Anda di halaman 1dari 16

KOMUNIKASI KETENAGAKERJAAN YANG MELIPUTI

PENYUSUNAN RESUME DAN SURAT LAMARAN PEKERJAAN

OLEH:
KELOMPOK 5

PUTU RATNA SINTHA WATI (1907531004)


NI PUTU MELIA ASTUTI (1907531038)

PROGRAM STUDI AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS UDAYANA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Aktivitas bisnis dalam suatu perusahaan terdapat tenaga kerja yang memiliki
pemahaman terhadap pengelolaan bisnis tersebut. Sumber daya manusia dalam hal ini
merupakan tenaga kerja yang menjadi syarat utama dalam mengoperasikan perusahaan.
Pengelolaan sumber daya manusia yang tepat menjadi bagian yang sangat penting dan juga
proses perekrutan tenaga kerja yang tidak tepat akan menjadi masalah bagi perusahaan.
Setiap perusahaan berupaya untuk menyusun format yang tepat dalam manajemen sumber
daya manusia, seperti proses perekruitan, pendidikan, pelatihan, pembagian job description
yang jelas, dan sistem upah atau gaji yang tepat.
Dalam mencari pekerjaan seseorang harus memiliki kemampuan dalam
berkomunikasi. Hal ini bisa dilihat dari cara seseorang memperlihatkan potensi atau
kelebihan yang dimiliki sehingga perusahaan dapat tertarik dengan potensi yang
dimilikinya. Dalam melamar pekerjaan, pelamar harus menguasai komunikasi verbal
maupun nonverbal. Komunikasi dalam hal ketenagakerjaan verbal dapat dilakukan dengan
menulis resume dan surat lamaran yang sesuai untuk dibaca oleh pihak perusahaan.
Sedangkan komunikasi ketenagakerjaan nonverbal dapat dilakuakn dengan body language
saat wawancara, sopan dan santun.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun masalah yang dapat dirumuskan, yaitu sebagai berikut.
1.2.1 Apakah pentingnya komunikasi ketenagakerjaan?
1.2.2 Bagaimanakah teknik menyusun resume?
1.2.3 Bagaimanakah latihan dalam menyusun resume?
1.2.4 Bagaimanakah teknik dalam menyusun surat lamaran kerja?
1.2.5 Bagaimanakah latihan dalam menyusun surat lamaran kerja?

1.3 Tujuan Penulisan


Adapun tujuan penulisan, yaitu sebagai berikut.
1.3.1 Untuk mengetahui pentingnya komunikasi ketenagakerjaan.
1.3.2 Untuk mengetahui teknik menyusun resume.
1.3.3 Untuk mengetahui latihan dalam menyusun resume.
1.3.4 Untuk mengetahui teknik dalam menyusun surat lamaran kerja.
1.3.5 Untuk mengetahui latihan dalam menyusun surat lamaran kerja.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pentingnya Komunikasi Ketenagakerjaan


Manusia merupakan makhluk sosial yang hidup saling berdampingan satu dengan
yang lainnya. Sehingga perlu adanya suatu komunikasi agar dapat saling berinteraksi.
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam bagaimana cara seseorang
ketika ingin menyampaikan pesan atau sesuatu kepada orang lain. Dengan berkomunikasi
akan menjadi jembatan atau penghubung yang dapat menyatukan ide, pemikiran,
gagasan, serta sebagai pemecahan masalah bagi individu antarindividu atau kelompok
antarkelompok. Dari hal tersebutlah, akan menciptakan persamaan persepsi, pemikiran,
dan lainnya yang menjadi inti dari komunikasi itu sendiri. Komunikasi pula sangat
berfungsi di mana saja dalam setiap kehidupan individu, kelompok, baik di lingkungan
keluarga, lingkungan pendidikan, lingkungan masyarakat tak terkecuali dalam lingkungan
pekerjaan. Dalam lingkup pekerjaan, komunikasi tak kalah pentingnya karena dengan
adanya komunikasi ketenagakerjaan ini akan memudahkan antara pelamar pekerjaan
dengan pewawancara pekerjaan untuk mengetahui apakah dapat saling terkoneksi satu
sama lain agar nantinya sesuai dengan tujuan perusahaan.

