Anda di halaman 1dari 17

10 N A S A AN H D A N B A I K L O NDA POK E G N E OP K I S IAN I L R A N D A N P E A G N E P N PENET A JI PENGU

PENETAPAN RISIKO PENGENDALIAN Adalah proses penilaian tentang efektivitas rancangan dan pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian intern suatu perusahaan dalam mencegah dan mendeteksi salah saji material dalam laporan keuangan.

Dalam menetapkan risiko pengendalian untuk suatu asersi, auditor perlu melakukan hal-hal berikut;

1. Mempertimbangkan Pengetahuan yang diperoleh dari prosedur untuk mendapatkan pemahaman


Auditor melaksanakan prosedur untuk mendapatkan pemahaman atas kebijakan dan prosedur Sistem Pengendalian Intern(SPI) untuk asersi asersi laporan keuangan yang signifikan. Auditor mendokumentasikan pemahamannya dalam bentuk daftar pertanyaan pengendalian intern, bagan alir, dan /atau memorandum naratif.

2. Mengidentifikasi Salah Saji Materia 3. Identifikasi Pengendalian iperlukan 4. Melakukan pengujian pengendalian Salah saji potensial/asersi Pengeluaran kas bisa dilakukan untuk tujuan tertentu tanpa diotorisasi Pengendalian yg diperlukan
Voucher pembayaran yg telah disetujui harus dibandingkan dengan dokumen pendukung Cek hanya boleh ditandatangani oleh yang ditunjuk perusahaan Pemisahan tugas antara pemberi persetujuan pembayaran voucher dengan penandatangan cek.

Pengujian pengendalian
Pilih suatu sampel transaksi pengeluaran kas, dan tentukanlah apakah voucher pembayaran telah mendapat persetujuan dan cocokkan dg dokumen pendukung untuk setiap pengeluaran kas. Observasi orang-orang yang bertugas menadatangani cek,lihat contoh tandatangannya. Observasipemisahan tugas

2. Mengidentifikasi Salah Saji Material Salah saji potensial/asersi Voucher bisa digunakan dua kali Pengendalian yg diperlukan Voucher pembayaran dan dokumen pendukung pembayaran harus dibubuhi cap lunas jika cek telah diterbitkan. Pengujian pengendalian Observasi pemberian cap lunas pd dokumen-dokumen atau periksa suatu sampel dokumen yg telah dibyr pastikan telah di Cap Lunas. Observasi bagaimana penadatangan cek melakukan pengecekan independen.

Cek bisa diterbitkan dg jumlah yg salah

Penandatangan harus cek sebelum tandatangan

2. Mengidentifikasi Salah Saji Material Salah saji potensial/asersi Pengendalian yg diperlukan


Semua transaksi pembayaran menggunakan cek Semua cek harus bernomor Cek yg belum digunakan pastikan ditempat aman Pengecekan Cek pada pengeluaran kas Rekonsiliasi bank periodic scr independen

Pengujian pengendalian
Tanyakan tentang metoda utk pengeluaran kas. Cek lihat prenomornya bandingkan dg bk pengeluaran kas. Observasi tempat penyimpanan cek Lakukan pengecekan independent Periksa rekonsiliasi bank

Transaksi pengeluaran kas mungkin tidak dicatat atau dicatat tapi salah

5, Mengevaluasi bukti dan menetapkan resiko Penetapan akhir risiko pengendalian utk asersi-asersi laporan keuangan didasarkan pada evaluasi atas bukti yang diperoleh.

PENGUJIAN PENGENDALIAN Adalah prosedur pengauditan yang dilakukan untuk menetapkan efektifitas perancangan dan / atau pengoperasian kebijakan dan prosedur struktur pengendalian. Pengujian pengendalian yang berkaitan dengan efektivitas pengoperasian berfokus pada tiga pertanyaan; 1. Bagaimanakah penerapan pengendalian yang sesungguhnya? 2. Apakah penerapan dilakukan secara konsiste sepanjang tahun? 3. Oleh siapa pengendalian dikerjakan?

PENGUJIAN PENGENDALIAN BERBARENGAN Adalah pengujian pengendalian yang dilakukan auditor bersamaan dg kegiatan utk mendapatkan pemahaman. Contoh, auditor mungkin mengajukan pertanyaan tentang ada tidaknya system anggaran dalam upaya mendapatkan pemahaman. Pada saat bersamaan, pengajuan pertanyaan tentang frekuensi laporan anggaran dan sifat tindak lanjut manajemen atas selisih anggaran, akan memberi kemungkinan bagi auditor utk menilai efektifitas pengoperasian system anggaran.

PENGUJIAN PENGENDALIAN TAMBAHAN ATAU PENGUJIAN PENGENDALIAN DIRENCANAKAN Pengujian pengendalian ini dilakukan selama pekerjaan lapangan dan diharapakan akan menghasilkan bukti tentang ketepatan dan konsistensi penerapan suatu kebijakan atau prosedur pengendalian sepanjang tahun yang diperiksa.

