Anda di halaman 1dari 22

TUGAS STUDI ISLAM 3

KEJAYAAN ISLAM DALAM ILMU PENGETAHUAN DAN TEKNOLOGI


PADA MASA ABAD KE 12

DISUSUN OLEH :

NAMA : THALITA NABILA

NIM : 1502030138

KELAS : STUDI ISLAM 3 C

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH

2017
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang


telah melimpahkan rahmat dan segala bentuk kenikmatannya kepada kita semua
sehingga penulisan ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang diharapkan.
Dan tak lupa pula penulis mengirimkan salam dan shalawat atas junjungan kita
Nabiullah Muhammad saw. Sebagai rahmatan lil’alamin.

            Penulisan makalah ini merupakan bentuk kewajiban dan penyempurnaan


nilai terhadap selaku mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Purwokerto dan
pengembangan nilai-nilai keagamaan melalui mata kuliah Studi Islam III.

Terima kasih kepada dosen Studi Islam III kami yang telah memberikan
banyak arahan dan bimbingan kepada kami menjadi mahasiswa yang berahlak
berlandaskan aturan Islam

            Penyusunan makalah ini belum sempurna, oleh karena itu penulis


mengharapkan kritik dan saran dari pembaca yang sifatnya membangun.

Purwokerto, 21 Oktober 2017

            Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kemajuan teknologi dari tahun ke tahun merupakan bentuk dari
berkembangnya ilmu pengetahuan. Ilmu akan berkembang terus apabila
ilmu tersebut dipelajari dan dipahami lebih lanjut. Hal ini sesuai dengan
yang diperintahkan oleh Allah SWT, Alberfirman :

ٍ ‫يَرْ فَ ِع هللاُ الَّ ِذينَ َءا َمنُوا ِمن ُك ْم َوالَّ ِذينَ أُوتُوا ْال ِع ْل َم د ََر َجا‬
‫ت َوهللاُ بِ َما تَ ْع َملُونَ خَ بِي ُُر‬

Artinya :

“Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan


orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat (Q.s. al-
Mujadalah : 11)”

Adapun salah satu hadits yang diriwayatkan oleh Imam Muslim


dalam shahihnya, dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu. Yang
membahas menuntut ilmu, sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa
sallam bersabda :

ْ‫ت ِمن‬ ْ ‫ َو َما‬،‫سهَّ َل هللاُ لَهُ بِ ِه طَ ِريقًا إِلَى ا ْل َجنَّ ِة‬


ٍ ‫اجتَ َم َع قَ ْو ٌم فِي بَ ْي‬ ُ ‫سلَ َك طَ ِريقًا يَ ْلتَ ِم‬
َ ‫س فِي ِه ِع ْل ًما‬ َ ْ‫َو َمن‬
، ُ‫شيَ ْت ُه ُم ال َّر ْح َمة‬
ِ ‫ َو َغ‬،ُ‫س ِكينَة‬
َّ ‫سونَهُ بَ ْينَ ُه ْم إِاَّل َن َزلَتْ َعلَ ْي ِه ِم ال‬ َ ‫ت هللاِ يَ ْتلُونَ ِكت‬
ُ ‫َاب هللاِ َويَتَدَا َر‬ ِ ‫بُيُو‬
ُ‫ َو َذ َك َر ُه ُم هللاُ ِفي َمنْ ِع ْن َده‬، ُ‫َو َحفَّ ْت ُه ُم ا ْل َماَل ئِ َكة‬

Artinya :

“Barangsiapa yang menempuh suatu perjalanan dalam rangka untuk


menuntut ilmu maka Allah akan mudahkan baginya jalan ke surga.
Tidaklah berkumpul suatu kaum disalah satu masjid diantara masjid-
masjid Allah, mereka membaca Kitabullah serta saling mempelajarinya
kecuali akan turun kepada mereka ketenangan  dan rahmat serta diliputi
oleh para malaikat. Allah menyebut-nyebut mereka dihadapan para
malaikat.”
Selama ini sejarah orang mengenal bahwa perkembangan sains dan
ilmu pengetahuan pada umumnya didominasi oleh nama-nama para
penemu dan ilmuwan Barat. Padahal faktanya orang-orang Islamlah yang
pertama kali menemukan dan mengembangkan beragam ilmu pengetahuan
dan teknologi.

Hingga saat ini banyak orang yang mengaku beragama Islam tetapi
tidak pernah mengetahui bagaimana Islam berkembang. Bahkan
dikalangan sejarawan terdapat perbedaan tentang saat dimulainya sejarah
Islam. Oleh karena itu, sebagai umat muslim sudah seharusnya
mengetahui dan mengemal perkembangan Islam dari periode ke periode
Islam sebagau upaya kecintaan dan eksistensi umat muslim.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Kejayaan Islam dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi pada abad
ke-12.
2. Tokoh-tokoh ilmuwan muslim dalam penemuan ilmiah.
3. Kekuatan dan usaha ilmuwan muslim untuk mencapai kesuksesan.
C. TUJUAN PENULISAN MAKALAH
Tujuan penulisan makalah ini adalah
1. Menjelaskan kejayaan Islam dibidang ilmu pengetahuan dan teknologi
pada abad ke-12.
2. Menjelaskan tokoh-tokoh ilmuwan muslim dalam penemuan ilmiah.
3. Menjelaskan kekuatan dan usaha ilmuwan muslim untuk mencapai
kesuksesan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. KEJAYAAN ISLAM DALAM BIDANG ILMU PENGETAHUAN DAN


