Anda di halaman 1dari 14

Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

PERTEMUAN KE-5
STRUKTUR PASAR MODAL DI INDONESIA

1. TUJUAN PEMBELAJARAN :
Adapun tujuan pembelajaran yang akan dicapai sebagai berikut :

Mahasiswa mampu memahami Struktur Pasar Modal di Indonesia, peran Menteri Keuangan,
OJK, BEI, KSEI, KPEI, Perusahaan Efek, Lembaga Penunjang, Profesi Penunjang, Investor.

2. URAIAN MATERI
Ada satu perbedaan menyolok antara pasar modal dan pasar lain pada umumnya,
yakni bahwa di pasar modal pembeli dan penjual tidak dapat melakukan transaksi
secara tatap muka. Selain itu, pasar modal adalah sebuah industri yang sangat rumit yang
melibatkan banyak pelaku pasar, yang masing-masing mempunyai fungsi dan peran berbeda dan
bahkan berseberangan. Interaksi antar pelaku pasar modal diatur oleh Undang-Undang Pasar
Modal dan peraturan turunannya. Berdasarkan hokum positif tersebut, hubungan antar pelaku
pasar dapat dibuat sebuah struktur pasar modal.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

Menteri Keuangan

Sebagai pelaku yang paling tinggi kedudukannya di pasar modal adalah Menteri
Keuangan. Posisi Menteri Keuangan dalam industri pasar modal dinyatakan dengan tegas dalam
Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal (selanjutnya disebut UUPM).
Menurut Pasal 2 UUPM Menteri Keuangan berperan sebagai lembaga yang menetapkan
kebijaksanaan umum di bidang Pasar Modal. Bagian penjelasan UUPM menjelaskan bahwa
“Kebijaksanaan umum adalah kebijaksanaan bidang Pasar Modal yang secara langsung atau
tidak langsung berkaitan dengan kebijaksanaan fiskal, moneter dan kebijaksanaan ekonomi
makro pada umumnya”.

Otoritas Jasa Keuangan

Otoritas Jasa Keuangan dalam Bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal mempunyai tugas
penyelenggaraan sistem pengaturan dan pengawasan sektor pasar modal yang terintegrasi
terhadap keseluruhan kegiatan di sektor jasa keuangan.

Tugas pokok dalam melaksanakan fungsi bidang Pengawasan Sektor Pasar Modal adalah:

 Menyusun peraturan pelaksanaan di bidang Pasar Modal; 



 Melaksanakan Protokol Manajemen Krisis Pasar Modal; 

 Menetapkan ketentuan akuntasi di bidang Pasar Modal; 

 merumuskan standar, norma, pedoman kriteria dan prosedur yang berlaku di bidang Pasar
Modal;

 melakukan analisis, mengembangkan dan mengawasi Pasar Modal termasuk juga Pasar
Modal Syariah;

 Melaksanakan penegakan hukum di bidang Pasar Modal; 

 Berfungsi dalam menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh pihak yang dikenakan
sanksi oleh OJK, Bursa Efek, Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian, dan Lembaga
Kliring dan Penjaminan,;

 Berfungsi dalam merumuskan prinsip-prinsip Pengelolaan Investasi, Transaksi dan
Lembaga Efek, dan tata kelola Emiten dan Perusahaan Publik yang ada di Pasar Modal;

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

 Berfungsi dalam melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pihak yang


memperolah izin usaha, persetujuan, pendaftaran dari OJK, serta pihak lain yang
bergerak di bidang Pasar Modal;

 Berfungsi dalam memberikan perintah tertulis, menunjuk dan/atau menetapkan
penggunaan pengelola statuter terhadap pihak/lembaga jasa keuangan yang melakukan
kegiatan di bidang Pasar Modal dalam rangka mencegah, serta mengurangi kerugian
konsumen, masyarakat dan sektor jasa keuangan; dan 

 Melakukan tugas lain yang diberikan oleh Dewan Komisioner 

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 21 Tahun


2011. Visi dari Otoritas Jasa keuangan (OJK) adalah menjadi lembaga pengawas industri jasa
keuangan yang terpercaya, melindungi kepentingan konsumen dan masyarakat, dan mampu
mewujudkan industri jasa keuangan menjadi pilar perekonornian nasional yang memiliki daya
saing global dan dapat memajukan kesejahteraan umum.

