Anda di halaman 1dari 4

Hasil Diskusi Materi Investasi pada Entitas Asosiasi Anak dan Properti Investasi

1. Pertanyaan :
Apakah Investor harus mencatat investasi pada entitas anak dengan metode ekuitas saja
atau boleh juga menggunakan metode yang lain? Dan jelaskan juga apa fungsi dari
menggunakan metode ekuitas tersebut ?
Jawaban :
Terdapat 2 metode yang bisa digunakan dalam mencatat investasi pada entitas anak
yaitu metode ekuitas dan metode biaya 
Dalam metode biaya, investasi diukur pada biaya perolehan dikurangi akumulasi
kerugiaan penurunan nilai. Biaya perolehan investasi tersebut meliputi :
(a) harga pembelian,
(b) biaya broker,
(c) pajak dan
(d) biaya lain-lain sehubungan dengan perolehan.
Fungsi menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ini, invetasi pada entitas anak
awalnya diakui pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi. Selanjutnya disesuaikan
untuk mencerminkan bagian investor atas laba rugi dan pendapatan serta bebam dari
entitas anak. Entitas anak tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan investor (
sebagai entitas induk).

2. Pertanyaan :
Menurut kalian investasi properti dilakukan baiknya pada saat kapan ?
Jawaban :
Berdasarkan wawancara yang dilakukan KOmpas.com bersama  Darmadi menjelaskan,
momentum pertama adalah 10 tahun lalu. Karena, jika seseorang membeli properti
pada waktu tersebut, harga jualnya saat ini dipastikan akan naik. Sementara waktu tepat
kedua dalam investasi properti adalah ketika adanya krisis ekonomi, contohnya Pandemi
Covid-19 yang saat ini tengah melanda seluruh dunia. sebenarnya tidak ada waktu yang
signifikan, namun sebelum memulai properti Investasi ada baiknya mengetahui terlebih
dahulu, apa itu properti investasi, dampak resiko dan sebagainya
3. Pertanyaan :
Bagaimana perlakuan akuntansi atas goodwill yang timbul dari investasi pada entitas
asosiasi
Jawaban :
Goodwill merupakan aset tak berwujud wujud karena aset tak berwujud sulit untuk
diukur secara handal. Pengukuran nilai goodwill diperoleh dari selisih antara nilia buku
(Book Value) perusahaan dengan nilai pasar (Market). Selaim itu nilai Goodwill hanya
akan terjadi apabila ada transaksi strategis misal akuisisi atau merger dengan
perusahaan lain. Dengan kata lain Goodwill merupakan penjabaran angka yang lebih
besar dari nilai buku yang dibayarkan suatu entitas untuk bisa mendapatkan entitas lain.
Bentuk goodwill seperti “nama besar”, tingkat ke-strategis-an produk atau perusahaan,
kedekatan dengan konsumen, dan lain-lain.
Dalam praktik akuntansi goodwill dicatat setelah perusahaan mendapatkan aset dan
kewajiban dan membayar kelebihan nilai. Penurunan goodwill dIsebabkan karena
terdapat detorioration pada aset yang menyebabkan arus kas dan kewajaran nilai
goodwill dibawah nilai bukunya.
Goodwill akan timbul jika ada aktifitas pembelian entitas lain, dimana harga perolehan
(Cost) lebih besar dari harga/kekayaan bersih (Book Value) perusahaan yang dibeli.
namun, jika harga perolehannya dibawah dari nilai bukunya maka yang muncul adalah
goodwill negatif.

4. Pertanyaan :
Selain tanah dan bangunan Apa saja jenis properti yang bisa diklasifikasikan sebagai
properti investasi dan bukan investasi?
Jawaban :
Menurut PSAK 13 , Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian
dari suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lesse melalui
sewa pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya,
dan tidak untuk :
 Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif.
 Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari. Sehingga pengklasifikasian properti
investasi pasti berhubungan dengan tanah dan bangunan 

Contoh properti investasi adalah:


 Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk
dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
 Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum
ditentukan. (Jika entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti
yang digunakan sendiri atau akan dijual jangka pendek dalam kegiatan
usaha sehari-hari, maka tanah tersebut diakui sebagai tanah yang dimiliki
dalam rangka kenaikan nilai.)
 Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa
pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa
operasi.
 Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain
melalui satu atau lebih sewa operasi
 Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan
digunakan sebagai properti investasi.

Yang bukan merupakan contoh properti investasi adalah:


 Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari atau
sedang dalam proses pembangunan atau pengembang untuk dijual.
 Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak ketiga.
 Properti yang digunakan sendiri, termasuk properti yang dikuasai untuk
digunakan di masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang
dimilik untuk pengembangan di masa depan dan penggunaan selanjutnya sebagai
properti yang digunakan sendiri, properti yang digunakan oleh karyawan, dan
properti yang digunakan sendiri yang menunggu untuk dijual.
 Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan.

Mungkin untuk contohnya yg bisa kami tambahkan seperti jasa tambahan menurut


PSAK 13, jika selain menyewakan tanah dan/atau bangunan entitas juga memberikan
jasa tambahan kepada penghuni/penyewa properti, maka:
a. jika tambahan jasa tidak signifikan terhadap keseluruhan perjanjian, dicatat sebagai
properti investasi. Contohnya: kos-kosan. Dalam hal ini, ketika pemilik bangunan
menyediakan jasa keamanan dan pemeliharaan kepada penyewa gedung/penghuni,
besaran jasa keamanan atau pemeliharaan tersebut tidak berpengaruh signifikan
terhadap keseluruhan perjanjian
b. jika tambahan jasa berpengaruh cukup signifikan terhadap keseluruhan perjanjian,
maka diakui sebagai aset tetap. Contohnya hotel. Dalam usaha hotel, jasa yang
diberikan oleh pihak hotel (pelayanan kamar, penyediaan makanan, laundry, dll) lebih
signifikan dibanding sewa kamarnya. Maka hotel bukan merupakan properti investasi,
namun aset tetap bagi pemiliknya.
c. jika tambahan jasa berpengaruh sangat signifikan terhadap keseluruhan perjanjian,
maka tidak dicatat sebagai properti investasi.

5. Pertanyaan :
Kapan suatu aset yang diperoleh akan diakui sebagai persediaan properti investasi atau
aset tetap? 
Jawaban :
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat
ekonomi masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas
dan biaya perolehan properti investasi dapat diukur secara andal. Properti investasi
pada awalnya diukur sebesar biaya perolehan.

Anda mungkin juga menyukai