Dosen Pengampu :
Dr. Tri Rijanto, M. Pd, M.T
196112271988031003
Disusun Oleh :
Azwar Usman Siregar (18070895010)
Endriana retno safitri (18070895011)
Yustina Syafitri (18070895013)
Zeinor Rahman (18070895009)
i
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat rahmat
dan karuniaNya dapat melaksanakan PPL di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan
dengan baik dan lancar serta dapat menyelesaikan laporan PPL ini sesuai dengan waktu
yang telah ditetapkan. Laporan ini disusun sebagai salah satu persyaratan menempuh Mata
Kuliah Praktik Pengalaman Lapangan Program Studi Pendidikan Teknologi dan Kejuruan,
Universitas Negeri Surabaya. Penyusunan laporan PPL merupakan tahap akhir dari seluruh
rangkaian kegiatan PPL yang dilaksanakan pada tanggal 20 Oktober 2019. Laporan ini
dapat tersusun tidak lepas dari kerjasama dan bantuan dari berbagai pihak yang ikut
mendukung dan mensukseskan program-program PPL yang telah kami rencanakan. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dr. Maspiyah, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Negeri Surabaya
yang telah memberikan ijin untuk bekerjasama dalam pelaksanaan PPL.
2. Drs. Joni S., M.Pd, Selaku Dosen Universitas Negeri Surabaya yang telah banyak
memberikan bimbingan dan pengarahan sehingga proses dalam kegiatan PPL dapat
dengan lancar dilaksanakan.
3. Vivin, S. Pd, selaku ketua pelaksana yang telah memberikan ijin untuk
melaksanakan kegiatan PPL.
4. Ibu PKK dan Perhimpunan Perias di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan yang
telah membantu dan mengikuti program PPL.
Harapan penulis semoga laporan PPL ini bermanfaat bagi pihak-pihak yang membutuhkan
referensi atau bacaan sebagai bahan untuk menambah pengetahuan. Kami menyadari
bahwa masih terdapat banyak kekurangan dalam pelaksanaan program kerja PPL serta
penyusunan laporan ini. Oleh karena itu kami senantiasa mengharapkan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan laporan ini. mengharapkan saran dan kritik yang
membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR .............................................................................................. ii
A. Analisis Situasi......................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah Perumusan Program dan Rancangan Kegiatan PPL
.................................................................................................................. 2
A. Kesimpulan .................................................................................................... 12
B. Saran .............................................................................................................. 12
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………………13
LAMPIRAN……………………………………………………………………….. 14
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Analisis Situasi
Globalisasi adalah proses mendunia segala aspek kehidupan, tidak terlepas juga
pada kegiatan tata rias di daerah Lamonga tepatnya di desa German, Kecamatan Sugio,
Kabupaten Lamongan. Semakin meningkatnya tegnologi membuat masyarakat semakin
pintar, banyak tahu dan banyak keinginan dalam memilih adat pernikahan untuk
meramaikan acara sakral yang akan dilaksanakan keluarga. Pernikahan pasti pernah
dilaksanakan hampir semua keluarga dengan berbagai suku dan kebudayaan serta
1
perkembangan sosial kehidupan manusia menyebabkan perubahan dalam pemilihan adat
pernikahan dalam sebuah keluarga.
Sebagian besar pelaku usaha jasa rias pengantin dilakukan oleh perempuan,
dimana tugas pokok perempuan dalam keluarganya adalah megelola keuangan keluarga,
sehingga ketidak rapian dalam mengelola keuangan yang menyebabkan kurangnya
efisien mengelola keungan usaha yang dilakukan sering terjadi, cara yang baik dalam
mengelola menegemen keungan usaha jasa rias pengantin adalah dengan membagi,
membedakan dan mengelompokkan hasil pendapatan usaha jasa rias dengan keuangan
rumah tangga.
