Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

AKUNTANSI INTERNASIONAL
“Translasi Mata Uang Asing”

Oleh :
Latipah Rabbani
4EB28

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
TANGERANG
2013
PENDAHULUAN

Translation adalah proses pernyataan kembali informasi laporan keuangan dari satu
mata uang ke mata uang lain. Translasi tidak sama dengan konversi atau pertukaran dari satu
mata uang ke mata uang lain secara fisik. translasi hanya perubahan satuan unit moneter,
seperti halnya sebuah neraca yang dinyatatakan dalam pound inggris disajikan ulang ke
dalam nilai ekuivalen dolar AS. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi, dan tidak ada
transaksi terkait yang terjadi seperti bila dilakukan konversi. Saldo – saldo dalam mata uang
asing ditranslasikan menjadi nilai ekuivalen mata uang domestik berdasarkan kurs nilai tukar
valuta asing yaitu harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.
Mata uang negara dagang utama dibeli dan dijual dalam pasar global. Dengan dihubungkan
lewat jaringan telekomunikasi yang canggih, para pelaku pasar mencakup bank dan perantara
mata uang lainnya, kalangan usaha, para individu, dan pedagang professional.
Terkadang sulit dibedakan antara konversi dan translasi oleh karena itu, penting untuk
mengetahui teorinya agar dapat membedakan dalam praktinya. Perusahaan di Indonesia tidak
hanya melakukan transaksi dengan perusahaan lokal akan tetapi juga melakukan transaksi
internasional bahkan ada yang membuka cabang di negara lain ataupun melakukan merger
dengan perusahaan luar negeri. Sehingga diperlukan pengetahuan mendalam mengenai
translasi dan konversi. Oleh karena itu, pada makalah ini materi yang akan dibahas adalah
materi yang terkait dengan translasi mata uang asing.
PEMBAHASAN

A. Alasan Translasi Mata Uang Asing


Translation adalah proses pernyataan kembali informasi laporan keuangan dari satu
mata uang ke mata uang lain. Isu kurs dikombinasikan dengan berbagai metode translasi
yang dapat digunakan dan diperlakuan “Laba/Rugi” translasi yang berbeda membuat
perbandingan hasil-hasil laporan keuangan dari satu perusahaan ke perusahaan lain atau
perusahaan yang sama dalam periode yang berbeda menjadi hal yang sulit.
Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang
memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara
global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan
terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Dalam translasi mata uang asing terdapat beberapa istilah yaitu:
1. Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
2. Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporan keuangan yang
relevan.
3. Posisi aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini
dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan
ditranslasikan dengan menggunakan kurs kini.
4. Kontrak pertukaran forward, merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata
uang dari negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada
tanggal tertentu di masa depan.
5. Mata uang fungsional, merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata
uang negara dimana perusahaan itu berlokasi.
6. Kurs historis, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu
aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
7. Mata uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan.
8. Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
9. Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan
keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
Alasan Translasi
Perusahaan dengan operasi luar negeri yaitu Perusahaan dengan operasi yang luas,
tidak dapat menyiapkan laporan keuangan konsolidasi jika akun-akun mereka dan akun-akun
subsidiaries tidak diungkapkan dalam satu mata uang. Skala kegiatan investasi internasional
yang meluas saat ini meningkatkan kebutuhan penyampaian informasi kepada pembaca di
negara lain yang signifikan menyusun laporan keuangan konsolidasi yang memungkinkan
para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistik atas operasi perusahaan,
baik domestik dan luar negeri.
Alasan lain :
1. Mencatat transaksi valuta asing
2. Melaporkan aktivitas cabang internasional & anak perusahaan
3. Melaporkan hasil operasi independen di luar negeri

Tiga alasan tambahan dilakukannya translasi mata uang asing, yaitu:


1. Mencatat transaksi mata uang asing;
2. Memperhitungkan efeknya perusahaan terhadap translasi mata uang; dan
3. Berkomunikasi dengan peminat saham asing.