TEKNOLOGI PADA ABAD KE-12
Zaman Kejayaan Islam (750 M - 1258 M) adalah masa ketika
para filsuf, ilmuwan, dan insinyur di Dunia Islam menghasilkan banyak
kontribusi terhadap perkembangan teknologi dan kebudayaan, baik dengan
menjaga tradisi yang telah ada ataupun dengan menambahkan penemuan
dan inovasi mereka sendiri.
Pada era ini, khususnya di bawah pemerintahan Harun Al Rasyid
dan Al Ma’mun, dunia Islam mengalami kemajuan ilmu pengetahuan,
sains, dan budaya yang luar biasa pesat. Secara tradisional, periode ini
punya rentang antara abad 8 Masehi hingga abad 13 Masehi. Banyak ahli
sejarah yang punya pendapat bahwa periode ini juga ditandain sama waktu
berdirinya Bayt al Hikmah (750 M -1258 M) yang merupakan pusat studi,
perpustakaan, sekaligus universitas terbesar di dunia pada saat itu. Pada
periode yang cukup panjang ini (sekitar 500 tahun), bisa dikatakan tidak
ada peradaban lain di muka bumi yang bisa menandingi pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan di dunia Islam, dari mulai Eropa, Cina,
India, semuanya salut dengan kegigihan kekhalifahan yang menjunjung
tinggi ilmu pengetahuan melebihi peradaban manapun pada masa itu.

Era ini dipengaruhi oleh banyak hal yang saling berkaitan, hal itu
adalah :

1. Hal pertama adalah ketika khalifah pertama Dinasti Umayyah


yaitu Mu’awiyah ibn Abu Sufyan (setelah para khalifah Rashidun:
Abu Bakr, Umar, Utsman, Ali’) melakukan invasi ke
daerah Transjordania dan Syiria hingga menemukan
banyak manuskrip-manuskrip kuno di Kota Damaskus yang
diwariskan dari perkembangan ilmu pengetahuan Yunani dan
Romawi (Sokrates, Plato, Aristoteles, Galen, Euclid, dan lain
sebagainya). Berdasarkan penemuannya itu, Mu’awiyah terinspirasi
untuk mendirikann pondasi peradaban Islam yang berdasarkan ilmu
pengetahuan.
2. Pemicu yang kedua, adalah karena pada saat yang
bersamaan kekhalifahan Ummayyah sedang mengadopsi teknologi
penulisan naskah di atas kertas yang awalnya berkembang di
Tiongkok. Dengan perkembangan teknologi penulisan itu, Mu’awiyah
juga menyewa tenaga ilmuwan-ilmuwan dari Yunani dan Romawi
untuk melakukan terjemahan terhadap naskah-naskah kuno tersebut ke
dalam bahasa Arab.
3. Pemicu ketiga adalah ketika dinasti Ummayah beralih menjadi dinasti
Abbasiyah yang ditandai perpindahan pusat pemerintahan dari
Damaskus ke Baghdad di Mesopotamia. Dengan perpindahan pusat
pemerintahan itu, yang pada awalnya peradaban Islam mendapatkan
pengaruh kebudayaan dan ilmu pengetahuan dari Yunani dan
Romawi, kemudian pada saat di Baghdad mendapatkan tambahan
pengaruh lagi dari kebudayaan Persia dan India. Seluruh sumber ilmu
pengetahuan terlengkap yang dimiliki umat manusia (Yunani,
Romawi, Persia, India) pada saat itu akhirnya dapat berkumpul di satu
titik lokasi.
4. Pemicu yang keempat adalah pengaruh 2 orang khalifah besar,
yaitu Harun Al Rasyid dan anaknya, Al Ma’mun yang punya cita-cita
mulia untuk membangun peradaban Islam yang menjunjung tinggi
perkembangan sains, logika, rasionalitas, serta menjaga kemajuan
ilmu pengetahuan serta meneruskan perkembangan ilmu yang telah
diraih oleh Bangsa India, Persia, dan Byzantium. Tanpa adanya peran
mereka berdua yang menjunjung tinggi ilmu pengetahuan, zaman
keemasan Islam kemungkinan tidak akan pernah muncul pada masa
itu.
B. TOKOH-TOKOH ILMUAWAN MUSLIM DALAM PENEMUAN
ILMIAH
1. Ibnu Sina

Ibnu Sina bernama lengkap Abū ‘Alī al-Husayn bin ‘Abdullāh bin
Sīnā (Persia‫ينا‬T‫وعلى س‬T‫اب‬ Abu Ali Sina, arab : ‫د هللا بن‬T‫ين بن عب‬T‫و علي الحس‬T‫أب‬
‫ينا‬TT‫)س‬. Ibnu Sina lahir pada 980 di Afsyahnah daerah dekat Bukhara,
sekarang wilayah Uzbekistan, dan meninggal bulan
Juni 1037 di Hamadan, Persia (Iran).

