Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

WAWANCARA KERJA
Disusun gunamemenuhitugas,
Mata Kuliah: Komunikasi Bisnis
Dosen Pengampu: Iwan Fahri Cahyadi, SP, MM

Disusun oleh Kelompok 10:


1. Hilda Nailal Chusna (1720310084)
2. Latifatuddhukha (1720310094)
3. Ahmad Rifai (1720310111)
MBSR5C

PRODI MANAJEMEN BISNIS SYARI’AH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KUDUS
TAHUN 2019
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Saat ini pekerjaan menjadi sebuah tolok ukur atau barometer status
sosial dimasyarakat jika seseorang memiliki pekerjaan yang di anggap
pretisius dikalangannya maka orang tersebut akan dihormati namun jika
orang tersebut memiliki pekerjaan yang dianggap biasa-biasa saja atau
bahkan dianggap rendahan maka orang tersebut akan terabaikan oleh
sebagian besar masyarakat. Semisal ada dua orang di sebuah desa atau
lingkungan masyarakat dengan pekerjaan yang berbeda, yang satu memiliki
pekerjaan menjadi pegawai salah satu Bank nasional sedangkan yang satu
hanya seorang pemulung tentu mayoritas masyarakat akan memandang
terhormat seorang pegawai Bank tersebut dibandingkan dengan seorang
pemulung.
Dengan adanya realita sosial seperti diatas tentu setiap orang akan
termotivasi untuk mendapatkan pekerjaan yang terbaik sehingga bisa
mengangkat derajat sosial dilingkungan masyarakat dimana dia tinggal.
Banyak hal yang dilakukan untuk mendapatkan pekerjaan yang dianggap
bagus dengan cara menempuh pendidikan di sekolah-sekolah faforit,
menempuh less privat dengan tujuan mendapat nilai akademik yang bagus
sehingga bisa medapatkan gelar ijazah sebagai modal melamar pekerjaan
yang diinginkan.
Dengan modal ijazah atau gelar yang dimiliki tidaklah cukup sebagai
modal untuk mendapatkan pekerjaan yang diinginkan apalagi jika untuk
mendapatkan pekerjaan tersebut harus bersaing dengan banyak orang,
puluhan, ratusan, bahkan ribuan pelamar pekerjaan yang sama. Untuk bisa
terpilih dari sekian banyak pesaing yang ikut melamar kerja tentu harus
memiliki bekal-bekal khusus dalam melamar kerja terutama pada saat
menjalani wawancara kerja yang akan kami uraikan dalam pembahasan
didalam makalah ini.
B. Rumusan masalah
1. Apa yang dinamakan dengan wawancara kerja?
2. Apa saja tujuan dan manfaat dalam wawancara kerja?
3. Apa saja jenis jenis wawancara kerja?
4. Bagaimana metode yang dilakukan dalam wawancara kerja?
5. Apa saja masalah yang dihadapi dalam wawancara kerja?
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian wawancara

Wawancara seleksi (selection interview) merupakan metode seleksi


yang paling sering digunakan di dalam proses seleksi. Metode ini paling luas
digunakan untuk memperoleh informasi karena para pewawancara
(interviewer) berhadapan secara langsung dengan pelamar (interviewee)
Wawancara merupakan proses dan evaluasi tentang kemampuan dari
seseorang kandidat dalam hal kemampuan spesifiknya. Mungkin beberapa
keahlian sudah terlihat dari data-data tertulis. Namun, wawancara adalah
untuk melihat lebih detail mengenai informasi-informasi spesifik dan karakter
personal dan juga pengalaman. Wawancara juga memfasilitasi interviewer
untuk menilai seberapa jauh individu ini cocok dengan organisasi atau tidak
walaupun penilaian ini sering kali subjektif, terjadi bias dan diskriminasi1.
Wawancara seleksi bertujuan unuk memperoleh informasi secara
langsung mengenai pengetahan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki
para pelamar. Seringkali wawancara menghasilkan subjektif dalam
memperoleh informasi, sehingga sering hasilnya tidak dapat dipercaya. Para
pelamar sering menyampaikan informasi tidak benar pada situasi-situasi
tertentu.
Pengertian Wawancara Menurut Para Ahli, untuk lebih memahami apa
arti wawancara, kita dapat merujuk kepada pendapat beberapa ahli. Di bawah
ini adalah pengertian wawancara menurut para ahli2:

