Anda di halaman 1dari 3

1.

Apakah Investor harus mencatat investasi pada entitas anak dengan metode ekuitas saja
atau boleh juga menggunakan metode yang lain? Dan jelaskan juga apa fungsi dari
menggunakan metode ekuitas tersebut?
Terdapat 2 metode yang bisa digunakan dalam mencatat investasi pada entitas anak yaitu metode
ekuitas dan metode biaya. Dalam metode biaya, investasi diukur pada biaya perolehan dikurangi
akumulasi kerugiaan penurunan nilai. Biaya perolehan investasi tersebut meliputi : (a) harga
pembelian, (b) biaya broker, (c) pajak dan (d) biaya lain-lain sehubungan dengan perolehan.
Fungsi menggunakan metode ekuitas. Dalam metode ini, invetasi pada entitas anak awalnya
diakui pada biaya perolehan termasuk biaya transaksi. Selanjutnya disesuaikan untuk
mencerminkan bagian investor atas laba rugi dan pendapatan serta bebam dari entitas anak.
Entitas anak tidak dikonsolidasikan dalam laporan keuangan investor ( sebagai entitas induk).

2. Menurut kalian investasi properti dilakukan baiknya pada saat kapan?

Berdasarkan wawancara yang dilakukan Kompas.com bersama Darmadi menjelaskan,


momentum pertama adalah 10 tahun lalu. Karena, jika seseorang membeli properti pada waktu
tersebut, harga jualnya saat ini dipastikan akan naik. Sementara waktu tepat kedua dalam
investasi properti adalah ketika adanya krisis ekonomi, contohnya Pandemi Covid-19 yang saat
ini tengah melanda seluruh dunia. sebenarnya tidak ada waktu yang signifikan, namun sebelum
memulai properti Investasi ada baiknya mengetahui terlebih dahulu, apa itu properti investasi,
dampak resiko dan sebagainya
https://www.kompas.com/properti/read/2021/06/19/143228821/kapan-waktu-terbaik-
berinvestasi-properti-cari-tahu-jawabannya?page=all

3. Bagaimana perlakuan akuntansi atas goodwill yang timbul dari investasi pada entitas
asosiasi ?
Goodwill merupakan aset tak berwujud wujud karena aset tak berwujud sulit untuk diukur secara
handal. Pengukuran nilai goodwill diperoleh dari selisih antara nilia buku (Book Value)
perusahaan dengan nilai pasar (Market). Selaim itu nilai Goodwill hanya akan terjadi apabila ada
transaksi strategis misal akuisisi atau merger dengan perusahaan lain. Dengan kata lain Goodwill
merupakan penjabaran angka yang lebih besar dari nilai buku yang dibayarkan suatu entitas
untuk bisa mendapatkan entitas lain. Bentuk goodwill seperti “nama besar”, tingkat ke-strategis-
an produk atau perusahaan, kedekatan dengan konsumen, dan lain-lain.
Dalam praktik akuntansi goodwill dicatat setelah perusahaan mendapatkan aset dan kewajiban
dan membayar kelebihan nilai. Penurunan goodwill dIsebabkan karena terdapat detorioration
pada aset yang menyebabkan arus kas dan kewajaran nilai goodwill dibawah nilai bukunya.
Goodwill akan timbul jika ada aktifitas pembelian entitas lain, dimana harga perolehan (Cost)
lebih besar dari harga/kekayaan bersih (Book Value) perusahaan yang dibeli. namun, jika harga
perolehannya dibawah dari nilai bukunya maka yang muncul adalah goodwill negatif.

4. Selain tanah dan bangunan Apa saja jenis properti yang bisa diklasifikasikan sebagai
properti investasi dan bukan investasi?
Menurut PSAK 13 , Properti investasi adalah properti (tanah atau bangunan atau bagian dari
suatu bangunan atau kedua-duanya) yang dikuasai (oleh pemilik atau lesse melalui sewa
pembiayaan) untuk menghasilkan rental atau untuk kenaikan nilai atau keduanya, dan tidak
untuk:
 Digunakan dalam produksi atau penyediaan barang atau jasa atau untuk tujuan
administratif.
 Dijual dalam kegiatan usaha sehari-hari.
 Sehingga pengklasifikasian properti investasi pasti berhubungan dengan tanah dan
bangunan
Contoh properti investasi adalah:
 Tanah yang dikuasai dalam jangka panjang untuk kenaikan nilai dan bukan untuk dijual
jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari.
 Tanah yang dikuasai saat ini yang penggunaannya di masa depan belum ditentukan. (Jika
entitas belum menentukan penggunaan tanah sebagai properti yang digunakan sendiri
atau akan dijual jangka pendek dalam kegiatan usaha sehari-hari, maka tanah tersebut
diakui sebagai tanah yang dimiliki dalam rangka kenaikan nilai.)
 Bangunan yang dimiliki oleh entitas (atau dikuasai oleh entitas melalui sewa
pembiayaan) dan disewakan kepada pihak lain melalui satu atau lebih sewa operasi.
 Bangunan yang belum terpakai tetapi tersedia untuk disewakan kepada pihak lain melalui
satu atau lebih sewa operasi
 Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan yang di masa depan digunakan
sebagai properti investasi.
Yang bukan merupakan contoh properti investasi adalah:
 Properti yang dimaksudkan untuk dijual dalam kegiatan usaha-sehari-hari atau sedang
dalam proses pembangunan atau pengembang untuk dijual.
 Properti dalam proses pembangunan atau pengembangan atas nama pihak ketiga.
 Properti yang digunakan sendiri, termasuk properti yang dikuasai untuk digunakan di
masa depan sebagai properti yang digunakan sendiri, properti yang dimilik untuk
pengembangan di masa depan dan penggunaan selanjutnya sebagai properti yang
digunakan sendiri, properti yang digunakan oleh karyawan, dan properti yang digunakan
sendiri yang menunggu untuk dijual.
 Properti yang disewakan kepada entitas lain dengan cara sewa pembiayaan.
Menurut PSAK 13, jika selain menyewakan tanah dan/atau bangunan entitas juga memberikan
jasa tambahan kepada penghuni/penyewa properti, maka:
a. jika tambahan jasa tidak signifikan terhadap keseluruhan perjanjian, dicatat sebagai properti
investasi. Contohnya: kos-kosan. Dalam hal ini, ketika pemilik bangunan menyediakan jasa
keamanan dan pemeliharaan kepada penyewa gedung/penghuni, besaran jasa keamanan atau
pemeliharaan tersebut tidak berpengaruh signifikan terhadap keseluruhan perjanjian
b. jika tambahan jasa berpengaruh cukup signifikan terhadap keseluruhan perjanjian, maka
diakui sebagai aset tetap. Contohnya hotel. Dalam usaha hotel, jasa yang diberikan oleh pihak
hotel (pelayanan kamar, penyediaan makanan, laundry, dll) lebih signifikan dibanding sewa
kamarnya. Maka hotel bukan merupakan properti investasi, namun aset tetap bagi pemiliknya.
c. jika tambahan jasa berpengaruh sangat signifikan terhadap keseluruhan perjanjian, maka tidak
dicatat sebagai properti investasi.

5. Kapan suatu aset yang diperoleh akan diakui sebagai persediaan properti investasi atau
aset tetap?
Properti investasi diakui sebagai aset jika dan hanya jika besar kemungkinan manfaat ekonomik
masa depan yang terkait dengan properti investasi akan mengalir ke entitas dan biaya perolehan
properti investasi dapat diukur secara andal. Properti investasi pada awalnya diukur sebesar
biaya perolehan.

Anda mungkin juga menyukai