B. Catatan Lain :
ORDER PEMBELIAN
1 Apakah pembelian dilakukan :
1.1. Oleh pejabat/bagian khusus ?
Bagian Administrasi Pembelian
1.2. Yang terpisah dari bagian :
a. Akuntansi ?
b. Pembayaran ?
c. Penerimaan barang ?
d. Penyimpanan ?
e. Pencatatan persediaan ?
1.3. Dengan syarat yang menguntungkan (misalnya tender, pemasok terseleksi) ?
2 Apakah order pembelian (purchase order):
2.1. Dibuat untuk semua pembelian ?
2.2. Diotorisasi pejabat tertentu ?
2.3. Diberi nomor urut tercetak ?
2.4. Tersimpan lengkap, termasuk yang dibatalkan ?
2.5. Blangko tersimpan dengan baik ?
2.6. Tembusan dikirim kepada :
a. Bagian akuntansi untuk dicocokkan dengan laporan penerimaan barang dan faktur ?
b. Bagian penerimaan barang sebagai otorisasi untuk menerima barang ?
3 Apakah pembelian di koordinasi dengan :
3.1. Program produksi ?
3.2. Anggaran penjualan ?
3.3. Batas persediaan minimum dan maksimum ?
4 Apakah kebijaksanaan pembeli tidak dilakukan dengan memberikan keuntungan luas biasa kepada :
4.1. Penjual tertentu ?
4.2. Relasi staf pembelian atau lainnya ?
4.3. Suatu perusahaan dimana seorang staf mempunyai kepentingan ?
4.4. Perusahaan di afliansi ?
5 Apakah harga penawaran penjualan yang terdaftar (approved) ditinjau secara berkala, untuk memastikan bahwa
selalu merupakan harga bersaing ?
PENERIMAAN BARANG
6 Apakah terdapat bagian penerimaan barang yang terpisah dar :
a. Bagian pembelian ?
b. Bagian akuntansi ?
c. Bagian pembayaran ?
d. Bagian penyimpanan ?
e. Bagian pencatatan persediaan ?
7 Apakah barang yang diterima disertai :
a. Surat jalan atau Faktur dari pemasok ?
b. Surat Keterangan Pengangkut ?
8 Apakah barang yang diterima diperiksa mengenai :
a. Kuantitas ?
b. Keadaan ?
c. Spesifikasi pembelian lainnya ?
d. Kecocokan dengan order pembelian ?
9 Apakah laporan penerimaan barang :
9.1. Dibuat untuk seluruh penerimaan barang ?
9.2. Mencatat jumlah yang diterima berdasarkan perhitungan yang sebenarnya ?
9.3. Diberi nomor urut tercetak ?
9.4. Disimpan selengkapnya, termasuk yang dibatalkan ?
9.5. Blangkonya disimpan dengan baik ?
9.6. Tembusannya dikirim kepada :
a. Bagian akuntansi, untuk dicocokkan dengan order pembelian dan faktur ?
b. Bagian pembelian, sebagai informasi bahwa pesanan telah diterima ?
10 Jika barang ditolak oleh bagian penerimaan :
10.1 Apakah dibuat surat jalan ?.
10.2. Apakah disimpan oleh bagian penyimpanan ?
10.3. Apakah retur pembelian cukup terkontrol untuk mengurangi jumlah utang yang dibukukan ?
FAKTUR PEMBELIAN
11 Apakah faktur-faktur dari pemasok diperiksa/dicocokan oleh staf bagian utang usaha (accounts payable clerk)
dengan :
