Disusun Oleh :
Dengan menyebut nama Allah SWT, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.
Kami panjatkan puji syukur atas kehadirat-Nya dengan limpahan rahmat-Nya, hidayah serta
inayah-Nya kami diberi kesempatan kemudahan dalam menyelesaikan makalah tentang
Resume dan Wawancara Kerja.
Adapun dalam penyusunan makalah ini, tidak mengalami hambatan apapun sehingga
makalah ini bisa terselesaikan. Kami menyadari dalam penyusunan makalah ini, masih
memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal penulisan, ataupun materi. Oleh karena itu,
kritik dan saran untuk kami sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.
Diharapkan makalah ini dapat bermanfaat dan digunakan sebagai penunjang mata
kuliah Komunikasi Bisnis serta dapat menambah pengetahuan pembaca mengenai Resume
dan Wawancara Kerja.
Kelompok 1
i
DAFTAR ISI
A. HALAMAN SAMPUL.........................................................................................................1
B. KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
C. DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
D. BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................4
1. Latar Belakang................................................................................................................4
2. Rumusan Masalah..........................................................................................................4
3. Tujuan..............................................................................................................................5
E. BAB II PEMBAHASAN......................................................................................................6
4. Persiapan untuk Menulis Resume.................................................................................6
5. Pengorganisasian Resume.............................................................................................9
6. Menulis Resume Yang Sempurna...............................................................................10
7. Arti Penting Wawancara..............................................................................................16
8. Persiapan Wawancara..................................................................................................18
9. Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan...............................................................21
10. Pertanyaan Penting dalam Wawancara......................................................................22
11. Tindak Lanjut Wawancara...........................................................................................25
F. BAB III PENUTUP.............................................................................................................30
12. Kesimpulan....................................................................................................................30
13. Saran...............................................................................................................................30
G. DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................31
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kegiatan bisnis merupakan salah satu kegiatan ekonomi yang sering kita
jumpai dalam kegiatan sehari-hari. Kegiatan ini biasaya berpusat pada sector produksi
atau distribusi barang dan jasa. Untuk dapat melakukan suatu kegiatan bisnis, pemilik
usaha tidak bisa bekerja sendiri ia memerlukan bantuan dari pihak lain, biasanya
berasal dari disiplin ilmu yang berbeda, untuk mampu menjalankan dan
mengembangkan bisnis yang dijalankannya. Untuk merekrut seseorang masuk
kedalam suatu perusahaan atau bisnis, calon karyawan atau karyawati tersebut
biasanya harus melalui serangkaian tahap. Tahap tersebut biasanya meliputi
pengiriman surat lamaran kerja, resume kerja dan wawancara kerja. Ketiga tahap ini
saling berkaitan satu sama lain dan memiliki peran yang sangat penting bagi pelaku
usaha. Surat lamaran kerja, resume dan wawancara kerja merupakan tiga tahapan
yang salin terkait erat untuk menentukan apakah seorang pelamar kerja layak direkrut
untuk bekerja disuatu usaha.
Dalam dunia bisnis, istilah resume sering disebut juga dengan CV
(CurriculumVitae) atau daftar riwayat hidup. Resume adalah suatu riwayat atau
rangkumanyang menjelaskan semuaketerampilan/keahlian (skill), pengalaman kerja
dari seseorang ketika akan melamar kerja dan resume sebuah alasan yang patut anda
perhatikan secara hati-hati ketika melamar kerja, ini memiliki andil yangsangat besar
dari keputusan penerimaan pekerjaan. Resume atau Riwayat singkat yang berisi
pengalaman dan ketrampilan yang dimiliki oleh seseorang yang melamar sebuah
pekerjaan amatlah menentukan bagi dipilih atau tidaknya si pelamar untuk masuk
ketahapan selanjutnya dalam proses rekrutmen dan seleksi karyawan. Melalui resume
ini diharapkan pimpinan suatu organisasi/perusahaan sudah dapat mengetahui
kemampuan seseorang, walaupun belum pernah bertemu secara langsung dengan
orang tersebut. Oleh karena itu, resume yang kita buat harus dibuat sedemikian rupa
sehingga menarik perhatian pembaca.
1
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
a. Analisis Diri
Analisis diri akan dapat membantu seseorang dalam mengenali dirinya
sendiri secara lebih mendalam, termasuk semua kelebihan dan kekurangannya.
Kenalilah kelebihan dan kekurangan Anda. Dengan melakukan analisis diri,
seseorang akan mengenal dirinya sendiri secara lebih mendalam, termasuk
semua kelebihan dan kekurangannya. Terkadang seseorang kurang memahami
kelebihan dan kekurangan dirinya disebabkan oleh faktor budaya. segala
bentuk penilaian terhadap diri seseorang diserahkan sepenuhnya kepada orang
lain, sementara dia cukup mendengarkan, memerhatikan, dan melakukan
koreksi diri berdasarkan penilaian orang lain.
b. Analisis Karir
Sebagaimana dalam melakukan analisis diri, kita juga perlu membuat
dan menjawab segala macam pertanyaan yang berkaitan dengan karir kita di
masa depan.
c. Analisis Pekerjaan
Secara umum, para lulusan suatu perguruan tinggi sedikit atau belum
memiliki pengalaman kerja. Pada tahap-tahap awal memasuki kerja,
perusahaan telah menyediakan suatu program orientasi atau pelatihan kepada
mereka yang baru diterima sebagai karyawan suatu perusahaan. Oleh karena
itu, sebelum menyusun suatu resume, kita perlu memahami betul mengenai
pekerjaan tersebut.
