Anda di halaman 1dari 5

Kuis Pemeriksaan Akuntansi

NIM : 023002214009

1. Jelaskan mengapa perlu dilakukan pemeriksaan akuntansi di dalam sebuah perusahaan? serta
jelaskan hubungan antara Akuntansi dan Pemeriksaan Akuntansi!
Jawab:
Pemeriksaan akuntansi diperlukan dalam perusahaan karena untuk memeriksa hasil kegiatan
akuntansi dalam perusahaan seperti menguji kelayakan laporan keuangan, secara bebas dan
objektif dan menggambarkan verifikasi catatan keuangan perusahaan supaya informasi yang
disajikan terbukti adil dan akurat.
Hubungan antara akuntansi dan pemeriksaan akuntansi adalah Akuntansi merupakan proses
mengidentifikasi, mengukur, mencatat, mengelompokkan, merangkum, dan melaporkan
kejadian-kejadian yang mempengaruhi perusahaan dalam laporan keuangan. Sedangkan audit
meliputi mengumpulkan bukti-bukti yang diperoleh secara logis dan assurance bahwa laporan
keuangan tersebut disajikan dengan wajar dalam semua aspek material sesuai ketentuan yang
berlaku.
2. Jelaskan mengenai siklus Akuntansi!
Jawab:
a. Transaksi
Transaksi akuntansi yang dicatat merupakan setiap transaksi yang memiliki dampak secara
langsung pada perubahan kondisi keuangan perusahaan dan dinilai secara objektif.
b. Jurnal
Setelah melakukan transaksi, selanjutnya mencatat semua transaksi kedalam jurnal
keuangan. Dalam proses penjurnalan, transaksi akan dibagi ke dalam debit dan kredit.
c. Posting buku besar
Buku besar dapat diartikan sebagai kumpulan rekening pembukuan yang berisikan informasi
aktiva tertentu yang dicatat dalam satu periode. Masing-masing rekening yang ada dalam
buku besar tersebut diberi nomor-nomor kode tertentu.
d. Neraca saldo sebelum jurnal penyesuain
Neraca saldo berisikan daftar saldo dari masing-masing rekening pada buku besar pada
periode tertentu.
e. Jurnal Penyesuaian
Penyusunan jurnal penyesuaian berdifat periodik dan prosesnya sama dengan penjurnalan
pada umumnya. Setelah dicatat dalam Jurnal Penyesuaian, maka hasil laporan keuangannya
menjadi aktual.
f. Neraca Saldo setelah penyesuaian
Neraca Saldo Penyesuaian dibuat dengan berdasarkan pada buku Neraca Saldo yang sudah
dibuat sebelumnya dengan memperhatikan Jurnal Penyesuaian. Saldo-saldo tersebut terbagi
ke dalam kelompok aktiva dan pasiva sesuai dengan statusnya. Kemudian disusun hingga
jumlah saldo keduanya sama besar.
g. Laporan keuangan
Dalam Laporan Keuangan disusun beberapa laporan seperti laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, laporan arus kas, dan neraca yang menghitung likuiditas, solvensi, dan
fleksibilitas.
h. Jurnal penutup
Jurnal Penutup ini disusun pada akhir periode akuntansi dengan cara menutup rekening
nominal atau rekening laba rugi. Untuk menutup kedua rekening tersebut, caranya bisa
dengan membuat nihil nilai rekening tersebut.
i. Neraca saldo setelah penutupan
Neraca Saldo pada tahap ini berisikan saldo rekening permanen dari rekening buku besar
setelah jurnal penutup.
j. Jurnal Pembalik
Jurnal Pembalik dibuat agar proses pencatatan beberapa transaksi tertentu, terutama yang
selalu berulang, bisa lebih sederhana.
3. Jelaskan apa saja yang harus dipertimbangkan oleh seorang auditor dalam membuat perencanaan
audit!
