Anda di halaman 1dari 12

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa
karena atas rahmat dan karunia-Nya lah kami dapat menyelesaikan tugas makalah
yang berjudul “Persiapan Kerja” ini dengan tepat waktu.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengembangan
Kepribadian, dan ada pun isi dari makalah ini membahas tentang aspek-aspek apa
saja yang dibutuhkan seorang mahasiswa untuk mempersiapkan dirinya sebelum
memasuki dunia kerja. Hal-hal apa yang menjadi sebuah tolak ukur dalam
memenuhi kompetensi yang kebanyakan dicari oleh perusahaan, seperti
bagaimana cara berkomunikasi menggunakan bahasa yang sopan dan mudah
dimengerti. Bagaimana kita bisa mengubah pola pikir kita yang sebelumnya
menjadi penghambat diri kita dalam berkembang, menjadi lebih terbuka dalam
mengambil peluang, dan tetap berpikir positif.
Kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Miss Citra
Rahmawati, M. Psi., Psikolog, selaku dosen yang telah memberikan kami arahan
selama proses penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu, kami mengharapkan agar pembaca sekalian memberikan saran dan kritik
yang membangun demi kesempurnaan makalah ini.

Makassar, 5 Oktober 2021

Penulis

ii | P a g e
DAFTAR ISI

Sampul.................................................................................................1
KATA PENGANTAR........................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.................................................................4
1.1 Latar Belakang Masalah.........................................................4
1.2 Rumusan Masalah...................................................................5
1.3 Tujuan Penelitian....................................................................5
1.4 Manfaat Penelitian..................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN..................................................................6
a. Perencanaan Karir................................................................6
b. Salesmanship........................................................................7
c. Anatomi Penjualan...............................................................8
d. Behaviour Science................................................................9
e. Mengetahui Diri yang Sesungguhnya..................................9
f. Persiapan Kerja.....................................................................11
BAB III : PENUTUP..........................................................................12
Kesimpulan..........................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................13

iii | P a g e
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Dunia kerja merupakan dunia tempat sekumpulan individu dalam
melakukan suatu aktivitas kerja, baik di dalam perusahaan maupun organisasi.
Memasuki dunia kerja menandakan dimulainya peran dan tanggungjawab baru
bagi seorang mahasiswa. Lapangan kerja merupakan salah satu permasalahan
yang selalu timbul pertama kali ketika para mahasiswa menyelesaikan pendidikan.
Mahasiswa semester awal umumnya berusia antara 18-20 tahun dan
berada pada masa dewasa awal. Pada masa ini mahasiswa sudah harus mulai
mempersiapkan diri dalam rangka menghadapi dunia kerja. Persiapan dilakukan
dengan bertujuan untuk memperoleh pengetahuan yang lebih mendalam mengenai
karir dan dunia kerja, sehingga dapat membantu mahasiswa dalam meningkatkan
pengetahuan perencanaan karir mereka. Perencanaan karir adalah suatu proses
dimana individu dapat mengidentifikasi dan mengambil langkah-langkah untuk
mencapai tujuan-tujuan karirnya. Perencanaan karir melibatkan pengidentifikasian
tujuan-tujuan yang berkaitan dengan karir dan penyusunan rencana-rencana untuk
mencapai tujuan tersebut.
Persiapan yang dapat dilakukan seorang mahasiswa ketika menyelesaikan
pendidikan adalah mendalami mengenai dunia kerja, dan membuat sebuah
perencanaan karir yang sesusai dengan kompetensi yang dimiliki mahasiswa
tersebut. Banyak hal yang dapat mempengaruhi perencanaan karir seperti efikasi
diri, pengalaman organisasi, bekerja paruh waktu, serta motivasi diri.
Salah satu faktor penentu keberhasilan kerja (pencapaian tujuan
perusahaan) adalah perusahaan memiliki karyawan yang berkualitas, dimana
karyawan tersebut memegang peranan penting dalam rangka mencapai tujuan
perusahaan.

iv | P a g e
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas,
permasalahan utama yang ingin digali melalui penyusunan makalah ini
dirumuskan dalam pertanyaan berikut ini.
“Apakah hal-hal yang diperlukan seorang mahasiswa sebelum memasuki
dunia kerja?”

1.3 Tujuan Penelitian


Tujuan utama dari disusunnya makalah ini, yaitu untuk memberikan
gambaran tentang apa saja yang harus dilakukan seorang mahasiswa sebelum
lulus dari Perguruan Tinggi. Bagaimana mempelajari potensi diri agar lebih
mudah dalam merancang karir di dalam bidang yang sesuai dengan kompetensi
yang kita miliki, dan juga hal-hal apa saja yang diperlukan seorang mahasiswa
dalam mempersiapkan diri sebelum memasuki dunia kerja.

