Anda di halaman 1dari 2

TEORI AKUNTANSI

“PSAK 10: PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING”

OLEH:
KELOMPOK 7

Ni Made Sandyarani Dwi Nantari (1907531031)


Ni Putu Melia Astuti (1907531038)
A.A. Ngurah Wicaksana Putra (1907531133)

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS


UNIVERSITAS UDAYANA
DENPASAR
SEMESTER GANJIL 2021/2022
PSAK 10: PENGARUH PERUBAHAN KURS VALUTA ASING

Dalam PSAK 10 ini mencakup pada hal-hal akuntansi transaksi dan saldo valuta asing,
kecuali transaksi dan saldo derivatif yang termasuk ke dalam ruang lingkup PSAK 55 mengenai
Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran; penjabaran hasil dan posisi keuangan dari
kegiatan usaha luar negeri dalam laporan keuangan konsolidasian atau metode ekuitas; dan
penjabaran hasil dan posisi keuangan entitas dalam mata uang penyajian. Entitas dapat
melakukan aktivitas luar negeri dengan dua cara, yaitu dengan melakukan transaksi dalam
valuta asing atau memiliki kegiatan usaha di luar negeri. Valuta asing adalah mata uang selain
mata uang fungsional. Mata uang fungsional adalah mata uang yang digunakan pada
lingkungan entitas beroperasi.
Untuk menentukan mata uang fungsional, entitas dapat melakukannya dalam tiga cara
yang mana metode pertama lebih diutamakan sebelum metode kedua dan ketiga, antara lain:
(1) Berdasarkan mata uang yang paling memengaruhi biaya tenaga kerja, material, dan biaya
lain dari pengadaan barang dan jasa; (2) Berdasarkan mata uang yang digunakan untuk
pendanaan serta penerimaan dari aktivitas operasi; (3) Ditentukan dengan melihat apakah
entitas memiliki kegiatan usaha luar negeri dan dianalisis mana yang memberikan kontribusi
terbesar pada entitas. Jika ketiga cara ini tidak dapat digunakan, maka dilakukan judgement
manajemen dan ketika sudah dipilih maka mata uang fungsional tidak boleh diubah kecuali ada
perubahan pada transaksi, kejadian, dan kondisi yang mendasari.
Kemudian investasi neto dalam kegiatan usaha luar negeri berkaitan dengan pos
moneter yang merupakan suatu hak untuk menerima atau kewajiban untuk menyerahkan
sejumlah unit mata uang yang tetap atau ditentukan, contohnya pensiun dan imbalan kerja. Pos
nonmoneter di mana tidak ada hak untuk menerima atau menyerahkan sejumlah unit yang
ditetapkan, contohnya sewa dibayar dimuka, goodwill, dan lain-lain.
Pengakuan awal transaksi valuta asing yang merupakan transaksi jual-beli, pinjam-
meminjam dana, dan memperoleh-melepas aset yang perlu penyelesaian valuta asing di mana
seluruh transaksi tersebut dicatat dengan menghitung valuta asing ke mata uang fungsional
dengan kurs spot rata-rata pada tanggal transaksi (transaksi telah memenuhi kriteria SAK).
Pelaporan pada akhir periode pelaporan berikutnya yakni pos moneter valuta asing dijabarkan
dengan kurs penutup, pos nonmoneter yang diukur pada biaya historis dalam valuta asing
dijabarkan dengan kurs pada tanggal transaksi, dan pos nonmoneter yang diukur pada nilai
wajar dalam valuta asing dijabarkan dengan kurs pada tanggal ketika nilai wajar diukur.
Pengakuan selisih kurs yakni ketika transaksi telah selesai dalam periode yang sama dengan
terjadinya transaksi, maka selisih kurs diakui pada periode tersebut. Sedangkan transaksi yang
selesai pada periode berikutnya, maka selisih kurs diakui setiap periode hingga tanggal
penyelesaian ditentukan. Selanjutnya, ketika terjadi perubahan dalam mata uang fungsional,
maka akan menjabarkan seluruh pos ke dalam mata uang fungsional baru mengggunakan kurs
pada tanggal perubahan.
Mata uang penyajian di Indonesia adalah rupiah. Dalam menyajikan laporan keuangan,
entitas dapat menggunakan selain mata uang fungsional yang nantinya harus dijabarkan
hasilnya dengan cara konsolidasian atau metode ekuitas. Ketika terjadi pelepasan usaha luar
negeri, jumlah kumulatif selisih kurs diakui dalam penghasilan komprehensif lain. Laba atau
rugi transaksi valuta asing dan selisih kurs yang muncul dalam penjabaran hasil dan posisi
keuangan (termasuk kegiatan usaha luar negeri) dalam mata uang yang berbeda akan timbul
pengaruh pajak. Pengungkapan yang dilakukan entitas, yakni jumlah selisih kurs yang diakui
dalam laba rugi, kecuali instrumen dalam PSAK 55 serta selisih kurs neto diakui dalam
penghasilan komprehensif lain dan diakumulasikan terpisah dari komponen ekuitas.
Pertanyaan: Mengapa ketika kurs berfluktuasi secara signifikan, penggunaan kurs rata-
rata untuk suatu periode tidak tepat dalam pengakuan awal? Kemudian apa implikasinya
terhadap pengakuan tersebut?

Anda mungkin juga menyukai