Anda di halaman 1dari 20

LAPORAN KELOMPOK

PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)


LOKASI KECAMATAN SUGIO, KABUPATEN LAMONGAN
Periode 20 OKTOBER 2019

Dosen Pengampu :
Dr. Tri Rijanto, M. Pd, M.T
196112271988031003

Disusun Oleh :
Azwar Usman Siregar (18070895010)
Endriana retno safitri (18070895011)
Yustina Syafitri (18070895013)
Zeinor Rahman (18070895009)

S2 PENDIDIKAN TEKNIK TEKNOLOGI DAN KEJURUAN


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA
2019
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN (PPL)

i
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karuniaNya dapat melaksanakan PPL di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan
dengan baik dan lancar serta dapat menyelesaikan laporan PPL ini sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan menempuh Mata
Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Universitas Negeri Surabaya. Penyusunan laporan PPL merupakan tahap akhir dari seluruh
rangkaian kegiatan PPL yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2019. Laporan ini
dapat tersusun tidak lepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak yang ikut
mendukung dan mensukseskan program-program PPL yang telah kami rencanakan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Dr. Maspiyah, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
yang telah memberikan ijin untuk bekerjasama dalam pelaksanaan PPL.

2. Drs. Joni S., M.Pd, Selaku Dosen Universitas Negeri Surabaya yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga proses dalam kegiatan PPL dapat
dengan lancar dilaksanakan.

3. Vivin, S. Pd, selaku ketua pelaksana yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan kegiatan PPL.

4. Ibu PKK dan Perhimpunan Perias di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan yang
telah membantu dan mengikuti program PPL.

5. Rekan-rekan mahasiswa PPL Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan 2019 yang


telah bekerjasama dengan baik dan memberikan arti sebuah persahabatan dalam
suka dan duka selama pelaksanaan Program PPL.
6. Semua pihak yang telah membantu pelaksanaan Program PPL sampai selesai
penyususnan laporan ini.

Harapan penulis semoga laporan PPL ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
referensi atau bacaan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan. Kami menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaan program kerja PPL serta
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini.

Surabaya, 12 Desember 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii

DAFTAR ISI............................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................... 1

A. Analisis Situasi......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL
.................................................................................................................. 2

BAB II PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL .................... 6

A. Persiapan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) ..................................... 6


B. Pelaksanaan PPL ...................................................................................... 8
C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi ................................................. 9

BAB III PENUTUP………………………………………………………………. 12

A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………13

LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN

PPL adalah serangkaian kegiatan yang menggabungkan berbagai pemikiran dan


tujuan dari beberapa anggota pelaksana kegiatan PPL untuk menyelesaikan suatu misi
menyelesaikan sebuah kegiatan yang memberikan manfaat bagi pelaksana PPL maupun
sasaran kegiatan PPL. Program Pengalaman Lapangan (PPL) juga dapat diartikan sebagai
bentuk kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan disekolah dengan bimbingan oleh
dosen/guru pamong yang ditugaskan sesuai dengan yang disyaratkan dalam
kurikulum.Pemantapan Praktek Lapangan (PPL) dalam program S2-Pendidikan Teknologi
dan Kejuruan, yang diselenggarakan oleh Universitas Negeri Surabaya yang merupakan
salah satu upaya atau program yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk
memantapkan potensinya sebagai calon guru, instruktur serta narasumber yang
professional, hal ini dilaksanakan dalam rangka menyiapkan dan meningkatkan mutu
pembelajaran di lembaga pendidikan atau suatu organisasi saat menempatkan diri sebagai
seorang instruktur dan narasumber .

Kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan (PPL) mempunyai arti yang sangat


penting bagi mahasiswa karena dapat meningkatkan kerjasama antar mahasiswa sehingga
saling memberi dan menerima pengalaman belajar dalam memecahkan hambatan dalam
pelaksanaan kegiatan pengajaran baik disuatu lembaga formal maupun informal. Lokasi
PPL berada di wilayah Kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan, Jawa Timur. Kami
bekerjasama denga Dekan Fakultas Teknik Universitas NEGERI Surabaya dalam rangka
Peningkatan Kemampuan Merias Pengantin Adat Jawa dan Manajemen Usaha Pada
Wirausaha Jasa Perias Pengantin. Pada program PPL 2019 kami mendapatkan tempat
pelaksanaan program PPL di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan.

