PEMERIKSAAN AKUNTANSI II
DOSEN PENGAJAR :
Dr. JENI WARDI, SE., M.AK., AK., CA
DISUSUN OLEH :
Krisdayanti situmorang (2162201152)
PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
2023/2024
SOAL UTS
Pemeriksaan akuntansi 2
Teori :
Soal 1
1. Sebutkan dan jelaskan tahap –tahap dua pengujian dalam perancangan program audit
2. Jelaskan hubungan resiko audit dengan pengujian dalam program audit
3. Jelaskan tujuan audit kas & bank dan buatkan prosedur pemeriksaan kas & bank
4. Jelaskan tujuan audit persediaan dan buatkan prosedur pemeriksaan persediaan
5. Jelaskan secara substantif perbedaan pemeriksaan saham dan obligasi
Jawab
1. Pengujian Pengendalian
Pengujian pengendalian merupakan pengujian yang dilaksanakan terhadap
rancangan pelaksanaan suatu kebijakan atau prosedur struktur pengendalian internal.
Prosedur untuk pengujian yang digunakan sebagai pendukung pelaksanaan
kebijakan dan prosedur yang berkenaan dengan pengendalian adalah sebagai berikut:
a. Tanya jawab dengan pegawai Tanya jawab sudah merupakan bahan bukti
yang pantas.
b. Pemerikasaan dokumen, catatan, dan laporan Kegiatan dan perosedur yang
berkaitan dengan pengendalian memberikan bahan bukti documenter yang
jelas.
c. Pengematan aktivitas berkenaan dengan pengendalian Jenis aktivitas yang
berkaitan dengan pengendalian lainnay tidak meninggalkan jejak bahan bukti.
d. Pelaksanaan ulang prosedur klien Terhadap aktivitas yang berkaitan dengan
pengendalian yang mempunyai dokumen dan catatan, tetapi isinya tidak
mencukupi untuk kepentingan auditor dalam menetapkan apakah pegendalian
berjalan dengan efektif.
Pengujian Substantif
Auditor harus menghimpun bukti yang cukup untuk memperoleh dasar yang
memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Pengujian substantif
menyediakan bukti mengenai kewajaran setiap asersi laporan keuangan yang signifikan.
Perancangan pengujian substantif meliputi penentuan:
a. Sifat pengujian
b. Waktu pengujian
c. Luas pengujian substantive
Prosedur substantif meliputi pemilihan sampel (saldo akun atau transaksi) yang
representatif (artinya mewakili seluruh populasi) untuk:
a. Menghitung ulang (recalculate) angka –angka untuk memastikan ketelitian
(accuracy)
b. Meminta konfirmasi saldo (piutang, rekening bank, investasi, dan lain – lain)
c. Memastikan transaksi dicatat dalam periode yang benar (cut off test atau uji
pisah batas)
d. Membandingkan angka – angka antar periode atau dengan hrapan/ekspektasi
(analytical procedure)
e. Menginspeksi dokumen pendukung (seperti invoice atau kontrak penjualan).
f. Mengamati eksistensi fisik dari aset yang dicatat (misalnya mengamati
perhitungan persediaan)
g. Menelaah kecukupan penyisihan untuk penurunan nilai seperti piutang ragu –
ragu atau persediaan yang usang (obsolete inventory).
2. Bagi auditor, dalam kegiatan audit harus memasukan hasil penentuan resiko ke dalam
program audit untuk memastikan bahwa kontrol-kontrol yang dibutuhkan memang
diterapkan untuk mengurangi risiko. Resiko dalam audit atau resiko audit
memperlihatkan resiko yang dihadapi auditor yang menyatakan bahwa laporan keuangan
tersebut telah benar sehingga dan pendapat auditor telah diterbitkan, tetapi pada
kenyataannya laporan tersebut ternyata tidak benar dan materialitasnya tinggi. hal
tersebut menyebabkan pendapat auditor tersebut menjadi tidak bermutu bagi para
penggunanya. Hal ini bisa terjadi karena auditor hanya mampu mengumpulkan bukti
berdasarkan tes transaksi dan kesalahan yang telah diatur sedemikian rupa menyebabkan
menjadi sangat sulit dideteksi meskipun auditor telah bekerja sesuai dengan standar audit
yang berlaku.