Jawab:
Auditor perlu mempertimbangkan informasi mengenai integritas manajemen, kekeliruan dan
ketidakberesan, dan pelanggaran hukum klien dalam merencanakan audit. Luas dan kelengkapan
perencanaan sangat bergantung pada:
a. Ukuran dan kompleksitas permasalahan disuatu entitas
b. Pengalaman auditor dengan entitas yang akan diaudit
c. Pengetahuan dan kemampuan auditor beserta seluruh staffnya
4. Jelaskan apakah tujuan auditor melakukan pemeriksaan dan pengumpulan bukti audit selama
pemeriksaan berlangsung?
Jawab:
Bukti audit dikumpulkan oleh auditor selama proses audit berlangsung, sebagai landasan auditor
dalam menentukan opininya. Auditor memastikan bukti audit yang diambil tepat dan cukup
untuk mendukung pendapat yang akan diterbitkan melalui melalui dua hal, yaitu ketepatan
bukti dan kecukupan. Ketepatan bukti audit merupakan indikator kualitas bukti yang dilihat dari
hubungan dan keandalan dalam mencapai tujuan audit. Sedangkan kecukupan ditentukan dari
kuantitas bukti yang diperoleh.
5. Jelaskan pengertian dari setiap prosedur audit (Prosedur penilaian risiko, pengujian
pengendalian, pengujian substantive, prosedur analiitis) serta identifikasi jenis bukti audit dari
setiap prosedur tersebut!
Jawab:
a. Prosedur penilaian risiko adalah prosedur audit yang dilakukan untuk memperoleh
pemahaman tentang entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian internal entitas,
untuk mengidentifikasi dan menilai risiko salah saji material, baik yang disebabkan oleh
kecurangan atau kesalahan, pada tingkat laporan keuangan dan asersi.
Jenis bukti audit: Prosedur penilaian risiko memberikan bukti audit untuk mendukung
penilaian risiko pada tingkat laporan keuangan dan pada tingkat asersi. Namun, bukti itu saja
tidak cukup. Bukti dari prosedur penilaian risiko harus dilengkapi dengan prosedur audit
lanjutan yang merupakan tanggapan atas risiko yang diidentifikasi, seperti pengujian
pengendalian dan/atau prosedur substantif.
b. Pengujian Pengendalian adalah Suatu prosedur audit yang dirancang untuk mengevaluasi
efektivitas operasi pengendalian dalam mencegah, atau mendeteksi mengkoreksi, kesalahan
penyajian material pada tingkat asersi.
Jenis bukti audit: Bukti tentang efektivitas operasi pengendalian seperti bagaimana
pengendalian diterapkan, konsistensi penerapannya, dan oleh siapa atau bagaimana
pengendalian itu diterapkan.
c. Pengujian substantif adalah prosedur audit dimana auditor harus mengumpulkan bukti audit
kompeten yang cukup sebagai dasar memadai untuk memberikan pendapat atas laporan
keuangan auditan. Pengujian substantif menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi
laporan keuangan yang signifikan.
Jenis bukti audit: Inspeksi dokumen dan catatan, melakukan perhitungan kembali,
konfirmasi, vouching
d. Prosedur analitis adalah merupakan evaluasi terhadap informasi keuangan yang dibuat
dengan mempelajari hubungan rasional antara data keuangan yang satu dengan data
keuangan lainnya, atau antara data keuangan dengan data nonkeuangan.
Jenis bukti audit: Memeriksa sample, pendebitan akun ke dokumen pendukung: Faktur
penjualan, laporan pengiriman barang, dan order penjualan.
6. Jelaskan klasifikasi asersi manajemen, serta berikan contohnya dari setiap asersi tersebut!
Jawab:
a. Asersi keterjadian. Asersi ini berkaitan langsung dengan pencatatan transaksi selama periode
yang sebelumnya telah ditentukan.
