Anda di halaman 1dari 6

Nama : Safira Novita

Kelas : 6AK-A1

NIM : 51802040027

TUGAS

Mata Kuliah : Auditing 2


Materi : 1. Metodologi Auditing (Penyusunan Program Pengujian Pengendalian dan Pengujian
Substatntif)
2. Pengujian Pengendalian Siklus Pendapatan
3. Pengujian Susbtantif Piutang Usaha
4. Pengujian Pengendalian Siklus Pengeluaran
Dosen : Toto Heru Dwihandoko, SE, MM, Ak, CA.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

1. Review Audit I :
a) Ada berapa macam pengujian (test) dalam audit?
Jawab:
Ada 5 macam pengujian dalam audit, yaitu:
 Prosedur pemahaman atas pengendalian intern,
 Pengujian pengendalian intern,
 Pengujian substantif atas transaksi,
 Prosedur analitis, dan
 Pengujian terinci atas saldo.
b) Apa perbedaan (pengertian dan tujuan) pengujian pengendalian dan pengujian substantif?
Jawab:
Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap rancangan
pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian internal. Pengujian
pengendalian ini, dilaksanakan auditor untuk menilai efektifitas kebijakan atau prosedur
pengendalian untuk mendeteksi dan mencegah salah saji materil dalam suatu asersi laporan
keuangan.

Pengujian Substantif
Pengujian substantif adalah prosedur-prosedur audit yang didesain untuk menguji kesalahan
dalam nilai rupiah yang mempengaruhi langsung kebenaran dari saldo-saldo dalam laporan
keuangan. Pengujian substantif bertujuan untuk membuktikan kewajaran jumlah moneter yang
dicantumkan dalam laporan keuangan.

c) Prosesdur audit adalah tindakan-tindakan yang dilakukan atau teknik yang digunakan oleh
auditor untuk mendapatkan dan mengevaluasi bukti audit.
Sebutkan dan jelaskan prosedur audit tersebut!
Jawab:
Prosedur audit yang biasa dilakukan oleh auditor meliputi:
1) Inpeksi, Inpeksi merupakan pemeriksaan secara rinci terhadap dokumen atau kondisi
fisik sesuatu.
2) Pengamatan/Observasi, Pengamatan merupakan prosedur audit yanng digunakan
oleh auditor untuk melihat atau menyaksikan pelaksanaan suatu kegiatan.
3) Konfirmasi, Konfirmasi merupakan bentuk penyelidikan yang memungkinkan auditor
memperoleh informasi secara langsung dari pihak ketiga yang bebas.
4) Permintaan Keterangan, Permintaan keterangan merupakan prosedur audit yang
dilakukan dengan meminta keterangan secara lisan.
5) Penelusuran, Penelusuran merupakan auditor melakukan penelusuran informasi sejak
mula-mula data tersebut direkam pertama kali dalam dkumen, dilanjutkan dengan
pelacakan, pengolahan data tersebut dalam proses akuntansi.
6) Pemeriksaan dokumen pendukung, Merupakan prosedur audit yang meliputi:
 Inpeksi terhadap dokumen-dokumen yang mendukkung suatu transaksi atau data
keuangan untuk menentukan kewajaran dan kebenarannya.
 Pembandingan dokkumen tersebut dengan catatan akuntansi yang berkaitan.
7) Perhitungan, proseduur audit ini meliputi:
 perhitungan fisik terhadap sumber daya berwujud seperti kas/sediaan ditangan.
 Pertanggungjawaban semua formulir bernomor urut tercetak.
8) Scanning: Merupakan review secara cepat terhadap dkumen, catatan dan daftar untuk
mendeteksi unsur-unsur yang tampak tidak biasa yang memerlukan penyelidikan lebih
mendalam.
9) Pelaksanaan Ulang: Merupakan pengulangan aktivitas yanng dilaksanakan oleh klien.
10) Teknik Audit Berbantuan Komputer (computer-assited audit technighs),
Merupakan bilamana catatan akuntansi klien diselenggarakan dalam media elektronik,
auditor perlu menggunakan berbagai prosedur audit yang dijelaskan diatas.
d) Apa pengertian dan konsep materialitas dalam audit?
Jawab:
Materialitas adalah besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang
dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh
terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut,
karena adanya penghilangan atau salah saji itu.
Konsep materialitas berkaitan dengan seberapa salah saji yang terdapat dalam asersi dapat
diterima oleh auditor agar pemakai laporan keuangan tidak terpengaruh oleh besarnya salah
saji tersebut.
2. Bagaimana model/kerangka perancangan (penyusunan) program audit untuk pengujian
pengendalian terhadap transaksi!
Jawab:
Penyusunan (perancangan) program audit untuk pengujian pengendalian threaded transaksi terdiri
dari lima tahap, yaitu :
 Pemahaman terhadap sistem informasi akuntansi untuk pelaksanaan transaksi
 Penentuan kemungkinan salah saji potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
 Penentuan aktivitas pengendalian yang diperlukan untuk mendeteksi dan mencegah salah saji
 potensial dalam setiap tahap pelaksanaan transaksi
 Penentuan prosedur audit untuk mendeteksi efektivitas aktivitas pengendalian.
 Penyusunan program audit untuk pengujian pengendalian terhadap transaksi.

