Disusun Oleh
KHAIRUNNISA (170301056)
Penulis
2
DAFTAR ISI
3
BAB I
PEMBAHASAN
4
1. Gabungan dua orang atau lebih.
2. Untuk menginvestasikan sesuatu.
3. Usaha untuk laba.
Pembentukan Persekutuan
Salah satu keuntungan utama dari bentuk persekutuan adalah mudah dalam
pendirian. Akta pendirian persekutuan harus mencakup hal-hal berikut:
1. Nama dari persekutuan dan nama dari para sekutu.
2. Jenis usaha yang akan dijalani dan jangka waktu perjanjian persekutuan.
3. Kontribusi modal awal dari masing-masing sekutu dengan metode di mana
kontribusi modal di masa depan diterapkan.
4. Penjelasan lengkap tentang distribusi keuntungan dan kerugian, termasuk gaji,
bunga, atas saldo modal, bonus, batas penarikan dalam mengantisipasi laba,
dan persentase yang digunakafn untuk mendistribusikan sisa keuntungan dan
kerugian .
5. Prosedur yang digunakan dalam perusahaan persekutuan, seperti penambahan
sekutu baru dan berhentinya sebuah sekutu.
6. Aspek lain dalam operasi yang diputuskan oleh sekutu, seperti hak manjemen
dari masing-masing sekutu, prosedur pemungutan suara dan metode akuntansi.
5
Jenis-jenis Persekutuan Terbatas
Banyak orang menilai kemungkinan terjadinya kewajiban personal atas
kewajiban persekutuan sebagai kerugian utama bisnis persekutuan. Karena alasan
ini, kadang orang menjadi sekutu terbatas pada satu dari beberapa bentuk
persekutuan terbatas. Persekutuan terbatas (Limited Partnership- LP) adalah
bentuk yang berbeda dari persekutuan dengan kewajiban terbatas (Limited
Liability Partnership-LLP) atau persekutuan terbatas dengan kewajiban terbatas
(Limited Liability Partnership – LLLP). Variasi berdasarkan tingkat perlindungan
kewajiban kepada saham.
Persekutuan Terbatas (Limited Partnership –LP)
Dalam Persekutuan Terbatas (LP), terdapat paling sedikit satu sekutu
namun satu atau lebih sekutu terbatas. Sekutu umum bertanggung jawab secara
pesonal dan atas kewajiban persekutuan dan memiliki tanggung jawab hanya
sampai dengan kontribusi modal tapi tidak memiliki wewenang manajemen.
Persekutuan Dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Partnership-LLP)
Persekutuan dengan kewajiban terbatas adalah dimana tiap sekutu
memiliki tingkat perlindungan kewajiban yang sama. Tidaka ada sekutu umum
atau sekutu terbatas di LLP; sehingga tiap sekutu memiliki hak dan kewajiban
sebagai sekutu umum, tapi dengan kewajiban hukum terbatas. Sekutu dalam LLP
tidak bertanggungjawab secara personal atas kewajiban persekutuan. Namun,
beberapa negara bagian telah mendefinisikan bahwa tiap sekutu dalam LLP
bertanggungjawab penuh atas kewajiban persekutuan, tapi tidak akibat tindakan
kelalaian profesional atau malpraktik yang dilakukan sekutu lain.
Persekutuan Terbatas dengan Kewajiban Terbatas (Limited Liability Limited
Partnership-LLLP)
Di sebagian besar negara bagian, persekutuan terbatas dapat memilih
persekutuan terbatas dengan kewajiban terbatas. Di LLLP setiap sekutu
bertanggungjawab hanya atas kewajiban bisnis persekutuan, dan tidak atas
terjadinya malpraktik atau kesalahan yang dilakukan sekutu lain dalam berbisnis
normal perusahaan. Keuntungan LLLP adalah tiap sekutu umum, walau
bertanggungjawab atas manajemen persekutuan, tidak memiliki kewajiban
6
personal atas kewajiban persekutuan. Sama dengan perlindungan kewajiban yang
diberikan di sekutu terbatas. Identifikasi sebagai “LLLP” atau “Persekutuan
terbatas dengan Kewajiban Terbatas” harus tercantum dalam nama atau identitas
entitas.
7
bergabung. Aldi dan Bayu setuju untuk membentuk persekutuan. Usaha Aldi di
audit, dan aset bersihnya dinilai ulang. Hasil audit dan penilaian menyatakan
bahwa ada kewajiban senilai Rp1.000.000 yang tidak tercatat, persediaan dinilai
sebesar Rp9.000.000, dan peralatan memiliki nilai wajar Rp19.000.000.
Aldi dan Bayu menyiapkan dan menandatangani perjanjian persekutuan
yang mencakup semua kebijakan operasi yang signifikan. Bayu akan menyetorkan
uang tunai sebesar Rp10.000.000 untuk sepertiga kepemilikan modal. Persekutuan
AB mengambil alih semua usaha Aldi, termasuk kewajibannya.
