Anda di halaman 1dari 35

PT SUGUS

DAFTAR JURNAL KOREKSI DAN REKLASIFIKASI


TAHUN 2018
No. Keterangan Debet (Rp) Kredit (Rp)
1 Penjualan 11,000,000
Piutang usaha 11,000,000
2 Piutang usaha 198,000,000
Penjualan 198,000,000
3 Piutang lain-lain (giro) 10,000,000
Utang lain-lain 10,000,000
4 Piutang lain-lain (giro) 11,000,000
Utang lain-lain 11,000,000
5 Piutang lain-lain (giro) 1,500,000
Utang lain-lain 1,500,000
6 Retur penjualan 22,000,000
Piutang usaha 22,000,000
7 Piutang usaha (PT Zebra Pratama) 15,000,000
Piutang usaha (PT Lestari) 15,000,000
8 Piutang lain-lain (giro) 400,000
Utang lain-lain 400,000
9 Beban piutang tak tertagih 11,000,000
Piutang usaha 11,000,000
10 Beban lain-lain 15,000,000
Piutang usaha (TEMPO) 15,000,000
11 Barang konsinyasi 31,820,000
Persediaan bahan baku 31,820,000
12 Beban lain-lain 15,910,000
Persediaan bahan baku 15,910,000
13 Beban gaji 15,000,000
Utang gaji 15,000,000
14 Rugi kehilangan persediaan 1,350,000
Persediaan bahan baku 1,350,000
15 Utang dagang 8,000,000
Persediaan bahan baku 8,000,000
16 Beban lain-lain 11,000,000
Persediaan bahan baku 11,000,000
17 Barang dalam proses 15,000,000
Upah langsung 15,000,000
18 Utang dagang 8,800,000
Persediaan bahan baku 8,800,000
19 Piutang lain-lain 200,000
Beban lain-lain 150,000
Kas kecil 350,000
20 Piutang usaha (PT Pelita) 6,000,000
Kas 6,000,000
21 Utang usaha 2,000,000
Kas 2,000,000
22 Kas 75,226
Pendapatan lain-lain 75,226
23 Kas 5,500,000
Piutang usaha 5,500,000
24 Kas 2,000,000
Piutang usaha 2,000,000
25 Kas 3,750,000
Piutang usaha 3,750,000
26 Piutang usaha 3,350,000
Kas 3,350,000
27 Beban administrasi 5,000
Beban cek 18,000
Kas 23,000
28 Piutang usaha 37,500,000
Kas 37,500,000
29 Kas 156,500
Pendapatan lain-lain 156,500
30 Kas 11,000,000
Piutang usaha 11,000,000
31 Kas 10,600,000
Piutang usaha 10,600,000
32 Beban administrasi 25,000
Kas 25,000
33 Piutang usaha 2,200,000
Kas 2,200,000
34 Piutang usaha 990,000
Kas 990,000
35 Investasi pada saham 25,200,000
Bank CAB 25,200,000
36 Investasi pada saham 200,000,000
Bank CAB 200,000,000
37 Piutang lain-lain 20,000,000
Pendapatan lain-lain 20,000,000
38 Piutang lain-lain 16,000,000
Pendapatan lain-lain 16,000,000
39 Bangunan dan prasarana 1,500,000,000
Bangunan dalam pelaksanaan 1,500,000,000
Beban penyusutan - Truk Nissan
40 16,000,000
(lama)
Akumulasi penyusutan - Truk Nissan
16,000,000
(lama)
Kendaraan bermotor - Truk Colt
41
Mitsubishi (baru) 59,371,000
Rugi aset tetap 4,629,000
Akumulasi penyusutan - Truk Nissan
(lama) 16,000,000
Kendaraan bermotor - truk Nissan
(lama) 80,000,000
Akumulasi penyusutan - Truk Colt
42
Mitsubishi (baru) 30,000,000
Beban penyusutan - Truk Colt
Mitsubishi (baru) 30,000,000
Peralatan kantor - Komputer pentium
dan printer dari korea 96,600,000
PPN Masukan 9,660,000
Pajak dibayar dimuka - 22 2,415,000
Beban lainnya 9,890,000
Bank Loppo 118,565,000
43 Beban penyusutan - Peralatan kantor 23,713,000
Akumulasi penyusutan - Peralatan
kantor 23,713,000
44 Aset tetap sewa pembiayaan 132,019,000
Utang sewa pembiayaan - Jangka
panjang 132,019,000
Utang sewa pembiayaan - Jangka
45
panjang 16,000,000
Beban bunga 4,663,500
Beban sewa pembiayaan 20,663,500
46 Beban penyusutan - Peralatan kantor 1,600,000
Akumulasi penyusutan - Peralatan
kantor 1,600,000
47 Kas 3,500,000
Peralatan kantor 1,400,000
Laba aset tetap 2,100,000
Utang sewa pembiayaan - Jangka
48 panjang 24,000,000
Utang sewa pembiayaan - Jangka
pendek 24,000,000
49 Aset tetap pembiayaan 3,520,000
Utang sewa pembiayaan - Jangka
panjang 3,520,000
Utang sewa pembiayaan - Jangka
50 panjang 82,500,000
Utang sewa pembiayaan - Jangka
pendek 82,500,000
51 Beban PPh 21 19,877,000
Beban lain-lain 19,877,000
52 Beban lain-lain 60,000,000
Beban perjalanan dan akomodasi 60,000,000
53 Representase dan jamuan 4,500,000
Perlengkapan kantor 4,500,000
54 Representase dan jamuan 20,000,000
Pendapatan lain-lain 20,000,000
55 Sewa dibayar dimuka 2,727,723
Utang PPh 23 2,727,723
56 Utang PPh 25 800,000
Pajak dibayar dimuka 800,000
57 Utang PPh 21 8,724,250
Beban PPh 21 8,724,250
58 Beban PPh 23 400,000
Utang PPh 23 400,000
59 Beban PPh 25/29 580,627,892
Utang PPh 29 535,627,892
Uang muka PPh 25 45,000,000
Keterangan WP Per Audit Per Audit Kenaikan (Penurunan)
Ref. 31/12/2017 31/12/2018
Aset Rp

Aset lancar
Kas dan setara kas 67,695,350 47,490,324 (20,205,026)
Investasi jangka panjang 1,200,000,000 1,715,000,000 515,000,000
Piutang usaha 8,497,922,298 12,187,673,240 3,689,750,942
Piutang lain-lain 65,000,000 107,900,000 42,900,000
Persediaan 1,808,167,030 2,721,278,700 913,111,670
Beban dibayar dimuka 40,000,000 80,000,000 40,000,000
Total aset lancar 11,678,784,678 16,859,342,264 5,180,557,586

Investasi pada entitas asosiasi - 422,500,000 422,500,000

Aset tetap
Harga perolehan 4,403,670,000 4,089,789,000 2,506,119,000
Akumulasi penyusutan 472,468,000 890,659,800 564,191,800
Nilai buku 3,931,202,000 3,199,129,200 1,941,927,200

