Anda di halaman 1dari 44

Stratifikasi Sosial

By : Miss Dwiana
SMA Negeri 3
Purwokerto
Standar Kompetensi: Memahami struktur sosial serta
berbagai faktor penyebabkonflik dan
mobilitas sosial

Kompetensi Dasar 1.1 : Mendiskripsikan bentuk – benruk


struktur sosial dalam fenomena
kehidupan masyarakat

Materi pokok :
STRATIFIKASI SOSIAL
Tujuan Pembelajaran :
Setelah mengikuti proses pembelajaran,siswa
dapat :
1. Menjelaskan pengertian stratifikasi sosial.
2. Menjelaskan faktor penyebab stratifikasi sosial.
3. Menyebutkan dasar-dasar stratifikasi sosial.
4. Menjelaskan berbagai macam status dilihat dari
cara memperolehnya .
5. Menjelaskan sifat-sifat stratifikasi
6. Menjelaskan fungsi stratifikasi sosial
Pre Test….

1. Jelaskan pengertian stratifikasi sosial


menurut pendapatmu !
2. Carilah contoh gejala stratifikasi sosial dalam
masyarakat !
3. Apa yang menjadi dasar stratifikasi sosial
dalam masyarakat ?
STRATIFIKASI SOSIAL

bersifat pembentuk

Terbuka Tertutup

kekayaan kekuasaan keturunan Pendidikan

•Upper class •Pimpinan •Bangsawan •Pendidikan


•Middle class •bawahan •Rakyat biasa Tinggi
•Lower class •Pendidikan
Rendah
pengertian

Faktor penyebab

Hakekat Dasar stratifikasi Sosial


Stratifikasi Sosial

Status dan Kedudukan

Sifat Stratifikasi Sosial

Fungsi Stratifikasi Sosial


A. PENGERTIAN

Coba Anda perhatikan masyarakat di sekitar ! Ada yang


miskin, kaya, buruh, pengusaha, sarjana, tukang, dan
sebagainya. Adakah
perbedaan perlakuan masyarakat terhadap mereka ?

Stratifikasi sosial (Social Stratification) berasal dari


kata bahasa latin “stratum”
(tunggal) atau “strata” (jamak) yang berarti berlapis-
lapis.
Dalam Sosiologi,stratifikasi sosial dapat diartikan
sebagai pembedaan penduduk atau masyarakat ke
dalam kelas-kelas secara bertingkat.
Aristoteles menyatakan bahwa didalam setiap
negara selalu terdapat tiga unsur, yakni orang-orang
kaya sekali, orang-orang melarat dan orang-orang
yang berada di tengah-tengah
Beberapa definisi stratifikasi sosial :
a. Pitirim A. Sorokin
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai perbedaan
penduduk atau masyarakat ke dalam kelas-kelas yang
tersusun secara bertingkat (hierarki).
b. Max Weber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai penggolongan
orang-orang yang termasuk dalam suatu sistem sosial
tertentu ke dalam lapisan-lapisan hierarki menurut
dimensi kekuasaan, previllege dan prestise.
c. Cuber
Mendefinisikan stratifikasi sosial sebagai suatu pola
yang ditempatkan di atas kategori dari hak-hak yang
berbeda.
Perbedaan Stratifikasi Sosial dengan Status Sosial
Status atau kedudukan yaitu posisi seseorang didalam masyarakat
yang didasarkan pada hak-hak dan kewajiban-kewajiban tertentu.

Dalam teori Sosiologi, unsur-unsur dalam sistem pelapisan


masyarakat adalah status (kedudukan) dan role (peranan). Kedua
unsur ini merupakan unsur baku dalam sistem pelapisan
masyarakat.