2. Perencanaan Resume
Dalam merencanakan resume, perlu diperhatikan terlebih dahulu posisi atau
pekerjaan yang diminati atau yang akan menjadi tujuan karier. Setelah itu, perlu
diperhatikan syarat syarat pekerjaan,karakteristik pribadi yang diperlukan, dan data
data lain yang dapat ditambahkan dalam resume. Perlu juga dipertimbangkan untuk
melampirkan rekomendasi atau referensi dari pihak lain tentang kemampuan,
pengalaman, atau prestasi yang pernah diraih. Salah satu tujuan pembuatan resume
adalah agar seorang pelamar dapat mengikuti proses atau tahapan rekrutmen
berikutnya, yaitu wawancara kerja dengan tim dari pihak perusahaan. Resume
merupakan perincian atau pelengkap surat lamaran kerja yang telah dibuat. Melalui
resume pihak perusahaan dapat mengetahui secara jelas potensi yang dimiliki
pelamar, seperti identitas pribadi, latar belakang pendidikan, pengalaman kerja dan
4
keterampilan. Dalam merencanakan resume ada tiga hal penting yang perlu
diperhatikan, yaitu:
a. Tujuan Karier
Iklan lowongan kerja secara jelas menampilkan bidang pekerjaan yang
dibutuhkan. Judul lowongan kerja sangatlah bervariasi, misalnya: “Peluang
Kerja”, “Dicari”, “Lowongan”, “Mari Bergabung Bersama”, “Urgently
Required”, “Vacancy”, “Job Opportunities”, dan lain sebagainya. Contoh
posisi/pekerjaan yang ditawarkan dalam iklan lowongan kerja antara
lain: human resource manager, executive manager, sales manager, operator
manager, dan lain sebagainya.
Apabila kita perhatikan iklan lowongan pekerjaan di suatu surat kabar
atau majalah, akan nampak secara jelas beberapa posisi pekerjaan yang
dibutuhkan oleh para pencari kerja. Ada iklan lowongan kerja yang
menggunakan bahasa Inggris, tetapi masih banyak yang menggunakan bahasa
Indonesia, yang semua itu sangat bergantung pada status dan lingkup
perusahaan tersebut. Kita harus memutuskan posisi apa yang kita minati atau
yang akan menjadi tujuan karir kita, misalnya posisi manajer sumber daya
manusia, manajer pemasaran, manajer produksi/operasi, manajer
pemeliharaan, manajer keuangan, dan sebagainya.
b. Informasi Pribadi
Data pribadi yang tercantum dalam resume nama, tempat dan tanggal
lahir, alamat rumah, dan jenis kelamin. Serta dapat menambahkan data lain
yang berkaitan dengan jenis pekerjan. Sebelum mengirim surat lamaran kerja
atau resume, perhatikanlah dengan saksama segala persyaratan dari pekerjaan
yang ditawarkan. Jangan asal melamar, jika Anda tidak dapat memenuhi
segala persyaratannya.
Beberapa lowongan kerja mensyaratkan bahwa calon pegawai harus
belum menikah, memiliki kendaraan sendiri, mempunyai tinggi badan dan
berat badan tertentu, memiliki kemampuan berbahasa asing baik pasif atau
aktif, terampil menggunakan komputer, dan sejenisnya. Kita harus
memperhatikan syarat-syarat pekerjaan dan karakteristik pribadi sebelum
mengajukan lamaran dan membuat resume.
c. Referensi
5
Beberapa referensi perlu dilampiran didalam resume untuk lebih
meyakinan perusahaan. Tidak diperkenanan memberikan referensi demi
menjaga objektivitas penilaian terhadap seseorang yang meminta referensi
tersebut. Referensi adalah suatu pernyataan yang diberian oleh seseorang
sebagai penilain terhadap pribadi orang yang memintanya. Oleh karena itu, si
pemberi referensi perlu mencantuman identitas pribadi yang jelas. Orang-
orang yang layak untuk memberian referensi misalnya dosen yang pernah
mengajar si pelamar kerja dan orang yang mengetahui betul kemampuan dan
prestasi Anda. Salah satu keuntungan menggunakan referensi dalam resume
adalah untuk lebih meyakinan pihak perusahaan akan prestasi dan kemampuan
si pelamar kerja.
3. Pembuatan Resume
Resume dapat dibuat dalam berbagai bentuk. Resume yang baik menekankan
pada kompabilitas kualifikasi kita dan perspektif persyaratan kerja. Secara
umum, resume mencakup nama, alamat lengkap, tujuan kerja, kualifikasi informasi
pribadi, dan referensi. Resume diorganisasikan sedemikian rupa agar mencolok dan
menarik perhatian pemberi kerja. Resume dapat dibuat dalam satu halaman, tetapi
untuk melamar posisi yang lebih tinggi resume biasanya dibuat lebih panjang.
Adapun yang termasuk dalam informasi pribadi (personal) antara lain:
pendidikan (nyatakan pendidikan tertinggi kemudian yang lebih rendah, dan
sebagainya plus tanggal memulai dan lulusnya), berbagai keterampilan (bahasa
asing, komputer, desain, dan sebagainya), hobi (musik, olahraga, seni), penghargaan
(juara lomba matematika, lomba ilmiah, dan sebagainya), keanggotaan asosiasi
(semasa kuliah maupun di masyarakat umum). Usahakan informasi tersebut relevan
dengan jenis pekerjaan yang kita harapkan. Jadi tidak berarti semua kemampuan
atau keahlian yang kita miliki perlu dicantumkan dalam resume, tetapi informasi
yang dapat mendukung pekerjaan kita tersebut. Pada bagian referensi, carilah orang-
orang yang mengetahui dengan baik mengenai kemampuan diri kita atau prestasi
yang pernah kita raih semasa kuliah maupun semasa kita bekerja.
6
B. Pengorganisasian Resume
7
informasi yang kita sajikan adalah benar, tidak mengada-ada. Dengan kata lain, berikan
informasi sejujurnya. Apabila kita ternyata ketahuan memberikan informasi secara tidak
jujur, maka kerugianlah yang akan kita dapatkan.
8
Format resume ini mencantumkan pengalaman kerja seorang kandidat dalam
urutan terbalik. Bagian pendidikan dan pengalaman kerja akan menguraikan
kredensial dan pengalaman si pencari kerja. Mulailah resume kronologis Anda
dengan ringkasan profesional. Format ini akan sangat ideal untuk kandidat yang
ingin menulis resume yang menunjukkan bahwa mereka telah terus mendapatkan
kemajuan di bidangnya dan telah berhasil mendapatkan tanggung jawab di setiap
pekerjaan yang pernah dimiliki.
b. Fungsional
Format resume ini akan sempurna untuk kandidat yang baru mengenal dunia
kerja dan mereka yang memiliki kesenjangan dalam riwayat pekerjaan mereka.
Resume fungsional dapat membantu para pencari kerja menekankan diri mereka
pada keterampilan yang telah mereka peroleh. Bagian ringkasan akan menyoroti
aspek yang paling penting dan relevan dari riwayat pekerjaan dan keahlian Anda.
