Anda di halaman 1dari 28

`BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Universitas Pendidikan Ganesha memiliki Program Studi Pendidikan


Kesejahteraan Keluarga yang merupakan jurusan dari Fakultas Teknik dan
Kejuruan yang didalamnya memiliki 4 program studi, yang salah satunya
program studi tata kecantikan, Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga (PKK)
memiliki perkembangan yang cepat dari ilmu pengetahuan dan teknologi telah
menjangkau keseluruh aspek kehidupan manusia.

Seiring dengan canggihmya teknologi dan berkembangnya zaman, dunia


kecantikan berkembang cukup pesat. Kesadaran terhadap sebuah penampilan
dirasa sangat penting dewasa ini, baik bagi kaum hawa maupun kaum adam.
Pesatnya perkembangan dunia kecantikan menawarkan banyak alternative untuk
perawatan kecantikan. Dunia kecantikan mempunyai perawatan bahkan
perpaduan antara beberapa treatment dapat semakin menyempurnakan penampilan
wajah seseorang.

Mata kuliah Praktek Kerja Lapangan adalah Suatu bentuk pendidikan dengan
cara memberikan mahasiswa tersebut pengalaman belajar bagi mahasiswa untuk
berpartisipasi dengan tuganya langsung di dunia industry. Praktek Kerja Lapangan
(PKL) ini memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengabdikan ilmu-
ilmu yang telah diperoleh di kampus. Praktek Kerja Lapangan (PKL) merupakan
wujud relavansi antara teori yang di dapat selama di perkuliahan dengan praktek
yang ditemui baik di dalam dunia usaha.

Ditempat tujuan PKL Mahasiswa akan melihat secara langsung bagaimana


proses kerja suatu lembaga salon dalam hal ini adalah Salon Rudy Hadisuwarno
yang merupakan suatu usaha yang menjual jasa Treatment Dan Stylist. Didalam
kegiatan Praktek Kerja Lapangan (PKL) Mahasiswa di harapkan mampu
menerapkan pengetahuan dan ketrampilan yang di miliki sekaligus menyerap
pengetahuan dan ketrampilan baru sesuai dengan perkembangan dunia usaha dan

1
industri sesuai dengan bidang ilmu yang Mahasiswa miliki demi meningkatkan
mutu lulusan Jurusan PKK. Praktek Kerja Lapangan memberi kesempatan kepada
mahasiswa untuk mengenal dan mengetahui secara langsung tentang instansi
sebagai salah satu penerapan disiplin dan pengembangan karier. Ketika di
lapangan melaksanakan praktek kerja .

Program kerja lapangan ini merupakan langkah nyata lembaga


pendidikan UNDIKSHA Singaraja untuk mencapai pendidikan, diantaranya
mencetak keluaran yang prefosional dalam bidangnya, karena untuk mencapai
tujuan pendidikan, sebagai mahasiswa calon guru harus memliki 3 aspek yakni
aspek kognitif (pengetahuan), aspek afektif ( sikap ), dan aspek psikomotorik
( keterampilan ). Dan melalui PKL ini mahasiswa diharapkan ilmu yang diperoleh
selama kuliah dan menggali ilmu dari tempat praktek, yang nantinya bisa
diterapkan dalam dunia pendidikan setelah mahasiswa calon guru menjadi
pendididk ataupun kerja di dunia usaha.

Di Bali sangat banyak salon yang menerima tata rias sekaligus perawatan
wajah ataupun perawatan lainnya, salah satu contoh Salon Rudy Hadisuwarno
yang bertempat didaerah Denpasar, tepatnya dijalan Teuku Umar 246-S3,
Denpasar, Bali. Salon Rudy Hadisuwarno ini juga mempunyai Sekolah di dalam
bidang kecantikan yang bernama Rudy Hadisuwarno School Bali Yang Bertempat
di Ruko Graha Mahkota Blok A-No. 5 (samping Citibank) Jl. Teuku Umar 208-
210 Denpasar-Bali. Salon Rudy Hadisuwarno Ini Mempunyai Sebuah Treatment
yang begitu lengkap dalam masalah perawatan Dari Ujung Kepala Sampai Kaki.

1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan


Ada beberapa tujuan yang ingin dicapai dari program Praktek Kerja
Lapangan ini, antara lain :
1.2.1 Tujuan Umum
Untuk memperkenalkan mahasiswa pada dunia usaha agar
dapat menumbuhkan dan meningkatkan sikap yang professional yang
diperlukan mahasiswa untuk memasuki usaha. Selain itu mahasiswa

2
juga dapat meningkatkan kreasi dan produktifitas terhadap siswa
sebagai persiapan dalam mengahadapi dunia usaha yang
sesungguhnya.

1.2.2 Tujuan Khusus


Secara khusus, Praktek Kerja Lapangan mempunyai tujuan
agar mahasiswa dapat membina, menyerap pengalaman secara
langsung dan nyata. Adapun tujuan khususnya yaitu :
1. Melatih keterampilan yang dimiliki mahasiswa sehingga dapat
bekerja dengan baik
2. Mampu mengembangkan aspek pribadi dan sosial dilingkungan
salon atau Rudy Hadisuwarno School.
3. Mampu mengembangkan kompetensi dibidang studi yang menjadi
keahlian. Dapat menambah dan mengembangkan potensi ilmu
pengetahuan pada mahasiswa di bangku kuliah.
4. Melahirkan sikap bertanggung jawab, disiplin, sikap mental, etika
yang baik serta dapat bersosialisasi dengan lingkungan sekitar.
5. Menambah kreatifitas mahasiswa agar dapat mengembangkan
bakat yang terdapat dalam dirinya.
6. Mengenal secara seksama kondisi fisik dan non-fisik bangunan,
administrasi, alur kerja disalon Rudy Hadisuwarno.
7. Mengetahui alur kerja dari awal hingga akhir kegiatan
1.3Manfaat Praktek Kerja Lapangan
Manfaat yang diperoleh mahasiswa dalam pelaksanaan Praktek Kerja
Lapangan memberi manfaat bagi banyak pihak, seperti bagi mahasiswa,
lembaga dan pihak jasa pariwisata. Adapun manfaat yang dapat dipetik dari
pelaksanaan PKL ini adalah sebagai berikut :

1.3.1 Bagi Jasa Perindustrian


1). Adanya keuntungan yang bermanfaat yaitu kebutuhan tenaga
kerja yang di inginkan terpenuhi dengan kerjasama antara pihak
salon Rudy Hadisuwarno.