Jadi kesimpulannya : status sosial atau kedudukan sosial


merupakan unsur yang membentuk terciptanya stratifikasi sosial,
sedangkan

stratifikasi sosial adalah pelapisan sosial yang disusun dari status-


status sosial.
Pada masyarakat yang sederhana dan homogen
biasanya pembedaan peranan dan kedudukan
relatif sedikit, sehingga stratifikasi sosialnya pun
sedikit
Pelapisan pada masyarakat ini didasarkan pada
jenis kelamin , senioritas dan kekuasaan

Pada masyarakat modern pelapisan sosial


didasarkan pada pendidikan yang menimbulkan
beragam keahlian dan profesi ( pembagian kerja ) .
Beberapa jenis pekerjaan dihargai lebih tinggi dari
pada pekerjaan yang lain. Hal ini dilihat dari
imbalan yang diperoleh
B. FAKTOR PENYEBAB STRATIFIKASI SOSIAL

Stratifikasi sosial dapat muncul dengan sendirinya


sebagai akibat proses yang terjadi di masyarakat
Faktor penyebabnya adalah
Kemampuan atau kepandaian , umur, jenis kelamin , fisik,
dan harta benda
Faktor penentu stratifikasi di setiap masyarakat berbeda –
beda contoh : pada masyarakat pemburu , faktor penentu
utamanya adalah kepandaian berburu
Dalam perkembangan selanjutnya , stratifikasi sosial
sengaja dibentuk sebagai subsistem sosial untuk mencapai
tujuan tertentu
Contoh : kekuasaan dalam sistem pemerintahan . Sistem
pemerintahan sengaja dibuat secara hirarkhis dan birokratis
sehingga pembagian kekuasaan lebih jelas dan mudah
dipertanggungjawabkan

Beberapa kondisi umum yang mendorong terciptanya stratifikasi


sosial dalam masyarakat menurut Huky ( 1982 ) adalah sbb :

1. Perbedaan ras dan budaya


perbedaan ciri biologis ( warna kulit, latar belakang etnis dan
budaya pada masyarakat tertentu dapat mengakibatkan kelas –
kelas sosial tertentu
misalnya : masyarakat Afrika Selatan , pada masa Apartheid
masyarakat Eropa dianggap lapisan atas
2. Pembagian masyarakat yang terspesialisasi
spesialisasi berkaitan dengan fungsi kekuasaan dan status
dalam stratifikasi sosial
3. Kelangkaan.
stratifikasi lambat laun terjadi karena alokasi hak dan
kekuasaan yang jarang atau langka
C. DASAR STRATIFIKASI SOSIAL

Dasar stratifikasi dalam masyarakatdisebabkan oleh


adanya sesuatu yang dihargai lebih
Kriteria atau ukuran yang umumnya digunakan
untuk mengelompokkan para anggota masyarakat ke
dalam suatu lapisan tertentu adalah sebagai berikut :
1. Kekayaan
Kekayaan atau sering juga disebut ukuran
ekonomi. Orang yang memili harta benda
berlimpah (kaya) akan lebih dihargai dan
dihormati daripada orang yang miskin.
2. Kekuasaan
Kekuasaan dipengaruhi oleh kedudukan atau posisi
seseorang dalam masyarakat. Seorang yang memiliki
kekuasaan dan wewenang besar akan menempati
lapisan sosial atas, sebaliknya orang yang tidak
mempunyai kekuasaan berada di lapisan bawah.

3. Keturunan
Ukuran keturunan terlepas dari ukuran kekayaan atau
kekuasaan. Keturunan yang dimaksud adalah
keturunan berdasarkan golongan kebangsawanan atau
kehormatan. Kaum bangsawan akan menempati lapisan
atas seperti gelar : - Andi di masyarakat Bugis,
- Raden di masyarakat Jawa,
- Teuku di masyarakat Aceh, dsb.
4. Kepandaian/penguasaan ilmu pengetahuan
Seseorang yang berpendidikan tinggi dan meraih gelar
kesarjanaan atau yang memiliki keahlian/profesional
dipandang berkedudukan lebih tinggi, jika dibandingkan
orang berpendidikan rendah. Status seseorang juga
ditentukan dalam penguasaan pengetahuan lain,
misalnya pengetahuan agama, ketrampilan khusus,
kesaktian, dsb.
D. STATUS DAN KEDUDUKAN

Status merupakan perwujudan atau pencerminan dari hak dan


kewajiban individu dalam tingkah lakunya.
Status sosial sering pula disebut sebagai kedudukan atau
posisi, peringkat seseorang dalam kelompok masyarakatnya.