2
lamongan
3 Pembekalan PPL FT
4 Pelaksanaan PPL 20 Oktober 2019 Kecamatan Sugio,
Kabupaten
lamongan
5 Demo Tata Rias Pengantin Solo 20 Oktober 2019 Kecamatan Sugio,
Puteri Kabupaten
lamongan
6 Workshop Tata Rias Pengantin 20 Oktober 2019 Kecamatan Sugio,
Solo Puteri Kabupaten
lamongan
7 Pembuatan Laporan 12 Desember 2019 UNESA
2. Pembekalan PPL
Pembekalan Tata Rias Pengantin Solo Putri sebagai salah satu bentuk
pelestarian budaya bangsa dibidang Kecantikan, dimaksudkan untuk memberikan
ilmu dan informasi terhadap pengetahuan dan keterampilan dibidang tata rias
pengantin khususnya pengantin solo puteri.
Pembekalan ini berisi tentang materi PPL, bagaimana kami merencanakan,
melaksanakan, dan mengevaluasi PPL.
3. Pelaksanaan PPL
a. Demo Tata Rias Pengantin Solo Putri
Dalam pelaksanaan kegiatan Demo Tata Rias Pengantin Solo Putri, praktikan
melaksanakan praktik Demo atau tutorial Tata Rias Pengantin Solo Puteri sesuai
dengan materi yang sudah dibuat. Kegiatan Praktik Demo Tata Rias Pengantin
Solo Putri meliputi:
3
Membuka Demo:
Salam pembuka
Berdoa
Memberi motivasi
Pokok Kegiatan:
Penjelasan tentang sejarah/filosofi Pengantin Solo Puteri
Praktik merias wajah Pengantin Solo Puteri sesuai dengan PAKEM
Praktik membuat PAES
Praktik memasang aksesoris/perhiasan
Menutup Kegiatan Demo:
Memberi kesimpulan
Tanya jawab
c. Penyusunan Laporan
Kegiatan penyusunan laporan dilaksanakan pada minggu terakhir dari
kegiatan PPL. Laporan ini berfungsi sebagai pertanggung jawaban atas
pelaksanaan program PPL.
d. Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa
maupun kekurangannya serta pengembangan dan peningkatannya dalam
pelaksanaan PPL. Dalam evaluasi ini mahasiswa memberikan laporan mengenai
gambaran kegiatan PPL di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan dengan
agenda kegiatan Peningkatan Kemampuan Merias Pengantin Adat Jawa dan
4
Manajemen Usaha Pada Wirausaha Jasa Perias Pengantin. Diakhir bimbingan
evaluasi mahasiswa dan guru pembimbing sama-sama memberi masukan atas
keterlaksanaan PPL ini.
5
BAB II
PERSIAPAN, PELAKSANAAN DAN ANALISIS HASIL
1. Pembuatan Materi
a. Materi presentasi Tata Rias Pengantin Solo Puteri
Pada kegiatan ini pemaparan materi mengenai sejarah/filosofi tentang adat
dan tradisi pengantin solo puteri sangat perlu untuk disampaikan, karena pada
dasarnya setiap konsep pada tata rias mengandung makna dan filosofi yang
keberadaanya tidak boleh dirubah, yang disebut dengan “Pakem”. Dalam hal ini
pemateri menjabarkan secara khusus mengenai materi Pengantin Solo Puteri
sebagai berikut.
Sejarah Tata Rias Pengantin Solo Puteri
Makna dan filosofi Tata Rias Pengantin Solo Puteri
Busana Pengantin Solo Puteri
Makna Paes pada Pengantin Solo Puteri
b. Materi Demo Tata Rias Pengantin Solo Puteri
c. Pembuatan Skema Workshop Tata Rias Pengantin Solo Puteri
6
2. Observasi
Observasi dilakukan dengan cara peninjauan lapangan dimana mahasiswa
akan melaksanakan Praktek Pengalaman Lapangan. Observasi dilaksanakan
dengan tujuan agar mahasiswa mengetahui secara langsung wilayah atau tempat
pelaksanaan PPL serta kondisi masyarakat khususnya peserta seminar yakni ibu-
ibu PKK dan perias pengantin di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan .
Pelaksanaan observasi lapangan ini dilaksanakan pada 20 Oktober 2019. Selain
itu observasi dilaksanakan secara kondisional menyesuaikan jadwal panitia
pengurus dan peserta seminar. Keadaan yang diamati ada 2 (dua) yaitu,
pengenalan lapangan dan kegiatan peserta seminar serta mengajukan pertanyaan
seputar materi yang paling dibutuhkan atau teori yang mereka belum ketahui
mengenai Tata Rias Pengantin Solo Puteri.
3. Hasil Observasi
Desa German, Kecamatan Sugio merupakan daerah yang berada di
Kabupaten Lamongan yang sebagian penduduknya bermatapencaharian sebagai
petani dan pegawai, namun juga ada beberapa penduduk yang berprofesi sebagai
guru dan penata rias, sebagian besar perkumpulan ibu-ibu PKK di kecamatan
sugio banyak yang berminat untuk berprofesi menjadi seorang perias, khususnya
perias pengantin. Bahkan didaerah tersebut sudah terdapat jasa rias pengantin
yang namanya cukup dikenal di daerah lamongan dan sekitarnya.
7
menginginkan agar masyarakat lebih mengenal adat pengantin sendiri atau Jawa
beserta menegemen usaha jasa rias pengantin.
B. Pelaksanaan PPL
1) Demo Tata Rias Pengantin Solo Putri
Dalam pelaksanaan kegiatan Demo Tata Rias Pengantin Solo Putri, praktikan
melaksanakan praktik Demo atau tutorial Tata Rias Pengantin Solo Puteri sesuai
dengan materi yang sudah dibuat. Kegiatan Praktik Demo Tata Rias Pengantin
Solo Putri meliputi:
Membuka Demo:
Salam pembuka
Berdoa
Memberi motivasi
Pokok Kegiatan:
Penjelasan tentang sejarah/filosofi Pengantin Solo Puteri
Praktik merias wajah Pengantin Solo Puteri sesuai dengan PAKEM
Praktik membuat PAES
Praktik memasang aksesoris/perhiasan
Menutup Kegiatan Demo:
Memberi kesimpulan
Tanya jawab
8
oeserta Workshop untuk melakukan praktik merias pengantin solo puteri seperti
yang sudah kami Demo kan di kesempatan sebelumnya. Peserta workshop
melakukan tata rias mulai dari tata rias wajah, membuat paes sampai
memasangkan aksesoris pengantin solo puteri.
3) Penyusunan Laporan
Kegiatan penyusunan laporan dilaksanakan pada minggu terakhir dari
kegiatan PPL. Laporan ini berfungsi sebagai pertanggung jawaban atas
pelaksanaan program PPL.
4) Evaluasi
Evaluasi digunakan untuk mengetahui kemampuan yang dimiliki mahasiswa
maupun kekurangannya serta pengembangan dan peningkatannya dalam
pelaksanaan PPL. Dalam evaluasi ini mahasiswa memberikan laporan mengenai
gambaran kegiatan PPL di Kecamatan Sugio, Kabupaten lamongan dengan
agenda kegiatan Peningkatan Kemampuan Merias Pengantin Adat Jawa dan
Manajemen Usaha Pada Wirausaha Jasa Perias Pengantin. Diakhir bimbingan
evaluasi mahasiswa dan guru pembimbing sama-sama memberi masukan atas
keterlaksanaan PPL ini.
9
c. Untuk kelancaran kegiatan praktikan berkonsultasi dengan ibu Dekan Fakultas
Teknik yakni Dr. Maspiyah, M.Kes, selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas
Negeri Surabaya dan . Drs. Joni S., M.Pd, Selaku Dosen Universitas Negeri
Surabaya. Praktikan berkonsultasi mengenai perencanaan pelaksaan kegiatan
PPL, pemberian materi, pelaksanaan demo dan workshop di di Kecamatan
Sugio, Kabupaten lamongan.
d. Evaluasi dilakukan untuk mengetahui sejauh mana peserta seminar pada
kegiatan PPL memahami materi yang telah diajarkan, serta mengetahui
keterampilan yang dikuasai setelah kegiatan PPL dilakukan.