3
1.3.2 Bagi Lembaga (Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga)
1. Membuka lebar kesempatan kerjasama antara pihak salon
dengan jurusan.
2. Membina hubungan dengan baik antar lembaga jurusan
dengan pihak lainnya.

1.3.3 Bagi Mahasiswa sebagai Calon Guru


1) Pengalaman selama mengikuti PKL akan memberikan makna
tersendiri bagi calon guru saat mengemban tugas nyata disuatu
lembaga pendidikan
2) Dapat mengenal secara langsung lingkungan fisik dan
lingkungan non fisik Salon Rudy Hadisuwarno
3) Pengalaman PKL dapat digunakan sebagai modal dasar dalam
pengembangan profesionalisme sebagai guru nantinya
1.4 Metode Pengumpulan Data
Dalam penyusunan laporan ini dipergunakan beberapa metode untuk
mengumpulkan data. Adapun metode-metode yang dipergunakan antara lain:
1. Metode Dokumentasi
Metode Dokumentasi merupakan suatu metode pengumpulan data atau
memperoleh informasi melalui dokumen-dokumen lainnya yang dapat
memberikan keterangan yang valid dan akurat, yaitu data yang
dikumpulkan di dapat dari data yang sebenarnya, melalui gambar.

2. Metode Wawancara
Metode Wawancara merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan
melalui tatap muka dan tanya jawab langsung antara pengumpul data
maupun peneliti terhadap nara sumber atau sumber data. Metode ini
dengan melakukan dengan sumber yang dapat dipercaya mengenai PKL.
Maka dari itu menggunakan metode wawancara untuk mendapatkan data
dari profil, karyawan, serta bagaimana cara mengelola usaha salon
tersebut.

4
3.Metode Observasi
Metode observasi ini merupakan Pengumpulan data dengan observasi
langsung atau dengan pengamatan langsungpada lembaga industry
khususnya pada usaha salon, dimana saya selaku penulis langsung terjun
dan melihat keadaan yang berada di Salon Rudy Hadisuwarno. Cara
pengambilan data dengan menggunakan mata tanpa ada pertolongan alat
standar lain untuk keperluan tersebut
4.Metode Kepustakaan
Metode Kepustakaan merupakan suatu metode pengumpulan data atau
memperoleh informasi melalui buku-buku yang ada kaitannya dengan
PKL, yaitu data yang di dapat harus sesuai dengan buku pedoman yang di
dapat di kampus.

5
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Profil Lembaga Usaha

Gambar 1.1

Rudy Hadisuwarno (lahir di Pekalongan, 21 Oktober 1949; umur 64 tahun)


adalah penata rambut profesional, pemilik jaringan bisnis salon rambut &
kecantikan. Selain itu juga merupakan pengajar sekaligus pengelola jaringan
lembaga pendidikan tata rambut dan wajah yang tersebar di seluruh Indonesia. Ia
juga memiliki merk produk kosmetika rambut, serta penulis berbagai buku
mengenai rambut.

Gambar 2.1

6
Rudy Hadisuwarno merupakan anak pertama dari empat bersaudara
pasangan (alm) Iskandar Hadisuwarno dan Tresna Lestari Sutedjo. Ia lahir pada
21 Oktober 1949, bersamaan dengan terjadinya agresi militer kedua yang
dilakukan Belanda. Rudy kecil hanyalah anak kecil biasa yang mengalami masa
kanak-kanaknya dengan bahagia. “Saya mengalami masa kecil yang cukup
mengasyikkan, seperti halnya anak-anak lain yang hidup di kota kecil,” tutur
Rudy. Ia memang dilahirkan di sebuah kota kecil yang dikenal sebagai kota batik,
yakni Pekalongan. Tak ada yang terlalu istimewa dalam masa kanak-kanaknya.
Namun, keahliannya dalam menata rambut didapat Rudy dari sang ibu yang kala
itu mendirikan salon kecil di rumahnya. Sang ibu seperti diakui Rudy merupakan
seorang penata rambut yang cukup mahir di kotanya. Tak heran, banyak
pelanggan yang kerap berdatangan ke salon milik ibunya tersebut.

Rudy selalu memperhatikan cara kerja ibunya dalam memotong dan menata
rambut pelanggannya. Dari situ, Rudy merasakan adanya ketertarikan terhadap
dunia tata rambut. Dari sang ibu, Rudy belajar banyak tentang bagaimana
menata rambut dengan baik dan benar. Bila ibunya sibuk dengan salon yang
didirikannya di rumah, maka sang ayah, Iskandar Hadisuwarno, bergelut dengan
dunia usaha keluarga. Usaha keluarga tersebut menghasilkan bahan-bahan tinta
untuk pembuatan batik, yang tak lain adalah produk kerajinan khas Pekalongan.