3. Bagaimana model/rerangka perancangan (penyusunan) program audit untuk pengujian


substantif!
Jawab:
Penyusunan (Perancangan) program audit untuk pengujian substantif terdiri dari tiga tahap,yaitu:
 Menentukan tujuan audit khusus yaitu yang berkaitan dengan
 Mendesain prosedur audit untuk pengujian substantif
 Menyusun program audit untuk pengujian substantif,
4. Program audit pengujian substantif disusun berdasar tahap pengujian substantif.
Sebutkan dan jelaskan tahap-tahap dalam pengujian pengujian substantif!
Jawab:
Tahap – tahap dalam pengujian subtantif
 Prosedur Audit Awal
Sebelum membuktikan apakah saldo suatu yang dicantumkan oleh klien di dalam
neracanya sesuai dengan saldo akun yang benar-benar ada pada tanggal neraca, auditor
menempuh prosedur audit awal dengan cara melakukan rekonsiliasi antara informasi saldo
akun yang dicantumkan di neraca dengan catatan akuntansi yang memendukungnya.
 Prosedur Analitis
Prosedur analitis yang sering dilakuakan auditor adalah perhitungan rasio untuk
membandingkan dengan rasio tahun lalu dan data lain yang berhubungan.
 Pengujian terhadap Transaksi Rinci
Pengujian atas transaksi (substantive test of transaction) meliputi prosedur – prosedur
auditu untuk pengujian kecermatan pencatatan transaksi.
 Pengujian terhadap Saldo Akun Rinci (Pengujian Terinci atas Saldo)
Pengujian terinci atas saldo memusatkan pada saldo akhit buku besar baik untuk akun
neraca maupun labarugi, tetapi penekanan utama adalah pada neraca.
 Verifikasi Penyajian dan Pengungkapan
Untuk menilai kewajaran informasi keuangan yang disajikan dalam laporan keuangan
auditor menggunakan kriteria prinsip akuntansiberterima umum.

5. Sebutkan penggolongan siklus transaksi beserta golongan transaksi dan akun yang
bersangkutan dengan siklus transaksi tersebut!
Jawab:
Siklus Transaksi, Golongan Transaksi dan Akun yang Bersangkutan

Siklus Transaksi Golongan Transaksi Akun yang Bersangkutan


Pendapatan Penjualan, Penerimaan Kas, Piutang Usaha
Adjustment Penjualan
Pengeluaran Pembelian dan Pengeluaran Kas Utang Usaha, Aktiva Tetap,
Aktiva
Tidak berwujud
Produksi Biaya Produksi Sediaan
Jasa Personel Gaji dan Upah Gaji dan Upah
Investasi Investasi Sementara dan Investasi Investasi
Sementara,Investasi
Jangka Panjang Jangka Panjang
Pembelanjaan Utang Jangka Panjang dan Utang Jangka Panjang, Ekuitas
Ekuitas Saham Pemegang Saham Pemegang Saham

6. Berikan deskripsi siklus pendapatan! Apa tujuan audit terhadap siklus pendapatan?
Jawab:
Siklus pendapatan adalah siklus yang terdiri dari transaksi penjualan barang/jasa baik secara
tunai maupun kredit, retur penjualan, pencadangan kerugian piutang, dan penghapusan piutang.