2.2 Teknik Menyusun Resume


Menurut Bovee dan Thill (2002) dalam Sutrisna (2007:111), resume merupakan suatu
ringkasan yang terstruktur dan tertulis dari pendidikan, latar belakang, serta kualifikasi
seseorang mengenai suatu pekerjaan. Resume menjadi salah satu sarana dalam
mempromosikan diri saat memasuki dunia kerja yang umumnya dikenal sebagai daftar
riwayat hidup atau CV (Curriculum Vitae). Dari resume tersebut, diharapkan individu
atau organisasi dapat mengetahui kemampuan pencari kerja. Adapun teknik menyusun
resume agar nantinya dapat tersusun dengan baik dan rapi sehingga berpeluang untuk
sampai tahap wawancara, yakni sebagai berikut.
1) Persiapan Menulis Resume
Menurut Sutrisna (2007:112), tiga hal yang perlu dipersiapkan dalam menulis sebuah
resume, yakni:
1. Pencarian informasi
Pertama, perlu melakukan pencarian informasi penting yang relevan dengan jenis
pekerjaan yang diinginkan melalui beberapa cara, yaitu:
a. Analisis diri (self analysis)
Analisis diri atau self analysis merupakan analisis yang dilakukan untuk
membantu mengenali diri sendiri secara mendalam termasuk mengenali
kelebihan dan kekurangan. Apabila telah mengetahui keterampilan spesifik
yang dimiliki, hal tersebut dapat menjadi “bargaining power”. Ini merupakan
hal yang sangat penting agar mengetahui apakah sifat-sifat yang dimiliki
sesuai dengan pekerjaan yang diinginkan.
b. Analisis karier (career analysis)
Analisis karier atau career analysis merupakan analisis yang dilakukan
berkaitan dengan karier di masa mendatang, dapat dilakukan dengan beberapa
pertanyaan sebagai berikut (Sutrisna, 2007:112).
- Kecerdasan apa yang paling bermanfaat bagi karier yang ingin ditekuni?
- Apakah prestasi akademis menjadi syarat dalam penjenjangan karier?
- Apakah pengalaman kerja menjadi syarat dalam penjenjangan karier?
- Apakah ada imbalan selain dalam bentuk uang?
- Bagaimana persaingan karier dalam bidang yang diinginkan?
c. Analisis pekerjaan (job analysis)
Analisis pekerjaan atau job analysis merupakan analisis yang dilakukan untuk
memperdalam pengetahuan atau wawasan mengenai gambaran pekerjaan dan
lingkungan kerja sehingga dapat membantu seseorang untuk lebih siap ketika
menghadapi suatu pekerjaan.
2. Perencanaan resume
Setelah melakukan berbagai persiapan untuk menulis resume, maka perlu
merencanakan resume dengan baik. Menurut Sutrisna (2007:113), cara-cara dalam
merencanakan resume adalah perlu memastikan posisi atau perkerjaan yang
diminati atau yang menjadi tujuan karier. Kemudian perlu memperhatikan syarat-
syarat pekerjaan, karakteristik pribadi yang diperlukan, dan data-data lain yang
dapat ditambahkan dalam resume. Serta perlu mempertimbangkan untuk
melampirkan rekomendasi atau referensi dari pihak lain mengenai kemampuan,
pengalaman, atau prestasi yang pernah diraih.
3. Pembuatan resume
Ketika tahap persiapan dan juga perencanaan dalam menulis resume telah
terealisasi, maka yang berikutnya adalah membuat resume. Resume dibuat dan
diorganisasikan sedemikian rupa agar nantinya dapat menarik perhatian pemberi
kerja. Secara umum, resume itu berisi informasi pribadi (berupa nama, tempat dan
tanggal lahir, alamat), tujuan kerja, kualifikasi pribadi, dan referensi. Panjangnya
resume dapat dibuat sesuai dengan posisi atau pekerjaan yang menjadi tujuan
karier yakni dapat dibuat dalam satu halaman, tetapi dibuat lebih panjang apabila
melamar posisi atau jabatan yang lebih tinggi.
2) Pengorganisasian Resume