Bagian yang lain akan diisi dengan keterampilan dan keahlian Anda.
c. Kombinasi
Resume jenis Kombinasi, atau hibrida menggunakan atribut format kronologis
dan fungsional. Misalnya, Anda dapat mulai dengan keahlian dan prestasi, diikuti
oleh riwayat pekerjaan yang terperinci. Jika Anda memilih format ini untuk
mengaburkan kesenjangan dalam riwayat pekerjaan Anda, pertimbangkan untuk
membuat resume yang sebagian besar dalam format resume fungsional tetapi
dengan riwayat singkat pengalaman kerja dibawahnya.
Apa pun format yang Anda pilih, saat Anda mengikuti tips membuat resume dan
akhirnya mulai menulisnya, mulailah dengan ringkasan singkat yang dimulai dengan
judul, terutama yang disesuaikan dengan deskripsi pekerjaan. Ikuti judul Anda dengan
dua hingga tiga kalimat singkat atau butir-butir yang menggambarkan kemampuan
dan pengalaman yang akan membuat Anda menjadi aset bagi atasan Anda berikutnya.
2. Pahami Resume Layout Terbaik
Hal pertama yang diperhatikan oleh para perekrut pekerjaan tentang resume Anda
adalah tata letak. Apakah resume-nya terlihat rapi atau berantakan? Terlalu pendek
atau terlalu panjang? Apakah tulisanya membosankan dan tidak dapat diabaikan?
Inilah yang harus Anda pertimbangkan ketika memilih tata letak resume. Ada
beberapa prinsip tata letak umum yang berlaku di mana pun dan pada perusahaan
manapun Anda melamar pekerjaan.
9
Panjang satu halaman (maksimal tiga).
10
dalam deskripsi pekerjaan. Pastikan untuk memberikan perhatian khusus pada apa
pun yang tercantum di bagian yang berlabel “persyaratan” atau “kualifikasi.” Jika
Anda memiliki skill yang dicari oleh perusahaan tersebut, Anda dapat
menambahkan istilah ini ke dalam resume Anda di bagian pengalaman atau skill.
b. Tinjau contoh resume orang lain
Saat menyusun resume Anda, Anda dapat mempelajari contoh resume dari
industri yang ingin Anda geluti untuk mendapatkan inspirasi dan praktik terbaik.
Meskipun ada banyak cara dalam menggunakan sampel resume, ada
tiga takeaways utama yang harus Anda lihat di dalamnya. Buatlah resume secara
sederhana dan mudah dibaca. Resume sederhana haruslah mudah untuk dibaca.
Ini karena para pengusaha akan hanya memiliki sedikit waktu untuk meninjau
resume Anda, jadi keterbacaan adalah kuncinya.
Buat resume Anda secara singkat. Anda akan melihat bahwa setiap bagian dari
resume biasanya akan berbentuk pendek dan to-the-point, termasuk ringkasan dan
deskripsi pengalaman. Patikan untuk hanya memasukkan informasi yang paling
penting dan relevan agar mereka yang membaca resume Anda akan lebih cepat
memahami kemampuan Anda untuk mengisi peran tersebut. Sertakan angka.
Anda mungkin juga memperhatikan bahwa sering ada metrik yang termasuk
dalam bagian pengalaman dari sampel resume. Ini karena manusia diset untuk
lebih responsif terhadap nilai terbukti yang terukur. Angka memungkinkan kita
untuk lebih memahami nilai yang dibawa ke posisi itu. Saat meninjau sampel
resume dari orang lain, Anda harus ingat bahwa langkah ini tidak meminta Anda
untuk menyalin semuanya. Namun pastikan untuk mengambil beberapa aspek
positif dan memasukkannya ke dalam resume Anda.
c. Gunakan font profesional
Tips membuat resume selanjutnya akan sangat krusial karena para pemberi kerja
biasanya hanya memiliki waktu singkat untuk meninjau resume Anda. Oleh
karena itu resume Anda harus dibuat sejelas dan semudah mungkin untuk dibaca.
Anda harus menggunakan font dasar dan bersih seperti Arial atau Times New
Roman. Pertahankan ukuran font Anda antara 10 dan 12. Memilih font yang jelas
dan mudah dibaca akan membantu membuat resume Anda terlihat lebih
profesional.
Anda juga harus memastikan untuk mengurangi atau menghilangkan spasi
kosong yang tidak ada. Terlalu banyak ruang kosong akan membuat resume Anda
11
tampak jarang, mengganggu audiens dan mungkin akan terlihat tidak menarik.
Dengan mengurangi ruang putih ekstra, Anda membuatnya lebih mudah bagi
pembaca resume untuk fokus hanya pada konten resume Anda ketimbang ruang
putih. Anda juga dapat mengurangi ruang kosong dengan meningkatkan ukuran
font hingga ukuran 12 dan mungkin menambahkan bagian opsional tambahan
seperti “Skill” atau “Penghargaan dan Prestasi.”
d. Masukkan hanya informasi yang paling relevan dan prioritas
Meskipun Anda mungkin memiliki pengalaman kerja atau pendidikan yang luas,
penting untuk menjaga resume Anda sesingkat mungkin tanpa meninggalkan
informasi kunci. Mereka yang telah terampil dalam urusan ini tidak akan
menghabiskan banyak waktu dalam membaca setiap resume. Penelitian telah
menunjukkan bahwa seorang manajer HRD cenderung hanya menghabiskan 6
detik per resume. Jika resume Anda menyertakan informasi lama atau tidak
relevan, maka ini akan dapat mengalihkan perhatian dari informasi utama. Coba
sertakan pengalaman kerja, prestasi, pendidikan, dan skill yang paling relevan
bagi pemberi kerja Anda. Anda dapat menemukan atribut yang paling relevan
dengan membaca dengan teliti posting pekerjaan. Anda harus memprioritaskan
informasi penting pada resume Anda untuk menarik perhatian pada bagian
keterampilan dan pencapaian utama.
e. Gunakan bahasa aktif
Resume Anda harus ditulis menggunakan bahasa aktif tanpa kata-kata asing. Ini
berarti Anda harus menggunakan kata-kata yang meyakinkan namun tetap masih
sesuai dengan KBBI. Jika resume Anda terlalu panjang atau sepertinya sulit
dibaca, Anda dapat mempertimbangkan untuk membuatnya dengan kalimat yang
lebih pendek atau lebih ringkas.