11.1. Order pembelian ?
11.2. Laporan penerimaan barang ?
12 Apakah staf bagian utang usaha ini terpisah dari :
12.1. Bagian pemesanan pembelian ?
12.2. Bagian penerimaan barang ?
13 Faktur ini secara berturut-turut harus menunjukkan bukti persetujuan seperti :
13.1. Harga benar ?
13.2. Perkalian dan pertambahan ?
13.3. Biaya pengangkutan ?
13.4. Beban-beban lain?
13.5. Pengurangan-pengurangan potongan atau penyisihan (allowance) lainnya ?
13.6. Kode atau alokasi akun yang harus dibebaskan ?
PEMBELIAN-PEMBELIAN KHUSUS
14 Apakah pembelian antarperusahaan afliansi harganya layak ?
15 Apakah pembelian antardepartemen dalam suatu perusahaan :
15.1. Tidak diperhitungkan laba ?
15.2. Bila terdapat "laba antardepartemen", laba tersebut telah dieliminasi kembali ?
INFORMASI UMUM
16 Apakah sistem informasi termasuk :
16.1. Anggaran pembelian ?
16.2. Anggaran biaya ?
16.3. Perbandingan antara anggaran dengan yang sebenarnya ?
16.4. Penjelasan tertulis atas penyimpanan yang material (penting)
17 Apakah perhitungan ratio yang berikut secara teratur diperiksa dengan jelas dengan cukup :
17.1. Persentase laba kotor dengan penjualan ?
17.2. Persentase biaya penjualan dengan penjualan ?
17.3. Tingkat perputaran persediaan (inventory turn-over)?
18 Apakah ada prosedur yang cukup untuk menjamin pertimbangan yang tepat dari :
18.1. Pisah batas pembelian ?
18.2. Penyesuaian pendapatan dan biaya ?
18.3. Laba yang tidak direalisasi pada barang ?
UTANG
19 Apakah terdapat buku utang ?
20 Apakah daftar kreditor/utang :
20.1. Disusun secara up to date (bulanan/triwulanan)?
20.2. Dicocokkan dengan saldo akun kontrol ?
20.3. Secara periodik direview atau saldo debit yang ada ?
21 Apakah detail dari kreditor yang lama belum dibayar diteliti sebab-sebabnya ?
22 Apakah pemegang buku akun kontrol utang terpisah dari pemegang Buku Pembantu Utang ?
23 Apakah pemasok yang banyak mutasinya mengirimkan perincian perhitungan atau saldo secara periodik,
dan dicocokkan oleh pegawai yang tidak memengan buku pembantu utang ?
B. Catatan lain:
√
√
√
√
√
√
√
√
√
rtentu lainnya? √
√
√
n (delivery order-DO) √
gan efektif ? √
√
√
√
√
diaan secara fisik ? √
n dengan akun kontrol
√
kit setahun sekali ? √
uasai persediaan √
√
√
wasan yang dilakukan. √
……………………………………………
…………………………………………..
√
√
√
√
√
√
kan/diambil keputusan) :
√
√
√
√
√
√
mana seharusnya ? √
√
√
√
√
√
√
√
√
kin dilakukan) ? √
arnya perusahaan ? √
√
√
uk setiap pesanan ? √
√
√
√
√
√
Y = Ya T= Tidak
TR = Tidak Relevan
Y T TR
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
s biasa kepada :
√
√
√
√
a, untuk memastikan bahwa
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
g dibukukan ? √
a (accounts payable clerk)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
aldo secara periodik,
√
PIUTANG USAHA
1 Salah satu cara untuk meyakinkan nilai persediaan per tanggal neraca/laporan posisi keuangan adalah dengan
melakukan pengambilan pengambilan persediaan (inventory taking). Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam
pengambilan persediaan:
• Pelajari instruksi penghitungan persediaan perusahaan dan nilai kelayakannya.
• Minta daftar posisi persediaan yang mencangkup nama barang, lokasi, kuantitas, dan harga per tanggal
pengambilan persediaan.
• Sebelum kegiatan penghitungan dilakukan, periksa ketelitian pelaksanaan prosedur pisah batas (cut-off)
untuk penerimaan dan pengiriman barang dengan mencatat nomor terakhir dari Laporan Penerimaan Barang.
Surat Jalan dan Faktur Penjualan.
• Apabila selama pengambilan persediaan aktivitas berlangsung terus, pisahkan persediaan yang mungkin
dikirim hari itu.
• Pastikan bahwa tidak ada pengiriman dan penerimaan setelah tanggal pisah batas berikut sertakan dalam
penghitungan persediaan perusahaan tersebut.