Berdasarkan cara pengorganisasiannya, resume dapat dibedakan menjadi tiga bentuk,
yakni (Sutrisna, 2007:113):
1. Resume kronologis
Resume kronologis merupakan jenis resume yang paling tradisional dan disukai
oleh pemberi kerja. Bagian yang paling mendominasi dalam resume ini adalah
pengalaman kerja yang ditempatkan pada bagian paling mencolok, misalnya di
bawah informasi pribadi. Untuk bagian pengalaman kerja dan sejarah pendidikan
diurutkan dari posisi paling akhir hingga paling awal. Adapun keunggulan dari
resume kronologis adalah 1) mudah menemukan unsur yang dicari dan pemberi
kerja sudah terbiasa dengan resume ini; 2) menonjolkan pertumbuhan dan
kemajuan karier; serta 3) menonjolkan kontinuitas dan stabilitas dalam bekerja.
Resume kronologis ini sangat cocok untuk pelamar yang memiliki sejarah
pekerjaan cukup kuat dan pekerjaannya sesuai dengan jalur karier yang dimiliki.
2. Resume fungsional
Resume fungsional merupakan jenis resume yang memfokuskan perhatian pada
kompetensi individual yaitu seputar keterampilan dan keberhasilan. Keunggulan
dari resume fungsional ini adalah 1) pembaca langsung mengetahui kontribusi
yang dapat diberikan pelamar; dan 2) pelamar menekankan pengalaman kerja
lebih awal. Resume fungsional biasanya sering digunakan oleh pelamar yang baru
saja lulus dan menguraikan terlebih dahulu keterampilan yang relevan.
3. Resume kombinasi
Resume kombinasi merupakan jenis resume yang mengombinasikan sifat-sifat
terbaik dari resume kronologis dan resume fungsional. Fungsi tersebut
menekankan pada keterampilan dan keberhasilan pelamar di samping juga
memasukkan pengalaman kerja.
3) Menulis Resume yang Sempurna
Menurut Sutrisna (2007:114), resume yang sempurna adalah resume yang mampu
menanggapi kebutuhan dan pilihan pembaca serta menghindari beberapa kesalahan
umum. Beberapa kesalahan umum yang sering dikeluhkan oleh petugas rekruitmen
ketika membaca resume menurut Bovee dan Thill dalam Sutrisna (2007) adalah
sebagai berikut.
a. Terlalu panjang
Resume tidak ringkas, tidak relevan, dan tidak langsung ke sasaran atau bertele-
tele.
b. Terlalu pendek atau hanya garis besar
Resume tidak dapat memberikan informasi yang cukup untuk mengevaluasi
pelamar secara memadai.
c. Sulit dibaca
Penulisan resume kurang spasi, indentasi, ukuran huruf terlalu kecil, dan
penggunaan huruf tebal menyebabkan sulit dibaca.
d. Terlalu banyak kata
Uraian dalam resume menggunakan banyak kata yang sebenarnya dapat
dinyatakan secara sederhana dan ringkas.
e. Terlalu rapi
Resume terlihat seperti tidak ditulis oleh pelamar sehingga menimbulkan
pertanyaan apakah kualifikasinya juga dilebih-lebihkan.
f. Seperti amatir
Pelamar terlihat hanya memahami dunia bisnis atau industri tertentu secara
dangkal yang terungkap dari pernyataan yang keliru atau terasa canggung.
Menurut Bovee dan Thill (2002) dalam Sutrisna (2007:115), resume yang baik
setidaknya memenuhi beberapa hal, yakni:
a. Kerapian (neatness)
Resume dibuat dalam kertas bersih dan berkualitas baik, tidak ada coretan, dan
bentuk huruf yang digunakan juga baik.
b. Kesederhanaan (simplicity)
Bahasa yang digunakan dalam resume hendaknya sederhana, jelas, dan ringkas.
Format dibuat sedemikian rupa agar enak dibaca.
c. Keakuratan (accuracy)
Informasi yang disajikan dalam resume harus akurat dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
d. Kejujuran (honesty)
Informasi yang disajikan dalam resume tidak mengada-ada, misalnya kejujuran
dalam mencantumkan umur, status perkawinan, dan pendidikan.