Jurnal untuk mencatat penyetoran modal awal pada pembukuan
persekutuan adalah:
1 Januari 20X1
(1) Kas 13.000.000
Persediaan 9.000.000
Peralatan 19.000.000
Kewajiban 11.000.000
Modal, Aldi 20.000.000
Modal, Bayu 10.000.000
(Mencatat Persekutuan AB dengan penyetoran modal oleh Aldi dan Bayu)
8
Investasi awal para sekutu, setoran modal selanjutnya, distribusi
keuntungan atau kerugian dan penarikan modal oleh sekutu di catat dalam akun
modal para sekutu. Setiap sekutu memiliki satu akun modal, yang biasanya
bersaldo kredit.
Akun Prive (Penarikan)
Para sekutu biasanya melakukan penarikan atas aset dari persekutuan
sepanjang tahun sebagai antisipasi atas keuntungan. Contohnya, jurnal berikut di
buat dalam pembukuan persekutun AB untuk penarikan kas sejumlah
Rp3.000.000 oleh Bayu pada tanggal 1 Mei 20X1.
1 Mei 20X1
(2) Prive-Bayu 3.000.000
Kas 3.000.000
(Penarikan Rp3.000.000 oleh Bayu)
9
perdebatan di kemudian hari yang dapat dihindari dengan menentukan secara hati-
hati atas pembagian laba atau rugi di dalam perjanjian perekutuan.
Terdapat beragam rencana distribusi laba atau rugi(profit distribution
plans) di dunia usaha. Beberap persekutuan memiliki rencana distribusi sederhana,
sedangkan yang lain bersifat kompleks. Menjadi tanggung jawab akuntan untuk
mendistribusikan laba atau rugi berdasarkan perjanjian persekutuan terlepas
seberapa sederhana atau kompleks perjanjian tersebut. Distribusi laba hampir
sama dengan dividen pada koperasi : distribusi ini tidak seharusnya termasuk ke
dalam laporan laba rugi, terlepas bagaimana cara laba tersebut didistribusikan.
Distribusi laba dicatat langsung kepada akun modal, bukan beban.
Kebanyakan persekutuan menggunakan satu atau lebih metode distribusi,
yaitu :
1. Rasio yang ditetpakan sebelumnya (preselected ratio)
2. Bunga atas saldo modal (interest on cpital balance)
3. Gaji kepada sekutu
4. Bonus kepada sekutu
Rasio yang ditetapkan sebelumnya biasanya adalah hasil negoisasi antara
sesama sekutu.Rasio pembagian laba bisa berdasarkan persentase jumlah modal
persekutuan, waktu dan tenaga yang dicurahkan kepada persekutuan, atau
berbagai faktor lainnya.Distribusi laba persekutuan berdasarkan bunga atas saldo
modal mengakui kontribusi dari investasi modal para sekutu kepada kemampuan
menghasilkan laba bagi persekutuan.Bunga atas saldo modal ini bukanlah beban
bagi pesekutuan; tetapi merupakan distribusi laba.Jika satu atau lebih jasa dari
sekutu yang penting bagi persekutuan, perjanjian distribusi laba bisa saja
memberikan gaji atau bonus.
10
Tanggal Debit Kredit Saldo
1 Januari Rp10.000.000
1 Mei Rp3.000.000 7.000.000
1 September Rp500.000 7.500.000
1 November Rp1.000.000 6.500.000
31 Desember 6.500.000
Nilai debit sebesar Rp3.000.000 dan Rp1.000.000 dicatat dalam akun penarikan
Bayu, sedangkan tambahan investasi dikredit kea kun modalnya.
31 Desember 20X1
(4) Modal, Bayu 4.000.000
Penarikan, Bayu 4.000.000
Menutup penarikan oleh Bayu
(5) Pendapatan 45.000.000
Beban 35.000.000
Ikhtisar Laba Rugi 10.000.000
Menutup pendapatan dan beban
11
(6) Ikhtisar laba rugi 10.000.000
Modal, Aldi 6.000.000
Modal, Bayu 4.000.000
Mendistribusikan laba berdasarkan perjanjian
Jika Aldi dan Bayu setuju mengenakan bunga 15 % atas rata-rata tertimbang saldo
modal dengan sisa laba yang akan didistribusikan pada rasio 60:40, maka
distribusi laba Rp10.000.000 akan dihitung sebagai berikut :
Aldi Bayu Total
Persentase laba 60% 40% 100%
Rata-rata modal Rp20.000.000 Rp8.000.000
Laba bersih Rp10.000.000
Bunga atas modal 3.000.000 1.200.000 (4.200.000)
Sisa laba Rp5.800.000
Alokasi 60:40 3.480.000 2.320.000 (5.800.000)
Total Tunggu adit Tunggu adit Rp 0
Gaji
Untuk menghitung gaji para sekutu, misalnya perjanjian persekutuan
menyatakan bawa gaji yang dibayarkan ke Aldi sejumlah Rp2.000.000 dan Bayu
Rp5.000.000. sisanya akan dibagikan dengan dasar distribusi laba/rugi 60:40.
Distribusi laba dihitung sebagai berikut.
12
Aldi Bayu Total
PersentaseLaba 60% 40% 100%
Lababersih Rp10.000.000
Gaji Rp2.000.000 Rp5.000.000 (7.000.000)
Sisalaba Rp3.000.000
Alokasi 60:40 Rp1.800.000 Rp1.200.000 (3.000.000)
Total Rp.1.000.000 Rp. 5.200.000 Rp0
Bonus
Misalnya, bonus sebesar 10% dari laba akan dikredit pada modal Bayu jika laba
melebihi Rp5.000.000 sebelum dibagikan dengan distribusi laba. Dalam kasus 1,
bonus dihitung sebagai persentase dari laba sebelumdikurangi bonus.Dalam kasus
2 bonus dihitung sebagai persentase dari laba setelah dikurangi bonus.