Misalnya, Anda mungkin memiliki deskripsi pekerjaan yang berbunyi: “Selama
saya bekerja di Perusahaan A, saya menjalankan banyak proyek berbasis tim dan
membantu setiap anggota tim dengan berbagai tugas yang terkait dengan setiap
proyek.” Contoh ini dapat dipersingkat dan diperkuat dengan cara berikut:
“Memimpin berbagai proyek berbasis tim dan mengkoordinasi tugas-tugas
kelompok secara efektif.” Versi yang direvisi akan mengomunikasikan ide yang
sama tentang pencapaian Anda sembari mengurangi jumlah kata dan
memasukkan bahasa yang lebih aktif dan menarik perhatian.
f. Pusatkan perhatian pada capaian Anda
12
Alih-alih mengisi daftar riwayat pekerjaan Anda di bawah bagian pengalaman,
pilih tiga atau empat prestasi paling penting Anda di setiap peran yang Anda
miliki. Jika memungkinkan, sertakan angka-angka yang mengukur kesuksesan
Anda untuk tujuan atau pencapaian tersebut. Anda juga dapat mempertimbangkan
untuk menambahkan bagian “Prestasi” atau “Skill” yang terpisah untuk secara
khusus menyoroti pencapaian yang relevan dalam pendidikan, karier, pekerjaan
sukarela, atau pengalaman lainnya.
g. Hanya sertakan subpos dan bagian yang Anda butuhkan
Baik Anda menggunakan templat resume atau membuatnya sendiri, Anda
mungkin akan menemukan beberapa bagian yang disarankan tetapi tidak Anda
perlukan. Misalnya, Anda mungkin memerlukan ringkasan resume atau tujuan
resume, tetapi Anda tidak ingin memasukkan keduanya. Jika Anda baru lulus dari
perguruan tinggi atau sekolah menengah dan belum pernah memiliki posisi
profesional, jangan masukkan bagian riwayat pekerjaan yang kosong. Sebagai
gantinya, Anda dapat menggantinya dengan dengan pengalaman kursus yang
relevan, prestasi akademik dan pengalaman lain seperti magang atau proyek
ekstrakurikuler. Anda juga boleh untuk menggabungkan dua bagian dalam
resume Anda jika Anda mengalami kesulitan untuk mengisi bagian tersebut
dengan lebih dari dua poin.
h. Pilih margin yang sesuai
Dalam membuat resume yang baik, ukuran margin yang biasanya disarankan
adalah satu inci di semua sisi resume dengan spasi tunggal di antara garis. Jika
Anda memiliki terlalu banyak ruang putih, Anda mungkin perlu
mempertimbangkan untuk membuat garis dalam resume Anda sebesar 1,15 atau
1,5 spasi. Anda juga dapat meningkatkan margin jika Anda merasa sulit untuk
mengisi resume Anda, tetapi rentangnya masih harus tetap di bawah dua inci.
i. Mengoreksi dan mengedit
Sebelum mengirim resume Anda, Anda harus melakukan beberapa set
pengecekan proofreading untuk memastikan tidak ada kesalahan ejaan atau tata
bahasa. Meskipun ada beberapa program dan alat proofreading yang dapat Anda
gunakan, meminta teman atau kolega terpercaya untuk meninjau resume Anda
adalah tips terbaik. Akan sangat membantu jika ada pihak ketiga yang objektif
untuk melihat resume Anda sebelum Anda mengirimkannya ke perusahaan yang
Anda idamkan.
13
j. Putuskan apakah Anda memerlukan resume unik untuk pekerjaan yang berbeda
Tips terakhir dalam sederet tips membuat resume ini adalah yang paling sering
diabaikan banyak orang. Faktanya adalah, sebelum Anda mengirimkan aplikasi
apapun, Anda harus bertanya pada diri Anda sendiri, “Sudahkah saya
membuatnya semudah mungkin bagi perusahaan ini untuk melihat bahwa saya
memenuhi syarat?”. Jika Anda melamar pekerjaan yang memiliki persyaratan
unik, Anda mungkin memerlukan versi resume Anda yang lain untuk
menunjukkan kualifikasi Anda sepenuhnya. Tentukan keputusan ini berdasarkan
kasus per kasus yang Anda hadapi. Resume sering kali merupakan langkah
pertama untuk mendapatkan kesempatan wawancara. Pastikan Anda telah
memasukkan semua informasi yang paling relevan di resume Anda, aturlah
mereka untuk dapat menyoroti informasi yang paling penting dan pastikan untuk
selalu teliti dalam mencari kesalahan.
Wawancara merupakan salah satu cara yang sangat penting bagi suatu perusahaan
untuk menjaring pelamar yang ada. Jumlah pelamar pada umumnya jauh lebih banyak
dari pada posisi atau lowngan yang tersedia. Oleh karena itu dibutuhkan alat seleksi yang
dapat menemukan orang-orang yang cocok untuk menempati posisi tersebut. Selain
berlatih menulis resume dan surat lamaran kerja, menyiapkan diri untuk wawancara juga
termasuk bagian dari usaha untuk mendapatkan pekerjaan. Pelamar harus benar-benar
mempersiapkan diri agar bisa memberikan kesan yang baik, dan meyakinkan
pewawancara (interviewer) akan kemampuan pelamar.
Berbagai aspek, khususnya aspek kepribadian, baik secara verbal maupun
nonverbal, sejak memasuki ruangan wawancara akan diperhatikan oleh pewawancara.
Aspek-aspek kepribadian (personality aspect) yang akan dinilai mencakup:
1. Penampilan secara fisik.
2. Gerak-gerik dan sopan santun.
3. Rasa percaya diri.
4. Inisiatif.
5. Kebijaksanaan.
6. Tanggap dan kerjasama.
14
7. Ekspresi wajah.
8. Kemampuan berkomunikasi.
9. Sikap terhadap pekerjaan.
10. Selera humor.
E. Persiapan Wawancara
15
1. Persiapkan CV, Portfolio, dan dokumen lain yang dapat menonjolkan
kemampuanmu
Buatlah CV semenarik dan seinformatif mungkin akan menjadi nilai
tambahan saat melamar pekerjaan. Apalagi jika melamar untuk pekerjaan atau
jurusan yang berkaitan dengan industri kreatif. Tentu CV akan menjadi hal
pertama yang akan dinilai. Selain dari segi tampilan, CV juga harus
menggambarkan kemampuan dan pengalaman yang kamu miliki sejelas mungkin.