Pada semua sistem sosial, tentu terdapat berbagai macam


kedudukan atau status, seperti anak, isteri, suami, ketua RW,
ketua RT, Camat, Lurah, Kepala Sekolah, Guru dsbnya.
Status

unsur-unsur dalam sistem pelapisan masyarakat


adalah kedudukan (status) dan peranan (role).
Kedua unsur ini merupakan unsur baku dalam
pelapisan masyarakat. Kedudukan dan peranan
seseorang atau kelompok memiliki arti penting dalam
suatu sistem sosial.
Cara-cara memperoleh status atau kedudukan adalah sbb:
a. Ascribed Status adalah kedudukan yang diperoleh secara
otomatis tanpa usaha. Status ini sudah diperoleh sejak lahir.
Contoh: Jenis kelamin, gelar kebangsawanan, keturunan,
dsb.
b. Achieved Status adalah kedudukan yang diperoleh seseorang
dengan disengaja.
Contoh: kedudukan yang diperoleh melalui pendidikan guru,
dokter, insinyur, gubernur, camat, ketua OSIS dsb.
c. Assigned Status merupakan kombinasi dari perolehan status
secara otomatis dan status melalui usaha. Status ini diperolah
melalui penghargaan atau pemberian dari pihak lain, atas
jasa perjuangan sesuatu untuk kepentingan atau kebutuhan
masyarakat.
Contoh: gelar kepahlawanan, gelar pelajar teladan,
penganugerahan Kalpataru dsb.
Apabila status-status yang dimilikinya tersebut berlawanan
akan terjadi benturan atau pertentangan. Hal itulah yang
menyebabkan timbul apa yang dinamakan Konflik Status.
Jadi akibat yang ditimbulkan dari status sosial seseorang adalah
timbulnya konflik status.

Macam-macam Konflik Status:


a. Konflik Status bersifat Individual:
Konflik status yang dirasakan seseorang dalam batinnya
sendiri.
Contoh: - Seorang wanita harus memilih sebagai wanita
karier atau ibu rumah tangga
- Seorang anak harus memilih meneruskan kuliah
atau bekerja.
b. Konflik Status Antar Individu:
Konflik status yang terjadi antara individu yang
satu dengan individu yang lain, karena status
yang dimilikinya.
Contoh: - perebutan warisan antara dua anak
dalam keluarga
- Tono beramtem dengan Tomi gara-
gara sepeda motor yang dipinjamnya
dari kakak mereka.

c. Konflik Status Antar Kelompok:


Konflik kedudukan atau status yang terjadi
antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain.
c. Konflik Status Antar Kelompok:
Konflik kedudukan atau status yang terjadi
antara kelompok yang satu dengan kelompok
yang lain.
contoh : peraturan yang dikeluarkan oleh suatu
departemen bertentangan dengan
peraturan departemen lain sehingga
menimbulkan konflik antara keduanya
Gambar 1. Cara berpakaian, berbicara, dan bergaul seseorang
menunjukkan status yang dimilikinya.
Peranan

Peranan merupakan aspek dinamis dari suatu status


(kedudukan).

Apabila seseorang melaksanakan hak-hak dan


kewajibannya sesuai dengan status yang dimilikinya,
maka ia telah menjalankan peranannya.

Peranan adalah tingkah laku yang diharapkan dari


orang yang memiliki kedudukan atau status.
Antara kedudukan dan peranan tidak dapat dipisahkan.
Tidak ada peranan tanpa kedudukan.
Kedudukan tidak berfungsi tanpa peranan

Contoh:
- Dalam rumah tangga, tidak ada peranan Ayah jika
seorang suami tidak mempunyai anak.