Aset lainnya 386,573,000 6,759,500 (379,813,500)

Total aset 15,996,559,678 22,957,220,694 6,960,661,286


15,996,559,678

Dibuat oleh: Diperiksa oleh:


Klien

PT SUGUS Handy Kelompok 5


Skedul:

Prosedur Penelaahan Analitis Neraca Tanggal Tanggal:


Kenaikan (Penurunan)

70.15300756
142.9166667
143.4194479
166
150.4992987
200
144.3587045

92.87228607

81.377889

1.748570128

143.5134893

Indeks

ARP2.1

Periode
WP Per Audit Per Audit
Keterangan Kenaikan (Penurunan)
Ref. 31/12/2017 31/12/2018
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Rp
Kewajiban jangka pendek
Pinjaman bank dan cerukan 200,000,000 200,000,000 0
Utang usaha 1,068,203,500 1,278,926,100 210,722,600
Utang lain-lain 29,185,800 191,193,058 162,007,258
Utang pajak 133,753,747 652,137,645 518,383,898
Biaya yang masih harus dibayar 5,787,490 162,088,980 156,301,490
Utang bank 833,304,163 1,299,438,759 466,134,596
Utang sewa pembiayaan 30,720,000 -
Total kewajiban jangka pendek 2,300,954,700 3,783,784,542 1,482,829,842

Kewajiban jangka panjang


Utang bank 8,235,352,644 10,175,357,444 1,940,004,800
Utang sewa pembiayaan 20,480,000 103,134,000 82,654,000
Total kewajiban jangka panjang 8,255,832,644 10,278,491,444 2,022,658,800

EKUITAS
Modal saham - nilai nominal
Rp2.200.00 per saham 2,220,000,000 2,200,000,000 0
Saldo laba 3,219,772,334 6,674,924,978 3,455,152,644
Total ekuitas 5,439,772,334 8,894,924,978 3,455,152,644

Total kewajiban dan ekuitas 15,996,559,678 22,957,200,964 6,960,641,286

Klien Dibuat oleh: Diperiksa oleh:

PT SUGUS Handy Kelompok 5


Skedul: Tanggal Tanggal

Prosedur Penelaahan Analitis Neraca


Kenaikan (Penurunan)
%

100
119.7268217
655.0893174
847.5658885
2,800.67836
155.9381096

164.4441128

123.5570337
503.5839844
124.49997554

99.0990991
207.3104644
163.5164936

143.5133643

Indeks:

ARP2.2
Periode:
WF Per Audit
Keterangan Ref. 31/12/2017 Per Audit 31/12/2018

PENJUALAN - NETO 30,621,597,850 42,586,834,000

BEBAN POKOK PENJUALAN 24,883,531,468 33,132,317,959

LABA BRUTO 5,738,066,382 9,454,516,041

BEBAN USAHA 1,858,952,040 2,630,694,255

LABA USAHA 3,879,114,342 6,739,941,786

PENDAPATAN DAN BEBAN LAIN-LAIN


Laba/rugi aset tetap - 2,500,000
Laba/rugi valuta asing 105,300,600 120,500,600
Pendapatan bunga (8,654,500) 9,696,765
Beban bunga 1,886,400,000 2,101,607,415

BEBAN LAIN-LAIN - NETO 1,983,046,100 2,209,911,250

LABA SEBELUM PAJAK 1,896,068,242 4,530,030,536

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 437,336,772 1,074,877,892

LABA NETO 1,458,731,470 3,455,152,644


Klien Dibuat oleh:

PT SUGUS Handy
Skedul:
Tanggal:
Prosedur Penelaahan Analitis Laba Rugi
Kenaikan (Penurunan)

Rp %
11,965,236,150 139

8,248,786,491 133

3,632,569,659
163
771,742,215 142

2,860,827,444 174

15,200,000 114
18,351,265 112
215,207,415 111

226,865,150 111

2,633,962,294 239

637,541,120 246

1,996,421,174 237
Diperiksa oleh: Indeks:

Kelompok 5 ARP2.3

Tanggal Periode
Mendapatkan representasi tertulis dari manajemen ( Hal 912)
No. : 13/II/2018
Hal : Representation Letter
Kepada Yth:
Kantor Akuntan Publik
Krisanti dan Rekan
Jl. Tanjung No. 2R
Jakarta
Dengan hormat,
Hal: Pernyataan laporan keuangan untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember
2017 dan 2018
Sehubungan dengan pemeriksaan Saudara atas laporan keuangan PT SUGUS untuk tahun
buku yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2017 dan 2018, untuk tujuan
memberikan pendapat mengenai kewajaran posisi keuangan, hasil usaha, perubahan ekuitas,
dan arus kas perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia
(Standar Akuntansi Keuangan), dengan ini kami menegaskan kepada Saudara bahwa
sepanjang pengetahuan kami, pernyataan-pernyataan berikut yang diberikan pada saat
pemeriksaan Saudara berlangsung adalah benar.
A. Umum
Kami menyadari bahwa sebagai anggota manajemen perusahaan, kami bertanggung jawab
atas kewajaran penyajian dalam laporan keuangan mengenai posisi keuangan, hasil usaha,
perubahan ekuitas, dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia yang diterapkan secara konsisten.
Kami telah memberikan semua catatan dan data keuangan yang berhubungan dengan hal
tersebut kepada Saudara sehingga laporan keuangan yang kami sajikan dapat digunakan
untuk semua pihak yang berkepentingan dan kesimpulan yang akan diambil oleh masingmasing
pihak dalam pengambilan keputusan tidak akan saling bertentangan.
Tidak ada transaksi penting yang belum dibukukan secara benar dalam catatan pembukuan
yang menjadi dasar penyusunan laporan keuangan. Semua pengeluaran dalam tahun berjalan
telah mendapat persetujuan pejabat perusahaan yang berwenang dan dikeluarkan untuk
keperluan perusahaan.
Kami tidak mempunyai rencana ataupun tujuan yang dapat secara berarti memengaruhi
kewajaran nilai buku atau pengklasifikasian aset dan kewajiban.
Kami menyadari bahwa pemeriksaan Saudara dilakukan sesuai dengan Standar Profesional
Akuntan Publik dan terutama dimaksudkan untuk memberikan pendapat atas laporan
keuangan perusahaan secara keseluruhan, dan karenanya pengujian yang Saudara lakukan
terhadap catatan-catatan pembukuan maupun prosedur pemeriksaan lainnya terbatas pada apa
yang Saudara anggap perlu untuk tujuan tersebut.
B. Aset
a. Piutang
1. Semua piutang per tanggal 31 Desember 2017 dan 2018 telah dicatat dan
disajikan dalam laporan keuangan sebagaimana mestinya dan merupakan tagihantagihan
yang sah terhadap debitur-debitur yang bersangkutan yang belum
diterima pembayarannya pada tanggal neraca/laporan posisi keuangan.
2. Perusahaan tidak membuat penyisihan piutang ragu-ragu tetapi langsung
membebankan ke akun laba rugi atas piutang yang benar-benar tak tertagih.
3. Tidak ada piutang yang dijadikan jaminan kepada pihak bank dan pihak ketiga
lainnya.
b. Persediaan
1. Perhitungan fisik terhadap persediaan perusahaan telah dilaksanakan
sebagaimana mestinya dengan disaksikan oleh Akuntan Publik.
Saldo persediaan telah disesuaikan setelah diadakan pisah batas (cut-off) atas
persediaan yang diterima maupun dikirimkan.
2. Persediaan yang dilaporkan seluruhnya merupakan barang milik perusahaan,
tidak ada barang milik orang/perusahaan lain yang dilaporkan dalam saldo
persediaan perusahaan.
3. Persediaan dinilai berdasarkan harga perolehan dengan menerapkan metode
“masuk-pertama keluar-pertama” (First-In First-Out–FIFO) untuk persediaan
barang.
Persediaan barang dalam proses (WIP) dinilai berdasarkan tahap-tahap penyelesaian
dalam proses produksinya. Penilaian persediaan tersebut didasarkan atas taksiran
taksiran ekuivalen unit selesai dari WIP dari masing-masing tahap proses produksi
yang bersangkutan.
c. Investasi dalam Bentuk Saham
Semua penyertaan dalam bentuk saham yang mencakup 20% atau lebih yang dimiliki
perusahaan per 31 Desember 2018 telah dicatat dan dilaporkan dalam laporan
keuangan berdasarkan metode ekuitas.
d. Aset Tetap
Perusahaan menyusutkan aset tetapnya dengan menggunakan metode garis lurus.
Seluruh aset tetap milik perusahaan per 31 Desember 2017 dan 2018 telah dicatat dan
dilaporkan dalam laporan keuangan berdasarkan harga perolehannya.
e. Aset Lainnya
Seluruh aset lainnya perusahaan telah dicatat dan dilaporkan sebagaimana mestinya.
C. Kewajiban
a. Kewajiban Jangka Pendek
Semua kewajiban jangka pendek perusahaan kepada para kreditur lainnya per tanggal
neraca telah dicatat dan dilaporkan secara semestinya dalam laporan keuangan.
Pada tanggal neraca tidak ada pelanggaran hukum atau peraturan yang belum
diselesaikan mengenai garansi, perjanjian kredit atau perjanjian lainnya yang
pengaruhnya harus dipertimbangkan untuk diungkapkan di dalam laporan keuangan
atau sebagai dasar untuk pencatatan suatu kerugian bersyarat.
Semua kewajiban pajak dan biaya yang belum ditagih pada tanggal neraca telah
diperhitungkan, dicatat, dan dilaporkan dalam laporan keuangan.
b. Kewajiban Jangka Panjang
Semua kewajiban jangka panjang pada tanggal neraca telah dicatat dan dilaporkan
sesuai dengan kenyataan yang ada dalam laporan keuangan.
D. Ekuitas
Ekuitas yang terdiri atas modal disetor dan saldo laba telah dicatat dan dilaporkan
sebagaimana mestinya dalam laporan keuangan.
E. Pendapatan, Beban, dan Laba Rugi
Seluruh pendapatan dari kegiatan usaha maupun dari sumber-sumber lainnya telah
dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan dengan menerapkan prinsip pisah batas
secara semestinya.
Penjualan diakui sebagai pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pembeli.
Beban pokok penjualan, beban pegawai, beban bunga, dan seluruh beban lainnya telah
dicatat dan dilaporkan dalam laporan keuangan secara semestinya.
Taksiran beban pajak penghasilan telah dihitung atas dasar taksiran laba kena pajak, dan
telah diperhitungkan dalam menetapkan laba neto perusahaan untuk periode-periode
sampai dengan tanggal neraca/laporan posisi keuangan.
F. Ikatan Bersyarat setelah Tanggal Neraca
Semua ikatan bersyarat dan komitmen perusahaan yang penting, yang terjadi sampai
dengan tanggal laporan akuntan telah dilaporkan dan diungkapkan dalam laporan
keuangan.
G. Peristiwa Penting setelah Tanggal Neraca
Semua peristiwa penting setelah tanggal neraca sampai dengan tanggal laporan akuntan
telah diungkapkan dalam laporan keuangan.
H. Hal-Hal Penting Lainnya
1. Seluruh hasil/risalah rapat Direksi, Dewan Komisaris, dan Pemegang Saham
perusahaan sampai dengan tanggal laporan akuntan telah diperlihatkan/disampaikan
kepada akuntan publik perusahaan.
2. Sampai dengan tanggal laporan akuntan publik tidak ada persengketaan yang
berhubungan dengan transaksi usaha, perjanjian pinjaman, dan lainnya.
3. Tidak ada tuduhan-tuduhan yang timbul karena pelanggaran undang-undang dan
peraturan-peraturan pemerintah yang menimbulkan pengaruh yang besar terhadap
posisi keuangan maupun hasil usaha perusahaan selama periode laporan akuntan
sampai dengan tanggal laporan akuntan.
4. Seluruh transaksi perusahaan dengan pihak luar selama periode keuangan sampai
dengan tanggal laporan akuntan dilaksanakan secara wajar serta tidak ada pejabat
perusahaan yang mempunyai kepentingan langsung di dalam perusahaan lain yang
mengadakan transaksi dengan perusahaan.
5. Semua catatan akuntansi dan keuangan perusahaan telah diperlihatkan kepada
akuntan publik perusahaan dan tidak ada yang disembunyikan.
6. Tidak ada transaksi lain dengan pihak-pihak yang berhubungan kecuali yang telah
diungkapkan dalam laporan keuangan.
7. Tidak ada kecurangan maupun ketidakberesan yang dijumpai selama periode laporan
keuangan sampai dengan tanggal laporan akuntan.

Demikianlah pernyataan kami, dan atas perhatiannya kami ucapkan terima kasih.

PT SUGUS

Diestri
Direktur Utama
SURAT PERNYATAAN DIREKSI
TENTANG TANGGUNG JAWAB ATAS LAPORAN KEUANGAN
31-Dec-18
PT SUGUS
Nomor: 028/ADM-DIR/III/2018
Kami yang bertandatangan di bawah ini:
Nama : Diestri
Alamat Kantor: Jl. Danau No. 89 Bekasi
Telepon : 021-2951111
Jabatan : Direktur Utama
Nama : Daniel
Alamat : Jl. Danau No. 89 Bekasi
Jabatan : Manajer Akuntansi dan Keuangan
Untuk dan atas nama PT SUGUS menyatakan bahwa:
1. Kami bertanggung jawab atas penyusunan dan penyajian laporan keuangan PT
SUGUS;
2. Laporan keuangan PT SUGUS tanggal 31 Desember 2018 dan untuk tahun yang
berakhir pada tanggal tersebut disusun dan disajikan berdasarkan Standar Akuntansi
Keuangan Entitas Tanpa Akuntabilitas Publik (SAK ETAP);
3. a. Semua informasi dalam laporan keuangan PT SUGUS telah dimuat secara lengkap
dan benar;
b. Laporan keuangan PT SUGUS tidak mengandung informasi atau fakta material
yang tidak benar, dan tidak menghilangkan atau fakta material;
c. Semua dokumen transaksi, catatan keuangan dan pembukuan serta dokumen
pendukung yang telah lengkap disusun dan disimpan oleh PT SUGUS sesuai
ketentuan perundang-undangan yang berlaku;
4. Kami bertanggung jawab atas sistem pengendalian internal, pencegahan dan
penanggulangan kecurangan, serta kepatuhan terhadap peraturan perundanganundangan
yang relevan bagi PT SUGUS.