Rudy mengaku, dari penghasilan usaha ayahnya sebenarnya telah


mencukupi kebutuhan keluarga. Meskipun begitu, ibunya memang tidak betah
untuk berdiam diri saja di rumah. Tak pelak, salon pun didirikannya agar lebih
banyak beraktivitas. Tak dinyana, anak sulungnya justru berhasil mengikuti
keahliannya dalam menata rambut dan kini sukses dengan bisnis salonnya. Kasih
sayang tak pernah berhenti mengalir kala orang tuanya mendidik Rudy dan
ketiga adiknya. Rudy pun mengaku bahwa ayah dan ibunya banyak memberikan
perhatian terhadap pendidikan. “Ayah saya orangnya tegas dan disiplin,” ungkap
Rudy.

7
Sosok Rudy Hadisuwarno memang sudah tak asing lagi dengan dunia tata
rambut tanah air. Namanya merupakan sebuah ikon tersendiri bagi sebuah
jaminan tata

rambut yang berkualitas. Salon yang juga mengambil nama dirinya telah
menjamur di hampir setiap sudut
kota di Indonesia. Rudy bukanlah tanpa
halangan merintis bisnis salonnya
dengan tiba-tiba. Jatuh bangun telah ia
alami dalam meraih kesuksesan
dalam bisnisnya tersebut.

Gambar 4.1

Lain halnya dengan sang ibu yang lebih mengandalkan kelembutan dalam
mendidik keempat anaknya.Rudy menghabiskan masa kanak-kanaknya di kota
Pekalongan. Ia bersekolah di SD Santo Pius, dan kemudian melanjutkan ke SMP
Santo Pius. Namun pada saat Rudy duduk di bangku kelas 2 SMP, ia harus
meninggalkan kota kelahirannya karena sang ayah memutuskan untuk pindah ke

Jakarta pada tahun 1963. Kala itu, sang ayah ingin lebih mandiri dalam
membina keluarganya. “Waktu itu di Pekalongan tidak ada SMA,” aku Rudy. Ia
pun mengikuti kemauan sang ayah untuk pindah ke Jakarta dan melanjutkan
pendidikannya di SMPK II Pembangunan, Jakarta Pusat. Setamatnya di SMPK II
Pembangunan, Rudy kemudian melanjutkan pendidikannya ke SMA Kristen I,
Jakarta.

8
Semenjak itulah, karir sebagai penata rambut dimulai dalam perjalanan
hidup Rudy. Kala itu, Rudy tidak melakukan promosi besar-besaran untuk
menyebarluaskan salonnya. Bahkan pelanggan pertamanya hanyalah teman kuliah
di kampus. Namun, karena satu pelanggan yang merasa puas itulah, Rudy
semakin menemukan jati dirinya di dunia tata rambut. Justru tatanan rambutnya
yang berkualitas disebarkan melalui mulut ke mulut. Alhasil, dari hari ke hari,
pelanggannya semakin bertambah. Seiring dengan itu, salonnya juga semakin
berkembang pesat. Meski demikian, Rdy juga ternyata menerapkan strategi
banting harga untuk menarik minat pelanggan barunya. “Bila di salon Robby
memasang tarif Rp
3.000, maka di salon saya
separuh dari harga
tersebut,” kenang Rudy.
Tergiur dengan harga
potong rambut yang
cukup murah, para
pelanggan baru pun
berdatangan ke salon Rudy

Gambar 5.1

Rudy tak hanya menerima pelanggan di rumahnya saja. Tapi, ia juga kerap
menerima panggilan dari pelanggan yang ingin ditata rambutnya di rumah
masing-masing. Hal tersebut dilakukan agar jumlah pelanggannya semakin
bertambah banyak. Bahkan untuk tempat yang letaknya cukup jauh, Rudy harus
meminta tolong kepada ayahnya untuk mengantarkan ke tempat tersebut. Setelah

9
merasa pelanggannya cukup banyak, Rudy memutuskan untuk mendirikan salon
sendiri di ruang tamu rumahnya yang hanya berukuran 8x5 meter. Peralatan
salonnya pun terbilang cukup sederhana. Kaca rias yang digunakan berasal dari
lemari pakaian sang ibu. Sedangkan mejanya berasal dari meja makan keluarga.
Untuk bak pencuci rambut, Rudy menggunakan baskom kaleng sederhana.
Pengering rambut yang digunakan adalah pengering rambut yang biasa digunakan
oleh ibu-ibu rumah tangga lainnya.

Meski dengan peralatan seadanya, Rudy memiliki keinginan yang sangat


kuat untuk merintis usaha salon. Berhubung
waktu itu, Rudy masih menjalankan
perkualiahannya setiap hari, Rudy
membuka salonnya tiap sore. Sekitar
setahun, ia melakukan rutinitas seperti
itu. Setelah setahun menjalani rutinitas
mengelola salon sederhananya,
Rudy mengaku bahwa ia semakin
berkeinginan kuat untuk lebih menekuni
dunia tata rambut secara profesional.

Gambar 6.1

Padahal pada era 1970-an, bisnis salon kebanyakan dikelola oleh ibu-ibu
rumah tangga untuk mendapatkan penghasilan tambahan. Meski demikian, Rudy

10
melihatnya sebagai peluang menekuni profesi yang cukup berprospek di masa
depan.

Pikiran untuk menekuni dunia tata rambut di luar negeri terlintas di pikiran
Rudy waktu itu. Dengan bermodalkan nekad, ia mengiyakan ajakan Robby untuk
mengikuti sekolah tata rambut di Hongkong selama dua minggu. Sekembalinya
dari Hongkong, keinginan untuk menuntut ilmu tata rambut semakin menggelora
di dalam diri Rudy. “Saya menabung dengan susah payah,” aku Rudy. Dari hasil
tabungannya itulah, Rudy berhasil kembali menuntut ilmu di sekolah tata rambut
di London, Inggris pada tahun 1971 selama enam bulan. “Banyak pengetahuan
dan pelajaran yang saya dapatkan dari luar negeri,” ungkap Rudy. Tak heran,
keahliannya juga semakin meningkat setelah berguru di negeri orang.