A. Analisis Situasi

Globalisasi adalah proses mendunia segala aspek kehidupan, tidak terlepas juga
pada kegiatan tata rias di daerah Lamonga tepatnya di desa German, Kecamatan Sugio,
Kabupaten Lamongan. Semakin meningkatnya tegnologi membuat masyarakat semakin
pintar, banyak tahu dan banyak keinginan dalam memilih adat pernikahan untuk
meramaikan acara sakral yang akan dilaksanakan keluarga. Pernikahan pasti pernah
dilaksanakan hampir semua keluarga dengan berbagai suku dan kebudayaan serta

1
perkembangan sosial kehidupan manusia menyebabkan perubahan dalam pemilihan adat
pernikahan dalam sebuah keluarga.

Revolusi industry 4.0 mempercepat arus globalisasi yang berdampak cepatnya


perubahan dalam sebuah mode. Setiap orang bisa dengan mudah melihat secara tidak
sengaja maupun sengaca mencaari adat pernikahan yang sesuai dengan minat dan mode
yang sedang ada di sekitarnya saat ini. Banyak gambar di Instagram dan facebook
maupun media social lain yang menampilkan tata rias pengantin denga adat yang
beragam, akun artis yang menggunakan adat pengantin luar atau daerah lain Nampak
lebih menarik sehingga menarik minat masyarakat untuk mengikuti mode tersebut.

Sebagian besar pelaku usaha jasa rias pengantin dilakukan oleh perempuan,
dimana tugas pokok perempuan dalam keluarganya adalah megelola keuangan keluarga,
sehingga ketidak rapian dalam mengelola keuangan yang menyebabkan kurangnya
efisien mengelola keungan usaha yang dilakukan sering terjadi, cara yang baik dalam
mengelola menegemen keungan usaha jasa rias pengantin adalah dengan membagi,
membedakan dan mengelompokkan hasil pendapatan usaha jasa rias dengan keuangan
rumah tangga.

Ahirnya konsumen jasa rias pengantin di kecamatan Sugio, Kabupaten Lamongan


lebih menyenangi tata rias selain tata rias pengantin jawa sebagai tema adat pernikahan
mereka, maka dari itu kegiatan PPL yang dilakukan menginginkan agar masyarakat lebih
mengenal adat pengantin sendiri atau Jawa beserta menegemen usaha jasa rias pengantin.

B. Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL


Setelah menganalisis berbagai permasalahan dari observasi awal, maka kami dapat
membentuk suatu rumusan program serta rancangan kegiatan Praktek Pengalaman
Lapangan. Adapun program atau kegiatan Praktek Pengalaman Lapangan tersebut
antara lain :

No Kegiatan Waktu Tempat


1 Permohonan izin kepada Dekan 2 Oktober 2019 UNESA
Fakultas Teknik Universitas Negeri
Surabaya
2 Observasi pra PPL 8 oktober 2019 Kecamatan Sugio,
Kabupaten

2
lamongan
3 Pembekalan PPL FT
4 Pelaksanaan PPL 20 Oktober 2019 Kecamatan Sugio,
Kabupaten
lamongan
5 Demo Tata Rias Pengantin Solo 20 Oktober 2019 Kecamatan Sugio,
Puteri Kabupaten
lamongan
6 Workshop Tata Rias Pengantin 20 Oktober 2019 Kecamatan Sugio,
Solo Puteri Kabupaten
lamongan
7 Pembuatan Laporan 12 Desember 2019 UNESA

1. Peningkatan Kemampuan Merias Pengantin Adat Jawa dan Manajemen Usaha


Pada Wirausaha Jasa Perias Pengantin
Adalah tentang penjelasan dan garis besar kegiatan yang bertujuan untuk
mempermudah pengusaha jasa rias dalam mengelola keuangan guna meningkatkan
kewirausahaan dalam bidang jasa rias pengantin.

2. Pembekalan PPL
Pembekalan Tata Rias Pengantin Solo Putri sebagai salah satu bentuk
pelestarian budaya bangsa dibidang Kecantikan, dimaksudkan untuk memberikan
ilmu dan informasi terhadap pengetahuan dan keterampilan dibidang tata rias
pengantin khususnya pengantin solo puteri.
Pembekalan ini berisi tentang materi PPL, bagaimana kami merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi PPL.

