DAN PERANANNYA
Disusun Oleh:
Kelompok 3
Azalia Andina S
F1313012
Evriliana Pusvita
F1313031
Muchammad Ridwan Z
F1313062
Rhomandani Mustika B
F1313084
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pasar modal seperti yang telah dijelaskan pada bab-bab sebelumnya
merupakan salah satu tolok ukur untuk melihat pertumbuhan ekonomi di suatu
Negara. Jika pasar modal nya bergairah maka kemungkinan pertumbuhan
ekonomi Negara tersebut baik. Karena dengan adanya pasar modal maka
perusahaan-perusahaan yang baru berkembang akan mendapatkan suntikan
modal yang memadai dengan jangka waktu yang relative lama sehingga dapat
berkembang dan beroperasi dengan baik.
Banyaknya perusahaan baru yang bermunculan merupakan hal yang baik
karena dengan adanya perusahaan-perusahaan baru yang beroperasi maka
lapangan pekerjaan semakin banyak terbuka, tentu saja hal ini akan menyerap
pengangguran. Pengangguran yang semula tidak memiliki penghasilan maka
dengan adanya lapangan kerja baru ini akan memperbaiki taraf hidup mereka.
Perbaikan taraf hidup masyarakat akan menimbulkan efek yang baik pula
untuk industri, misalnya permintaan atas produk baru.
Perusahaan baru atau emiten yang go publik tersebut berlomba-lomba
untuk memenuhi permintaan konsumen. Contohnya pada sekitar tahun 2004
masih jarang masyarakat memiliki handphone karena harganya yang mahal
dan perawatannya juga mahal, hanya kalangan tertentu saja khususnya
menengah ke atas yang memiliki handphone. Handphone dahulu merupakan
kebutuhan tersier atau mewah namun kini semua kalangan memiliki
handphone karena adanya perbaikan taraf hidup masyarakat dan juga
permintaan produk baru yang semakin beragam sehingga emiten-emiten
tersebut menyediakan berbagai macam jenis handphone dengan pangsa pasar
yang beragam pula.
Gairah pasar modal yang sangat ini sedang bergejolak sangat penting
dijaga agar perputaran dan pertumbuhan ekonomi di Indonesia khususnya
semakin baik. Pasar modal merupakan lembaga yang tidak dapat berdiri
sendiri. Pasar modal membutuhkan lembaga-lembaga lain yang dapat
menunjang operasi pasar modal agar tetap mendapatkan kepercayaan dari
calon investor untuk menanambakan dana nya padaemiten di pasar modal.
Bab ini akan menjelaskan lembaga-lembaga serta bagian-bagian yang
menunjang operasi pasar modal.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 OTORITAS PASAR MODAL
Di Indonesia, Badan yang mengawasi otoritas Pasar Modal yaitu
BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal) atas nama Departemen
Keuangan. Berdasarkan Undang-undang No. 8 Tahun 1995 tentang Pasar
Modal, pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari Pasar Modal
dilakukan oleh Bapepam yang bertujuan untuk mewujudkan kegiatan pasar
modal yang teratur, wajar dan efisien serta melindungi kepentingan pemodal
dan masyarakat. Dalam melaksanakan fungsi tersebut, Bapepam mempunyai
kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan, dan pendaftaran kepada
para pelaku Pasar Modal, memproses pendaftaran dalam rangka Penawaran
Umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari perundang-undangan di
bidang Pasar Modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap
pelanggaran terhadap peraturan perundang-undangan di bidang Pasar Modal.
Namun
sejak
dikeluarkannya
UU
nomor
21
tahun
2011
fungsi
pengawasan,
pemeriksaan,
penyidikan,
perlindungan
izin usaha;
pengesahan;
penetapan lain, sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundangundangan di sektor jasa keuangan
melalui bursa saham itu sendiri dan saham juga tidak mesti
diperdagangkan di bursa tersebut: hal semacam ini dinamakan "off
exchange". Untuk saham yang sudah terdaftar perdagangannya harus
dilapor ke bursa yang bersangkutan.
