r]
1. PROSEDUR AUDIT SECARA UMUM
F. Bagian penting dari tanggung jawab auditor di dalam audit penerimaan kas adalah
identifikasi kelemahan stuktur pengendalian intern yang meningkatkan
kemungkinan kecurangan.
1. Mementukan apakah kas yang diterima telah dicatat
2. Menyiapkan pembuktian atas penerimaan kas
3. Lapping adalah menangguhkan pencatatan penerimaan piutang untuk menyembunyikan
adanya kekurangan kas. Hal ini dapat dicegah melalui pemisahan tugas.
2. Prosedur Audit atas Transaksi Perolehan Asset, Biaya dan Pengeluaran Kas.
B. Siklus Perolehan:
a. Akun-akun :Persediaan, properti pabrik dan peralatan, beban dibayar di
muka, leasehold improvements, hutang usaha, beban manufaktur, beban penjualan,
beban administrasi.
b. Fungsi usaha :Pemrosesan order pembelian, penerimaan barang dan jasa,
pengakuan kewajiban.
c. Dokumen dan catatan : Permintaan pembelian, order pembelian, laporan penerimaan,
jurnal perolehan, laporan ikhtisar perolehan, faktur dari pemasok, nota debit, surat
bukti/bon, berkas induk hutang usaha, neraca salo hutang usaha, rekening pemasok.
E. Pengakuan Kewajiban
Pengakuan dan pencatatan harus dilakukan dengan akurat dan tepat karena mempunyai
dampak yang sangat penting bagi laporan keuangan dan pengeluaran kas aktual.
1. Jurnal perolehan (acquisition journal)
2. laporan ikhtisar perolehan (summary acquisition report)
3. Faktur pemasok (vendor invoice)
4. Nota debet (debet note)
5. Voucher
6. Berkas induk hutang usaha (account payable master file
7. Neraca saldo hutang usaha (account payable trial balance)
8. Laporan pemasok (vendor statement)
Pengendalian intern:
Bagian hutang usaha memverifikasi kepatutan setiap perolehan dengan membandingkan
rincian dalam order pembelian, laporan penerimaan barang, dan faktur pemasok.
Pengendalian pada bagian hutang usaha dan PDE adalah pegawai yang mencatat perolehan
tidak mempunyai akse ke kas, efek-efek, dan aktiva lainnya.
c. Adanya pemeriksaan yang cermat atas dokumen pendukung oleh penanda tangan
cek pada saat cek ditanda tangan.
d. Cek dibuat prenumbered dan dicetak di atas kertas khusus.
H. Verifikasi Perolehan:
a. Perolehan yang dicatat adalah untuk barang dan jasa yang diterima, sesuai dengan
kepentingan terbaik klien (existence & occurence).
b. Setiap perolehan yang terjadi telah dicatat (completeness).
c. Perolehan yang terjadi dinilai dengan benar (accuracy).
d. Perolehan diklasifikasikan dengan benar (classification).
A. Audit atas persediaan kompleks dan menghabiskan waktu dalam audit karena:
1. Persediaan adalah bagian utama dalam neraca, seringkali merupakan akun terbesar
melibatkan modal kerja.
2. Persediaan dapat tersebar di beberapa lokasi yang menyulitkan penghitungan dan
pengendalian fisik.
3. Bermacam-ragam persediaan menyulitkan auditor.
4. Penilaian persediaan dipersulit oleh faktor keusangan dan perlunya mengalokasikan biaya
Novi Tri Setyaningrum – C4C019009 [Yea
r]
manufaktur ke persediaan.
5. Ada beberapa metode penilaian persediaan, namun harus dipakai secara konsisten.
H. Memadukan Pengujian
1. Pengujian atas siklus perolehan dan pembayaran.
2. Pengujian atas siklus penggajian dan kepegawaian.
3. Pengujian atas siklus penjualan dan penerimaan kas.
Novi Tri Setyaningrum – C4C019009 [Yea
r]
4. Pengujian atas akuntansi biaya.
5. Persediaan fisik, kompilasi, penetapan harga.
C. Perbedaan penting antara siklus penggajian & kepegawaian dengan siklus lain pada
audit yang umum:
1. Hanya ada satu golongan transaksi untuk penggajian.
2. Transaksi-transaksi lebih signifikan daripada akun-akun neraca terkait.
3. Pengendalian intern atas penggajian pada kebanyakan perusahaan umumnya efektif
meskipun pada perusahaan kecil.