Anda di halaman 1dari 17

Modul 3 Siklus Persediaan,

Penggudangan dan
Pembayaran Utang Usaha

Praktikum Audit – Bab 5


Dosen: Nove Feneriti, SE; AK; CA; CMA; M. AK
Siklus Persediaan, Penggudangan dan
Pembayaran Utang Usaha

• Standar Pekerjaan Lapangan:


- Pemeriksaan haruslah direncanakan sebaik-baiknya
- Auditor harus memahami pengendalian intern untuk
merencanakan pemeriksaan dan menentukan sifat,
saat dan lingkup pengujian yang akan dilakukan.
- Dalam membuat perencanaan pemeriksaan, haruslah
mempelajari berkas pemanen (permanent file)
termasuk juga sejarah dan latar belakang
perusahaan, struktur organisasi dan pengendalian
intern perusahaan.
- Prosedur audit untuk pengujian ketaatan dan
kewajaran
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Siklus Persediaan
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
1. Apakah persediaan: 
- Dipisahkan atas kelompok
bahan baku, WIP, barang
jadi/ dagang, bahan
pembantu/suku cadang?
2. Apakah persediaan dibawah 
pengawasan seorang penjaga
gudang atau orang tertentu
lainnya?
3. Apakah kecuali petugas 
gudang dilarang masuk ke
gudang?
4. Apakah setiap pengeluaran 
barang jadi/ barang dagang jadi
berdasarkan bukti penjualan
tertulis?
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Siklus Persediaan
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
5. Apakah setiap pengeluaran 
barang jadi/ barang dagang
harus berdasarkan surat jalan
atau sejenisnya yang diotorisasi
pejabat perusahaan yang
berwenang?
6. Apakah terdapat pos-pos 
penjagaan yang mengawasi
arus keluar masuk barang
dengan efektif?
7. Apabila klien menggunakan 
system persediaan perpetual:
a.Apakah dibuat kartu
persediaan untuk:
- Bahan Baku, WIP, barang Jadi,
barang pembantu/ suku cadang
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Siklus Stock Opname
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
9. Apakah yang mengawasi/ 
melakukan perhitungan/
menyusun ikhtisar hasil
perhitungan terlepas dari:
a.Penguasaan secara fisik atas
barang?
b.Pencatatan kartu persediaan
10. Apakah dibuat instruksi 
tertulis untuk pelaksanaan stock
opname dan dijelaskan kepada
pelaksana stock opname?
11. Apakah dilakukan pisah 
batas (cut off) atas penerimaan
dan pengeluaran barang selama
stock opname?
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Siklus Stock Opname
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
12. Apakah barang yang 
penjualan lambat (slow
moving), usang (obsolete) atau
rusak telah dipisahkan?

13. Apakah hasil stock opname 


dicocokan dengan buku besar?

14. Apakah persediaan akhir 


dinilai secara konsisten dengan
tahun sebelumnya?
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Sistem Pembiayaan
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
15. Apabila terdapat system
perhitungan biaya (costing):
a.Sesuai dengan PSAK? 
b.Cocok dengan produk? 
c.Terancang untuk mencegah 
pemborosan?
d.Dicocokan dengan laporan 
keuangan?
e.Mengunakan biaya standar/ 
kalkulasi dimuka untuk
disesuaikan dengan biaya
sebenarnya?
f.Varians yang timbul dibuat 
analisisnya?
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Sistem Pembiayaan
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
16. Apakah hal-hal sebagai
berikut dilaporkan segera
kepada manajemen (untuk
perbaikan/ diambil keputusan)?
a.Rencana kebutuhan? 
b.Barang-barang yg 
penjualannya lambat?
c.Barang yang usang? 
d.Barang yang rusak? 
e.Kelebihan persediaan? 
f.Persediaan sisa (scrap)? 
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Sistem Pembiayaan
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
17. Apakah untuk persediaan
berikut dikendalikan dengan 
baik dan dibukukan
sebagaimana seharusnya?
a.Barang konsinyasi keluar?
b.Barang konsinyasi yang
diterima (milik perusahaan lain
untuk dijualkan?)
c.Barang dalam customer
bounded warehouse atau broker
warehouse?
d.Barang pada
kontraktor/subkontrator?
e.Bahan baku yang disediakan
oleh pelanggan/ pemesan?
f.Barang kemasan perusahaan
g.Per produk (by product)
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Sistem Pembiayaan (Costing)
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
19. Apakah jumlah rata-rata 
persediaan cukup dapat diterima
untuk jenis usaha dan besarnya
perusahaan?

