Eksistensi Kelembagaan Pasar Modal Indonesia Eksistensi pihak-pihak atau institusi yang
terlibat dalam kegiatan pasar modal Indonesia mempunyai dasar pemikiran yang legak karena
tercantum dalam UU tentang Pasar Modal. Setiap lembaga yang dicantumkan dalam UU pasar
modal diberikan wewenang yang jelas. Masalah regulasi, penerapan peraturan perundang-
undangan, penegakan hokum berada.
a) Lembaga yang Terkait dalam Bidang Pasar Modal Otoritas Jasa Modal
Kegiatan pasar modal memiliki peran strategis untuk menunjang pembangunan. Agar
dapat berjalan dengan teratur, wajar, efisien serta melindungi kepentingan pemodal dan
masyarakat sebagaimana diatur dalam pasal 4 UU pasar modal. Fungsi Otoritas Jasa
Keuangan:
1. Melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari dalam kegiatan pasar
modal.
2. Mewujudkan terciptanya kegiatan pasar modal ang teratur, wajar, dan efisien, serta
melindungi kepentingan pemodal dan masyarakat.
Fungsi tersebut juga dimiliki Otoritas Jasa Keuangan Negara lain di dunia (Nassaruddin,
2008:16). Otoritas Jasa Modal selalu memiliki tiga fungsi utama, yaitu melakukan
pembinaan, pengaturan, dan pengawasan. Undang-undang Pasar Modal melengkapi
Bapepam-LK dengan kewenangan, antara lain, namun tidak terbatas dalam hak-hak
berikut:
Aktifitas pasar modal difasilitasi oleh tiga lembaga yang merupakan SRO, antara lain (1)
bursa efek, (2) Lembaga Kliring dan Penjamin (LKP), (3) Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian (LPP)
Bursa Efek
Menurut UU Pasar Modal pasal 1 ayat 4 adalah pihak yang menyelenggarakan dan
menyediakan sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-
pihak lain dengan tujuan memperdagangkan efek di antara mereka. Saat ini, di Indonesia
ada satu Bursa Efek, yaitu Bursa Efek Indonesia. Kegiatan bursa efek pada dasarnya
adalah menyelenggarakan dan menyediakan sistem atau sarana perdagangan efek bagi
para anggotanya. Perdagangan efek harus dilakukan secara teratur, wajar, dan efisien
sehingga pelaksanaannya harus dilaksanakan setelah memperoleh izin usaha dari
Bapepam-LK. Perdagangan efek secara teratur, wajar, dan efisien adalah perdagangan
yang diselenggarakan berdasarkan aturan yang jelas dan dilaksanakan secara konsisten.
Lembaga Kliring dan Penjaminan (LKP)
Menurut UU Pasar Modal Pasal 1 butir 9, LKP adalah pihak yang menyelenggarakan jasa
kliring dan penjamin penyelesaian transaksi bursa. Adapun lembaga yang memperoleh
izin usaha sebagai LKP adalah PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI). Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian (LPP) menurut UU Pasar Modal 1 butir 10, LPP adalah
pihak yang menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi Bank Kustodian,
perusahaan efek, dan pihak lain. Adapun lembaga yang memperoleh izin usaha sebagai
LPP adalah PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI)
Perusahaan Efek
Perusahaan Efek adalah oerusahaan yang telah mendapat izin untuk melakukan kegiatan
sebagai penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, atau manager investasi. Peraturan
Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995 pasal 32 mengatur bentuk perusahaan efek berupa
perusahaan yang sahamnya dimiliki seluruhnya oleh warga Republik Indonesia dan atau
berbadan hukum Indonesia atau perusahaan patungan yang dimiliki oelh WNI dan atau
badan hukum Indonesia dan WNA atau badan hukum asing. Adapun perusahaan yang
melakukan kegiatan sebagai perusahaan efek, antara lain (1) Penjamin Emisi Efek
(PEE/Underwriter), (2) Perantara Pedagang Efek (PPE/brooker/dealer/pialang) , dan (3)
Manager Investasi.