1
Djoko Purwanto, Komunikasi Bisnis Edisi Ketiga, 124
2
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.html
Menurut Lexy J. Moleong pengertian wawancara adalah suatu
percakapan dengan tujuan-tujuan tertentu. Pada metode ini peneliti dan
responden berhadapan langsung (face to face) untuk mendapatkan informasi
secara lisan dengan tujuan mendapatkan data yang dapat menjelaskan
permasalahan penelitian.
Menurut Charles Stewart dan W.B. Cash pengertian Wawancara adalah
proses interaksi dengan sebuah tujuan serius yang memiliki maksud dan
tujuan untuk bertukar perilaku dan melibatkan aktivitas tanya jawab.
Menurut Denzig pengertian wawancara adalah suatu kegiatan yang
dipandu dan rekaman pembicaraan atau tatap muka suatu percakapan, di
mana seseorang mendapat informasi dari orang lain.
Menurut Robert Kahn dan Channel, pengertian wawancara adalah suatu
pola khusus dari sebuah interaksi yang dimulai secara lisan untuk suatu tujuan
tertentu dan difokuskan pada daerah konten yang spesifik dengan suatu
proses eliminasi dari bahan-bahan yang tidak ada hubungannya secara
berkelanjutan.
Menurut Koentjaraningrat pengertian wawancara adalah suatu cara
yang digunakan untuk tugas tertentu, mencoba untuk mendapatkan sebuah
informasi dan secara lisan pembentukan responden, untuk berkomunikasi
secara tatap muka.
Menurut Sugiyono pengertian wawancara adalah suatu teknik
pengumpulan data yang dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur
dan dapat dilakukan melalui tatap muka maupun dengan menggunakan
jaringan telepon.
Menurut Arikunton pengertian wawancara adalah dialog yang
dilakukan pewawancara untuk mendapatkan informasi dari terwawancara.

B. Tujuan wawancara kerja
Tujuan wawancara kerja secara umum yang biasa dilakukan pihak
perusahaan untuk mengetahui potensi atau kemampuan karyawan sesuai
bidang atau posisi pekerjaan sesuai yang dinginkan3.
1. Bagi pelamar, Wawancara kerja memberikan kesempatan kepadanya
untuk menjelaskan secara langsung pengalaman, pengetahuan,
keterampilan, dan berbagai faktor lainnya yang berguna untuk meyakinkan
perusahaan bahwa dia layak untuk melakukan pekerjaan (memegang
jabatan) yang ditawarkan. Selain itu wawancara kerja juga memungkinkan
pelamar untuk menunjukkan kemampuan interpersonal, profesional, dan
gaya hidup atau kepribadian pelamar. Jika di dalam CV (Curriculum
Vitae) pelamar hanya bisa mengklaim bahwa dirinya memiliki
kemampuan komunikasi dan interpersonal yang baik, maka dalam
wawancara dia diberi kesempatan untuk membuktikannya.

2. Bagi perusahaan, Wawancara kerja merupakan salah satu cara untuk


menemukan kecocokan antara karakteristik pelamar dengan persyaratan
jabatan yang harus dimiliki pelamar tersebut untuk memegang
jabatan/pekerjaan yang ditawarkan. Secara umum tujuan dari wawancara
kerja adalah:
a. Untuk mengetahui kepribadian pelamar.
b. Mencari informasi relevan yang dituntut dalam persyaratan
jabatan.
c. Mendapatkan informasi tambahan yang diperlukan bagi jabatan
dan perusahaan.
d. Membantu perusahaan untuk mengidentifikasi pelamar-pelamar
yang layak untuk diberikan penawaran kerja.

C. Manfaat dari wawancara dalam seleksi yaitu sebagai berikut:

3
Purwanto Djoko. 2011. Komunikasi Bisnis. Edisi 4. Jakarta: Erlangga
1. Memfasilitasi interviewer untuk bertanya mengenai pengalaman-
pengalaman dari kandidat dan untuk mengeksplorasi sekiranya kandidat
mana yang kompeten, yang cocok untuk pekerjaan spesifik yang di
tawarkan.
2. Memungkinkan interviewer untuk mendeskripsikan kenyataan dari
pekerjaan yang ada dan juga tentang organisasi dengan detail yang lebih
dan juga peraturan-peraturan tentang kontrak psikologis.
3. Memungkinkan komunikasi tatap muka sehingga interviewer dapat
mengakses  bagaimana kandidat bisacocok dalam organisasi dan seperti
apa kandidat ingin bekerja.
4. Memberikan kandidat kesempatan yang sama untuk mengakses organisasi,
interviewer dan tenntang pekerjaanya.

