahasa Indonesia.

Tata bahasa Indonesia pada saat ini sudah banyak mengalami perubahan. Masyarakat
Indonesia khususnya para remaja, sudah banyak kesulitan dalam berkomunikasi dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Perubahan tersebut terjadi dikarenakan
adanya penggunaan bahasa baru yang mereka anggap sebagai kreativitas. Jika mereka tidak
menggunakannya, mereka takut dibilang ketinggalan zaman atau tidak gaul. Salah satu dari
penyimpangan bahasa tersebut diantaranya adalah digunakannya bahasa gaul.

Bahasa gaul secara langsung maupun tidak telah mengubah remaja Indonesia untuk
tidak mempergunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Dan ini merupakan pertanda
kemampuan berbahasa generasi muda zaman sekarang buruk. Memang dalam ilmu bahasa
ada beragam bahasa baku dan tidak baku. Bahasa baku biasanya digunakan dalam acara-
acara yang formal. Tetapi bahasa gaul merupakan bahasa gaul yang tidak mengindah.
Keberadaan bahasa gaul memang sangat mengganggu eksistensi bahasa Indonesia. Banyak
remaja yang sudah tidak mengindahkan bahasa Indonesia dan banyak dari mereka yang tidak
lagi mengenal bahasa Indonesia yang baik dan benar.

4.2 Saran

Adapun saran yang dapat penulis cantumkan dalam karya tulis ini adalah sebaiknya
remaja jangan berlebihan dalam menggunakan bahasa gaul karena dapat mengganggu
perkembangan bahasa Indonesia di kalangan remaja. Dan hendaknya melakukan pemahaman
yang mendalam terhadap pengaruh bahasa gaul serta mulailah dari diri kita sendiri untuk
membudidayakan bahasa Indonesia dan meningkatkan kembali eksistensinya di kalangan
remaja.

Kita boleh menggunakan bahasa gaul, akan tetapi jangan sampai menghilangkan
budaya berbahasa Indonesia. Karena bahasa Indonesia merupakan bahasa resmi kenegaraan
dan lambang dari identitas nasional, yang kedudukannya tercantum dalam Sumpah Pemuda
dan UUD 1945 Pasal 36.
DAFTAR PUSTAKA

”Penggunaan Bahasa Alay”.(Online) http://ayumeilana.blogspot.com/2010/10/bahasa-alay-


mengancam-penggunaan-bahasa.html.

”Bahasa gaul Merusak Bahasa Indonesia”.(Online)


http://aaknasional.wordpress.com/2012/01/28/bahasa-alay-merusak-bahasa-indonesia/

”Bahasa Indonesia”.(Online)

http://bigfat-evillaugh.blogspot.com/2011/10/bahasa-indonesia-sebagai-bahasa-negara.html

”Sejarah Bahasa”.(Online) http://jaririndu.blogspot.com/2012/01/sejarah-perkembangan-


bahasa-indonesia.html

”Trend Bahasa Alay”.(Online)

http://siti-wulandari.blogspot.com/2012/07/ternd-bahasa-alay-menyimpang-dari.html

”Dampak Bahasa Alay”.(Online) http://sikenarok.blogspot.com/2011/05/dampak-


penggunaan-bahasa-alay.html

”Perkembangan Bahasa Indonesia”.(Online)


http://ovaltinesusu.wordpress.com/2012/01/15/bagaimanakah-perkembangan-bahasa-
indonesia-saat-ini/

”Bahasa Alay”.(Online) http://romiranggapp.blogspot.com/2012/02/bahasa-alay-merusak-


tata-bahasa.html

”Pengertian Alay”.(Online) http://lupherblueniz.blogspot.com/2010/03/definisi-alay-


menurut-para-ahli-kamus.htm
Lampiran

http://lupherblueniz.blogspot.co.id/2010/03/definisi-alay-menurut-para-ahli-kamus.html :

Alay adalah singkatan dari Anak layangan, Alah lebay, Anak Layu, atau Anak keLayapan
yang menghubungkannya dengan anak JARPUL (Jarang Pulang). Tapi yang paling santer
adalah anak layangan. Dominannya, istilah ini untuk menggambarkan anak yg sok keren,
secara fashion, karya (musik) maupun kelakuan secara umum. Konon asal usulnya, alay
diartikan "anak kampung", karena anak kampung yang rata-rata berambut merah dan berkulit
sawo gelap karena kebanyakan main layangan.

Berikut adalah pengertian alay menurut beberapa ahli :

Koentjara Ningrat:

"Alay adalah gejala yang dialami pemuda-pemudi Indonesia, yang ingin diakui statusnya
diantara teman-temannya. Gejala ini akan mengubah gaya tulisan, dan gaya berpakain,
sekaligus meningkatkan kenarsisan, yang cukup mengganggu masyarakat dunia maya (baca:
Pengguna internet sejati, kayak blogger dan kaskuser). Diharapkan Sifat ini segera hilang,
jika tidak akan mengganggu masyarakat sekitar"

Selo Soemaridjan:

"Alay adalah perilaku remaja Indonesia, yang membuat dirinya merasa keren, cantik, hebat
diantara yang lain. Hal ini bertentangan dengan sifat Rakyat Indonesia yang sopan, santun,
dan ramah. Faktor yang menyebabkan bisa melalui media TV (sinetron), dan musisi dengan
dandanan seperti itu."

Anda mungkin juga menyukai