Anda di halaman 1dari 10

LIST PERTANYAAN

NB: Kalau mau tambahin garis horizontal, bisa langsung klik “insert” terus pilih
“horizontal line”

1. Friska
Pada kasus pertama yaitu kasus Hard Rock hotel. Terdapat perusakan
fasilitas hotel yang dilakukan oleh tamu hotel, lalu dikenakan sanksi denda
oleh pihak hotel. Pertanyaan saya: Apakah mungkin peristiwa yang sama
terjadi dan diketahui oleh pihak hotel setelah tamu pergi? Jika iya,
bagaimana solusi yang dapat kelompok kalian berikan?

Jawaban:
Peristiwa yang sama mungkin saja terjadi dan baru diketahui oleh pihak
hotel setelah tamu pergi, namun hal ini sangat jarang terjadi, jika kasusnya
seperti ini, maka ini selain menjadi kesalahan tamu juga sekaligus menjadi
kelalaian petugas hotel. Hal ini dikarenakan pihak hotel umumnya memiliki
prosedur check-out yang jelas, yang mana seharusnya pihak hotel
memeriksa kelengkapan kamar dan kemudian akan menginformasikan
kepada bagian frontdesk agent jika ada hal yang perlu ditambahkan
kedalam tagihan tamu sebelum tamu benar-benar pergi meninggalkan hotel.

Adapun menurut pendapat kelompok kami dan juga hasil pencarian kami
terkait kasus-kasus yang pernah terjadi, jika hal seperti ini terjadi maka
pihak hotel dapat mengumpulkan bukti terkait kesalahan atau pelanggaran
yang dilakukan oleh tamu hotel dan kemudian menghubunginya untuk
berdiskusi, meminta keterangan, serta pertanggungjawabannya. Namun,
apabila kemudian pihak hotel memiliki prosedur untuk tidak menghubungi
pihak tamu setelah checkout, maka kelalaian ini dapat pula ditanggung oleh
petugas hotel yang telah lalai dalam melakukan pengecekan kamar.
2. Dini
Bisa diilustrasikan bagaimana penggolongan atau klasifikasi hotel dapat
menciptakan keseimbangan antara permintaan (supply) dan penawaran
(demand) dalam usaha perhotelan?

Jawaban:
Keseimbangan atau ekuilibrium adalah suatu kondisi di mana jumlah barang
yang ditawarkan sama dengan jumlah barang yang diminta. Banyak hal
dapat terjadi sebagai pengaruh terhadap munculnya keseimbangan pasar.
Berikut ini hal-hal yang berpotensi untuk memengaruhi terjadinya suatu
keseimbangan.

a. Tersedianya barang/jasa sesuai dengan yang diminta


b. Persediaan barang/jasa sesuai penawaran pembeli
c. Adanya kesamaan jumlah penawaran produsen dan permintaan konsumen

Penggolongan atau pengklasifikasian hotel dapat menciptakan


keseimbangan pasar dikarenakan masyarakat yang menggunakan jasa
akomodasi hotel memiliki permintaan/kebutuhan akan jenis hotel yang
berbeda. Sebagian orang ketika menginap di hotel ada yang menginginkan
fasilitas yang sangat mewah dan memilih menggunakan hotel bintang 5,
adapun di sisi lain ada pula orang yang membutuhkan hotel dengan fasilitas
yang standar, dalam artian yang diutamakan hanya kebutuhan pokok,
kenyamanan, dan upaya meminimalkan biaya, maka yang dipilih adalah
hotel bintang 3 atau 4.

3. Rita
Seperti yang kita ketahui bahwa adanya pandemi COVID-19 ini sangat
berdampak di sektor pariwisata, khususnya industri perhotelan. Menurut
pendapat kalian, bagaimana strategi untuk memulihkan daya tarik
masyarakat terhadap industri perhotelan di masa pandemi ini?

Jawaban:
Dalam situasi pandemi seperti ini, ketika masyarakat banyak melakukan
aktivitas di rumah. Kiranya masih ada peluang untuk hotel bisa melakukan
strategi-strategi untuk melakukan inovasi pelayanan. Selama pandemi ini
tentunya banyak masyarakat yang sudah jenuh melakukan kegiatan di dalam
rumah. Mereka ingin mendapatkan penyegaran di luar rumah dengan
berwisata, meskipun tetap menerapkan prokes ketat.

