Anda di halaman 1dari 5

BUKTI AUDIT

A. Sifat bukti audit


Informasi yang digunakan oleh auditor untuk menentukan apakah informasi
yang digunakan oleh auditor sesuai dengan kriteria dan standar audit.

B. Keputusan bukti audit


Mengidentifikasi empat keputusan audit yang diperlukan dalam menyusun
program audit yaitu:
1) Prosedur audit yang digunakan
2) Berapa ukuran sampel yang akan dipilih untuk prosedur berikut
3) Item-item mana yang akan dipilih dari populasi
4) Kapan dilakukan pelaksanaan tersebut.
Prosedur audit merupakan suatu rincian yang terstruktur yang akan
menjelaskan bukti audit selama pengauditan berlangsung.
Prosedur audit untuk verifikasi pengeluaran kas :
 Periksa jurnal pengeluaran kas dalam system akuntansi dan
membandingkan nama, peyer, jumlah dan tanggal dengan informasi
online yang diberikan oleh bank tentang cek yang diproses untuk
pembayaran.
 Audit dapat mengubah ukuran sampel dari satu hingga semua item dalam
populasi yang sedang di uji
 Audoitor harus bisa memilih item-item mana dalam populasi yang akan
diuji.
 Audit dalam laporan keuangan umumnya mencakup suatu periode seperti
satu tahun . audit dikatakan selesai apabila setelah beberapa minggu atau
bukan berakhirnya suatu periode.
 Daftaar prosedur audit untuk dalam bidang audit disebut program audit.

C. Persuativitas bukti
dua penentu persuativits bkuti yaitu:
1) Ketepatan bukti ( appropriateness of evidence)
Ukuran yang memuat mutu bukti berarti relevan dan reabilitasnya memenuhi
tujuan audit untuk transaksi saldo akun.
 Relevansi bukti, bukti audit yang berkaitan dengan tujuan audit yang akan
diuji oleh auditor sebelum bukti tersebut dianggap tepat. Prosedur yang
relevan adalah menelusuri sampel dokumen pengiriman kesalinan faktur
penjualan untuk menentukan pengiriman barang tersebut telah ditagih.
 Reabilitasbukti (reliability of evidence)
Dimana bukti tersebut dapat dipercaya. Enam karakteritik yang dapat
diandalkan yaitu:
 Idenpendensi penyedia bukti. Bukti yang diperoleh dari sumber luar
sehingga dapat diandalkan ketimbang dari dalam entitas.
 efektivitas pengendalian internal klien. Apabila pengendalian efektif
maka bukti audit dapat diandalakan dibandingkan pengendaliannya
lemah
 pengetahuan kangsung auditor. Bikti yang lansung diperoleh oleh
auditor dapat melalui pemeriksaan fisik, observasi, perhitungan ulang,
dan inspeksi yang dapat diandalkan.
 Kualifikasi individu yang menyediakan informasi. Yang bersifat
independent
 Tingkat objektivitas. Bukti yang objekti lebih dapat diandalkan
 Ketepatan waktu. Kapan Bukti dikumpulkan pada periode yang
tercakup oleh audit.