Contohnya, pembuatan asersi yang menyatakan jumlah transaksi dengan produk jadi pada
laporan neraca keuangan.
b. Asersi kelengkaapan. Asersi ini memuat tentang kelengkapan apa saja yang seharusnya ada
dalam sebuah laporan keuangan. Semua dokumen yang terkait harus disertakan oleh pihak
manajemen dalam usaha memenuhi kewajibannya.
c. Asersi hak dan kewajiban. Memuat tentang hak dan kewajiban yang perlu dipenuhi oleh
perusahaan pada tanggal-tanggal tertentu. Asersi ini biasanya berkaitan dengan urusan sewa
menyewa serta kredit usaha. Laporannya sendiri akan termasuk dalam reportase neraca
keuangan perusahaan.
d. Asersi Alokasi. Asersi ini berkaitan dengan akurasi alokasi laporan keuangan. Bagian inilah
yang nantinya akan menghubungkan antara asersi dan tujuan audit perusahaan. Jadi, asersi
harus sesuai dengan alokasi dana yang ada di lapangan. Perolehan alokasi akan dimasukkan
dalam periode laporan serta nilai yang semestinya.
e. Asersi Penyajian. Komponen khusus dalam laporan keuangan harus dijelaskan sebagaimana
mestinya. Manajemen memiliki keharusan untuk menyajikan data-data panjang termasuk
kredit perusahaan yang mungkin akan jatuh tempo.
7. Receivable atau Piutang Usaha merupakan salah satu akun yang berpengaruh dari adanya
transaksi penjualan, untuk memastikan apakah saldo dari akun AR tersebut memang sudah sesuai
dengan yang seharusnya, auditor akan melaksanakan prosedur audit atas Piutang usaha klien.
Jelaskan prosedur audit seperti apa yang dilakukan pada akun Piutang Usaha!
Jawab:
Prosedur audit piutang usaha:
1. Lakukan cut off atas transaksi penjualan disekitar tanggal neraca,
2. Bandingkan saldo piutang usaha yang ada dalam neraca dengan saldo buku besarnya
3. Hitung saldo akhir buku besar piutang usaha
4. Periksa pendebetan dan pengkreditan piutang usaha ke masing-masing jurnalnya,
5. Periksa dan jumlahkan kartu-kartu piutang usaha, bandingkan jumlah kartu-kartu piutang
usaha dengan saldo buku besar piutang usaha,
6. Periksa piutang usaha yang bersaldo kredit,
7. Kirim konfirmasi piutang usaha,
8. Periksa analisa umur piutang usaha,
9. Periksa kewajaran penyisihan piutang usaha
10. Bandingkan besarnya penyisihan piutang usaha tahun berjalan dengan tahun lalu,
11. Periksa adanya piutang usaha yang dihapuskan,
12. Bandingkan penghapusan piutang usaha tahun berjalan dengan tahun lalu,
13. Periksa penerimaan piutang setelah tanggal neraca,
14. Bandingkan days of collection piutang usaha tahun berjalan dengan tahun lalu.
15. Periksa adanya piutang usaha yang dijadikan jaminan
16. Periksa kewajaran klasifikasi piutang usaha
17. Periksa kewajaran penyajian dan pengungkapan piutang usaha dalam neraca.
8. Jelaskan prosedur audit untuk menemukan adanya unrecorded liabilities pada perusahan klien!
Jawab:
Dalam pengujia substantif terhadap utang pada umumnya, pengujian ditunjukkan untuk
menemukan kemungkinan adanya unrecorded liabilities. Untuk membuktikan asersi keberadaan
aktiva dan keterjadian transaksi yang bersangkutan dengan utang lancar, auditor melakukan
berbagai pegujian substatif berikut ini:
1) Pengujian analitik
2) Pemeriksaan bukti pendukung transaksi
3) Pemeriksaan batas transaksi yang berkaitan dengan utang usaha
4) Konfrimasi piutang usaha
5) Rekonsiliasi utang yang tidak dikonfirmasi ke pernyataan piutang usaha yang diterima oleh
klien dari krediturnya

Anda mungkin juga menyukai