Kemudian, portfolio dan dokumen penunjang lainnya, seperti sertifikat misalnya,
juga tidak boleh lupa untuk dipersiapkan. Dua hal ini yang akan menjadi bukti dan
semakin menguatkan informasi yang telah kamu tulis di CV.
2. Gali informasi tentang posisi atau jurusan hingga perusahaan atau universitas yang
dituju
Mencari tahu tentang perusahaan dan posisi yang hendak kamu lamar
penting sekali karena pewawancara seringkali bertanya tentang hal tersebut. Jadi,
alangkah baiknya untuk mempersiapkan hal ini terlebih dahulu sehingga ketika
pertanyaan tersebut muncul kita tahu harus menjawab apa. Pengetahuan mengenai
perusahaan atau universitas yang dituju menunjukkan kalau kita memang benar-
benar serius dan berminat untuk bekerja atau berkuliah di sana.
3. Datang tepat waktu
Ketepatan waktu saat datang ke wawancara juga memiliki peran penting.
Datang tepat waktu akan menunjukkan karakter disiplin dalam diri pelamar. Dalam
urusan wawancara, ada baiknya jika datang 15-20 menit sebelum jadwal
wawancara. Waktu tersebut dapat dipergunakan untuk merapikan penampilan,
menyiapkan CV dan bahan wawancara lain yang memang diperlukan, hingga
menenangkan pikiran kita agar nanti tidak gugup saat wawancara.
4. Berpenampilan rapi dan bersikap sopan
Berpakaian rapi adalah wajib hukumnya ketika menghadiri wawancara.
Bagaimanapun, hal pertama yang akan dilihat oleh pewawancara adalah
penampilan pelamar. Penampilan adalah amunisi lain yang dapat menunjang CV
dan portfolio yang sudah kita persiapkan. Penampilan mungkin memang bukan
menjadi penentu lolos tidaknya kita melewati tahap wawancara, tetapi penampilan
kita akan memberikan kesan dan memengaruhi penilaian orang lain terhadap
kepribadian kita.
16
Dalam hal berpakaian tentunya kita juga harus menyesuaikan pakaian yang
kamu kenakan dengan perusahaan atau posisi yang kamu lamar. Jika melamar di
perusahaan perbankan, pakaian formal seperti kemeja, dasi, celana bahan, dan
sepatu pantofel adalah opsi pertama yang harus dipertimbangkan. Namun jika
melamar di perusahaan yang bergerak di industri kreatif, kita bisa mengenakan
pakaian yang lebih casual tetapi tentunya tetap harus rapi dan sopan. Selain
penampilan, sikap selama proses wawancara mulai dari pada saat menunggu, saat
proses wawancara berlangsung, hingga saat pulang, haruslah baik dan sopan.
Tersenyum dan bersikap ramah kepada siapa saja yang berinteraksi dengan kita di
sepanjang waktu saat berada di perusahaan tersebut tentu akan memberikan kesan
positif.
5. Jangan lupakan body language
Gestur tubuh atau body language dapat menjadi sesuatu yang sulit
dikendalikan jika kita tidak berlatih dan mempersiapkan mental sebaik mungkin
sebelumnya. Menjabat tangan menjadi salah satu gestur tubuh yang harus dijaga.
Tidak terlalu lemas tetapi juga tidak terlalu kencang merupakan cara menjabat
tangan yang tepat. Jangan lupa untuk menatap mata lawan bicara pada saat
berjabatan tangan. Menjaga kontak mata dengan pewawancara adalah salah satu
gestur tubuh yang juga perlu diperhatikan. Berusahalah untuk menatap matanya
ketika kita sedang berbicara atau ketika lawan bicara sedang berbicara. Hindari
untuk melihat ke atas pada saat sedang memikirkan jawaban. Hal ini memang
perlu dilatih terus menerus karena terkadang kita refleks dan tidak sadar saat
melakukannya.
Kemudian apabila gugup, hindari gerakan mengetuk-ngetukan kaki ke
lantai atau memainkan pulpen. Kita dapat menyalurkan perasaan gugup tersebut
dengan menggerakan tangan ketika sedang berbicara. Menggerakan tangan dapat
menunjukkan kepercayaan diri dan dapat membantu menyalurkan informasi yang
ingin disampaikan dengan lebih baik.
6. Siapkan jawaban-jawaban yang kira-kira kamu tahu akan ditanyakan
Biasanya pewawancara akan banyak menanyakan pengalaman kerja
sebelumnya. Jika belum memiliki pengalaman kerja, ia akan fokus menanyakan
tentang kemampuan yang dimiliki terkait dengan bidang pekerjaan yang kita
lamar. Selain itu, pewawancara juga biasanya sering menanyakan rencana masa
depan kita dalam beberapa tahun yang akan datang. Maksud dari pertanyaan ini
17
bukan mengarah ke rencana masa depan personal, tetapi lebih kepada kontribusi
apa yang bisa kita berikan kepada perusahaan di waktu yang akan datang.
Sebaiknya sebelum wawancara, persiapkan terlebih dahulu jawaban atas
pertanyaan ini sehingga pada saat ditanyakan kita bisa menjawab dengan percaya
diri dan tidak kebingungan.
Kemudian seringkali pewawancara juga menanyakan alasan mengapa ia
harus menerima si pelamar. Pada pertanyaan inilah kesempatan bagi pelamar untuk
menonjolkan kelebihannya yang berbeda daripada orang lain. Kita bisa
menonjolkan skill lain yang kita miliki yang dapat berguna bagi perusahaan.