Menurut UU Pasar Modal pasal 1 butir 17, PEE adalah pihak yang membuat kontrak
Emiten untuk melakukan Penawaran Umumbagi kepentingan Emten dengan/atau tanpa
kewajiban untuk membeli sisa efek yang tidak terjual.
Peran dan fungsi PEE dalam proses go public Nassarudiin dan kawan-kawan (2008:144)
menyatakan bahwa secara garis besar peran dan fungsi penjamin emisi dalam go public
adalah:
Kewajiban PEE
- Mematuhi semua ketetuan dalam kontrak penjaminan emisi sebagai mana dianut
dalam pernyataan pendaftaran. Penyusunan prospectus harus memuat semua perincian
dan fakta material mengenai penawaran umum dari emiten. Fakta-fakta dan
pertimbangan yang paling penting harus dibuat ringkasannya dan diungkapkan pada
bagian awal prospectus. Emiten, PEE, Lembaga Penunjang, serta profesi penunjang
pasar modal bertanggung jawab untuk untuk menentukan dan mengungkapkan fakta
secara jelas dan mudah dibaca oleh Emiten, PEE, an semua pihak yang
menandatagani prospectus bertanggung jawab sepenuhnya atas kebenaran semua
informasi atau fakta yang tercantum dalam prospectus perusahaan edek yang
bertindak sebagai PEE harus mengungkaokan dalam prospectus adanya hubungan
afiliasi atau hubungan lain yang bersifat material antara perusahaan efek dengan
emiten.
Perantara Pedagang Efek (PEE/Brooker/Dealer/Pialang)
Menurut UU Pasar Modal pasal 1 butir 18, PEE/Brooker/Dealer/Pialang adalah pihak
yang melakukan kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau pihak
lain. Adapun kewajiban PPE mencakup hal-hal berikut:
- Mendahulukan kepentingan nasabah sebelum melakukan transaksi untuk kepentingan
diri sendiri
Dalam memberikan rekomendasi kepada nasabah untuk membeli atau mejual efek,
PPE wajib memperhatikan keadaan keuangan dan maksud serta tujuan investasi dari
nasabah. Mencantumkan jam, hari, dan tanggal atas semua pesanan nasabah pada
formulir pemesanan. Memberikan konfirmasi kepada nasabah sebelum berakhir hari
bursa setelah dilakukan transaksi. Menerbitkan tanda terima setelah menerima efek
atau uang dari nasabah. Menyediakan data dan informasi bagi kepentingan para
pemodal. Memberikan sarana kepada pemodal. Wakil Perantara Pedagang Efek
(WPPE) adalah orang perorangan yangtelah mendapat izin Bapepam-LK untuk
mewakili kepentingan perusahaan efek dalam melaksanakan perdagangan efek
Manager Investasi
Menurut UU pasar modal pasal I butir 11, manager investasi adalah pihak yang kegiatan
usahanya mengelola portofolio, efek untuk para nasabah atau mengelola portofolio investasi
kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali perusahaan asuransi, dana pensiun dan bank yang
melakukan sendiri kegiatan usahanya, berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku.
Lembaga Penunjang
Yang termasuk lembaga penunjang meliputi (1) Biro Administrasi Efek ( BAE ) (2) Kustodian
(3) Wali Amanat (4) Perusahaan Pemeringkat Efek
Lembaga ini mempunyai tanggung jawab terutama membantu emiten dalam proses go public,
diantaranya :
1. Akuntan
Profesi ini haruslah pihak yang memiliki kemahiran dalam bidang akuntansi,
pengendalian intern maupun pemeriksaan perusahaan efek.
2. Konsultan Hukum
Profesi ini diperlukan terkait adanya peraturan perundang-undangan di dalam pasar
modal, agar mampu memberikan nasehat hukum pada perusahaan efek terutama
dalam produk-produk baru.
