Aset lancar
Kas dan setara kas 67,695,350 47,490,324 (20,205,026)
Investasi jangka panjang 1,200,000,000 1,715,000,000 515,000,000
Piutang usaha 8,497,922,298 12,187,673,240 3,689,750,942
Piutang lain-lain 65,000,000 107,900,000 42,900,000
Persediaan 1,808,167,030 2,721,278,700 913,111,670
Beban dibayar dimuka 40,000,000 80,000,000 40,000,000
Total aset lancar 11,678,784,678 16,859,342,264 5,180,557,586
Aset tetap
Harga perolehan 4,403,670,000 4,089,789,000 2,506,119,000
Akumulasi penyusutan 472,468,000 890,659,800 564,191,800
Nilai buku 3,931,202,000 3,199,129,200 1,941,927,200
70.15300756
142.9166667
143.4194479
166
150.4992987
200
144.3587045
92.87228607
81.377889
1.748570128
143.5134893
Indeks
ARP2.1
Periode
WP Per Audit Per Audit
Keterangan Kenaikan (Penurunan)
Ref. 31/12/2017 31/12/2018
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman bank dan cerukan 200,000,000 200,000,000 0
Utang usaha 1,068,203,500 1,278,926,100 210,722,600
Utang lain-lain 29,185,800 191,193,058 162,007,258
Utang pajak 133,753,747 652,137,645 518,383,898
Biaya yang masih harus dibayar 5,787,490 162,088,980 156,301,490
Utang bank 833,304,163 1,299,438,759 466,134,596
Utang sewa pembiayaan 30,720,000 -
Total kewajiban jangka pendek 2,300,954,700 3,783,784,542 1,482,829,842
EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp2.200.00 per saham 2,220,000,000 2,200,000,000 0
Saldo laba 3,219,772,334 6,674,924,978 3,455,152,644
Total ekuitas 5,439,772,334 8,894,924,978 3,455,152,644
100
119.7268217
655.0893174
847.5658885
2,800.67836
155.9381096
164.4441128
123.5570337
503.5839844
124.49997554
99.0990991
207.3104644
163.5164936
143.5133643
Indeks:
ARP2.2
Periode:
WF Per Audit
Keterangan Ref. 31/12/2017 Per Audit 31/12/2018
PT SUGUS Handy
Skedul:
Tanggal:
Prosedur Penelaahan Analitis Laba Rugi
Kenaikan (Penurunan)
Rp %
11,965,236,150 139
8,248,786,491 133
3,632,569,659
163
771,742,215 142
2,860,827,444 174
15,200,000 114
18,351,265 112
215,207,415 111
226,865,150 111
2,633,962,294 239
637,541,120 246
1,996,421,174 237
Diperiksa oleh: Indeks:
Kelompok 5 ARP2.3
Tanggal Periode
Mendapatkan representasi tertulis dari manajemen ( Hal 912)
No. : 13/II/2018
Hal : Representation Letter
Kepada Yth:
Kantor Akuntan Publik
Krisanti dan Rekan
Jl. Tanjung No. 2R
Jakarta
Dengan hormat,
Hal: Pernyataan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2018
Sehubungan dengan pemeriksaan Saudara atas laporan keuangan PT SUGUS untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2018, untuk tujuan
memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,
dan arus kas perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
(Standar Akuntansi Keuangan), dengan ini kami menegaskan kepada Saudara bahwa
sepanjang pengetahuan kami, pernyataan-pernyataan berikut yang diberikan pada saat
pemeriksaan Saudara berlangsung adalah benar.
A. Umum
Kami menyadari bahwa sebagai anggota manajemen perusahaan, kami bertanggung jawab
atas kewajaran penyajian dalam laporan keuangan mengenai posisi keuangan, hasil usaha,
perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia yang diterapkan secara konsisten.
Kami telah memberikan semua catatan dan data keuangan yang berhubungan dengan hal
tersebut kepada Saudara sehingga laporan keuangan yang kami sajikan dapat digunakan
untuk semua pihak yang berkepentingan dan kesimpulan yang akan diambil oleh masingmasing
pihak dalam pengambilan keputusan tidak akan saling bertentangan.
Tidak ada transaksi penting yang belum dibukukan secara benar dalam catatan pembukuan
yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Semua pengeluaran dalam tahun berjalan
telah mendapat persetujuan pejabat perusahaan yang berwenang dan dikeluarkan untuk
keperluan perusahaan.
