Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH PROSEDUR PERENCANAAN

AUDIT MATA KULIAH : PENGAUDITAN 1

DOSEN PEMBIMBING : Dr. Wawan Sadtyo Nugroho,S.E.,M.Si.,Ak.,CA

Disusun Oleh :

Dimas Dirga Pratama (20.0102.0030)

Dwi Okthafiani (20.0102.0031)

Saniatul Adawiyah (20.0102.0039)

Agil Bima Aditiya (20.0102.0040)

Dea Etika Nindira (20.0102.0050)

Kurnia Desi Murtiningsih (20.0102.0064)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI DAN

BISNIS UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG

TAHUN 2021/2022
Statement of Authorship
“Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.

Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”

Nama : Dimas Dirga Pratama


NPM : 20.0102.0030
Tandatangan :

Mata Ajaran : Pengauditan 1


Judul Makalah/Tugas : Perencanaan Audit
Tanggal : 5 Maret 2022
Dosen : Dr. Wawan Sadtyo Nugroho,S.E.,M.Si.,Ak.,CA

Nama : Dwi Okthafiani


NPM : 20.0102.0031
Tandatangan :

Mata Ajaran : Pengauditan 1


Judul Makalah/Tugas : Perencanaan Audit
Tanggal : 5 Maret 2022
Dosen : Dr. Wawan Sadtyo Nugroho,S.E.,M.Si.,Ak.,CA

Nama : Saniatul Adawiyah


NPM : 20.0102.0039
Tandatangan :

Mata Ajaran : Pengauditan 1


Judul Makalah/Tugas : Perencanaan Audit
Tanggal : 5 Maret 2022
Dosen : Dr. Wawan Sadtyo Nugroho,S.E.,M.Si.,Ak.,CA

1
Nama : Agil Bima Aditya
NPM : 20.0102.0040
Tandatanga :

Mata Ajaran : Pengauditan 1


Judul Makalah/Tugas : Perencanaan Audit
Tanggal : 5 Maret 2022
Dosen : Dr. Wawan Sadtyo Nugroho,S.E.,M.Si.,Ak.,CA

Nama : Dea Etika Nindira


NPM : 20.0102.0050
Tandatangan :

Mata Ajaran : Pengauditan 1


Judul Makalah/Tugas : Perencanaan Audit
Tanggal : 5 Mart 2022
Dosen : Dr. Wawan Sadtyo Nugroho,S.E.,M.Si.,Ak.,CA

Nama : Kurnia Desi M


NPM : 20.0102.0064
Tandatangan :

Mata Ajaran : Pengauditan 1


Judul Makalah/Tugas : Perencanaan Audit
Tanggal : 5 Maret 2022
Dosen : Dr. Wawan Sadtyo

Nugroho,S.E.,M.Si.,Ak.,CA (Dibuat oleh seluruh anggota kelompok)

2
DAFTAR ISI

Statement of Authorship........................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................................4
C. TUJUAN PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................5
A. MERENCANAKAN AUDIT...................................................................................................................5
B. Memperoleh Pemahaman tentang Bisnis dan Industri Klien...............................................................5
1. Siklus Bisnis Klien................................................................................................................................6
2. Manajemen Senior................................................................................................................................6
3. Tujuan dan Sasaran Manajemen........................................................................................................6
4. Sumberdaya Organisasi.......................................................................................................................6
5. Produk dan jasa, pasar pelanggan, dan persaingan entitas.............................................................7
6. Proses inti entitas dan siklus operasi..................................................................................................7
7. Keputusan investasi dan pembiayaan entitas....................................................................................7
8. Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman tentang bisnis dan industri................................8
C. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS......................................................................................8
1. MENGIDENTIFIKASI PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN YANG AKAN
DILAKUKAN................................................................................................................................................9
2. MENGEMBANGKAN EKSPEKTASI..............................................................................................9
3. MELAKSANAKAN PENGHITUNGAN/PERBANDINGAN.......................................................10
4. MENGANALISIS DATA DAN MENGIDENTIFIKASI PERBEDAAN SIGNIFIKAN............10
5. MENYELIDIKI PERBEDAAN SIGNIFIKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN.......................10
6. MENENTUKAN DAMPAK ATAS PERENCANAAN AUDIT....................................................10
BAB III..................................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN........................................................................................................................................11
B. SARAN.....................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................12