2.3 Latihan Menyusun Resume


Setelah memahami teknik dalam menyusun resume yang baik, selanjutnya adalah
latihan dalam menyusun sebuah resume berdasarkan atas hal-hal yang sudah dipaparkan
sebelumnya. Berikut disajikan contoh-contoh dari tiga bentuk resume, yakni resume
kronologis, resume fungsional, dan resume kombinasi.
“Ni Luh Eka Antari, S.E yang merupakan lulusan jurusan akuntansi dari Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Udayana ingin melamar pekerjaan menjadi seorang
internal auditor di Perusahaan X.”
1. Resume Kronologis
Ni Luh Eka Antari, S.E.
Jalan Sedap Malam No. 112, Denpasar
Telepon (0361) 235207
TUJUAN: Internal Auditor

PENGALAMAN
2017-sekarang Staf Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Prasetya di Denpasar
2015-2017 Staf Accounting di PT Tunggal Jaya di Denpasar
2014-2015 Instruktur Komputer di Lembaga Informatika Denpasar

PENDIDIKAN Universitas Udayana Denpasar


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

AKTIVITAS
Kampus Anggota Drumband Unud
Masyarakat Sekretaris Sekaa Teruna Teruni Dharma Yowana

KEAHLIAN Bahasa Inggris pasif dan komputer


2. Resume Fungsional

Ni Luh Eka Antari, S.E.


Jalan Sedap Malam No. 112, Denpasar
Telepon (0361) 235207
TUJUAN: Internal Auditor

KEAHLIAN Mampu berbahasa Inggris aktif


Mampu mengoperasikan komputer Akuntansi

PENGALAMAN Staf Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Prasetya 2017-


sekarang di Denpasar

PENDIDIKAN Universitas Udayana Denpasar


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

AKTIVITAS
Kampus Anggota Drumband Unud
Masyarakat Sekretaris Sekaa Teruna Teruni Dharma Yowana

3. Resume Kombinasi
Ni Luh Eka Antari, S.E.
Jalan Sedap Malam No. 112, Denpasar
Telepon (0361) 235207
TUJUAN: Internal Auditor

KEAHLIAN Mampu berbahasa Inggris aktif


Mampu mengoperasikan komputer Akuntansi

PRESTASI Juara II Olimpiade Akuntansi dan Perpajakan FEB Unud


Finalis Lomba Pidato Bahasa Inggris

PENGALAMAN
2017-sekarang Staf Auditor di Kantor Akuntan Publik Drs. Prasetya di
Denpasar
2015-2017 Staf Accounting di PT Tunggal Jaya di Denpasar
2014-2015 Instruktur Komputer di Lembaga Informatika Denpasar