Sedangkan kekurangannya adalah sebagai berikut:

1. Bisa mengurangi validitas dan reliabilitas padahal-hal tertentu (misalnya


dalam mengukur hal yang sama pada kandidat yang berbeda)
2. Bergantung kepada kemampuuan interviewer (banyak individu merasa
bisamelakukan wawancara padahal tidak)
3. Tidak terlalu mengakses/menilai kompetensi kandidat dalam pemenuhan
pekerjaan tertentu 
4. Bisa menimbulkan bias dan subjektif.

D. Jenis-jenis wawancara kerja


Dilihat dari sisi pelaksanaannya, wawancara dapat dikelompokkan
menjadi tiga jenis. Berikut ini adalah jenis-jenis wawancara4:
1. Wawancara Terpimpinadalah jenis wawancara dimana pewawancara
sudah memiliki daftar pertanyaan yang lengkap dan terinci untuk diajukan
kepada narasumber.

4
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.html
2. Wawancara Bebas Terpimpinadalah jenis wawancara dimana
pewawancara melakukan kombinasi antara wawancara terpimpin dengan
wawancara bebas, dimana pelaksanaannya sesuai dengan pedoman
mengenai topik yang dibahas.
3. Wawancara Bebasadalah jenis wawancara dimana pewawancara bebas
memberikan pertanyaan kepada responden, namun harus tetap
memperhatikan kaitan antara pertanyaan dengan data yang diperlukan.
Pada wawancara bebasa terkadang pertanyaan menjadi tak terkendali jika
tidak berhati-hati.

E. Metode dalam wawancara


Dalam kegiatan wawancara banyak metode yang dapat digunakan untuk
mendapatkan karyawan sesuai kebutuhan sumber daya yang dibutuhkan
perusahaan5.
1. Wawancara satu lawan satu
Pelamar bertemu satu lawan satu dengan pewawancara. Hal ini dilakukan
karena bisa lebih melegakan bagi pelamar serta menghindari gangguan-
ganguan.
2. Wawancara kelompok
Wawancara dimana beberapa pelamar berinteraksi dan dihadiri oleh satu
perwakilan perusahaan atau lebih.
3. Wawancara dewan atau panel
Wawancara dimana perwakilan perusahaan mewawancarai pelamar pada
saat yang sama.
4. Wawancara banyak pihak
Wawancara dimana para rekan kerja, bawahan, dan atasan dalam suatu
perusahaan turut serta mewawancarai calon karyawan.
5
Bimo Walgito..Bimbingan dan konseling ( study dan karier), Yogyakarta: CV. Andi
Offset, 2004, hlm 86
5. Wawancara stres
Bentuk wawancara dimana pewawancara sengaja menciptakan
kegelisahan.
6. Tinjauan pekerjaan realistis
Metode untuk menyampaikan informasi pekerjaan positif maupun negatif
kepada pelamar dalam cara yang tidak menyesatkan
Tahapan wawancaraSedikitnya ada empat tahap yang ada dalam
melakukan wawancara kerja.
1. Tahap Persiapan Sebelum wawancara dilakukan ada beberapa hal yang
perlu diperhatikan, antara lain :

a. Sasaran wawancara
Dalam hal ini pewawancara perlu melakukan peninjauan atas
informasi melalui formulir atau CV dari pihak pelamar.
b. Menentukan Metode Wawancara
Untuk dapat mencapai sasaran wawancara maka perlu ditetntukan
metode mana yang akan digunakan, apakah akan menggunakan
wawancara terstruktur atau tidak terstruktur.
c. Informasi tentang pelamar
Sebelum memulai wawancara akan lebih baik ketika seorang
pewawancara mengenal  pelamar yang bisa diperoleh dari formulir
dan CV pelamar.
2. Tahap Pelaksanaan
Tahap ini mencakup sebagian besar kegiatan wawancara, dimana
informasi tentang keadaan pelamar yang sebenarnya dapat diketahui pada
tahap ini. Salah satu yang harus diperhatikan pada tahap ini adalah
menghargai pelamar, caranya adalah dengan menghargai pelamar dengan
memperlakukan manusia sebagai makhluk yang terpenting. Serta
hargailah pendapat para pelamar dalam memberikan keterangan tentang
dirinya.
3. Penutup
Setelah wawancara dilaksanakan, dilakukan penutupan denga
memperhatikan persyaratan sebagai berikut :
Pewawancara memeberi isyarat bahwa wawancara akan berakhir. Untuk
mengakhiri wawancara, pewawancara bisa memberikan isyarat, seperti
meletakkan alat tulisnya, merapikan mejanya atau melakukan kegiatan
lain yang menunjukan bahwa wawancara telah berakhir.
Berikan petunjuk atas tindakan selanjutnya setelah wawancara
berakhir.Setelah mengatakan bahwa wawancara telah berakhir maka
pewawancara bia memberitahu wawancara ini akan dinilai dan hasilnya
akan di disampaikan nanti.

