Anda di halaman 1dari 1

Self Regulatory Organization (SRO)

Self Regulatory Organization atau SRO merupakan institusi yang diberikan


kewenangan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk membuat dan menerapkan peraturan
di Pasar Modal Indonesia atau biasa disebut dengan regulator. SRO ini dalam pelaksanaannya
berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Kewenangan regulator dapat
diterapkan sebagai pelengkap dari peraturan pemerintah yang ada. SRO memiliki peraturan
dan ketentuan yang mengikat bagi pelaku pasar modal sebagai fungsi pengawasan untuk
mencegah praktik perdagangan yang dilarang. Lembaga SRO di Pasar Modal Indonesia
adalah:
1. PT. Bursa Efek Indonesia (BEI)
2. PT Kliring dan Penjaminan Efek Indonesia (KPEI)
3. PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Ketiga regulator tersebut memiliki fungsi dan peran masing – masing dalam Pasar Modal
Indonesia. BEI memiliki fungsi sebagai Bursa Efek yang merupakan penyedia sarana dan
prasarana perdagangan efek. Selajutnya KPEI memiliki fungsi sebagai Lembaga Kliring dan
Penjaminan (LKP) yang merupakan penyedia jasa kliring dan penjaminan penyelesaian
transaksi bursa. Terakhir, KSEI memiliki fungsi sebagai Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP) yang bertugas menyediakan jasa custodian sentral dan penyelesaian efek.

Anda mungkin juga menyukai