NIM : 18 02 014
KELAS : E (SORE)/ SEMESTER IV
PRODI : AKUNTANSI
MODAL SAHAM
1. PENGERTIAN MODAL SAHAM
Saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau kepemilikan seseorang atau badan
dalam suatu perusahaan atau perseroan terbatas. Wujud saham adalah selembar kertas yang
menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan surat
berharga tersebut. Porsi kepemilikan ditentukan oleh seberapa besar penyertaan yang ditanamkan di
perusahaan tersebut.
Saham yang merupakan bukti pemilikan PT mempunyai beberapa hak sebagai berikut :
1) Hak untuk berpartisipasi dalam menentukan arah dan tujuan perusahaan yaitu melalui hak suara
dalam rapat pemegang saham.
2) Hak untuk memperoleh laba dari perusahaan dalam bentuk dividen yang dibagi oleh perusahaan.
3) Hak untuk membeli saham baru yang dikeluarkan perusahaan agar proporsi pemilikan saham
masing – masing pemegang saham dapat tidak berubah.
4) Hak untuk menerima pembagian aktiva perusahaan dalam hal perusahaan dilikuidasi.
Apabila perusaan itu mengeluarkan satu saham maka seluruh pemegang saham mempunyai
hak yang sama,tetapi bila saham yang dikeluarkan itu lebih dari satu jenis maka yang diberikan
kepada masing – masing jenis berbeda, tergantung pada kontrak pengeluaran saham yang disetujui.
Dalam akta pendirian perusahaan disebutkan jumlah lembar saham yang akan dikeluarkan,
jumlah yang sudah disetor dan nilai nominal saham adalah nilai yang tercantum dalam tiap – tiap
lembar saham,yaitu nilai yang ditetapkan untuk masing – masing lembar.
2. JENIS-JENIS SAHAM
Apabila perusahaan mengeluarkan satu macam saham maka saham – saham itu disebut saham
biasa (common stock). Apabila saham yang dikeluarkan itu 2 macam,yang satu adalah saham biasa
dan yang lain adalah saham prioritas (preferred stock).Berikut ini diuraikan mengenai masing –
masing jenis saham yaitu :
1. Saham biasa
Saham biasa adalah saham yang melunasinya dilakukan dalam urutan yang paling akhir dalam hal
perusahaan dilikuidasi, sehingga risikonya adalah yang paling besar. Karena risikonya besar,
biasanya jika usaha perusahaan berjalan dengan baik maka dividen saham biasa akan lebih besar
daripada saham prioritas.
2. Saham prioritas
Saham yang mempunyai beberapa kelebihan, biasanya dihubungkan dengan pembagian deviden dan
pembagian aktiva pada saat perusahaan dilikuidasi. Dalam hal pembagian deviden adalah bahwa
deviden yang dibagi pertama kali harus dibagikan untuk saham prioritas, kalau ada kelebihan baru
dibagikan kepada pemegang saham biasa.
Saham prioritas kumulatif: adalah saham prioritas yang devidennya setiap tahun harus
dibayarkan kepada pemegang saham. Jika dalam suatu tahun deviden tidak dapat dibayar,
maka pada tahun-tahun berikutnya deviden yang belum dibayar harus dilunasi lebih dulu,
sehingga dapat mengadakan pembagian deviden untuk saham biasa.
Saham prioritas tidak kumulatif: deviden tahun-tahun sebelumnya yang belum dibayar tidak
perlu dilunasi pada tahun-tahun berikutnya. Jika akan membayar deviden untuk saham biasa,
kewajibannya hanya membayar deviden saham prioritas untuk tahun tersebut.
Saham biasa yang pelunasannya jatuh pada urutan terakhir akan menerima jumlah
pengembalian sebesar sisa modal disetor yang masih ada. Dapat terjadi sisanya nol sehingga saham
biasa tidak memperoleh pengembalian.
Apabila keaadaan seperti yang disebutkan diatas diperkirakan akan berlangsung terus maka
lebih menguntungkan memiliki saham biasa dari pada saham prioritas karena saham biasa
mempunyai klaim yang tidak terbatas atas laba.
(a) Modal saham statuter atau modal saham yang diotorisasi yaitu : jumlah saham yang dapat
dikeluarkan sesuai dengan akte pendirian perusahaan.
(b) Modal saham yang beredar: jumlah saham yang sudah dijual (beredar).