4. Evaluasi
Setelah wawancara ditutup, pewawancara mengadakan penilaian
dari hasil wawancara. Pewawancara mengumpulkan nilai dari seluruh
komponen penilaian kemudian menjumlahkannya. Hasil wawancara
dibandingkan dengan standar penilaian (passing grade) yang telah
ditetapkan perusahaan.

F. Masalah-masalah dalam wawancara kerja


1. Pertanyaan yang Tidak Tepat
Tanpa disadari terkadang ada beberapa kesalahan yang terjadi dalam
wawancara seleksi, meskipun tidak ada pertanyaan yang melanggar hukum
tetapi ada banyak pertanyaa yang tidak pantas. Pertanyaan yang baik dalam
konteks ini adalah pertanyaan yangberhubungan dengan pekerjaan.
2. Penilaian Prematur
Riset menunjukkan bahwa para interviewer sering membuat penilaian
mengenai para kandidat beberapa menit pertama wawancara dilakukan,
interviewer tidak menapat informasi potensial yang ada dalam kandidat.
3. Dominasi Pewawancara
Pewawancara ,menggunakan waktu wawancara untuk membual kepada
pelamar, menyombongkan keberhasilan atau melakukan percakapan social.
4. Membiarkan Informasi yang Tidak Berhubungan dengan Pekerjaan
Jika seorang kandidat mulai mengungkapkan informasi pribadi yang tidak
berhubungan dengan pekerjaan, pewawancara harus mengarahkan
pembicaraan kembali pada jalurnya.
5. Efek Kontras
Penilaian atas karakteristik-karakteristik seseorang yang dipengaruhi oleh
pembandingan-pembandingan dengan orang lain yang baru saja dijumpai
yang berperingkat lebih tinggi atau lebih rendah pada karakteristik yang
sama. Kesalahan dalampenilaian bisa mengurangi syarat seorang pelamar
yang biasa-biasa saja.

6. Ketiadaan Pelatihan
Para pewawancara harus dilatih untuk memiliki tujuan yang terkait dengan
pekerjaan ketika mengajukan setiap pertanyaan.
7. Komunikasi Nonverbal
Bahasa tubuh adalah metode komunikasi non verbal sepertigerakan, gestur,
dan ekspresi wajah menyampaikan pemikiran dan emosi. Pewawancara harus
melakukan upaya sadar untukmemandang diri sendiri sebagaimana yang
dilakukan pelamar untuk menghindari penyampaian sinyal nonverbal yang
tidak diinginkan.
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Wawancara merupakan proses dan evaluasi tentang kemampuan dari
seseorang kandidat dalam hal kemampuan spesifiknya. Mungkin beberapa
keahlian sudah terlihat dari data-data tertulis. Namun, wawancara adalah
untuk melihat lebih detail mengenai informasi-informasi spesifik dan karakter
personal dan juga pengalaman. Wawancara juga memfasilitasi interviewer
untuk menilai seberapa jauh individu ini cocok dengan organisasi atau tidak
walaupun penilaian ini sering kali subjektif, terjadi bias dan diskriminasi.
Wawancara seleksi bertujuan unuk memperoleh informasi secara
langsung mengenai pengetahan, keterampilan, dan kemampuan yang dimiliki
para pelamar. Seringkali wawancara menghasilkan subjektif dalam
memperoleh informasi, sehingga sering hasilnya tidak dapat dipercaya. Para
pelamar sering menyampaikan informasi tidak benar pada situasi-situasi
tertentu.
DAFTAR PUSTAKA
https://www.maxmanroe.com/vid/karir/pengertian-wawancara.html

Purwanto, Djoko. Komunikasi Bisnis Modern. Jakarta: Penerbit Erlangga, 2007

Sutrisna, Dewi. Komunikasi Bisnis. Jakarta : Penerbit CV Andi Ofset, 2007

Walgito,Bimo..Bimbingan dan konseling ( study dan karier). Yogyakarta:


Penerbit CV. Andi Offset, 2004

Anda mungkin juga menyukai