Ibnu Sina (980-1037 ) dikenal juga sebagai "Avicenna" di Dunia


Barat adalah seorang filsuf, ilmuwan, dan dokter
kelahiran Persia (sekarang Iran). Ia juga seorang penulis yang
produktif yang sebagian besar karyanya adalah tentang filosofi dan
pengobatan. Bagi banyak orang, dia adalah "Bapak Pengobatan
Modern". Karyanya yang sangat terkenal adalah al-Qānūn fī aṭ-
Ṭibb yang merupakan Referensi di bidang kedokteran selama berabad-
abad.

Dia adalah pengarang dari 450 buku pada beberapa pokok bahasan


besar. Banyak di antaranya memusatkan pada filosofi dan kedokteran.
" George Sarton menyebut Ibnu Sina "ilmuwan paling terkenal
dari Islam dan salah satu yang paling terkenal pada semua bidang,
tempat, dan waktu". Karyanya yang paling terkenal adalah The Book
of Healing dan The Canon of Medicine (Al-Qanun fi At Tibb).

Berikut ini adalah beberapa penemuan-penemuan dan konstribusi


Ibnu Sina dalam perkembangan ilmu dan teknologi :

a. Penemu teori penularan TBC dan efek penyakit placebo


pertama kali
Ibnu Sina adalah ilmuan yang pertama kali mengemukakan
teori penularan virus TBC dan efek placebo. Namun selama
berabad-abad teorinya ini tidak atau belum diterima oleh
ilmuan barat. Barulah setelah ditemukannya mikroskop dunia
barat baru menerima teorinya dan baru pada 1960 efek placebo
teori ibnu sina baru diterima kebenarannya setelah mulai
majunya teknologi kedokteran.
b. Pelopor Aroma Terapi
Ibnu sina juga merupakan penemu teknik destilasi uap yang
mengekstrak minyak astri dari herbal dan rempah. Selain itu
juga dialah yang menemukan suatu zat untuk
mengkondensasikan uap aromatik. Oleh sebab itu maka tidak
heran jika beliau disebut sebagai pelopor aromaterapi.
c. Pertama kali yang berpendapat bahwa pikiran manusia
memengaruhi kondisi fisiknya
Belum lama ini peneliti melakukan penelitian antara kondisi
fisik manusia dan pikirannya. Hasilnya mencengangkan,
ternyata pikiran manusia berpengaruh terhadap kondisi
fisiknya. Jadi, apabila ada seorang pasien yang sakit lalu
dokter tersebut memberikan obat yang sama sekali tidak ada
hubungan dengan penyakitnya lalu dokter tersebut mengatakan
"ini obat yang sangat manjur" maka pasien tersebut dapat
sembuh. Teori ini baru dibuktikan sekarang padahal Ibnu Sina
telah berpendapat demikian seribu tahun yang lalu. Ia selalu
berpesan kepada muridnya "jangan pernah katakan kepada
pasien bahwa penyakitnya tidak dapat diobati, sesungguhnya
sugesti kalian merupakan obat bagi pasien".
d. Penemu Termometer
Ibnu sina merupakan penemu termometer dan beliau selalu
menggunakan termometer tersebut untuk untuk mengukur
suhu udara pada setiap penelitiannya.
e. Orang yang pertama kali menemukan bahwa etanol dapat
membunuh mikroorganisme
Seperti yang kita ketahui etanol sekarang banyak digunakan
dalam dunia kedokteran untuk membunuh mikroorganisme
yang dapat menyebabkan infeksi pada pasien. Ternyata yang
pertama kali menemukan manfaat etanol tersebut adalah Ibnu
Sina. Setiap hendak menangani pasien atau meracik obat ia
selalu mencuci tangannya dengan khamr atau alkohol.
2. Al-Khawarizmi

Muḥammad bin Mūsā al-Khawārizmī  (Arab: ‫ى‬oooo‫د بن موس‬oooo‫محم‬


‫وارزمي‬ooooooooooooooooooooooo‫)الخ‬ adalah seorang ahli dalam
bidang matematika, astronomi, astrologi, dan geografi yang berasal
dari Persia. Lahir sekitar tahun 780 di Khwārizm (sekarang
Khiva, Uzbekistan) dan wafat sekitar tahun 850 di Baghdad. Hampir
sepanjang hidupnya, ia bekerja sebagai dosen di Sekolah Kehormatan
di Baghdad

Buku pertamanya, al-Jabar, adalah buku pertama yang membahas


solusi sistematik dari linear dan notasi kuadrat. Sehingga ia disebut
sebagai Bapak Aljabar. Al-Khwārizmī juga berperan penting dalam
memperkenalkan angka Arab melalui karya Kitāb al-Jam’a wa-l-
tafrīq bi-ḥisāb al-Hind yang kelak diadopsi sebagai angka standar
yang dipakai di berbagai bahasa serta kemudian diperkenalkan sebagai
Sistem Penomoran Posisi Desimal di dunia Barat pada abad ke 12. Ia
merevisi dan menyesuaikan Geografi Ptolemeussebaik mengerjakan
tulisan-tulisan tentang astronomi dan astrologi.