10
sehingga peserta dapat memahami materi yang disampaikan walaupun tidak
dengan menggunakamn bantuan media proyektor.
4. Analisis Demo dan Workshop
Pada kegiatan ini praktikan melakukan Demo Tata Rias Pengantin Solo
Puteri mulai dari merias wajah, step by step teknik merias, cara pembuatan paes
serta pemasangan aksesoris pengantin. Untuk pemakaian busana dan pembuatan
sanggul tidak dilakukan didepan peserta karena mengingat waktu yang tidak
memungkinkan untuk dilakukan praktik, maka sebelumnya model sudah
berbusana pengantin dan disanggul. Tetapi pemasangan aksesoris sanggul tetap
di demokan didepan peserta.
Pada kegiata Workshop peserta dipantau perkelompok guna membimbing
peserta selama kegiatan praktik berlangsung. Beberapa peserta yang tidak
melakukan praktik cukup melihat dan memperhatikan arahan dari instruktur dan
dipersilahkan untuk bertanya apabila ada sesuatu yang kurang jelas dan belum
dimengerti.
5. Refleksi
Dari pemaparan diatas dapat dianalisis bahwa kegiatan PPL bekerjasama
dengan kegiatan sosial yang di Universitas Negeri Surabaya berjalan dengan
cukup lancar. Beberapa hambatan yang terjadi sebagian besar dapat diatasi
dengan baik, dan secara keseluruhan kegiatan dapat berjalan dengan lancar
sesuai dengan rencana. Permasalahan tidak adanya media proyektor disiasati
dengan memberikan modul kepada peserta untuk dapat dipelajari setelah
kegiatan selesai. Kurangnya fasilitas dan waktu yang disediakan juga dapat
diatasi dengan cara bergantian atau share peralatan dan bahan. Tidak banyaknya
cukup waktu yang memungkinkan untuk setiap peserta melakukan praktik bisa
disiasati dengan membagi tiap kelompok untuk tiap anggotanya ada yang
menjadi model, perias dan anggota yang lain cukup dapat melihat serta
bergantian melakukan praktik dengan tetap dipantau oleh instruktur, sehingga
ilmu yang didapat akan dapat terserap kesemua peserta dan waktu kegiatan dapat
berjalan sesruai dengan yang direncanakan.
11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Melakukan modifikasi terhadap tata rias pengantin jawa menambah minat
konsumen jasa rias pengantin di kecamatan sugio, kabupaten lamongan.
Membagi hasil pendapatan merias pengantin dapat mempermudah
pengusaha jasa rias dalam mengelola keuangan guna meningkatkan kewirausahaan
dalam bidang jasa rias pengantin
B. Saran
Indonesia memiliki penduduk yang mayoritas beragama islam, seiring
perkembangan teknologi dan cepatnya globalisasi minat tata rias hijab lebih
diminati sehingga memodifikasi tata rias pengantin jawa menjadi berhijab menjadi
solusi bagi perias selain usaha jasa rias tetap berkembang, juga untuk melestarikan
budaya lokal.
Sebagian besar pelaku usaha jasa rias pengantin dilakukan oleh perempuan,
dimana tugas pokok perempuan dalam keluarganya adalah megelola keuangan
keluarga, sehingga sehingga ketidak rapian dalam mengelola keuangan yang
menyebabkan kurangnya efisien mengelola keungan usaha yang dilakukan sering
terjadi, cara yang baik dalam mengelola menegemen keungan usaha jasa rias
pengantin adalah dengan membagi, membedakan an mengelompokkan hasil
pendapatan usaha jasa rias dengan keuangan rumah tangga.
12
DAFTAR PUSTAKA
13
LAMPIRAN
1. Banner Kegiatan
2. Foto kegiatan
14
15
16