PERANCANGAN PENGUJIAN PENGENDALIAN Beberapa jenis pengujian pengendalian yang dapat dipilih auditor adalah sebagai berikut; 1. pengajuan pertanyaan berkaitan dengan pelaksanaan tugas-tugas personil perusahaan 2. observasi pelaksanaan tugas para personil 3. inspeksi atas document-dokume dan laporan-laporan yang menunjukkan pelaksanaan pengendalian 4. pengerjaan ulang pengendalian oleh auditor

PENGGUNAAN AUDITOR INTERN DALAM PENGUJIAN PENGENDALIAN Apabila klien memiliki fungsi audit intern, maka auditor bisa; 1. mengkoordinasi pekerjaan auditnya dengan auditor intern koordinasi pekerjaan dengan auditor intern akan lebih efisien bagi auditor apabila dilakukan dengan cara-cara berikut; 1. melakukan pertemuan periodic dengan auditor intern 2. mereview jadwal kegiatan auditor intern 3. mendapatkan akses pada kertas kerja yang dibuat auditor intern 4. mereview laporan auditor intern

Apabila terdapat koordinasi pekerjaan, auditor harus mengevaluasi kualitas dan efektivitas pekerjaan auditor intern. Dalam melakukan evaluasi, auditor harus menguji pekerjaan auditor intern dan menetapkan apakah: 1. Lingkup pekerjaan sesuai utk memenuhi tujuan 2. Program audit memadai 3. Kertas kerja telah cukup mendokumentasi pekerjaan yg dilakukan, termasuk bukti tentang supervise dan review 4. Kesimpulan telah diambil dengan tepat sesuai dg keadaan 5. Laporan konsisten dg pekerjaan yg dilakukan.

2. menggunakan auditor intern untuk memberi bantuan langsung dalam audit (melakukan pengujian pengendalian) Apabila ini terjadi, PSA no.33, Pertimbangan Auditor Atas Fungsi Audit Intern Dalam suatu Audit Atas laporan Keuangan (SA 322.27) menyatakan bahwa auditor harus: 1. Mempertimbangkan kompetensi dan obyektifitas auditor intern, dan mengawasi, mereview dan mengevaluasi, serta menguji pekerjaan yg dilakukan oleh auditorintern. 2. Memberitahu auditor intern mengenai tanggung jawab auditor intern tersebut, tujuan prosedur yg dilakukan oleh auditor intern serta hal-hal yg mungkin berdampak terhadap sifat, saat, dan luasnya pengujian. 3. Memberitahu auditor intern bahwa semua masalah akuntansi dan auditing yg signifikan yg ditemukan selama audit harus diberitahukan kepada auditor.

PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN LAIN Pada umumnyaa auditor pertama-tama menetapkan risiko pengendalian yang berhubungan dengan kelompok transaksi, seperi misalnyaa traansaksi penerimaan kas atau transaksi pengeluaran kas. Tingkat risiko yang sama kemudian digunakan untuk menetapkan risiko pengendalian untuk asersi-asersi saldo rekening yang signifikan sehingga dapat ditentukan tingkat pengujian substantive yang direncanakan untuk saldosaldo rekening secara tepat dan pengujian substantive spesifik dapat dirancang.

Contoh: Dibuat oleh :.Tanggal Direview oleh:..Tanggal PT. Maju Rencana pengujian pengendalian transaksi pengeluaran kas tahun yg berakhir tgl 31 Desember 2004

Reff

Asersi /pengujian pengendalian Keberadaan atau keterjadian 1. Pilih suatu sampel transaksi pengeluaran kas dari jurnal pengeluaran kas tentukan ada tidaknya: Pencocokan antara cek yg diterbitkan dg voucher yg telah diotorisasi. Pencocokkan antara voucher yg telah diotorisasi dg dokumen pendukung. 2. Bandingkan tandatangan pada cek

Auditor

Tanggal

Reff

Asersi /pengujian pengendalian 3.Inspeksi voucher dan dokumen pendukungnnya utk memastikan apa sudah dicap lunas. 4.Observasi pemisahan tugas antara pemberi persetujuan pd voucher pembayaran dg penandatangan cek. Kelengkapan 5. Periksa pemakaian dan pertanggung jawaban atas cek bernomor urut dan nomor dlm jurnal pengeluaran kas. 6. Observasi penanganan dan penyimpanan cek yg belum digunakan. Penilaian atau pengalokasian 7 Atas transaksi transaksi diatas, cek dengan voucher pendukung pemabayaran dan ujilah dg pengerjaan ulang. 8. Inspeksi rekonsiliasi bank independent

Auditor

Tanggal

TUGAS YANG HARUS DIKERJAKAN: AUDITING (PENGAUDITAN) BUKU I , HARYONO YUSUP ,SOAL NOMER :

8-41 : 8-42; 8-43; 8-44; 8-45; 8-46; 8-47; 8-48

Anda mungkin juga menyukai