1.4 Manfaat Penelitian


Sesuai dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai, makalah ini
diharapkan dapat memberikan simpulan mengenai persiapan kerja dan membantu
mahasiswa dalam membuat perencanaan karir yang sesuai dengan kompetensi
yang mereka miliki.

v|Page
BAB II

2.1 Pembahasan
Pembahasan ini berdasarkan pada pertanyaan rumusan masalah yaitu hal-
hal apakah yang perlu dipersiapkan oleh seorang mahasiswa sebelum memasuki
dunia kerja, ditinjau dari segi jenis pekerjaan, memahami kompetensi yang ada
pada diri mahasiswa, dan memahami lingkungan kerja.

a. Perencanaan Karir
Karir adalah semua jabatan atau pekerjaan yang pernah dijalankan oleh
seseorang dalam masa kerjanya. Perencanaan karir adalah proses menentukan
tujuan karir dan jalur untuk mencapai tujuan tersebut.
Perencanaan dan pengembangan karir adalah suatu proses adaptasi pada
individu yang bersifat dinamis dalam rangka mengembangkan pengalaman,
pengetahuan, dan identitas keprofesionalan. Dasar dari perencanaan dan
pengembangan karir adalah pemahaman diri. Setiap individu terlibat dalam proses
penilaian diri secara terus menerus yang melibatkan nilai yang dianut individu
dalam konteks pendidikan dan lingkungan pekerjaan individu.
Dalam perencanaan karir sebaiknya setiap individu melakukan sebuah
penilaian diri. Penilaian diri adalah proses mempelajari diri sendiri terkait dengan
hal-hal yang bisa memengaruhi kinerja seseorang di masa depan. Penilaian diri
merupakan salah satu langkah awal yang harus dikerjakan seseorang dalam
merencanakan karir agar terhindar dari berbagai kesalahan yang bisa
memengaruhi kemajuan karirnya secara keseluruhan.
Penilaian diri bisa dilakukan dengan menggunakan cara sebagai berikut.
1) Neraca Kekuatan/Kelemahan; yang merupakan sebuah prosedur
untuk membantu individu menyadari kekuatan dan kelemahan
mereka.
2) Survei Suka dan Tidak Suka; dapat membantu individu dalam
mengenali batasan-batasan yang mereka kenakan pada diri mereka
sendiri. Cara ini juga dapat membantu mereka dalam mencari

vi | P a g e
kualitas-kualitas yang mereka inginkan dalam suatu jabatan dan
atribut-atribut jabatan yang tidak mereka inginkan.

b. Salesmanship
Salesmanship dapat diartikan sebagai “kemampuan untuk menjual sesuatu
dan laku dibeli orang”. Namun hal tersebut tidak hanya berlaku dalam dunia
perdagangan saja, karena seorang penjual tidak hanya diartikan menjual
barang/jasa tetapi juga secara umum dapat dikatakan “menjual kemampuan
dirinya”, mampu berbuat sesuatu, menghasilkan sesuatu yang sangat
bergunabermanfaat bagi orang lain dan dirinya sendiri. Berdasarkan gambaran
tersebut, dapat disimpulkan bahwa:
1) “Salesmanship” dapat dimiliki oleh setiap individu dan harus dimiliki
dalam setiap profesi.
2) Pada hakekatnya “Salesmanship” ini bertujuan untuk melalui dirinya
sendiri dapat mendorong memengaruhi dan meyakinkan orang lain
supaya mengikuti kehendaknya.
3) Melalui “Salesmanship”, suatu situasi kritis dalam kehidupan setiap
individu, karena melalui “Salesmanship”, sukses atau kegagalan
seseoang ditentukan.
4) “Salesmanship” merupakan suatu sikap MENTAL dari setiap individu,
suatu konfigurasi dari intelektual, nurani, jiwa, dan perasaan yang
terwujud dalam harapan, keinginan, dan impian seseorang.

