Anda di halaman 1dari 6

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG

UJIAN TENGAH SEMESTER (UTS)


FAKULTAS EKONOMI
(Prodi S1 Akuntansi)
Nama : Rifza Fizabaniyah
Nim : E2B019051
Kelas : Akuntansi A2
Mata Kuliah : Siklus Audit
Hari/Tanggal : Rabu, 03 November 2021
Dosen Pengampu : R. Ery Wibowo Agung S, SE,M.Si,Ak,CA
Waktu : 90 menit
Ruang : online

1. Di dalam melakukan pemeriksaan kas / opname kas, ada beberapa hal yang harus kita
perhatikan agar efektif diantaranya adalah?
2. Jelaskan prosedur audit penjualan?
3. Apakah yang dimaksud dengan laping dalam transaksi piutang usaha?
4. Jelaskan prosedur audit persediaan?
5. Prosedur Analitis apa yang digunakan untuk mengaudit persediaan dan produksi?
6. Jelaskan Prosedur auidit Aktiva Tetap?
7. Jelaskan Prosedur Audit Biaya Dibayar dimuka?
8. Jelaskan Prosedur Audit Surat Berharga?
9. Jelaskan perbedaan antara menelusuri dokumen sumber kejurnal dan memvouching dari
jurnal kembali ke dokumen sumber?
10. Jelaskan secara singkat risk-respon dan risk assasmant dalam audit.
11. Jelaskan secara singkat tahapan siklus audit?
12. Analisis apa yang digunakan auditor untuk memprediksikan keberlangsungan usaha?
Beri contoh?

