Disusun oleh :
Resky Ifah W ( 01117002 )
Holil Bahroni ( 01117023 )
Vika Ardiantika ( 01117047 )
Pencegahan Kecurangan
Pencegahan kecurangan secara umum merupakan cara yang paling efektif
untukmengurangi kerugian akibat kecurangan. Setelah kecurangan
dilakukan, tidak adapemenang. Pelaku merugi karena mereka biasanya
merupakan pelaku yang baru pertama kali melakukan kecurangan yang
akan merasa terhina dan malu apalagi ketika akan menerima konsekuensi
hukum. Pelaku harus membayar pajak dan juga ganti rugi, dansering kali
ada sanksi secara finansial dan konsekuensi lainnya. Korban merugi
karena tidakhanya aset yang dicuri namun juga harus membayar biaya
hukum, kehilangan waktu,publisitas negatif, dan konsekuensi merugikan
lainnya. Apabila organisasi tidak bersikap tegas terhadap pelaku
kecurangan maka akan membuat orang lain dalam organisasimenganggap
bahwa pelaku kecurangan tidak dikenakan sanksi yang serius,
sehinggamemungkinkan orang lain untuk melakukan kecurangan. Di sisi
lain, investigasi kecurangan memerlukan biaya yang sangat besar.Pelaku
kecurangan mungkin melakukan kecurangan kerena kombinasi dari tiga
faktorberikut :
a. Tekanan yang dirasakan
b. Peluang/kesempatan yang dimiliki
c. Rasionalisasi bahwa kecurangan tersebut dapat diterima
Ketiga faktor tersebut memiliki intensitas yang berbeda pada kecurangan
yang satudengan kecurangan yang lainnya. Ketika tekanan yang dirasakan
dan/ataupeluang/kesempatan yang dimilliki cukup besar, seseorang
membutuhkan sedikit rasionalisasi untuk melakukan kecurangan. Ketika
tekanan yang dirasakan dan/atau peluang/kesempatan yang dimiliki kecil,
seseorang membutuhkan lebih banyak rasionalisasi untuk melakukan
kecurangan. Sayangnya, terkadang tekanan dan/atau kemampuan
untukmerasionalisasi sangat besar, sehingga tidak peduli seberapa
kerasnya usaha suatu organisasi untuk mencegah terjadinya kecuangan,
pencurian masih saja terjadi. Kecurangan secara umum tidak mungkin
dapat benar-benar dicegah, dan pasti memerlukan banyak biaya. Hal
terbaik yang dapat dilakukan organisasi adalah dengan mengatur kerugian
akibat kecurangan secara efektif.
Organisasi secara eksplisit mempertimbangkan risiko kecurangan dan
mengambil langkah-langkah proaktif untuk menciptakan lingkungan yang
kondusif mengecek relefensi yang ditunjukkan calon pegawai mendalam,
dan belajar bagaimana menginterpretasikan respons untuk sejumlah
pertanyaan yang ditanyakan terkait calon pegawai, serta mengujian
kejujuran dan sifat-sifat calon pegawai lainya.
Pendektesian Kecurangan
Saat jumlah dalam kecurangan ini kecil, polanya sangat khas. Seperti yang
telah dibahas sebelumnya, sebagian besar kecurangan dimulai dari jumlah
yang kecil, dan jika tidak terdeteksi akan berlanjut menjadi semakin besar.
Kejadian yang membuat pelaku merasa ketakutan atau terancam akan
membuatnya menghentikan kecurangan, dan hanya akan dilanjutkan ketika
ancaman tersebut berlalu. Karena pelaku meningkatkan jumlah yang
mereka curi, pada sebagian besar kasus, jumlah yang diambil jauh
melebihi jumlah yang diambil pada periode awal kecurangan. Pada suatu
kasus misalnya, jumlah yang diambil meningkat hingga empat kali lipat
setiap bulan selama periode kecurangan berlanjut. Sebagaimana
dinyatakan sebelumnya, tidak ada kecurangan yang kecil. yang ada
hanyalah kecurangan besar yang terdeteksi lebih awal. Dalam kasus
kecurangan yang melibatkan manajemen puncak atau pemilik bisnis
sebagai pelakunya, pencegahan kecurangan sulit dilakukan dan diperlukan
pendeteksian sejak dini.
Pendeteksian kecurangan biasanya dimulai dengan mengidentifikasi
sejumlah indikator yang cenderung berkaitan dengan kecurangan.
Sayangnya, indikator tersebut biasanya juga berkaitan de tor non
kecurangan. Ada tiga cara utama untuk mendeteksi kecurangan: (1) secara
tidak sengaja (2) dengan menyediakan sejumlah cara bagi orang yang
ingin melaporkan dugaan adanya kecurangan dan (3) dengan memeriksa
catatan dan dokumen transaksi untuk menentukan apakah ada anomali
yang mungkin merepresentasikan suatu kecurangan. Di masa lalu,
sebagian besar kecurangan terdeteksi karena ketidaksengajaan.
