Anda di halaman 1dari 8

Modul akuntansi keuangan lanjutan 1

BAB 15
LAPORAN KEUANGAN MATA UANG ASING

A. TUJUAN PEMBELAJARAN
1. Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian dan tujuan dibuatnya laporan keuangan
mata uang asing.
2. Mahasiswa dapat menjelaskan bagaimana penyusunan laporan keuangan mata uang
asing.

B. URAIAN MATERI
Tujuan Pembelajaran :
LAPORAN KEUANGAN KEUANGAN MATA UANG ASING

1.1 PENDAHULUAN
Pada saat perusahaan multinasional Indonesia menyusun laporan keuangan
untuk pelaporan kepada pemegang sahamnya, perusahaan harus memasukan
operasi yang berbasi diluar negeri yang dnyatakan dalam mata uang rupiah yang
dilaporkan dengan menggunakan prinsip akuntansi yang berlaku umum di
Indonesia. Dalam praktek akuntansi yang formal di Indonesia, transaksi dalam
valuta asing terkait selisih kurs ini diperlakukan secara berbeda agar penyajian
laporan keuangan lebih akurat dan transparan. PSAK yang mengatur tentang
translasi mata uang asing adalah PSAK 11. Tujuan dari PSAK 11 adalah untuk
menyajikan hasil yang secara langsung memperlihatkan pengaruh perubahan
ekonomi dan pergerakan nilai tukar. Translasi tidak sama dengan Konversi.
Konversi terjadi pertukaran fisik antar mata uang sementara translasi hanya
perubahan satuan unit moneter. Tidak ada pertukaran fisik yang terjadi. Tidak ada
transaksi terkait yang terjadi, seperti bila dilakukan konversi. Nilai ekuivalen
mata uang asing domestik diperoleh dengan mengalikan saldo dalam mata uang
asing dengan kuota kurs langsung.
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan
dari satu mata uang ke mata uang lainnya. Translasi mata uang asing dilakukan
untuk mempersiapkan laporan keuangan gabungan yang memberikan laporan
pada pembaca informasi mengenai operasional perusahaan secara global, dengan

S1 akuntansi Universitas Pamulang


Modul akuntansi keuangan lanjutan 1

memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak perusahaan


terhadap mata uang asing induk perusahaan.

1.2 PENGERTIAN TRANSLASI


Menurut Choi, Frost, dan Meek (1999) translasi tidak sama dengan
konversi. Konversi merupakan pertukaran fisik antara satu mata uang dengan
mata uang yang lain, sedangkan translasi hanya merupakan perubahan dalam
ekspresi moneter, seperti mengubah penampilan dalam neraca mata uang
pounds menjadi US dollar. Tidak ada pertukaran fisik,tidak ada transaksi
akuntansi atas pertukaran tersebut.
Saldo-saldo dalam mata uang asing ditranslasikan menjadi nilai
ekuivalen mata uang domestic berdasarkan kurs nilai tukar valuta asing yaitu
harga satu unit suatu mata uang yang dinyatakan dalam mata uang lainnya.
Alasan dilakukannya tranlasi adalah sebagai berikut:
1. Agar para pembaca laporan keuangan mendapatkan pemahaman yang holistic
atas operasi perusahaan baik domestik dan luar negeri.
2. Translasi mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional
untuk menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode
translasi yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas
keuntungan da kerugian translasi.
3. Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan
terhadap pengaruh perubahan mata uang asing.
4. Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur risiko suatu perusahaan
terhadap pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak
berkepentingan dari luar negeri.
5. Meluasnya peningkataan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi
mengenai suatu perusahaan yang berdomisili di satu negara kepada pengguna
di negara lain, yang timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya di
suatu bursa efek luar negeri, melakukan akuisis atau usaha patungan dengan
pihak asing, atau ingin mengkomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan
kepada para pemegang saham asingnya.