• Lakukan observasi atas kegiatan penghitungan diseluruh gudang. Penghitungan dapat dilakukan secara
sampling terutama untuk barang yang pokok (material) dan mahal.
• Waspada dengan penumpukan barang, kemungkinan adanya lubang dalam tumpukan, dan persediaan yang
terlihat sudah rusak, tidak laku, atau kurang baik. Disamping itu, waspada juga terhadap barang-barang
yang tidak termasuk dalam kategori persediaan.
• Bandingkan barang-barang yang dihitung/dilihat dengan saldo kartu gudang dan daftar persediaan
menurut akuntansi.
• Pastikan bahwa semua instruksi dalam pengambilan persediaan telah dilaksanakan dengan baik.
• Apabila pengambilan persediaan dilakukan sebelum tanggal neraca/laporan posisi keuangan,
lakukan prosedur penarikan maju (trace forward) ke tanggal neraca/laporan posisi keuangan, sedangkan
pengambilan persediaan dilakukan setelah tanggal neraca/laporan posisi keuangan maka lakukan
prosedur penarikan mundur (track back) ke tanggal neraca/laporan posisi keuangan dan buat kertas kerjanya.
2 Uji penilaian harga persediaan dengan membandingkan pada faktur atau data lain dari pelanggan. Untuk itu,
pilih barang yang bernilai material dalam daftar persediaan.
3 Perhatikan kemungkinan perubahan sistem dari metode tahun lalu.
4 Periksa semua penjumlahan dan perkalian dari daftar persediaan.
5 Siapkan skedul utama.
6 Minta daftar persediaan yang mencangkup nama barang, kuantitas, dan harga per tanggal neraca/laporan
posisi keuangan serta cocokkan dengan buku besat.
7 Lakukan penelaan analitis (analytical review) untuk melihat kewajaran dari nilai persediaan, misalnya
dengan adanya kelebiha persediaan yang disebabkan pembelian yang berlebihan, barang yang penjualannya
lambat (sloe moving), atau usang (obsolete).
8 Pastikan bahwa barang dalam perjalanan telah dibukukan sesuai dengan statusnya yaitu syarat pembelian seperti
pembelian franko gudang si penjual (free on board-FOB shiping point) atau pembelian franko gudang si pembeli
(free on board-FOB destination point).
9 Dapatkan konfirmasi untuk persediaan diluar kompleks perusahaan ; pastikan juga apakah ada bagian dari
persediaan yang dijaminkan.
10 Pelajari kecukupan pertanggungan asuransi.
11 Yakinkan bahwa perusahaan telah melakukan penyisihan yang cukup untuk barang-barang yang
penjualannya lambat, usang, atau sisa (scarp).
12 Pelajari semua perjanjian pinjaman dengan kreditur. Perhatikan apakah ada persediaan yang dijadikan jaminan
dalam rangka mendapatkan pinjaman dari kreditur.
PEMERIKSAAN PEMBELIAN
4 Bandingkan pembelian tahun berjalan dengan tahun lalu serta dapatkan penjelasan bila terdapat perbedaan
yang material.
5 Lakukan pemeriksaan kebijakan dan prosedur pembelian dan retur pembelian, apakah ada penyimpangan
(compliance test).
6 Lakukan pemeriksaan terhadap pembelian dari pihak yang mempunyai hubungan istimewa/afliansi terutama
untuk penetapan harga beli dan jumlah transaksi selama tahun berjalan.
7 Lakukan pemeriksaan atas pembelian secra acak (random) pada tahun berjalan dengan memperhatikan Faktur
Pembelian baik jumlah, harga, syarat pembelian dengan mencocokkan pada Pesanan Pembelian (Purchase Order)
dan Laporan Penerimaan Barang (Receiving Report).
Sedangkan untuk retur pembelian, perhatikan Memo Debit baik jumlah maupun harga dengan mencocokkan pada
Pesanan Pembelian, Laporan Penerimaan Barang, dan Faktur Pembelian.