Demikianlah pernyataan ini dibuat dengan sebenarnya.


Jakarta, 30 Maret 2019
Diestri Daniel

Direktur Utama Manajer Akuntansi dan Keuangan


NERACA
31 DESEMBER 2018
(Dinyatakan dalam rupiah)
ASET Catatan 2018 2017
ASET LANCAR
Kas dan setara kas 47,490,324 67,695,350
Aset lancar yang dibatasi
Penggunaannya 1,450,000,000 1,000,000,000
Investasi saham tersedia untuk
dijual 1,715,000,000 1,200,000,000
Piutang usaha - Pihak ketiga 12,187,673,240 8,497,922,298
piutan lain-lain 107,900,000 65,000,000
Persediaan 2,721,278,700 1,808,167,030
Biaya dibayar dimuka 80,000,000 40,000,000

Jumlah aset lancar 16,801,642,264 11,678,784,678

ASET TIDAK LANCAR


Investasi pada entitas asosiasi 422,500,000 -
Aset tetap - neto 3,199,129,200 3,931,202,000
Aset tidak lancar lainnya 6,759,500 386,573,000

Jumlah aset tidak lancar 4,028,388,700 4,317,775,000

JUMLAH ASET 22,957,200,964 15,996,559,678

NERACA
31 DESEMBER 2018
(Dinyatakan dalam rupiah)
KEWAJIBAN DAN EKUITAS Catatan 2018 2017
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Utang cerukan 200,000,000 200,000,000
Utang usaha - Pihak ketiga 1,278,926,100 1,068,203,500
Utang lain-lain 191,193,058 29,185,800
Utang pajak 652,137,645 133,753,747
Biaya yang masih harus dibayar 162,088,980 5,787,490
Utang sewa pembiayaan - 30,720,000
Utang bank jangka panjang jatuh
tempo satu tahun 1,299,438,759 833,304,163

Kewajiban jangka pendek lainnya - -

Jumlah kewajiban jangka pendek 3,783,784,542 2,300,954,700

KEWAJIBAN JANGKA PANJANG


Utang bank jangka panjang 10,175,357,444 8,235,352,644
Utang sewa pembiayaan 103,134,000 20,480,000
Kewajiban imbalan pascakerja - -

Jumlah kewajiban jangka panjang 10,278,491,444 8,255,832,644

JUMLAH KEWAJIBAN 14,062,275,986 10,556,787,344

EKUITAS
Modal saham 2,220,000,000 2,220,000,000
Saldo laba 6,674,924,978 3,219,772,334
JUMLAH EKUITAS 8,894,924,978 5,439,772,334

JUMLAH KEWAJIBAN DAN


EKUITAS 22,957,200,964 15,996,559,678
LAPORAN LABA RUGI
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2017 DAN 2018
(Dinyatakan dalam rupiah)
Keterangan Catatan 2018 2017
PENDAPATAN USAHA - NETO 42,586,834,000 30,621,597,850
BEBAN POKOK USAHA 33,132,317,959 24,883,531,468
LABA BRUTO 9,370,636,041 5,738,066,382

BEBAN USAHA 2,630,694,255 1,858,952,040

PENDAPATAN (BEBAN) LAIN-LAIN


(Kerugian) keuntungan selisih kurs 120,500,600 105,300,600
(Kerugian) keuntungan aset tetap 2,500,000 -
Pendapatan bunga 9,696,765 8,654,500
Beban bunga 2,101,607,415 1,886,400,000
Lain-lain - neto 2,209,911,250 1,983,046,100

LABA SEBELUM PAJAK 4,530,030,536 1,896,068,242

BEBAN PAJAK PENGHASILAN 1,074,877,892 437,336,772

LABA NETO 3,539,032,644 1,458,731,470


PT SUGUS
LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018
(Dinyatakan dalam Rupiah)
Modal Saham Saldo Laba Jumlah
Saldo 31 Desember 2016 2,220,000,000 1,761,040,864 3,981,040,864

Laba neto 1,458,731,470 1,458,731,470

Saldo 31 Desember 2017 2,220,000,000 3,219,772,334 5,439,772,334

Laba neto 3,539,032,644 3,539,032,644

Saldo 31 Desember 2018 2,220,000,000 6,674,924,978 8,894,924,978


PT SUGUS
LAPORAN ARUS KAS
UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR 31 DESEMBER 2018 DAN 2017
(Dinyatakan dalam Rupiah)
2018 2017
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Penerimaan kas dari pelanggan
Pembayaran kas kepada
Pemasok
Karyawan dan lain-lain
Arus kas neto yang diperoleh dari aktivitas operasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI


Pembayaran untuk pembelian aset tetap
Arus kas neto yang digunakan untuk aktivitas investasi

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN


Pembayaran kembali
Pinajaman bank
Sewa pembiayaan
Penerimaan dari penerbitan saham
Arus kas neto yang digunakan (diperoleh) untuk aktivitas
pendanaan

(Penurunan)/Kenaikan neto kas dan setara kas

Kas dan setara kas awal tahun

Kas dan setara kas akhir tahun

Transaksi non-kas
Perolehan aset tetap melalui sewa pembiayaan
PT SUGUS
CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
31 DESEMBER 2018 DAN 2017
1. UMUM
PT Sugus didirikan berdasarkan akte notaris James, SH pada tanggal 23 April 2011. Akte
pendirian ini disahkan oleh Menteri Hukum dan HAM (Menkeh) Republik Indonesia dengan
surat keputusan No. C2-11.462.HT.01.01.TH2011 tanggal 28 April 2011.
Seperti yang dinyatakan dalam anggaran dasarnya, ruang lingkup kegiatan Perusahaan
meliputi antara lain usaha dalam bidang industri farmasi. Perusahaan memulai operasi
komersial pada 1 Oktober 2011.
Perusahaan berkedudukan di Indonesia, kantor dan pabrik berlokasi di Jl. Danau No.
89, Bekasi, Jawa Barat.
Pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017, susunan komisaris dan direksi perusahaan
adalah sebagai berikut:
Presiden Komisaris : Bapak Emil
Komisaris-komisaris : Bapak Edson
Ibu Melinda
Presiden Direktur : Ibu Diestri
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING YANG DITERAPKAN
Berikut ini adalah kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan
perusahaan, yang sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan
Perusahaan menetapkan SAK-ETAP sebagai basis penyusunan laporan keuangan dan
penentuan kebijakan akuntansi penting yang diterpakan untuk mengakui dan mengukur
transaksi dan peristiwa yang relevan dengan perusahaan.
Laporan keuangan perusahaan terdiri dari neraca, laporan laba rugi, laporan perubahan
ekuitas, laporan arus kas, dan catatan atas laporan keuangan. Perusahaan menyajikan laporan
laba rugi dan laporan perubahan ekuitas scara tersendiri.
Laporan keuangan disusun berdasarkan basis kesinambungan usaha dan biaya historis.
Laporan keuangan juga disusun berdasarkan basis akrual, kecuali laporan arus kas yang
disusun berdasarkan basis kas.