1.3 EFEK LAPORAN KEUANGAN TERHADAP KURS ALTERNATIF TRANSLASI


MATA UANG ASING

S1 akuntansi Universitas Pamulang


Modul akuntansi keuangan lanjutan 1

Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang
asing terhadap mata uang domestic, yaitu:
1. Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan.
2. Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang
pertama kali didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali
muncul.
3. Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs
historis atau saat ini.
Pengaruh penggunaan kurs terhadap laporan keuangan
1. Penggunaan kurs nilai tukar historis melindungi laporan keuangan dari
keuntungan dan kerungian translasi mata uang asing
2. Penggunaan kurs kini menimbulkan terjadinya keuntungan atau kerugian translasi.

1.4 TRANSLASI VERSUS PENGUKURAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN


ASING
Terdapat dua metode yang berbeda untuk menyajikan kembali laporan
keuangan entitas asing kedalam rupiah : 1. Translasi laporan keuangan entitas
asing ke rupiah dan 2. Pengukuran kembali laporan keuangan entitas asing ke mata
uang fungsional entitas tersebut. Setelah pengukuran kembali laporan keuangan
tersebut harus ditranslasikan jika mata uang fungsionalnya bukan rupiah.
Translasi adalah metode umum digunakan dan diterapkan jika mata uang
lokal adalah mata uang fungsional entitas asing.contoh. anak perusahaan Indonesia
di Prancis menggunakan euro untuk pencatatan dan maa uang fungsionalnya.
Laporan keuangan anak perusahaan harus ditranslasikan dari euro ke rupiah.
Setiap selisih translasi yang terjadi akan dimasukkan sebagai komponen laba
komperhensif. Oleh karena itu pendapatan dan beban diasumsikan terjadi secara
seragam sepanjang periode, pendapatan dan beban yang ada dalam laporan laba
rugi ditranslasikan dengan menggunakan nilai tkar rata – rata sepanjang periode
pelaporan . metode ini sering disebut dengan metode nilai tukar sekarang / current
rate methode.
Pengukuran kembali adalah pengukuran kembali laporan keuangan entitas
asing dari mata uang lokal yang digunakan entitas ke mata uang fungsional entitas
asing. Pengukuran kembali hanya diharuskan jika mata uang fungsional berbeda
dengan mata uang yang digunakan untuk pembukuan dan pencatatan entitas asing.

S1 akuntansi Universitas Pamulang


Modul akuntansi keuangan lanjutan 1

Contoh perusahaan Indonesia mempunyai cabang penjualan di Singapure yang


relatif independen dapat menggunakan rupiah sebagai mata uang fungsionalnya
tetapi memilih menggunakan dollar singapure sebagai mata uang pencatatan dan
pelaporan, metode yang digunaakan untuk pengukuran kembali laporan keuangan
dari mata. Uang lokal kepada mata uang fungsional disebut mata uang temporal (
temporal methode). Aset dan kewajiban moneter menunjukan adanya hak untuk
menerima atau memenuhi pembayaran dalam sejumlah tertentu mata uang asing
dimasa yang akan datang. Berdasarkan metode ini nilai tukar sekarang digunakan
untuk mentranslasikan jumlah uang dalam mata uang fungsionalnya. Pos moneter
seperti aset tetap, investasi jangka panjang, persediaan, biasanya ditranslasikan
dengan menggunakan nilai tukar historis yaitu nilai tukar dimana aset tersebut
dibeli atau saat kewajibannya diakui.pendapatan dan beban dalam laporan laba
rugi ditranslasikan dengan menggunakan nilai rata – rata sepanjang periode
peloporan. Setiap selisih yang timbul akibat ketidakseimbangan pada metode
temporal akan disajikan sebagai bagian dari laporan laba rugi.
Penerapan metode temporal mengkonversi sebuah mata uang asing
menjadi mata uang fungsionalnya. Jika mata uang rupiah adalah mata uang
fungsional, maka tidak perlu lagi penyesuian. Jika mata uang fungsional adalah
mata uang selain rupiah, maka digunakan metode nilai tukar sekarang untuk
menyajikan informasi keuangan dalam mata uang rupiah.
Penerapan yang paling sering dilakukan dari pengukuran kembali adalah
untuk afiliasi yang berlokasi dinegara yang mengalami hierinflasi. Contoh anak
perusahaan di Argentina dari induk perusahaan Indonesia mencatat dan
melaporkan laporan keuangan dalam mata uang lokal yaiu peso Argentina. Akan
tetapi karena perekonomian Argentina mengalami inflasi yang lebih tinggi dari
100% selama tiga tahun, rupiah ditetapkan sebagai mata uang fugsional untuk
tujuan pelaporan sehingga laporan keuangan anak perusahaan harus diukur jenbali
dari peso Argentina ke rupiah.
Tabel berikut menyajikan metode – metode yang dapat digunakan oleh
perusahaan Indonesia untuk menyatakan kembali laporan keuangan afiliasi asing
menjadi rupiah.

