Disusun Oleh :
Dosen Pengajar :
Budiasih SE., MM
Mata Kuliah :
Akuntansi Internasional
JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS GUNADARMA
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
PEMBAHASAN
Translasi mata uang asing adalah proses pelaporan informasi keuangan dari satu mata
uang ke mata uang lainnya.Translasi mata uang asing dilakukan untuk mempersiapkan laporan
keuangan gabungan yang memberikan laporan pada pembaca informasi mengenai operasional
perusahaan secara global, dengan memperhitungkan laporan keuangan mata uang asing dari anak
perusahaan terhadap mata uang asing induk perusahaan.
Konversi, merupakan pertukaran suatu mata uang ke dalam mata uang lain.
Kurs kini, merupakan nilai tukar yang berlaku pada tanggal laporang keuangan yang
relevan.
Posisi aktiva bersih yang beresiko, merupakan kelebihan aktiva yang diukur dalam atau
berdenominasi dalam mata uang asing dan di translasikan dengan menggunakan kurs kini
dari kewajiban yang diukur atau berdenominasi dalam mata uang asing dan ditranslasikan
dengan menggunakan kurs kini.
Kontrak pertukaran forward, merupakan suatu perjanjian untuk mempertukarkan mata
uang dari Negara yang berbeda dengan menggunakan kurs tertentu (kurs forward) pada
tanggal tertentu di masa depan.
Mata uang fungsional, merupakan mata uang utama yang digunakan oleh suatu
perusahaan dalam menjalankan kegiatan usaha. Biasanya mata uang tersebut adalah mata
uang Negara dimana perusahaan itu berlokasi.
Kurs histories, merupakan kurs nilai mata uang asing yang digunakan pada saat suatu
aktiva atau kewajiban dalam mata uang asing dibeli atau terjadi.
Mata uang pelaporan, merupakan mata uang yang digunakan perusahaan dalam
menyusun laporan keuangan.
Kurs spot, merupakan nilai tukar untuk pertukaran mata uang dalam waktu segera.
Penyesuaian translasi, merupakan penyesuaian yang timbul dari proses translasi laporan
keuangan dari mata uang fungsional suatu perusahaan menjadi mata uang pelaporannya.
a. Agar para pembaca laporan untuk mendapatkan pemahaman yang holistic atas operasi
perusahaan, baik domestic dan luar negeri.
b. Translasi mata uang asing merupakan tantangan bagi perusahaan multinasional untuk
menyediakan pengungkapan informasi keuangan, karena banyak metode translasi yang
dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan kerugian
translasi.
c. Translasi juga dapat digunakan untuk memberikan kemudahan bagi pembaca laporan
keuangan, praktek ini sering disebut sebagai translasi kemudahan (Confenience).
d. Kurs nilai tukar variable, yang digabungkan dengan berbagai macam metode translasi
yang dapat digunakan yang menyebabkan perbedaan perlakuan atas keuntungan dan
kerugian translasi, membuat perbandingan hasil keuangan satu perusahaan dengan
perusahaan lain, atau perbandingan hasil suatu perusahaan yang sama dari sutau periode
ke periode lain sulit dilakukan.
e. Untuk mencatat transaksi mata uang asing, mengukur resiko suatu perusahaan terhadap
pengaruh perubahan mata uang dan berkomunikasi dengan para pihak berkepentingan
dari luar negeri.
f. Meluasnya peningkatan kebutuhan untuk menyampaikan informasi akuntansi mengenai
suatu perusahaan yang berdomisili di satu negara kepada pengguna di negara lain, yang
timbul dengan tujuan untuk mencatatkan sahamnya di suatu bursa efek luar negeri,
melakukan akuisisi atau usaha patungan dengan pihak asing, atau ingin
mengomunikasikan hasil operasi dan posisi keuangan kepada para pemegang saham
asingnnya.
3. Penangguhan parsial
Keuntungan dan kerugian translasi adalah dengan mengakui kerugian sesegera mungkin
setelah terjadi, tetapi mengakui keuntungan hanya setelah direalisasikan, hal ini semata-
mata hanya karena merupakan keuntungan, tetap mengabaikan terjadinya perubahan
kurs.
4. Tidak ditangguhkan
Mengakui keuntungan dan kerugian translasi dalam laporan laba rugi sesegera mungkin.
Namun, memasukkan keuntungan dan kerugian translasi dalam laba tahun berjalan akan
memperkenalkan elemen acak ke dalam laba sehingga dapat menghasilkan fluktuasi laba
yang sangat signifikan apabila terjadi perubahan kurs nilai tukar.
Keuntungan dan kerugian translasi ini mencerminkan kenaikan atau penurunan ekuitas
investasi dalam mata uang domestic dan harus diakui.
Metode ini mengaplikasikan nilai tukar tunggal, harga penutupan atau harga saat ini, terhadap
semua saham dan mata uang asing. Pendapatan dan beban mata uang asing secara umum
ditranslasikan pada nilai tukar yang berlaku saat item tersebut diakui.
Metode nilai tukar ganda mengombinasikan kurs saat ini dan kurs historis dalam proses translasi
mata uang asingnya.