20. Apakah produksi dilakukan


berdasarkan:
a.Pesanan (job order costing) 
b.Produksi massa (process 
costing)
21. Jika berdasarkan pesanan, 
apakah dibuat lembar pesanan
(job order cost sheet) untuk
setiap pesanan?
Kuisioner Pengendalian Internal pada
Sistem Pembiayaan
Kuisioner Ya Tidak Tidak Relevan
22. Apakah metode penilaian
persediaan berdasarkan:
a.Biaya:
-FIFO 
-Rata-rata bergerak (moving 
average)
-Rata-rata tertimbang (weighted 
average)
b. Biaya atau harga pasar yang 
lebih rendah
c. Harga jual 
Tujuan Audit – Persediaan
1. Semua persediaan yang dicatat memang benar2 ada pada
tanggal neraca/ laporan posisi keuangan (existence)
2. Semua persediaan yang ada telah dihitung dan
dicantumkan dalam ikhtisar persediaan (completeness)
3. Semua persediaan milik perusahaan (ownership)
4. Persediaan dinilai sesuai dengan prinsip akuntansi yang
berlaku umum dan diterapkan secara konsisten (valuation)
5. Pos-pos persediaan telah diklasifikasikan dengan tepat
(classification)
6. Semua persediaan telah dicatat dengan pisah batas
pembelian dan penjualan pada akhir tahun dengan tepat
(cut off).
7. Jumlah rincian persediaan dalam kartu persediaan sesuai
dengan buku besar (accuracy)
8. Semua persediaan dijadikan jaminan telah diungkapkan
dengan lengkap dalam laporan keuangan (disclosure)
Tujuan Audit – Beban Pokok Penjualan

1. Ketepatan penetapan laba bruto tergantung pada tepat dan


konsistennya penetapan beban pokok penjualan dan adanya
harga jual yang tepat (valuation)
2. Perhitungan laba rugi khususnya yang berkaitan dgn
perhitungan harga pokok telah dilakukan dengan layak pada
dasarnya sesuai dengan prinsip penandingan antar pendapatan
dengan biaya2 terkait (matching cost against revenue)
3. Penyajian harga pokok dalam laporan keuangan harus sesuai
dengan sifat harga pokok itu sendiri misalkan perdagangan/
manufaktur dan didukung dengan klasifikasi yang tepat
(classification and disclosure)
4. Pengeluaran barang yang terjual didasarkan atas persetujuan
pejabat yang berwenang dan didukung dengan bukti2 yang
cukup serta benar2 merupakan beban perusahaan (accuracy)
5. Semua beban pokok penjualan telah dibukukan dengan lengkap
serta tepat dalam pisah batas pada periode yang bersangkutan
(completeness and cut off)
Tujuan Audit – Kewajiban
1. Semua kewajiban yang ada pada tanggal neraca/ laporan posisi
keuangan telah dinyatakan dalam laporan keuangan dengan
benar dan lengkap (accuracy and completeness)
2. Utang yang tercantum dalam laporan keuangan merupakan milik
perusahaan (right and obligation)
3. Pisah batas telah dilakukan dengan tepat (cut-off)
4. Diklasifikasikan dengan benar (classification)
5. Dijelaskan secukupnya mengenai kewajiban perusahaan
(presentation and disclosure):
- Jaminannya
- Kewajiban gantung dan bersyarat (commitment and contigent
liabilities) termasuk kemungkinan membayar pajak atau
misalnya ada komitmen penggantian atas kerusakan lingkungan
hidup
- Perjanjian yang penting sehubungan dengan pembeliaan asset
tetap, masa berlaku letter of credit, dll
- Kewajiban yang besar dan tidak lazim yang timbul setelah
tanggal neraca/ laporan keuangan.
Prosedur audit untuk pengujian ketaatan:
Persediaan dan Utang Usaha
- Untuk melakukan pengujian ketaatan terhadap persediaan dan
utang usaha maka anda melakukan pemeriksaan secara sampel
bukti pembelian seperti pesanan pembeliaan dan laporan
penerimaan barang. Sedangkan sampel bukti utang usaha diambil
dari bukti pengeluaran bank. Sampel diambil dengan memeriksa
beberapa bukti pembelian tiap bulannya atau secara penuh untuk
beberapa bulan, terutama yang mempunyai tingkat pembeliaan
yang tinggi.
Tugas Praktikum Audit

1. Pelajari ICQ yang telah dibuat oleh Lita


2. Buatlah prosedur audit yang diperlukan dalam
pemeriksaan ini
3. Buatlah kertas kerja pemeriksaan untuk pengujian
ketaatan dan kewajaran saldo
4. Lengkapilah Kertas Kerja neraca (A2.1 dan A2.2) dan
kertas kerja laba rugi (A31.1 dan A3.2) untuk akun-
akun yang terkait dengan pemeriksaan modul ini
Thank You

Anda mungkin juga menyukai