PENDIDIKAN Universitas Udayana Denpasar


Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Akuntansi

2.4 Teknik Menyusun Surat Lamaran Kerja


Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar kerja dan menjadi
pengantar agar pembaca tertarik membaca resume. Surat lamaran kerja dikirim bersama-
sama dengan resume. Dalam hal ini, sebelum menulis surat lamaran kerja pelamar
sebaiknya mencari informasi sebanyak mungkin mengenai organisasi pencari kerja.
Semakin banyak pengetahuan tentang organisasi pencari kerja, semakin baik kemampuan
pelamar untuk menarik perhatian pemberi kerja dan menyampaikan keinginan untuk
bergabung. Pengirim surat lamaran kerja dapat berupa solicited application letter atau
unsolicited application letter.
2.4.1 Solicited Application Letter
Solicited application letter adalah surat lamaran kerja yang dibuat berdasarkan
informasi lowongan pekerjaan yang disebarluaskan melalui media. Pada iklan
lowongan kerja pada umumnya tercantum dengan jelas hal-hal sebagai berikut: (1)
pihak yang membutuhkan tenaga kerja, (2) pekerjaan dan jabatan yang tersedia, dan
(3) kualifikasi pelamar.
Informasi tersebut akan memudahkan pelamar kerja untuk mengajukan surat
lamaran kerja dan melampirkan resume yang disusun sesuai pekerjaan, jabatan, dan
kualifikasi yang diinginkan. Dalam hal ini pelamar akan menghadapi persaingan yang
ketat.
2.4.2 Unsolicited Application Letter.
Unsolicited application letter adalah surat lamaran yang dibuat atas inisiatif
pelamar atau tanpa adanya informasi lowongan pekerjaan. Dalam hal ini tidak semua
perusahaan mengiklankan kebutuhan tenaga kerja melalui media. Dalam situasi
tersebut pelamar tidak akan menghadapi persaingan yang terlalu ketat serta memiliki
kemampuan untuk menarik perhatian dengan menunjukkan seluruh potensi yang
dimiliki. Sementara, bagi perusahaan selain menghemat biaya iklan dan waktu, cara
ini juga akan menciptakan persuasi baru.
Seperti resume, surat lamaran kerja adalah suatu bentuk iklan sehingga
diorganisasikan seperti pesan persuasif. Surat lamaran kerja baik solicited application
letter maupun unsolicited application letter, dapat disusun dengan pendekatan AIDA
(attention, interest, desire, and action) dan pada umumnya terdiri dari tiga bagian,
yaitu pembuka, isi, dan penutup.
1. Paragraf Pembuka
Surat lamaran kerja sebagaimana bentuk surat bisnis lain yang harus dibuat sebaik
mungkin agar dapat menarik perhatian (attention), pembuat sebaiknya harus
menyatakan dengan jelas bahwa pelamar sedang melamar suatu pekerjaan. Oleh
karena itu, dalam surat lamaran perlu diidentifikasi jenis pekerjaan yang diminati.
Surat lamaran yang baik, yang menarik perhatian pembacanya, mencantumkan
hal-hal sebagai berikut.
a. Rangkuman
Di bagian awal surat lamaran, paparkan kualifikasi yang dimiliki, yang paling
relevan dengan jabatan yang diinginkan dan jelaskan bahwa kualifikasi
tersebut akan menguntungkan atau memberikan manfaat bagi perusahaan.
b. Sumber informasi
Khusus untuk solicited application letter sebutkan nama seseorang yang sudah
dikenal oleh pembaca (yang menawarkan pekerjaan) sebagai orang yang
menyarankan pelamar untuk melamar pekerjaan atau sebutkan dari mana
diperoleh informasi tentang adanya lowongan pekerjaan perusahaan tersebut.
Sumber informasi tersebut, antara lain surat kabar, majalah (sebutkan nama