Laporan arus kas menyajikan informasi perubahan historis atas kas dan setara kas
entitas, yang menunjukkan secara terpisah perubahan yang terjadi selama satu periode dari
aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Cerukan bank pada umumnya termasuk aktivitas
pendanaan sejenis dengan pinjaman. Namun, jika cerukan bank dapat ditarik sewaktu-waktu
dan merupakan bagian yang terpisahkan dari pengelolaan kas entitas, maka cerukan tersebut
termasuk komponen kas dan setara kas. Entitas melaporkan arus kas dari aktivitas operasi
dengan menggunakan metode langsung.
b. Mata Uang Pelaporan, Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing
Mata uang pelaporan yang digunakan oleh entitas adalah mata uang rupiah, sekaligus sebagai
mata uang fungsional. Semua jumlah-jumlah transaksi dan saldo akun disajikan dalam
rupiah.
Pembukuan perusahaan diselenggarakan dalam mata uang rupiah. Sedangkan transaksi
dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam rupiah dengan kurs tunai (spot rate) pada saat
terjadinya transaksi.
Pada tanggal pelaporan, saldo aset dan kewajiban moneter dalam mata uang asing
dijabarkan ke dalam rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut.
keuntungan atau kerugian selisih kurs yang timbul dibebankan atau dikreditkan pada laporan
laba rugi tahun berjalan.
c. Pendapatan dan Beban
Pendapatan dicatat sebesar nilai wajar atas pembayaran yang diterima atau masih harus
diterima secara bruto, tidak termasuk diskon penjualan dan potongan volume. Jumlah yang
menjadi bagian pihak ketiga seperti pajak pertambahan nilai dikeluarkan dari pendapatan.
Jika terjadi pembayaran tangguh, maka entitas mengakui pendapatan sebesar nilai wajar yaitu
sebagai nilai kini dari seluruh penerimaan masa depan yang ditentukan berdasarkan tingkat
bunga terkait (imputed interest rate).
Pendapatan terdiri dari penjualan barang. Penjualan barang diakui ketika semua kondisi
berikut telah terpenui, yaitu:
a) Risiko dan manfaat signifikansi terkait dengan barang tersebut telah dialihkan kepada
pembeli;
b) Perusahaan tidak mempertahankan atau meneruskan keterlibatan manajerial sampai
kepada tingkat di mana biasanya diasosiasikan dengan kepemilikan maupun kontrol
efektif atas barang yang terjual

c) Jumlah pendapatan dapat diukur dengan andal;


d) Besar kemungkinan manfaat ekonomi yang berhubungan dengan transaksi akan
mengalir masuk ke perusahaan; dan
e) Biaya yang telah terjadi atau akan terjadi sehubungan dengan transaksi dapat diukur
secara andal. Beban diakui pada saat terjadinya (basis akrual).
d. Imbalan Kerja
Perusahaan mengakui kewajiban imbalan pascakerja sebagaimana diatur dalam SAK-ETAP
Bab 23 “Imbalan Kerja”. Pengakuan kewajiban didasarkan pada ketentuan Undang-Undang
Republik Indonesia No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan. Dalam ketentuan tersebut
perusahaan diwajibkan untuk membayarkan imbalan kerja kepada karyawannya pada saat
berhenti bekerja dalam hal mengundurkan diri, pensiun normal, meninggal dunia, dan cacat
tetap. Besarnya imbalan pascakerja tersebut terutama berdasarkan lamanya masa kerja dan
besarnya kompensasi karyawan pada saat penyelesaian hubungan kerja. Pada dasarnya
imbalan kerja berdasarkan UU RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan adalah
program imbalan pasti.
Perusahaan mampu untuk menggunakan metode project unit credit untuk mengukur
kewajiban imbalan pasti dan beban terkait. Sehingga perusahaan dalam menghitung
kewajiban tersebut menggunakan asumsi aktuarial dan asumsi keuangan dalam menentukan
kewajiban imbalan pascakerja, biaya jasa kini, bunga atas kewajiban imbalan, dan
keuntungan atau kerugian aktuarial. Tingkat diskonto yang digunakan adalah suku bunga
pasar obligasi pemerintah pada tanggal pelaporan. Keuntungan atau keruugian aktuarial
diakui dalam laporan laba rugi, perusahaan tidak menyelenggarakan aset program imbalan
pasti.
Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terjadinya.
e. Pajak Penghasilan
Perusahaan mengaku kewajiban atas seluruh pajak penghasilan periode berjalan dan periode
sebelumnya yang belum dibayar. Jika jumlah yang telah dibayar untuk periode berjalan dan
periode sebelumnya melebihi jumlah yang terutang untuk periode tersebut, perusahaan harus
mengakui kelebihan tersebut sebagai aset. Perusahaan tidak mengakui pajak tangguhan.
f. Kas dan Setara Kas

Kas dan setara kas mencakup kas, simpanan yang sewaktu-waktu bisa dicairkan dan investasi
likuid jangka pendek lainnya dengan jangka waktu jatuh tempo tiga bulan atau kurang.
Kas dan deposito berjangka yyang dibatasi penggunaannya, disajikan sebagai “Aset yang
dibatasi penggunaannya” yang dikategorikan sebagai dimiliki hingga jatuh tempo yaitu pada
saat selesai pembatasan penggunaannya.
g. Investasi pada Efek Tertentu
Investasi pada efek tertentu diklasifikasikan sebagai efek yang dimiliki untuk diperdagangkan
(trading). Klasifikasi ini tergantung pada tujuan pada saat investasi tersebut diperoleh.
Perusahaan menentukan klasifikasi yang tepat untuk investasi tersebut pada saat perolehan.
Investasi pada efek yang dibeli dan dimiliki untuk dijual dalam waktu dekat
diklasifikasikan sebagai efek yang diperdagangkan dan diakui sebesar nilai wajarnya.
Keuntungan dan kerugian yang belum direalisasi dicatat pada laporan laba rugi.
Harga pokok efek yang dijual dengan metode rata-rata tertimbang.
Efek yang diperdagangkan, diperjualbelikan pada pasar yang aktif dan dinilai
berdasarkan harga pasar pada saat penutupan perdagangan pada tanggal 31 Desember denga
mengacu pada kutipan harga di bursa saham.
Efek yang diperdagangkan diklasifikasikan sebagai aset lancar karena investasi tersebut
diharapkan dapat direalisasi dalam jangka waktu 12 bulan sejak tanggal pelaporan.
Dalam laporan arus kas, kas yang diperoleh dan (digunakan untuk) efek yang diperdagangkan
disajikan dalam aktivitas operasi sebagai bagian dari perusahaan modal kerja. Dalam laporan
laba rugi, perubahan nilai wajar efek yang diperdagangkan dicatat sebagai bagian dari
pendapatan operasional lainnya.
h. Piutang Usaha
Piutang usaha disajikan sebesar jumlah neto tanpa dikurangi dengan penurunan nilai yang
dibentuk sebesar estimasi penyisihan piutang tak tertagih. Piutang usaha disajikan menurut
piutang pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan piutang pihak ketiga.
i. Persediaan
Persediaan dinyatakan dengan biaya atau nilai realisasi bersih mana yang lebih rendah.
Penilaian biaya ditentukan berdasarkan metode masuk pertama keluar pertama (MPKP).
Nilai realisasi bersih ditentukan sebesar harga jual dikurangi dengan biaya untuk
menyelesaikan dan menjual. Entitas mengakui kerugian penurunan nilai ketika nilai realisasi