Kontribusinya tak hanya berdampak besar pada matematika, tapi


juga dalam kebahasaan. Kata "aljabar" berasal dari kata al-Jabr, satu
dari dua operasi dalam matematika untuk menyelesaikan notasi
kuadrat, yang tercantum dalam bukunya. Kata algorisme
dan algoritma diambil dari kata algorismi, Latinisasi dari namanya.
Namanya juga di serap dalam bahasa Spanyol, guarismo, dan
dalam bahasa Portugis, algarismo bermakna digit.
Berikut ini adalah beberapa penemuan-penemuan dan konstribusi
Al Khawarizmi dalam perkembangan ilmu dan teknologi :

a. Bidang Geografi

Setelah sukses menjadi penerjemah, Al-Khawarizmi mulai


menulis buku. Buku pertama yang ditulisnya berjudul Shuratul
Ardhi (peta dunia). Dalam bukunya ini, Al-Khawarizmi membagi
bumi menjadi tujuh daerah yang disesuaikan dengan perubahan iklim.
Peta dunia karya Al-khawarizmi ini dijadikan model oleh ahli-ahli
geografi Barat untuk menggambar peta dunia. Buku ini membenarkan
pendapat Ptolemaeus dan menulis peta yang lebih detail darinya.
Selain itu, Al Khawarizmi juga menulis buku berjudul Taqwim A
Buldan. Seorang orientalis Italia, Carlo Nalino mengakui bahwa
buku-buku yang ditulis Al Khawarizmi dalam ilmu geografi dan
astronomi bukan hanya sekedar kutipan dari Yunani, tetapi dia telah
mampu membuat ilmu georgrafi sebagai ilmu yang berdiri sendiri. 

b. Bidang Astronomi

Bersama para ilmuwan lainnya, Al-Khawarizmi kemudian


membuat tabel perhitungan astronomi yang dapat digunakan untuk
mengukur jarak dan kedalaman bumi. Karyanya ini diterima oleh para
ilmuwan di Yunani, India dan Cina. Pada tahun 1226, tabel ini mulai
diterjemahkan ke dalam bahasa Latin dan menjadi dasar penelitian
astronomi.
Al-Khawarizmi juga membuat diagram astronomi seperti yang
dimuat dalam bukunya yang berjudul As-Sanad Hind. Sebagaimana
dia juga menulis beberapa buku penting dlam ilmu astronomi,
diantaranya buku berjudul Al-Amal bi Al-Istharlah dan buku Jadwal
An-Nujum wa Harakatuha
Selanjutnya, beliau pun mulai dikenal sebagai orang jenius
yang mahir dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, terutama dalam
bidang matematika. Tulisan-tulisan karya ilmuwan Yunani dikoreksi
kesalahannya oleh Al-Khawarizmi, kemudian dikembangkannya
sedemikian rupa sehingga menjadi mudah dipahami.

c. Konsep Aljabar

Al-Khawarizmi menulis buku matematika yang berjudul Hisab


Aljabar wal Muqabalah. Buku ini berisi tentang persamaan linear dan
kuadrat. Dalam bukunya ini ia menjelaskan cara menyederhanakan
suatu persamaan kuadrat. Aljabar merupakan cabang matematika yang
mempelajari penyederhanaan dan pemecahan masalah menggunakan
“simbol” sebagai pengganti konstanta dan variabel.
Aljabar berarti mengembalikan sesuatu kepada keadaannya
yang pertama seperti menguraikan angka pecahan. Adapun dalam
istilah matematika adalah menambah sejumlah angka tertentu untuk
dua tambahan dengan tujuan memudahkan penyelesaiannya.
Sedangkan almuqabalah (penyesuaian) artinya menyamakan antara
satu angka dengan angka yang lain dan menghasilkan suatu nilai.
Buku ini sangat berarti secara ilmiah dan memiliki sejarah
yang besar. Di dalamnya, dia merumuskan dan menjelaskan secara
detail tentang tabel Trigonometri. Tabel Trigonometri yang memuat
Sinus dan Tan merupakan salah satu penemuannya. Buku ini telah
diterjemahkan kedalam bahasa Latin oleh Robert of Chester agar
menjadi salah satu pendorong bagi kebangkitan keilmuan Eropa.

d. Bilangan Nol

Angka nol penting bagi suatu bilangan dan tentu berpengaruh


terhadap ilmu-ilmu menghitung, ilmu pasti, ilmu alam, serta ilmu
lainnya, dan Al-Khawarizmi lah yang pertama kali menemukan
bilangan nol. Al-Khawarizmi adalah orang pertama yang menjelaskan
kegunaan angka-angka.
Nol adalah suatu angka dan digit angka yang digunakan untuk
mewakili angka dalam angka. Angka nol memainkan peran penting
dalam matematika, yakni sebagai identitas tambahan bagi bilangan
bulat, bilangan real, dan struktur aljabar lainnya. Sebagai angka, nol
digunakan untuk tempat dalam sistem nilai tempat.
Dengan penggunaan angka tersebut maka kata Arab Shifr yang
artinya nol (kosong) diserap ke dalam bahasa Perancis menjadi kata
chiffre, dalam bahasa Jerman menjadi ziffer, dan dalam bahasa Inggris
menjadi cipher. Bilangan nol ditulis bulat dan di dalamnya kosong.
Al-Khawarizmi-pun memperkenalkan tanda-tanda negatif yang
sebelumnya tidak dikenal di kalangan ilmuwan Arab. Para
matematikawan di seluruh dunia mengakuinya dan berhutang budi
kepada Al-Khawarizmi. Ia juga mengarang buku sundials (alat-alat
petunjuk waktu dengan bantuan bayangan sinar matahari).