B. Latar Belakang dan Terminologi

Translasi mata uang asing tidak sama dengan konversi, yaitu translasi mata uang
secara fisik. Translasi mata uang asing merupakan translasi sederhana dalam ekspresi
moneter, seperti saat neraca menggunakan poundsterling Inggris kemudian disajikan ulang
dalam pedanannya dolar AS. Tidak terjadi translasi secara fisik dan tidak ada transaksi yang
dapat dihitung seperti pada konversi.
Transaksi mata uang bisa terjadi langsung di pasar spot, pasar forward atau pasar
swap.
1. Kurs pasar spot dipengaruhi berbagai faktor, termasuk juga perbedaan tingkat inflasi
antar negara, perbedaan pada saham nasional dan espektasi mengenai arah tingkat mata
uang selanjutnya, kurs ini bersifat langsung atau tidak langsung.
2. Kurs pada pasar forward adalah persetujuan untuk mentranslasikan sejumlah mata uang
yang telah ditetapkan untuk masa yang akan datang. Transaksi pada pasar forward
mendapatkan potongan atau premi dari pasar spot atau sebagai tingkat pasar forward.
3. Transaksi kurs swap melibatkan pembelian spot dan penjualan forward yang simultan
atau penjualan forward yang simultan atau penjualan spot dan pembelian forward mata
uang.
Jika nilai tukar mata uang asing relatif stabil, translasi mata uang asing keuangan tidak akan
sulit daripada mentranslasikan per-inchi atau kaki terhadap pedanaan metrik tersebut.
Bagaimanapun, nilai tukar tidak pernah stabil. Sistem keuangan pada kebanyakan negara
industri sangat bebas dalam menentukan nilai mereka sendiri pada pasar saham.

C. Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Alternatif Translasi Mata Uang Asing

Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestik yaitu:
1. Kurs saat ini, kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis, translasi mata uang yang berlaku saat asets dengan mata uang pertama kali
didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul.
3. Kurs rata rata, nilai rata-rata sederhana atau tertimbang baik pada kurs historis atau saat
ini.
Pada saat mempertimbangkan keuntungan dan kerugian nilai tukar penting untuk
membedakan antara keuntungan atau kerugian dari transaksi dan tranlasi. suatu transaksi
yang direalisasi menimbulkan keuntungan dan kerugian yang nyata. seacara umum para
akuntan menyutujui bahwa keuntungan dan kerugian seperti itu harus tercermin secepatnya
dalam laba. Sebaliknya, penyesuain translsasi bersifat belum direalisasi atau masih diatas
kertas. Kegiatan operasional yang memberikan keuntungan sebelum transaksi mata uang
asing mungkin akan mengalami kerugian atau keuntungan yang menurun setelah translasi
mata uang asing

Transaksi Mata Uang


Perbedaan karakteristik pada transaksi mata uang asing adalah perjanjian yang
dipengaruhi oleh mata uang asing. Transaksi mata uang asing mungkin menggunakan satu
mata uang akan tetapi dihitung dengan mata uang lain. Untuk mengerti alasannya, pertama-
tama pertimbangkan gagasan mengenai mata uang fungsional.
FAS No. 52 keputusan pihak yang berwenang AS pada akuntansi untuk mata uang
asing, mengamanatkan persyaratan untuk transaksi mata uang asing.
a. Pada tanggal transaksi diakui, setiap aset, kewajiban, pendapatan, beban, keuntungan
atau kerugian yang muncul harus dihitung dan dicatat dalam mata uang fungsional dalam
catatan secara keseluruhan dengan pengaruh nilai tukar pada saat itu.
b. Pada setiap tanggal neraca, neraca tercatat yang menggunakan mata uang selain mata
uang fungsional ik pada pencatatan harus disesuaikan untuk menggambarkan nilai tuka
saat itu.

Terdapat dua cara untuk melakukan pembukuan bagi keuntungan dan kerugian
transaksi.
a. Perspektif Transaksi Tunggal, Pada transaksi tunggal, penyesuaian nilai tukar (baik stabil
atau tidak) dimasukkan sebagai penyesuaian terhadap pembukuan transaksi awal dengan
alasan bahwa transaksi dan perjanjiannya merupakan kejadian tunggal.
b. Perspektif Ganda, Pada perspektif transaksi ganda, penerimaan piutang krona
mempertimbangkan kejadian yang terpisah dari penjualan yang memberikan tambahan
pendapatan.
Untuk tujuan keseragaman FAS No.52 membutuhkan metode pembukuan
transaksi ganda untuk transaksi mata uang asing.