3. Pelaksanaan PPL
a. Demo Tata Rias Pengantin Solo Putri
Dalam pelaksanaan kegiatan Demo Tata Rias Pengantin Solo Putri, praktikan
melaksanakan praktik Demo atau tutorial Tata Rias Pengantin Solo Puteri sesuai
dengan materi yang sudah dibuat. Kegiatan Praktik Demo Tata Rias Pengantin
Solo Putri meliputi:

3
 Membuka Demo:
 Salam pembuka
 Berdoa
 Memberi motivasi
 Pokok Kegiatan:
 Penjelasan tentang sejarah/filosofi Pengantin Solo Puteri
 Praktik merias wajah Pengantin Solo Puteri sesuai dengan PAKEM
 Praktik membuat PAES
 Praktik memasang aksesoris/perhiasan
 Menutup Kegiatan Demo:
 Memberi kesimpulan
 Tanya jawab

b. Workshop Tata Rias Pengantin Solo Puteri


Sesudah pelaksanaan Demo Tata Rias Pengantin Solo Puteri, Kami membagi
peserta workshop dalam beberapa kelompok. Peserta workshop adalah sebanyak
25 orang, dan kami membagi setiap kelompok menjadi 5 bagian, sehingga
didapatkan 1 kelompok sebanyak 5 orang. Dalam hal ini kami membimbing
oeserta Workshop untuk melakukan praktik merias pengantin solo puteri seperti
yang sudah kami Demo kan di kesempatan sebelumnya. Peserta workshop
melakukan tata rias mulai dari tata rias wajah, membuat paes sampai
memasangkan aksesoris pengantin solo puteri.

c. Penyusunan Laporan
Kegiatan penyusunan laporan dilaksanakan pada minggu terakhir dari
kegiatan PPL. Laporan ini berfungsi sebagai pertanggung jawaban atas
pelaksanaan program PPL.

d. Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa
maupun kekurangannya serta pengembangan dan peningkatannya dalam
pelaksanaan PPL. Dalam evaluasi ini mahasiswa memberikan laporan mengenai
gambaran kegiatan PPL di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan dengan
agenda kegiatan Peningkatan Kemampuan Merias Pengantin Adat Jawa dan

4
Manajemen Usaha Pada Wirausaha Jasa Perias Pengantin. Diakhir bimbingan
evaluasi mahasiswa dan guru pembimbing sama-sama memberi masukan atas
keterlaksanaan PPL ini.

5
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL

Kegiatan persiapan PPL meliputi kegiatan observasi, Demo Tata Rias


Pengantin Solo Puteri dan Workshop. sedangkan kegiatan PPL dilaksanakan
setelah kegiatan persiapan PPL dilaksanakan.

A. Persiapan Praktek PengalamanLapangan (PPL)

Sebelum kegiatan PPL berlangsung, mahasiswa melakukan observasi pada


tempat praktek pengalaman lapangan tepatnya di Kecamatan Sugio, Kabupaten
lamongan. Hal ini bertujuan sebagai bekal pelaksanaan PPL dan persiapan
pelaksanaan dan demo Tata Rias Pengantin Solo Puteri. Pelaksanaan kegiatan PPL
ini bekerjasama dengan Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya dalam
rangka Peningkatan Kemampuan Merias Pengantin Adat Jawa dan Manajemen
Usaha Pada Wirausaha Jasa Perias Pengantin. Dalam hal ini mahasiswa dibimbing
langsung oleh Dr. Maspiyah, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya dan Drs. Joni S., M.Pd, Selaku Dosen Universitas Negeri
Surabaya pada kegiatan tersebut. Adapun persiapan yang dilakukan adalah sebagai
berikut:

1. Pembuatan Materi
a. Materi presentasi Tata Rias Pengantin Solo Puteri
Pada kegiatan ini pemaparan materi mengenai sejarah/filosofi tentang adat
dan tradisi pengantin solo puteri sangat perlu untuk disampaikan, karena pada
dasarnya setiap konsep pada tata rias mengandung makna dan filosofi yang
keberadaanya tidak boleh dirubah, yang disebut dengan “Pakem”. Dalam hal ini
pemateri menjabarkan secara khusus mengenai materi Pengantin Solo Puteri
sebagai berikut.
 Sejarah Tata Rias Pengantin Solo Puteri
 Makna dan filosofi Tata Rias Pengantin Solo Puteri
 Busana Pengantin Solo Puteri
 Makna Paes pada Pengantin Solo Puteri
b. Materi Demo Tata Rias Pengantin Solo Puteri
c. Pembuatan Skema Workshop Tata Rias Pengantin Solo Puteri