Pertanyaan selanjutnya yang juga cukup sering ditanyakan oleh
pewawancara adalah tentang kelebihan dan kekurangan yang dimiliki. Pada poin
ini sebaiknya kita menyebutkan kelebihan yang berkaitan dengan posisi pekerjaan
yang dilamar. Kemudian pada saat menyebutkan kekurangan, sebaiknya disertakan
juga solusi yang kita lakukan untuk mengurangi kekurangan tersebut. Misalnya
pelamar menyebutkan bahwa dia adalah tipe orang yang pelupa tetapi untuk
mengatasinya dia selalu membawa notes dan mencatat segala tugas dan keperluan
yang perlu dilakukan agar tidak lupa.
7. Siapkan pertanyaan yang ingin kamu ketahui seputar posisi atau pekerjaan yang
ingin kamu lamar
Bertanya seputar pekerjaan atau lingkup kerja perusahaan yang dituju dapat
menunjukkan minat dan ketertarikan kita yang lebih dalam terhadap perusahaan
tersebut. Apabila kita diberikan kesempatan untuk bertanya, gunakanlah sebaik
mungkin untuk mendapatkan informasi yang diinginkan. Apabila memang sudah
tidak ada yang ingin ditanyakan, bisa menjawab seperti ini, “Terimakasih,
informasi yang Bapak/Ibu berikan sudah jelas sehingga tidak ada pertanyaan lagi
dari saya.”
8. Berikan aura dan kesan yang positf
Memberikan kesan positif dari awal sampai akhir sangat penting karena
akan memengaruhi penilaian seseorang terhadap kepribadian kita. Bagaimana
caranya? Isilah percakapan kita dengan kata-kata yang positif. Apabila pada
pekerjaan sebelumnya pelamar merasa tidak nyaman, cobalah utarakan hal tersebut
tanpa perlu menjelekkan perusahaan tempatnya bekerja dulu.
18
F. Cara Mengenali Pekerjaan dan Perusahaan
Pada era informasi ini, pencarian informasi mengenai perusahaan bukanlah hal
yang sulit. Wawancara sebagai bentuk komunikasi dua arah (two-way communication)
merupakan kesempatan yang baik bagi pelamar untuk menanyakan secara langsung
berbagai hal mengenai pekerjaan dan perusahaan kepada pewawancara. Pertanyaan-
pertanyaan yang dapat diajukan antara lain:
19
kasus, pewawancara akan mencari orang dengan keluwesan dalam menerapkan
keterampilan yang berbeda-beda di beberapa bidang.
20
perusahaan. Tentu saja tidak perlu menghafal semua informasi yang dibaca, pilih
saja dan pahami informasi yang penting. Supaya tidak lupa mengenai apa yang
sudah kamu pelajari tentang perusahaan, sebaiknya mencatat poin-poin penting
tentang perusahaan.
3. Apa Kelebihan Anda?
Untuk menghadapi pertanyaan pewawancara seperti ini, pastikan menjawab
kelebihan yang menjadi kekuatan, jangan mengada-ada. Pastikan jawaban relevan
dengan memilih kelebihan yang paling berhubungan dengan jabatan atau posisi yang
dilamar. Jawaban yang yang disampaikan kepada pewawancara harus spesifik dan
jangan generic. Kemudian beri contoh bagaimana mengimplementasikan kelebihan
ke dalam konteks profesionalisme pekerjaan.
4. Apa Kekurangan Kamu?
Melalui pertanyaan ini, pewawancara ingin mengetahui seberapa kenal
terhadap dirimu sendiri. Apabila memiliki kekurangan tertentu, maka bisa
menjawabnya dengan jujur dengan ditambahi dengan penjelasan bahwa akan
membiasakan untuk selalu belajar supaya bisa. Contoh, apabila kamu orang yang
pelupa, maka kamu bisa menyiasatinya dengan membawa buku catatan kecil dan
selalu mencatat sesuatu yang penting. Terkadang pertanyaan ini dianggap oleh
beberapa pencari kerja menjadi pertanyaan yang sulit. Jika tidak bisa menjawabnya
maka ada kemungkinan HRD akan ragu menerima karena dianggap sebagai sosok
yang tidak kompeten. Hindari kalimat “saya tidak memiliki kekurangan”, karena hal
itu membuat dianggap sosok yang sombong.
5. Mengapa Anda tertarik ke perusahaan ini?
Pertanyaan ini tergolong umum ditanyakan saat interview kerja. Hal ini
biasanya ditujukan agar HRD mengetahui motivasi pelamar kerja. Hindari jawaban
yang berkaitan dengan gaji yang diberikan perusahaan, skala perusahaan yang besar,
atau bahkan menceritakan kekurangan perusahaan di tempat bekerja sebelumnya.
Hal ini akan dinilai buruk oleh HRD.
6. Mengapa Anda Tertarik dengan Posisi ini?
Umumnya, setelah ditanya oleh HRD mengenai motivasi melamar pekerjaan,
pertanyaan selanjutnya adalah tentang posisi yang dilamar. Apabila pengalaman
bekerja sebelumnya berada di posisi yang sama tentu ini tidak menjadi hal yang
serius dan membuat pusing kepala. Namun, apabila tidak memiliki pengalaman yang
21
sama sekali di bidang tersebut, bahkan bila baru saja lulus sekolah atau kuliah,
sebaiknya lakukan riset terlebih dahulu.
7. Kontribusi Apa yang Bisa Anda Berikan untuk Perusahaan?
Pertanyaan ini perlu dijawab sesuai dengan kemampuan serta pengalaman
yang dimiliki. Bisa drngan menceritakan pengalaman di tempat lama bekerja dan
ceritakan pencapaian serta prestasi-prestasi yang telah diraih sebelumnya untuk
meyakinkan HRD.
8. Apa Rencana Anda Lima Tahun ke Depan?
Perusahaan-perusahaan yang sudah besar biasanya akan menanyakan hal ini
kepada calon karyawan. Tipsnya, harus menjawab yang realistis dan jujur mengenai
rencana karirmu lima tahun ke depan.
9. Mengapa Anda Berhenti Bekerja dari Perusahaan Sebelumnya?
Apabila sudah memiliki pengalaman bekerja sebelumnya, hindari kalimat-
kalimat yang membicarakan keburukan perusahaan sebelumnya. Apabila memiliki
masalah pribadi dengan perusahaan sebelumnya, sebaiknya tidak perlu diceritakan
kepada HRD. Sampaikan alasan-alasan yang logis, seperti ingin meningkatkan
kemampuan di perusahaan diamar sekarang serta ceritakan ketertarikan kami
mengenai hal-hal yang tidak bisa dipenuhi di perusahaan sebelumnya, namun
dimiliki oleh perusahaan yang saat ini diamar.