Kami tidak mempunyai rencana ataupun tujuan yang dapat secara berarti memengaruhi
kewajaran nilai buku atau pengklasifikasian aset dan kewajiban.
Kami menyadari bahwa pemeriksaan Saudara dilakukan sesuai dengan Standar Profesional
Akuntan Publik dan terutama dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas laporan
keuangan perusahaan secara keseluruhan, dan karenanya pengujian yang Saudara lakukan
terhadap catatan-catatan pembukuan maupun prosedur pemeriksaan lainnya terbatas pada apa
yang Saudara anggap perlu untuk tujuan tersebut.
B. Aset
a. Piutang
1. Semua piutang per tanggal 31 Desember 2017 dan 2018 telah dicatat dan
disajikan dalam laporan keuangan sebagaimana mestinya dan merupakan tagihantagihan
yang sah terhadap debitur-debitur yang bersangkutan yang belum
diterima pembayarannya pada tanggal neraca/laporan posisi keuangan.
2. Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu tetapi langsung
membebankan ke akun laba rugi atas piutang yang benar-benar tak tertagih.
3. Tidak ada piutang yang dijadikan jaminan kepada pihak bank dan pihak ketiga
lainnya.
b. Persediaan
1. Perhitungan fisik terhadap persediaan perusahaan telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan disaksikan oleh Akuntan Publik.
Saldo persediaan telah disesuaikan setelah diadakan pisah batas (cut-off) atas
persediaan yang diterima maupun dikirimkan.
2. Persediaan yang dilaporkan seluruhnya merupakan barang milik perusahaan,
tidak ada barang milik orang/perusahaan lain yang dilaporkan dalam saldo
persediaan perusahaan.
3. Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dengan menerapkan metode
“masuk-pertama keluar-pertama” (First-In First-Out–FIFO) untuk persediaan
barang.
Persediaan barang dalam proses (WIP) dinilai berdasarkan tahap-tahap penyelesaian
dalam proses produksinya. Penilaian persediaan tersebut didasarkan atas taksiran
taksiran ekuivalen unit selesai dari WIP dari masing-masing tahap proses produksi
yang bersangkutan.
c. Investasi dalam Bentuk Saham
Semua penyertaan dalam bentuk saham yang mencakup 20% atau lebih yang dimiliki
perusahaan per 31 Desember 2018 telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan
keuangan berdasarkan metode ekuitas.
d. Aset Tetap
Perusahaan menyusutkan aset tetapnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Seluruh aset tetap milik perusahaan per 31 Desember 2017 dan 2018 telah dicatat dan
dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan harga perolehannya.
e. Aset Lainnya
Seluruh aset lainnya perusahaan telah dicatat dan dilaporkan sebagaimana mestinya.
C. Kewajiban
a. Kewajiban Jangka Pendek
Semua kewajiban jangka pendek perusahaan kepada para kreditur lainnya per tanggal
neraca telah dicatat dan dilaporkan secara semestinya dalam laporan keuangan.
Pada tanggal neraca tidak ada pelanggaran hukum atau peraturan yang belum
diselesaikan mengenai garansi, perjanjian kredit atau perjanjian lainnya yang
pengaruhnya harus dipertimbangkan untuk diungkapkan di dalam laporan keuangan
atau sebagai dasar untuk pencatatan suatu kerugian bersyarat.
Semua kewajiban pajak dan biaya yang belum ditagih pada tanggal neraca telah
diperhitungkan, dicatat, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Semua kewajiban jangka panjang pada tanggal neraca telah dicatat dan dilaporkan
sesuai dengan kenyataan yang ada dalam laporan keuangan.
D. Ekuitas
Ekuitas yang terdiri atas modal disetor dan saldo laba telah dicatat dan dilaporkan
sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.
E. Pendapatan, Beban, dan Laba Rugi
Seluruh pendapatan dari kegiatan usaha maupun dari sumber-sumber lainnya telah
dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan dengan menerapkan prinsip pisah batas
secara semestinya.
Penjualan diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pembeli.
Beban pokok penjualan, beban pegawai, beban bunga, dan seluruh beban lainnya telah
dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan secara semestinya.
Taksiran beban pajak penghasilan telah dihitung atas dasar taksiran laba kena pajak, dan
telah diperhitungkan dalam menetapkan laba neto perusahaan untuk periode-periode
sampai dengan tanggal neraca/laporan posisi keuangan.
F. Ikatan Bersyarat setelah Tanggal Neraca
Semua ikatan bersyarat dan komitmen perusahaan yang penting, yang terjadi sampai
dengan tanggal laporan akuntan telah dilaporkan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan.
G. Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca
Semua peristiwa penting setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan
telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
H. Hal-Hal Penting Lainnya
1. Seluruh hasil/risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham
perusahaan sampai dengan tanggal laporan akuntan telah diperlihatkan/disampaikan
kepada akuntan publik perusahaan.
2. Sampai dengan tanggal laporan akuntan publik tidak ada persengketaan yang
berhubungan dengan transaksi usaha, perjanjian pinjaman, dan lainnya.
3. Tidak ada tuduhan-tuduhan yang timbul karena pelanggaran undang-undang dan
peraturan-peraturan pemerintah yang menimbulkan pengaruh yang besar terhadap
posisi keuangan maupun hasil usaha perusahaan selama periode laporan akuntan
sampai dengan tanggal laporan akuntan.
4. Seluruh transaksi perusahaan dengan pihak luar selama periode keuangan sampai
dengan tanggal laporan akuntan dilaksanakan secara wajar serta tidak ada pejabat
perusahaan yang mempunyai kepentingan langsung di dalam perusahaan lain yang
mengadakan transaksi dengan perusahaan.
5. Semua catatan akuntansi dan keuangan perusahaan telah diperlihatkan kepada
akuntan publik perusahaan dan tidak ada yang disembunyikan.
6. Tidak ada transaksi lain dengan pihak-pihak yang berhubungan kecuali yang telah
diungkapkan dalam laporan keuangan.
7. Tidak ada kecurangan maupun ketidakberesan yang dijumpai selama periode laporan
keuangan sampai dengan tanggal laporan akuntan.
Demikianlah pernyataan kami, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.
PT SUGUS
Diestri
Direktur Utama
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
31-Dec-18
PT SUGUS
Nomor: 028/ADM-DIR/III/2018
Kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Diestri
Alamat Kantor: Jl. Danau No. 89 Bekasi
Telepon : 021-2951111
Jabatan : Direktur Utama
Nama : Daniel
Alamat : Jl. Danau No. 89 Bekasi
Jabatan : Manajer Akuntansi dan Keuangan
Untuk dan atas nama PT SUGUS menyatakan bahwa:
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT
SUGUS;
2. Laporan keuangan PT SUGUS tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP);
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT SUGUS telah dimuat secara lengkap
dan benar;
b. Laporan keuangan PT SUGUS tidak mengandung informasi atau fakta material
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan atau fakta material;
c. Semua dokumen transaksi, catatan keuangan dan pembukuan serta dokumen
pendukung yang telah lengkap disusun dan disimpan oleh PT SUGUS sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal, pencegahan dan
penanggulangan kecurangan, serta kepatuhan terhadap peraturan perundanganundangan
yang relevan bagi PT SUGUS.
NERACA
31 DESEMBER 2018
(Dinyatakan dalam rupiah)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2018 2017
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang cerukan 200,000,000 200,000,000
Utang usaha - Pihak ketiga 1,278,926,100 1,068,203,500
Utang lain-lain 191,193,058 29,185,800
Utang pajak 652,137,645 133,753,747
Biaya yang masih harus dibayar 162,088,980 5,787,490
Utang sewa pembiayaan - 30,720,000
Utang bank jangka panjang jatuh
tempo satu tahun 1,299,438,759 833,304,163
EKUITAS
Modal saham 2,220,000,000 2,220,000,000
Saldo laba 6,674,924,978 3,219,772,334
JUMLAH EKUITAS 8,894,924,978 5,439,772,334
Transaksi non-kas
Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
PT SUGUS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2018 DAN 2017
1. UMUM
PT Sugus didirikan berdasarkan akte notaris James, SH pada tanggal 23 April 2011. Akte
pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkeh) Republik Indonesia dengan
surat keputusan No. C2-11.462.HT.01.01.TH2011 tanggal 28 April 2011.
Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi antara lain usaha dalam bidang industri farmasi. Perusahaan memulai operasi
komersial pada 1 Oktober 2011.
Perusahaan berkedudukan di Indonesia, kantor dan pabrik berlokasi di Jl. Danau No.
89, Bekasi, Jawa Barat.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan komisaris dan direksi perusahaan
adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Bapak Emil
Komisaris-komisaris : Bapak Edson
Ibu Melinda
Presiden Direktur : Ibu Diestri
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING YANG DITERAPKAN
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Perusahaan menetapkan SAK-ETAP sebagai basis penyusunan laporan keuangan dan
penentuan kebijakan akuntansi penting yang diterpakan untuk mengakui dan mengukur
transaksi dan peristiwa yang relevan dengan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Perusahaan menyajikan laporan
laba rugi dan laporan perubahan ekuitas scara tersendiri.