e. Algoritma

Kata “algoritma” berasal dari latinisasi nama Al-Khawarizmi,


sebagaimana tercantum pada terjemahan karyanya dalam bahasa Latin
pada abad ke-12, yakni algorithmi de numero Indorum, Awalnya, kata
“algorisma” adalah sitilah yang merujuk pada aturan-aturan aritmetis
untuk menyelesaikan persoalan menggunakan bilangan numerik Arab
(sebenarnya dari India). Kemudian, pada abad ke-18, istilah ini
berkembang menjadi algortima yang mencakup semua prosedur atau
urutan langkah yang jelas dan diperlukan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan.
Hal yang pertama ditekankan dalam alur pemikiran untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan yang dituangkan secara tertulis adalah
alur pikiran. Sehingga, algoritma seseorang bisa berbeda dengan
algoritma orang lain. Adapun penekanan kedua adalah tertulis, yang
artinya dapat berupa kalimat, gambar atau tabel tertentu.
Pada tahun 847 M, Al-Khawarizmi wafat dalam usia 67 tahun.
Ia meninggalkan kenangan abadi bagi para ilmuwan matematika di
seluruh dunia. Ia digelari Bapak Matematika karena keberhasilannya
dalam memajukan cabang ilmu ini hingga mencapai puncaknya.
Al-Khawarizmi meninggal dunia pada tahun 840 M dengan
mewariskan berbagai khazanah ilmu pengetahuan. Buah pikirannya
pun banyak disumbangkan pada peradaban dunia dan masih dapat kita
manfaatkan hingga saat ini. Dengan begitu, namanya tetap abadi
sejalan dengan pemanfaatan umat manusia atas pemikirannya.
Semoga kita dapat meneladani kegigihan dan keuletannya dalam
belajar.
3. Al Battani
Al Battani (sekitar 850 - 923) adalah seorang ahli astronomi dan
matematikawan dari Arab. Al Battani (Bahasa Arab ‫د بن‬o‫د هللا محم‬o‫أبو عب‬
‫اني‬ooo‫ابي البت‬ooo‫راني الص‬ooo‫نان الح‬ooo‫ابر بن س‬ooo‫ج‬ ; nama lengkap: Abū ʿAbdullāh
Muḥammad ibn Jābir ibn Sinān ar-Raqqī al-Ḥarrani aṣ-Ṣabiʾ al-
Battānī), lahir di Harran dekat Urfa. Salah satu pencapaiannya yang
terkenal adalah tentang penentuan tahun matahari sebagai 365 hari, 5
jam, 46 menit dan 24 detik.

Berikut ini adalah beberapa penemuan-penemuan dan konstribusi


Al Battani dalam perkembangan ilmu dan teknologi :

a. Astronomi
Salah satu prestasi Al-Battani yang paling terkenal di
astronomi adalah penyempurnaan dari nilai-nilai yang ada untuk
panjang tahun. Ptolemy menghitung panjang tahun matahari sebagai
365 hari, 5 jam, 55 menit dan 12 detik. Al-Battani menghitung
kembali nilai-nilai tahun matahari untuk panjang tahun sebagai 365
hari, 5 jam, 46 menit dan 24 detik. Para peneliti telah menganggap
perbedaan fenomena karena Al-Battaniberada di lokasi geografis yang
lebih dekat dengan lintang selatan, yang mungkin lebih
menguntungkan bagi pengamatan tersebut
Beliau mampu memperbaiki beberapa hasil Ptolemy dan
menyusun tabel baru dari matahari dan Bulan. Al-Battani menemukan
kembali bahwa arah Matahari berubah.

Dia juga menguraikan ke tingkat tertentu sejumlah hubungan


trigonometri, penggunaan sinus dalam perhitungan, dan sebagian dari
garis singgung. Ia menjelaskan ke tingkat tertentu karya seorang
astronom India, Aryabhata (476-550 M) dan astronom
Yunani Pythagoras (570 SM - 495 SM). Dia juga menghitung kembali
nilai-nilai untuk presesi ekuinoks (54,5 "per tahun, atau 1 ° dalam 66
tahun) dan arah miring dari ekliptika (23 ° 35 '), yang merupakan
penjabaran dari Hipparchus. Dia menggunakan tingkat yang seragam
untuk presesi dalam tabel nya.
Karya Al-Battani yang dianggap berperan dalam
pengembangan ilmu pengetahuan dan astronomi ke tingkat tertentu.
b. Matematika
Dalam matematika, al-Battani menghasilkan sejumlah
persamaan trigonometri :

sin α
Tanα =
cos α

Sec α =√ 1+tan 2 α

Beliau juga memecahkan persamaan sin x = a cos x dan


menemukan rumus :