8 Periksa kebenaran perhitungan matematis pada Faktur Pembelian dan Memo Debit.
9 Periksa kebenaran PPN-masukan atas pembelian barang/jasa kena pajak.
10 Lakukan pisah batas atas pembelian dan retur pembelian selama tujuh hari sebelum dan setelah tanggal neraca/
laporan posisi keuangan dan yakinkan bahwa transaksi telah dicatat pada periode yang tepat :
• Catat nomor dan tanggal dari Laporan Penerimaan Barang dan bandingkan dengan yang tercatat pada
buku pembelian.
• Catat nomor dan tanggal dari laporan Penerimaan Retur dan bandingkan dengan yang tercantum pada
buku retur pembelian.
11 Apabila pembelian telah dicatat untuk barang yang masih berada pada gudang penjualan maka periksa kontrak
pembeliannya.
12 Buat kesimpulan dan komentar hasil pemeriksaan.
UTANG USAHA
1 Minta daftar utang usaha. Priksa saldo masing-masing kreditur ke buku utang. Lakukan rekonsiliasi dengan
saldo buku besar.
2 Tentukan saldo yang akan dikonfirmasi dan kirimkan surat konfirmasi kepada kreditur.
3 Catat utang bersaldo debit. Priksa penyebabnya dan teliti sejak kapan terjadinya serta lakukan konfirmasi
atas saldo tersebut.
4 Pisahkan antara utang pada perusahaan afiliasi, utang kepada direksi/pemegang saham, uatng untuk
pembayaran pembelian aset tetap, dan lain-lain.
5 Minta daftar mutasi penjualan sebagai pelengkap/pengganti surat konfirmasi saldo akhir dalam keadaan
sebagai berikut :
• Terdapat pemasok penting yang saldonya tidak diketahui per tanggal neraca konfirmasi.
• Bila sldo akhir akun utang diragukan.
• Bila pengendalian internal (Internal control) atas pembelian dianggap terlalu lemah.
6 Teliti setiap selisih yang ada antara balasan surat konfirmasi dengan saldo menurut buku utang.
7 Bila konfirmasi tidak dijawab, maka lakukan alternatif prosedur dengan memeriksa faktur/daftar mutasi
dari pemasok serta melakukan uji terhadap pembayaran setelah tanggal neraca/laporan posisi keuangan.
8 Bila konfirmasi dilakukan atas saldo sebelum tanggal neraca/laporan posisi keuangan, agar mendapatkan
keyakinan tentang kebenaran saldo utang usaha pada neraca/laporan posisi keuangan, maka perlu dilakukan
prosedur tambahan seperti :
• Minta daftar utang per tanggal neraca/laporan posisi keuangan, periksa penjumlahan, dan cocokkan jumlahnya
dengan saldo menurut akun kontrol buku besar.
• Periksa tahap saldo yang besar dan tidak lazim atau yang bersaldo debit.
• Periksa akun kontrol pada buku besar atas transaksi yang terjadi antara tanggal yang saldonya dikonfirmasi
dengan tanggal neraca/laporan posisi keuangan dan priksa transaksi yang tidak lazim.
9 Periksa persoalan lama yang belum terselesaikan dan selidiki mengapa sampai terjadi persoalan tersebut.
10 Lakukan tes subsequent payment dan uji pisah batas (test cot-off) untuk pisah batas tanggal neraca/
laporan posisi keuangan.
11 Buat kertas kerja dan kesimpulan hasil pemeriksaan
Klien Diisi oleh :
PT SUGUS
Skedul Tanggal :
√
n harga per tanggal √
at dilakukan secara √
ftar persediaan √
dengan baik. √
euangan, √
euangan, sedangkan
maka lakukan
dan buat kertas kerjanya.
ri pelanggan. Untuk itu,
√
√
nggal neraca/laporan
diaan, misalnya √
ang yang penjualannya
h ada penyimpangan
mewa/afliansi terutama
an memperhatikan Faktur
Pembelian (Purchase Order)
√
a dengan mencocokkan pada
dan setelah tanggal neraca/
ng tercantum pada
n rekonsiliasi dengan √
M1
a lakukan konfirmasi
m, uatng untuk
M1
ktur/daftar mutasi √
ran posisi keuangan.
agar mendapatkan
n, maka perlu dilakukan
g saldonya dikonfirmasi
persoalan tersebut.
anggal neraca/ √
√
Diperiksa oleh : Indeks
Tanggal : Periode :
12/31/2018
3. Kertas kerja Pemeriksaan untuk pengujian ketaatan dan kewajaran saldo
Per klien
Keterangan WP Ref.