Tugas Bursa Efek antara lain:
Kliring
dan
Penjaminan
adalah
pihak
yang
Penjaminan
Efek
Indonesia
(KPEI)
didirikan
(SRO)
yang
turut
berperan
menentukan
arah
KSEI
bersama
BEI
dan
KPEI
mengimplementasikan
Kustodian,
Emiten/BAE
dan
KPEI.
KSEI
akan
Tinggi
atau
Ketua
Pengadilan
Tinggi
untuk
Deposit Efek
Deposit Efek merupakan aktivitas pendepositan Efek ke
dalam
C-BEST
yang
dilakukan
baik
dengan
cara
melalui
sistem
KSEI,
Emiten/BAE
akan
Efek
tersebut
divalidasi,
Emiten/BAE
akan
proses
validasi
selesai
Emiten/BAE
akan
Deposit Dana
Untuk mencatatkan posisi dana pada Rekening Efek,
Pemegang Rekening harus membuka rekening di salah satu
Bank Pembayar yang ditunjuk oleh KSEI yaitu Bank Mandiri,
Bank Lippo, Bank Niaga dan Bank Central Asia.
b. Penarikan Efek
Pemegang
Rekening
atas
permintaan
investor
dapat
iii.
Dividen Tunai
Dividen Tunai akan diberikan kepada Pemegang Rekening
atau Sub Rekening yang memiliki saham pada saat recording
date. Sistem akan memperhitungkan besaran pajak dan dividen
tunai bersih yang berhak diterima oleh Pemegang Rekening
berdasarkan tingkat pajak yang dikenakan terhadap setiap
Pemegang Rekening. Emiten akan memberikan total dividen
tunai bersih (nett) setelah menerima konfirmasi pembayaran
dari KSEI. Pada tanggal distribusi, sistem KSEI akan
mendistribusikan dividen tunai ke rekening Pemegang
Rekening yang berhak.
iv.
Dividen Saham
KSEI akan mendistribusikan Dividen Saham kepada
Pemegang Rekening atau Sub Rekening yang memiliki saham
pada saat recording date. Sistem akan memperhitungkan
Saham Bonus
Penanganan saham bonus hampir sama dengan dividen
saham, namun tidak memperhitungkan pajak.
ii.
Distribusi Waran
Distribusi Waran ini tidak sama dengan pemberian Waran
kepada pemegang saham yang melakukan exercise Waran atau
yang diberikan kepada pemegang saham yang mendapatkan
saham hasil IPO. Distribusi Waran ini akan diberikan kepada
Pemegang Rekening yang memiliki saham pada saat recording
date. Sistem akan memperhitungkan besaran Waran yang akan
diterima setiap Pemegang Rekening sesuai dengan rasio yang
diberitahukan oleh Emiten kepada KSEI.
Emiten/BAE akan memberikan total Waran yang akan
didistribusikan kepada KSEI pada tanggal distribusi, dimana
KSEI akan mendistribusikan Waran itu ke rekening yang
berhak. Waran ini selanjutnya akan diperdagangkan atau diexercise oleh Pemegang Rekening.
iii.
Mandatory Conversion
Aktivitas CA ini adalah untuk kegiatan mengubah jumlah
Efek yang dimiliki oleh Pemegang Rekening dikarenakan
aktivitas yang dilakukan oleh Emiten. Kegiatan ini terdiri dari:
ii.
Proxy Voting
penawaran
umum bagi kepentingan emiten, dengan atau tanpa kewajiban untuk
membeli sisa efek yang tidak terjual.
Tugas penjamin emisi antara lain:
Memberikan nasihat mengenai Jenis efek yang sebailcnya dikeluarkan harga yang wajar untuk efek tersebut jangka waktu efek (obligasi dan
sekuritas kredit) dan dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek,
penjamin emisi membantu menyelesaikan tugas administrasi yang berhubungan
dengan:
a. pengisian dokumen pernyataan pendaftaran emisi efek penyusunan
prospektus
b. merancang spesimen efek
c. mendampingi emiten selama proses evaluasi
d. Mengorganisasikan
penyelenggaraan
emisi
antara
lain
meliputi
menguntungkan bagi emiten yang bersangkutan. Sebaliknya, dari sisi underwriter makin tinggi harga perdana suatu saham, maka besar pula risiko
kerugian yang mungkin timbul. Dalam mekanisme penjaminan emisi ini
mempertemukan kepentingan masing-masing pihak, underwriter dan emiten,
biasanya dengan melalui negosiasi yang cukup panjang.