3. Penilai ( Appraiser )
Berperan terutama dalam proses go public dan proses akuisisi yang dilakukan oleh
emiten.
4. Notaris
Notaris diperlukan dalam pasar modal manakala emiten, perusahaan public,
perusahaan efek reksa dana menyusun anggaran dasar.
Investor ( Pemodal )
1. Emiten
Emiten adalah pihak yang melakukan penawaran umum dalam rangka menjaring dana
bagi kegiatan usaha perusahaan atau pengembangan usaha perusahaan.
(1) Prinsip Keterbukaan
Menurut UU pasar modal pasal 1 butir 25 adalah “ pedoman umum yang tunduk pada
undang-undang ini menginformasikan kepada masyarakat dalam waktu yang tepat
seluruh informasi material mengenai usahanya atau efeknya yang dapat berpengaruh
terhadap keputusan pemodal terhadap efek dimaksud dan atau harga dari efek
tersebut.
Tahap Prinsip keterbukaan :
Tahap keterbukaan pada saat emiten melakukan penawaran umum
Tahap keterbukaan setelah emiten mencatat dan memperdagangkan sahamnya
di bursa efek
Tahap keterbukaan karena terjadi peristiwa penting yang laporannya harus
disampaikan secara tepat waktu kepada Bapepam-LK dan bursa efek.
Tujuan keterbukaan :
2. Perusahaan Publik
Menurut UU pasar modal pasal 1 butir 22, perusahaan publik adalah perseroan yang
sahamnya telah dimiliki sekurang-kurang oleh 300 pemegang saham dan memiliki modal
disetor sekurang-kurangnya Rp. 3.000.000.000 ( Tiga Miliar Rupiah ) atau suatu jumlah
pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan peraturan pemerintah.
Pengertian Penawaran umum dalam UU pasar modal pasal 1 butir 15 adalah “ kegiatan
penawaran efek yang dilakukan oleh emiten yang menjual efek kepada masyarakat berdasarkan
tata cara yang di atur dalam UU ini dan peraturan pelaksanaannya.
(1) Melakukan pembelian atau penjualan atas efek emiten publik dimaksud atau
perusahaan lain yang melakukan transaksi dengan emiten atau perusahaan publik yang
bersangkutan.
(2) Melakukan pembelian atau penjualan atas efek perusahaan lain yang melakukan
transaksi dengan emiten yang bersangkutan.
(3) Memengaruhi pihak lainn untuk melakukan pembelian atau penjualan atas efek
dimaksud.
(4) Memberi informasi orang dalam kepada pihak manapun yang patut diduganya dapat
menggunakan informasi dimaksud untuk melakukan pembelian atau penjualan atas
efek.
d. Informasi menyesatkan (misrepresentation)
e. Penawaran umum tanpa melalui otoritas pasar modal (unregister issuer)
f. Lembaga profesi pasar modal melakukan tanpa izin (unreegister profesional)
2) Pelanggaran di pasar modal
Pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di pasar modal merupakan
pelanggaran yang sering dilakukan oleh pihak-pihak yang terlibat dalam kegiatan pasar
modal.
Pola-pola pelanggaran di pasar modal :
a. Pelanggaran yang dilakukan secara individual
b. Pelanggaran yang dilakukan secara berkelompok
c. Pelanggaran yang dilakukan langsung atau berdasarkan perintah atau pengaruh pihak
lain.
Pelanggaran di pasar modal terbagi menjadi dua yaitu :
a. Pelanggaran yang bersifat administrasi
Berkaitan dengan laporan atau dokumen kepada Bapepam dan/atau masyarakat (pasal
25 s.d pasal 89 Undang-undang pasar modal. Laporan tersebut berisi fakta material yang
sangat penting dan relevan mengenai peristiwa yang ada dapat mengakibatkan
pengaruh pada harga, segala bentuk informasi atau pihak investor/pihak lain yang
berhubungan dengan pasar modal.
b. Pelanggaran yang bersifat teknis
Mencakup segala kegiatan yang berhubungan dengan bentuk perizinan, persetujuan,
dan pendaftaran ke Bapepam.