Pintu kesuksesan kemudian terbuka bagi Rudy setelah ia mendaftar untuk


menjadi penata rambut pada sebuah modeling agency di Jakarta. Karir sebagai
penata rambut semakin merangkak naik. Namun keadaan tersebut berbanding
terbalik dengan pendidikan sarjananya. Pada tahun pertama, Rudy mengaku
bahwa ia memang bersemangat untuk mengenyam pendidikan di bidang arsitek,
tapi setelah perlahan-lahan menemukan dunianya di dunia tata rambut, Rudy
justru semakin tidak bersemangat mengikuti perkuliahan di jurusan arsitektur
Universitas Trisakti. “Saya sulit untuk membagi waktu antara kuliah dengan karir
saya,” aku Rudy. Puncaknya, pada tahun 1972, Rudy memutuskan untuk berhenti
kuliah. Ia lebih memilih untuk memperdalam dunia tata rambut yang tengah
digelutinya tersebut. Setahun kemudian ia melanjutkan pendidikannya tapi bukan
di bidang arsitektur, melainkan di dunia tata rias di kota fesyen, Paris.

Setelah sukses dengan salonnya, Rudy akhirnya mengembangkan bisnis tata


rambutnya dengan membuka kursus tata rambut bagi pemula. Sekitar tahun 1974,
ia kembali mengembangkan tempat kursusnya ini dengan menempatkan
cabangnya melalui kerjasama dengan Grace Soebekti, salah satu muridnya. Nama
Rudy Hadisuwarno semakin berkibar sebagai seorang penata rambut yang cukup
ahli. Bahkan namanya sudah mampu melewati batasan negara dengan menjadi

11
salah seorang anggota Intercoiffure, suatu organisasi penata rambut dunia yang
berbasis di Paris, Perancis.

Seiring berjalannya waktu, Rudy Hadisuwarno kerap mendapatkan


pengakuan sebagai ahli penata rambut baik di dalam negeri maupun luar negeri.
Penghargaan-penghargaan tersebut diantaranya adalah menjadi salah satu anggota
CACF ( wadah organisasi di Paris bagi penata rambut), dan penghargaan Satya
Lencana Pembangunan dari
Presiden Republik Indonesia kala itu,
Soeharto. Bahkan sejak tahun 1998 hingga
kini, namanya tercatat dalam buku’ Who’s Who
in The World’, sebagai salah satu dari
sekian nama orang- orang yang terkemuka
dan berhasil di bidangnya. Dengan
banyaknya penghargaan yang
didapat Rudy, ia sendiri mengaku belum
merasa sukses. “Sukses itu relatif ya,” ujar pria yang masih melajang ini. Kini,
dengan keahlian dan pengalamannya di dunia tata rambut, Rudy kerap dipercaya
sebagai juri di berbagai kontes tatanan rambut, baik dalam maupun luar negeri.
Selain itu, Rudy juga dipercaya untuk menempati posisi penting sebagai vice
chairman di “Persatuan Ahli Tata Kecantikan Kulit dan Rambut Indonesia-Tiara
Kusuma”. Berawal dari keyakinan dan tekadnya yang bulat untuk menekuni dunia
tata rambut, akhirnya membuat Rudy berhasil mendapatkan kesuksesan saat ini
dengan memimpin Rudy Hadisuwarno

Gambar 7.1

12
Organization (RHO) yang memiliki 147 unit salon dan sekolah di tanah air. Di
dalam perusahaannya, Rudy ternyata melibatkan dua adiknya dalam manajemen
perusahaan, yakni Haryadi (55) dan Gunawan (51). Sedangkan adik
perempuannya, Yani (54) lebih memilih untuk berkarir di dunia arsitektur sebagai
seorang arsitek. Salah satu harapan yang ingin ia capai adalah mampu merambah
ke luar negeri. “Saya punya rencana untuk membuka salon di luar negeri,”
harapnya. Tak hanya itu saja, untuk kehidupan pribadi, Rudy juga menginginkan
seorang pendamping dalam hidupnya yang sampai saat ini diakuinya belum ada.
“Ya semua orang pasti ingin mendapat pendamping ya,” ujarnya sembari menutup
pembicaraan.

2.1.1 Prestasi dan Penghargaan

a) Anggota Intercoiffure Mondial, sebuah perhimpunan para ahli penata


rambut dunia yang berpusat di Paris–Perancis (1977-sekarang)
b) Penghargaan sebagai Pengembang Bidang Profesi dari Menteri Pendidikan
& Kebudayaan, Dr. Daoed Joesoef (1979)
c) Menerima “Medaille de Chevalier de la Chevalerie Intercoiffure Mondial”
sebuah penghargaan dan penghormatan, atas segala prestasinya dalam
dunia tata rambut pada "Intercoiffure World Congress" dari ICD Mondial,
di New York, Amerika Serikat (1980)
d) President of Intercoiffure Mondial Indonesia (1981-sekarang)
e) Salah satu dari sembilan pendiri “Guillaume Foundation” yang antara lain
memiliki dan mengelola museum tata rambut pertama dunia yang
berlokasi di Paris. Dimana lembaga tersebut memiliki program untuk