Dalam kegiatan underwriting, dikenal beberapa jenis dan cara
penjaminan emisi sebagai berikut:
Kesanggupan penuh (full commitment underwriting)
Full commitment atau sering juga disebutfrrnz commitment underwriting
adalah suatu perjanjian penjamin emisi efek di mana penjamin emisi
mengikatkan diri untuk menawarkan efek kepada masyarakat dan
membeli sisa efek yang tidak laku terjual. Dari pengertian tersebut
berlaku ketentuan bahwa underwriter berusaha menjual di pasar perdana
kemudian membeli efek yang ternyata tidak laku terjual dengan harga
yang sama dengan harga penawaran pada pasar perdana. Ketentuan ini
berlaku pada penjaminan emisi di pasar modal Indonesia. Sedangkan fu1l
commitment di Amerika Serikat memiliki persepsi yang berbeda yaitu
underwriter membeli seluruh saham emisi kemudian menjual kembali
kepada investor dengan harga yang tentunya lebih tinggi.
Kesanggupan terbaik (best efforts commitments)
Dalam komitmen ini, underwriter akan berusaha semaksimal mungkin
menjual efek-efek emiten, Apabila ada efek yang belum habis terjual
underwriter tidak wajib membelinya dan oleh karena itu mereka hanya
membayar semua efek yang berhasil terjual dan mengembalikan
sisanya kepada emiten.
Kesanggupan siaga (stand by commitment)
Penjamin emisi menUuut komitmen ini adalah underwriter berusaha
menawarkan efek semaksimalnya kepada investor. Kemudian apabila
ada sisa yang belum teijual sampai batas waktu penawaran yang telah
ditetapkan, underwriter menyanggupi membeli sisa efek tersebut dengan
untuk menyampaikan harga jual dan beli saham/ obligasi yang disediakan oleh
bursa efek.
Pasal 1 angka 18 Undang-Undang Pasar Modal memberikan deenisi
sebgai berikut: Perantara Pedagang Efek adalah pihak yang melakukan
kegiatan usaha jual beli efek untuk kepentingan sendiri atau kepentingan pihak
lain. Perantara Efek berperan penting dan dominan agar pasra modal
berfungsi. Oleh karenanya PPE, sebagai salah satu pihak yang terkait dalam
melaksanakan tugasnya.
Tugas dari Pedagang Perantara Efek antara lain:
2.3.3
b. Manajemen risiko
Pelaksanaan fungsi manajemen risiko sebagaimana dimaksud wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut:
manajemen
risiko
yang
sekurang-kurangnya
memuat
d. Pemasaran
Pelaksanaan fungsi pemasaran sebagaimana dimaksud dalam Peraturan
Nomor V.D.11 wajib dikoordinir oleh
direksi atau
karyawan
yang
izin
orang perseorangan
sebagai Wakil
direksi atau
Wakil
kepatuhan terhadap
karyawan; dan
Biro Administrasi
Biro Administrasi Efek adalah Pihak yang berdasarkan kontrak dengan
Biro Administrasi Efek adalah Perseroan yang telah memperoleh izin usaha
dari Bapepam.
Pendaftaran pemilikan Efek dalam buku daftar pemegang Efek Emiten
dan pembagian hak yang berkaitan dengan Efek dapat dilakukan oleh Biro
Administrasi Efek berdasarkan kontrak yang dibuat oleh Emiten dengan Biro
Administrasi Efek dimaksud.Kontrak tersebut wajib secara jelas memuat hak
dan kewajiban Biro Administrasi Efek dan Emiten, termasuk kewajiban
kepada pemegang Efek.