1. Metode Current-Noncurrent
Pada metode current moment, asset lancer yang dimiliki anak perusahaan pada saat itu
(contoh, asset yang biasanya bisa dikonversikan ke kas dalam satu tahun) dan utang lancar
(kewajiban yang jatuh tempo dalam satu tahun) ditranslasikan ke dalam mata uang induk
perusahaan mereka pada laporan keuangannya dengan kurs saat ini. Aset dan kewajiban
noncurrent ditranslasikan pada kurs historis. Item laporan laba rugi (kecuali untuk biaya
depresiasi dan amortisasi) ditranslasikan pada aplikasi tingkat rata-rata operasional tiap bulan
atau pada rata-rata dasar tambahan yang mencakup seluruh periode dilaporkan. Biaya
depresiasi dan amortisasi ditranslasikan pada kurs historis dengan pengaruh saat modal yang
dimiliki didapatkan.
2. Metode Moneter-Nonmoneter
Dengan metode kurs sementara, translasi mata uang asing tidak mengubah sifat sebuah item
yang dihitung. Hal tersebut hanya mengubah unit perhitungan saja. Pada metode kurs
sementara, item moneter seperti kas, piutang dan utang ditranslasikan dalam kurs nilai saat
itu. Item nonmoneter ditranslasikan pada kurs yang menjada dasar perhitungan awal. Secara
spesifik, asset yang dihitung harga perolehannya pada laporan dengan mata uang asing
ditranslasikan pada kurs historis.
2.3 Efek Laporan Keuangan Terhadap Kurs Translasi Mata Uang Asing
Tiga kurs translasi yang digunakan untuk mentranslasikan neraca mata uang asing
terhadap mata uang domestic, yaitu:
a. Kurs saat ini; kurs yang berlaku pada tanggal laporan keuangan
b. Kurs historis; translasi mata uang yang berlaku saat asset dengan mata uang pertama kali
didapatkan atau saat kewajiban dengan mata uang asing pertama kali muncul. Kurs
historis pada umumnya menjaga padanannya biaya awal item mata uang asing dalam
laporan keuangan domestik
c. Kurs rata-rata; nilai rata-rata biasa atau dengan pembobotan baik pada kurs historis atau
saat ini.
Pengaruh penggunaan kurs nilai tukar historis dibandingkan dengan kurs nilai tukar kini
terhadap laporan keuangan ketika digunakan sebagai koefisien translasi mata uang asing. Kurs
nilai tukar historis umumnya mempertahankan biaya awal ekuivalen dengan suatu pos dalam
mata uang asing dalam laporan berdenominasi mata uang domestik.
Terdapat dua tipe penyesuaian transaksi, antara lain :
1. Gains and losses settled transactions ( keuntungan dan kerugian pada transaksi labil),
muncul walaupun nilai tukar pada pembukuan transaksi awal berbeda dengan tingkat
pada pencapaian.
2. Gains or losses unsettled transaction (keuntungan dan kerugian pada transaksi tidak
stabil), muncul saat laporan keuangan dipersiapkan sebelum transaksi disetujui.
Anggaran Biaya Sering terjadi pada daerah Sangat berkaitan dengan faktor
local produktif yang diberikan dari
induk perusahaan
Praktik akuntansi mata uang asing telah berkembang seiring waktu dalam respons
terhadap meningkatnya kompleksitas operasional multinasional dan perubahan dalam sistem
moneter internasional.
Pra-1965
Sebelum 1965 praktik translasi mata uang asing pada banyak perusahaan AS dipandu
oleh Bab 12 Accounting Research Bulletin No.43. Pernyataan tersebut mengadvokasi
metode current-noncurrent. Keuntungan dan kerugian transaksi ditambahkan secara
langsung terhadap pendapatan. Keuntungan dan kerugian translasi mata uang asing
dimasukkan ke dalam keuntungan selama periode yang ada. Kerugiannya diakui dalam
pendapatan lancar.
1965-1975
1975-1981
Untuk mengakhiri perbedaan metode pada standar translasi mata uang asing sebelumnya,
Financial acccounting Standards board (FASB) mengeluarkan FAS No.8 pada tahun
1975. Pernyataan ini secara segnifikan mengubah praktik perusahaan asing AS dalam
memasukkan GAAP AS dengan menerima metode translasi mata uang asing kurs
sementaraFAS No. 8 ternyata kontroversial. Sementara beberapa menghargai usulan yang
teoritis, banyak yang tidak menyetujui atas ditorsi yang ditimbulkan dalam pendapatan
perusahaan.
1981-sekarang
Pada bulan Mei 1978, FASB mengundang komentar masyarakat tentang 12 keputusan
pertamanya. FASB mempertimbangkan FAS No.8 dan setelah beragam public meeting
dan dua penjelasan berkas, akhirnya mengeluarkan statement of Financial Accounting
Standards No.52 pada tahun 1981.
Sumber :
Choi, Frederick D. S. dan Gary K. Meek. International Accounting. Buku 1 Edisi 6. 2010:
Salemba Empat.