Jenis jenis bukti


1) Pemeriksaan fisik (physical examination)
Inspeksi atau hitungan yang dilakukan auditor atas aktiva atau asset tidak
berwujud. Paling sering berkaitan dengan persediaan dan kas tetapi dapat
diterapkan juga pada verifikasi sekuritas, wesel tagih dan asset tetap berwujud.
Perbedaan dalam auditing antara pemeriksaan fisik asset seperti sekuritas dan
kas dan pemeriksaan dokumen yaitu cek-cek yang dibatalkan dan dokumen
penjualan.
2) Konfirmasi (confirmation) untuk menggambarakan penerimaan tanggapan baik
secara tertulis maupun lisan, dari pihak ketiga yang independen yang
memverifikasikan keakuratan informasi sebagaimana yang telah diminta oleh
auditor. Permintaan ini ditunjukan untuk klien dan klien meminta pihak ketiga
yang idependen untuk memberikan tanggapan secara langsung kepada auditor.
3) Inspeksi (inspection) pemeriskasaan yang dilakukan auditor atas dokumen dan
catatan klien untuk mendukung informasi yang tersaji atau yang seharusnya
tersaji dalam laporan keuangan. Dokumen yang di catat diperiksa oleh auditor
berguna untuk menyediakan informasi bagi pelaksanaan bisnis dengan cara
yang terorganisasi dalam bentuk kertas atau pun bentuk elektronik.
4) Prosedur analitis (analytical procedures) prosedur yang menggunakan berbagai
perbandingan untuk menilai saldo-saldo akun atau data Nampak wajar. Tujuan
prosedur analitis yaitu:
 Memahami industry dan bisnis
 Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas
 Menunjukkan munculnya kemungkinan sesalahan penyajian dalam
laporan keuangannya
 Memngurangi ujian audit rinci.
5) Wawancara kepada klien (imquiries of the client) upaya untuk memperoleh
informasi baik secara lisan maupun tulisan dari klien sebagai tannggapanya atas
berbagi tanggapannya dan berbagai pertanyaan yang diajukan oleh auditor.
6) Rekalkulasi (recalculation) melibatkan pengujian kembali bebagai perhitungan
dan transfer informasi yang dibuat oleh klien pada suatu periode yang berada
dalam periode audit pada sejumlah sampel yang diambil auditor.
7) Pelaksanaan ulang (reperformance) pengujian independent yang dilakukan
auditor atas prosedur atau pengendalian klien dilakukan sebagai bagian dari
system akuntansi dan pengendalian eksternal klien.
8) Observasi ( observation) penggunaan indera untuk menilai aktivitas klien.
Selama menjalani penugasan klien, auditor mempunyai banyak kesemptana
untuk menggunakan inderanya yaitu penglihatan, perasaan, dan penciuman guna
untuk mengevaluasi berbagai item. Jenis observasi kurang tetap untuk
diandalkan karena resiko personil klien akan mengubah perilakunya akibat
kehadiran auditor.
Ketepatan jenis bukti :
 Keefektifan pengendalian klien memilki pengaruh yang sinifikan
terhadap rehabilitas sebagian besar jenis bukti audit
 Pemeriksaan fisik maupun rekalkulasi mungkin dapat lebih diandalkan
jika pengendalian internal efektif tetapi penggunaan kedua jenis bukti itu
sangat berbeda.
 Jenis bukti yang spesifik jarang mencukupi untuk memberikan bukti
audit yang tepat dalam memenuhi setiap tujuan audit.
Dua jenis audit yang paling mahal adal;ah pemeriksaan fisik dan
konfirmasi. Karena konfirmasi mempunyai biya besar karena umumnya
mewajibkan kehadiran auditor ketika klien sedang menghitung asset, yang sering
kali dilakukan pada tanggal neraca.
Auditor harus memutuskan keputusan buki yaitu:
 Prosedur audit apa yang akan digunakan untuk memenuhi setiap tujuan
audit yang berkaitan dengan saldo
 Berapa ukuran sampel yang tepat untuk setiap preosedur
 Item-item mana dari populasi yang harus dimasukkan dalam sampel
 Kapan melaksankan setiap prosedur.