Jawaban :
1. Hal-hal yang yang harus diperhatikan dalam melakukan pemeriksaan kas adalah sebagai
berikut :
 Melakukan perhitungan secara mendadak terhadap semua dana kas
pada hari kerja pertama tahun buku dengan disaksikan oleh kasir. Lalu
buatkan berita acara perhitungannya dan minta tanda tangan kasir yang
bersangkutan.
 Setelah dilakukan pemeriksaan / perhitungan secara mendadak hingga
tuntas langkah berikutnya adalah pihak pemeriksa membandingkan
jumlah yang didapat dari hasil pemeriksaan tadi
dengan saldo kas yang terdapat dibuku besar.
 Sesudah melakukan dua langkah diatas, langkah berikutnya adalah
menyiapkan daftar rincian bukti kasbon yang belum dikembalikan /
pending bill.
 Langkah terakhir yang harus dilakukan setelah semua langkah di atas
telah dilakukan adalah membuat berita acara hasil pemeriksaan yang
mana ditanda tangani oleh pihak kasir, akuntan, pemeriksa dan
pimpinan perusahaan jika terjadi selisih maka sepenuhnya
dikembalikan oleh pihak perusahaan terkait langkah selanjutnya untuk
selisih perhitungan kas antara fisik uangnya dengan saldo pada buku
besar.
2. Prosedur audit penjualan
a. Siapkan skedul utama dari penjualan
b. Minta buku penjualan atau Jurnal penjualan serta cocokkan dengan buku besar.
c. Lakukan penelaahan analitis untuk mengetahui sebab naik turunnya penjualan
selama periode berjalan atau fluktuasi penjualan untuk klarifikasi produk yang
dijual serta membandingkan dengan tahun sebelumnya.
d. Minta informasi ke pihak manajemen tentang siapa yang berwenang menetapkan
harga jual.
e. Yakinlah bahwa semua penjualan telah dicatat dengan lengkap dan tepat dengan
memeriksa secara sampling bukti penjualan seperti faktur, surat jalan, bukti
penerimaan kas atau bank. Pastikan metode pengakuan pendapatan telah sesuai
dengan kebijakan akuntansinya. Sampling tersebut biasa dilakukan dengan
memeriksa beberapa bulan terutama yang mempunyai tingkat penjualan yang
tinggi
f. Waspada terhadap dokumen penjualan yang tidak berurut, hubungkan
pemeriksaan tersebut dengan pergerakan persediaan untuk mendeteksi adanya
penjualan yang tidak dibukukan.
g. Periksa secara sampling harga satuan yang tercantum dalam faktur atau nota debit
dengan daftar harga atau kontrak (bila ada), perkalian banyaknya barang dengan
harga satuan, penjumlahan dan pengurangan/potongan, serta persetujuan atas
syarat penjualannya.
h. Waspada juga terhadap kemungkinan adanya harga transfer untuk penjualan
keperusahaan afiliasi, juga terhadap penjualan yang tidak dipungut PPn,
dilakukan rekonsiliasi penjualan manurut buku besar dan yang dilaporkan
manurut SPT Masa PPN.
i. Selama beberapa hari sebelum dan setelah penutupan tahun, bandingkan buku
penjualan dan transfer pembukuannya ke jurnal dan buku besar serta yakinkan
bahwa semua pencatatan telah dilakukan dalam periode yang bersangkutan.
j. Waspada terhadap retur penjualan yang besar apabila terjadi setelah tanggal
neraca. Adakah pengujian untuk pendekatan akun persediaan, piutang usaha, serta
penerimaan kas/bank sehubungan dengan retur penjualan tersebut.
k. Periksa kecermatan pembukuan kas penjualan cicilan, konsinyasi penjualan sewa
beli, pemborongan dengan jangka pembayaran/penyerahan lebih dari satu tahun,
cocokkan dengan kontrak penjualan yang telah dibuat dan bandingkan realisasi
dengan kontrak tersebut.
l. Pastikan bahwa semua hal-hal yang perlu diungkapkan dalam laporan keuangan
telah diperoleh informasi secukupnya pada saat kerja lapangan.
m. Buat daftar koreksi yang diperlukan serta kesimpulan dan komentar hasil
pemeriksaan.
3. Lapping piutang usaha adalah penundaan ayat jurnal penagihan piutang usaha untuk
menutupi kekurangan kas yang ada.
4. Prosedur audit persediaan :
a) Melakukan Stock Opname
Melakukan stock opname terutama pada persediaan barang yang disimpan
digudang perusahaan. Pada barang consignment out dan barang yang
tersimpan di public warehouse dapat juga dilakukan stock opname jika
jumlahnya berupa material.
b) Melakukan Observasi Terhadap Stock Opname
Perhatikan dan analisa kembali hasil perhitungan dari stock opname yang
telah dilakukan sebelumnya.
Lakukan pengecekan pada final inventory list (Inventory Compilation) dan
lakukan beberapa tahapan prosedur pemeriksaan.
Beberapa prosedur pemeriksaan tersebut ialah:
 Melakukan check Mathematical accuracy (penjumlahan dan
perkalian).
 Periksa dan cocokkan quantity per book dengan kartu persediaan.
 Periksa dan cocokkan quantity per count dengan count
sheet auditor yang melakukan tugas audit persediaan.
 Periksa dan cocokkan total value dengan buku besar persediaan
perusahaan.
 Mengirimkan konfirmasi untuk bagian persediaan consignment
out.
c) Melakukan Peninjauan Ulang pada Konsep Persediaan.
Peninjauan tersebut dilakukan dengan cara memeriksa unit price dari
persediaan.
d) Membuat Laporan Hasil Akhir Stock Opname.
Prosedur audit persediaan selanjutnya ialah membuat kesimpulan hasil
dari audit persediaan dan membuat usulan adjustment jika memang
diperlukan.
e) Adjustment Persediaan
Rencanakan ketentuan kebijakan untuk penyesuaian persediaan dari hasil
stock opname yang akan dilakukan.
f) Memastikan Laporan Keuangan Sesuai Dengan Prinsip Akuntansi
Prosedur audit persediaan terakhir yang perlu dilakukan ialah memeriksa
dan memastikan bahwa penyajian persediaan di laporan keuangan telah
sesuai dengan prinsip akuntansi yang diberlakukan di Indonesia.
5. Prosedur analisis yang digunakan dalam persediaan dan produksi :
1) Rasio jumlah hari perputaran persediaan Rata-rata hutang persediaan: Harga
Pokok Penjualan x 365.
2) Pertumbuhan persediaan terhadap pertumbuhan harga pokok penjualan.
3) Rasio barang jadi yang diproduksi terhadap bahan baku yang digunakan.