TUJUAN AUDIT TERHADAP SIKLUS PENDAPATAN


Kelompok asersi Tujuan audit terhadap Tujuan audit terhadap saldo akun
golongan transaksi
Keberadaan atau  Transaksi penjualan kredit dan Piutang usaha mencerminkan jumlah
keterjadian tunai mencerminkan produk yang yang terutang oleh customer yang ada
di serahkan kepada customer pada tanggal neraca
selama periode yang di audit
 Transaksi adjustment penjualan
mencerminkan penguranagan
penjualan karena retur penjualan,
pencadangan kerugian piutang,
dan penghapusan piutang yang
diotorisasi selama periode yang di
audit
Kelengkapan Semua transaksi penjualan dan Piutang usaha mencakup semua klaim
adjustment terhadap penjualan yang kepada customers pada tanggal neraca
terjadi selama periode yang di audit telah
di catat
Hak dan Entitas memiliki hak atas piutang usaha Piutang usaha pada tanggal neraca
kewajiban dan kas sebagai hasil dari transaksi dalam mencerminkan klaim resmi entitas
siklus pendapatan kepada curtomers
Penilaian atau Semua transaksi penjualan dan adjustmen  Piutang usaha mencerminkan
alokasi penjualan telah di catat dalam klaim yang baik pada tanggal
jurnal,diringkas, dan di posting ke dalam neracxa dan sesuai dengan
akun dengan benar. jumlah buku pembantu piutang.
 Cadangan kurugian piutang
mencerminkan estimasi yang
masuk akal beda antara jumlah
piutang bruto dengan nilai
piutang usaha bersih yang dapat
direalisasikan
Penyajian dan Rincian transaksi penjualan dan  Piutang usaha yang didefinisikan
pengungkapan adjustment penjualan mendukung dan diklasifikasikan dengan
penyajian angka penjualan dan piutang semestinya dalam neraca
usaha dalam laporan keuangan, baik  Pengungkapan memadai telah di
klasifikasinya maupun pengungkapannya buat berkaitan dengan piutang
usaha yang di gadaikan atau
dianjakkan

7. Berikan deskripsi piutang usaha! Apa tujuan audit terhadap saldo piutang usaha?
Jawab:
Piutang usaha merupakan klaim kepada pihak lain atas uang, barang, atau jasa yang dapat
diterima dalam jangka waktu satu tahun atau dalam satu siklus kegiatan perusahaan.
Tujuan audit terhadap saldo piutang usaha yaitu :
 memperoleh keyakinan tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
piutang usaha.
 Membuktikan keberadaan piutang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaitan dengan
piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkapan
saldo piutang usaha yang disajikan dalam neraca.
 Membuktikan hak kepemilikan klien atas piutang usaha yang dicantumkan di neraca.
 Membuktikan kewajaran penilaian piutang usaha yang di cantumkan di neraca.
 Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha di neraca.
8. Beriakan deskripsi mengenai siklus pengeluaran! Apa tujuan audit terhadap siklus
pengeluaran?
Jawab:
Siklus pengeluaran terdiri dari transaksi pemerolehan barang atau jasa. Barang yang diperoleh
perusahaan berupa aktiva tetap dan surat berharga yang digunakan untuk menghasilkan
pendapatan dalam jangka waktu lebih dari satu tahun atau sediaaan dan surat berharga yang akan
dikomsumsikan atau digunakan untuk menghasilkan pendapatan dalam jangka waktu satu tahun
atau kurang.
Tujuan utama dari audit siklus pengeluaran adalah untuk memverifikasi pengeluaran yang
telah terjadi di dalam perusahaan dalam jangka waktu tertentu. tidak jarang di dalam perusahaan
terjadi pengeluaran-pengeluaran yang tidak memiliki dasar, tujuan, dan pertanggung jawabannya.
Untuk mengetahui apakah pengeluaran yang terjadi merupakan pengeluaran yang dapat
dipertanggung jawabkan atau tidak, diperlukan audit tersebut.
9. Berikan deskripsi utang usaha! Apa tujuan audit terhadap saldo utang usaha?
Jawab:
Utang lancar meliputi semua kewajiban yang akan dilunasi dalam periode jangka pendek (satu
tahun atau kurang dari tanggal neraca atau dalam siklus kegiatan normal perusahaan) dengan
cara mengurangi aktiva yang dikelompokkan dalam aktiva lancar atau dengan cara menimbulkan
utang lancar yang lain.
Tujuan audit terhadap saldo utang usaha yaitu :
 Memperoleh keyakinana tentang keandalan catatan akuntansi yang bersangkutan dengan
utang usaha.
 Membuktikan keberadaan utang usaha dan keterjadian transaksi yang berkaita dengan utang
usaha yang dicantumkan di neraca.
 Membuktikan kelengkapan transaksi yang dicatat dalam catatan akuntansi dan kelengkpan
saldo utang usaha yang disajikan di neraca.
 Membuktikan kewajiban klien yang dicantumkan di neraca.
 Membuktikan kewajaran penyajian dan pengungkapan utang usaha di neraca

Anda mungkin juga menyukai