Kasus 1 :
Bonus = X% (NI – MIN)
Dimana : X% = persentase bonus
NI = laba bersih sebelum bonus
MIN = jumlah minimum laba sebelum bonus
Bonus = 0,10 (Rp10.000.000 – Rp5.000.000) = Rp500.000
Kasus 2 :
Bonus = X% (NI – MIN - Bonus)
= 0,10 (Rp10.000.000 – Rp5.000.000 – Bonus)
= 0,10 (Rp5.000.000 – Bonus)
= Rp500.000 – 0,10 Bonus
1,10 Bonus = Rp500.000
Bonus = Rp454,545
13
Total Rp5.727.237 Rp4.272.272 Rp0
14
yang tetap melanjutkan operasi bisnisnya dan persekutuan mungkin saja membeli
kepemilikan sekutu yang berjenti pada harga pembelian. Harga pembelian adalah
nilai estimasi jika (1) asset dijual pada harga sama dengan atau lebi besar dari
nilai likuidasi atau nilai yang menjadi dasar penjulan seluruh bisnis jika bisnis
tetap berjalan tanpa sekutu yang keluar tersebut (2) persekutuan diakhiri pada saat
tersebut, dengan pembayaran seluruh kreditor persekutuan dan penghentian bisnis.
15
Bayu 10.000.000 40
Total 30.000.000 100
Transaksi antara Citra dan sekutu lain secara individu tidak tercermin dalam
pembukuan persekutuan . satu- satunyapencatatan adalah reklasifikasi modal
persekutuan. Aldi dan Bayu memberikan seperempat dari modal kepada Citra ,
sebagai berikut.
1 januari 20X3
(7) Modal, Aldi 5.000.000
Modal, Bayu 2.500.000
Modal Citra 7.500.000
16
Reklasifikasi modal kepada sekutu baru.
Dari Aldi : Rp 5.000.000 = Rp 20.000.000 x 0,25
Dari Bayu : Rp 2.500.000 = Rp 10.000.000 x 0,25
Dalam kasus ini modal yang dikredit kepada citra hanya Rp 7.500.000,
sekalipun Rp 9.000.000 yang dibayarkan untuk seperempat kepemilikan .
pembayaaran Rp 9.000.000 mencerminkan bahwa nilai wajar persekutuan adalahh
Rp 36.000.000, dihitung sebagai berikut :
Rp 9.000.000 =nilai wajar x 0,25
Rp 36.000.000 = nilai wajar
Nilai buku persekutuan adalah Rp 30.000.000 sebelum investasi dari Citra.
Pembayaran Rp 9.000.000 dilakukan secara langsung kepada individu sekutu ,
dan tidak akan menjadi bagian dari asset ppersekutuan . Selisih Rp 6.000.000
antara nilai wajar dengan nilai buku yang baru bisa berupa asset yang dinilai
terlalu rendah atau adanya goodwill yang belum dicatat.
Aldi dan bayu bisa menggunakan akuisisi yang dilakukan citra untuk
merevaluasi asset persekutuan dan mencerminkan sepenuhnya perubahan nilai
yang terjadi sebelum masuknya Citra. Jika tidak, maka dapat menyebabkan bagian
citra akan meningkat secara proposional ketia peninngkatan nilai dilakukan.
Misalnya , jika persekutuan meiliki tanah yang nilainya kurang sebesar RP
6.000.000 yang dijual setelah Citra masuk dalam persekutuan , Citra akan
mendapatkan bagian keuntungan atas penjualan berdasarkan rasio pembagian
laba. Untuk mengghindari masalahh ini, beberapa persekutuaan melakukan
revaluasi atas asset pada saat masuknya sekutu baru walaupun sekutu baru
tersebut membeli kepemilikan secara langsung dari salah ssatu sekutu lama.
Dalam kasus ini Aldi dan Bayu dapat mengakui peningkatan nilai tanah
secepatnya sebelum masuknya Citra dan mengalokasikan kenaikan tersebut secara
proporsional terhadap saldo modal masing – masing dengan rasio pembagian 60 ;
40 sebagai berikut.
(8) Tanah Rp 6.000.000
Modal, Aldi Rp 3.600.000
Modal, Bayu Rp 2.400.000
17
Revaluasi nilai tanah sebelum masuknya sekutu baru :
Untuk Aldi : Rp 3.600.000 = Rp 6.000.000 x 0,60
Untuk Bayu : Rp 2.400.000 = Rp 6.000.000 x 0,40
Perlu dicatat bahwa nilai modal persekutuan keseluruhan adalah Rp 36.000.000
(Rp 30.000.000 ditambah revaluasi Rp 6.000.000 ) pemindahan seperempat modal
kepada cittra dicatat sebagai berikut .