6
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara peninjauan lapangan dimana mahasiswa
akan melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan. Observasi dilaksanakan
dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui secara langsung wilayah atau tempat
pelaksanaan PPL serta kondisi masyarakat khususnya peserta seminar yakni ibu-
ibu PKK dan perias pengantin di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan .
Pelaksanaan observasi lapangan ini dilaksanakan pada 20 Oktober 2019. Selain
itu observasi dilaksanakan secara kondisional menyesuaikan jadwal panitia
pengurus dan peserta seminar. Keadaan yang diamati ada 2 (dua) yaitu,
pengenalan lapangan dan kegiatan peserta seminar serta mengajukan pertanyaan
seputar materi yang paling dibutuhkan atau teori yang mereka belum ketahui
mengenai Tata Rias Pengantin Solo Puteri.

3. Hasil Observasi
Desa German, Kecamatan Sugio merupakan daerah yang berada di
Kabupaten Lamongan yang sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai
petani dan pegawai, namun juga ada beberapa penduduk yang berprofesi sebagai
guru dan penata rias, sebagian besar perkumpulan ibu-ibu PKK di kecamatan
sugio banyak yang berminat untuk berprofesi menjadi seorang perias, khususnya
perias pengantin. Bahkan didaerah tersebut sudah terdapat jasa rias pengantin
yang namanya cukup dikenal di daerah lamongan dan sekitarnya.

Sebagian besar pelaku usaha jasa rias pengantin dilakukan oleh


perempuan, dimana tugas pokok perempuan dalam keluarganya adalah megelola
keuangan keluarga, sehingga sehingga ketidak rapian dalam mengelola keuangan
yang menyebabkan kurangnya efisien mengelola keungan usaha yang dilakukan
sering terjadi, cara yang baik dalam mengelola menegemen keungan usaha jasa
rias pengantin adalah dengan membagi, membedakan, mengelompokkan hasil
pendapatan usaha jasa rias dengan keuangan rumah tangga.

Ahirnya konsumen jasa rias pengantin di kecamatan Sugio, Kabupaten


Lamongan lebih menyenangi tata rias selain tata rias pengantin jawa sebagai tema
adat pernikahan mereka, maka dari itu kegiatan PPL yang dilakukan

7
menginginkan agar masyarakat lebih mengenal adat pengantin sendiri atau Jawa
beserta menegemen usaha jasa rias pengantin.

4. Konsultasi dengan Guru Pembimbing


Sebelum kegiatan PPL dimulai mahasiswa melakukan konsultasi dengan
guru pembimbing, dengan diawali mengajukan Surat Keterangan PPL kepada
dosen Pembimbing kemudian menjelaskan konsep PPL yang sudah disusun dan
direncanakan sebalumnya, sehingga kegiatan PPL dapat berjalan dengan baik seperti
yang sudah direncanakan.

B. Pelaksanaan PPL
1) Demo Tata Rias Pengantin Solo Putri
Dalam pelaksanaan kegiatan Demo Tata Rias Pengantin Solo Putri, praktikan
melaksanakan praktik Demo atau tutorial Tata Rias Pengantin Solo Puteri sesuai
dengan materi yang sudah dibuat. Kegiatan Praktik Demo Tata Rias Pengantin
Solo Putri meliputi:
 Membuka Demo:
 Salam pembuka
 Berdoa
 Memberi motivasi
 Pokok Kegiatan:
 Penjelasan tentang sejarah/filosofi Pengantin Solo Puteri
 Praktik merias wajah Pengantin Solo Puteri sesuai dengan PAKEM
 Praktik membuat PAES
 Praktik memasang aksesoris/perhiasan
 Menutup Kegiatan Demo:
 Memberi kesimpulan
 Tanya jawab

2) Workshop Tata Rias Pengantin Solo Puteri


Sesudah pelaksanaan Demo Tata Rias Pengantin Solo Puteri, Kami membagi
peserta workshop dalam beberapa kelompok. Peserta workshop adalah sebanyak
25 orang, dan kami membagi setiap kelompok menjadi 5 bagian, sehingga
didapatkan 1 kelompok sebanyak 5 orang. Dalam hal ini kami membimbing

8
oeserta Workshop untuk melakukan praktik merias pengantin solo puteri seperti
yang sudah kami Demo kan di kesempatan sebelumnya. Peserta workshop
melakukan tata rias mulai dari tata rias wajah, membuat paes sampai
memasangkan aksesoris pengantin solo puteri.