10. Berapa Gaji yang Anda Inginkan?
Pertanyaan ini terkadang akan membingungkan bagi lulusan baru (fresh
graduate). Sebelum hadir untuk interview dengan HRD, sebaiknya kamu riset
terlebih dahulu mengenai rentang gaji dengan posisi yang diamar. Bisa dengan
membaca di website-website mengenai kisaran gaji maupun bertanya dengan rekan
kerja yang lain. Apabila memiliki beberapa keterampilan yang berkaitan dengan
pekerjaan, maka jangan ragu untuk menceritakannya kepada HRD supaya HRD
tertarik untuk menerima lamaran pekerjaanmu dan memungkinkan gaji yang akan
didapatkan semakin besar.
11. Bagaimana Sikap Anda Apabila Ada yang Mengkritik Pekerjaan Anda ?
Pertanyaan ini seringkali ditanyakan oleh HRD kepada pelamar kerja untuk
mengetahui kepribadian calon karyawannya. Pada umumnya memang manusia tidak
suka dikritik, akan tetapi selama kritik itu membangun, maka sebagai pelamar kerja
harus menerima kritik tersebut dengan senang hati dan melaksanakannya untuk
memperbaiki diri sendiri.
22
12. Apa yang Anda Lakukan Ketika Menghadapi Masalah dalam Pekerjaan?
Jawablah dengan kalimat-kalimat yang bijaksana karena itu menunjukkan
kedewasaan sebagai calon karyawan. Kedewasaan dalam berpikir, kedewasaan
dalam menuntaskan masalah tentu akan menjadi pertimbangan tersendiri bagi HRD.
Bisa mencari akar masalahnya terlebih dahulu, kemudian analisis masalah tersebut
guna mendapatkan solusi yang terbaik dalam menghadapi permasalahan tersebut.
Dari setiap masalah yang timbul, maka sebagai calon karyawan hendaknya
menetapkan tindakan pencegahan (preventif) supaya permasalahan-permasalahan
tidak terulang kembali.
Tidak sedikit para pencari kerja yang setelah selesai wawancara tidak kunjung
mendapat kabar dari perekrut kerja. Tidak adanya konfirmasi atau kabar dari perekrut
bisa membuat pencari kerja kebingungan. Mereka bertanya-tanya apakah perusahaan
yang mereka lamar masih sedang mempertimbangkan keputusannya atau apakah
perusahaan sudah menolak mereka. Apabila Anda adalah salah satu pencari kerja yang
digantungkan oleh perekrut kerja, ada satu cara yang bisa Anda lakukan agar bisa segera
dikirimi kabar oleh perusahaan yang Anda lamar. Cara tersebut adalah follow up. Dalam
Bahasa Indonesia, follow up berarti tindak lanjut atau menindaklanjut. Artinya adalah
kita yang mengambil tindakan untuk mengetahui apa yang akan terjadi selanjutnya.
Alih-alih hanya menunggu kabar dari sang perekrut, kita bisa bertanya kepada
mereka tentang status lamaran kita. Masih banyak para pencari kerja yang ragu untuk
melakukan follow up setelah wawancara kerja karena mereka tidak ingin dianggap
mengganggu atau terlihat putus asa. Akan tetapi, sebagian besar perekrut kerja justru
senang ketika ada kandidatnya yang follow up. Kandidat yang melakukan follow
up akan terlihat lebih proaktif, inisiatif, dan passionate daripada yang hanya diam saja
menunggu nasib mereka. Follow up setelah interview memang dianjurkan. Namun
janagan melakukan terlalu berlebihan kareana kita akan dianggap menjengkelkan. Ada
cara yang baik dan benar untuk melakukan follow up, yaitu sebagai berikut:
1. Tanyakan apa yang terjadi selanjutnya selama wawancara
Saat wawancara selesai, perekrut biasanya akan memberikan kesempatan
kepada kita untuk bertanya. Gunakanlah kesempatan ini untuk bertanya kapan
mereka akan memberikan kabar tentang hasil wawancara ini. Jika wawancara
23
menggunakan Bahasa Inggris, kita bisa mengucapkan “So what happens
next?” untuk bertanya tentang hal ini.
Apabila kita bertanya tentang apa yang akan terjadi selanjutnya, kita akan
terdengar antusias dan sangat tertarik dengan posisi dan perusahaan yang kita lamar.
Selain itu, kita juga akan tahu kapan kira-kira sang perekrut akan mengabarkan kita
tentang keputusan mereka.
Setelah kita sudah tahu kapan kita akan diberi kabar, kita bisa tahu kapan kita
harus follow up. Misalnya saja ketika perekrut mengatakan akan mengabari dalam
waktu tujuh hari. Jika sudah sembilan atau sepuluh hari mereka tidak memberikan
kabar, kita bisa bertanya langsung kepada mereka melalui surel atau telepon tentang
keputusan mereka. Bayangkan saja jika kita tidak tahu kapan perekrut akan
mengabari kita. Kita pasti akan terus menunggu dan tidak tahu kapan waktu yang
tepat unutk follow up. Oleh karena itu, jangan lupa untuk bertanya “what happens
next?” saat selesai wawancara.
2. Ucapan Terimakasih
Setelah wawancara usai, berikan atau mengirimkan ucapan (Surat) terima
kasih sebagai email tindak lanjut kepada pewawancara merupakan hal yang sopan
dan meguntungkan bagi pencari kerja, meskipun kecil kemungkinan bekerja
diperusahaan tersebut. Hal itu dilakukan untuk menunjukkan penghargaan atas
waktu yang telah disediakan untuk wawancara. Catatan pelamar adalah kesempatan
untuk memperkuata kekuatan anda sebagai pelamar, menegaskan minata anda pada
posisi tersebut dan jikaperlu , menanggapi setiap kekhawatiran yang muncul selama
wawancara.