3
BAB I

PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ada tiga alasan utama akuntan perlu menjadwalkan keterlibatan dengan cepat. Hal ini
untuk (1) memastikan bahwa akuntan memiliki akses ke bukti yang tepat untuk
menutupi situasi langsung, (2) untuk menjaga biaya audit yang wajar, dan (3) untuk
menghindari kesalahpahaman dengan pelanggan.
Agar kantor akuntan bersertifikat dapat meminimalkan kewajibannya dan menjaga
reputasinya di dunia bisnis, ia harus memiliki bukti yang cukup dan memadai.

B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana merencanakan audit ?
2. Bagaimana pemahaman bisnis klien ?
3. Bagaimana melaksanakan prosedur analitis ?

C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mnegetahui cara merencanakan audit
2. Mengetahui pemahaman tentang bisnis klien
3. Mengetahui bagaimana melaksanakan prosedur analitis

4
BAB II

PEMBAHASAN

A. MERENCANAKAN AUDIT
Dalam setiap hal, perencanaan menghasilkan peraturan atas urutan dari bagian-bagian atau
langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Standar pekerjaan pertama dari
GAAS menyatakan “Pekerjaan direncanakan dengan memadai, dan jika menggunakan asisten
harus diawasi dengan tepat”.

Perencanaan audit melibatkan pengembangan suatu strategi menyeluruh untuk pelaksanaan


dan penentuan yang diharapkan. Auditor harus merencanakan audit dengan suatu sikap
skeptisme profesional mengenai hal-hal seperti integritas manajemen, kekeliruan dan
ketidakberesan, serta tindakan melawan hukum.

Pengawasan melibatkan pengarahan asisten dalam tim audit yang berpartisipasi untuk
mencapai tujuan audit dan menentukan bahwa tujuan telah dicapai. Luasnya pengawasan
yang diperlukan dalam suatu perikatan bergantung pada kualifikasi orang-orang yang
melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, dalam merencanakan audit, harus dibuat provisi
untuk pengawasan yang lebih banyak apabila beberapa anggota tim audit tidak
berpengalaman daripada jika mereka semua telah berpengalaman.

Langkah-langkah penting dalam merencanakan audit itu ada 6, 2 diantaranya akan dibahas
pada pertemuan kali ini serta 4 diantaranya akan dibahas dilain bab, tepatnya di bab 8.
Berikut langkah-langkahnya:

1. Memperoleh pemahaman tentang bisnis dan industri klien.


2. Melaksanakan prosedur analitis.
3. Membuat pertimbangan awal tentang tingkat materialitas
4. Mempertimbangkan risiko audit.
5. Mengembangkan strategi audit awal untuk asersi signifikan.
6. Memperoleh pemahaman tentang pengendalian intern klien.

B. Memperoleh Pemahaman tentang Bisnis dan Industri Klien


Auditor biasanya berusaha untuk menyeimbangkan prosedur audit top-down dengan prosedur
audit bottom-up. Hal yang penting dari pendekatan top-down adalah pemahaman auditor
tentang bisnis dan industri klien serta posisi atau peran klien dalam bisnis dan industri.
Auditor kemudian mengkombinasikan pengetahuan tersebut dengan informasi lain yang
diperoleh dalam audit untuk mengembangkan suatu pengharapan mengenai apa yang harus
dilaporkan dalam laporan keuangan. Penting juga bagi auditor untuk memahami risiko bisnis
klien seperti kemungkinan salah saji dalam estimasi akuntansi.