D. Translasi Mata Uang Asing


Perusahaan yang beroperasi secara internasional menggunkan berbagai metode untuk
menyatakan aktiva, kewajiban, pendapatan dan beban yang dinyatakan dalam mata uang
asing menjadi dalam mata uang domestik. Metode translasi ini dapat diklasifikasikan, yaitu:
1. Metode Nilai Tukar Tunggal
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini,
terhadap semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing
secara umum ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.

2. Metode Nilai Tukar Ganda


Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses
translasi mata uang asingnya.
a. Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancar yang dimiliki anak perusahaan pada saat
itu (contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan
utang lancar (kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam
mata uang induk perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini.
Aset dan kewajiban noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba
rugi (kecuali untuk biaya depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi
tingkat rata-rata operasional tiap bulan atau pada rata-rata dasar tambahan yang
mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya depresiasi dan amortisasi ditranslasikan
pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang dimiliki didapatkan.

b. Metode Moneter-Nonmoneter
Metode moneter-nonmoneter juga menggunakan skema klasifikasi neraca untuk
menentukan nilai tukar mata uang asing yang sesuai. Asset dan kewajiban moneter
(contoh, klaim dan kewajiban untuk membayar sejumlah tagihan dengan mata uang
dimasa yang akan datang) ditranslasikan dalam kurs saat ini. Item nonmoneter (asset
tetap, investasi jangka panjang dan persediaan) ditranslasikan dalam kurs historis.
Item laporan laba rugi ditranslasikan dengan prosedur yang sama dengan yang
dijelaskan untuk konsep current-nonncurrent.

c. Metode Kurs Sementara


Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat
sebuah item yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja.
Pada metode kurs sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang
ditranslasikan dalam kurs nilai saat itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs
yang menjada dasar perhitungan awal. Secara spesifik, asset yang dihitung harga
perolehannya pada laporan dengan mata uang asing ditranslasikan pada kurs historis.

Keuntungan dan Kerugian Translasi Mata Uang :


1. Penangguhan
Beberapa analisis tentang penangguhan dengan dasar bahwa nilai tukar tidak akan
berbalik dengan sendirinya. Bahkan jika terjadi, penyesuaian karena nilai tukar
penangguhan dalam memprediksi perubahan nilai tukar ada;ah tugas yang paling sulit.
2. Penangguhan dan Amortisasi
Beberapa perusahaan menangguhkan keuntungan dan kerugian serta mengamortisasi
penyesuaian melebihi umur manfaatnya pada masa item neraca terkait. Pendekatan
semacam ini terkadang dikritik dengan dasar teori dan praktik.
3. Penangguhan Sebagian
Pilihian ketiga dalam akuntansi untuk keuntungan dan kerugian hasil translasi mata uang
asing adalah dengan mengakui kerugian segera saat terjadi, akan tetapi mengakui
keuntungan hanya jika terealisasi.
4. Tidak Ada Penangguhan
Pilihan laporan akhir yang dilakukan oleh banyak perusahaan diseluruh dunia adalah
untuk mengenali secara cepat mengenai keuntungan dan kerugian translasi mata uang
asing dalam laporan laba-rugi.