12/31/2018
Persediaan barang jadi 1,778,081,000
Persediaan barang dalam proses 290,107,800
Persediaan bahan baku 520,506,300
Persediaan bahan penolong 137,843,600
2,726,538,700
Klien
PT SUGUS
Skedul :
Persediaan
Per klien
Keterangan WP Ref.
12/31/2018
Rucofin SP 500 628,445,000
Rucofin SP 800 580,715,000
Rucofin SP 1000 459,067,140
Rucofin SP 1500 109,853,860
1,778,081,000
Klien
PT SUGUS
Skedul :
Persediaan Barang Jadi
Per klien
Keterangan WP Ref.
12/31/2018
Monomer 77,250,000
Polyvinyl 24,750,000
Lainnya:
Okstan 371,370,000
DOP 9,520,000
PS 37,600,000
EPO 16,300
520,506,300
Klien
PT SUGUS
Skedul :
Persediaan Bahan Baku
Per klien
Keterangan WP Ref.
12/31/2018
PT Andalas 205,559,100
PT Berkat 502,557,000
PT Caraka 264,000,000
PT Delta 22,000,000
PT Elang 33,000,000
PT Fitri 44,000,000
PT Gaya 66,000,000
PT Hero 55,000,000
PT Indah 77,000,000
1,269,116,100
Klien
PT SUGUS
Skedul :
Utang Usaha
Order Pembelian
Tanggal Nomor Nama Pelanggan
12/29/2018 00279 PT Delta
12/29/2018 00280 PT Elang
12/29/2018 00281 PT Fitra
12/29/2018 00282 PT Gaya
12/29/2018 00283 PT Hero
12/29/2018 00284 PT Indah
1/4/2019 00001 PT Berkat
1/5/2019 00002 PT Indah
1/7/2019 00003 PT Hero
1/9/2019 00004 PT Andalas
1/10/2019 00005 PT Elang
PT SUGUS
Skedul : Tanggal :
Uji Pisah Batas Pembelian
PARE Per Audit
Dr Cr 12/31/2018
15,910,000 1,762,171,000
15,000,000 305,107,800
8,000,000 1,350,000 527,156,300
11,000,000 126,843,600
23,000,000 28,260,000 2,721,278,700
F
Tanggal : Tanggal : Periode :
12/31/2018
F1
Tanggal : Tanggal : Periode :
12/31/2018
371,370,000
9,520,000
8,000,000 45,600,000
16,300
8,000,000 1,350,000 520,506,300
Dibuat oleh : Diperiksa oleh : Indeks
F3
Tanggal : Tanggal : Periode :
12/31/2018
M1
Tanggal : Tanggal : Periode :
12/31/2018
PL2.1
Tanggal : Periode :
12/31/2018
Per Audit
Keterangan WP Ref.
12/31/2017
Klien
PT SUGUS
Skedul :
Kertas Kerja Neraca
Per Audit
Keterangan WP Ref.
12/31/2017
Klien
PT SUGUS
Skedul :
Kertas Kerja Neraca
PT SUGUS
Skedul :
Kertas Kerja Laba Rugi
Per Audit
Keterangan WP Ref.
12/31/2017
Klien
PT SUGUS
Skedul :
Kertas Kerja Laba Rugi
Per Klien PARE Per Audit
12/31/2018 Dr Cr 12/31/2018
A2.1
Tanggal Tanggal : Periode :
12/31/2018
A2.2
Tanggal : Tanggal : Periode :
12/31/2018
A3.1
Tanggal : Tanggal : Periode :
12/31/2018
A3.2
Tanggal : Tanggal : Periode :
12/31/2018