5
1. Siklus Bisnis Klien
Siklus Bisnis dimulai dari Tujuan dan investasi-Menyebarkan sumberdaya (pasar)-Proses
kunci (Konsumen)-Hasil (profitabilitas/pertumbuhan)-Akrual kas-Arus kas-Pengembangan
sumber dan nilai-Likuiditas, solvabilitas-Sumberdaya akhir

Siklus bisnis terus berjalan seperti suatu organisasi memahami kekuatan pasar dan peraturan
yang mendefinisikan lingkungan kompetitif, dan membuat keputusan penting berkenaan
dengan penyebaran sumberdaya-sumberdaya kedalam proses inti untuk memperoleh
konsumen serta mendistribusikan produk dan jasa. Proses inti ini harus menghasilkan
profitabilitas, arus kas operasi dan bergantung pada tujuan organisasi, pertumbuhan dan
peningkatan nilai.

Entitas kemudian harus mengelola arus kasnya untuk mengembangkan sumberdaya-


sumberdaya serta mempertahankan likuiditas dan solvabilitas. Terdapat beberapa aspek kritis
dari siklus bisnis yang penting bagi auditor:

 Manajemen, tujuan manajemen, dan sumberdaya-sumberdaya organisasi


 Produk dan jasa, pasar, pelanggan, dan persaingan entitas
 Proses inti dan siklus operasional entitas
 Bagaimana proses inti menghasilkan pertumbuhan, laba, arus kas dan nilai
 Keputusan investasi dan pembiayaan entitas.

2. Manajemen Senior
Dalam konteks ini, Manajemen Senior biasanya berarti pejabat entitas, dewan direksi, dan
lainnya yang mengendalikan arah strategi perusahaan. Memahami pengalaman manajemen
dengan entitas dan pengalaman manajemen dalam industri atau preferensi pengambilan risiko
oleh manajemen dapat membantu auditor menilai risiko bawaan dari salah saji dalam laporan
keuangan.

3. Tujuan dan Sasaran Manajemen


Tujuan manajemen mungkin berhubungan dengan memperoleh pangsa pasar tambahan atau
target pertumbuhan penjualan, laba, arus kas, atau penilaian pasar entitas. Tim audit juga
harus mengenali tujuan strategik manajemen dan dewan direksi untuk membantu
pengembangan harapan kinerja keuangan dan mengevaluasi kelayakan bukti yang diperoleh
dalam audit. Pemahaman mengenai tujuan manajemen memberikan dasar untuk menilai
kelayakan aktivitas bisnis yang mendasari serta menyediakan konteks dan penetapan standar
bagi pengevakuasian bukti audit.

4. Sumberdaya
Organisasi
Terdapat 5 kategori sumberdaya:

 Sumberdaya keuangan
 Sumberdaya berdasarkan aktivitas
 Sumberdaya manusia
 Sumberdaya informasi
 Sumberdaya tidak berwujud
6
Pemahaman atas sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan adalah penting untuk
(1) menentukan kinerja yang dilaporkan berkenaan dengan bagaimana laporan keuangan
dibandingkan dengan pengetahuan auditor yang mendasari aktivitas bisnis. (2)
mengembangkan suatu ekspektasi atas laporan keuangan.

5. Produk dan jasa, pasar pelanggan, dan persaingan entitas


Penjualan merupakan suatu pemicu penting dari biaya, profitabilitas dan arus kas. Kapanpun
suatu organisasi akan mengembangkan suatu peramalan atau proyeksi ia harus memulainya
dengan meramalkan volume aktivitas penjualan. Oleh karena itu, penting bagi auditor untuk
memahami produk dan jasa, pasar, pelanggan dan persaingan entitas.

Langkah awal yang biasa ditempuh adalah pengidentifikasian produk dan jasa entitas.
Pemahaman mengenzai produk organisasi syaratkan auditor untuk memperoleh pemahaman
mengenai keseluruhan pasar bagi produk. Akhirnya suatu aksioma bisnis yang biasa adalah
bahwa profitabilitas jangka panjang secara langsung berhubungan dengan pangsa pasar
jangka panjang. Auditor biasanya menilai pangsa pasar (market share) dengan
membandingkan penjualan klien terhadap estimasi total penjualan industri bagi produk dan
jasa klien serta produk dan jasa pesaing. Aspek akhir dari pemahaman pasar entitas adalah
memahami pengaruh peraturan dan keseluruhan kekuatan industri.