(c) Modal saham belum beredar yaitu: jumlah saham yang sudah diotorisasi tetapi belum dijual.
(d) Treasury stock yaitu : modal saham yang sudah dijual dan sekarang dibeli kembali oleh
perusahaan.
(e) Modal saham dipesan: jumlah saham yang disisihkan karena sudah dipesan untuk dibeli.
Penjualan secara Tunai
Saham yang dijual secara tunai akan dicatat dengan mendebit akun (rekening) kas dan
mengkredit rekening (akun) modal saham. Selisih harga jual saham (perdana) dengan nilai
nominalnya akan dicatat dengan mengkredit rekening agio saham atau mendebit rekening disagio
saham. Jurnal untuk mencatat penjualan saham perdana adalah :
Kas Rp.xxxx
Disagio Saham Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Atau
Kas Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Agio Saham Rp.xxxx
Untuk pemesanan yang sudah melunasi harga saham maka sahamnya dikeluarkan. Pengeluaran
saham ini di catat dengan mendebit rekening modal saham dipesan dan mengkredit modal saham.
Jurnal untuk mencatat penjualan saham.
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Disagio saham Rp.xxxx
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Atau
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Agio saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penerimaan piutang :
Kas Rp.xxxx
Piutang pesanan saham Rp.xxxx
Jurnal untuk mencatat penyerahan saham :
Modal saham dipesan Rp.xxxx
Modal saham biasa/prioritas Rp.xxxx
Jurnalnya :
(b) Uang yang sudah diterima dikembalikan pada pemesan sesudah dikurangi biaya atau kerugian
penjualan kembali saham – saham tersebut.
Jurnalnya :
Jurnalnya :
Jurnalnya :
Agio Saham Rp.xxxx
Modal Saham Rp.xxxx
Metode Intelektual
Metode Proporsional
Bila harga pasar kedua jenis saham diketahui maka perhitungannya menggunakan metode
Proporsional. Namun apabila hanya harga salah satu jenis saham saja yang di ketahui maka di
gunakan metode Intelektual.
6. PERTUKARAN SAHAM DENGAN AKTIVA SELAIN KAS
kadang – kadang modal saham dikeluarkan dengan menerima aktiva (selain dari kas). Dalam
keadaan seperti ini besarnya jumlah yang akan di catat dalam rekening modal rekening aktiva
didasarkan pada yang lebih muda ditentukan dari :
PSAK No.21 paragraf 13 (f) menyatakan bahwa saham dicatat berdasarkan nilai wajar aktiva
bukan kas yang diterima (butir b). Apabila kedua penilaian diatas tidak dapat ditentukan,biaasanya
dilakukan terhadap aktiva yang diterima. Penilaian ini bisa juga dilakukan oleh pimpinan
perusahaan. Kecendrungan yang sering terjadi jika penilaian dilakukan oleh pimpinan perusahaan
aadalah menghindari adanya disagio saham,sehingga aktiva dan modal saham akan dicatat terlalu
besar maka modal saham itu disebut “watered”. Tetapi jika dicatat terlalu kecil maka neraca yang
disusun mengandung “cadangan rahasia”.
Kas Rp.xxxx
Disagio saham Rp.xxxx
Rekening giro saham akan di kredit maksimum sebesar disagio yang timbul dari penjualan
saham. Jika pungutan lebih besar dari pada disagio maka selisihnya akan dikreditkan kerekening
modal pungutan tambahan. Tetapi apabila penjualan saham dulunya tidak dibawah nominal maka
pungutan tadi semuanya akan dikreditkan kerekening modal pungutan tambahan.
PERUSAHAAN
Sebuah PT bisa membeli (akuisisi) perusahaan lain dan di gabungkan (merger) menjadi satu.
Pembelian ini dapat dibayar dengan saham dari PT tersebut. Jumlah saham akan dipakai untuk
pembayaran tergantung pada harga pasar saham tersebut dan juga harga pasar dari aktiva
perusahaan yang dibeli.
Kadang – kadang perusahaan yang diakuisisi dinilai lebih tinggi dari pada harga pasar
aktivanya,hal ini bisa disebabkan oleh beberapa hal,antara lain kemampuan perusahaan itu dalam
memperoleh laba. Selisih harga pasar aktiva yang diakuisisi dengan jumlah harga pembelian yang
disetujui dicatat sebagai goodwill.