Beberapa alternatif untuk melakukan pemulihan agar masyarakat dapat


tertarik menginap di hotel di antaranya:
a. Pertama, meningkatkan kemudahan pemesanan bagi pengunjung baik
melalui telepon, web online, ataupun travel agent online serta
melakukan promosi secara online.
b. Kedua, hotel selama masa pandemi harus tetap menerapkan protokol
kesehatan dan mempromosikannya melalui tagline sehingga
pengunjung dapat tertarik karena merasa aman. Protokol kesehatan
dapat dijadikan branding hotel agar pengunjung merasa nyaman
ketika menginap di hotel.
c. Ketiga, menjaga kualitas pelayanan dengan baik sehingga pengunjung
dapat memberi umpan balik berupa informasi ke berbagai pihak
terkait dengan kualitas pelayanannya, sehingga di waktu-waktu
kunjungan berikutnya hotel dapat menjadi tempat singgah yang tetap.
d. Keempat, pihak hotel harus lebih giat lagi melakukan berbagai
promosi baik dengan promosi online, melalui travel agent online,
media-media sosial ataupun melalui oraganisasi-organisasi seperti
PHRI, biro travel, pelaku pariwisata, dan pemerintah.

Untuk promosi hotel bisa melakukan berbagai terobosan, seperti diklat cara
membuat makanan, table manner (tata cara makan di hotel), pengaturan
kamar, etika menerima tamu, dan lain-lain secara online. Strategi tersebut
bisa dilakukan, di samping untuk promosi, hotel dapat juga mengedukasi
masyarakat mendapat informasi seluk-beluk kedalaman hotel. Dengan
demikian kiranya pemerintah dapat memfasilitasi dengan mencarikan
celah-celah inovasi yang dapat diimplementasikan hotel untuk dapat bangkit
dan melakukan terobosan pemulihan
Adapun hotel yang telah berstandar di era pandemi akan diberikan sertifikasi
CHSE (clean, hygiene, sanitation, and environment) dari pemerintah. CHSE
diyakini dapat menjadi identitas dalam melakukan pelayanan di industri
pariwisata. Hal itu nanti dapat menumbuhkan kepercayaan masyarakat
sekaligus mengedukasi protokol kesehatan seperti yang dianjurkan
pemerintah.

Sumber:
http://beritamagelang.id/kolom/pemulihan-industri-perhotelan

4. Priska
Dalam kasus BW Hotel pada tahap penyelesaian kasus dijelaskan bahwa
akhirnya pihak hotel memutuskan untuk menghentikan acara satu jam
sebelum waktu yang sudah ditentukan. Meskipun ada komplain dari tamu,
tetapi acara tetap dihentikan, agar tidak mengecewakan warga setempat.
Pertanyaan saya, dengan adanya kebijakan demikian tentunya timbul
permasalahan antara pihak hotel dengan tamu hotel pada saat itu, mungkin
bisa dijelaskan bagaimana cara pihak hotel menyelesaikan masalah tersebut
sehingga tidak berpengaruh terhadap kenyamanan tamu?

Jawaban:
Adapun cara dari pihak hotel untuk menyelesaikan masalah terkait dengan
tamu yang komplain akibat acara musik atau music event ketiga BW Hotel
yang diberhentikan satu jam sebelum waktu yang sudah ditentukan
sebelumnya adalah pihak hotel melakukan pendekatan yakni kompromi
kepada para tamu undangan yang hadir pada acara tersebut dan meminta
maaf secara langsung. Kompromi yang dimaksud di sini adalah pihak hotel
menyelesaikan permasalahan dengan mendiskusikan kembali permasalahan
yang terjadi, menjelaskan secara detail alasan yang sesungguhnya kepada
para tamu undangan mengapa acara diberhentikan satu jam sebelumnya.
Sehingga dengan adanya penjelasan tersebut, baik di antara pihak hotel
maupun para tamu undangan tidak akan menimbulkan konflik lain.
Jadi, kesimpulannya pihak hotel melakukan diskusi kembali dan meminta
maaf secara langsung kepada para tamu undangan serta menjelaskan
alasan dari acara musik yang diberhentikan satu jam sebelumnya secara
mendetail.

5. Gung Mas
Di RMK dijelaskan pada bagian Tujuan klasifikasi atau penggolongan hotel
salah satunya yaitu "Memberikan perlindungan kepada tamu, pengusaha
hotel, tenaga kerja, dan masyarakat, baik untuk keselamatan, kesehatan,
kenyamanan, keamanan, kemudahan serta pelestarian lingkungan hidup".
Menurut pandangan kelompok kalian, mengapa adanya
klasifikasi/penggolongan hotel bisa memberikan perlindungan pada
pelestarian lingkungan hidup?