Berdasarkan Pasal 1 dari Undang-undang No.21 Tahun 2011 ini menjelaskan bahwa
Otoritas Jasa Keuangan, yang selanjutnya disingkat OJK, adalah lembaga yang independen dan
bebas dari carnpur tangan pihak lain, yang mempunyai fungsi, tugas, serta wewenang
pengaturan, pengawasan, pemeriksaan serta penyidikan sebagaimana dimaksud dalam Undang-
Undang No.21 Tahun 2011.

Dari Pasal 1 ini terlihat bahwa O J K mempunyai fungsi, tugas dan wewenang dalam hal:

1. pengaturan (regulation)

2. pengawasan (supervision)

3. perneriksaan (inspection)

4. penyidikan (investigation)

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

Pasal 2 menjelaskan bahwa Dewan Komisioner adalah pimpinan tertinggi OJK yang bersifat
kolektif dan kolegial.

Pasal 4 UU ini menunjukkan OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di dalam
sektor jasa keuangan:
a. terselenggara secara teratur, adil, transparan, dan akuntabel;
b. mampu rnewujudkan sistem keuangan yang tumbuh secara berkelanjutan dan stabil; dan
mampu melindungi kepentingan Konsumen dan masyarakat.

Sesuai dengan Pasal 5, OJK berfungsi menyelenggarakan sistem pengaturan dan pengawasan
yang terintegrasi terhadap keseluruhan kegiatan di dalam sektor jasa keuangan. Pasal 6
menjelaskan OJK melaksanakan tugas pengaturan dan pengawasan terhadap:

a. kegiatan jasa keuangan di sektor Perbankan;


b. mengatur dan mengawasi kegiatan jasa keuangan di sektor Pasar Modal; dan
c. kegiatan jasa keuangan di sektor Perasuransian, Dana Pensiun, Lembaga Pembiayaan,
dan Lernbaga Jasa Keuangan Lainnya.

Dengan dibentuknya OJK ini, maka BAPEPAM-LK yang mempunyai tugas pengaturan dan
pengawasan di sektor Pasar Modal diambil alih oleh OJK dan BAPEPAM-LK ditiadakan.

Lembaga SRO

Lembaga SRO (Self Regulatory Organization) adalah organisasi yang memiliki


kewenangan untuk membuat peraturan yang berhubungan dengan aktivitas usahanya. Lembaga
SRO pasar modal yaitu BEI, KPEI, KSEI

 BEI/IDX/Bursa Efek Indonesia = Penyedia Sarana dan Prasarana Perdagangan Efek



Bursa Efek merupakan pihak SRO yang menyelenggarakan serta menyediakan sistem
dan atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain dengan
tujuan memperdagangkan efek antara mereka.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen


Efek, yaitu : surat berharga, yaitu surat pengakuan utang, surat berharga komersial,
saham, obligasi, tanda bukti utang, Unit Penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak
berjangka atas Efek, dan setiap derivatif dari Efek

 KPEI/Kliring Penjaminan Efek Indonesia = Penyedia Jasa Kliring dan Penjaminan
Penyelesaian Transaksi Bursa
KPEI disebut juga Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP) = adalah pihak yang
menyelenggarakan jasa kliring serta penjaminan transaksi bursa efek supaya terlaksana
secara teratur, wajar, dan efisien

 KSEI/Kustodian Sentral Efek Indonesia = Penyedia Jasa Kustodian dan Penyelesaian


Efek

KSEI disebut juga Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) = adalah pihak
yang menyelenggarakan kegiatan kustodian sentral bagi Bank Kustodian, Perusahaan
Efek, dan pihak lain.