(9) Modal, Aldi 5.900.000
Modal, Bayu 3.100.000
Modal Citra 9.000.000
Reklasifikasi modal kepada sekutu baru:
Rp 5.900.000 = Rp 23.600.000 x 0,25
Rp 3.100.000 = Rp 12.400.000 x 0,25
Rp 9.000.000 = Rp 36.000.000 x 0,25
18
Baruterhadap = (Modal sekutusebelumnya + investasisekutubaru ) x persentase modal
atassekutubaru
Nilaibuku
persekutuan
Figur 15-1
Gambaran umum Akuntansi Penerimaan Sekutu Baru
Langkah 1: Langkah 2: metode ObservasiKunci
MembandingkanPr alternative
oporsiniaibukudani untukmencatatPenerimaan
nvestasisekutubaru SekutuBaru
19
Biayaperolehaninv 1. Revaluasi asset Sekutu lama menerimapeningkatannilaiasset ,
estasi › bersihmenujunilaipasardan goodwill atau bonus
nilaibukukasus 2 alokasikepadasekutu lama. sebesarkelebihanbiayaperolehaninvestasissekutu
2. Catat goodwill yang baruatasnilaibuku
belumdiakuidanalokasikan Mencatatpeningkatannilai asset
kepadasekutu lama ataugoowillkepadasekutu lama yang
3. Alokasikan bonus meningkatkan modal persekutuan.
kepadasekutu lama
Tidakadaalokasilebihlanjut yang
diperlukankarenasekutubaruakanmenerimabagian
modal sebandingdenganinvestasinya.
20
3. Alokasikan bonus
kepadasekutubaru.
21
(25 %) (25 %)
Kasus 1
Investasi
ssekutu
baru sama Rp30.000.000 Rp10.000.000 Rp10.000.000
dengan
proporsi
nilai buku
Rp40.000.000 Rp40.000.000
Tidak
adanya
Revaluasi ,
bonus, atau
goodwill
Kasus 2. Nilai Investasi Sekutu Baru Lebbih Besa dari Proporsi Nilai Buku
Persekutuan
Dalam beberapa kasus seorang sekutu dapat melakukan investasi lebih
besar dari porsi kepemilikannya atas nilai buku persekutuan . Hal ini bearti ,
sekutu tersebut menghargai nilai lebih pada persekutuan yang tidak tercermin
dalam pembukuan.
Misalnya , diasumsikan Citra menginvestasikan RPp11.000.000 untuk
seperempat kepemilikan modal dalam persekutuan. Langkah pertama adalah
membandingkan investasi sekutu baru dengan proporsi nilai bukunya , sebagai
berikut .
Investasi pada persekutuan Rp 11.000.000
Proporsi nilai buku sekutu baru
(Rp 30.000.000 + RP 11.000.000 )x0,25 = Rp 10.250.000
Selisih (investasi = nilai buku Rp 750.000
22
Citra telah menginvestasikan Rp 11.000.000 untuk kepemilikan dengan
nilai buku Rp 10.250.000, sehingga membayar lebih tiggi sebesar Rp750.000 atas
nilai buku saat ini.
Umumnya , kelebihan investasi atas nilai buku persekutuan
mengindikasikan ahwa nialai asset bersih sebelumnya kerendahan atau
persekutuan memiliki goodwill yang tidak dicatat. Tiga alternative perlakukan
akuntansi dalam kasus ini adalah :
1. Revaluasi nilai asset. Pada alternative ini adalah :
a. Nilai buku asset dinaikkan ke nilai paasarnya
b. Modal sekutu lama di naikkan sebanding dengan kenaikan peningkatan nilai
buku asset.
c. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan ssaldo awal ditambah nilai
revaluasi asset ditambah nilai revaluasi asset ditambbah investasi sekkutu baru.
2. Mengakui goodwill yang tidak tercatat . Dengan metode ini adalah :
a. Goodwill yang tidak tercatat diakui
b. Modal sekutu lama dinaikkan sebanding dengan nilai goodwill
c. Modal persekutuanyang dihasilkan sama dengan saldo awal ditambah nilai
goodwill ditambah investasi sekutu baru .
3. Menggunakan metode bonus. Pada dasarnya , metode bonus adalah perpndahan
saldo modal antara sesame sekutu tidak menginginkan penyesuaian pada nilai
asset atau mengakui goodwill. Dengan metode ini adalah :
a. Modal sekutu lama dinaikkan sebanding dengan nilai bonus yang dibayarkan
sekutu baru.
b. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan ssaldo modal awal ditaambah
investasi sekuutu baru.
Ilustrasi Pendekatan atas Revaluasi Aset.
Misalkan Citra membayar kelebihan sejumlah Rp 750,000 (Rp 11.000.000-Rp
10.250.000) terhadap proporsi nilai buku karena persekutuan memiliki tanah
23
dengan nilai buku Rp 4.000.000 tetapi penilaian terkini mengindikasikan tanah
tersebut memiliki nilai pasar Rp7.000.000 . Para sekutu lama memutuskan untuk
menggunakan penerimaan sekutu baru sebagai pegakuan peningkatan niai tanah
dan mengalokasikan peningkatan ini kepada masing –masing saldo modal sekutu
lama . Peningkatan nilai tanah dialokasikan kepada saldo modal para sekutu
dengan menggunakan rasio laba dan rugi yang ada pada saat terjadinya
peningkatan . Modal aldi meningkat sebesar Rp 1.200.000 (40 persen dari Rp
3.000.000) . Persekutuan akan mencatat jurnal berikut unuk revaluasi tanah.