4) Rasio barang jadi yang diproduksi terhadap tenaga kerja langsung.
5) Rasio produk yang cacat per juta, Jumlah produk cacat sebagai persentase dari
setiap juta yang diproduksi
6. Prosedur auidit Aktiva Tetap
Aktiva tetap adalah kekayaan yang dimiliki perusahaan yang berwujud, memiliki manfaat
ekonomis adalah lebih dari satu tahun, dan di peroleh perusahaan untuk melaksanakan
kegiatan perusahaan, bukan untuk dijual kembali. Karena kekayaan ini memiliki wujud,
sering aktiva tetap disebut dengan aktiva tetap berwujud ( tangibel aktiva tetap).
a. Prosedur audit awal
b. Pengujian analitik
c. Pengujian terhadap transaksirin
d. Pengujian terhadap saldo akun rinci
e. Verifikasi penyajian dan pengungkapan
7. Prosedur Audit Biaya Dibayar dimuka
a. Melakukan perbandingan total asuransi yang dibayar di muka dan beban asuransi
dengan periode sebelumnya
b. Membandingkan rasio asuransi dibayar dimuka thd beban asuransi dengan periode
sebelumnya
c. Membandingkan dan mereview cakupan polis asuransi dengan periode
sebelumnya
d. Membandingkan saldo asuransi dibayar dimuka untuk menghitung adanya
kesalahan.
8. Prosedur Audit Surat Berharga
Pelajari dan evaluasi internal control atas temporary dan long term investment.
Minta rincian surat berharga yang memperlihatkan saldo awal, penambahan dan
pengurangan serta saldo akhirnya.
Periksa phisik dari surat-surat berharga tersebut dan juga pemilikannya (apakah
atas nama peusahaan). Biasanya periksaan phisik dilakukan bersamaan dengan
kas opname. Seandainya surat-surat berharga itu disimpan oleh pihak ketiga,
harus dikirimkan konfirmasinya.
Cocokkan data-data dalam rincian dengan berita acara pemeriksaan phisik surat
berharga tersebut.
Periksa mathematical accuracy dari rincian surat berharga.
Cocokkan saldo akhir dai rincian tersebut dengan buku besar.
Lakukan Vouching atas pembelian dan penjualan surat berharga, terutama
perhatikan otorisasi dan kelengkapan bukti pendukungnya.
Periksa perhitungan bunga dan dividennya dan perhatikan segi perpajakannya.
Periksa apakah bunga/dividen yang diterima telah dibukukan semuanya.
9. Perbedaan antara menelusuri dokumen sumber kejurnal dan memvouching dari jurnal
kembali ke dokumen sumber.
Vouching digunakan untuk menguji asersi “keberadaan/ keterjadian”, yaitu transaksi/
nilai yang dilaporkan memang benar-benar terjadi/ ada. Misal: Laporan Posisi Keuangan
PT Z bilang “aset kendaraan senilai Rp20M” dengan rincian kendaraan truk sebanyak 10
unit @Rp2M. LK bilang gitu, maka untuk menguji apakah truk itu “ada”, auditor
menelusuri keberadaan truk dengan cara cek GL, trus cek jurnal, trus cek ke bukti
dokumen/ fisik truk. Sementara jika menelusuri jurnal atau Tracing digunakan untuk
menguji asersi “kelengkapan”, yaitu semua dokumen transaksi / keuangan yang
terjadi/ada telah dicatat dan dilaporkan. Misal: Ada pembelian persediaan 200 unit @Rp2
juta dan sudah terjadi pengalihan hak dan risiko, namun fisiknya masih dititipkan di
gudang pihak III, maka untuk menguji apakah persedian tersebut “telah
lengkap dicatat dan dilaporkan”, auditor menelusuri catatan persediaan tersebut sampai
pelaporannya
10. Jelaskan secara singkat risk-respon dan risk assasmant dalam audit
Risk-respon adalah desain dan pelaksanaan prosedur audit lebih lanjut yang menanggapi
risiko yang dinilai dan mengurangi risiko material salah saji dalam laporan keuangan ke
level terendah dilakukan dengan merancang tanggapan menyeluruh dan
prosedur audit selanjutnya, mengimplementasikan tanggapan.
Risk Assessment adalah metode yang sistematis untuk menentukan apakah suatu
organisasi memiliki resiko yang dapat diterima atau tidak.
11. Jelaskan secara singkat tahapan siklus audit
 Tahap Perencanaan
Pada tahap ini dimulai dari mengembangkan strategi awal audit, kemudian
pelaksanaan prosedur dan analisis, serta mempertimbangkan terkait tingkat
material awal.
 Tahap Uji Informasi
Semua informasi dan data yang dikumpulkan akan selama proses audit lapangan
akan di analisa. Ditahap ini auditor akan memecahkan masalah yang
berkemungkinan muncul.
 Tahap Analisa Hasil
Pada tahap ini, auditor bertugas untuk memeriksa ada tidaknya risiko material dari
perusahaan. Informasi dan data yang dikumpulkan kemudian akan dianalisa.
Hingga nantinya terlihat kesalahan dari laporan keuangan yang berpotensi
menimbulkan kerugian pada perusahaan.
12. Analisis Keberlangsungan Usaha
Analisis Keberlangsungan Usaha dengan Model Altman Z-Score, contoh :
Pada awalnya Altman memiliki sampel 66 perusahaan manufaktur yang terdiri dari 33
perusahaan bangkrut dan 33 perusahaan yang tidak bangkrut melakukan penelitian yang
mengkaji mengenai pemanfaatan analisis rasio keuangan sebagai alat untuk memprediksi
kebangkrutan perusahaan. Selanjutnya dipilih pula 22 variabel (ratio) yang potensial
untuk dievaluasi yang dikelompokan ke dalam 5 kelompok, yaitu :
 Liquiditas
 Profibilitas
 Leverage
 Solvensi
 activitas
Yang terdiri dari working capital to total asset, retained earnings to total asset, earning
before interest and taxes to total asset, market value of equity to book value of debt, sales
to total asset. Z-Score adalah skor yang digunakan untuk hitungan kali standar nisbah
keuangan yang akan menunjukan tingkat kemungkinan kebangkrutan perusahaan.
Implementasi dari model Altman, disamping digunakan untuk mendeteksi kemampuan
terjadinya kebangkrutan dan keberlanjutan usaha pada perusahaan, juga akan dapat
memberikan arahan bagi perusahaan untuk melakukan tindakan pembenahan terhadap
bagian-bagian perusahaan yang sedang mengalami permasalahan dengan memperhatikan
beberapa indikator yang berkaitan dengan likuiditas, profitabilitas dan aktivitas.

Anda mungkin juga menyukai