Pasal 1 butir 5;
Efek; surat berharga, yaitu surat pengakuan hutang, surat
berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit
penyertaan kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas
efek, dan setiap derivatif atas efek.
JENIS PASAR MODAL
1. Pasar Perdana.
• Penjualan perdana efek atau penjualan efek oleh
perusahaan yang menerbitkan efek sebelum efek
tersebut dijual melalui bursa efek.
• Efek dijual dengan harga emisi, sehingga perusahaan
yang menerbitkan emisi hanya memperoleh dana dari
penjualan tersebut.
• Emisi adalah suatu kegiatan menerbitkan efek (saham)
untuk ditawarkan kepada masyarakat dengan harga
perdana.
2. Pasar Sekunder.
• Penjualan efek setelah penjualan pada pasar perdana
berakhir,
• Naik turunnya harga efek ditentukan oleh daya tarik
menarik antara permintaan dan penawaran efek tersebut,
Dasar Hukum Pasar Modal Indonesia
Undang - Udang Nomor 8 Tahun 1995, tentang Pasar Modal.
Undang – Undang No. 21 Tahun 2011, tentang OJK.
Undang – Undang No. 25 Tahun 2003 tentang TPPU
Peraturan Pemerintah Nomor 45 Tahun 1995, tentang
Penyelenggaraan Kegiatan di Bidang Pasar Modal.
Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 1995, tentang Tata
Cara Pemeriksaan di Bidang Pasar Modal.
Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2004 tentang
penyelenggaraan kegiatan di bidang pasar modal.
Peraturan lainnya yang berlaku;
Peraturan Self – Regulatory Organizations (SRO); BEI,
KSEI (Kustodian Sentral Efek Indonesia) & KPEI (Kliring
Penjamin Efek Indonesia).
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 646/KMK.010/ 1995,
tentang Pemilikan Saham atau Unit Penyertaan Reksadana oleh
Pemodal Asing.
Surat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 647/KM K.010/
1995, tentang Pembatasan Pemilikan Saham Perusahaan
Efek oleh Pemodal Asing.
Keputusan Menteri Keuangan Nomor 455/KMK.01/1997
tentang pembelian saham oleh pemodal asing di pasar
modal.
Peraturan Menteri Keuangan Nomor 153/KMK.010/2010
tentang Kepemilikan Saham dan Permodalan Perusahaan
Efek.
Kerangka dan Batang Tubuh UU No. 8 Tahun 1995
Ketentuan umum
Badan Pengawas Pasar Modal
Bursa efek, lembaga kliring dan penjaminan, serta
lembaga penyimpanan dan penyelesaian.
Reksadana
Perusahaan Efek, Wakil perusahaan efek, dan penasehat
investasi
Lembaga penunjang pasar modal
Penyelesaian transaksi bursa dan penitipan kolektif
Profesi penunjang pasar modal
Standar akuntansi
Emiten dan Perusahaan Publik
Pelaporan dan keterbukaan informasi
Penipuan, manipulasi pasar dan perdagangan orang
dalam
Pemeriksaan
Penyidikan
Sanksi administratif
Ketentuan pidana
Ketentuan lain
Ketentuan peralihan
Sasaran yang ingin dicapai oleh UU Pasar Modal :
a) menciptakan kerangka hukum yang kuat di bidang
pasar modal;
b) meningkatkan transparansi dan memberikan jaminan
perlindungan hukum bagi investor;
c) meningkatkan profesionalisme pelaku pasar modal,
d) menciptakan sistem perdangan yang aman, tertib,
efisien, dan likuid,
e) memberikan kesempatan investasi bagi para
pemodal kecil.
Manfaat Pasar Modal
Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi
dunia usaha sekaligus menungkinkan alokasi sumber dana
secara optimal.
Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan
dengan resiko yang bisa diperhitungkan melalui
keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.i
Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat
dan mempunyai prospek, keterbukaan dan
profesionalisme, menciptakan iklim berusaha yang sehat.
Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.
Memberikan akses kontrol sosial.
Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.
Persamaan dan Perbedaan Pasar Modal dan
Pasar Tradisional
Persamaan Perbedaan
Ada penjual dan pembeli. Pembeli & penjual tidak dapat
bertemu langsung.
Ada tempat bertemunya pembeli Semua transaksi harus melalui
& penjual. perantara.