(11) Tanah 3.000.000
Modal Aldi 1.800.000
Modal ,Bayu 1.200.000
Investasi Citra sebesar Rp 11.000.000 menjadikan modal persekutuan bernilai
Rp44.000.000, sebagai berikut.
Modal Persekutuan AB sebelumnya Rp30.000.000
Revaluasi tanah menjadi nilai pasar Rp 3.000.000
Investasi Citra Rp 11.000.000
Modal Persekutuan ABC Rp 44.000.000
Citra mengakuisisi seperempat kepemilikan pada modal yang dihasilkan dalam
pembentukan persekutuan ABC. Saldo modal Citra setelah revaluasi tanah ,
dihitung sebagai berikut.
Bagaian sekutu baru atas Modal yang dihasilkan = (Rp30.000.000 + Rp
30.000.000 + Rp 11.000.000 )x 0,25 = Rp 11.000.000
Jurnal untu mencatat penerimaan Citra ke dalam persekutuan adalah :
(12) Kas 11.000.000
Modal , Citra 11.000.000
Penerimaan Citra untuk seperempat kepemilikan modal di persekutuan
Ketika tanah ternyata harus dijual, Citra akan berpartisipasiterhadap keuntungan
atau kerugian dengan dasar nilai buku yang baru sebesar Rp7.000.000 yang
merupakan nilai pasar tanah pada saat penerimaannya dalam persekutuan . seluruh
kenaikan pada nilai tanah sebelum penerimaan Ciitra adalah milik para sekutu
lama.
24
Ilustrasi Pengakuan Goodwill. Sebuah sekutu yang masik mungkin membayar
lebih karena adanya goodwill yang tidak tercatat, diindikasikan dengan tingginya
profitabilitas persekutuan . Beberapa persekutuan menggunakan perubahan
keanggotaan sebagai peluang untuk mengakui goodwill yang dihasilkan sekutu
lama.
Pada umumnya, jumlah goodwill ditentukan berdasarkan negosiasi
antara sekutu lama dan baru, dan berdasarkan estimasi laba di masa datang .
misalnya , sekutu lama dan baru setuju bahwa disebabkan karena upaya sekutu
lama, persekutuan memiliki potensi menghasilkan laba, dan goodwill seniali
3.000.000 harus diakui berdasarkan akta tersebut. Nilai biaya perolehan investasi
yang dinegosiasikan oleh sekutu bau akan didasarkan sebagian kepada potensi
menghasilkan laba tersebut . Alternatifnya , goodwill bisa di estimasikan
berdasarkan jumlah investasi sekutu baru . Misalnya dalam kasus ini , Citra
melakukan investasi Rp 11.000.000 untuk seperempat hak kepemilikan , maka dia
harus percaya bahwa jumlah modal persekutuan yang dihasilkan bernilai Rp
44.000.000 (Rp 11.000.000 x 4). Perkiraan goodwill adalah Rp 3.000.000 , yaitu :
Langkah 1
25 % dari estimasi odal yang dihasilkan Rp 11.000.000
Estimasi jumlah modal yang dihasilkan Rp 11.000.000 : 0,25 ) Rp44.000.000
Langkah 2
Estimasi jumlah modal yang dihasilkan Rp 44.000.000
Jumlah asset bersih tidak termasuk goodwill
(Rp 30.000.000 ditambah Rp 11.000.000 investasi dari Citra ) (41.000.000)
Estimasi Goodwill Rp 3.000.000
Ilustrasi Metode Bonus
Beberapa persekutuan menolak mengakui goodwill dan revaluasi asset
ketka diterimanya sekutu baru. Sebaliknya , mereka mengakui bagian dari
investasi sekutu baru sebagai bonus kepada sekutu lama untuk menyelaraskan
25
saldo modal pada saat penerimaan sekutu baru . dalam kasus ini , nila Rp 750.000
yang dibayarkan lebih oleh Citra adalah bonus yang dialokasikan kepada sekutu
lama pada rasio laba atau rugi mereka , yaitu 60 % kepada aldi dan 40 % kepada
Bayu. Persekutuan ABC menghasilkan saldo modal senilai Rp 30.000.000 di awal
, ditambah RP 11.000.000 investasi dari Citra . Tidak ada modal tambahan yang
diakui melalui revaluasi asset. Nilai modal yang diakui oleh sekutu baru adalah :
Bagian sekutu baru atas total modal yang dihasilkan = (Rp 30.000.000 +
11.000.000 ) x 0,25 = Rp 10.250.000
Jurnal yang dicatat dalam rangka penerimaan Citra sebagai sekutu baru adalah :
(15 ) Kas Rp 11.000.000
Modal , aldi 450.000
Modal , bayu 300.000
Modal ,Citra 10.250.000
Penerimaan Citra dengan Bonus kepada Aldi dan Bayu.
Citra mungkin tidak menyukai metode bonus, karena saldo modalnya lebih
rendah Rp750.000 daripada investasinya di persekutuan. Hal ini merupakan
kelemahan dari metode bonus.
Berikut adalah skedul yang menggambarkan konsep kunci untuk Kasus 2.