2.4.2
Bank Kustodian
Kustodian adalah Pihak yang memberikan jasa penitipan Efek dan harta
lain yang berkaitan dengan Efek serta jasa lain, termasuk menerima dividen,
bunga, dan hak-hak lain, menyelesaikan transaksi Efek, dan mewakili
pemegang rekening yang menjadi nasabahnya.Yang dapat menyelenggarakan
kegiatan usaha sebagai Kustodian adalah Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian, Perusahaan Efek, atau Bank Umum yang telah mendapat
persetujuan Bapepam.
Kustodian yang menyelenggarakan kegiatan penitipan bertanggung
jawab untuk menyimpan Efek milik pemegang rekening dan memenuhi
kewajiban lain sesuai dengan kontrak antara Kustodian dan pemegang
rekening dimaksud.Efek yang dititipkan wajib dibukukan dan dicatat secara
tersendiri. Efek yang disimpan atau dicatat pada rekening Efek Kustodian
bukan merupakan bagian dari harta Kustodian tersebut.
Kustodian hanya dapat mengeluarkan Efek atau dana yang tercatat pada
rekening Efek atas perintah tertulis dari pemegang rekening atau Pihak yang
diberi wewenang untuk bertindak atas namanya.Kustodian wajib memberikan
ganti rugi kepada pemegang rekening atas setiap kerugian yang timbul akibat
kesalahannya.
Kustodian atau Pihak terafiliasinya dilarang memberikan keterangan
mengenai rekening Efek nasabah kepada Pihak mana pun,kecuali kepada:
1.
Pihak yang ditunjuk secara tertulis oleh pemegang rekening atau ahli waris
pemegang rekening;
2.
3.
4.
5.
6.
mengenai rekening Efek nasabah dari Kustodian atau afiliasinya kepada Pihak
mana pun, kecuali diperlukan dalampelaksanaan fungsinya masing-masing.
2.4.3
Wali Amanat
Wali Amanat adalah Pihak yang mewakili kepentingan pemegang Efek
diatur
dalam
Undang-undang
ini
dan
atau
peraturan
Pemeringkat Efek
Perusahaan Pemeringkat Efek adalah Penasihat Investasi berbentuk
obyektivitas
proses
yang
diperlukan
untuk
mencegah
Akuntan Publik
Adalah seseorang yang memiliki profesi dalam hal kewenangan
Notaris
Jika kita berbicara tentang peran Notaris dalam kegiatan Pasar Modal,
tentunya ruang gerak seorang Notaris sangatlah besar dan penting karena
mengemban tugas yang menyangkut urusan publik dalam konteks
keperdataan dan diberi kewenangan oleh Undang-Undang untuk membuat
akta otentik. Sebelum seorang Notaris Publik melaksanakan tugasnya, ia
harus mendaftarkan dirinya sebagai profesi penunjang dalam kegiatan Pasar
Modal di BAPEPAM. Notaris publik memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut :
a. Menyiapkan Berita Acara RUPS (Rapat Umum Pemegang Saham).
b. Membuat konsep akta perubahan Anggaran Dasar.
Penilai
Adalah pihak yang menerbitkan dan menandatangani Laporan Penilai,
yaitu pendapat atas nilai wajar aktiva yang disusun berdasarkan pemeriksaan
menurut keahlian dan penilai. Penilai memiliki tugas dan fungsi sebagai
berikut :
Konsultan Hukum
Adalah pihak yang memberikan dan menandatangani mengenai emisi
Meneliti keabsahan dokumen-dokumen penting perusahaan, seperti: izinizin dari lembaga pemerintah, sertifikat tanah dan bangunan, Akta
Pendirian beserta perubahan-perubahannya, Anggaran Dasar perusahaan
berserta
perubahan-perubahan,
catatan-catatan/risalah
rapat
2.5.5
ini
dimaksudkan
untuk
menampung
kemungkinan
Memperoleh
deviden.
Ditujukan
kepada
keuntungan
yang
akan
diperolehnya berupa bunga yang dibayar oleh emiten dalam bentuk deviden.
status kewarganegaraannya bukan dari Indonesia atau dalam negeri. Sedangkan investor
domestic merupakan pemodal yang status kewarganegaraannya dari dalam negeri atau
local.