Laporan keuangan disusun berdasarkan basis kesinambungan usaha dan biaya historis.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas yang
disusun berdasarkan basis kas.
Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas
entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas
pendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu
dan merupakan bagian yang terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut
termasuk komponen kas dan setara kas. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan metode langsung.
b. Mata Uang Pelaporan, Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan yang digunakan oleh entitas adalah mata uang rupiah, sekaligus sebagai
mata uang fungsional. Semua jumlah-jumlah transaksi dan saldo akun disajikan dalam
rupiah.
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Sedangkan transaksi
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs tunai (spot rate) pada saat
terjadinya transaksi.
Pada tanggal pelaporan, saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dibebankan atau dikreditkan pada laporan
laba rugi tahun berjalan.
c. Pendapatan dan Beban
Pendapatan dicatat sebesar nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus
diterima secara bruto, tidak termasuk diskon penjualan dan potongan volume. Jumlah yang
menjadi bagian pihak ketiga seperti pajak pertambahan nilai dikeluarkan dari pendapatan.
Jika terjadi pembayaran tangguh, maka entitas mengakui pendapatan sebesar nilai wajar yaitu
sebagai nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan yang ditentukan berdasarkan tingkat
bunga terkait (imputed interest rate).
Pendapatan terdiri dari penjualan barang. Penjualan barang diakui ketika semua kondisi
berikut telah terpenui, yaitu:
a) Risiko dan manfaat signifikansi terkait dengan barang tersebut telah dialihkan kepada
pembeli;
b) Perusahaan tidak mempertahankan atau meneruskan keterlibatan manajerial sampai
kepada tingkat di mana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol
efektif atas barang yang terjual
Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi
likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Kas dan deposito berjangka yyang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai “Aset yang
dibatasi penggunaannya” yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo yaitu pada
saat selesai pembatasan penggunaannya.
g. Investasi pada Efek Tertentu
Investasi pada efek tertentu diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki untuk diperdagangkan
(trading). Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh.
Perusahaan menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan.
Investasi pada efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat
diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dicatat pada laporan laba rugi.
Harga pokok efek yang dijual dengan metode rata-rata tertimbang.
Efek yang diperdagangkan, diperjualbelikan pada pasar yang aktif dan dinilai
berdasarkan harga pasar pada saat penutupan perdagangan pada tanggal 31 Desember denga
mengacu pada kutipan harga di bursa saham.
Efek yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar karena investasi tersebut
diharapkan dapat direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Dalam laporan arus kas, kas yang diperoleh dan (digunakan untuk) efek yang diperdagangkan
disajikan dalam aktivitas operasi sebagai bagian dari perusahaan modal kerja. Dalam laporan
laba rugi, perubahan nilai wajar efek yang diperdagangkan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan operasional lainnya.
h. Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto tanpa dikurangi dengan penurunan nilai yang
dibentuk sebesar estimasi penyisihan piutang tak tertagih. Piutang usaha disajikan menurut
piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang pihak ketiga.
i. Persediaan
Persediaan dinyatakan dengan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah.
Penilaian biaya ditentukan berdasarkan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP).
Nilai realisasi bersih ditentukan sebesar harga jual dikurangi dengan biaya untuk
menyelesaikan dan menjual. Entitas mengakui kerugian penurunan nilai ketika nilai realisasi
bersih lebih rendah daripada biaya perolehan dengan membentuk penyisihan untuk
penurunan nilai persediaan.
j. Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian dalam joint venture.
Perusahaan mencatat investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode biaya
(costmethod). Dalam metode ekuitas perusahaan mengakui bagian laba atau rugi pada entitas
anak sesuai dengan porsi kepemilikan dalam laporan laba rugi. Dividen yang diterima dari
entitas asosiasi diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi.
k. Aset Tetap
Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai. Biaya perolehan meliputi harga beli aset tetap termasuk biaya. Biaya yang
dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang siap digunakan
serta estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan biaya restorasi
relokasi. Pajak-pajak yang dikreditkan dan semua diskon dikurangkan dalam menentukan
biaya perolehan revaluasi aset tetap tidak diperkenankan, kecuali dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah. Penyusutan dimulai pada saat aset telah tersedia untuk digunakan dan
berhenti ketika aset tetap dihapuskan. Penyusutan tidak berhenti ketika aset tidak digunakan.