Sayangnya, ketika berhasil terdeteksi, kecurangan biasanya telah menjadi
besar dan berlangsung lama. Pada sebagian besar kasus sebenarnya ada
individu dalam organisasi yang me korban kecurangan yang mencurigai
adanya kecurangan, tetapi tidak mengatakannya. Hal ini terjadi karena
mereka tidak yakin bahwa itu merupakan kecurangan, tidak ingin salah
menuduh seseorang, tidak tahu bagaimana melaporkan kecurangan, atau
takut terhadap konsekuensi tidak sengaja, (2) dengan menyediakan
menjadi whistle blower.
Dalam beberapa tahun terakhir, organisasi telah mengimplementasikan
sejumlah inisiatif untuk mendelete kecurangan secara lebih proaktif.
Pendekatan pendeteksian kecurangan secara proaktif yang pertama dan
yang paling umum adalah dengan memasang saluran pengaduan untuk
menerima laporan (sistem whistle blowing) seperti yang dijelaskan
sebelumnya, hal ini memungkinkan pegawai rekan kerja, dan pihak lain
untuk menghubungi dengan menggunakan telepon atau memberikan
informasi melalui halaman situs mengenai dugaan adanya kecurangan:
secara anonim. Beberapa saluran pengaduan tersebut dikelola oleh
perusahaan, sedangkan yang lainnya dialihdayakan kepada organisasi
independen untuk memberikan layanan saluran pengaduan kepada
mereka. (Association of Certified Fraud Examiners dan sebuah perusahaan
yang bernama Allegiance [sebelumnya bernama Silent Whistle] misalnya,
memberikan layanan saluran pengaduan berbayar.) Organisasi yang telah
memasang saluran pengaduan telah h mendeteksi banyak kecurangan
yang tetap tidak akan terdeteksi, tetapi organisasi-organisasi tersebut tetap
harus membayar mahal untuk itu. Tidak mengherankan, banyak panggilan
yang masuk ke saluran tersebut bukan merupakan kecurangan sama
sekali. Beberapa informasi yang diterima melalui saluran pengaduan
tersebut merupakan isu non kecurangan, seperti kekhawatiran pegawai
terkait pekerjaan; beberapa informasi merupakan berita bohong; dan
beberapa informasi yang disampaikan motivasi oleh dendam, kemarahan,
atau keinginan untuk membahayakan organisasi atau individu; ada juga
pengaduan yang disebabkan dendam, kemarahan, atau dengan tujuan
membahayakan organisasi atau individu ertentu; dan beberapa informasi
merupakan pengakuan hajur atas indikator kecurangan yang disebabkan
oleh aktor non kecurangan.
PERHATIAN Hal yang paling penting bahwa pihak yang ingin memerangi
kecurangan perlu lebih berhati- hati dalam mendeteksi kecurangan secara
proaktif. Pertama, hampir selalu ada penjelasan alternatif untuk apa yang
terlihat seperti indikator kecurangan. bnya, orang yang gaya hidupnya tiba-
tiba berubah mungkin baru saja mendapatkan warisan dari keluarga yang
meninggal. Kedua, pendeteksian kecurangan secara proaktif tidak boleh
mengganggu jalannya kegiatan operasional perusahaan. Sebagai contoh,
salah satu penulis buku ini melatih beberapa auditor internal dari
perusahaan besar mengenai cara-cara untuk mendeteksi kecurangan
secara proaktif. Namun, setelah beberapa lan, auditor terlatih tersebut telah
membuat hampir Semuar manajer dalam perusahaan menjadi terganggu
karena teknik pendeteksian kecurangan mereka yang 0gresif dan
terkadang mengganggu. Usaha pendeteksian kecurangan yang paling baik
dilakukan tanpa diketahui oleh pegawai dan manajer suatu organisasi.
Investigasi kecurangan
Ada setidaknya tiga alasan mengapa auditor dalam kasus harus
melakukan investigasi untuk menentukan apakah klien benar – benar
membuat pendapatan lebih saji.pertama,pemegang saham perusahaan
dapat dapat mengalami kerugian besar.kedua,kegagalan auditor untuk
menemukan adanya salah saji laporan keuangan dapat membuat mereka
tersangkut tindakan hukum ( dan kerugian yang diakibatkannya ),yang
terakhir dan mungkin yang paling penting,pendapatan yang lebih saji dapat
mengungkapkan integritas pihak manajemen akan kesangsian yang cukup
serius karena membuat perusahaan “tidak dapat diaudit”
Kedua situasi ini telah membuat adanya “dugaan kecurangan”.Dugaan
mengacu pada keseluruhan situasi yang akan membuat pegawai
professional yang dapat dipercaya dan bijaksana meyakini bahwa
kecurangan telah,sedang,atau akan terjadi.Investigasi kecurangan tidak
boleh dilakukan tanpa adanya dugaan.Investigasi kecurangan merupakan
permaslahan yang kompleks dan sensitif,jika investigasi tidak dilakukan
secara benar reputasi individu yang tidak bersalah dapat menjadi
rusak,pihak yang bersalah dapat menjadi tidak terdeteksi dan bebas
mengulangi tindakannya,dan entitas yang menjadi korban kecurangan
mungkin tidak memiliki informasi yang diperlukan untuk mencegah dan
mendeteksi insiden yang sama atau untuk upaya pemulihan kerugian
akibat adanya kecurangan tersebut.