13
mengentaskan kemiskinan dengan memberikan pelatihan di bidang tata
rias rambut kepada anak-anak tidak mampu di seluruh dunia. Serta
menyelenggarakan program untuk memberikan kesempatan bagi para
hairdresser muda agar memiliki pengalaman internasional (1982)
f) Penghargaan dari pemerintah melalui Menteri Pendidikan & Kebudayaan,
Prof. Dr. Nugroho Notosusanto (1984)
g) Penghargaan Satya Lencana Pembangunan dari Presiden Republik
Indonesia, Soeharto (1984)
h) Vice chairman Persatuan Ahli Tata Kecantikan Kulit dan Rambut
Indonesia, “Tiara Kusuma” (1992-sekarang)
i) Menerima World Master of The Craft Award dari A&FG World Master
Academy of Fashion Arts & Sciences di fashion institute technology
theater di kota New York (1997)
j) Nama Rudy Hadisuwarno tercatat dalam buku “Who’s who in The World”
yang diterbitkan di Amerika sebagai salah satu dari sekian nama orang-
orang terkemuka dan berhasil di bidangnya dalam skala internasional
(1998-sekarang)
k) Penghargaan "Personality of The Year" dari Intercoiffure Mondial Paris
(2002)
l) Penghargaan the OFFICER Award of the Ordre de la Chevalerie pada
kongress ICD di tokyo, ini merupakan penghargaan yang istimewa dari
Intercoiffure Mondial(2004)
m) Presiden OMC (Organisation Mondialle Coiffure) mewakili Indonesia
(2005-2008)
n) penghargaan “Competency Award 2008” dari BNSP (Badan Nasional
Sertifikasi Profesi) dari Wakil Presiden Republik Indonesia, Moch. Yusuf
Kalla (2008)

2.1.2 Karya

1. Autobiografi Rudy Hadisuwarno, Rambut dan Bisnis Gaya Hidup yang


mengisahkan perjalanan karier Sang Maestro (Desember 1997)
2. Gaya Rambut Anak (2004)

14
3. Cara Mencegah Kebotakan: Kiat Memiliki Rambut Bagus (2006)
4. Book of Style sebagai buku koleksi tren tata rambut secara regular setiap
tahunnya sejak 2002 hingga sekarang

2.1.3 Lokasi Perusahaan.

Salon Rudy Hadisuwarno beralamat di Jalan Teuku Umar No 246-


S3, Denpasar, BALI yang dibangun diatas tanah Ruko 5x13 Ruko
Bertingkat. Apa bila dilihat dari lokasinya, usaha ini berbatasan dengan:
 Sebelah utara : Rumah Makan
 Sebelah selatan : Rumah Makan
 Sebelah barat : Salon Rudy Hadisuwarno
 Sebelah timur : Toko Sandal

2.2 STRUKTUR ORGANISASI SALON RUDY HADISUWARNO


Struktur organisasi di suatu lembaga atau perusahan memiliki peranan yang
cukup penting karena dapat memudahkan karyawan untuk melakukan segala
kegiatan. Adapun struktur organisasi yang ada di Salon RudyHadisuwarno ,
salah satunya yaitu:

OWNER

OM (Outlet KASIR
Manager)
15
STYLIST Therapis /
CR

OG (Office
Girl)

Tujuan dibentuknya struktur organisasi pada sebuah perusahaan adalah


untuk menciptakan suasana dan hubungan kerja dan yang harmonis dengan
menentukkan tugas dan tanggung jawab yang jelas sehingga dapat mengarah pada
tujuan yang hendak dicapai.bentuk dari struktur organisasi suatu perusahaan
harus sesuai dengan kebutuhannya dan sewaktu-waktu bisa disesuaikan lagi
menurut perkembangan perusahaan tersebut.

2.3 TUGAS DAN WEWENANG STAF

Agar aktifitas perusahaan berjalan lancar, beradaan struktur organisasi


pada sebuah perusahaan mempunyai peranan yang sangat besar, untuk itu suatu
perusahaan baik yang berskala kecil ataupun berskala besar harus memiliki
struktur organisasi baik struktur organisasi yang luar/kompleks maupun yang
sederhana. demikian pula halnya dengan Salon Rudy Hadisuwarno secara praktek
nya telah memiliki struktur organisasi, namun organisasinya tersebut belum dibuat
dalam bentuk tertulis. apabila digambarkan maka bentuk dari struktur organisasi
adalah sebagai berikut:

16
srtuktur organisasi berbentuk garis lurus /lini. Disana wewenang mengalir
dari atas bawah . Setiap bawahan hanya mempunyai seorang atasan yang
mengatur pekerjaanya dan bertanggung jawab hanya kepada seorang untuk lebih
jelasnya, dibawah ini dijelaskan mengenai tugas dan tanggung jawab masing-
masing :

1. Owner

Owner betanggung jawab untuk:

a. Mengawasi dan mengatur Oprasional Salon dan SDM.


b. Memberi nasehat/pertimbangan pada OM Salon.

2. OM (Outlet Manager)

Outlet Manager bertanggung jawab untuk:

a. Mengawasi aktifitas Salon.


b. Pencapaian Target Omset.
c. Mengatur Oprasional Salon Dan Karyawan Rudy Hadisuwarno.
d. Mengendalikan dan bertanggung jawab atas kelancaran kegiatan
perusahaan dalam mencapai tujuannya.
e. Menetapkan kebijaksanaan perusahaan pertimbangan-
pertimbangan dari Owner.
f. Mengkoordinir dan memberikan tugas pada bawahannya.
g. Pengorderan Produk Salon.

3. Kasir
Kasir bertanggung jawab untuk :
a. Proses Dalam Transaksi pembayaran Jasa Service.
b. Pembukuan Transaksi dan Pelayanan.
c. Pembuatan Laporan Omset dan data Service salon.
d. Order Produk Salon.
e. Penerima Tamu Dan Reception.
4. Stylist

17
Stylist bertanggung jawab untuk:

a. Memberi pelayanan jasa Gunting, Smooting, Colour, Kriting


Dan Rebonding.
b. Pencapaian Target Omset.
5. Therapis / CR
Therapis / CR bertanggung jawab untuk :
o Memberikan pelayanan jasa creambath, Manicure, Pedicure, Foot
Refleksi, Body Spa,Procare
o Pencapaian Target Omset
6. OG (Office Girl )
Og bertanggung Jawab untuk :
1. Menjaga Kebersihan Salon.
2. Merawat Alat-alat salon.