6. Proses inti entitas dan siklus operasi


Dalam rangka menentukan profitabilitas suatu entitas dan arus kas secara layak, adalah
penting untuk memahami proses inti dan siklus operasi yang dihasilkan. Proses inti (core
processes) adalah proses yang digunakan klien untuk mengembangkan, memproduksi,
memasarkan dan mendistribusikan produk atau jasanya. Tujuan auditor adalah untuk
memahami sumber daya yang diperlukan untuk proses inti tertentu serta bagaimana
efektivitas dan efisien dari setiap proses dapat dievaluasi. Auditor harus memahami struktur
biaya (cost structure) entitas, termasuk apakah operasi merupakan padat biaya tetap (fixed
cost), atau apakah biaya operasi terutama terdiri dari biaya variabel (variable cost) yang
bervariasi sesuai dengan volume aktivitas. Bagian penting dalam mengembangkan suatu
ekspektasi tentang kinerja keuangan entitas dan khas yang diperlukan adalah pemahaman
mengenai siklus operasi. Siklus operasi (operation cycle) mengacu pada periode waktu
dimulainya penggunaan kas untuk membeli persediaan, untuk mengkonversi persediaan
kembali menjadi kas melalui penjualan, dan untuk mengumpulkan piutang usaha. Jasa
bernilai tambah penting yang disediakan oleh banyak kantor akuntan publik adalah
membantu manajemen mengidentifikasikan pengukuran kinerja yang tepat untuk memonitor
kinerja organisasi. Pengukuran kinerja yang baik mengarah pada indikator profitabilitas dan
arus kas.

7. Keputusan investasi dan pembiayaan entitas


Suatu entitas juga harus mengelola aktiva dan sumber daya yang diperlukan untuk
menghasilkan penjualan, laba dan arus kas, dan sumber daya modal yang digunakan untuk
memperoleh sumber daya-sumber daya tersebut. Perusahaan yang berkembang seringkali
ditantang untuk mendanai ekspansi dengan arus kas dari operasi. Seringkali juga harus
mencari modal ekuitas untuk mendanai pertumbuhan permanen dalam modal kerja.

7
Perusahaan itu mungkin dapat menggunakan kan kredit untuk mendanai pertumbuhan
sementara dalam modal kerja atau menggunakan pembiayaan jangka panjang untuk mendanai
investasi dalam aktiva jangka panjang.

8. Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman tentang bisnis dan industri


Auditor harus memperoleh prosedur untuk memahami bisnis dan industri, yaitu

1. Me-review data industri

2. Me-review informasi bisnis kunci

3. Mengadakan tinjauan operasi client

4. Mengajukan pertanyaan kepada komite audit

5. mengajukan pertanyaan kepada manajemen

6. Me-review kertas kerja tahun lalu

7. Menentukan keberadaan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa

Disamping prosuder tersebut auditor juga harus waspada terhadap prinsip-prinsip akuntansi
khusus dan prosedur audit yang dapat diaplikasikan pada industri tertentu atau jenis aktivitas
bisnis tertentu. Sebagai contoh, AICPA telah menerbitkan 27 pedoman akuntansi dan audit,
yang masing-masing menguraikan karakteristik yang berbeda tentang industri atau aktivitas
yang dicakup, memberi peringatan kepada auditor mengenai masalah yang tidak biasa, dan
menjelaskan peraturan serta faktor-faktor khusus lain yang perlu diperhatikan.

C. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS


AU 329.02, Analytical Procedures (SAS 56), mengidentifikasikan prosedur analitis sebagai
"evaluasi informasi keuangan yang dilakukan dengan mempelajari hubungan yang masuk
akal antara data keuangan dan data non keuangan." Prosedur tersebut berkisar dari
perbandingan sederhana hingga penggunaan matematika kompleks dan model statistik yang
melibatkan banyak hubungan dan elemen data. Prosedur analitis digunakan dalam audit
untuk tujuan berikut:

1. Dalam tahap perencanaan audit, untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat,
waktu dan luasnya prosedur audit lainnya.
2. Dalam tahap pengujian, sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti
mengenai asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau transaksi.
3. Pada penyelesaian audit, dalam melakukan review akhir terhadap kelayakan
keseluruhan laporan keuangan yang diaudit.
Prosedur analitis dapat membantu auditor dalam perencanaan dengan,

1. Meningkatkan pemahaman auditor tentang bisnis klien, dan


2. Mengidentifikasi hubungan yang tidak biasa serta fluktuasi yang tidak diharapkan
dalam data yang mungkin mengindikasikan bidang yang memiliki risiko salah saji
paling besar.

8
1. MENGIDENTIFIKASI PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN YANG
AKAN DILAKUKAN
Jenis penghitungan dan perbandingan yang dilakukan secara umum termasuk hal-hal berikut
ini:

1. Perbandingan data absolut (absolute data comparisons). Prosedur ini melibatkan


perbandingan sederhana suatu jumlah saat ini.
2. Laporan keuangan ukuran umum (common size financial statements), atau sering
dikenal sebagai analisis vertikal, teknik ini melibatkan penghitungan persentase dari
total yang berhubungan yang dipresentasikan oleh komponen laporan keuangan.
Persentase kemudian dibandingkan dengan jumlah yang diharapkan.
3. Analisis rasio (ratio analysis). Sejumlah rasio yang seringkali digunakan oleh
manajemen atau analisis keuangan dapat dihitung dan dibandingkan dengan nilai
yang diharapkan untuk rasio tersebut.
4. Analisis tren (trend analysis). Analisis ini melibatkan perbandingan beberapa data
(absolute, ukuran umum, atau rasio) bagi lebih dari dua periode akuntansi untuk
mengidentifikasi perubahan penting yang mungkin tidak nyata dari perbandingan
yang terbatas pada periode saat ini dan periode masa lalu.
5. Hubungan informasi keuangan dengan informasi non keuangan yang relevan
(relationship of financial information with relevant non financial information)

2. MENGEMBANGKAN EKSPEKTASI
Penting bagi auditor untuk mengembangkan secara independen ekspektasi sebelum
melaksanakan penghitungan mengenai data klien sehingga perbandingan akhir tidak bias titik
dasar pemikiran ini digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dari berbagai sumber.
Sumber-sumber ini termasuk data historis dan data internal yang berorientasi pada masa
mendatang (klien) dan data eksternal (industri).

1. Informasi keuangan klien untuk periode masa lalu yang dapat dibandingkan
(comparable prior period), memberikan pertimbangan bagi perubahan yang diketahui.
Menurut pendekatan ini, dengan tidak adanya kondisi yang diketahui secara
sederhana di asumsikan bahwa suatu saldo akun periode berjalan, persentase ukuran
umum rasio atau hubungan antara data keuangan dan data non keuangan harus
memperkirakan jumlah periode masa lalu.
2. Hasil yang diantisipasi berdasarkan anggaran formal (formal budgets) dan peramalan
(forecast). Pendekatan ini termasuk penggunaan anggaran yang disiapkan klien, dan
peramalan untuk periode berjalan baik peramalan yang disiapkan oleh auditor.
3. Hubungan antara elemen-elemen informasi keuangan dalam suatu periode
(relationship among Elements of financial information within the period). Hal ini
termasuk mempertimbangkan bagaimana perubahan dalam satu akun diharapkan akan
mempengaruhi akun lainnya.
4. Data industri (industry data)

9
3. MELAKSANAKAN PENGHITUNGAN/PERBANDINGAN
Langkah ini termasuk mengakumulasi data yang akan digunakan dalam menghitung jumlah
absolut dan persentase perbedaan antara jumlah tahun ini dan tahun lalu, menghitung data
ukuran umum serta data rasio dan lainnya. Langkah ini juga termasuk pengumpulan data
industri untuk tujuan perbandingan. Perangkat lunak komputer dapat secara umum digunakan
dalam membuat penghitungan dan perbandingan, serta dapat juga digunakan dalam
memperoleh informasi dari sebuah industri dan organisasi.

