Anda di halaman 1dari 4

Akuntansi Internasional

Resume Materi

“Akuntansi Untuk Transaksi


Derivatif Dan Mata Uang Asing”

Oleh :

KELOMPOK 4

KELAS K

1. Fariz Pamungkas 2014310022


2. Rahma Dhania Prima 2014310089
3. Ridha Mahardikaning 2014310105
4. Dyah Kusuma 2014310527
5. Novalaroseky Sudiro 2014310536
6. Hafidz Faizal Kurniawan 2014310575

STIE PERBANAS SURABAYA


2017
Transaksi Valuta Asing
Transaksi Valuta Asing adalah transaksi yang dilakukan dalam valuta asing, bukan
pelaporan mata uang perusahaan.
1. Pelaporan Mata Uang Perusahaan adalah pelaporan mata uang yang dipakai di dalam
laporan keuangan perusahaan.
2. Derivatif adalah sebuah instrumen yang diturunkan dari spot transaction dalam
pertukaran internasional (foreign exchange). Contoh: Forward exchange, Contract and
Option
Istilah-istilah dalam Transaksi Derivatif:
 Swap : Sebuah transaksi spot dan forward yang terjadi bersamaan
 Option : Hak dan bukan kewajiban untuk perdagangan valuta asing pada masa
yang akan datang
 Exchange Rate : Jumlah dari suatu mata uang yang harus diberikan untuk
mendapatkan satu unit mata uang lain
 Spot Rate : Exchange Rate yang diperhitungkan untuk transaksi yang terjadi saat
ini

Masalah Akuntansi dalam transaksi Valuta Asing :


1. Pencatatan awal transaksi yang dilakukan
2. Mencatat saldo valas pada tanggal neraca berikutnya\Perlakuan Rugi Laba karena
nilai kurs
3. Pencatatan dan pelunasan piutang kurs dan utangnya pada saat jatuh tempo

Langkah yang dapat dilakukan untuk memecahkan masalah yang timbul :


1. Dua transaksi, mengakui gains and losses. Pendekatan ini umum untuk dilakukan.
Pencatatan peralatan dan hutang dagang pada spot rate saat tanggal transaksi
2. Dua transaksi, menunda gains and losses. Gains and Losses ditunda sampai hutang
dilunasi. Gains and Losses diakui hanya pada saat tanggal penyelesaian
3. Satu transaksi, mengakui gains and losses. Peralatan dan hutang merupakan satu
kesatuan

Empat nilai tukar yang perlu diketahui dalam forward contract :


1. Spot rate pada tanggal kontrak dibuat
2. Nilai tukar forward contract
3. Nilai tukar yang diharapkan ketika kontrak dilakukan
4. Nilai tukar spot rate sesungguhnya ketika kontrak selesai

Hal-hal yang dipertimbangkan manajer keuangan untuk melakukan kontrak adalah :


1. Premi/Diskon adalah perbedaan forward rate dan spot rate pada saat kontrak
dilakukan.
2. Opportunity cost adalah perbedaan antara forward rate dan spot rate yang diharapkan.
Dalam kontrak yang sudah ada, opportunity cost adalah perbedaan antara forward rate
dan actual spot rate.

Hedging Komitmen Terhadap Mata Uang Asing


Tidak ada transaksi atau pembelian yang dicatat karena pengiriman dan pembayaran
belum dilakukan. Pengakuan adanya kerugian atau keuntungan akan ditangguhkan sampai
transaksi tersebut dicatat sebagai bagian penyesuaian terhadap harga yang disepakati
bersama.

Hedging Transaksi Terhadap Mata Uang Asing


Transaksi mata uang asing dapat terjadi karena jual beli barang atau jasa, pembayaran
atau penerimaan dividen, atau dapat juga pembayaran atau penerimaan uang pokok dan
bunga dari obligasi. Utang piutang mata uang asing diwujudkan pada tarif kurs yang berlaku
saat ini pada setiap tanggal neraca, dengan menghasilkan laba/rugi yang mencerminkan
pendapatan sekarang.

Forward Contract Untuk Tujuan Spekulasi


Prosedur akuntansi untuk kontrak spekulasi adalah:
1. Dalam pencatatan kontrak mengabaikan premium/diskon
2. Pada setiap tanggal neraca, tandailah nilai konttrak ke nilai pasarnya
3. Mengakui laba/rugi kontrak pada setiap tanggal neraca

Praktik Instrumen Keuangan Berdasarkan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia


Instrumen keuangan mencakup instrumen keuangan utama. Instrumen keuangan
derivatif memenuhi definisi instrumen keuangan dan dengan demikian termasuk dalam ruang
lingkup PSAK 50.
Instrumen keuangan derivatif menimbulkan hak dan kewajiban yang mengakibatkan
pemindahan antar pihak-pihak yang terkait dengan instrumen keuangan derivatif tersebut
atas satu atau lebih resiko keuangan yang melekat pada instrumen keuangan utama.
Terkait dengan pengakuan, PSAK 55 menyatakan bahwa entitas mengakui aset
keuangan atau liabilitas pada Neraca jika entitas tersebut menjadi salah satu pihak dalam
ketentuan kontrak isntrumen tersebut. Pembelian atau penjualan aset diakui dan dihentikan
pengakuannya menggunakan salah satu diantara akuntansi tanggal perdagangan atau tanggal
penyelesaian

1. Terkait dengan pengukuran, PSAK 55 mensyaratkan pengukuran aset keuangan. Pada


saat pengakuan awal aset keuangan atau liabilitas keuangan, entitas mengukur pada
nilai wajarnya. Dalam hal aset keuangan atau liabilitas tidak diukur pada nilai wajar
melalui laba rugi, nilai wajar tersebut ditambah biaya transaksi yang dapat
diatribusikan secara langsung dengan perolehan atau penerbitan aset keuangan atau
liabilitas keuangan tersebut

Anda mungkin juga menyukai