surat kabar/majalah dan tanggal penerbitan), dan radio (sebutkan nama radio
dan tanggal pengumuman).
c. Cuplikan berita
Cuplikan pengumuman atau iklan lowongan pekerjaan yang dikeluarkan oleh
perusahaan yang bersangkutan dapat disertakan dalam surat lamaran kerja.
2. Paragraf Isi
Paragraf isi atau pertengahan tidak boleh terlalu panjang, maksimal 3 (tiga)
paragraf. Paragraf ini hanya berisi penjelasan yang sangat diminati (interest) atau
sangat diharapkan (desire) oleh pembaca dan jangan mengulang hal yang sudah
dijelaskan dalam resume. Dalam paragraf pertengahan perlu dicantumkan
kualifikasi pelamar yaitu pendidikan, pengalaman, sikap, minat, aktivitas, dan
kualitas dari sudut pandang pembaca. Selain itu, dapat dijelaskan kemampuan
bekerja dengan orang lain, sikap terhadap bidang pekerjaan, perusahaan, suasana
kerja, dan kualitas personal (kegiatan ekstrakurikuler dan sejenisnya).
3. Paragraf Penutup
Paragraf terakhir dari surat lamaran kerja umumnya berisi suatu harapan tindakan
(action) sebagaimana yang terdapat dalam surat-surat penjualan. Pelamar dengan
jelas menyatakan keinginan untuk melakukan wawancara sesuai dengan waktu
yang telah disediakan oleh organisasi. Agar mudah dihubungi, pelamar perlu
memberikan alamat yang jelas dan lengkap, termasuk nomor telepon, facsimile
(kalau ada), jam berapa dapat dihubungi (pagi, siang atau malam hari). Untuk
beberapa perusahaan barangkali perlu dilampirkan amplop dan juga perangko
balasannya.
Tips Untuk Pelamar
Suatu hal yang tidak boleh dilupakan oleh pelamar adalah bahwa sebenarnya pelamar
sedang "menjual potensi diri" kepada majikan secara tertulis, mencakup kepribadian,
kualifikasi, pelatihan yang pernah diikuti, pengalaman kerja, dan hobi. Oleh karena itu,
surat lamaran kerja dapat juga disebut sebagai surat penjualan. Sebagai surat penjualan
paling tidak harus mudah dipahami, jelas, ringkas, tepat, atau sesuai dengan pekerjaan,
dan rapi dalam penampilan.
1) Hal-hal yang perlu diperhatikan oleh pelamar dalam melamar pekerjaan, yaitu:
a. Kualifikasi atau pengalaman kerja pelamar sesuai dengan posisi pekerjaan yang
dikehendaki.
b. Bangkitkan minat pembaca terhadap kualifikasi yang dimiliki.
c. Tonjolkan hal-hal yang positif.
d. Usahakan surat lamaran kerja rapi dan menarik.
e. Tuliskan surat dari sudut pandang pembaca, bukan penulis.
f. Tekankan hal-hal yang membedakan dengan pelamar lainnya.
2) Hal-hal yang harus dihindari oleh pelamar dalam melamar pekerjaan, yaitu:
a. Jangan melamar pekerjaan di luar kemampuan.
b. Jangan mengirimkan surat lamaran kerja hasil fotokopi.
c. Jangan mengatakan bahwa Anda siap menerima pekerjaan apa saja.
d. Hindari kata-kata yang bombastis.
e. Jangan meminta belas kasihan.
f. Hindari untuk mempersalahkan gaji.
g. Jangan memberi komentar langsung tentang karakter diri sendiri.
2.5 Latihan Menyusun Surat Lamaran Kerja
Untuk menulis surat lamaran dengan pendekatan solicited application letter sebagai
respon terhadap sebuah pengumuman lowongan kerja, Anda mengetahui persyaratan
yang dicari oleh suatu organisasi. Anda juga akan menghadapi banyak persaingan untuk
posisi itu karena ada ratusan pencari kerja lainnya yang sudah melihat daftar itu dan
mengirimkan lamaran juga. Berikut contoh penulisan surat lamaran pekerjaan dengan
pendekatan solicited application letter.
Kepada Yth.
Direktur PT Rafting Indonesia
Jl. Rembulan No. 24
Denpasar