Kasus 3. Nilai Investasi Baru Sekutu Baru Lebih Kecil dari Proporsi Nilai
Buku Persekutuan
Ada kemungkinan bahwa seorang sekutu baru membayar lebih kecil dari
proporsi kepemilikannya atas nilai buku persekutuan. Misalnya, Citra melakukan
investasi Rp8.000.000 untuk seperempat kepemiikan modal di Persekutuan ABC.
Langkah pertama adalah membandingkan investasi sekutu baru dengan proporsi
nilai buku sekutu baru, sebagai berikut.
Investasi pada persekutuan Rp8.000.000
Proposal nilai buku sejutu baru :
(Rp30.000.000+Rp8.000.000)x0,25 (9.500.000)
26
Fakta bahwa nilai investasi Citra lebih rendah dari nilai buku atas
seperempat kepemilikan pada persekutuan mengindikasikan persekutuan memiliki
aset yang nilainya terlalu tinggi atau sekutu lama mengakui bahwa Citra memiliki
kontribusi nilai dalam bentuk pengalaman dan keahlian yang dibutuhkan
persekutuan. Dalam kasus ini, Citra telah menginvestasikan Rp8.000.000 dalam
bentuk kas dan sejumlah nilai tambah yang dianggap sebagai goodwill.
Seperti Kasus 2, dalam hal nilai investasi melebihi nilai buku yang
diperoleh, terdapat tiga alternatif pendekatan untuk mengakui diferensial ketika
investasi lebih rendah dari nilai buku yang diakuisisi. Ketiga pendapat tersebut
adalah :
1. Revaluasi nilai aset yang menurun. Pada alternatif ini adalah :
a. Nilai buku aset diturunkan untuk mencatat penurunan nilainya.
b. Modal sekutu lama diturunkan sebanding dengan kenaikan penurunan nilai buku
aset.
c. Modal persekutuan yang dihasilkan lebih rendah dari saldo modal awal ditambah
nilai aset yang diturunkan ditambah inevestasi sekutu baru.
2. Mengakui goodwill yang dibawa sekutu baru. Dengan metode ini adalah:
a. Goodwill dan keunggulan lain yang dibawa sekutu baru dicatat dan dimasukkan
ke dalam saldo modal sekutu baru.
b. Modal sekutu lama dibiarkan tidak berubah.
c. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan saldo modal awal ditambah
nilai goodwill yan dibawa sekutu baru ditambah investasi sekutu baru.
3. Menggunakan metode bonus. Dengan metodeini adalah:
a. Sekutu baru mendapatkan bonus dari modal sekutu lama, yang akan menurunkan
bagian bonus mereka yang nantinya akan dibayarkan pada sekutu baru.
b. Modal persekutuan yang dihasilkan sama dengan modal awal ditambah investasi
sekutu baru.
27
Ilustrasi Pendekatan Revaluasi Aset. Asumsikan Citra hanya membayar
Rp8.000.000 untuk seperempat kepemilikan pada persekutuan. Persediaan yang
saat ini dicatat pada nilai buku sebesar Rp14.000.000 memiliki nilai wajar hanya
Rp8.000.000 karena beberapa mengalami kerusakan. Para sekutu setuju untuk
menurunkan nilai persediaan menjadi nilai wajar sebelum masuknya sekutu baru.
Penurunan nilai dialokasiakan kepada sekutu lama sebesar rasio laba atau rugi
pada saat terjadinya penurunan nilai yaitu 60 persen kepada Aldi dan 40 persen
kepada Bayu. Penurunan nilai dicatat sebagai berikut.
16 Modal, Aldy 3.600.000
Modal, Bayu 2.400.000
Persediaan 6.000.000
Revaluasi persediaan menjadi nilai
wajar
Perhatikan bahwa jumlah nilai modal persekutuan sekarang telah diturunkan dari
Rp30.000.000 menjadi Rp24.000.000 sebagai hasil dari penurunan nilai
Rp6.000.000. bagian Citra atas modal yang dihasilkan dari persekutuan ABC,
setelah penurunan nilai, dapat dihitung sebagai berikut.
Bagian sekutu baru = (Rp24.000.000+Rp8.000.000)x0,25=Rp8.000.000
atas total
Modal yang
dihasilkan
Jurnal untuk mencatat penerimaan Citra sebagai sekutu baru dalam Persekutuan
ABC adalah:
17 Kas 8.000.000
Modal, Citra 8.000.000
Penerimaan Citra ke dalam
persekutuan
Nilai kredit modal terkait milik Citra sama dengan investasinya karena
jumlah nilai modal persekutuan adalah Rp32.000.000 (24.000.000+Rp8.000.000)
yang sekarang mencerminkan nilai wajar persekutuan.
Ilustrasi Pencatatan Goodwill untuk Sekutu Baru, Misalnya Aldi, Bayu, dan
Citra setuju bahwa kemampuan Citra akan menghasilkan laba. Mereka setuju
28
bahwa Citra layak mendapatkan Rp2.000.000 goodwill ketika bergabung sebagai
antisipasi laba yang dihasilkan Citra dikemudian hari. Goodwill hasil operasi
diakui dan ditambahkan ke dalam investasinya untuk menentukan jumlah modal
yang akan dikredit.