α
Sin x =
√1+ a2
Beliau memberi rumus trigonometri lainnya, seperti :
b sin ( A ) =α sin(90° −A )
c. Karya
Karya utama Al-Battani yang terkenal adalah Kitāb az-Zij,
atau buku tabel astronomi, juga dikenal sebagai az-Zij as-Sabi '. Hal
ini sebagian besar didasarkan pada teori Ptolemy, dan sumber-sumber
Yunani-Siria lainnya, sambil menunjukkan sedikit pengaruh India atau
Persia.
Buku ini dicetak diterjemahan ke dalam bahasa Latin dan
Spanyol, termasuk terjemahan Latin sebagai De Motu Stellarum oleh
Plato dari Tivoli di 1116, yang kemudian dicetak ulang dengan
penjelasan oleh Regiomontanus. Sebuah cetak ulang muncul di
Bologna pada 1645. MS asli. diawetkan di Vatikan; dan perpustakaan
Escorial memiliki di MS. sebuah risalah dari beberapa nilai olehnya
pada kronologi astronomi.
4. Ibnu Rusyd
Ibnu Rusyd (Ibnu Rushdi, Ibnu
Rusyid, 1126 - Marrakesh, Maroko, 10 Desember 1198) dalam bahasa
Arab ‫ابن رشد‬ dan dalam bahasa LatinAverroes, adalah
seorang filsuf dari Spanyol (Andalusia).
Abu Walid Muhammad bin Rusyd lahir di Kordoba (Spanyol) pada
tahun 520 Hijriah (1128 Masehi). Ayah dan kakek Ibnu Rusyd adalah
hakim-hakim terkenal pada masanya. Ibnu Rusyd kecil sendiri adalah
seorang anak yang mempunyai banyak minat dan talenta. Dia
mendalami banyak ilmu, seperti kedokteran, hukum, matematika, dan
filsafat. Ibnu Rusyd mendalami filsafat dari Abu Ja'far Harun dan Ibnu
Baja.
Ibnu Rusyd adalah seorang jenius yang berasal dari Andalusia
dengan pengetahuan ensiklopedik. Masa hidupnya sebagian besar
diberikan untuk mengabdi sebagai "Kadi" (hakim) dan fisikawan. Di
dunia barat, Ibnu Rusyd dikenal sebagai Averroes dan komentator
terbesar atas filsafat Aristoteles yang memengaruhi filsafat Kristen
pada abad pertengahan, termasuk pemikir semacam St. Thomas
Aquinas. Banyak orang mendatangi Ibnu Rusyd untuk
mengkonsultasikan masalah kedokteran dan masalah hukum.
Ibnu Rusyd dapat digolongkan sebagai seorang ilmuwan yang
komplit. Selain sebagai seorang ahli filsafat, ia juga dikenal pakar di
bidang kedokteran, sastra, logika, ilmu pasti, dan ilmu agama.
Sehubungan dengan itu, ia sangat menguasai ilmu tafsir al-Quran dan
hadis, juga ilmu hukum dan fikih.

Sebagai seorang penulis produktif, Ibnu Rusyd banyak


menghasilkan karya-karya dalam berbagai disiplin keilmuan. Menurut
Ernest Renan (1823-1892) karya Ibnu Rusyd mencapai 78 judul yang
terdiri dari 39 judul tentang filsafat, 5 judul tentang kalam, 8 judul
tentang fiqh, 20 judul tentang ilmu kedokteran, 4 judul tentang ilmu
falak, matematika dan astronomi, 2 judul tentang nahwu dan sastra. Di
antara karya-karyanya yang terkenal, yaitu:
a. Tahafut al-Tahafut.
b. Al-Kasyf ‘an Manahij al-‘Adillah fi ‘Aqaid ahl al-Millah.
c. Bidayah al-Mujtahid wa Nihayah al-Muqtashid.
d. Fashl al-Maqal Fi Ma Baina al-Himah Wa asy-Syirah Min
al-Ittishal.
e. Al-Mukhtashar al-Mustashfa fi Ushul al-Ghazal. 
f. Risalah al-Kharaj
g. Kitab al-Kulliyah fi al-Thibb
h. Dhaminah li Mas’alah al-‘Ilm al-Qadim
i. Al-Da’awi.
j. Makasih al-Mulk wa al-Murbin al-Muharramah.
k. Durusun fi al-Fiqh.
Buku-buku tersebut merupakan karya asli dari pemikiran Ibnu
Rusyd. Selain itu, Ibnu Rusyd juga menghasilkan karya ulasan atau
komentar terhadap karya filosof-filosof sebelumnya seperti Ibnu Sina,
Plato, Aristoteles, Galen dan Porphiry, seperti: Urjazah fi al-Thibb,
Kitab al- Hayawan, Syarh al-Sama’ wa al-A’lam, Syarah Kitab
Burhan, Talkhis Kitab al-Akhlaq li Aristhuthalis, Jawami’ Siyasah
Aflathun, dan sebagainya.
5. Ibnu Khaldun

Ibnu Khaldun, nama lengkap: Abu Zayd 'Abd al-Rahman ibn


Muhammad ibn Khaldun al-Hadrami (‫دون‬ooo‫د بن خل‬ooo‫رحمن بن محم‬ooo‫د ال‬ooo‫عب‬
‫رمي‬oo‫( )الحض‬lahir 27 Mei 1332 – meninggal 19 Maret 1406 pada umur
73 tahun) adalah seorang sejarawan muslim dari Tunisia dan sering
disebut sebagai bapak pendiri ilmu historiografi, sosiologi dam
ekonomi. Karyanyan yang terkenal adalah Muqaddimah
(Pendahuluan).

