MULTINASIONAL :
TRANSLASI LAPORAN
KEUANGAN ENTITAS
ASING
Pada saat penyusunan laporan keuangan PT Induk,
akuntan harus mempertimbangkan perbedaan dalam
prinsip-prinsip akuntansi dan perbedaan dalam mata
uang yang digunakan untuk mengukur operasi entitas
luar negeri.
ILUSTRASI
Asumsikan bahwa anak perusahaan di luar negeri
membangun gedung dengan biaya 1.000.000 peso pada
saat nilai tukar Rp.500 = 1 peso. Kemudian diasumsikan
bahwa karena adanya hiperinflasi di negara anak
perusahaan luar negeri tersebut, maka nilai tukar
menjadi Rp.0,05 = 1 peso.Berapa nilai Gedung pada
saat dibangun?
----------------------------------------------------------------
Jumlah Tanggal pembangunan Setelah hiperinflasi
(peso) ---------------------------------------------------------------------------------------------
Nilai tukar Jmlh Hsl Translasi Nilai tukar Jmlh Hsl Translasi
-----------------------------------------------------------------------------------------------------------
1.000.000 Rp.500 Rp.500.000.000 Rp.0.05 Rp.50.000
Nilai pasar setelah hiperinflasi tidak mencerminkan
nilai pasar atau biaya perolehan historis dari gedung
tersebut. Oleh karena itu PSAK mengharuskan
penggunaan rupiah sebagai mata uang fungsional dalam
kasus hiperinflasi untuk memberikan stabilitas dalam
laporan keuangan.
TRANSLASI VERSUS PENGUKURAN KEMBALI
• Ada dua metode yang digunakan dalam menyajikan
kembali laporan keuangan entitas asing ke dalam
rupiah yaitu :
1. Translasi laporan keuangan entitas asing ke rupiah
2. Pengukuran Kembali laporan keuangan entitas
asing ke mata uang fungsional entitas tersebut
TRANSLASI
• Metode yang umum digunakan dan diterapkan jika
mata uang lokal adalah mata uang fungsional entitas
asing.
• Setiap selisih yang terjadi adalah bagian dari
pendapatan komprehensif untuk periode tersebut
• Metode translasi sering disebut sebagai metode nilai
tukar sekarang (current rate methods)
• Karena diasumsikan pendapatan dan beban terjadi
secara seragam sepanjang periode, sehingga
pendapatan dan beban yang ada dalam laporan laba
rugi ditranslasikan dengan menggunakan nilai tukar
rata-rata sepanjang periode pelaporan
PENGUKURAN KEMBALI
• Hanya diharuskan jika mata uang fungsional berbeda
dengan mata uang yang digunakan untuk pembukuan
dan pencatatan entitas asing
• Metode yang digunakan untuk pengukuran kembali
adalah metode temporal (temporal methods)
• Setiap selisih yang timbul akibat ketidakseimbangan
pada metode temporal disajikan sebagai bagian dari
laporan laba rugi
Metode-metode yang digunakan oleh perusahaan Indonesia untuk menyatakan
kembali laporan keuangan afiliasi asing menjadi rupiah
-----------------------------------------------------------------------
Mata uang pembukuan dan
Pencatatan Afiliasi Luar Negreri Mata uang fungsional Metode Pernyataan Kembali
--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mata uang lokal Mata uang lokal Translasi ke rupiah
(mata uang negara tempat menggunakan nilai tukar
afiliasi berlokasi) sekarang
Mata uang Lokal Rupiah Indonesia (seperti Diukur kembali dari mata
yang diharuskan dalam uang lokal ke rupiah
perekonomian hiperinflasi
Mata uang lokal Mata uang negara ketiga Pertama: diukur kembali
(bukan mata uang dari mata uang lokal ke mata
atau rupiah) uang fungsional, kemudian di
translasikan dari mata uang
fungsional ke rupiah
---------------------------------------------------------------
Akun Laporan Laba Rugi:
Pendapatan dan Beban Umumnya, nilai tukar rata-rata tertimbang
untuk periode laporan
Akun Neraca :
Aset dan Kewajiban Nilai tukar sekarang pada tanggal neraca
Ekuitas Pemegang Saham Nilai Tukar Historis
Ilustrasi
Untuk mengetahui konsolidasi anak perusahaan luar negeri, asumsikan
fakta-fakta berikut :
1. Pada tanggal 1 Januari 20X1, PT Induk perusahaan Indonesia,
membeli 100 % saham beredar dari German Company, sebuah
perusahaan yang berlokasi di Berlin, seharga Rp.860.000.000.