Tabel 1a

S1 akuntansi Universitas Pamulang


Modul akuntansi keuangan lanjutan 1

Mata uang pembukuan dan


pencatatan afiliasi luar mata uang fungsional metode pernyataan kembali
negeri
Translasi ke rupiah
Mata uang lokal Mata uang lokal menggunakan nilai tukar
sekarang
Diukur kembali dari mata
Mata uang lokal Rupiah Indonesia
uang lokal ke rupiah
Pertama diukur kembali
dari mata uang lokal ke
Mata uang negera
mata uang fungsional,
Mata uang lokal ketiga(bkn mata uang
kemudian ditranslasikan
lokal/rupiah)
dari mata uang fungsional
ke rupiah
Tidak diperlukan
Rupiah Indonesia Rupiah Indonesia pernyataan kembali ; sudah
dinyatakan dalam rupiah

1.5 TRANSLASI LAPORAN KEUANGAN MATA UANG FUNGSIONAL


MENJADI MATA UANG PELAPORAN PERUSAHAAN INDONESIA
Sebagian besar entitas bisnis melakukan transaksi dan mencatat aktivitas
bisnisnya dalam mata uang lokal. Oleh karena itu, mata uang lokal dari enitas asing
adalah mata uang fungsionalnya. Translasi laporan keuangan entitas asing ke dalam
rupiah merupakan proses yang relatif sederhana.
Translasi digunakan dengan menggunakan nilai tukar sekarang untuk semua
aset dan kewajiban. Nilai tukar ini merupakan spotrate pada tangal neraca. Pos dalam
laporan laba rugi –pendapatan, beban keuntungan dan kerugian harus ditranslasikan
menggunakan nilai tukar pada tanggal terjadinya transaksi yang mendasarinya,
walaupun untuk tujuan praktis dapat menggunakan nilai tukar rata – rata tertimbang
untuk periode tersebut, dengan asumsi bahwa pendapatan dan beban terjadi merata
sepanjang tahun. Akan tetapi, jika timbul keuntungan atau kerugian material dari
kejadian tertentu, maka nilai tukar pada tanggal kejadian tersebut, bukan nilai rata –
rata, yang digunakan untuk mentranslasikan hasil transaksi.

S1 akuntansi Universitas Pamulang


Modul akuntansi keuangan lanjutan 1

Akun entitas pemegang saham, selain saldo laba, ditranslasikan mengunakan


nilai tukar historis. Nilai tukar historis yang digunakan adalah nilai tukar yang terakhir
diantara tanggal induk perusahaan,mengakuisisi investasi pada entitas asing atau
tanggal anak perusahaan melakukan transaksi ekuitas pemegang saham. Hal ini
penting untuk menyelesaikan eliminasi akun invesatasi induk perusahaan terhadap
akun modal anak perusahaan luar negeri dalam proses konsolidasi. Saldo laba anak
perusahaan hasil translasi dibawa kedepan (carrierd forward) dari periode sebelumnya
dengan tambahan laba periode berjalan dan dividen diumumkan selama tahun beralan.
Dividen ditranslasikan menggunakan nilai tukar pada tanggal pengumuman.menarik
untuk diobservasi jika entitas asing belum membayar dividen yang diumukan pada
akhir periode fiskal, maka entitas asing akan mempuntai utang dividen yang
ditranlasikan menggunakan nilai sekarang. Akan tetapi, dividen yang mengurangi
saldo laba ditranslasikan menggunakan nilai tukar pada tanggal pengumuman dividen.
Secara ringkas, translasi laporan keuangan entitas asing dari mata uang
fungsional ke mata uang pelaporan perusahaan Indonesia adalah sebagai berikut
Akun Laporan Laba Rugi :
Pendapatan dan beban umumnya, nilai tukar rat – rata tertimbang untuk
Periode laporan
Akun Neraca
Aset dan kewajiban Nilai tukar sekarang pada tanggal neraca
Ekuitas pemegang saham Nilai tukar Historis

