PERSEDIAAN
(INVENTORIES)
akurat, begitu juga dengan perhitungan fisik persediaan sudah dilakukan secara akurat,
9. Untuk memeriksa apakah transaksi yang menyangkut pembelian dan penjualan persediaan
sudah dicatat dalam periode yang tepat (timing) dan tidak terjadi pergeseran waktu
pencatatan (cut-off).
10. Untuk memeriksa apakah saldo persediaan sudah diklasifikasikan dengan tepat seperti
bahan baku, bahan pembantu, barang dalam proses, dan barang jadi(classification).
11. Untuk mengetahui apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan kredit.
12. Untuk mengetahui apakah persediaan diasuransikan dengan nilai pertanggungan yang
cukup.
Entitas harus menilai pada setiap tanggal pelaporan apakah persediaan turun nilainya.
Entitas harus membuat penilaian dengan membandingkan jumlah tercatat setiap jenis
persediaan (atau kelompok persediaan yang sama) dengan harga jual dikurangi biaya untuk
menyelesaikan dan menjual. Jika suatu jenis persediaan (atau kelompok jenis persediaan)
turun nilainya, maka entitas harus mengakui kerugian dalam laporan laba rugi atas perbedaan
antara jumlah tercatat dan harga jual dikurangi biaya untuk menyelesaikan dan menjual.
12.3. PROSEDUR PEMERIKSAAN (YANG DISARANKAN)
ATAS PERSEDIAAN
Prosedur pemeriksaan dibagi atas prosedur compliance test, analytical review, dan
substantive test.
Dalam praktiknya, prosedur pemeriksaan yang dibahas di sini harus disesuaikan
dengan kondisi perusahaan yang diaudit.
Prosedur pemeriksaan persediaan mencakup pembelian, penyimpanan, pemakaian
dan penjualan persediaan, karena berkaitan dengan siklus pembelian, utang dan
pengeluaran kas serta siklus penjualan, piutang dan penerimaan kas.Prosedur
pemeriksaan untuk compliance test.
1.Pelajari dan evaluasi internal control atas persediaan.
a. Dalam hal ini auditor biasanya menggunakan internal control questionnaires,
yang contohnya bisa dilihat di Exhibit 12-1.
b. Lakukan tes transaksi (compliance test) atas pembelian dengan menggunakan
purchase order sebagai sampel. Untuk tes transaksi atas pemakaian persediaan
(bahan baku) bisa digunakan material requisition sebagai sampel. Untuk tes transaksi
atas penjualan, bisa digunakan faktur penjualan sebagai sampel.
2.Tarik kesimpulan mengenai internal control atas persediaan.Jika dari tes transaksi
auditor tidak menemukan kesalahan yang berarti, maka auditor bisa menyimpulkan
bahwa internal control atas persediaan berjalan efektif.Karena itu substantive test atas
persediaan bisa di persempit.
Prosedur Pemeriksaan Substantive atas Persediaan