Ada tiga hal yang wajib dicantumkan dalam thank you note:
Ucapan terima kasih kita kepada perekrut atas waktu yang telah diluangkannya
untuk mewawancara kita
Apresiasi atas informasi dan pengetahuan tentang posisi dan perusahaan yang
kita lamar
Rasa antusiasme dan ketertarikan kita terhadap posisi yang kita lamar
Dalam thank you note juga kita bisa menulis informasi penting yang kita lupa
utarakan saat wawancara. Selain ketiga hal utama di atas, ada beberapa hal yang
harus kita perhatikan saat menulis thank you note:
24
Kirimkan thank you note dalam kurun waktu 24 jam setelah wawancara kerja
Tulislah dengan singkat dan padat. Tidak perlu panjang dan bertele-tele.
Pertahankan profesionalisme. Thank you note ini walaupun bukan bersifat
resmi, kita harus tetap bersikap profesional. Jangan menyingkat kata, jangan
menggunakan emoji, jangan menggunakan bahasa gaul, hindari salah ketik,
dsb.
Surel (email) atau chat melalui aplikasi chat digital adalah media yang paling
tepat untuk mengirimkan thank you note. Melalui digital, note kita akan
sampai saat itu juga dibanding jika kita megirimkan note tertulis tangan.
3. Tetap Berhubungan
Tetaplah berhubungan dengan perekrut kita. Ada beberapa cara untuk
menjaga hubungan profesional kita dengan mereka, di antaranya yakni:
a. Berkoneksi lewat Linkedln. Linkedln adalah tempat yang tepat untuk
membangun hubungan profesional. Jangan lupa untuk menambahkan mereka
di Linkedln kita dan follow atau ikuti laman perusahaan mereka di linkedln.
Tentu saja kita harus mempunyai profil Linkedln yang baik juga sebelum
melakukannya.
b. Membangun hubungan baik. Cobalah untuk mengirimkan informasi yang
relevan kepada mereka secara berkala. Kita juga bisa mengucapkan selamat
atas pencapaian terbaru mereka. Jangan lupa untuk mengucapkan terima kasih
saat mereka membalas pesan kita.
Walaupun lamaran kita tidak diterima, akan sangat berguna jika kita tetap
berhubungan baik dengan perekrut kita. Memasukkan perekrut kita ke dalam
jaringan kita merupakan langkah yang baik untuk memupuk hubungan profesional
jangka panjang. Siapa tahu mereka akan menjadi klien kita di masa depan, atau akan
ada peluang yang sangat berharga untuk kita jika terus menjaga hubungan dengan
mereka. Ingatlah selalu bahwa usaha menjaga hubungan kita dengan sang perekrut
adalah hal yang wajar dilakukan, tetapi tidaklah baik jika kita melakukannya terlalu
berlebihan. Jangan sampai membuat mereka merasa risih terhadap kita. Kunci dalam
mempertahankan hubungan ini adalah kita harus tetap profesional dan proaktif,
bukan terlalu ambisius atau terlalu passionate.
4. Check In
25
Apabila setelah dua hari atau lebih dari waktu yang telah dijanjikan perekrut
tidak kunjung mengabari juga, sebaiknya kita tidak boleh panik dan mengira bahwa
mereka telah menolak kita. Terkadang perekrut membutuhkan waktu yang lebih
lama dari yang dari yang diperkirakan untuk memutuskan kandidat mana yang akan
mereka pilih. Inilah waktu yang tepat bagi kita untuk melakukan follow up kembali.
Kita bisa menuliskan email atau mengirimkan chat kepada perekrut sebagai
langkah follow up kita. Seperti yang telah dibahas di atas, kita tidak boleh berlebihan
dan terdengar memaksa saat melakukannya. Sama seperti thank you note,
pesan follow up juga harus singkat, padat, dan sopan.
5. Surat Penerimaan Kerja
Diterima bekerja dengan jabatan serta diperusahaan yang diinginkan
merupakan harapan setiap orang. Oleh karena itu, perusahaan harus bisa membuat
surat pemberitahuan dengan baik, dan mengirimkannya sesegera mungkin.Surat
peberitahuan penerimaan kerja dibuat oleh perusahaan menggunakan pendekatan
langsung. Pada pendekatan ini, bagian pembuka diawali dengan informasi yang
menyenangkan, diikuti dengan informasi konfirmasi dan paragraf penutup.
Setelah menerima surat penerimaan kerja, sebaiknya pelamar menulis surat balasan.
Rencana organisasional untuk surat balasan sama dengan surat pemberitahuan
penerimaan kerja. Setidaknya, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan saat menulis
surat balasan (menerima tawaran kerja) yaitu:
a. Nyatakan dengan antusias kegembiraan terhadap tawaran tersebut
b. Konfirmasikan kedatangan kepada bagian personalia
c. Tunjukkan antisipasi terhadap penerimaan tawaran kerja tersebut
6. Surat Pengunduran Diri
Surat pengunduran diri merupakan surat yang dibuat oleh pelamar kerja atau
mereka yang sudahbekerja, tetapi mendapat ataumengharapkan pekerjaan ditempat
lain yng lebih menguntungkan atau yang menjanjikan prospek yang lebih baik
daripada pekerjaan yang telah ada. Pelamar kerja yang sudah mengikuti sumua bentuk
ujian seleksi, baik tertulis maupun wawancara, dapat membuat surat pengunduran diri
karena telah diterima bekerja diperusahaan lain.
Ketika seseorang berniat mengundurkan diri dari pekerjaan, sebenarnya tidak
ada keharusan untuk membuat surat pengunduran diri karena pada dasarnya itu dapat
dilakukan secara lisan. Disamping itu, tidak perlu membuat suratpengunduran diri bila
meninggalkan susuatu yang menyakitkan bagi organisasi. Rencana organisasional
26
surat pengunduran diri sebaiknya menggunakan perencanaan tak langsung
sebagaimana pada penulisan bad news. Pada bagian awal surat dikemukakan hal yang
bersifat positif atau netral, baru kemudian menyampaikan pengunduran diri di bagian
petengahan. Selanjutnya, surat ditutup dengan ucapan terimakasih
27
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
28
seperti CV, Portfolio, dan dokumen lain yang dapat menonjolkan kemampuanmu.
Selain itu, kita perlu juga mencari berbagai informasi yang berkaitan dengan
pekerjaan yang dilamar dan perkembangan perusahaan yang bersangkutan. Hal
tersebut akan bermanfaat agar kita dapat memperkirakan jawaban dari petanyaan-
pertanyaan yang akan diberikan.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
29
30