A. Kepegawaian
1. Pengelolaan dalam suatu perusahaan sangatlah penting karena
dengan adanya pengelolaan yang baik dan teratur maka kualitas
produksi yang di hasilkan pun sangat baik. Yang sangat perlu di
perhatikan adalah mengelola karyawan, Karena karyawan adalah faktor
yang sangat penting demi kelancaran suatu perusahaan. Adapun jenis
pengelolaan yang di lakukan di Salon Rudy Hadisuwarno sbb:

a. Proses penerimaan karyawan


Penerimaan karyawan disesuaikan dengan kebutuhan dan tidak ada
syarat-syarat khusus, karyawan yang diterima lebih diutamakan yang
memiliki keterampilan dibidang Kecantikan untuk bekerja dan lulusan D3
untuk staff oprasional (stylist dan CR) harus memenuhi standarisasi Rudy
Hadisuwano.

b. Data Pendidikan Karyawan

18
Latar belakang pendidikan karyawan di Rudy Hadisuwarno sangat
beragam mulai dari lulusan sekolah dasar sampai dengan perguruan tinggi.
masalah pendidikan tidak menjadi hal utama dalam perekrutan tenaga
kerja, hal utama yang perlu diperhatikan adalah keterampilan atau keahlian
yang dimiliki calon tenaga kerja, selain itu pendidikan karyawan tidak
dilihat dari pendidikan formal saja melainkan bisa juga dari pendidikan
non formal seperti kursus atau pengalaman kerja dibidang masing-masing.
sedangkan untuk tenaga staff sebagian besar pendidikannya minimal D3.

c. Jam Kerja Karyawan


Seluruh karyawan sebelum memulai dan setelah mengahiri
pekerjaan diwajibkan absen hadir yang telah disediakan oleh perusahaan
yang berupa absen Komputerisasi yang bersifat otomatis sehingga apabila
karyawan yang datang dan pulang tidak sesuai dengan waktu sudah
tercatat. hal ini dilakukan untuk mengukur tingkat kedisplinan kerja para
karyawan, perincian hari dan jam kerja yaitu: hari senin –minggu, jam
kerja di mulai pukul 09.00 – 21.00 wita. Dalam seminggu setiap karyawan
berhak mendapatkan libur 1 hari, pada saat hari raya perusahaan tetap
melaksanakan aktivitasnya namun bagi karyawan yang merayakannya
diberikan ijin untuk libur. untuk hari libur nasional perusahaan jarang
menutup kantornya (jarang diliburkan).

d. Sistem pemberian gaji


Penepatan upah/gaji merupakan hal yang paling rumit dalam
manajemen suatu usaha pemberian gaji diupayakan seimbang dengan hasil
kerja karena pemberian gaji merupakan cermin penghargaan perusahaan
terhadap hasil kerja karyawan, system pemberian gaji di Salon Rudy
Hadisuwarno adalah:

1. Gaji karyawan diberikan setiap bulannya pertanggal 25.

19
2. Untuk Pembukuannya dari tanggal 11 bulan sekarang – tanggal 10
bulan depan. Di rekapitulasi pada tanggal antara tanggal 11-15
bulan depan.

3. Gaji karyawan lembur, diberikan menurut perhitungan jam kepada


karyawan yang bekerja di luar jam kerja.

e. Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan yang saat ini bekerja disalon Rudy Hadisuwarno adalah
15 orang yang terdiri dari:

1. OM (Outlet Manager) : 1 orang


2. Kasir : 2 orang
3. Stylist : 4 orang
4. Therapis / CR : 7 orang
5. OG (Office Girl) : 1 orang

1. .

2.4 BAGIAN –BAGIAN DALAM DEPARTEMENT


2.4.1 Secara Umum

Seperti yang kita ketahui bahwa setiap lembaga sudah tentu memiliki
tata tertib, demikian pula halnya dengan Salon Rudy Hadisuwarno. Di
Salon Rudy Hadisuwarno ini terdapat tata tertib untuk staff, karyawan, dan
trainee (terlampir) ini dapat dijadikan pedoman dalam bersikap atau
berprilaku dalam menjalankan tugasnya.

Selain itu, hal seperti ini juga tampak dalam pergaulan sehari-hari antar
komponen salon Rudy Hadisuwarno dan juga dapat dibuktikan dari berbagai
kegiatan yang dilaksanakan dalam lingkungan Salon, seperti kesempatan

20
khusus yaitu ada acara / event-event tertentu (adanya rapat atau diskusi,
dapat terjalin hubungan antar semua masyarakat yang ada disalon untuk
menyukseskan acara tersebut).

Interaksi sosial diantara karyawan-karyawan, karyawan-trainee dan


trainee-trainee berlangsung cukup baik dan harmonis. Hal ini dapat dilihat
baik di dalam tempat kerja maupun di luar tempat kerja.

2.4.2 Kegiatan di Luar Tempat Kerja

Keakraban yang dapat terlihat diluar tempat kerja yaitu pada saat jam
istirahat berlangsung semua karyawan dan pegawai berkumpul untuk
menikmati makan siang sambil bercengkrama dengan karyawan lainnya,
dapat terlihat pembauran antara karyawan dengan karyawan, karyawan
dengan trainee lainnya tanpa melihat kelompok ataupun status sosial.