- Seseorang tidak bisa memberikan surat Tilang


(bukti pelanggaran) kalau dia bukan polisi.
Peranan merupakan hal yang sangat penting bagi
seseorang, karena dengan peranan yang dimilikinya ia
akan dapat mengatur perilaku dirinya dan orang lain.

Seseorang dapat memainkan beberapa peranan


sekaligus pada saat yang sama

seperti seorang wanita dapat mempunyai peranan


sebagai isteri, ibu, karyawan kantor sekaligus
(lihat gambar 2).
Gambar 2.
Konflik peranan timbul apabila seseorang harus memilih
peranan dari dua atau lebih status yang dimilikinya.
Pada umumnya konflik peranan timbul ketika seseorang
dalam keadaan tertekan, karena merasa dirinya tidak sesuai
atau
kurang mampu melaksakan peranan yang diberikan
masyarakat kepadanya.
Akibatnya, ia tidak melaksanakan peranannya dengan
ideal/sempurna.

Contoh: Ibu Tati sebagai seorang ibu dan guru di suatu


sekolah. Ketika puterinya sakit, ia harus memilih untuk masuk
mengajar atau mengantarkan anaknya ke dokter. Pada saat ia
memutuskan membawa anaknya ke dokter, dalam dirinya
terjadi konflik karena pada saat yang sama dia harus
berperanan sebagai guru mengajar dikelas.
E. Sifat Stratifikasi Sosial
Menurut Soerjono Soekanto, dilihat dari sifatnya pelapisan
sosial dibedakan menjadi sistem pelapisan sosial tertutup,
sistem pelapisan sosial terbuka, dan sistem pelapisan sosial
campuran.
a. Stratifikasi Sosial Tertutup (Closed Social Stratification)
Stratifikasi ini adalah stratifikasi dimana anggota dari setiap
strata sulit mengadakan mobilitas vertikal. Walaupun ada
mobilitas tetapi sangat terbatas pada mobilitas horisontal saja.
Contoh:
- Sistem kasta. Kaum Sudra tidak bisa pindah posisi naik di
lapisan Brahmana.
- Rasialis. Kulit hitam (negro) yang dianggap di posisi rendah
tidak bisa pindah kedudukan di posisi kulit putih.
- Feodal. Kaum buruh tidak bisa pindah ke posisi
juragan/majikan.
Stratifikasi Sosial Tertutup

Stratifikasi Sosial Terbuka


b. Stratifikasi Sosial Terbuka (Opened Social
Stratification)
Stratifikasi ini bersifat dinamis karena
mobilitasnya sangat besar. Setiap anggota strata
dapat bebas melakukan mobilitas sosial, baik
vertikal maupun horisontal.
Contoh:
- Seorang miskin karena usahanya bisa menjadi
kaya, atau sebaliknya.
- Seorang yang tidak/kurang pendidikan akan
dapat memperoleh pendidikan asal ada niat
dan usaha.
c. Stratifikasi Sosial Campuran
Stratifikasi sosial campuran merupakan kombinasi
antara stratifikasi tertutup dan terbuka.

Misalnya, seorang Bali berkasta Brahmana mempunyai


kedudukan terhormat di Bali, namun apabila ia pindah
ke Jakarta menjadi buruh, ia memperoleh kedudukan
rendah. Maka, ia harus menyesuaikan diri dengan aturan
kelompok masyarakat di Jakarta.