Lelaki yang lahir di Tunisia pada 1 Ramadan 732 H./27 Mei 1332
M. adalah dikenal sebagai sejarawan dan bapak sosiologi Islam yang
hafal Alquran sejak usia dini. Sebagai ahli politik Islam, ia pun
dikenal sebagai bapak Ekonomi Islam, karena pemikiran-
pemikirannya tentang teori ekonomi yang logis dan realistis jauh telah
dikemukakannya sebelum Adam Smith (1723-1790) dan David
Ricardo (1772-1823) mengemukakan teori-teori ekonominya. Bahkan
ketika memasuki usia remaja, tulisan-tulisannya sudah menyebar ke
mana-mana. Tulisan-tulisan dan pemikiran Ibnu Khaldun terlahir
karena studinya yang sangat dalam, pengamatan terhadap berbagai
masyarakat yang dikenalnya dengan ilmu dan pengetahuan yang luas,
serta ia hidup di tengah-tengah mereka dalam pengembaraannya yang
luas pula.

Adapun karya-karya Ibnu Khaldun yaitu :

a. Mukaddimah, merupakan buku pertama dari kitab  Al-Ibar.


Buku pertama ini memuat inti dari kitab Al-Ibar. Mukaddimah
ini berisi tentang masyarakat, pemerintahan, kekuasaan,
penghidupan, keahlian dan ilmu pengetahuan.
b. Kitab Al-Ibar, yang terdiri atas tiga buku, yaitu Mukaddimah,
buku kedua terdiri atas empat jilid (berisi tentang sejarah
bangsa Arab dan bangsa Eropa seperti Syiria, Persia) dan buku
ketiga terdiri atas dua jilid (berisi tentang sejarah bangsa
Zinata dari Afrika Utara).

c. Kitab At-Ta’rif, merupakan outobiografi Ibnu Khaldun.

Muqaddimah (pendahuluan) adalah satu tulisan yang sangat


menonjol dan popule yang merupakan buku terpenting tentang ilmu
sosial dan masih terus dikaji hingga saat ini.

Bahkan buku ini telah diterjemahkan dalam berbagai bahasa. Di


sini Ibnu Khaldun menganalisis apa yang disebut dengan ‘gejala-
gejala sosial’ dengan metoda-metodanya yang masuk akal yang dapat
kita lihat bahwa ia menguasai dan memahami akan gejala-gejala sosial
tersebut. Pada bab ke dua dan ke tiga, ia berbicara tentang gejala-
gejala yang membedakan antara masyarakat primitif dengan
masyarakat moderen dan bagaimana sistem pemerintahan dan urusan
politik di masyarakat.

Bab ke dua dan ke empat berbicara tentang gejala-gejala yang


berkaitan dengan cara berkumpulnya manusia serta menerangkan
pengaruh faktor-faktor dan lingkungan geografis terhadap gejala-
gejala ini. Bab ke empat dan ke lima, menerangkan tentang ekonomi
dalam individu, bermasyarakat maupun negara. Sedangkan bab ke
enam berbicara tentang paedagogik, ilmu dan pengetahuan serta alat-
alatnya. Sungguh mengagumkan sekali sebuah karya di abad ke-14
dengan lengkap menerangkan hal ihwal sosiologi, sejarah, ekonomi,
ilmu dan pengetahuan.

Ibnu Khaldun menjunjung tinggi ilmu pengetahuan dan tidak


meremehkan akan sebuah sejarah. Ia adalah seorang peneliti yang tak
kenal lelah dengan dasar ilmu dan pengetahuan yang luas. Ia selalu
memperhatikan akan komunitas-komunitas masyarakat. Selain
seorang pejabat penting, ia pun seorang penulis yang produktif. Ia
menghargai akan tulisan-tulisannya yang telah ia buat. Bahkan
ketidaksempurnaan dalam tulisannya ia lengkapi dan perbaharui
dengan memerlukan waktu dan kesabaran. Sehingga karyanya benar-
benar berkualitas, yang di adaptasi oleh situasi dan kondisi.

Karena pemikiran-pemikirannya yang briliyan Ibnu


Khaldun dipandang sebagai peletak dasar ilmu-ilmu sosial dan politik
Islam. Dasar pendidikan Alquran yang diterapkan oleh ayahnya
menjadikan Ibnu Khaldun mengerti tentang Islam, dan giat mencari
ilmu selain ilmu-ilmu keislaman. Sebagai Muslim dan hafidz Alquran,
ia menjunjung tinggi akan kehebatan Alquran. Sebagaimana dikatakan
olehnya, “Ketahuilah bahwa pendidikan Alquran termasuk syiar
agama yang diterima oleh umat Islam di seluruh dunia Islam. Oleh
kerena itu pendidikan Alquran dapat meresap ke dalam hati dan
memperkuat iman. Dan pengajaran Alquran pun patut diutamakan
sebelum mengembangkan ilmu-ilmu yang lain.”