3) Penyusunan Laporan
Kegiatan penyusunan laporan dilaksanakan pada minggu terakhir dari
kegiatan PPL. Laporan ini berfungsi sebagai pertanggung jawaban atas
pelaksanaan program PPL.

4) Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa
maupun kekurangannya serta pengembangan dan peningkatannya dalam
pelaksanaan PPL. Dalam evaluasi ini mahasiswa memberikan laporan mengenai
gambaran kegiatan PPL di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan dengan
agenda kegiatan Peningkatan Kemampuan Merias Pengantin Adat Jawa dan
Manajemen Usaha Pada Wirausaha Jasa Perias Pengantin. Diakhir bimbingan
evaluasi mahasiswa dan guru pembimbing sama-sama memberi masukan atas
keterlaksanaan PPL ini.

C. Analisis Hasil Pelaksanaan dan Refleksi

1. Analisis Hasil Pelaksanaan Program PPL


a. Pelaksanaan PPL telah dilaksanakan dalam 2 kali pertemuan. Pelaksanaan
pertama dengan melakukan survey terhadap tempat dan penduduk untuk
mengetahui kebutuhan materi atau ilmu tentang Tata Rias Pengantin Solo Puteri
yang belum mereka ketahui dan yang mereka butuhkan, dan yang kedua
pelaksanaan demo dan workshop Tata Rias Pengantin Solo Puteri.
b. Kegiatan PPL baik itu presentasi materi, demo dan workshop berjalan
sebagaimana mestinya sesuai dengan rencana yang sudah dibuat. Namu terdapat
kendala terhadap model yang digunakan selama praktek, para peserta harus
bergantian satu sama lain untuk menjadi model dan penata rias sehingga waktu
yang disediakan tidak cukup, sehingga pembelajaran pada saat workshop
dianggap kurang optimal.

9
c. Untuk kelancaran kegiatan praktikan berkonsultasi dengan ibu Dekan Fakultas
Teknik yakni Dr. Maspiyah, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya dan . Drs. Joni S., M.Pd, Selaku Dosen Universitas Negeri
Surabaya. Praktikan berkonsultasi mengenai perencanaan pelaksaan kegiatan
PPL, pemberian materi, pelaksanaan demo dan workshop di di Kecamatan
Sugio, Kabupaten lamongan.
d. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta seminar pada
kegiatan PPL memahami materi yang telah diajarkan, serta mengetahui
keterampilan yang dikuasai setelah kegiatan PPL dilakukan.

2. Hambatan Dalam Pelaksanaan PPL


Dalam kegiatan PPL hambatan yang terjadi adalah kurangnya fasilitas
seperti meja dan kaca serta ruangan yang kurang mendukung membuat kegiatan
menjadi sedikit terhambat. Dalam penyampaian materi juga tidak didukung
dengan peralatan seperti proyektor atau alat yang lainnya untuk menampilkan
materi secara visual. Kurangnya kesiapan peserta juga terjadi ketika terdapat
beberapa peserta yang tidak membawa peralatan praktik, dan model, sehingga
keadaan tersebut harus dilakukan secara bergantian baik model maupun peralatan
yang digunakan selama praktik merias wajah Pengantin Solo Puteri.
Waktu pelaksanaan PPL kurang maksimal, hal ini dikarenakan kegiatan PPL
yang dilakukan bersamaan dengan kegiatan yang diselenggarakan oleh ibu
Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya dalam rangka Peningkatan
Kemampuan Merias Pengantin Adat Jawa dan Manajemen Usaha Pada
Wirausaha Jasa Perias Pengantin. Sesuai dengan rencana kegiatan yang sudah
dibuat oleh panitia maka kami harus mengikutiperaturan yang telah dibuat salah
satunya dengan mengikuti waktu yang sudah dirancang oleh panita kegiatan
seminar.
3. Analisis presentasi materi Tata Rias Pengantin Solo Puteri
Pada pemberian materi mengenai Tata Rias Pengantin Solo Puteri, materi
yang disampaikan adalah mengenai Sejarah Tata Rias Pengantin Solo Puteri,
Makna dan filosofi Tata Rias Pengantin Solo Puteri, Busana Pengantin Solo
Puteri serta Makna Paes pada Pengantin Solo Puteri. Dalam kegiatan tersebut
praktikan selalu berusaha untuk menyampaikan materi secara detail dan jelas,

