Disusun Oleh :
TAHUN 2021/2022
Statement of Authorship
“Kami yang bertanda tangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah
murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa
menyebutkan sumbernya.
Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada
mata ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.
Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau
dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.”
1
Nama : Agil Bima Aditya
NPM : 20.0102.0040
Tandatanga :
2
DAFTAR ISI
Statement of Authorship........................................................................................................................................1
DAFTAR ISI...........................................................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................................................................4
A. LATAR BELAKANG...............................................................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................................................4
C. TUJUAN PEMBAHASAN.......................................................................................................................4
BAB II......................................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................................5
A. MERENCANAKAN AUDIT...................................................................................................................5
B. Memperoleh Pemahaman tentang Bisnis dan Industri Klien...............................................................5
1. Siklus Bisnis Klien................................................................................................................................6
2. Manajemen Senior................................................................................................................................6
3. Tujuan dan Sasaran Manajemen........................................................................................................6
4. Sumberdaya Organisasi.......................................................................................................................6
5. Produk dan jasa, pasar pelanggan, dan persaingan entitas.............................................................7
6. Proses inti entitas dan siklus operasi..................................................................................................7
7. Keputusan investasi dan pembiayaan entitas....................................................................................7
8. Prosedur untuk memperoleh suatu pemahaman tentang bisnis dan industri................................8
C. MELAKSANAKAN PROSEDUR ANALITIS......................................................................................8
1. MENGIDENTIFIKASI PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN YANG AKAN
DILAKUKAN................................................................................................................................................9
2. MENGEMBANGKAN EKSPEKTASI..............................................................................................9
3. MELAKSANAKAN PENGHITUNGAN/PERBANDINGAN.......................................................10
4. MENGANALISIS DATA DAN MENGIDENTIFIKASI PERBEDAAN SIGNIFIKAN............10
5. MENYELIDIKI PERBEDAAN SIGNIFIKAN YANG TIDAK DIHARAPKAN.......................10
6. MENENTUKAN DAMPAK ATAS PERENCANAAN AUDIT....................................................10
BAB III..................................................................................................................................................................11
PENUTUP.............................................................................................................................................................11
A. KESIMPULAN........................................................................................................................................11
B. SARAN.....................................................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................................................................12
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Ada tiga alasan utama akuntan perlu menjadwalkan keterlibatan dengan cepat. Hal ini
untuk (1) memastikan bahwa akuntan memiliki akses ke bukti yang tepat untuk
menutupi situasi langsung, (2) untuk menjaga biaya audit yang wajar, dan (3) untuk
menghindari kesalahpahaman dengan pelanggan.
Agar kantor akuntan bersertifikat dapat meminimalkan kewajibannya dan menjaga
reputasinya di dunia bisnis, ia harus memiliki bukti yang cukup dan memadai.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana merencanakan audit ?
2. Bagaimana pemahaman bisnis klien ?
3. Bagaimana melaksanakan prosedur analitis ?
C. TUJUAN PEMBAHASAN
1. Mnegetahui cara merencanakan audit
2. Mengetahui pemahaman tentang bisnis klien
3. Mengetahui bagaimana melaksanakan prosedur analitis
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. MERENCANAKAN AUDIT
Dalam setiap hal, perencanaan menghasilkan peraturan atas urutan dari bagian-bagian atau
langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Standar pekerjaan pertama dari
GAAS menyatakan “Pekerjaan direncanakan dengan memadai, dan jika menggunakan asisten
harus diawasi dengan tepat”.
Pengawasan melibatkan pengarahan asisten dalam tim audit yang berpartisipasi untuk
mencapai tujuan audit dan menentukan bahwa tujuan telah dicapai. Luasnya pengawasan
yang diperlukan dalam suatu perikatan bergantung pada kualifikasi orang-orang yang
melaksanakan pekerjaan. Oleh karena itu, dalam merencanakan audit, harus dibuat provisi
untuk pengawasan yang lebih banyak apabila beberapa anggota tim audit tidak
berpengalaman daripada jika mereka semua telah berpengalaman.