Alternatif lain, nilai goodwill yang dibawa oleh sekutu baru bisa
diperkirakan dari jumlah modal yang ditahan oleh sekutu lama. Dalam kasus ini,
sekutu lama menahan 75 persen kepemilikan pada persekutuan dan memberikan 5
persen kepada sekutu baru. Nilai dari 75 persen kepemilikan sekutu lama adalah
Rp30.000.000. ivestasi Citra sebesar Rp8.000.000 ditambah goodwil setara 5
persen sisanya. Nilai goodwill yangdibawa oleh Citra dapat dihitung sebagai
berikut.
Perhatikan bahwa nilai goodwill yang diestimasikan untuk sekutu baru
dihitung menggunakan informasi dari kepemilikan sekutu lama. Dalam Kasus 2,
estimasi goodwill kepada sekutu lama dibuat menggunakan informasi dari
investasi sekutu baru. Alasan perbedaan ini karena untuk mengestimaasi nilai
goodwill haruslah menggunakan informasi terbaik yang tersedia. Jika akan
mengestimasi goodwill sekutu baru, tidaklah logis menggunakan investasi
berwujud sekutu baru untuk mengestimasikan total investasi sekutu baru,
termasuk goodwill. Hal ini disebabkan karena nilai goodwill terdapat dalam
investasi itu sendiri. Demikian pula ketika goodwill dialokasikan kepada sekutu
lama, tidaklah logis menggunakan modal sekutu sekutu lama untuk
mengestimasikan nilai goodwill mereka. Kalimat yang paling mudah untuk
mengingat bagaimana mengestimasikan goodwill adalah menggunakan informasi
dari sekutu pihak lawan, yaitu :
Gunakan sekutu baru untuk mengestimasikan goodwill kepada sekutu
lama; gunakan sekutu lama untuk mengestimasikan goodwill sekutu baru.
Jurnal yang dicatat untuk perenimaan Citra sebagai sekutu baru di
Persekutuan ABC adalah :
18 Kas 8.000.000
Goodwill 2.000.000
Modal, Citra 10.000.000
Penerimaan Citra sebagai sekutu
baru
29
Jumlah modal yang dihasilkan dari peentukan Persekutuan ABC adalah
Rp40.000, dengan Aldi dan Bayu bersama-sama memiliki 75 persen dan Citra 25
persen.
Ilustrasi Metode Bonus, Penerimaan Citra sebagai sekutu baru dengan
seperempat kepemilikan pada Persekutuan ABC dengan investasi hanya
Rp8.000.000 dapat juga diperlakukan sebagai bonus kepada Citra dari sekutu
lama. Bonus senilai Rp1.500.000 adalah selisih antara nilai buku sekutu baru
senilai Rp9.500.000 dengan investasinya senilai Rp8.000.000. Modal sekutu lama
berkurang Rp1.500.000 secara proposionalberdasarkan rasio laba atau rugi yaitu
60 persen dari Aldi dan 40 persen dari Bayu, dan akun modal Citra akan dikredit
senilai Rp9.500.000, sebagai berikut.
18 Kas 8.000.000
Modal, Aldi 900.000
Modal, Bayu 600.000
Modal, Citra 9.500.000
Penerimaan Citra dalam
persekutuan.
Jumlah yang dikredit kepada modal sekutu baru adalah bagian kepemilikannya
terhadap total modal yang dihasilkan, yaitu:
Bagian sekutu baru = (Rp30.000.000+Rp8.000.000)x0,25=Rp9.500.000
atas total
Modal yang
dihasilkan
30
Kasus 1. Investasi sekutu baru sama dengan proporsinya terhadap nilai buku
persekutuan.
1. Modal sekutu baru yang dikredit sama dengan investasinya
2. Dalam kasus ini tidak ada goodwill atau bonus yang diakui
Kasus 2. investasi sekutu baru lebih besar dari proporsinya terhadap nilai buku
persekutuan.
1. Revaluasi aset atau pengakuan goodwill meningkatkan modal persekutuan yang
dihasilkan peningkatan tersebut dialokasikan kepada sekutu lama dengan rasio
laba atau rugi masing-masing.
2. Setelah pengakuan revaluasi aset atau goodwill tidak tercatat, modal sekutu baru
akan sama dengan nilai investasinya dan persentasenya pada total modal
persekutuan yang dihasilkan.
3. Dengan menggunakan metode bonus, modal persekutuan yang dihasilkan akan
sama dengan jumlah modal sekutu lama ditambah investasi dari sekutu baru.
Modal yang dikredit kepada sekutu baru lebih rendah dari investasinya tetapi
sama dengn persentasenya terhadap modal persekutuan yang dihasilkan.
Kasus 3. Investasi sekutu lebih kecil dari proporsinya terhadap nilai buku
persekutuan.
1. Dengan menggunakan pendekatan revaluai aset, penurunan nilai aset akan
mengurangi modal sekutu lama sebesar rasio laba atau rugi masing-masing.
Modal sekutu baru dikredit sebesar nilai investasinya.
2. Dengan metode goodwill, goodwill dialokasikan kepada sekutu baru, dan modal
persekutuan yang dihasilkan meningkat. Modal sekutu baru akan dikredit sebesar
persentase kepemilikan terhadap modal persekutuan yang dihasilkan.
Figur 15-2
Ikhtisar Akuntansi untuk Investasi Sekutu Baru : Jurnal dan Saldo Modal
setelah Penerimaan Sekutu Baru.
