AKUNTANSI KEUANGAN
LANJUTAN 2
1
Bab 2
Akuntansi Multinasional: Transaksi Laporan
Keuangan Entitas Asing
Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari Bab ini, mahasiswa diharapkan dapat menjelaskan:
1. Tentang Perbedaan Dalam Prinsip Akuntansi
2. Bagaimana Penentuan Mata Uang Fungsional
3. Tentang Translasi Versus Pengukuran Kembali Laporan Keuangan Asing
4. Tentang Translasi Laporan Keuangan Mata Uang Fugsional Menjadi Mata
Uang Pelaporan Perusahaan Indonesia
5. Pengukuran Kembali Pembukuan ke dalam Mata Uang Fungsional
6. Investasi Asing dan Entitas Anak yang Tidak Dikonsolidasikan
7. Lindung Nilai Atas Investasi Neto Pada Entitas Anak di Luar Negeri
8. Persyaratan Pengungkapan
2
1. Perbedaan Dalam Prinsip Akuntansi
3
• IASB terdiri dari 14 anggota, antara lain 12 anggota penuh (bekerja
full time untuk IASB); 5 anggota berlatar belakang auditor, 3 anggota
berlatar belakang penyusun laporan keuangan (dari manajemen), 3
anggota berlatar belakang pengguna laporan keuangan, 1 anggota
berlatar belakang akademisi dan 2 anggota lainya berlatar belakang
dari bidang lainya.
• Standar pelaporan keuangan yang direkomendasikan oleh IASB
adalah IFRS (International Financial Reportig Standards).
• Bentuk pelaporan keuangan yang juga berpengaruh adalah GAAP
(Generally Accepted Accounting Principles) Amerika Serikat.
• Adanya berbagai bentuk standar akuntansi memiliki pengaruh yang
signifikan terhadap perusahaan baik di Indonesia maupun
multinasional, karena penyusunan laporan keuangan harus
menggunakan standar akuntansi dimana mereka berdomisili.
• FASB (Financial Accounting Standards Board) bekerja sama
dengan IASB untuk untuk meningkatkan kualitas standar pelaporan
internasional dan mengonversikan kedua standar tersebut dan
sepakat untuk meningkatkan kualitas standar pelaporan keuangan
dengan meminimalisasi perbedaan diantara mereka.
Ada tiga (3) kemungkinan nilai tukar yang digunakan dalam mengonversi
nilai mata uang asing menjadi rupiah:
1. Nilai Tukar Sekarang; merupakan nilai tukar pada tanggal akhir
neraca.
2. Nilai Tukar Historis; merupakan nilai tukar yang ada pada saat
transaksi awal terjadi. (pada saat asset diterima atau kewajiban
diakui).
3. Nilai Tukar Rata-rata; merupakan nilai tukar rata-rata selama satu
periode.
4
• PSAK 11 tentang “Translasi Mata Uang Asing” memberikan panduan
khusus utuk mentranslasikan laporan keuangan dari mata uang asing
menjadi mata uang rupiah.
• PSAK mengadopsi konsep mata uang fungsional (functional
currency) yang didefinisikan sebagai mata uang dari lingkungan
ekonomi primer dimana entitas tersebut beroperasi; umumnya mata
uang tersebut adalah mata uang dari lingkungan dimana entitas
tersebut menghasilkan dan menerima kas.
• Pendekatan mata uang fungsional mengharuskan entitas asing untuk
mentranslasikan seluruh transaksinya ke dalam mata uang
fungsional.
