Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MATA KULIAH

AKUNTANSI INTERNASIONAL
SEMESTER GENAP 2014/2015

AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI DERIVATIF


DAN MATA UANG ASING

Disusun Oleh :
Kelas : F
KELOMPOK 8
1.
2.
3.
4.

Muhammad Heykal
(2012310086)
Mega Maharani Putri
(2012310134)
Ryan Adi Pratama
(2012310148)
Fadilah Benita Rachmania (2012310217)
5. Bertha Andriella
(2012310324)
6. Chusnul Khotimah
(2012310347)
7. Rachwanda Aswin
(2012310416)
8. Regita Andriani
(2012310759)

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PERBANAS SURABAYA

BAB 8
AKUNTANSI UNTUK TRANSAKSI DERIVATIF DAN MATA UANG
ASING

I.

TRANSAKSI VALUTA ASING

Transaksi yang dilakukan dalam valuta asing, bukan pelaporan mata uang
perusahaan.
Pelaporan Mata Uang Perusahaan
Pelaporan mata uang yang dipakai di dalam laporan keuangan perusahaan.
Derivatif
Sebuah instrumen yang diturunkan dari spot transaction dalam pertukaran
internasional (foreign exchange). Contoh forward exchange dan option. Istilahistilah dalam transaksi derivatif meliputi :
1. Swap yaitu sebuah transaksi spot dan forward yang terjadi bersamaan
(simultan)
2. Option yaitu hak dan bukan kewajiban untuk perdagangan valuta asing
pada masa yang akan datang.
3. Exchange rate yaitu jumlah dari suatu mata uang yang harus diberikan
untuk mendapatkan satu unti mata uang lain.
4. Spot rate yaitu exchag rate yang diperhitumgkan untuk transaksi yang
terjadi saat ini.
Contoh perhitungan spot rate
Untuk pounds inggris akan muncul $1.8285/95 artinya penjual akan membelu satu
pounds seharga $1.8285 dan menjual satu pounds seharga $1.8295

Forward rate

Exchange rate untuk transaksi yang akan diselesaikan di kemudian hari (jangka
waktu 30 sampai 180 hari kemudian). Contoh forward rate :
Pounds Inggris
$1.8285
$1.8027
-258

Spot
90 hari kemudian
Points

Penjelasan transaksi :
1. Perbedaan dalam pounds adalah -0,0258 atau 258 poin. Karena forward
rate-nya kurang dari spot rate, pounds dijual dalam keadaan diskon 258
poin.
2. Jika forward rate lebih besar dari spot rate maka pounds akan dijual dalam
premium di forward market.
3. Premium atau diskon adalah normal diperhitungkan pada jumlah poin
bawah
4. Maka besarnya diskon adalah :
premium

fo so 12
100
so
n

premium / diskon

1.8207 1.8295 12
100
1.8295
3

= -5.8595%
Diketahui :
Fo = forward rate pada saat kontrak terjadi
So = spot pada hari yang bersangkutan
N = jumlah bulan
100 = dipakai untuk mengubah desimal ke prosentase
II.

MASALAH AKUNTANSI DALAN TRANSAKSI VALUTA ASING.

1.
2.
3.
4.

Pencatatan awal transaksi yang dilakukan.


Mencatat saldo valas pada tanggal neraca berikutnya.
Perlakuan rugi laba karena nilai kurs
Pencatatan dan pelunasan piutang kurs dan utangnya pada saat jatuh
tempo.

Untuk menyelesaikan keempat masalah diatas, dapat dilakukan :


1. Dua transaksi, mengakui gains dan losses. Pendekatan ini umum untuk
dilakukan. Pencatatan peralatan dan hutang dagang pada spot rate saat
tanggal transaksi.
2. Dua transaksi menunda gains dan losses. Gains dan losses ditunda sampai
hutang dilunasi. Gains dan losses diakui hanya pada saat tanggal
penyelesaian.
3. Satu transaksi , mengakui gains dan losses. Peralatan dan hutang dagang
merupakan satu kesatuan.
Contoh :
Perusahaan US mengimpor peralatan dai Jerman pada 1 Maret sejumlah 1 juta
DM ketika tarif kursnya $0,5814/DM. Pe,bayaran dalam DM tidak dilakukan
sampai 30 April. Pada tanggal 31 Marer tarif kursnya menjadi $0,6000 dan pada
bulan April $0,5958.
Pendekatan Pertama
1 Maret
Peralatan