Langkah-langkah penting dalam merencanakan audit itu ada 6, 2 diantaranya akan dibahas
pada pertemuan kali ini serta 4 diantaranya akan dibahas dilain bab, tepatnya di bab 8.
Berikut langkah-langkahnya:
5
1. Siklus Bisnis Klien
Siklus Bisnis dimulai dari Tujuan dan investasi-Menyebarkan sumberdaya (pasar)-Proses
kunci (Konsumen)-Hasil (profitabilitas/pertumbuhan)-Akrual kas-Arus kas-Pengembangan
sumber dan nilai-Likuiditas, solvabilitas-Sumberdaya akhir
Siklus bisnis terus berjalan seperti suatu organisasi memahami kekuatan pasar dan peraturan
yang mendefinisikan lingkungan kompetitif, dan membuat keputusan penting berkenaan
dengan penyebaran sumberdaya-sumberdaya kedalam proses inti untuk memperoleh
konsumen serta mendistribusikan produk dan jasa. Proses inti ini harus menghasilkan
profitabilitas, arus kas operasi dan bergantung pada tujuan organisasi, pertumbuhan dan
peningkatan nilai.
2. Manajemen Senior
Dalam konteks ini, Manajemen Senior biasanya berarti pejabat entitas, dewan direksi, dan
lainnya yang mengendalikan arah strategi perusahaan. Memahami pengalaman manajemen
dengan entitas dan pengalaman manajemen dalam industri atau preferensi pengambilan risiko
oleh manajemen dapat membantu auditor menilai risiko bawaan dari salah saji dalam laporan
keuangan.
4. Sumberdaya
Organisasi
Terdapat 5 kategori sumberdaya:
Sumberdaya keuangan
Sumberdaya berdasarkan aktivitas
Sumberdaya manusia
Sumberdaya informasi
Sumberdaya tidak berwujud
6
Pemahaman atas sumberdaya yang diperlukan untuk mencapai tujuan adalah penting untuk
(1) menentukan kinerja yang dilaporkan berkenaan dengan bagaimana laporan keuangan
dibandingkan dengan pengetahuan auditor yang mendasari aktivitas bisnis. (2)
mengembangkan suatu ekspektasi atas laporan keuangan.
Langkah awal yang biasa ditempuh adalah pengidentifikasian produk dan jasa entitas.
Pemahaman mengenzai produk organisasi syaratkan auditor untuk memperoleh pemahaman
mengenai keseluruhan pasar bagi produk. Akhirnya suatu aksioma bisnis yang biasa adalah
bahwa profitabilitas jangka panjang secara langsung berhubungan dengan pangsa pasar
jangka panjang. Auditor biasanya menilai pangsa pasar (market share) dengan
membandingkan penjualan klien terhadap estimasi total penjualan industri bagi produk dan
jasa klien serta produk dan jasa pesaing. Aspek akhir dari pemahaman pasar entitas adalah
memahami pengaruh peraturan dan keseluruhan kekuatan industri.
7
Perusahaan itu mungkin dapat menggunakan kan kredit untuk mendanai pertumbuhan
sementara dalam modal kerja atau menggunakan pembiayaan jangka panjang untuk mendanai
investasi dalam aktiva jangka panjang.
Disamping prosuder tersebut auditor juga harus waspada terhadap prinsip-prinsip akuntansi
khusus dan prosedur audit yang dapat diaplikasikan pada industri tertentu atau jenis aktivitas
bisnis tertentu. Sebagai contoh, AICPA telah menerbitkan 27 pedoman akuntansi dan audit,
yang masing-masing menguraikan karakteristik yang berbeda tentang industri atau aktivitas
yang dicakup, memberi peringatan kepada auditor mengenai masalah yang tidak biasa, dan
menjelaskan peraturan serta faktor-faktor khusus lain yang perlu diperhatikan.
1. Dalam tahap perencanaan audit, untuk membantu auditor dalam merencanakan sifat,
waktu dan luasnya prosedur audit lainnya.
2. Dalam tahap pengujian, sebagai pengujian substantif untuk memperoleh bukti
mengenai asersi tertentu yang berhubungan dengan saldo akun atau transaksi.