5
Metode yang dapat digunakan oleh perusahaan Indonesia untuk
menyatakan kembali laporan keuangan afiliasi asing menjadi rupiah:
Mata Uang Pembukuan Mata uang Fungsional Metode Pernyataan Kembali
dan Pencatatan Afiliasi
Luar Negeri
Mata Uang lokal (yaitu Mata uang lokal Traslasi ke rupiah menggunakan
mata uang Negara tempat nilai tukar sekarang
afiliasi berlokasi)
Mata uang lokal Rupiah Indonesia (seperti Diukur kembali dari mata uang
yang diharuskan dalam lokal ke rupiah
perekonmian hiperinflasi)
Mata uang lokal Mata uag negara ketiga Pertama, diukur kembali dari
(bukan mata uang lokal mata uang lokal ke mata unag
atau rupiah) fungsional, kemudian
ditranslasikan dari mata uang
fungsional ke rupiah
Rupiah Indonesia Rupiah Indonesia Tidak diperlukan pernyataan
kembali; sudah dinyatakan
dalam rupiah
Secara ringkas, translasi laporan keuangan entitas asing dari mata uang
fungsional ke mata uang pelaporan perusahaan Indonesia adalah sebagai
berikut:
Akun laporan laba rugi:
Pendapatan dan Beban Umumnya, nilai tukar rata-rata tertimbang
untuk periode laporan
Akun Neraca
Aset dan Kewajiban Nilai tukar sekarang pada tanggal neraca
6
Penyajian Laporan Keuangan dari Selisih Translasi
• Selisih translasi dari proses translasi adalah bagian dari pendapatan
komprehensif untuk periode tersebut. Pendapatan Komprehensif
termasuk semua perubahan dalam ekuitas selama tahun berjalan
kecuali perubahan yang timbul dari investasi pemilik dan pembagian
ke pemilik.
• Pendapatan Komprehensif termasuk laba bersih dan Pendapatan
komprehensif lainnya yang merupakan bagian dari perubahan aset
bersih perusahaan dari sumber selain pemilik (bukan investasi modal
tambahan dan dividen) selama periode berjalan.
• Terdapat beberapa alternatif format penyajian untuk pendapatan
komprehensif:
Pertama, menyajikan pos-pos dalam laporan laba rugi dan kemudian
mempunyai bagian yang menyajikan pos pendapatan komprehensif
lainnya.
Kedua, menyajikan perhitungan laba bersih dalam satu laporan,
kemudian laporan terkait yang dimulai dengan laba bersih dan
merekonsiliasi menjadi pendapatan komprehensif dengan
melaporkan pos pendapatan komprehensif secara terpisah.
Ketiga, hanya menyajikan pos yang merupakan bagian dari
pendapatan komprehensif lainnya dalam skedul akumulasi
pendapatan komprehensif lainnya dalam laporan perubahan ekuitas
konsolidasi.
7
perubahan kurs. Aset nonmoneter adalah akun seperti persediaan
dan aset tetap, yang nilainya tidak tetap dalam unit moneter.
8
6. Investasi Asing dan Entitas Anak yang Tidak Dikonsolidasikan
Sebagian besar perusahaan mengonsolidasikan entitas anak di luar negeri
sesuai dengan PSAK 65 “Laporan Keuangan Konsolidasi”, tetapi ada
beberapa kasus yang kegiatan operasinya tersebut tidak dapat
dikonsolidasikan karena ada beberapa kriteria yang diterapkan untuk
entitas anak di luar negeri, seperti:
1. Pembatasan valuta asing di negara asing
2. Pembatasan transfer properti di negara asing
3. Ketidakpastian lain yang diterapkan oleh pemerintah.
7. Lindung Nilai Atas Investasi Neto pada Entitas Anak di Luar Negeri
PSAK 55 memperbolehkan lindung nilai investasi neto pada entitas anak
di luar negeri. PSAK 55 menyatakan bahwa keuntungan atau kerugian
terkait bagian efektif lindung nilai atas investasi neto dimasukkan dalam
penghasilan komprehensif lain sebagai bagian dari penyesuaian
penjabaran, namun jumlahnya dibatasi sebesar penyesuaian penjabaran
untuk investasi neto.
8. Persyaratan Pengungkapan
PSAK 10 Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing mensyaratkan
keuntungan atau kerugian transaksi mata uang agregat dalam laba rugi
akan diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi atau dalam
catatan yang menyertainya.
Selamat Belajar