2.4.3 Kegiatan di dalam Tempat Kerja

Secara umum perilaku karyawan salon sudah berjalan sesuai alur yang
berlaku. Sikap yang ditunjukkan oleh karyawan mencerminkan pribadi
seseorang yang memiliki tanggung jawab. Di tempat kerja harus memiliki sifat
yang cekatan untuk melihat pekerjaan yang menanti dan adanya kerja tim
disuatu tempat kerja untuk mempermudah pekerjaan.

2.4.4 Interaksi Sosial


Hubungan kekerabatan atau interaksi sosial diantara karyawan-
karyawan, karyawan-trainee dan trainee-trainee sudah berlangsung cukup
baik. Hal ini terlihat saat jam istirahat di mana waktu ini digunakan oleh
trainee untuk mengobrol dengan seniornya, staff, dan dengan siapapun itu.
Hal ini menunjukkan bahwa diantara mereka terjalin suatu hubungan
keakraban. Kesemuanya itu juga tampak dalam pergaulan sehari-hari
antara Karyawan dan Trainee. Hubungan sosial terjalin dengan akrab tanpa

21
terganggu dengan adanya perbedaan agama, ras atau hal-hal lainnya. Dalam
pergaulan antar trainee tidak terlihat adanya sikap ”senioritas” antara
karyawan dan traine, kami semua diperlakukan sama dapat terlihat dari
pembagian tugas yang sama rata.

2.4.5 SARANA DAN PRASARANA


1. Prasarana Salon :

a. Tempat Aktivitas Kerja


b. Pentree/ Dapur
c. Ruang Pimpinan
d. Tempat Parkir
e. Tempat Ibadah
f. Kamar Kecil
g. Gudang

2. Peralatan dan Perlengkapan Salon


a. Alat dan Perlengkapan untuk Kerja Stylist:
Trolly : Hair Dryer, Catok, BabyList, Sisir Blow, Cape Pangkas.
b. Alat dan Perlengkapan untuk Treatment / Therapis :
Mangkok Creambath, Kuas Dwi Fungsi, Bowl Refleksi, Alat
Manicure Dan Padicure.

2.5 PROSEDUR PENGADAAN PRODUKSI, DISTRIBUSI PRODUK

Salon Rudy Hadisuwarno melakukan pengadaan ditribusi produk dengan


cara kasir mengecek bahan atau alat yang telah habis atau rusak tersebut di
di catat oleh kasir tersebut. Setelah itu kasir memberikan catatan tersebut
kepada outlet manager. Setelah outlet manager memberikan ijin untuk

22
membeli atau menggantikan dengan bari bahan dan alat tersebut baru kasir
bias utu memesan barang tersebut kepada perantara yang menyalurkan
produk dari pabrikan (manufacturer) ke pengecer (retailer). Setelah suatu
produk dihasilkan oleh pabrik, produk tersebut dikirimkan (dan biasanya
juga sekaligus dijual) ke suatu distributor.

Salon Rudy Hadisuwarno juga melakukan produksi kosmetiknya secara


ekonomi untuk mendapatkan keuntungan untuk pegawainya yang berhasil
menjual atau menawarkan kepada kliennya. Pengadaan produksi ini
merupakan tujuan yang rasional dalam kegiatan produksi tersebut. Yang
Tujuan akhir dari produksi adalah mencapai kemakmuran, tidak hanya dari
sisi produsen, tetapi dari pihak konsumen juga. Pihak konsumen ingin
mendapatkan keuntungan yang maksimum. Namun, dari sisi lain, konsumen
ingin memperoleh kepuasan yang maksimum pula.

2.6 PEMBAHASAN

Selama mengikuti Praktek Kerja Lapangan kurang lebih selama 2 bulan di


Salon Rudy Hadisuwarno kesan-kesan umum dari penulis dapat dijabarkan
sebagai berikut :

Pihak Salon, menerima mahasiswa PKL dengan sangat baik. Hal ini
sangat terbukti dari rasa kekeluargaan antara mahasiswa PKL dengan warga
masyarakat Salon dan Rudy Hadisuwarno.

Tata letak atau penataan ruang disetiap ruang sangat rapi dan diperhatikan
dengan baik ini berguna untuk memudahkan dalam melakukan pekerjaan.
Seperti peletakan make-up yang rapi di etalase, Alat Diletakan di dalam Trolly
sehingga mudah terlihat dan gampang untuk mengambilnya . Ini berarti teori
yang penulis dapat sesuai dengan praktek dilapangannya.

Hal yang paling berkesan adalah hubungan antara karyawan dan trainee
begitu akrabnya seperti tidak ada jarak. Kami bebas mengobrol dan bercanda
dengan batas yang wajar.

23
2.7 TEMUAN YANG BERMAKNA
Salon Merupakan suatu yang bergerak pada bidang jasa, yang menawarkan
jasa perawatan dari ujung kepala sampai ujung kaki.
Adapun treatment yang ditawarkan di salon Rudy Hadisuwarno adalah
Procare syteam yang merupakan perawatan rambut Rontok, kering ketombe, dan
berminyak, fungsinya untuk mengurangi keluhan pada kulit kepala dan rambut
yang sering mengalami proses kimia (Cat, Smooting, Rebonding, dan Kriting).
Body Spa (Dimulai dari Body Massage, Scrub, Dan Masker). Yang merupakan
perawatan badan. Yang Berfungsi merelaxsasi dan regenerasi kulit badan.

Manicure dan Pedicure Merupakan perawatan kuku tangan dan kaki. Yang
Berfungsi untuk merawat kuku tangan dan kaki serta menghiasi (Nail Art).
Cutting/ Gunting Merupakan suatu tindakan untuk mengurangi panjang
rambut semula dengan teknik tertentu, sesuai dengan bentuk wajah, jenis rambut,
perawakan, pekerjaan dan kepribadian seseorang. Dan Adapun Kosmetik Yang
sudah dipatenkan oleh Rudy Hadisuwarno, Yaitu Hair Growth Serum, Serum
Repair, Hair Tonic, Shampoo Procare, Conditioner, Toning Rudy, Hair Glaze,
Wax, Gell, Hair Spray, Dan Foum.