Jawaban:
Pengklasifikasian hotel yg berbeda-beda tentu nantinya akan membuat pihak
hotel melakukan CSR untuk kepentingan yang berbeda - beda juga. misalnya
suatu hotel yang terletak di kawasan wisata alam tentunya akan lebih
menunjukkan CSRnya terhadap lingkungan alam di sekitarnya yang sudah
berperan sebagai penyokong keberlangsungan hotel sehingga tentunya pihak
hotel akan senantiasa turut serta dalam melakukan pelestarian

6. Ratna
Dalam klasifikasi hotel akan dilakukan penilaian standar hotel, apakah bisa
jika hotel tersebut sudah berbintang lima kemudian akan turun menjadi
bintang 4, 3, atau bahkan non bintang? (isi alasan) Dan apa saja yang
menjadi persyaratan dasar dari klasifikasi hotel?

Jawaban:
Dilansir dari website CNN Indonesia, bintang di hotel diberikan oleh
Lembaga Sertifikasi Usaha (LSU). Lembaga ini merupakan lembaga
independen. LSU memberikan tugas kepada auditor untuk memberikan
penilaian terhadap hotel-hotel yang ada di Indonesia. Para auditor LSU
biasanya mempunyai indikator-indikator yang pakem untuk menilai suatu
hotel dan mengklasifikasi kelasnya. Indikator tersebut kebanyakan mengacu
pada fasilitas, seperti kamar, ketersediaan kolam renang dan sebagainya.

Sebagai tambahan, dilansir dari website resmi traveloka pula, makna bintang
pada hotel merupakan penilaian terhadap fasilitas dan pelayanan dari sebuah
hotel. Pada umumnya penilaian bintang pada hotel diukur berdasarkan
jumlah kamar yang disediakan, struktur dari bangunan hotel, perlengkapan
dan fasilitas yang disediakan, serta mutu pelayanan.

Adapun terkait penurunan bintang di suatu hotel jarang terjadi. Kecuali,


hotel tersebut mengurangi fasilitas yang sudah ada. Sebaliknya, kenaikan
bintang pada suatu hotel sering terjadi. Misalnya hotel bintang tiga ingin
naik menjadi bintang empat harus lulus kualifikasi yang ditetapkan auditor
dulu.

7. Peni
Jelaskan lebih lanjut dasar pengklasifikasian hotel bintang, apa perbedaan
antarmasing-masing jenis hotel bintang tersebut?

Jawaban:
Dilansir dari website resmi traveloka, makna bintang pada hotel merupakan
penilaian terhadap fasilitas dan pelayanan dari sebuah hotel. Pada umumnya
penilaian bintang pada hotel diukur berdasarkan jumlah kamar yang
disediakan, struktur dari bangunan hotel, perlengkapan dan fasilitas yang
disediakan, serta mutu pelayanan. Untuk dasar pengklasifikasian hotel
berbintang yang sudah dijelaskan tadi, ada beberapa hal yang membedakan
antarmasing-masing jenis hotel berbintang, yakni:
- Hotel berbintang satu: 1) jumlah kamar standar minimal 15 kamar
(luas minimal 20 m2), 2) fasilitas kamar mandi di dalam kamar.
- Hotel berbintang dua: 1) jumlah kamar standar minimal 20 kamar
(luas minimal 22 m2), 2) memiliki minimal 1 kamar suite (luas
minimal 44 m2), 3) fasilitas kamar mandi; telepon; dan juga televisi di
dalam kamar, 4) bangunan hotel dilengkapi fasilitas olahraga serta
lobby penerima tamu.
- Hotel berbintang tiga: 1) jumlah kamar standar minimal 30 kamar
(luas minimal 24 m2), 2) memiliki minimal 2 kamar suite (luas
minimal 48 m2), 3) fasilitas kamar mandi; telepon; televisi; dan AC di
dalam kamar, 4) bangunan hotel dilengkapi fasilitas olahraga;
rekreasi; restoran dan bar serta menyediakan Concierge Staff.
- Hotel berbintang empat: 1) jumlah kamar standar minimal 50 kamar
(luas minimal 24 m2), 2) memiliki minimal 3 kamar suite (luas
minimal 48 m2), 3) fasilitas kamar mandi dengan instalasi air panas
dan dingin; telepon; televisi; serta AC di dalam kamar, 4) bangunan
hotel dilengkapi lobby dengan luas minimum 100 m2; fasilitas
olahraga; rekreasi; restoran; rest area; toilet umum; dan bar serta
menyediakan Concierge Staff.
- Hotel berbintang lima: 1) jumlah kamar standar minimal 100 kamar
(luas minimal 26 m2), 2) memiliki minimal 4 kamar suite (luas
minimal 52 m2), 3) fasilitas kamar mandi dengan instalasi air panas
dan dingin; telepon; televisi; serta AC di dalam kamar, 4) bangunan
hotel dilengkapi lobby dengan luas minimum 100 m2; fasilitas
olahraga; rekreasi; restoran; rest area; toilet umum; dan bar serta
menyediakan concierge staff dan room service 24 jam.