bersih lebih rendah daripada biaya perolehan dengan membentuk penyisihan untuk
penurunan nilai persediaan.
j. Investasi pada Entitas Asosiasi
Entitas asosiasi adalah suatu entitas di mana perusahaan mempunyai pengaruh yang
signifikan dan bukan merupakan entitas anak ataupun bagian dalam joint venture.
Perusahaan mencatat investasi pada entitas asosiasi dicatat dengan metode biaya
(costmethod). Dalam metode ekuitas perusahaan mengakui bagian laba atau rugi pada entitas
anak sesuai dengan porsi kepemilikan dalam laporan laba rugi. Dividen yang diterima dari
entitas asosiasi diakui sebagai pendapatan dalam laporan laba rugi.
k. Aset Tetap
Aset tetap disajikan sebesar biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan
penurunan nilai. Biaya perolehan meliputi harga beli aset tetap termasuk biaya. Biaya yang
dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang siap digunakan
serta estimasi awal biaya pembongkaran aset, biaya pemindahan aset dan biaya restorasi
relokasi. Pajak-pajak yang dikreditkan dan semua diskon dikurangkan dalam menentukan
biaya perolehan revaluasi aset tetap tidak diperkenankan, kecuali dilakukan berdasarkan
ketentuan pemerintah. Penyusutan dimulai pada saat aset telah tersedia untuk digunakan dan
berhenti ketika aset tetap dihapuskan. Penyusutan tidak berhenti ketika aset tidak digunakan.
Penyusutan diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi, kecuali memenuhi syarat untuk
dikapitalisasi sebagai perolehan suatu aset berdasarkan SAK-ETAP.
Penyusutan aset tetap dilakukan dengan menggunakan metode garis lurus (straight line
method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis dengan rincian sebagai berikut:
Tahun
Bangunan dan prasarana 20
Mesin dan peralatan 10
Kendaraan bermotor 5
Peralatan kantor 5
Pengeluaran untuk perbaikan dan pemeliharaan dibebankan pada laporan laba rugi pada
saat terjadinya. Pengeluaran yang memperpanjang masa manfaat atau memberi manfaat

ekonomis di masa yang akan datang bentuk peningkatan kapasitas, mutu produksi atau
peningkatan standar kinerja dikapitalisasi.
Aset tetap yang sudah tidak digunakan lagi atau dijual, dikeluarkan dari kelompok aset
tetap yang bersangkutan, dan laba atau rugi yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada
operasi tahun berjalan.
l. Sewa
Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa mengalihkan secara
substansial seluruh manfaat dan risiko kepemilikan aset. Suatu sewa diklasifikasikan sebagai
sewa operasi jika sewa tidak mengalihkan secara substansial seluruh manfaat dan risiko
kepemilikan aset. Pembayaran sewa operasi diakui sebagai beban dengan dasar garis lurus
selama masa sewa.
1. KAS DAN SETARA KAS
2018 2017
Kas besar 3,000,000 8,000,000
Kas kecil 1,650,000 2,000,000
Bank CAB 24,391,410 57,000,000
Bank LOPPO 7,092,640 695,350
Jumlah 36,134,050 67,695,350

2. ASET LANCAR YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA


2018 2017
PT Bank CAB, Jakarta 1,450,000,000 1,000,000,000

3. INVESTASI SAHAM
2018 2017
Saham yang diperdagangkan -
PT Gudang, Jakarta - -
PT Garam, Jakarta 105,000,000
Jumlah 105,000,000

4. PIUTANG USAHA
2018 2017
Piutang usaha pada pihak ketiga 12,187,673,240 8,497,922,298

5. PERSEDIAAN
2018 2017
Barang jadi 1,762,171,000 1,134,315,235
Barang dalam proses 305,107,800 334,980,300
Bahan baku 527,156,300 202,045,300
Bahan pembantu 126,843,600 136,826,195
Jumlah 2,721,278,700 1,808,167,030

6. INVESTASI PADA ENTITAS ASOSIASI


Nama Entitas Lokasi Kepemilikan (%)

PT Pooh Jakarta 10
PT Piglet Jakarta 30
Jumlah

DIVIDEN YANG DIPEROLEH PERUSAHAAN


2018 2017
PT Pooh 20,000,000 -
PT Piglet 16,000,000 -
Jumlah 36,000,000 -

7. ASET TETAP
Nilai Perolehan
Saldo awal Penambahan
Tanah 2,000,000,000 -
Bangunan 1,350,000,000 1,600,000,000
Mesin dan peralatan 420,000,000 400,000,000
Kendaraan 550,279,000 400,629,000
Peralatan kantor 83,391,000 106,490,000

Akumulasi Penyusutan
Saldo awal Penambahan
Tanah - -
Bangunan 135,000,000 147,500,000
Mesin dan peralatan 84,000,000 62,000,000
Kendaraan 220,111,600 300,237,400
Peralatan kantor 33,356,400 54,454,400

Nilai Buku
2018 2017
Tanah 2,000,000,000 2,000,000,000
Bangunan 2,667,500,000 1,215,000,000
Mesin dan peralatan 674,000,000 336,000,000
Kendaraan 430,559,000 330,167,400
Peralatan kantor 101,070,200 50,034,600

8. UTANG USAHA
2018 2017
Utang usaha pada pihak ketiga 1,278,926,100 1,068,203,500

9. PERPAJAKAN
1. Utang pajak terdiri dari:
2018 2017
PPh Pasal 21 19,884,109 6,977,923
PPh Pasal 23 3,127,273 -
PPh Pasal 25 1,562,894,690 110,881,200
PPh Pasal 29 - -
Pajak pertambahan nilai 47,806,503 15,894,624
Jumlah 1,633,672,575 133,753,747