PERUSAHAAN EFEK

Perusahaan Efek merupakan perusahaan yang beraktifitas sebagai Perantara Pedagang Efek
(PPE), Penjamin Emisi Efek (PEE), Manajer Investasi (MI) dan atau gabungan dari ketiga
kegiatan tersebut

 Perusahaan Efek merupakan pihak yang melakukan kegiatan usaha serta memiliki izin
Otoritas Jasa Keuangan sebagai PEE (Penjamin Emisi Efek), PPE (Perantara Pedagang
Efek), dan atau MI (Manajer Investasi).

 Penjamin Emisi Efek (PEE) merupakan salah satu aktifitas pada perusahaan efek yang
melakukan kontrak dengan emiten untuk melaksanakan penawaran umum dengan atau
tanpa kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual

 Perantara Pedagang Efek (PPE) merupakan salah satu aktifitas pada perusahaan efek
yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak lain

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

 Manajer Investasi (MI) merupakan pihak yang kegiatan usahanya mengelola portofolio
efek untuk para nasabah atau mengelola Portofolio Investasi Kolektif untuk sekelompok
nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun, serta bank yang melakukan sendiri
kegiatan usahanya berdasarkan perundang-undangan yang berlaku.

 Wakil perusahaan efek


Wakil Perusahaan Efek adalah orang perseorangan yang memiliki izin Otoritas Jasa
Keuangan sebagai Wakil Penjamin Emisi Efek (PEE), Wakil Perantara Pedagang Efek
(PPE), dan atau Wakil Manajer Investasi (MI).

 Penasihat Investasi merupakan pihak yang memberi nasihat kepada pihak lain mengenai
penjualan atau pembelian efek.

LEMBAGA PENUNJANG PASAR MODAL

Lembaga Penunjang merupakan institusi penunjang yang turut serta mendukung


pengoperasian Pasar Modal dan bertugas dan berfungsi melakukan pelayanan kepada pegawai
dan masyarakat umum.

Yang termasuk Lembaga Penunjang adalah Bank Kustodian, Biro Administrasi Efek, Wali
Amanat, dan Pemeringkat Efek.

 Bank Kustodian merupakan bank yang mendapatkan persetujuan dari Otoritas Jasa
Keuangan untuk bertindak sebagai pihak yang memberikan jasa penitipan Efek serta harta
lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk dalam menerima dividen, bunga,
serta hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, serta mewakili pemegang rekening yang
menjadi nasabahnya. Persyaratan serta tata cara pemberian persetujuan bagi bank umum
sebagai Kustodian diatur oleh peraturan pemerintah.

 Biro Administrasi Efek merupakan perseroan yang dapat menyelenggarakan kegiatan
usaha berdasarkan kontrak dengan Emiten untuk pencatatan pemilikan Efek serta

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

pembagian hak yang berkaitan dengan Efek sebagai Biro Administrasi Efek juga telah
mendapat izin dari Otoritas Jasa Keuangan.

 Wali Amanat merupakan lembaga penunjang psar modal yang mewakili kepentingan
pemegang Efek bersifat utang atau sukuk untuk melakukan penuntutan baik di dalam
maupun di luar pengadilan, yang berkaitan dengan kepentingan pemegang efek bersifat
utang atau sukuk tersebut tanpa surat kuasa khusus.Kegiatan Perwaliamanatan
dilakukan oleh Bank Umum dan Pihak Lain yang telah ditetapkan dalam peraturan
pemerintah untuk dapat menyelenggarakan kegiatan usaha sebagai Wali Amanat. Bank
Umum atau Pihak Lain wajib terlebih dahulu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Adapun persyaratan serta tata cara pendaftaran Wali Amanat diatur lebih lanjut dalam
peraturan pemerintah.

Pengguna jasa Wali Amanat ditentukan dengan peraturan penggunaan jasa Wali Amanat
oleh Emiten dalam penerbitan efek yang bersifat utang jangka panjang ataupun sukuk,
seperti obligasi.