3. Tujuan pemeriksaan kas dan bank adalah untuk mengatahui apakah transaksi-transaksi
berkaitan dengan kas dan bank tersebut benar-benah Sah (validity) dan Tepat (propriety)
sesuai dengan ketentuan, serta untuk menilai tingkat kewajaran dan ketelitian saldo kas
dan bank yang dicantumkan dalamneraca
Program pemeriksaan kas dan bank / prosedur audit kas dan bank adalah sebagai berikut:
a. Lakukan kas opname secara serentak untuk seluruh kas dan kertas berharga.
b. Hitung dan buatkan daftar uang dan kertas berharga yang ada pada saat opname.
c. Mintakan tanda tangan kasir dan tanda terima penyerahan kembali uang dan kertas
berharga.
d. Mintakan tanda persetujuan tertulis atas bukti pengeluaran piutang:// panjar dan cek
pegawai yang terdapat dalam perkiraan las
e. Lakukan rekonsiliasi saldo kasa dengan saldo menurut buku besar kus pada tanggal
neraca.
f. Periksa bukti asli dan bandingkan voucher kas kecil dengan voucher pengisian
kembali saldo kas kecil, periksa pembagian pengeluaran tersebut dan lihat apakah
telah disetujui oleh petugas yang berwenang.
g. Lakukan verifikasi penjumlahan vertikal dan horizontal pada pengisian kembali saldo
kas kecil.
h. Ikuti jejak voucher pengisian kas kecil ke dalam voucher register, buku pengeluaran
kas atau buku perantara lainnya.
i. Mintakan konfirmasi langsung dari pegawai yang mengambil uang kas kecil per akhir
periode pemeriksaan.
j. Lakukan rekonsiliasi saldo kas kecil pada tanggal kas opname mundur ke tanggal
neraca bila pemeriksaan dilakukan setelah tutup buku yang diperiksa.
Obligasi adalah surat hutang, dapat dikeluarkan oleh perusahaan maupun pemerintah,
sebagai bentuk peminjaman uang dan sebagai janji untuk membayar kembali sejumlah
harga pokok hutang beserta bunganya (disebut “kupon”).
Soal 2
sambungan kasus:
1. Saldo per 31/12/96 untuk sewa dibayar dimuka gedung kantor sebesar Rp.30.000.000,00
berakhir 31/3/97
2. Saldo per 31/12/96 untuk asuransi dibayar dimuka mobil sebesar Rp. 4.600.000,00
berakhir 3/5/97
Diminta :
a. Buatkan prosedur pemeriksaan biaya dibayar dimuka
b. Buatkan jurnal pemeriksaan dan beri catatan pemeriksaan Kas
jawab:
a. Prosedur pemeriksaan biaya dibayar di muka
Dibagi menjadi prosedur compliance test dan substantive test
b. Tarik kesimpulan mengenai internal control biaya dan pajak dibayar di muka
jika auditor tidak menemui kesalahan, maka internal control biaya dan pajak
dibayar di muka berjalan efektif dan substantive test rekening biaya dan pajak
dibayar di muka bisa dipersempit.
Beban Sewa
Sewa dibayar dimuka
(12/12 x Rp. 70.000.000)
Beban Sewa
Sewa dibayar dimuka
(9/12 x Rp. 130.000.000)
Beban Asuransi
Asuransi dibayar dimuka
(8/12 x Rp. 4.800.000)
Beban Sewa
Sewa dibayar dimuka
(3/12 x Rp. 30.000.000)
Beban Asuransi
Asuransi dibayar dimuka
(5/12 x Rp. 4.600.000)
PPN Masukan
Utang PPh Pasal 4 ayat 2
(11% x Rp. 21.900.000)
Kesimpulan pemeriksaan :
berdasarkan prosedur pemeriksaan yang telah dilakukan atas perkiraan prepaid taxes and
expenses , kami tidak menemukan adanya kesalahan pencatatan , sehingga menurut pendapat
saya, saldo perkiraan prepaid taxes and expenses sudah disajikan secara wajar , sesuai dengan
standar yang berlaku di Indonesia