D. Dokementasi audit
Catatan utama tentang prosedur auditing yang diterapkan bukti yang diperoleh
dan kesimpulan yang di capai auditor dalam melaksankan penugasan.
Tujuan dokumentasi audit adalah untuk membantu auditor memberikan
kepastian yang layak bahwa audit yang memadai telah dilakukan sesuai dengan
standar audit. Dekumentasi audit memberikan:
1) Dasar bagi perencanaan audit merencanakan audit yang memadai
informasi tentang referensi yang diperlukan harus tersedia dalam file
audit .
2) Catatan bukti yang dikumpulkan dalam hasil pengujian. Dokumentasi
audit adalah sarana utama untuk mendokumentasikan bahwa audit yang
memadai telah dilaksankan sesuai standar auditing.
3) Data untuk menentukan jenis laporan audit yang tepat dekomentasi audit
menyediakan sumber informasi yang penting untuk membantu auditor
dalam memutuskan bukti apakah bukti yang terjadi mencukupi yang
berguna untuk menjustifikasi laporan audit berdasarkan situasi tertentu.
4) Dasar bagi review oleh supervisor dan partnee file audit adalah rangka
referensi utama myang digunakan oleh supervisor untuk mereview
pekerjaan asisten review yang cermat oleh supervisor juga memberikan
bukti bahwa audit telah diawali secar memadai.
5) Isi dan organisasi audit setiap perusahaan akuntansi publik membuat
pendekatan sendiri untuk menyiapkan dan mengatur arsip audit.
6) File permanen disengaja untuk mengandung data yang sifatnya historis
atau belanjut.arsip permanen padaumunya meliputi ;
 Kutipan atau Salinan dari dokumen perusahaan yang terus menerus
sebagai artikel korporasi anggaran rumah tangga, perjanjian
obligasi dan kontrak. Kontrak adalah rencana pension penyewaan
pilihan saham dan lainnya.
 Analisis, dari tahun sebelumnya dari akun yang senantiasa penting
bagi auditor termasuk seperti utang jangka Panjang akun ekuitas
pemegang saham niat baik dan aktiva tetap.
 Informasi yang berhubungan dengan pemahaman akan control
internal dan penilainan resiko control
 Hasil dari prosedur analitis atas audit tahun sebelumnya
7) File tahun berjalan Mencakup semua dokumentasi audit yang bisa
diterapkan kedlam audit. Ada kumpulan arsip permanent untuk klien dan
sekumpulan file tahun berjalan untuk masing-masing tahun audit. Jenis
informasi yang disertakan dalam arsip sekarang akan dibahas singkat di
bawah ini:
a. Program Audit
Standar audit membutuhkan program audit tertulis untuk setiap audit.
Program audit biasanya dipelihara dalam arsip terpisah untuk
memperbaiki koordinasi dan mengintegrasikan semua bagian audit.
Saat audit berjalan, setipa auditor memulai program itu untuk prosedur
audit yang dilakukan dan menunjukkan tanggal penyelesaian.
b. Informasi umum,
Sebagian arsip audit mencakup informasi periode sekarang yag sifatnya
umum bukannya dirancang untuk mendukung jumlah laporan keuangan
tertentu. Ini termasuk item seperti memo perencanaan audit, abstrak
atau salinan pertemuan dewan direksi, abstrak kontrak dan lain-lain.
c. Neraca Saldo Berjalan, Karena dasar untuk menyiapkan laporan
keuangan adalah buku besar umum, jumlah yang disertakan dalam
catatan adalah titik utama dari audit. Seawal mungkin setelah tanggal
neraca saldo, auditor memperoleh atau menyiapkan daftar akun buku
besar umum dan saldo akhir tahun mereka. Jadwal ini adalah neraca
saldo berjalan
d. Menyesuiakan dan Reklasifikasi Ayat Jurnal, Saat auditor menemukan
kesalahan penyajian material dalam catatan akuntansi, laporan
keuangan harus diperbaiki. Sebagai contoh, jika klien gagal untuk
mengurangi persediaan dengan tepat untuk bahan mentah yang tidak
terpakai, maka bisa dibuat penyesuaian ayat jurnal oleh auditor untuk
mencerminkan nilai yang biasa diwujudkan dari persediaan itu.
e. Reklasifikasi ayat jurnal seringkali dibuat dalam laporan untuk
memberikan informasi akuntansi yang benar bahkan saat saldo buku
besar umum itu benar.
f. Jadwal Pendukung, Bagian terbesar dari dokumentasi audit meliputi
jadwal pendukung yang rinci yang disiapkan oleh klien atau auditor
untuk mendukung jumlah tertentu pada laporan keuangan. Banyak jenis
jadwal yang digunakan dan penggunaan jenis yang tepat adalah perlu
untuk mendokumentasikan memadainya audit dan memenuhi tujuan
lain dari dokumentasi audit. Berikut jenis utama dari jadwal
pendukung:
 Analisis, Dirancang untuk memperlihatkan aktivitas dalam
akun buku besar umum selama seluruh periode audit,
menghubungkan awal dan akhir saldo.
 Neraca Saldo atau Daftar, Jenis jadwal ini terdiri dari rincian
yang membuat saldo akhir tahun dari akun buku besar
umum.ini berbeda dari sebuah analisis dimana hanya meliputi
item yang merupakan saldo akhir periode.
 Rekonsiliasi Jumlah, rekonsiliasi yang mendukung jumblah
tertentu dan biasanya diharapkan akan meningkatkan jumblah
yang di catat pada catatan klien dengan sumber informasi
lainnya.
 Ujian Kewajaran, bersipat informasi yang memungkinkan
auditor untuk mengapaluasi apakah saldo tampak
mengandung salah saji dengan mempertimbangkan sitiuasi
penugasan.
 Ringaksan prosedur jenis jadwal lain meringkaskan hasil dari
prosedur audit khusus yang dilakukan contohnya ringkasan
hasil konfirmasi piutang dagang dan rimngkasan observasi
persediaan
 Penyelidikan dokumen pendukung sejumlah jadwal tujuan
khusus dilrancang untuk melihatkan ujian rinci yang
dilaksankan seperti ujian dokumen selam ujian komtrol dan
ujian substansi transaksi atau cutoff

Anda mungkin juga menyukai