Dengan hormat,
Sehubungan dengan iklan lowongan kerja yang dimuat di Harian Bali Post tanggal 5
November 2021, dengan ini saya bermaksud mengajukan lamaran kerja untuk
jabatan Internal Auditor.

Saya adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar, lulus bulan
Agustus tahun 2021 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,45. Saya memiliki
ketelitian kerja yang cukup baik dan mampu mengoperasikan komputer.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan daftar riwayat hidup.

Saya sangat mengharapkan kesempatan untuk dipanggil wawancara.


Terima kasih.

Denpasar, 6 November 2021

Hormat saya,

Ni Made Heny Novianty,SE.,Ak


Untuk menulis surat lamaran dengan pendekatan unsolicited application letter sebagai
respon atau inisiatif pelamar atau tanpa adanya informasi lowongan pekerjaan. Dalam hal
ini pelamar tidak akan menghadapi persaingan yang terlalu ketat dan memiliki
kemampuan untuk menarik perhatian dengan menunjukkan seluruh potensi yang dimiliki.
Berikut contoh penulisan surat lamaran pekerjaan dengan pendekatan unsolicited
application letter.
Kepada Yth.
Direktur PT Garment Indo Raya
Jl.Raya Kuta
Denpasar

Dengan hormat,
Dari acara Info Bisnis yang ditayangkan Bali TV, saya menyimpulkan bahwa PT
Garment Indo Raya adalah perusahaan yang sedang berkembang.

Mengingat sebagian besar hasil produksinya diekspor ke luar negeri, saya yakin
perusahaan membutuhkan tenaga kerja yang memahami masalah ekspor.

Saya adalah alumnus Fakultas Ekonomi Universitas Udayana Denpasar, lulus tahun
2021 dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,45. Saya pernah bekerja di sebuah
perusahaan cargo dan pernah mengikuti pelatihan administrasi ekspor.

Sebagai bahan pertimbangan, saya lampirkan daftar riwayat hidup.

Saya sangat mengharapkan kesempatan untuk wawancara lebih lanjut mengenai


kualifikasi saya.

Atas perhatian yang diberikan, saya ucapkan terima kasih.

Denpasar, 6 November 2021

Hormat saya,
Ni Made Heny Novianty,SE.,Ak
BAB III
PENUTUP

3.1 Simpulan
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam bagaimana cara seseorang
ketika ingin menyampaikan pesan atau sesuatu kepada orang lain. Dalam lingkup
pekerjaan, komunikasi tak kalah pentingnya karena dengan adanya komunikasi
ketenagakerjaan ini akan memudahkan antara pelamar pekerjaan dengan pewawancara
pekerjaan untuk mengetahui apakah dapat saling terkoneksi satu sama lain agar nantinya
sesuai dengan tujuan perusahaan.
Resume merupakan ringkasan terstruktur dan tertulis yang berisi pendidikan, latar
belakang, serta kualifikasi seseorang mengenai suatu pekerjaan. Adapun teknik menyusun
resume agar nantinya dapat tersusun dengan baik dan rapi sehingga berpeluang untuk
sampai tahap wawancara, yakni melakukan persiapan menulis resume yang terdiri dari
pencarian informasi, perencanaan resume, dan pembuatan resume. Kemudian
mengorganisasikan resume yang terdiri dari tiga bentuk, yaitu resume kronologis, resume
fungsional, dan resume kombinasi. Serta menulis resume yang sempurna dengan
memperhatikan beberapa hal, yaitu kerapian, kesederhanaan, keakuratan, dan kejujuran.
Surat lamaran kerja adalah surat yang digunakan untuk melamar kerja dan menjadi
pengantar agar pembaca tertarik membaca resume. Surat lamaran kerja dikirim bersama-
sama dengan resume. Pengirim surat lamaran kerja dapat berupa solicited application
letter atau unsolicited application letter. Solicited application letter adalah surat lamaran
kerja yang dibuat berdasarkan informasi lowongan pekerjaan yang disebarluaskan melalui
media. Sedangkan, unsolicited application letter adalah surat lamaran yang dibuat atas
inisiatif pelamar atau tanpa adanya informasi lowongan pekerjaan. Dalam menyusun surat
lamaran kerja harus ada tiga bagian, yaitu pembuka, isi, dan penutup.

3.2 Saran
Dalam hal ini, mengingat pentingnya komunikasi verbal maupun nonverbal bagi
seorang pelamar kerja, ketika penyusunan resume dan surat lamaran kerja sebaiknya
menyesuaikan dengan kaidah-kaidah yang sudah ada dan sesuai dengan sopan santun.
Sehingga nantinya akan tercipta koneksi antara pelamar kerja dengan pemberi kerja
dengan baik walaupun belum pernah bertemu atau saling mengenal.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, Sutrisna. 2007. Komunikasi Bisnis. Yogyakarta: Andi.

Anda mungkin juga menyukai