E. Pengembanagan Akuntansi Translasi Mata Uang Asing


1. Sebelum 1965
Praktik translasi kebanyakan perusahaan AS dipandu oleh Accounting Research
Bulletin (ARB No. 4) yang kemudian diterbitkan kembali sebagai Bab 12 dalam ARB
No. 43. Pernyataan ini mendorong penggunaan metode kini-nonkini. Keuntungan atau
kerugian transaksi langsung dimasukan ke dalam laba. Keuntungan atau kerugian
bersih saling dihapuskan selama periode berjalan. Kerugian translasi bersih diakui
dalam laba tahun berjalan, sedangkan keuntungan translasi bersih ditangguhkan dalam
akun penundaan neraca dan digunakan untuk menghapuskan kerugian translasi pada
masa mendatang.
2. 1965 – 1975
Bab 12 ARB No. 43 memperbolehkan pengecualian tertentu atas metode kini-nonkini.
Dalam keadaan tertentu, persediaan dapat ditranslasikan berdasarkan kurs historis.
Utang jangka panjang yang timbul karena pembelian aktiva jangka panjang dapat
ditranslasikan berdsarkan kurs kini apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar besar
(dan dianggap tetap). Setiap berbedaan akuntansi disebabkan oleh penyajian ulang
utang diperlakukan sebagai bagian dari biaya perolehan aktiva. Menstralasikan
seluruh utang dan piutang dalam mata uang asing berdasarkan kurs kini
diperbolehkan setelah Accounting Principle Board Opinion No. 6 dikeluarkan pada
tahun 1965. Perubahan terhadap ARB No. 43 kini memberikan pilihan translasi yang
lain bagi perusahaan.
3. 1975 – 1981
Untuk mengakhiri keaneragaman perlakuan yang diperbolehkan menurut standar
translasi sebelumnya, FASB mengeluarkan FAS No.8 yang kontroversial pada tahun
1975. Penangguhan keuntungan dan kerugian translasi tidak diperbolehkan lagi.
Keuntungan dan kerugian translasi dan transaksi mata uang asing harus diakui dalam
laba selama periode perubahan kurs nilai tukar.
Reaksi perusahaan terhadap FAS 8 beraneka ragam. Beberapa pihak
mendukung dasar teori yang digunakan, sedangkan banyak yang lain mengecam
karena distorsi yang dapat ditimbulkan dalam laba perusahaan yang dilaporkan. FAS
No.8 dikritik karena menyebabkan hasil akuntansi yang tidak sesuai dengan
kenyataan ekonomi. Pengaruh yo-yo FAS No.8 terhadap laba perusahaan juga
menimbulkan perhatian di kalangan eksekutif sejumlah perusahaan multinasional.
Mereka mengkhawatirkan laba perusahaan yang dilaporkan akan terlihat lebih
fluktuatif bila dibandingkan dengan laba perusahaan domestic dan dengan demikian
akan menekan harga saham perusahaan.
4. 1981 – hingga kini
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar publik terhadap 12 pernyataan
pertama yang dikeluarkannya, dimana banyak yang menanggapi ketidakpuasan publik
tentang FAS No. 8 sehingga FASB mempertimbangkan kembali FAS No. 8 dan
setelah melalui banyak pertemuan dan dua draft sementara, menerbitkan Statement Of
Financial Accounting Standards No. 52 pada tahun 1981.

F. Gambaran Standard No. 52 / Standard Akuntansi Internasional 21


1. Translasi Saat Mata Uang Lokal adalah Mata Uang Fungsional.
Prosedur kurs saat ini digunakan adalah:
a. Seluruh aset dan kewajiban asing yang ditranslasikan terhadap dolar menggunakan
nilai tukar yang berlaku pada tanggal tanggal neraca. Akun modal ditranslasikan
pada kurs historis.
b. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada
waktu translasi, walaupun nilai tukar rata-rata tambahan dapat digunakan untuk
kelayakan.
c. Keuntungan dan kerugian dilaporkan dalam komponen ekuitas gabungan pemegang
saham yang terpisah. Penyesuaian nilai tukar tersebut tidak dimasukan kedalam
laporan laba rugi higga operasional luar negri telah terjual atau investasi telah
diputuskan tidak bernilai.
2. Translasi Saat Mata Uang Induk Perusahaan adalah Mata Uang Fungsional.
a. Aset dan kewajiban moneter serta nonmoneter bernilai pada harga pasar saat itu
ditranslasikan menggunakan nilai tukar yang berlaku pada saat laporan keuangan,
item nonmoneter lainnya dan modal ditranslasikan pada kurs historis.
b. Pendapatan dan beban ditranslasikan menggunakan nilai tukar rata-rata untuk
periode kecuali item yang berhubungan dengan item nonmoneter yang ditranslasikan
menggunakan kurs historis.
c. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing direfleksikan dalam pendapatan
lancar.

Translasi saat mata uang asing adalah mata uang fungsional.