2. Perhitungan pajak penghasilan


2018 2017
Laba sebelum pajak penghasilan badan 4,530,030,536 1,896,068,242
Koreksi fiskal
Pendapatan bunga yang telah dikenakan pajak final (9,928,491) (8,654,500)
Selisih penyusutan aset tetap menurut fiskal atas
penyusutan aset menurut laporan keuangan (181,245,858) (306,521,120)

Selisih beban sewa pembiayaan menurut fiskal atas


beban sewa pembiayaan menurut laporan keuangan (32,015,533) -
Biaya yang tidak dapat dikrangkan
Laba kena pajak
Pajak penghasilan badan
Pajak penghasilan Pasal 25
Utang pajak penghasilan badan - PPh 29

3. Beban pajak penghasilan


2018 2017
Pajak penghasilan final
Pajak penghasilan non final

10. UTANG BANK


2018 2017
Utang bank jangka pendek
Rupiah
PT Bank CAB Tbk
Utang bank jangka panjang
Rupiah
PT Bank CAB Tbk
Dikurangi: Bagian jatuh tempo dalam setahun
Jumlah

11. MODAL SAHAM


Rincian pemilikan saham pada tanggal 31 Desember 2018 dan 2017
Pemegang saham Jumlah saham Presentase kepemilikan
PT SWAT 500 Lembar 50%
PT TAPE 450 Lembar 45%
Ibu Melinda 50 Lembar 5%
Jumlah 1000 Lembar 100%

12. BEBAN POKOK PENJUALAN


2018 2017
Bahan baku dan penolong yang digunakan:
Persediaan awal, 1 Januari 338,871,495 400,371,535
Pembelian selama tahun berjalan 31,844,677,000 23,605,968,655
Tersedia untuk digunakan 32,183,548,495 24,006,340,190
Dikurangi: Persediaan akhir, 31 Desember (666,349,900) (338,871,495)
Bahan baku dan penolong yang digunakan 31,517,198,595 23,667,468,695
Tenaga kerja 1,991,158,900 1,731,652,780
Overhead 284,633,729 160,313,487
Jumlah beban produksi 33,792,991,224 25,559,434,962
Ditambah: Barang dalam proses produksi awal, 1
Januari 334,980,300 420,525,870
34,127,971,524 25,979,960,832
Dikurangi: Barang dalam proses produksi akhir, 31
Desember (305,107,800) (334,980,300)
Beban pokok produksi 33,822,863,724 25,644,980,532
Ditambah: Barang jadi awal, 1 Januari 1,134,315,235 372,866,171
Barang jadi tersedia untuk dijual 34,957,178,959 26,017,846,703
Dikurangi: Barang jadi akhir, 31 Desember (1,778,081,000) (1,134,315,235)
Beban pokok penjualan 33,179,097,959 24,883,531,468

13. BEBAN USAHA


2018 2017
Gaji 1,056,074,000 990,946,540
Kesejahteraan karyawan 354,351,000 254,500,000
Iklan 200,342,000 123,572,920
Beban perjalanan 356,539,770 155,075,800
Imbalan jasa konsultan 20,000,000 20,000,000
Premi asuransi 21,750,000 5,552,000
Representasi dan jamuan 66,465,000 25,600,500
Sumbangan 21,500,000 18,600,000
Alat tulis dan biaya kantor 70,851,500 62,515,000
Pos, Telepon dan komunikasi 32,500,600 20,350,060
Listrik dan air 12,500,600 10,500,600
Penyusutan 291,375,634 116,727,080
Piutang tak tertagih 11,000,000 2,500,000
Beban pokok produksi 33,822,863,724 25,644,980,532
Sewa 6,893,939 40,000,000
Beban bank - -
Lain-lain 51,950,545 12,511,000
Jumlah 36,126,097,145 27,503,932,032
Nilai Tercatat
2018 2017
100,000,000 -
352,200,000 -
452,200,000 -
Pengurangan Saldo akhir
- 2,000,000,000
- 2,950,000,000
- 820,000,000
- 950,908,000
1,000,000 188,881,000

Pengurangan Saldo akhir


- -
- 282,500,000
- 146,000,000
- 520,349,000
- 87,810,800
Nilai nominal
1,110,000,000
999,000,000
111,000,000
2,220,000,000
KANTOR AKUNTAN PUBLIK
KRISANTI & REKAN
Izin Usaha No. 123/KM.4/2002
Tanjung No. 2R
Jakarta Barat
Telp. 021 5632808
Fax. 021 5632808
Email: kapkris@yahoo.com

LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN


Laporan No. : 007/D-2018/Kris
Pemegang saham, Dewan Komisaris, dan Direksi Utama
PT SUGUS

Kami telah mengaudit neraca/laporan keuanan PT Sugus tanggal 31 Desember 2017


dan 2018, laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas, dan laporan arus kas untuk
tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah
tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada
pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.

Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Institut
Akuntansi Publik Indonesia. Standar tersebut mengharuskan kami merencanakan dan
melaksanakan audit agar memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan
bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian,
bukti-bukti yang mendukung jumlah-jumlah dan pengungkapan dalam laporan
keuangan. Audit yang meliputi penilaian atas prinsip akuntansi yang digunakan dan
estimasi signifikan yang dibut oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian
laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa audit kami memberikan
dasar memadai untuk menyatakan pendapat.

Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara
wajar, dalam semua hal yang materia, posisi keuangan PT Sugus tangga 31 Desember
2017 dan 2018, dan hasil usaha, serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada
tanggal-tanggal tersebut sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa
Akuntabilitas Publik.

Dr. Krisnati, S.E., Ak., M.Si., CPA


Nomor Izin Akuntan Publik: 12.34.56

Jakarta, 12 Maret 2019


Jakarta, 12 Maret 2019
No : ML/0013/1247/2018
Hal : Management letter
Kepada Yth,
Pemegang Saham
Dewan Komisaris Direksi PT Sugus
Jln. Danau No. 89
Bekasi
Jawa Barat

Kami telah melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan PT Sugus untuk tahun
yang berakhir tanggal 31 Desember 2018 dan telah mengeluaran laporan
pemeriksaan tertanggal 30 Maret 2019.

Sebagai bagian dari pemeriksaan tersebut, kami telah melakukan studi dan evaluasi
terhadap pengendalian internal perusahaan, seperti yang diharuskan dalam Standar
Profesional Akuntansi Publik. Tujuannya adalah untuk menentukan sifat dan luasnya
ruang lingkup pemeriksaan serta jenis auditor yang harus dilakukan.

Evaluasi terhadap pengendalian internal perusahaan ini bukanlah merupakan


pemeriksaan khusus terhadap pengendalian internal perusahaan, dan laporan yang
kami buat ini meruakan suatu laporan dari laporan pemeriksaan kami.

Keadaan administrasi serta pengendalian internal perusahaan secara umum cukup


baik, akan tetapi selama pemeriksaan berlangsung, kami menemukan beberapa
kelemahan-kelemahan yang perlu mendapatkan perhatian manajemen untuk
diperbaiki.