Selisih harga perolehan tersebut dialokasikan ke paten yang
diamortisasi selama 10 tahun
2. Mata uang lokal German Company adalah Euro yang juga
merupaka mata uang fungsionalnya
3. Pada tanggal 1 Oktober 20X1, anak perusahaan mengumumkan
dan membayar dividen sebesar €16.250
4. Anak perusahaan menerima Rp.92.000.000 dari transaksi
tersebut pada saat kurs adalah €1= Rp.16.000 Anak perusahaan
masih memiliki mata uang asing tersebut pada tanggal 31
Desember
5. Kurs Tunai yang terkait adalah (Rp/ €1) adalah :
----------------------------------------------------------------
Tanggal Kurs
---------------------------------------------------------------
1 Januari 20X1 Rp.16.000
1 Oktober 20X1 Rp.17.600
31 Dember 20X1 Rp.18.000
Rata-rata Rp.17.000
---------------------------------------------------------------
Akun Neraca kedua perusahaan pada tanggal 1 Januari
20X1 (sesaat sebelum akuisisi)
PT INDUK German Company
Kas Rp.350.000.000 €2.500
Piutang 75.000.000 10.000
Persediaan 100.000.000 7.500
Tanah 175.000.000 -0-
Aset Tetap 800.000.000 50.000
Total Debit Rp 1.500.000.000 €70.000
Akumulasi Depresiasi Rp. 400.000.000 €5.000
Utang Usaha 100.000.000 2.500
Utang Obligasi 200.000.000 12.500
Saham Biasa 500.000.000 40.000
Saldo Laba 31/12/20X0 300.000.000 10.000
Total Kredit Rp.1.500.000.000 €70.000
Pertanyaan
• Susunlah Kertas Kerja untuk mentranslasikan Anak Perusahaan
Luar Negeri pada 1 Januari 20X1 (tanggal akuisisi ) Mata uang
fungsional adalah Euro Eropa!
• Buatlah ayat jurnal PT Induk untuk mencatat pembelian 100 %
saham German Company!
• Buatlah ayat jurnal anak perusahaan pada saat menerima
Rp.92.000.000 dari transaksi dengan perusahaan Indonesia
• Pada saat penerimaan dividen
• Pada saat penerimaan laba
• Pada saat penerimaan selisih translasi
• Berapa Laba bersih anak perusahaan?
• Susunlah Translasi Neraca Percobaan per tanggal 31 Desember
20X1Anak Perusahaan Luar Negeri Euro Eropa adalah Mata
Uang Fungsional.
Jawaban
1. Kertas Kerja Translasi Pada Tanggal Akuisisi
Neraca Percobaan Kurs Neraca Percobaan
€ Rp/€
Paten 60.000.000
Diferensial 60.000.000
3. Ayat jurnal anak perusahaan pada saat menerima
Rp.92.000.000 dari penjualan
Penjualan €50.000
Harga Pokok Penjualan (22.500)
Beban Operasi (14.500)
Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 500
-----------
Laba Bersih €12.500
======
Buatlah Translasi Neraca Percobaan per tanggal 31
Desember 20X1Anak Perusahaan Luar Negeri Euro
Eropa adalah Mata Uang fungsional............???