581400
Hutang

581400

(1000000x $0,5814)
31 Maret
Rugi

18600
Hutang

18600

(1000000 x ($0,5814 0,6000))


30 April
Hutang

600.000
Kas

595.800

Laba

4.200

(1000000 x ($0,6000 $0,5958))

Pendekatan Kedua
Rugi pada tanggal 31 Maret akan ditunda sampai 30 April. Pada 30 April, rugi
bersih menjadi $14.400 (1.000.000 dm x ($0,5814-$0,5958)
1 Maret
Peralatan

581400
Hutang

581400

(1000000x $0,5814)
31 Maret
Tidak Ada Jurnal

30 April
Hutang

581.400

Rugi Bersih

14.400

Kas

595.800

Pendekatan Ketiga
Penggantian $18600 ke hutang pada 31 Maret akan menaikkan nilai peralatan.
Pada 30 April nilai peralatan akan turun 4.200, kenaikan bersih peralatan menjadi
14.400 yang akan didepresiasi selama umur aset.
1 Maret
Peralatan

581400
Hutang

581400

(1000000x $0,5814)
31 Maret
Peralatan

18600
Hutang

18600

(1000000 x ($0,5814 0,6000))


30 April
Hutang

600.000
Kas
Peralatan

595.800
4.200

(1000000 x ($0,6000 $0,5958)


Empat nilai tukar yang perlu diketahui dalam forward contract :
1. Spot rate pada tanggal kontrak dibuat.
2. Nilai tukar forward contract.
3. Nilai tukar yang diharapkan ketika kontrak dilakukan.

4. Nilai tukar spot rate sesungguhnya ketika kontrak selesai.


Hal-hal yang perlu dipertimbangkan manajer keuangan untuk melakukan kontrak
adalah :
1. Premi adalah perbedaan forward rate dan spot rate pada saat kontrak
dilakukan.
2. Opportunity cost adalah perbedaan antara forward rate dan spot rate yang
diharapkan. Dalam kontrak yang sudah ada, opportunity cost adalah
perbedaan antara forward rate dan actual spot rate.

III.

HEDGING KOMITMEN TERHADAP MATA UANG ASING

Tidak ada transaksi penjualan atau pembelian yang dicatat karena pengiriman dan
pembayaran belum dilakukan. Kontrak yang terjadi melibatkan komitmen yang
dilakukan perusahaan, maka pengakuan adanya kerugian atau keuntungan akan
ditangguhkan sampai transaksi tersebut dicatat sebagai bagian penyesuaian
terhadap harga yang disepakati bersama.

IV.

HEDGING TRANSAKSI TERHADAP MATA UANG ASING

Transaksi mata uang asing ini dapat terjadi karena jual beli barang atau jasa,
pembayaran atau penerimaan dividen, atau dapat juga pembayaran atau
penerimaan uang pokok dan bunga dari obligasi. Utang/piutang mata uang asing
diwujudkan pada tarif kurs yang berlaku saat ini pada setiap tanggal neraca,
dengan menghasilkan laba/rugi yang mencerminkan pendapatan sekarang.
V.

FORWARD CONTRACT UNTUK TUJUAN SPEKULASI

Alasan utama perusahaan mengadakan kontrak adalah memperoleh uang dari


kontrak, bukan untuk melindungi komitmen bisnis, transaksi atau pengungkapan
posisi neraca. Prosedur akuntansi untuk kontrak spekulasi adalah :

a. Dalam pencatatan kontrak mengabaikan premium/diskon.


b. Pada setiap tanggal neraca, tandailah nilai kontrak ke nilai pasarnya.
c. Mengakui laba/rugi kontrak pada setiap tanggal neraca.
Laba/rugi yang timbul dari langkah kedua didapat dengan mengalikan jumlah
kontrak dengan selisih antara tarif forward-nya dan nilai kontrak pada saat dicatat
pada laporan keuangan sebelumnya.
VI.