E. CONTOH KASUS REAL DI LAPANGAN
Otoritas jasa keuangan ( OJK ) pada semester kedua 2016 ini akan menerbitkan 10 regulasi baru
di bidang pasar modal.
Kepala eksekutif pengawas pasar modal OJK, Nurhaida mengatakan, Rancangan peraturan
otoritas jasa keuangan ( RPOJK ) sebagai berikut :
Sedangkan yang telah diterbitkan sepanjang semester pertama, Nurhaida menyebutkan OJK telah
menerbikan lima POJK, dua SEOJK, dan satu SE dewan komisioner.
Pertama, POJK nomor 19/POJK 04/2016 tentang pedoman bagi manajer investasi dan bank
kustodian yang telah melakukan pengelolaan dana investasi real estate kontrak investasi kolektif
Kedua, POJK nomor 20/POJK 04/2016 tentang perizinan perusahaan efek yang melakukan
kegiatan usaha sebagai penjamin emisi efek dan perantara pedagang efek
Ketiga, POJK nomor 21/POJK 04/2016 tentang pendaftaran penilai pemerintah untuk tujuan
revaluasi aset bagi BUMN atau BUMD yang melakukan penawaran umum di pasar modal
Keempat, POJK nomor 22/POJK 04/2016 tentang segmentasi wakil perantara pedagang efek
Kelima POJK nomor 23/POJK 04/2016 tentang reksa dana berbentuk kontrak investasi kolektif
Sedangkan dua SEOJK yang pertama adalah SEOJK nomor 16/SEOJK 04/2016 tentang
pengakuan terhadap asosiasi wakil manager investasi
Kedua, SEOJK nomor 17/SEOJK 04/2016 tentang pengakuan terhadap asosiasi wakil penjamin
emisi efek dan wakil perantara pedagang efek
Selanjutnya, mengenai SE Dewan Komisaris, hanya terdapat satu, yakni SEDK nomor 1/SEDK
04/2016 tentang petunjuk pelaksanaan protokol managemen krisis bidang pengawasan sektor
pasar modal.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pasar modal (Capital Market) merupakan pasar tempat berbagai instrumen keungan
jangka panjang yang dapat diperjualbelikan, baik surat utang (obligasi), ekuiti (saham), reksa
dana, instrumen derivativ maupun instrumen lainnya. Selain itu, pasar modal merupakan sarana
pendanaan bagi perusahaan maupun instuisi lain (misalnya pemerintah) dan sarana kegiatan
untuk investasi.
Pasar modal memiliki peran yang penting bagi perekonomian suatu negara karena
menjalankan dua fungsi yaitu pertama, sebagai sarana pendanaan usaha atau sara perusahaan
untuk mendapatkan dana dari masyarakat pemodal (investor)-dana yang diperoleh dari pasar
modal dapat digunakan untuk pengembangan usaha, penambahan modal usaha, dan lain-lain.
Kedua, pasar modal menjadi sarana masyarakat untuk berinvestasi pada instrumen keuangan.
Dengan demikian, pasar modal memfasilitasi berbagai sarana dan prasarana kegiatan jual beli dan
kegiatan yan terkait lainnya. Instrumen keungan yang diperdagangkan di pasar modal merupakan
instrumen jangka panjang.
B. Saran
Akhirnya makalah yang berjudul “ Pasar Modal” dapat penulis selesaikan. Kami sebagai
penulis menyadari makalah ini jauh dari kesempurnaan, untuk itu kami penulis berharap saran dari
berbagai pihak demi penyempurnaan makalah ini kami penulis mengharapkan kritik dan saran.
Kami penulis mengharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan berguna sebagai pelengkap belajar.
Terima kasih atas perhatiannya, kami tunggu saran dari pembaca.