Penyusutan diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi, kecuali memenuhi syarat untuk
dikapitalisasi sebagai perolehan suatu aset berdasarkan SAK-ETAP.
Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 10
Kendaraan bermotor 5
Peralatan kantor 5
Pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada
saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat
ekonomis di masa yang akan datang bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau
peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset
tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada
operasi tahun berjalan.
l. Sewa
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara
substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai
sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko
kepemilikan aset. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.
1. KAS DAN SETARA KAS
2018 2017
Kas besar 3,000,000 8,000,000
Kas kecil 1,650,000 2,000,000
Bank CAB 24,391,410 57,000,000
Bank LOPPO 7,092,640 695,350
Jumlah 36,134,050 67,695,350
3. INVESTASI SAHAM
2018 2017
Saham yang diperdagangkan -
PT Gudang, Jakarta - -
PT Garam, Jakarta 105,000,000
Jumlah 105,000,000
4. PIUTANG USAHA
2018 2017
Piutang usaha pada pihak ketiga 12,187,673,240 8,497,922,298
5. PERSEDIAAN
2018 2017
Barang jadi 1,762,171,000 1,134,315,235
Barang dalam proses 305,107,800 334,980,300
Bahan baku 527,156,300 202,045,300
Bahan pembantu 126,843,600 136,826,195
Jumlah 2,721,278,700 1,808,167,030
PT Pooh Jakarta 10
PT Piglet Jakarta 30
Jumlah
7. ASET TETAP
Nilai Perolehan
Saldo awal Penambahan
Tanah 2,000,000,000 -
Bangunan 1,350,000,000 1,600,000,000
Mesin dan peralatan 420,000,000 400,000,000
Kendaraan 550,279,000 400,629,000
Peralatan kantor 83,391,000 106,490,000
Akumulasi Penyusutan
Saldo awal Penambahan
Tanah - -
Bangunan 135,000,000 147,500,000
Mesin dan peralatan 84,000,000 62,000,000
Kendaraan 220,111,600 300,237,400
Peralatan kantor 33,356,400 54,454,400
Nilai Buku
2018 2017
Tanah 2,000,000,000 2,000,000,000
Bangunan 2,667,500,000 1,215,000,000
Mesin dan peralatan 674,000,000 336,000,000
Kendaraan 430,559,000 330,167,400
Peralatan kantor 101,070,200 50,034,600
8. UTANG USAHA
2018 2017
Utang usaha pada pihak ketiga 1,278,926,100 1,068,203,500
9. PERPAJAKAN
1. Utang pajak terdiri dari:
2018 2017
PPh Pasal 21 19,884,109 6,977,923
PPh Pasal 23 3,127,273 -
PPh Pasal 25 1,562,894,690 110,881,200
PPh Pasal 29 - -
Pajak pertambahan nilai 47,806,503 15,894,624
Jumlah 1,633,672,575 133,753,747
Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut
Akuntansi Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian,
bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Audit yang meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibut oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan
dasar memadai untuk menyatakan pendapat.
Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang materia, posisi keuangan PT Sugus tangga 31 Desember
2017 dan 2018, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik.
Kami telah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan PT Sugus untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 dan telah mengeluaran laporan
pemeriksaan tertanggal 30 Maret 2019.
Sebagai bagian dari pemeriksaan tersebut, kami telah melakukan studi dan evaluasi
terhadap pengendalian internal perusahaan, seperti yang diharuskan dalam Standar
Profesional Akuntansi Publik. Tujuannya adalah untuk menentukan sifat dan luasnya
ruang lingkup pemeriksaan serta jenis auditor yang harus dilakukan.
Untuk tercapainya pengendalian internal yang lebih baik lagi, berikut ini kami
sampaikan beberapa kelemahan dalam pengendalian internal perusahaan beserta
saran perbaikannya.
1. Anggaran
Dengan demikian, setiap saat bisa dimonitor apakah ada kegiatan yang menyimpang
dari rencana dan jika ada, bisa segera diambil tindakan untuk mengatasi
penyimpangan tersebut.
Pada akhir periode bisa dibuat perbandingan anatara anggaran dengan aktual dan
dianalisis varian yang terjadi, dan bisa diketahui bagian mana yang bekerja secara
efisien dan bagian mana yang tidak efesien.
Komentar Manajemen:
Kami akan mencoba menggunakan sistem anggaran di tahun 2019.