PRAKTIK INTRUMEN KEUANGAN BERDASARKAN STANDAR


AKUNTANSI KEUANGAN DI INDONESIA

Praktik instrumen keuangan di indonesia diatur dalam (1) PSAK 50: Instrumen
Keuangan Penyajian; (2) PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan
Pengukuran (3) PSAK 60: Instrumen Keuangan Pengungkapan. PSAK 50:
Instrumen Keuangan Penyajian mengadopsi seluruh pengaturan dalam IAS 32
Financial Instruments Presentation per Oktober 2009, kecuali :
1. IAS 32 paragraf 96 97F tentang tanggal efektif dan ketentuan transisi
tidak diadopsi karena tidak relevan.
2. IAS 32 paragraf 98 100 tentang penarikan tidak adopsi karena tidak
relevan.
Instrumen keuangan mencakup instrumen keuangan utama (seperti: piutang,
utang, dan instrumen ekuitas) dan instrumen keuangan derivatif (seperti: opsi,
futures dan forwards, swap suku bunga dan swap mata uang)
Instrumen

keuangan

derivatif

menimbulkan

hak

dan

kewajiban

yang

mengakibatkan pemindahan antar pihak-pihak yang terkait dengan instrumen


keuangan derivatif tersebut satu atau lebih resiko keuangan yang melekat pada
instrumen keuangan utama.
PSAK 55: Instrumen Keuangan Pengakuan dan Pengukuran mengadopsi
seluruh pengaturan dalam IAS 39 Financial Instruments Recognition and
Measurement per 1 Januari 2009, kecuali:

1. IAS 39 Paragraf 103 yang menjadi PSAK 55 paragraf 111 tentang tanggal
efektif.
2. IAS 39 paragraf 103A 108c tentang ketentuan transisi tidak diadopsi
karena tidak relevan.
3. IAS 39 paragraf 110 tentang penarikan IFRS tidak adopsi karena tidak
relevan.
4. IAS 39 paragraf AG133 tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena
tidak relevan.
PSAK 55 menyatakan bahwa entitas mengakui aset keuangan atau liabilitas
keuangan pada laporan posisi keuangan, jika dan hanya jika, entitas tersebut
menajdi salah satu pihak dalam kententuan kontrak instrumen tersebut. Pembelian
atau penjualan aset keuanga reguler diakui dan dihentikan pengakuannya
menggunakan salah satu diantara akuntansi tanggal perdagangan atau tanggal
penyelesaian.
PSAK 55 paragraf 43 dan 46 mempersyaratkan pengukuran aset keuangan. Pada
saat pengakuan awal aset keuangan entitas mengukur pada nilai wajarnya. Dalam
hal aset keuangan atau liabilitas keuangan tidak diukur pada nilai wajar melalui
laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan
secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan tersebut.
PSAK 46 menyatakan bahwa setelah pengakuan awal, entitas mengukur aset
keuangan, termasuk derivatif yang diakui sebagai aset, pada nilai wajarnya tanpa
dikurangi biaya transaksi yang mungkin timbul pada penjualan atau pelepasan
lain, kecuali untuk aset keuangan berikut :
a. Pinjaman yang diberikan dan piutang, yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
b. Investasi dimiliki hingga jatuh tempo, yang diukur pada biaya perolehan
diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif dan
c. Investasi dalam instrumen ekuitas yang tidak dimiliki kuotasi harga di
pasar aktif dan nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal, serta
derivatif yang terkait dengan dan diselesaikan melalui penyerahan

instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga di pasar aktif


tersebut, diukur pada biaya perolehan.
PSAK 60: Instrumen Keuangan Pengungkapan mengadopsi seluruh pengaturan
dalam IFRS 7 Financial Instruments Disclosure per Maret 2009, kecuali:
1. IFRS 7 Paragraf 43, 44A 44G tentang tanggal efektif ketentuan transisi
tidak diadopsi karena tidak relevan.
2. IFRS 7 Paragraf 45 tentang penarikan IFRS tidak adopsi karena tidak
relevan
3. IFRS 7 Paragraf IG41 tentang ketentuan transisi tidak diadopsi karena
tidak relevan.
:

Anda mungkin juga menyukai