Larangan Wali Amanat

Wali Amanat dilarang (tidak diperbolehkan) mempunyai hubungan Afiliasi


dengan Emiten kecuali hubungan Afiliasi tersebut terjadi karena kepemilikan atau
penyertaan modal pemerintah. Hal ini guna menghindari terjadinya konflik kepentingan
antara Wali Amanat selaku wakil pemegang Efek bersifat utang atau sukuk serta
kepentingan Emiten dimana Wali Amanat mempunyai hubungan afiliasi.

Selain itu, Wali Amanat juga dilarang mempunyai hubungan kredit dengan
Emiten, kecuali dalam jumlah sesuai dengan ketentuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Hal ini guna menghindari terjadinya konflik kepentingan antara Wali Amanat selaku
wakil pemegang Efek bersifat utang atau sukuk serta kepentingan Wali Amanat sebagai
kreditur atau debitur dari Emiten. Ketentuan ini mempunyai tujuan supaya Wali Amanat

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

mampu melaksanakan fungsinya secara independen, sehingga mampu melindungi


kepentingan pemegang Efek bersifat utang atau sukuk secara maksimal.

Wali Amanat dilarang (tidak diperbolehkan) merangkap sebagai penanggung


dalam Emisi Efek bersifat utang atau sukuk yang sama. Larangan ini guna menghindari
terjadinya konflik kepentingan Wali Amanat selaku wakil pemegang Efek bersifat utang
atau sukuk dengan kepentingan Wali Amanat selaku penanggung yang justru wajib
memenuhi kewajiban Emiten kepada pemegang Efek yang bersifat utang atau sukuk
dalam hal terjadi wanprestasi oleh Emiten.

Kewajiban Wali Amanat

Wali Amanat wajib membuat kontrak perwaliamanatan dengan Emiten, yang


sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Wali Amanat wajib memberikan ganti rugi kepada pemegang Efek bersifat utang atau
sukuk atas kerugian karena kelalaiannya dalam pelaksanaan tugasnya, sebagaimana diatur
dalam undang-undang dan atau peraturan pelaksanaannya serta kontrak perwaliamanatan.

Setelah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK), maka Wali Amanat wajib memenuhi
kewajiban-kewajiban sesuai dengan Peraturan Ketua Otoritas Jasa Keuangan (OJK)
mengenai Laporan Wali Amanat serta kewajiban penyimpanan dokumen oleh Wali
Amanat.

PEMERINGKAT EFEK
Perusahaan Pemeringkat Efek merupakan Penasihat Investasi berbentuk
Perseroan Terbatas yang melakukan kegiatan pemeringkatan serta memberikan peringkat.
Di dalam pelaksanaan kegiatannya, Perusahaan Pemeringkat Efek wajib terlebih dahulu
mendapatkan izin usaha dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Perusahaan Pemeringkat Efek wajib melakukan aktifitas kegiatan pemeringkatan efek


secara independen, bebas dari pengaruh pihak manapun yang memanfaatkan jasa
Perusahaan Pemeringkat Efek, obyektif, serta bisa dipertanggungjawabkan dalam

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

pemberian Peringkat Efek. Perusahaan Pemeringkat Efek bisa melakukan pemeringkatan


atas obyek pemeringkatan efek sebagai berikut:
 Pemeringkatan Efek Pendapatan Tetap (Efek bersifat utang) seperti, Sukuk, Efek
Beragun Aset atau Efek lain yang dapat diperingkat;

 Sebagai pihak entitas (company rating), termasuk pemeringkatan Reksa Dana dan
Dana Investasi Real Estat Berbentuk Kontrak Investasi Kolektif.

