NPM : 20.0102.0056
Kelas : Akuntansi 20B
RESUME PENGAUDITAN 2
Berbagai ratio tersebut jika dihitung oleh auditor dan kemudian dibandingkan dengan
angka harapan (ratio yang sama dari data masa lalu, data industri, jumlah yang di anggarkan,
atau data lain) akan dapat memberikan indikasi bagi auditor ke fokus mana perhatian auditor
perlu diarahkan dalam pelaksanaan pengujian transaksi rinci dan saldo akun rinci.
• Pengujian terhadap transaksi rinci
Keandalan saldo sediaan sangat di tentukan oleh keterjadian transaksi, berikut ini yang di
debit dan di kreditkan ke dalam akun piutang usaha:
a. Transaksi pembelian
b. Transaksi penjualan, dan
c. Transaksi pemakaian
Di samping itu, keandalan saldo akun sediaan ditentukan pula oleh ketetapan pisah batas
yang digunakan untuk mencatat berbagai transaksi tersebut di atas. Oleh karena itu, auditor
melakukan pengujian substantive terhadap transaksi rinci yang mendebit dan mengkredit
akun sediaan dan pengujian pisah batas yang digunakan untuk mencatat transaksi yang
berkaitan dengan akun tersebut.
Periksa sampel transaksi yang tercatat dalam akun sediaan ke dokumen yang mendukung
timbulnya transaksi tersebut
Prosedur audit ini di mulai dengan auditor dari buku pembantu sediaan . pengujian
dilaksanakan dan mengambil sampel berikut ini:
1. sampel akun sediaan yang akan diperiksa transaksi mutasinya
2. sampel transaksi yang dicatat dalam akun sediaan pilihan
Pengujian pisah batas transaksi yang berkaitan dengan sediaan
Verifikasi pisah batas dimaksudkan untuk membuktikan apakah klien menggunakan pisah
batas yang konsisten dalam memerhitungkan transaksi pembelian, penjualan, dan pemakaian
sediaan yang termasuk dalam tahun yang di audit disbanding dengan tahun yang sebelumnya.
Jika klien tidak menggunakan tanggal pisah batas yang konsisten, akibatnya adalah transaksi
pembelian, penjualan, dan pemakaian sediaan yang seharusnya diakui sebagai pendapatan
atau biaya dalam tahun yang diaudit. Di lain pihak, transaksi pembelian, penjualan dan
pemakaian dalam tahun yang diaudit dapat diakui oleh klien sebagai pendapatan atau biaya
tahun berikutnya. dengan demikian, jika klien tidak konsisten dalam menggunakan tanggal
pisah batas, perhitungan rugi laba tahun yang diaudit akan terpengaruh langsung. Oleh karena
itu, auditor melakukan pemeriksaan terhadap transaksi pembelian, penjualan, dan pemakaian
sediaan dalam beberapa minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca, untuk menentukan
perlakuan yang tepat terhadap pengakuan pendapatan dan biaya.
• Pengujian terhadap saldo akun rinci
Pengamatan terhadap perhitungan fisik persediaan
Untuk membuktikan asersi (1) keberadaan atau keterjadian, (2) kelengkapan, dan (3)
penilaian sediaan, auditor melakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan.
Prosedur audit yang ditempuh oleh auditor dalam melaksanakan pengamatan terhadap
perhitungan fisik sediaan adalah: (1) memeriksa intruksi tertulis mengenai perhitungan fisik
sediaan, (2) melakukan pengamatan terhadap perhitungan fisik sediaan yang dilakukan oleh
klien.
Kirimkan surat konfirmasi sediaan yang disimpan di gudang pihak luar
Adakalanya klien memiliki sediaan yang disimpan di gudang luar, di bawah wewenang
penyimpanan perusahaan lain. Umtuk memperoleh keyakinan tentang eksistensi sediaan klien
yang disimpan di gudang luar, auditor perlu mengirimkan surat konfirmasi kepada
perusahaan yang menyimpan sediaan tersebut. Prosedur audit ini ditujukan untuk
membuktikan asersi berikut ini:
1. keberadaan atau keterjadian
2. kelengkapan
3. hak kepemilikan
• Pemeriksaan penyajian dan pengungkapan sediaan di neraca
Di atas sudah dicantumkan tujub butir prinsip akuntansi berterima umum dalam penyajian
unsur sediaan di neraca. Atas dasar prinsip akuntansi berterima umum tersebut, auditor
melakukan verifikasi penyajian sediaan di neraca dengan cara: (1) memeriksa klasifikasi
sediaan di neraca, (2) memeriksa penjelasan yang bersangkutan dengan sediaan, dan (3)
melakukan analytical review terhadap sediaan.