2. Auditor Internal
Perusahaan belum memiliki auditor internal yang mempunyai tanggung jawab atas
penyediaan informasi mengenai cukup dn efektifnya suatu pengendalian internal dan
mutu pekerjaan organisasi perusahaan.
Kami sarankan agar perusahaan mempunyai bagian audit internal untuk membantu
setiap anggota oeganisasi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara
efektif, serta menydiakan analisis-analisis., penelitian-penelitian, rekomendasi,
nasihat, dan informasi mengenai kegiatan objek yang diperiksa.
Juga untuk memeriksa ketelitian dan keandalan data, informasi akuntansi yang
dihasilkan bagian akuntansi, serta memeriksa apakah kebijaksanaan yang telah
ditetapkan manajemen sudah ditaati oleh setiap bagian.
Komentar Manajemen:
Tahun 2019 akan diadakan bagian audit internal, jika memungkinkan.
3. Uang Kas
Dari hasil perhitungan kas terdapat selisih antara kas secara fisik dengan dibuku kasir,
hal ini disebabkan karena adanya uang milik PT Pelita (Perusahaan afiliasi) tergabung
dengan PT Sugus.
Kami menyarankan agar lebih baik kedua tugas tersebut dipegang oleh dua orang
secara terpisah dan perusahaan dapat melakukan perhitungan kas setiap bulan
secara konsisten untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.
4. Penagihan Piutang
Pemberitahuan bahwa piutang telah dilunasi hanya dilakukan secara lisan oleh kasir
kepada bagian administrasi piutang karena bukti penerimaan bank (BPnB) dan Daftar
Piutang Ditagih (DPD) diserahkan langsung ke bagian akuntansi. Akibatnya bagian
administrasi piutang mempunyai informasi yang kurang update terhadap tagihan
langganan.
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.
Kami sarankan agar perusahaan mengirimkan laporan akun bulanan kepada masing-
masing pelanggan agar piutang yang tercatat di pembukuan perusahaan
menggambarkan tagihan yang sesungguhnya kepada masing-masing pelanggan.
Komentar Manajemen:
Setuju, tahun 2019 kami akan menugaskan bagian auditor internal untuk
mengirimkan monthly statement of account.
6. Perangkapan Tugas
Kami melihat adanya perangkapan tugas, seperti salesman yang merangkap sebagai
pengirim barang dan kasir kas besar yang merangkap kasir kas kecil juga.
Untuk menceah terjadinya kecurangan antara salesman dan kasir, karena adanya
perangkapan tugas tersebut, kami sarankan agar tugas pengiriman barang dilakukan
oleh petugas yang terpisah dari petugas yang menjual demikian juga untuk kasir.
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.
8. Prosedur Pembelian
Dalam melakukan pembelian, bagian pembelian tidak melakukan seleksi pemasok.
Akibatnya, perusahaan tidak memiliki harga yang kompetitif dan tidak bisa
membandingkan kwalitas barang yang diproleh apakah sudah bagus atau belum.
Selian itu, pada saat bagian gudang menerima barang, tidak langsung dicocokkan
dengan Order Pembelian, Surat Permintaan Bahan dan Laporan Pembelian.
Akibatnya ada kemungkinan barang yang diminta tidak sama dengan barang yang
diterima.
Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.
Pada waktu pemeriksaan fisik persediaan, kami melihat bahwa penyimpaan barang
kurang teratur. Banyak barang yang berlainan jenisnya, sehingga mempersulit
perhitungan persediaan.
Kami sarankan agar barang disimpan secara teratur, jangan tercampur aduk, agar
perhitungan fisik bisa mendapat hasil yang akurat.
Komentar Manajemen:
Hal tersebut terjadi karena luas gudang tidak seimbang dengan jumlah barang, akan
kami usahakan untuk memperluas gudang.
Surat komentar ini ditujukan hanya untuk memberikan informasi kepada pihak
manajemen perusahaan, dan bukan untuk disajikan kepda pihak-pihak diluar
perusahaan, untuk mencegah kemungkinan timbulnya salah pengertian dari pihak-
pihak yang kurang memahami mengenai tujuan dan keterbatasan dari suatu
pengendalian internal dan evaluasi serta uji yang kami lakukan atas pengendalian
internal tersebut.
Seandainya ada hal yang kurang jelas atau memerlukan penjelasan lebih lanjut, kami
bersedia untuk mendiskusikan hal tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada
manajemen dan seluruh staf perusahaan yang telah memberikan banyak dan kerja
sama yang baik selama pelaksanaan audit.