Stratifikasi Sosial Campuran


KELAS DAN GOLONGAN DALAM STRATIFIKASI
SOSIAL
 KRITERIA EKONOMI
Stratifikasi ekonomi akan membagi warga masyarakat
berdasarkan penguasaan materiberkaitan dengan
aktivitas pekerjaan,kepemilikan atau keduanya.
Dilihat dari kriteria ekonomi ,ada 3 kelas :
1. kelas atas (upper class)
2. kelas menengah (middle class)
3. kelas bawah (lower class)
 KRITERIA SOSIAL
Berkaitan dengan prestise atau gengsi suatu pekerjaan.Jadi
pekerjaan bagi seseorang tidak sekedar berhubungan
dengan jumlah uang yang diterima,tapi stastus sosial yg
dinikmati dalam pekerjaan tadi.
Lanjutan...
KRITERIA POLITIK
Berkaitan dengan pembagian kekuasaan dalam
masyarakat.
tujuan masyarakat teratur kekuasaan harus
dibagi-bagi.
KEKUASAAN adalah kemampuan untuk
mempengaruhi pihak lain
WEWENANG adalah kekuasaan yang ada pada
seseorang atauy kelompok orang yang mendapat
dukungan atau pengakuan dari masyarakat
TIGA POLA UMUM STRATIFIKASI KEKUASAAN
MNRT MAC IVER

1. TIPE KASTA
- Garis pemisah tegas dan kaku dan tidak
bisa ditembus.
- pada masyarakat berkasta
- pada puncak piramid diduduki raja/maharaja
yg didukung kaum bangsawan,tentara
dan para pendeta
Pelapisan kedua diduduki oleh petani dan
buruh tani
lapisan ke tiga diduduki oleh budak
2. TIPE OLIGARKHI
• Garis pemisah yang tegas diantara
strata,tapi perbedaan antara strata satu
dengan yang lain tidak begitu mencolok
• Dijumpai pada masyarakat feodal yang
telah berkembang
• Stratifikasinya lihat gambar di buku !
TIPE DEMOKRATIS
• Garis pemisah antar lapisan bersifat mobile
• Faktor kelahiran tidak menentukan tapi
kemampuan
• Gambar stratifikasi lihat buku panduan!
F. Fungsi Stratifikasi Sosial

Stratifikasi sosial dapat berfungsi sebagai berikut :


a. Distribusi hak-hak istimewa yang obyektif, seperti
menentukan penghasilan, tingkat kekayaan, keselamatan
dan wewenang pada jabatan/pangkat/ kedudukan seseorang.

b. Sistem pertanggaan (tingkatan) pada strata yang diciptakan


masyarakat yang menyangkut prestise dan penghargaan,
misalnya pada seseorang yang menerima anugerah
penghargaan/gelar/kebangsawanan, dan sebagainya.
c. Kriteria sistem pertentangan, yaitu apakah didapat
melalui kualitas pribadi, keanggotaan kelompok, kerabat
tertentu, kepemilikan, wewenang atau kekuasaan.

d. Penentu lambang-lambang (simbol status) atau


kedudukan, seperti tingkah laku, cara berpakaian dan
bentuk rumah.

e. Tingkat mudah tidaknya bertukar kedudukan.

f. Alat solidaritas diantara individu-individu atau kelompok


yang menduduki sistem sosial yang sama dalam
masyarakat.
DAMPAK STRUKTUR SOSIAL THD
KEHIDUPAN NASIONAL

1. DAMPAK POSITIF
• Memperkokoh solidaritas kelompok
• memperkuat identitas kelompok
• Mempertinggi kesetiakawanan kelompok
• Memperkaya keanekaragaman budaya
nasional
DAMPAK NEGATIF

1. Mengancam proses integrasi nasional


2. Mengabaikan ideologi dan simbol-simbol
nasional
3. Mengabaikan kerukunan danb
kesetiakawanan sosial
4. Mempertajam rasa curiga dan
kecemburuan sosial
5. Memunculkan kerusuhan-kerusuhan yang
berbau sara.
Pos Test…..
1. Jelaskan pengertian stratifikasi sosial !
2. Sebutkan kriteria dasar pelapisan yang
dipakai dalam masyarakat !
3. Jelaskan pelapisan sosial yang bersifat
terbuka,tertutup dan campuran !
4. Sebutkan jenis status sosial berdasarkan
cara memperolehnya !
5. Sebutkan fungsi stratifikasi sosial !
Sekian,terimakasih
atas perhatiannya !!!!

Sampai jumpa minggu


depan

Anda mungkin juga menyukai