4. MENGANALISIS DATA DAN MENGIDENTIFIKASI


PERBEDAAN SIGNIFIKAN
Analisis atas penghitungan dan perbandingan harus membuat auditor lebih memahami bisnis
klien. Sebagai contoh, analisis mengenai data rasio yang tepat menyediakan penilaian
berkelanjutan atas solvabilitas, efisiensi dan profitabilitas relatif terhadap tahun lalu dan
terhadap perusahaan lain dalam industri yang sama. Bagian penting dari analisis tersebut
adalah mengidentifikasi fluktuasi dalam data yang tidak diharapkan atau tidak adanya
fluktuasi yang diharapkan yang dapat memberikan pertanda adanya peningkatan risiko salah
saji. Elemen penting dalam proses ini adalah menspesifikasikan besarnya perbedaan atau
fluktuasi yang harus mendorong keputusan untuk melakukan penyelidikan. Kebanyakan
perusahaan menggunakan peraturan sederhana seperti menyelidiki perbedaan yang melebihi
dari (1) suatu jumlah dolar yang ditentukan, (2) persentase perbedaan, (3) atau kombinasi
antar keduanya. Pada akhirnya proses untuk menentukan kapan suatu perbedaan adalah
signifikan melibatkan pertimbangan dan konsep materialitas.

5. MENYELIDIKI PERBEDAAN SIGNIFIKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN


Hal ini biasanya melibatkan pertimbangan ulang metode-metode dan faktor-faktor yang
digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dan mengajukan pertanyaan kepada
manajemen, terkadang informasi baru akan mendukung perbaikan ekspektasi, yang pada
akhirnya akan menghilangkan perbedaan signifikan. Tetapi perbedaan signifikan harus
dipertimbangkan ketika menentukan dampak atas perencanaan audit dan ketika mengevaluasi
bukti audit.

6. MENENTUKAN DAMPAK ATAS PERENCANAAN AUDIT


Perbedaan signifikan tidak dapat dijelaskan biasanya dianggap sebagai indikasi suatu
peningkatan risiko salah saji dalam akun-akun yang terlibat dalam penghitungan
perbandingan. Proses analitis sering menyediakan auditor petunjuk mengenai apakah suatu
akun lebih mungkin dinyatakan lebih saji atau kurang saji. Dengan mengarahkan perhatian
auditor terhadap bidang-bidang yang memiliki risiko lebih tinggi, prosedur analitis dapat
memberikan kontribusi bagi pelaksanaan audit yang lebih efektif dan efisien.

10
BAB III

PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam setiap hal, perencanaan menghasilkan peraturan atas urutan dari bagian-bagian atau
langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan audit melibatkan
pengembangan suatu strategi menyeluruh untuk pelaksanaan dan penentuan yang diharapkan.
Pengawasan melibatkan pengarahan asisten dalam tim audit yang berpartisipasi untuk
mencapai tujuan audit dan menentukan bahwa tujuan telah dicapai.

Oleh karena itu, dalam merencanakan audit, harus dibuat povisi untuk pengawasan yang lebih
banyak apabila beberapa anggota tim audit tidak berpengalaman daripada mereka yang telah
berpengalaman.

Hal yang penting dari pendekatan top-down adalah pemahaman auditor tentang bisnis dan
industri klien serta posisi atau peran klien dalam bisns dan industri. Auditor kemudian
mengkombinasikan pengetahuan tersebut dengan informasi lain yang diperoleh dalam audit
untuk mengembangkan suatu pengharapan mengenai apa yang harus dilaporkan dalam
laporan keuangan.

B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis
dalam mempelajari perencanaan audit, menambah pemahaman lebih lanjut mengenai
perencanaan audit, serta dapat menjadi acuan dalam pembelajaran.

11
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, W. C. (2001). Modern Auditing. Jakarta: Erlangga.

12

Anda mungkin juga menyukai