Kemudian untuk hotel melati atau hotel non berbintang sendiri dibagi
menjadi 3 tipe, yakni Kelas I, Kelas II, dan Kelas III yang mana biasanya
hanya dikategorikan berdasarkan pada jumlah kamar yang dimiliki oleh
hotel yang bersangkutan. Jadi, hotel melati Kelas I memiliki 5 kamar, hotel
melati Kelas II memiliki 10 kamar, dan hotel melati Kelas III memiliki 15
kamar atau lebih.
Sumber:
https://m.traveloka.com/id-id/explore/tips/klasifikasi-hotel-berdasarkan-bint
ang-acc/27253?id=7834421758622554525&adloc=id-id&kw=78344217586
22554525_&gmt=&gn=x&gd=m&gdm=&gcid=&gdp=&gdt=&gap=&pc=1
&cp=7834421758622554525_ID_HO_DYAUPR_ALL_PerformanceMax_7
834421758622554525_&aid=&wid=&fid=&gid=1007719&utm_id=ENf6X
sZT&ad_id=&target_id=&click_id=Cj0KCQiAmKiQBhClARIsAKtSj-mf8J
STOoTtcOyURS0kEdJHgn3MKohilRDKMGTfQ2xBWTgC1kyA8aQaAqL
JEALw_wcB&campaign_id=15364959481&adgroup_id=&gclid=Cj0KCQi
AmKiQBhClARIsAKtSj-mf8JSTOoTtcOyURS0kEdJHgn3MKohilRDKMG
TfQ2xBWTgC1kyA8aQaAqLJEALw_wcB

https://travel.okezone.com/read/2022/02/10/406/2545408/begini-perbedaan-
hotel-melati-dan-berbintang

8. Jung Is
Disebutkan jenis kamar menurut harga salah satunya adalah penthouse. Apa
bisa dijelaskan mulai dari pengertian, bagaimana bentuk kamar penthouse
tersebut, serta fasilitas apa saja yg ada dalam penthouse?

Jawaban:
Jenis kamar hotel berbentuk penthouse atau yang dikenal dengan ini lebih
mewah dibandingkan dari kamar hotel yang berbentuk suite. Kamar hotel
berbentuk penthouse ini biasanya diberikan akses ke ruang teras di atasnya.
Kamar bentuk ini umumnya terletak di lantai paling atas hotel dan memiliki
teras terbuka yang terhubung atau ruang langit terbuka. Jenis kamar ini jauh
dari keramaian dan memberikan pemandangan kota yang terbaik dari atas.
Kamar berbentuk penthouse ini memiliki berbagai macam fasilitas untuk
tamu. Kamar ini memiliki dekorasi dan perabotan yang sangat mewah, dan
merupakan salah satu kamar termahal di hotel.

Fasilitas yang ditawarkan pada kamar hotel berbentuk penthouse ini


berbeda-beda disetiap hotel, bergantung pada hotel masing-masing. Namun,
secara umum fasilitas yang ditawarkan tentunya sangat lengkap dan mewah
yang mana umumnya disediakan bagi tamu yang menyukai privasi. Mulai
dari kamar tidur yang lebih dari satu hingga bisa tersedia tiga kamar tidur,
ruang tamu, ruang makan, area kerja yang besar, hingga kolam renang
pribadi. Biasanya kamar hotel bentuk ini juga menyediakan layanan pribadi
atau butler.

Sumber:
https://www.merdeka.com/jatim/14-jenis-kamar-hotel-yang-perlu-diketahui-
perhatikan-perbedaan-fasilitasnya-kln.html

https://travel.kompas.com/read/2017/03/05/200500527/seperti.apa.presidenti
al.suite.kamar.termewah.dan.termahal.di.hotel

9. Luhde
Bagaimana hubungan departemen accounting dengan departemen
housekeeping, front office, sales marketing, dan manajer ataupun GM?

Jawaban:
Hubungan departemen accounting dengan departemen lainnya, yakni:
1. Hubungan dengan bagian housekeeping dalam hal untuk memeriksa
kembali dan juga memastikan bahwa data kamar yang sudah siap
dijual yang diberikan bagian housekeeping seimbang dengan data
yang diberikan oleh bagian front office.
2. Hubungan accounting dengan bagian front office dalam hal
mempersiapkan guest bill, pengembalian registration card, dan
perubahan kamar.
3. Hubungan accounting dengan bagian sales marketing dalam hal
mempersiapkan voucher gratis untuk tamu.
4. Hubungan accounting dengan bagian manajer maupun general
manager untuk meminta persetujuan tanda tangan kontrak dengan
supplier atau pihak yang bekerja sama dengan hotel, serta
meng-approved entertainment office checks.

Sumber:
https://id.scribd.com/document/507612074/Department-Accounting-di-Hote
l-1

Anda mungkin juga menyukai