Pengelompokkan berikutnya dilihat dari sisi jumlah individu. Dikelompokkan
menjadi dua pula yaitu investor institusi dan investor individu atau tunggal. Yang
termasuk investor institusi ada perusahaan asuransi, dana pensiun, reksa dana, dan
sebagainya. Investor institusi ini biasanya berupa perusahaan yang melakukan kegiatan
usaha di luar bidang usaha utama. Misalnya perusahaan dana pensiun yang melakukan
investasi di bursa saham karena untuk memutar dana yang di himpun dari premi pensiun
sehingga perusahaan dana pensiun tersebut memiliki penghasilan dan keuntungan lebih.
Kemudian investor individu merupakan pemodal perorangan. Investor individu yang
belum memiliki pemahaman yang cukup untuk bermain pada bursa saham dapat
menggunakan jasa reksa dana atau menggunakan jasa perusahaan asuransi agar mendapat
perlindungan.
2.7 Emiten
Emiten adalah perusahaan yang akan melakukan penjualan surat-surat
berharga atau melakukan emisi di bursa (disebut emiten). Dalam melakukan
emisi, para emiten memiliki berbagai tujuan dan hal ini biasanya sudah tertuang
dalam rapat umum pemegang saham (RUPS), antara lain :
1. Perluasan usaha, modal yang diperoleh dari para investor akan digunakan
untuk meluaskan bidang usaha, perluasan pasar atau kapasitas produksi.
2. Memperbaiki struktur modal, menyeimbangkan antara modal sendiri
dengan modal asing.
3. Mengadakan pengalihan pemegang saham. Pengalihan dari pemegang
saham lama kepada pemegang saham baru.
2.8 Perusahaan Publik
Perusahaan Publik adalah Perseroan yang sahamnya telah dimiliki sekurangkurangnya oleh 300 ( tiga ratus ) pemegang saham dan memiliki modal disetor
sekurang kurangnya Rp3.000.000.000,00 (tiga miliar rupiah) atau suatu jumlah
pemegang saham dan modal disetor yang ditetapkan dengan Peraturan
Pemerintah.
2.9 Reksadana
Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat
pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak
waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana
dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki
Risiko Likuiditas
Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika
sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption)
atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam
menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.
Risiko Wanprestasi
Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat timbul ketika
perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tidak
segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai
pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti
wanprestasi dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang,
bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang dapat
menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.
Badan Arbitrase Pasar Modal Indonesia didirikan atas keinginan pelaku pasar
modal Indonesia untuk mempunyai sebuah lembaga penyelesaian sengketa di luar
pengadilan khusus di bidang pasar modal yang ditangani oleh orang-orang yang
memahami pasar modal, dengan proses yang cepat dan murah, keputusan yang
final, mengikat serta memenuhi rasa keadilan. Di bawah dukungan Badan
Pengawas Pasar Modal (Bapepam), selanjutnya PT Bursa Efek Jakarta (BEJ), PT
Bursa Efek Surabaya (BES), PT Kliring Penjaminan Efek Indonesia (KPEI), dan
PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) serta 17 asosiasi di lingkungan pasar
modal Indonesia membuat kesepakatan bersama untuk mendirikan sebuah
lembaga Arbitrase.
BAPMI memberikan jasa penyelesaian sengketa apabila diminta oleh pihakpihak yang bersengketa melalui mekanisme penyelesaian di luar pengadilan (outof-court dispute settlement).Namun tidak semua persengketaan dapat diselesaikan
melalui BAPMI. Adapun persengketaan yang bisa diselesaikan oleh BAPMI harus
memenuhi syarat sebagai berikut:
1.
2.
3.
4.
dengan salah satu pihak yang bersengketa. Jika hubungan afiliasi atau benturan
kepentingan baru diketahui kemudian, maka Arbiter/Mediator itu akan diganti
dengan orang lain yang lebih netral dan independen. BAPMI adalah organisasi
yang bersifat swasta murni dan nirlaba. Dalam menjalankan kegiatannya BAPMI
independen, bebas dari pengaruh dan kontrol pihak lain. Laporan tahunan terdiri
dari laporan mengenai jalannya organisasi beserta laporan keuangan yang telah
diaudit oleh akuntan publik.