Ada barang yang Barang yang diperdagangkan
diperdagangkan. berupa surat berharga.
Ada tawar menawar& Pembayaran transaksi di hari
pembayaran. kemudian.
Ada harga naik dan harga turun Informasi diperolah dari prospektus,
(fluktuasi harga). data langsung/ tidak langsung.
Profesi di Pasar Modal di Indonesia
Dealer/Portfolio Manager
Sales
Research Analyst
Investment Banker
Konsultan Hukum
Kepatuhan berkaitan dengan GCG
Manajemen Resiko
Akuntansi
Teknologi Informasi
Operasional
Manajemen Fasilitas.
SDM
Otoritas Jasa Keuangan
UU No. 21 Tahun 2011
OJK dibentuk dengan tujuan agar keseluruhan kegiatan di
dalam sektor jasa keuangan;
1. Terselenggara secara teratur, adil, transparan & akuntabel,
Ketentuan umum
Pembentukan, status dan tempat kedudukan
Tujuan, fungsi, tugas dan wewenang
Dewan komisioner
Organisasi dan kepegawaian
Perlindungan konsumen dan masyarakat
Kode etik dan kerahasiaan informasi
Rencana kerja dan anggaran
Pelaporan dan akuntabilitas
Hubungan kelembagaan
Penyidikan
Ketentuan pidana
Ketentuan peralihan
Ketentuan penutup
Wewenang OJK Dalam Industri Keuangan
Menetapkan peraturan pelaksana UU.
Menetapkan peraturan perundang-undangan di sektor jasa
keuangan.
Menetapkan peraturan dan keputusan OJK.
Menetapkan kebijakan mengenai tata cara penetapan perintah
tertulis terhadap lembaga jasa keuangan dan pihak tertentu.
Menetapkan peraturan mengenai tata cara penetapan pengelola
statuter pada lembaga jasa keuangan dan pihak tertentu.
Menetapkan struktur organisasi dan infrastruktur, serta
mengelola, memelihara, dan menatausahakan kekayaan dan
kewajiban.
Menetapkan peraturan mengenai tata cara pengenaan sanksi
sesuai dengan ketentuan peraturan perundangan di sektor jasa
keuangan.
Fungsi OJK Dalam Pengawasan Pasar Modal
Menyusun peraturan pelaksanaan di bidang Pasar Modal;
Melaksanakan Protokol Manajemen Krisis Pasar Modal;
Menetapkan ketentuan akuntasi di bidang Pasar Modal;
Merumuskan standar, norma, pedoman kriteria dan
prosedur di bidang Pasar Modal;
Melaksanakan analisis, pengembangan dan pengawasan
Pasar Modal termasuk Pasar Modal Syariah;
Melaksanakan penegakan hukum di bidang Pasar Modal;
Menyelesaikan keberatan yang diajukan oleh pihak yang
dikenakan sanksi oleh OJK, Bursa Efek, Lembaga Kliring
dan Penjaminan, dan Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian;
Peraturan OJK di Pasar Modal Syariah
POJK No. 15/POJK.4/2015 tentang Penerapan Prinsip
Syariah di Pasar Modal,
POJK No. 17/POJK.4/2015 Penerbitan dan Persyaratan
Efek Syariah Berupa Saham oleh Emiten Syariah atau
Perusahaan Publik Syariah.
POJK No. 18/POJK.4/2015 tentang Penerbitan dan
Persyaratan Sukuk,
POJK No. 19/POJK.4/2015 tentang Penerbitan,
Persyaratan Reksa Dana Syariah,
POJK No. 20/POJK.4/2015 POJK tentang Penerbitan
dan Persyaratan Efek Beragun Aset Syariah.
POJK No. 16/POJK.4/2015 tentang tentang Ahli Syariah
Pasar Modal.
Peranan OJK dalam Melindungi Praktek-praktek
Kecurangan yang Terjadi dalam Pasar Modal
Sanksi denda
Sanksi pembekuan Surat Tanda Terdaftar sebagai
profesi penunjang pasar modal.
Sanksi pembekuan ijin kepada lembaga penunjang
pasar modal.
Sanksi untuk menghentikan kegiatan sementara
(suspen) yang dilakukan di bidang pasar modal.
Meningkatkan Penyelidikan ke tahap penyidikan dengan
melimpahkan berkas ke Polisi.