Di dalam menjalankan kegiatan usahanya, Perusahaan Pemeringkat Efek juga wajib


berdomisili serta melakukan kegiatan operasional di Indonesia. Disamping itu, Perusahaan
Pemeringkat Efek juga wajib memiliki prosedur serta metodologi pemeringkatan yang
dapat dipertanggungjawabkan, sistematis, serta telah melewati tahapan pengujian dan
dilaksanakan secara konsisten juga bersifat transparan. Kemudian, Perusahaan
Pemeringkat Efek yang melaksanakan pemeringkatan efek atas permintaan Pihak tertentu,
wajib membuat perjanjian pemeringkatan efek dengan Pihak dimaksud.

 Kewajiban Pemeringkat Efek



Kewajiban Perusahaan Pemeringkat Efek mengacu pada Peraturan Bapepam dan LK No.
V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek yaitu :

 Perusahaan Pemeringkat Efek bersikap obyektif dan independen dalam
melaksanakan kegiatan pemeringkatan.

 Perusahaan Pemeringkat Efek memiliki prosedur dan metodologi tertulis sebagai
pedoman dan prinsip dasar dalam setiap tahapan pada proses pemeringkatan
termasuk jangka waktu penyelesaiannya.

 Perusahaan Pemeringkat Efek melakukan kaji ulang secara berkala paling kurang
tiga (3) tahun sekali terhadap prosedur dan metodologi pemeringkatan serta
penerapannya, untuk memastikan kualitas, konsistensi, dan obyektivitas proses
pemeringkatan. Bertanggung jawab atas setiap hasil Peringkat yang dikeluarkan.

 Perusahaan Pemeringkat Efek mengambil langkah-langkah yang diperlukan untuk
mencegah dikeluarkannya hasil Peringkat yang tidak mencerminkan kemampuan
sebenarnya Pihak yang diperingkat dan atau Pihak yang Efeknya diperingkat.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

 Perusahaan Pemeringkat Efek melakukan keterbukaan prosedur dan metodologi


pemeringkatan dengan pihak yang diperingkat, investor, partisipan pasar lainnya
dan masyarakat.

 Perusahaan Pemeringkat Efek memantau entitas (company rating) dan atau Efek
yang diterbitkan oleh Pihak yang diperingkat (instrument rating) secara terus
menerus sesuai dengan prosedur standar operasi pemeringkatan.

 Perusahaan Pemeringkat Efek mengkaji ulang secara berkala hasil Peringkat yang
telah dikeluarkan.

 Perusahaan Pemeringkat Efek mengungkapkan hasil pemutakhiran atas setiap
hasil Peringkat yang dikeluarkannya sesuai dengan yang diwajibkan oleh
peraturan perundang-undangan yang berlaku atau dalam hal terdapat informasi
yang material yang menyebabkan perubahan hasil Peringkat.

 Perusahaan Pemeringkat Efek mempunyai Komite Pemeringkat dan pejabat
kepatuhan.

 Larangan Pemeringkat Efek
Larangan Perusahaan Pemeringkat Efek mengacu pada Peraturan Bapepam dan LK No.

V.H.3 tentang Perilaku Perusahaan Pemeringkat Efek yaitu:


 Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang memberi rekomendasi yang dapat
mempengaruhi keputusan investasi pemodal.

 Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang baik secara implisit maupun eksplisit
memberikan kepastian dan atau jaminan atas hasil Peringkat tertentu sebelum
selesainya proses pemeringkatan.

 Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang melakukan kegiatan usaha yang tidak berkaitan
dengan kegiatan pemeringkatan, kecuali kegiatan usaha yang ditetapkan oleh Otoritas
Jasa Keuangan.

 Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang memberikan data dan atau informasi yang
bersifat rahasia yang digunakan untuk melakukan pemeringkatan dan atau untuk
tujuan lain selain untuk keperluan kegiatan pemeringkatan kepada siapapun, kecuali
Perusahaan Pemeringkat Efek telah memperoleh persetujuan dari Pihak yang memiliki
data dan atau informasi rahasia tersebut atau dalam rangka pengawasan yang
dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan dan atau Pihak lain sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku dan atau untuk kepentingan peradilan.

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

 Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang menentukan hasil Peringkat berdasarkan hal


lain selain faktor-faktor yang relevan dengan obyek pemeringkatan.

 Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang memberikan rekomendasi mengenai struktur
Produk Keuangan Terstruktur (structured finance product) yang sedang di
peringkatnya, antara lain Efek Beragun Aset, Real Estate Investment (REITs).

 Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang melakukan pemeringkatan suatu obyek
pemeringkatan apabila:

1. Efek yang akan diperingkatkan diterbitkan oleh Pihak yang mempunyai
hubungan Afiliasi dengan Perusahaan Pemeringkat Efek, baik hubungan
langsung maupun tidak langsung;
2. Perusahaan Pemeringkat Efek, komisaris, atau direkturnya mempunyai
kepentingan atas Efek dan atau entitas yang akan diperingkat efeknya dalam
waktu enam
(6) bulan terakhir sebelum melakukan kegiatan pemeringkatan efek dan atau
selama Perusahaan Pemeringkat Efek melakukan pemeringkatan efek; atau
3. Karyawan yang melakukan analisis pemeringkatan efek mempunyai
kepentingan atas Efek dan atau Entitas yang akan diperingkat.
o Perusahaan Pemeringkat Efek dilarang menetapkan syarat atau tindakan
tertentu yang harus dilakukan oleh Pihak yang meminta untuk diperingkat,
agar menghasilkan Peringkat tertentu.

o Memberikan kompensasi kepada analis yang melakukan pemeringkatan efek


dengan mendasarkan pada besarnya biaya pemeringkatan yang dibayar oleh
Pihak yang diperingkat atau Pihak yang Efeknya diperingkat.

PROFESI PENUNJANG PASAR MODAL

Profesi Penunjang merupakan pihak-pihak yang telah terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK),
yang persyaratan serta tata cara pendaftarannya diatur dalam peraturan pemerintah.

Yang termasuk Profesi Penunjang yaitu Akuntan, Konsultan Hukum, Penilai, Notaris, dan
Profesi Lain.

 Akuntan Publik

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

Akuntan Publik merupakan pihak yang bertugas menyusun, membimbing, mengawasi,


menginspeksi, dan memperbaiki tata buku serta administrasi perusahaan atau instansi
pemerintah.

 Notaris

Notaris merupakan pejabat umum yang berwenang membuat akta otentik dan terdaftar di
Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 Konsultan Hukum

Konsultan Hukum merupakan ahli hukum yang memberikan pendapat hukum kepada
pihak lain dalam bentuk konsultasi, dan terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 Perusahaan Penilai

Penilai merupakan pihak yang memberikan penilaian atas aset perusahaan dan
terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

 Profesi Lain yaitu: pihak jasa profesi lain yang dapat memberikan pendapat atau penilaian
sesuai dengan perkembangan pasar modal di masa mendatang dan terdaftar di Otoritas
Jasa Keuangan (OJK).

TUGAS:
1. Apa peran OJK dalam struktur pasar modal ?
2. Apa peran BEI, KSEI, KPEI dalam struktur pasar modal?
3. Apa peranan Perusahaan Efek, Lembaga Penunjang dan Profesi Penunjang dalam
Pasar Modal ?

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM
Modul Kuliah Pasar Modal & Portofolio Manajemen

DAFTAR PUSTAKA

1. Abi Huraihah Moechdie dan Haryajid Ramelan, Gerbang Pintar Pasar Modal –
Bukunya Investor dan Profesional Pasar Modal Indonesia, PT. Capital Bridge Advisory,
September 2012
2. Bursa Efek Indonesia www.idx.co.id Agustus 2016
3. Jogiyanto Hartono, Teori Portofolio dan Analisis Investasi, Edisi Kedelapan,
BPFE-Yogyakarta, September 2013
4. Otoritas Jasa Keuangan www.ojk.go.id Agustus 2016

Dr. Zulfitra, S.Si, MM – Sahroni, SST, MM - Arif Surahman, SE, MSM – Reza Octovian, SE, MM

Anda mungkin juga menyukai