10
sehingga peserta dapat memahami materi yang disampaikan walaupun tidak
dengan menggunakamn bantuan media proyektor.
4. Analisis Demo dan Workshop
Pada kegiatan ini praktikan melakukan Demo Tata Rias Pengantin Solo
Puteri mulai dari merias wajah, step by step teknik merias, cara pembuatan paes
serta pemasangan aksesoris pengantin. Untuk pemakaian busana dan pembuatan
sanggul tidak dilakukan didepan peserta karena mengingat waktu yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan praktik, maka sebelumnya model sudah
berbusana pengantin dan disanggul. Tetapi pemasangan aksesoris sanggul tetap
di demokan didepan peserta.
Pada kegiata Workshop peserta dipantau perkelompok guna membimbing
peserta selama kegiatan praktik berlangsung. Beberapa peserta yang tidak
melakukan praktik cukup melihat dan memperhatikan arahan dari instruktur dan
dipersilahkan untuk bertanya apabila ada sesuatu yang kurang jelas dan belum
dimengerti.
5. Refleksi
Dari pemaparan diatas dapat dianalisis bahwa kegiatan PPL bekerjasama
dengan kegiatan sosial yang di Universitas Negeri Surabaya berjalan dengan
cukup lancar. Beberapa hambatan yang terjadi sebagian besar dapat diatasi
dengan baik, dan secara keseluruhan kegiatan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan rencana. Permasalahan tidak adanya media proyektor disiasati
dengan memberikan modul kepada peserta untuk dapat dipelajari setelah
kegiatan selesai. Kurangnya fasilitas dan waktu yang disediakan juga dapat
diatasi dengan cara bergantian atau share peralatan dan bahan. Tidak banyaknya
cukup waktu yang memungkinkan untuk setiap peserta melakukan praktik bisa
disiasati dengan membagi tiap kelompok untuk tiap anggotanya ada yang
menjadi model, perias dan anggota yang lain cukup dapat melihat serta
bergantian melakukan praktik dengan tetap dipantau oleh instruktur, sehingga
ilmu yang didapat akan dapat terserap kesemua peserta dan waktu kegiatan dapat
berjalan sesruai dengan yang direncanakan.

11
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Melakukan modifikasi terhadap tata rias pengantin jawa menambah minat
konsumen jasa rias pengantin di kecamatan sugio, kabupaten lamongan.
Membagi hasil pendapatan merias pengantin dapat mempermudah
pengusaha jasa rias dalam mengelola keuangan guna meningkatkan kewirausahaan
dalam bidang jasa rias pengantin
B. Saran
Indonesia memiliki penduduk yang mayoritas beragama islam, seiring
perkembangan teknologi dan cepatnya globalisasi minat tata rias hijab lebih
diminati sehingga memodifikasi tata rias pengantin jawa menjadi berhijab menjadi
solusi bagi perias selain usaha jasa rias tetap berkembang, juga untuk melestarikan
budaya lokal.
Sebagian besar pelaku usaha jasa rias pengantin dilakukan oleh perempuan,
dimana tugas pokok perempuan dalam keluarganya adalah megelola keuangan
keluarga, sehingga sehingga ketidak rapian dalam mengelola keuangan yang
menyebabkan kurangnya efisien mengelola keungan usaha yang dilakukan sering
terjadi, cara yang baik dalam mengelola menegemen keungan usaha jasa rias
pengantin adalah dengan membagi, membedakan an mengelompokkan hasil
pendapatan usaha jasa rias dengan keuangan rumah tangga.

12
DAFTAR PUSTAKA

13
LAMPIRAN

1. Banner Kegiatan

2. Foto kegiatan

14
15
16

Anda mungkin juga menyukai