3. Metode bonus menghasilkan transfer modal dari sekutu lama kepada sekutu baru.
Modal persekutuan yang dihasilkan akan sama dengan jumlah modal sekutu lama
31
ditambah investasi dari sekutu baru. Modal yang dikredit kepada sekutu baru lebih
besar investasinya tetapi sama dengan persentasenya terhadap modal persekutuan
yang dihasilkan.
Menentukan Biaya Investasi Sekutu Baru
Asumsikan bahwa sekutu lama, Aldi dan Bayu, menyetujui bahwa aset
persekutuan harus direvaluasi sehingga bertambah sebesar Rp3.000.000 untuk
mengakui peningkatan nilai tanah yang dimiliki persekutuan. Pertanyaannya
adalah berapah investasi yang harus dikontribusikan Citra sebagai sekutu baru
untuk seperempat hak kepemilikan.
Ketika menentukan biaya investasi sekutu baru, sangatlah penting untuk
mencatat total modal persekutuan yang dihasilkan dan persentse kepemilikan yang
masih dalam sekutu lama. Dalam contoh ini, sekutu lama mempertahankan ¾
kepemilikan pada persekutuan yang dihasilkan, artinya 75 persen kepemilikan
modal sebesar Rp33.000.000, di mana Rp33.000.000 berasal dari modal lama
ditambah Rp3.000.000 dari revaluasi tanah, sebagai berikut.
75% total modal yang dihasilkan Rp33.000.000
32
Berhentinya Seorang Sekutu dari Persekutuan
Ketika seorang sekutu berhenti atau mengundurkan diri dari persekutuan,
maka persekutuan secara tidak langsung dibubarkan, tetapi sekutu yang lainnya
mungkin masih berkeinginan melanjutkan operasi usaha. Dalam sebagian besar
kasus, persekutuan membeli semua kepemilikan sekutu yang berhenti sebesar
harga pembelian (buyout price). Harga pembelian adalah jumlah estimasi jika, (1)
aset persekutuan dijual pada harga sama dengan atau lebih besar dari nilai likudasi
atau nilai yang yang menjadi dasar harga penjualan keseluruhan bisnis yang terus
berlangsung tanpa sekutu yang berhenti, dan (2) persekutuan diakhiri pada saat
itu, dan seluruh kewajiban persekutuan diselesaikan. Perhatikan bahwa goodwill
dapat termasuk dalam penilaian. Persekutuan harus membayar bunga kepada
sekutu yang berhenti sejak tanggal berhenti sampai dengan tanggal pebayaran.
1. Harga Pembelian Sama Dengan Saldo Kredit Modal Sekutu
Misalnya, Aldi mengundurkan diri dari Persekutuan ABC pada saat saldo
modalnya Rp55.000.000 setelah mencatat peningkatan pada aset persekutuan
termasuk pangukuan laba sampai tanggal pengunduran diri. Jurnal yang dicatat
oleh persekutuan ABC adalah :
20 Kas 55.000.000
Modal, Citra 55.000.000
Mundurnya Aldi dari Persekutuan
2. Harga Pembelian Lebih Besar Dari Saldo Kredit Modal Sekutu
Misalnya, Aldi memiliki saldo modal Rp55.000.000 dan seluruh sekutu setuju
membayar Aldi sejumlah Rp65.000.000. Sebagian besar persekutuan akan
mencatat Rp10.000.000 kelebihan pembayaran diatas saldo modal Aldi
(Rp65.000.000-Rp55.000.000) sebagai bonus penyesuaian modal kepada Aldi
dari sekutu yang bertahan. Dalam kasus ini, Rp10.000.000 akan mengurangi
modal Bayu dan Citra sebesar rasio laba atau rugi masing-masing. Bayu memiliki
30 persen bagian dan Citra memiliki 25 persen bagian pada laba persekutuan.
Jumlah dari bagian keduanya adalah 55 persen (30 persen+25 persen), dan
persentase laba diantara keduanya, setelah dibulatkan, adalah 55 persen untuk
Bayu dan 45 persen untuk Citra, dihitung sebagai berikut:
33
Persentase Laba Persentase Laba
Lama Sisa
Aldi 45 0
Bayu 30 55(35/55)
Citra 25 45(25/55
Total 100 100
3. Harga pembelian Lebih Besar Dari Saldo Kredit Modal Sekutu
Kadangkala, harga pembelian kurang dari saldo kredit modal sekutu. Hal ini dapat
terjadi jika nilai likuidasi aset bersih lebih kecil dari nilai bukunya atau karena
sekutu yang berhenti berniat meninggalkan perekutuan dengan cukup menerima
lebih kecil dari saldo modalnya. Misal, Aldi setuju menerima Rp50.000.000
sebagai harga pembelian kepemlikannya di persekutuan. Persekutuan harus
mengevaluasi aset bersihnya untuk menentukan jika terjadi penurunan nilai yang
34
diakui. Jika tidak diperlukan revaluasi aset bersih, perbedaan Rp5.000.000
(Rp55.000.000-Rp50.000.000) dialokasikan sebagai penyesuaian modal Bayu dan
Citra berdasarkan rasio laba rugi.
35
DAFTAR PUSTAKA
36