3. Pada penyelesaian audit, dalam melakukan review akhir terhadap kelayakan
keseluruhan laporan keuangan yang diaudit.
Prosedur analitis dapat membantu auditor dalam perencanaan dengan,
8
1. MENGIDENTIFIKASI PERHITUNGAN DAN PERBANDINGAN YANG
AKAN DILAKUKAN
Jenis penghitungan dan perbandingan yang dilakukan secara umum termasuk hal-hal berikut
ini:
2. MENGEMBANGKAN EKSPEKTASI
Penting bagi auditor untuk mengembangkan secara independen ekspektasi sebelum
melaksanakan penghitungan mengenai data klien sehingga perbandingan akhir tidak bias titik
dasar pemikiran ini digunakan dalam mengembangkan ekspektasi dari berbagai sumber.
Sumber-sumber ini termasuk data historis dan data internal yang berorientasi pada masa
mendatang (klien) dan data eksternal (industri).
1. Informasi keuangan klien untuk periode masa lalu yang dapat dibandingkan
(comparable prior period), memberikan pertimbangan bagi perubahan yang diketahui.
Menurut pendekatan ini, dengan tidak adanya kondisi yang diketahui secara
sederhana di asumsikan bahwa suatu saldo akun periode berjalan, persentase ukuran
umum rasio atau hubungan antara data keuangan dan data non keuangan harus
memperkirakan jumlah periode masa lalu.
2. Hasil yang diantisipasi berdasarkan anggaran formal (formal budgets) dan peramalan
(forecast). Pendekatan ini termasuk penggunaan anggaran yang disiapkan klien, dan
peramalan untuk periode berjalan baik peramalan yang disiapkan oleh auditor.
3. Hubungan antara elemen-elemen informasi keuangan dalam suatu periode
(relationship among Elements of financial information within the period). Hal ini
termasuk mempertimbangkan bagaimana perubahan dalam satu akun diharapkan akan
mempengaruhi akun lainnya.
4. Data industri (industry data)
9
3. MELAKSANAKAN PENGHITUNGAN/PERBANDINGAN
Langkah ini termasuk mengakumulasi data yang akan digunakan dalam menghitung jumlah
absolut dan persentase perbedaan antara jumlah tahun ini dan tahun lalu, menghitung data
ukuran umum serta data rasio dan lainnya. Langkah ini juga termasuk pengumpulan data
industri untuk tujuan perbandingan. Perangkat lunak komputer dapat secara umum digunakan
dalam membuat penghitungan dan perbandingan, serta dapat juga digunakan dalam
memperoleh informasi dari sebuah industri dan organisasi.
10
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam setiap hal, perencanaan menghasilkan peraturan atas urutan dari bagian-bagian atau
langkah-langkah untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan audit melibatkan
pengembangan suatu strategi menyeluruh untuk pelaksanaan dan penentuan yang diharapkan.
Pengawasan melibatkan pengarahan asisten dalam tim audit yang berpartisipasi untuk
mencapai tujuan audit dan menentukan bahwa tujuan telah dicapai.
Oleh karena itu, dalam merencanakan audit, harus dibuat povisi untuk pengawasan yang lebih
banyak apabila beberapa anggota tim audit tidak berpengalaman daripada mereka yang telah
berpengalaman.
Hal yang penting dari pendekatan top-down adalah pemahaman auditor tentang bisnis dan
industri klien serta posisi atau peran klien dalam bisns dan industri. Auditor kemudian
mengkombinasikan pengetahuan tersebut dengan informasi lain yang diperoleh dalam audit
untuk mengembangkan suatu pengharapan mengenai apa yang harus dilaporkan dalam
laporan keuangan.
B. SARAN
Demikian makalah yang kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi para pembaca dan penulis
dalam mempelajari perencanaan audit, menambah pemahaman lebih lanjut mengenai
perencanaan audit, serta dapat menjadi acuan dalam pembelajaran.
11
DAFTAR PUSTAKA
Boynton, W. C. (2001). Modern Auditing. Jakarta: Erlangga.
12