Untuk tercapainya pengendalian internal yang lebih baik lagi, berikut ini kami
sampaikan beberapa kelemahan dalam pengendalian internal perusahaan beserta
saran perbaikannya.

1. Anggaran

Perusahaan belum menggunakan anggaran dalam menjalankan kegiatan operasinya.

Kami saranakan agar perusahaan mulai menggunakan anggaran sebagai alat


perencanaan dan pengawasan/pengendalian dalam menjalankan kegiatan
operasinya.

Dengan demikian, setiap saat bisa dimonitor apakah ada kegiatan yang menyimpang
dari rencana dan jika ada, bisa segera diambil tindakan untuk mengatasi
penyimpangan tersebut.

Pada akhir periode bisa dibuat perbandingan anatara anggaran dengan aktual dan
dianalisis varian yang terjadi, dan bisa diketahui bagian mana yang bekerja secara
efisien dan bagian mana yang tidak efesien.
Komentar Manajemen:
Kami akan mencoba menggunakan sistem anggaran di tahun 2019.

2. Auditor Internal

Perusahaan belum memiliki auditor internal yang mempunyai tanggung jawab atas
penyediaan informasi mengenai cukup dn efektifnya suatu pengendalian internal dan
mutu pekerjaan organisasi perusahaan.

Kami sarankan agar perusahaan mempunyai bagian audit internal untuk membantu
setiap anggota oeganisasi dalam melaksanakan tanggung jawab mereka secara
efektif, serta menydiakan analisis-analisis., penelitian-penelitian, rekomendasi,
nasihat, dan informasi mengenai kegiatan objek yang diperiksa.

Juga untuk memeriksa ketelitian dan keandalan data, informasi akuntansi yang
dihasilkan bagian akuntansi, serta memeriksa apakah kebijaksanaan yang telah
ditetapkan manajemen sudah ditaati oleh setiap bagian.

Komentar Manajemen:
Tahun 2019 akan diadakan bagian audit internal, jika memungkinkan.

3. Uang Kas

Dari hasil perhitungan kas terdapat selisih antara kas secara fisik dengan dibuku kasir,
hal ini disebabkan karena adanya uang milik PT Pelita (Perusahaan afiliasi) tergabung
dengan PT Sugus.

Kami menyarankan agar lebih baik kedua tugas tersebut dipegang oleh dua orang
secara terpisah dan perusahaan dapat melakukan perhitungan kas setiap bulan
secara konsisten untuk menghindari terjadinya kesalahan-kesalahan.

Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

4. Penagihan Piutang

Pemberitahuan bahwa piutang telah dilunasi hanya dilakukan secara lisan oleh kasir
kepada bagian administrasi piutang karena bukti penerimaan bank (BPnB) dan Daftar
Piutang Ditagih (DPD) diserahkan langsung ke bagian akuntansi. Akibatnya bagian
administrasi piutang mempunyai informasi yang kurang update terhadap tagihan
langganan.

Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

5. Laporan Akun bulanan dari piutang Usaha


Selama ini perusahaan belum mengirimkan laporan akun bulanan (monthly
statement of account) kepada masing-masing pelanggan. Akibatnya banyak jawaban
konfirmasi piutang yang hasilnya berbeda.

Kami sarankan agar perusahaan mengirimkan laporan akun bulanan kepada masing-
masing pelanggan agar piutang yang tercatat di pembukuan perusahaan
menggambarkan tagihan yang sesungguhnya kepada masing-masing pelanggan.

Komentar Manajemen:
Setuju, tahun 2019 kami akan menugaskan bagian auditor internal untuk
mengirimkan monthly statement of account.

6. Perangkapan Tugas

Kami melihat adanya perangkapan tugas, seperti salesman yang merangkap sebagai
pengirim barang dan kasir kas besar yang merangkap kasir kas kecil juga.

Untuk menceah terjadinya kecurangan antara salesman dan kasir, karena adanya
perangkapan tugas tersebut, kami sarankan agar tugas pengiriman barang dilakukan
oleh petugas yang terpisah dari petugas yang menjual demikian juga untuk kasir.

Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

7. Inventaris Aset tetap

Perusahaan tidak pernah melakukan inventarisasi aset tetap yan dimilikinya.

Kami sarankan agar minimalsatu tahun sekali, perusahaan melakukan inventarisasi


(pemeriksaan fisik) atas seluruh aset tetap yang dimilikinya, untuk memeriksa
kelengkapan aset tetap perusahaan (ada yang hilang atau tidak) dan bagaiamana
kondisi fisiknya (apakah dalam keadaan baik atau rusak).
Selain itu, seluruh aset tetap perusahaan perlu diberi nomor kode, untuk
mempermudah pengawasannya.

Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

8. Prosedur Pembelian
Dalam melakukan pembelian, bagian pembelian tidak melakukan seleksi pemasok.
Akibatnya, perusahaan tidak memiliki harga yang kompetitif dan tidak bisa
membandingkan kwalitas barang yang diproleh apakah sudah bagus atau belum.
Selian itu, pada saat bagian gudang menerima barang, tidak langsung dicocokkan
dengan Order Pembelian, Surat Permintaan Bahan dan Laporan Pembelian.
Akibatnya ada kemungkinan barang yang diminta tidak sama dengan barang yang
diterima.

Komentar Manajemen:
Setuju dan akan diperbaiki tahun depan.

9. Penyimpanan Barang di Gudang

Pada waktu pemeriksaan fisik persediaan, kami melihat bahwa penyimpaan barang
kurang teratur. Banyak barang yang berlainan jenisnya, sehingga mempersulit
perhitungan persediaan.

Kami sarankan agar barang disimpan secara teratur, jangan tercampur aduk, agar
perhitungan fisik bisa mendapat hasil yang akurat.

Komentar Manajemen:
Hal tersebut terjadi karena luas gudang tidak seimbang dengan jumlah barang, akan
kami usahakan untuk memperluas gudang.

Surat komentar ini ditujukan hanya untuk memberikan informasi kepada pihak
manajemen perusahaan, dan bukan untuk disajikan kepda pihak-pihak diluar
perusahaan, untuk mencegah kemungkinan timbulnya salah pengertian dari pihak-
pihak yang kurang memahami mengenai tujuan dan keterbatasan dari suatu
pengendalian internal dan evaluasi serta uji yang kami lakukan atas pengendalian
internal tersebut.

Seandainya ada hal yang kurang jelas atau memerlukan penjelasan lebih lanjut, kami
bersedia untuk mendiskusikan hal tersebut. Kami mengucapkan terima kasih kepada
manajemen dan seluruh staf perusahaan yang telah memberikan banyak dan kerja
sama yang baik selama pelaksanaan audit.

Kantor Akuntan Publik


Krisnati & Rekan

(Dra. Krisnati, M.M.)


Reg. Neg. No. D-241188

Anda mungkin juga menyukai