Usaha gabungan asing mungkin akan tetap mencatat pmbukuanta dalam satu mata uang asing
saat mata uang fungsionalnya adalah mata uang asing lain. Dalam situasi ini, laporan
keuangan akan dihitung ulang dari mata uang local ke dalam mata uang fungsional (metode
kurs sementara) lalu ditranslasikan ke dalam dollar AS menggunakan metode kurs saat ini.

Permasalahan Perhitungan
1. Perspektif Laporan
2. Harga Perolehan
3. Konsep Pendapatan
4. Laba Terkelola

Translasi Mata Uang Asing dan Inflasi


Hubungan terbalik antara tingkat inflasi sebuah negara dengan nilai eksternal mata uangnya
telah ditunjukan secara empiris. Sehingga penggunaan kurs saat ini untuk mentranslasikan
biaya aset nonmoneter yang bertempat dalam kondisi yang cenderung berinflasi akan
menghasilkan paclanannya mata uang dosmetik jauh dibawah nilai aslinya.

Translasi Mata Uang Asing dimana Saja


Gambaran kurs dalam standar Kanada (Cica 1960) fokus terhadap utang asing jangka
panjang. Keuntungan dan kerugian dari translasi mata uang asing ditangguhkan dan
diamortitasi karena tidak diakui sebagai pendapatan.
Perbedaan antara Inggris dan Amerika Serikat, di Inggris laporan keuangan harus
disesuaikan terlebih dahulu terhadap level harga saat itu lalu ditranslasikan menggunakan
kurs saat ini. AS menggunakan kurs sementara.
Terdapat perbedaan ias 21 revisi dan ias no 25. Pada ias no 21 laporan keuangan anak
perusahaan yang berbeda dinegara dengan inflasi tinggi harus disesuaikan untuk
merefleksikan perubahan dalam harga secara umum sebelum translasi mata uang asing
standard yang dilakukan inggris.
Jepang telah merubah standard mereka untuk menggunakan metode kurs saat ini pada
semua kondisi dengan penyesuaian translasi mata uang asing yang diperlihatkan pada neraca
dalam ekuitas pemegang saham.
KESIMPULAN

Proses penyajian ulang informasi keuangan dari satu mata uang ke mata uang lainnya
disebut sebagai translasi. Transaksi mata uang asing terjadi pada pasar spot, forward, atau
swap. Metodologi dalam translasi mata uang asing yaitu : (1) Metode Nilai Tukar Tunggal
dan (2) Metode Nilai Tukar Ganda (Metode Current-Noncurrent, Metode Moneter-
Nonmoneter dan Metode Kurs Sementara). Dalam melakukan translasi saldo dalam mata
uang asing menjadi mata uang domestic dapat digunakan 3 nilai tukar yaitu antar lain kurs
rata-rata (average), kurs historis (historical), dan Kurs kini (current). Translasi mata uang
asing terus berkembang di berbagai negara serta telah banyak praktik-praktik translasi mata
uang asing di berbagai belahan dunia seperti di Indonesia, Amerika, Inggris dan lainnya yang
secara teori merupakan transaksi yang kompleks.
REFERENSI

Alena. 2012. Bab 6 Translasi Mata Uang Asing. Dalam


https://alena19.wordpress.com/2012/04/15/bab-6-translasi-mata-uang-asing/ diunduh pada
Selasa, 10 April 2017.

Lusiyana. 2015. Translasi Mata Uang Asing (Akuntansi Internasional). Dalam


http://uciyana.blogspot.co.id/2015/04/translasimatauangasingakuntansi.html diunduh pada
Selasa, 10 April 2017.

Muhammad Al-Katiri. 2017. Makalah Translasi Mata Uang. Dalam


http://muhammadalkatiri.blogspot.co.id/2017/03/makalahtranslasimatauang.html diunduh
pada Selasa, 10 April 2017.

Widya Marzella. 2015. Akuntansi Internasional : Translasi Mata Uang Asing. Dalam
http://infinitelyworld.blogspot.co.id/2015/05/akuntansiinternasionaltranslasimata.html
diunduh pada Selasa, 10 April 2017.

----------. 2015. Makalah Translasi Mata Uang. Dalam


http://sukman21.blogspot.co.id/2015/05/makalah-translasi-mata-uang.html diunduh pada
Selasa, 10 April 2017.

Anda mungkin juga menyukai