Oleh karena itu untuk translasi masing – masing akun entitas asing digunakan
kurs yang berbeda-beda, maka umumnya debit dan kredit dalam neraca percobaan
setelah tanggal translasi tidak sama. Pos penyeimbang debit neraca percobaan translasi
dengan kreditnya disebut selisih translasi.

1.6 PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN DARI SELISIH TRANSLASI

Selisih translasi dari proses transalsi adalahh bagian dari pendapatan komperhensif untuk
periode tersebut. Pendapatan komperhensif termasuk semua perubahan dalm ekuitas selama tahun
berjalan kecuali perubahan yang timbul dari investasi pemilik dan pembagian ke pemilik. Pendapatan
komperhensif termasuk laba bersih dari pendapatan komperhensif lainnya. Yang merupakan bagian
dari perubahan aset bersih perusahaan dari sumber selain pemilik (yaitu bukan invstasi modal

S1 akuntansi Universitas Pamulang


Modul akuntansi keuangan lanjutan 1

tambahan dan dividen) selama periode berjalan. PSAK mengharuskan pelaporan pendapatan
komperhensif sebagian bagian dari laporankeuangan utama entitas. Pos utama yang menjadi bagian
dari pendapatan komperhensif lainnya adalah perubahan selisih translasi selama periode berjalan ,
keuntungan atau kerugian belum direalisasi dari efek tersedia untuk dijual,penilaian kembali lindung
nilaiarus kas, dan penyesuiana dalam kewajiban pensiun minimum.

Terdapat beberapa alternatif format penyajian untuk pendapatan komperhensi. Laporan


tunggal, pendekatan pendapatan gabungan, pertama menyajikan pos – pos dalam laporan laba – rugi
dan kemudian mempunyai bagian yang menyajikan pos pendapatan komperhensif lainnya. Sebagai
alternatif, yaitu penyajian dua laporan, pertama menyajikan perhitungan laba bersih dalam satu
laporan dan kemudian laporan terkait yang dimulai dengan laba bersih dan merekonsiliasi menjadi
pendapatan komperhensif lainnya dalam laporan perubahaan ekuitas konsolidasi.suatu entitas dapat
menyajikan komponenn dari pos pendapatan komperhensif lainnya bersih dari pajak atau dapat
menyjikan pengaruh agregat pajak terkait dengan total pendapatan komperhensif lainnya dalam satu
angka.

Setiap periode, pendapatan komperhensif lainnya ditutup ke pendapatan komperhensif


lainnya yang telah diakumulasi, disajikan terpisah dari pos ekuitas pemegang saham yang lain. Akun
seperti akumulasi pendapatan komperhensif lainnya digunakan untuk menggambarkan pos ekuitas
pemegang saham tersebut. Laporan perubahan ekuitas dimulai dengan saldo akumulasi pendapatan
komperhensif lainnya pada awal periode. Kemudian ditambah dengan perubahan selisih translasi dan
pos lain dari pendapatan komperhensif lainnya periode berjalan . diperoleh saldo akhir periode dari
pendapatan komperhensif lainnya. Saldo akhir akumulasi dari pos pendapatan komperhensif lainnya
kemudian dilaporkan dineraca disebagian bagian dari ekuitas pemegang saham. Umumnya setelah
saldo laba.

S1 akuntansi Universitas Pamulang


Modul akuntansi keuangan lanjutan 1

C. DAFTAR PUSTAKA
Buku
Baker, Ricard E. dkk. 2010. Akuntansi Keuangan Lanjutan (Persepektif Indonesia) buku
2. Jakarta: Salemba Empat.

S1 akuntansi Universitas Pamulang

Anda mungkin juga menyukai