Master Professional Cosmetic (MPC) Adalah Rangkaian Produk perawatan


rambut yang di ciptakan oleh Sang Maestro Rudy Hadisuwarno. Produk yang
diciptakan oleh Hairdresser untuk Hairdresser, dengan kualitas yang baik dan
harga terjangkau. Product MPC yang menjadi Favorite Hairdresser terkemuka saat
ini , adalah:

1. MPC Treatment Spa Cream 500 gram, dengan keharuman : Strawberry,


Orange, Green tea,dan Lavender.

2. MPC Hair Serum 20ml, yang disesuaikan kebutuhan rambut dengan 3 varian
for hair Loss , for damaged hair dan akan hadir for dandruff.

Treatment Spa Cream dan Hair Serum MPC, adalah 2 hal yang tak terpisahkan

24
- Treatment Spa cream berfungsi untuk : melembutkan batang rambut,
enak dipijat dan memberikan keharuman yang relaksasi serta  
menyegarkan (mirip dengan Spa biasa )

- Sedangkan Hair serum berfungsi untuk : memberikan manfaat lebih dan


nutrisi lengkap kedalam batang rambut yang rontok ( hair loss) , rusak (Damaged
Hair) serta dandruff (berketombe). MPC-TREATMENT-SPA tidak akan
maksimal jika menggunakan Treatment Spa Cream tanpa serum karena hanya
memberikan sensasi relaksasi tanpa mengatasi masalah rambut customernya.

2.7.1 HASIL PRAKTEK KERJA LAPANGAN

Gambar 2.1

Pada gambar diatas saya sedang melakukan pedicure yaitu untuk kuku kai

Gambar 2.2

Pada Gambar Diatas saya melakukan keramas atau pencucian rambut disalon
Rudy Hadisuwarno
KEGIATAN RUTIN MAHASISWA SELAMA PKL

3. Tahap Persiapan

Tiba ditempat kerja membersihkan area kerja, seperti merapikan


berkas-berkas di area administrasi, menyapu dan mengepel, mengelap kaca,
membersihkan trolly, mengisi shampoo dan conditioner ke tempatnya,
merapikan posisi duduk customer salon.

4. Tahap Pelaksanaan

25
Penulis melaksanakan PKL di Salon Rudy Hadisuwarno selama dua bulan
sejak 25 Desember 2015 sampai 25 Februari 2016. Dalam tahap pelakasanaan ini
penulis mulai dari :

Pembelajaran yaitu belajar tahap-tahapan Treatment yang di terapkan di


salon Rudy Hadisuwarno.
a. Tahap Penyelesaian
Semua pekerjaan sudah diatur jam kerjanya begitu pula untuk trainee.
Trainee bekerja sama seperti karyawan selama 9 jam kerja dan mendapat istirahat
satu jam, namun jika ada kegiatan disalon maka jam pulang disesuaikan.
Semua pengalaman yang penulis dapatkan sangat bermakna, penulis jadi
tahu bagaimana cara untuk membina kerjasama yang baik guna menyelesaikan
suatu pekerjaan dengan cepat dan tepat, bagaimana melayani tamu yang complain,
tahu tahapan-tahapan dalam melaksanakan pekerjaan. Menerima tamu, dan
mempelajari banyak hal yang menarik untuk di mengerti serta diterapkan.

BAB IV
PENUTUP

5.1 KESIMPULAN
Bedasarkan uraian yang mencakup kegiatan PKL penulis dapat
menarik kesimpulan sebagai berikut :
1. Tahap pelayanan disesuaikan dengan permintaan klien, keperluan acara,
dan busana yang digunakan.
2. Sesuai struktur organisasi, tugas dan jabatan sudah diatur sesuai
kemampuan seseorang.

26
3. Terkait tata letak dan kontruksinya maka Salon Rudy Hadisuwarno Dan
Rudy Hadisuwarno School, yaitu memiliki ruang Treatment Dan Spa, ,
toilet dan memiliki pembuangan sampah.
4. Selama mengikuti PKL penulis harus mematuhi segala sesuatu yang
ditetapkan seperti menggunakan pakaian searagam dan menjaga
penampilan sehari-hari agar terlihat sopan.

5.2 SARAN-SARAN

5.2.1 BAGI TEMPAT SALON


1) Untuk kebersihannya pun harus dijaga dan ditingkatkan agar tamu
yang melakukan perawatan menjadi lebih nyaman.
2) Bagi kesejahteraan karyawan dan trainee lebih diperhatikan lagi agar
tidak mengganggu pekerjaannya.
3) Kebersihan Area Salon Juga harus di perhatikan agar tidak
mengganggu oprasional salon.

5.2.2 BAGI JURUSAN


Adapun saran yang penulis dapatdi sampaikan untuk Jurusan yakni suatu
hubungan yang sudah berjalan dengan baik maka harus dibina dengan menjalin
kerjasama yang berkelanjutan sebagai proses pembelajaran bagi pihak Jurusan dan
Dunia Industri.

27
LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Rekomendasi


Lampiran 2. Nilai
Lampiran 3. Gambar Area Salon
Lampiran 4. Struktur Organisasi Salon Rudy Hadisuwarno
Lampiran 5. Kegiatan Selama di Salon Rudy Hadisuwarno
Lampiran 6. Absensi dan scedhul
Lampiran 7. Jurnal Harian Salon Rudy Hadisuwarno
Lampiran 8. Hasil Dokumentasi

28

Anda mungkin juga menyukai