Jadi, nilai-nilai spiritual sangat di utamakan sekali dalam kajiannya,


disamping mengkaji ilmu-ilmu lainnya. Kehancuran suatu negara,
masyarakat, atau pun secara individu dapat disebabkan oleh lemahnya
nilai-nilai spritual. Pendidikan agama sangatlah penting sekali sebagai
dasar untuk menjadikan insan yang beriman dan bertakwa untuk
kemaslahatan umat. Itulah kunci keberhasilan
Ibnu Khaldun.

6. Ibnu Al Haitsam
Abu Ali Muhammad al-Hasan bin al-Haitsam (Bahasa Arab:‫و‬oo‫اب‬
‫ن بن الهيثم‬ooooooooooooooooooooooooo‫ن بن حس‬ooooooooooooooooooooooooo‫ حس‬،‫)علی‬ atau Ibnu
Haitsam (Bashrah,965 - Qahirah 1039), dibarat lebih dikenal dengan
nama Alhazen. Adalah seorang ilmuwan Islam yang ahli dalam
bidang sains, falak, matematika, geometri, pengobatan, dan filsafat. Ia
banyak pula melakukan penelitian mengenai cahaya, dan telah
memberikan banyak inspirasi pada ahli sains barat, seperti
Roger Bacon,dan Kepler dalam menciptakan mikroskop serta
teleskop. Ibnu Haitham merupakan ilmuwan yang gemar melakukan
penyelidikan. Penyelidikannya mengenai cahaya telah memberikan
ilham kepada ahli sains barat seperti Boger, Bacon, dan Kepler
mencipta mikroskop serta teleskop. Beliau merupakan orang pertama
yang menulis dan menemui pelbagai data penting mengenai cahaya.
Beberapa buah buku mengenai cahaya yang ditulisnya telah
diterjemahkan ke dalam bahasa Inggeris, antaranya ialah Light dan On
Twilight Phenomena. Kajiannya banyak membahaskan mengenai
senja dan lingkaran cahaya di sekitar bulan dan matahari serta bayang
bayang dan gerhana.
Menurut Ibnu Haitham, cahaya fajar bermula apabila matahari
berada di garis 19 darjah di ufuk timur. Warna merah pada senja pula
akan hilang apabila matahari berada di garis 19 darjah ufuk barat.
Dalam kajiannya, beliau juga telah berjaya menghasilkan kedudukan
cahaya seperti bias cahaya dan pembalikan cahaya.
7. Nasir Al Din Tusi
Khawaja Muhammad ibn Muhammad ibn Hasan Tusi, lebih
dikenal sebagai Nasir al-Din Tusi, atau hanya Tusi di Barat, adalah
Nashiruddin ath-Tusi adalah seorang pemikir Islam yang tidak hanya
dikenal sebagai seorang filsuf, tetapi juga sebagai ahli astronomi,
matematikawan dan saintis/ilmuan yang beberapa pemikirannya masih
digunakan sampai saat ini. Dia adalah seorang penulis yang banyak
karyanya dalam bidang matematika. Ia juga seorang biolog, ahli
kimia, ahli pengobatan, ahli ilmu fisika, teolog dan Marja Taqleed. al-
Tusi termasuk satu di antara sedikit astronom Islam yang mendapat
perhatian dari ilmuwan modern. Beliau merupakan tokoh yang
memberikan sumbangan begitu besar bagi perkembangan filsafat
Islam – khususnya mazhab paripatetik.
Nama Tusi diabadikan pada beberapa penemuannya seperti kawah
bulan berdiameter 60-km yang terletak pada hemisfer bagian selatan
bulan yang dinamakan “Nasireddin”. Planet minor “10269 Tusi” yang
ditemukan oleh astronom Soviet Nikolai Stepanovich Chernykh pada
tahun 1979 dan K. N. Toosi University of Technology di Iran juga
dinamai dengan namanya.
8. Al Kindi
9. Ibnu Haitsam
10. Abu Bakar Ar-Razi
C. KEKUATAN DAN USAHA ILMUWAN DALAM MENCAPAI
KESUKSESAN
DAFTAR PUSTAKA
https://ahladif.wordpress.com/2012/07/21/mengenal-tokoh-tokoh-besar-
islam-dalam-bidang-ilmu-pengetahuan-dan-ilmu-ilmu-lainnya/
https://www.academia.edu/11905269/Makalah_Ilmuwan_Muslim_dalam_
Sejarah_Islam
http://www.arenasahabat.com/2016/05/10-hasil-penemuan-tokoh-muslim-
dunia.html
https://www.zenius.net/blog/6100/sejarah-peradaban-islam-ilmu-
pengetahuan
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Sina
https://sainsforhuman.blogspot.co.id/2013/05/tokoh-muslim-ibnu-sina-
avicenna-dan.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Mu%E1%B8%A5ammad_bin_M%C5%ABs
%C4%81_al-Khaw%C4%81rizm%C4%AB
http://www.gomuslim.co.id/read/khazanah/2017/03/03/3382/al-
khawarizmi-bapak-matematika-penemu-angka-nol-dan-algoritma.html
https://blogpenemu.blogspot.co.id/2014/06/al-battani-bapak-
trigonometri.html
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Rusyd
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Khaldun
https://id.wikipedia.org/wiki/Ibnu_Haitham

Anda mungkin juga menyukai