BAPMI menawarkan 3 jenis penyelesaian sengketa di luar pengadilan yang
dapat dipilih oleh para pihak yang bersengketa, yaitu: Pendapat Mengikat,
Mediasi, dan Arbitrase.
1) Arbitrase
Arbitrase BAPMI adalah cara penyelesaian sengketa dengan cara
menyerahkan kewenangan kepada pihak ketiga yang netral dan independen
yang disebut Arbiter, untuk memeriksa dan mengadili perkara pada tingkat
pertama dan terakhir. Arbiter BAPMI terikat dengan Etika Perilaku (Code of
Conduct) selama menyandang status sebagai Arbiter BAPMI dan
menjalankan tugas selaku Arbiter yang ditunjuk dalam suatu kasus tertentu.
Peraturan BAPMI mengenai Pedoman Benturan Kepentingan dan Hubungan
Afiliasi Arbiter/Mediator BAPMI menyatakan bahwa yang mempengaruhi
independensi seorang Arbiter/Mediator adalah adanya hubungan afiliasi
dengan salah satu pihak yang bersengketa atau benturan kepentingan dengan
masalah yang menjadi persengketaan, seperti: hubungan keluarga, hubungan
pekerjaan, hubungan pengendalian usaha, memiliki kepentingan ekonomis
terhadap permasalahan yang sedang menjadi sengketa. Keputusan yang
dijatuhkan oleh Arbiter tersebut bersifat final dan mengikat bagi para pihak,
tidak dapat diajukan banding. Ada beberapa alasan mengapa para pihak yang
bersengketa memilih Arbitrase BAPMI untuk menyelesaikan sengketanya:
1.
2.
benar-salah
menurut
hukum
(right
based
procedure/approach);
3.
4.
Para pihak yang bersengketa menghendaki cara yang lebih mudah, lebih
cepat dan lebih efisien;
5.
6.
a.
Apabila Pemohon tidak hadir pada sidang pertama tanpa alasan yang sah,
maka tuntutan Pemohon dinyatakan gugur;
b.
Apabila Termohon tidak hadir pada sidang pertama tanpa alasan yang sah,
Arbiter akan menyampaikan kembali panggilan; jika Termohon tetap tidak hadir
tanpa alasan yang sah, maka sidang tetap dilanjutkan walaupun tanpa kehadiran
Termohon;
c.
Pada sidang pertama yang dihadiri oleh Pemohon dan Termohon, Arbiter
akan menawarkan perdamaian; jika perdamaian tidak tercapai, persidangan
Arbitrase dilanjutkan kembali.
1.
2.
3.
4.
a)
Penunjukan Mediator
b)
c)
d)
e)
f)
g)
h)
2.
3.
2.
3.
4.
Para pihak ingin mendapatkan jaminan bahwa orang yang diminta untuk
memberikan Pendapat Mengikat benar-benar memahami bidang pasar modal
5.
Para pihak ingin menyelesaikan beda pendapat dengan lebih mudah, lebih
cepat dan efisien
6.
dan
asosiasi/organisasi
dimana
pihak
yang
tidak
bersedia
2.
3.
4.
5.
6.
pada
khususnya,
termasuk
tetapi
tidak
terbatas
pada
Sasaran
Meningkatkan likuiditas dan transparansi pasar SUN yang berdampak
pada pemulihan tingkat kepercayaan masyarakat terhadap SUN.
Menciptakan Indonesian Yield Curve yang kredibel sehingga dapat
menjadi tolok ukur bagi industri finansial di Indonesia.
Membangun track record yang baik yang dapat membantu Pemerintah
dalan menerbitkan SUN dimasa datang termasuk Primary Dealer.
Memberikan manfaat yang optimal bagi HIMDASUN dan para
stakeholder.
BAB III
PENUTUP
Berdasarkan uraian diatas dapat kita ketahui bahwa lembaga yang terkait
dengan pasar modal terdiri dari :
1.
2.
Kliring dan Penjaminan (PT. Kliring dan Penjamin Efek Indonesia (KPEI),
Lembaga Penyimpanan dan Penyelesaian (PT. Kustodian Sentral Efek Indonesia
(KSEI);
3.
4.
5.
untuk