Saldo Kurs Saldo (Rp)
(€)
Kas 10.750 193.500.000
Unit Mata Uang Asing 3.000 54.000.000
Piutang 10.500 189.000.000
Persediaan 5.000 90.000.000
Aset Tetap 50.000 900.000.000
Harga Pokok Penjualan 22.500 382.500.000
Beban Operasi 14.500 246.500.000
Kerugian Transaksi Mata Uang Asing 500 8.500.000
Dividen Dbayarkan 6.250 110.000.000
Total Debit 123.000 2.174.000.000
Akumulasi Depresiasi 7.500 135.000.000
Utang Usaha 3.000 54.000.000
Utang Obligasi 12.500 225.000.000
Saham Biasa 40.000 640.000.000
Saldo laba (1/1) 10.000 160.000.000
Penjualan 50.000 850.000.000
Total 123.000 2.064.000.000
Akumulasi Pendapatan Komprehensif lainnya 110.000.000
Total Ktredit 2.174.000.000
Pembuktian Selisih Translasi per 31 Desember
PT INDUK DAN ANAK PERUSAHAAN
Pembuktian Selisih Translasi
Tahun Berakhir 31 Desember 20X1
€ Kurs Rp
Translasi
31 Desember 20X1
Investasi Pada Saham German Company212.500.000
Pendapatan dari Anak perusahaan luar negeri 212.500.000
Bagian laba anak perusahaan €12.500 X Rp.17.000
Neraca
Efek Berharga :
Efek ekuitas
Efek Utang yang tidak diniatkan untuk dipegang sampai jatuh tempo
Persediaan
Biaya Dibayar dimuka seperti asuransi, iklan, sewa
Aset Tetap
Akumulasi depresiasi atas aset tetap
Paten, merek dagang, lisensi, dan formula
Goodwill
Aset tak berwujud lainnya
Beban dan kredit ditangguhkan, kecuali pajak ditangguhkan dan biaya perolehan
polis untuk perusahaan asuransi jiwa
Pendapatan yang ditangguhkan
Saham Biasa
Saham Preferen yang dicatat pada harga dikeluarkan
Beban Operasi:
Beban Tunai 12.000 17.000 204.000.000
Beban Depresiasi 2.500 16.000 40.000.000
------- ----------------
14.500 244.000.000
===== =========
POS TRANSLASI PENGUKURAN KEMBALI
Perbedaan Proses Translasi
Mata uang fungsional entitas
dan Pengukuran Kembali
Unit mata Uang Lokal Rupiah Indonesia
luar negeri
Metode yang digunakan Metode Kurs Sekarang Metode Moneter-Non
Moneter
Akun-akun Laporan Laba Rugi :
Pendapatan Kurs Rata-Rata Kurs rata-rata, kecuali
pendapatan terkait dengan
pos non moneter (historis)
Beban Kurs rata-rata Kurs rata-rata, kecuali beban
terkait dengan pos non
moneter (historis)
Akun-akun Neraca:
Akun-akun Moneter Kurs Sekarang Kurs Sekarang
Akun-akun Non Moneter Kurs Sekarang Kurs Historis
Akun mOdal pemegang saham Kurs Historis Kurs Historis
Saldo Laba Saldo periode sebelumnya Saldo periode sebelumnya
ditambah laba dikurangi ditambah laba dikurangi
dividen dividen
Selisih kurs yang timbul dari Selisih translasi Keuntungan atau kerugian
proses diakumulasikan di ekuitas pengukuran kembali yang
pemegang saham dimasukkan dalam laporan
laba rugi periode berjalan
Pembuktian Keuntungan Pengukuran Kembali
Pengukuran Kembali German Company
Untuk Tahun Berakhir 31 Desember 20X1
Skedul 1
Laporan Posisi Moneter Bersih
-----------------------------------------------------------------------------------------------
Aset Moneter : Akhir Tahun Awal tahun
Kas €10.750 €2.500
Unit Mata Uang Asing 3.000 -0-
Piutang 10.500 10.000
------------ ------------
Total €24.250 €12.500
Dikurangi : Ekuitas Moneter
Utang Usaha 3.000 2.500
Utang Obligasi 12.500 12.500
--------- -------------
Total 15.500 15.000
======= =======
Kewajiban Moneter Bersih (2.500)
Aset Moneter Bersih 8.750
Peningkatan aset moneter bersih
Selama tahun berjalan €11.250
Skedul 2
Analisis Perubahan Akun Moneter
Euro Kurs Rupiah
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Posisi kewajiban Moneter bersih yang terkena
eksposur 1/1 (2.500) 16.000 (40.000.000)
Penyesuaian untuk perubahan posisi
Moneter bersih selama tahun berjalan :
Peningkatan:
Dari operasi :
Penjualan 50.000 17.000 850.000.000
Dari sumber lain -0- -0-
Penurunan :
Dari Operasi:
Pembelian (20.000) 17.000 340.000.000
Beban Tunai (12.000) 17.000 204.000.000
Kerugian transaksi mata uang asing (500) 17.000 (8.500.000)
Dari Dividen (6.250) 17.600 (110.000.000)
Dari Sumber lain -0- -0
Posisi moneter bersih sebelum pengukuran
Kembali menggunakan kurs akhir tahun 147.500.000
Posisi aset moneter bersih terkena eksposur,31/12 8.750 18.000 157.500.000
--------------
Keuntungan pengukuran kembali
10.000.000
Penilaian Persediaan Nilai Terendah antara Biaya Perolehan
dan Nilai Pasar dalam Pengukuran Kembali