Bagaimana kita memulai suatu “Salesmanship” dalam diri kita dan


mengembangkannya? Ada 6 faktor yang sangat memengaruhi keinginan kita
untuk meraih sukses, yaitu:
1. Kondisi sosial
2. Keadaan mental
3. Nilai-nilai spiritual
4. Kondisi fisik
5. Keadaan keuangan

vii | P a g e
6. Kehidupan keluarga
Keenam faktor tersebut di atas memberikan gambaran dan rincian
bagaimana kita harus merancang dan mengendalikan suatu cara untuk mencapai
sukses tersebut.

c. Anatomi Penjualan
Dalam melakukan “penjualan diri kita, ada satu hal yang patut
diperhatikan dan disadari, yaitu talent/bakat, untuk selalu dikembangkan di dalam
setiap garis/lingkaran pekerjaan. Wujudnya di dalam tiga hal :
1. Sikap mandiri di dalam segala hal.
2. Percaya diri.
3. Spesialisasi keahlian pada satu bidang tertentu.

Beberapa bentuk kualitas diri seseorang yang memiliki kemampuan


“menjual” diri dengan baik, adalah sebagai berikut :
 Ia adalah seorang diplomat, dia dengan bijaksana mengemukakan sebuah
opini yang berbeda tanpa menunjukkan sanggahan ataupun rasa
tersinggung.
 Ia harus seorang businessman, seorang yang cepat dapat memperhitungkan
untung ruginya suatu tindakan karena ia mempraktekkan prinsip-prinsip
bisnis dalam keseluruhan tindakan/aksinya.
 Ia adalah seorang ahli strategi, karena memahami motivasi manusia adalah
salah satu keahlian utamanya. Ia tidak pernah kehilangan akal dalam
menghadapi berbagai situasi.
 Ia harus kritis dan kreatif (analitikal), orang yang dengan mudah
mengurangi secara cepat masalah yang dihadapinya, jarang sekali bingung
tetapi selalu tenang, berpikir jernih dalam menghadapi sesuatu.
 Ia menggunakan imajinasinya, ia dapat membayangkan suatu hasil akhir
sama mudah seperti ketika ia menggambarkan langkah-langkah pertama
yang harus dilakukan untuk mencapai suatu tujuan.

viii | P a g e
 Ia tenang dan santai, pengetahuannya yang luas mengenai sifat-sifat dasar
manusia membuatnya memiliki rasa percaya diri dan menjauhkannya dari
ketegangan dalam mengerjakan apa saja, atau dimana saja ia berada.
 Ia berhasil. Apapun pekerjaannya, seseorang yang terlatih dalam
meyakinkan orang untuk menerima ide-ide dan pendapatnya menikmati
penghasilan yang tinggi dan kehidupan yang lebih baik.

d. Behaviour Sciences
Behaviour science adalah sebuah ilmu yang mempelajari tentang tingkah
laku manusia, diantaranya :
 Psikologi : Ilmu yang mempelajari jiwa manusia;
 Sosiologi : Ilmu yang mempelajari masyarakat, gejala, dan
pengaruh-pengaruhnya.
 Antropologi : Ilmu yang mempelajari asal-usul, peradaban manusia,
dan kebudayaannya.
Apabila behaviour science tersebut dikuasai maka kita akan dapat
menguasai alam kehidupan manusia/human nature, yang menyangkut pikiran dan
jiwa manusia. Berdasarkan penguasaan alam kehidupan manusia, sikap rasa
percaya diri dibentuk dengan selalu melakukan pengenalan terhadap potensi diri
sendiri, potensi apa yang sesungguhnya dimiliki dari keseluruhan.

e. Mengetahui Diri yang Sesungguhnya


Dengan mengetahui diri sendiri maka kita dapat menawarkan hal tersebut
kepada orang lain. Dengan mengetahui potensi diri kita dapat mengetahui
pengetahuan, keahlian, dan keterampilan yang dimiliki itu adalah merupakan hasil
pendidikan dan latihan ataukah karena bakat/talent yang kita miliki.
Kembangkan dua bentuk pemikiran sebagai berikut :

1) Creative Mind/pemikiran yang kreatif


Berpikir kreatif merupakan pola berpikir yang mengaktifkan otak
dengan selalu berusaha melakukan khayalan-imajinasi-visualisasi atau

ix | P a g e
inovasi. Cara berpikir kreatif harus diiringi dengan semangat yang
kuat, perasaan yang kokoh dan dapat menghilangkan ketegangan. Cara
ini hanya dapat dikembangkan dengan berlatih berpikir.
2) Pemantapan Pribadi
Selanjutnya ada 10 langkah yang harus dilakukan guna menjadi
seorang berkepribadian menarik (disukai, disenangi, dipercaya,
diyakini). Ke-10 langkah ini harap diulangi kembali dalam suatu siklus
– dibaca, dimengerti, dilakukan.
 Langkah pertama, memiliki kesadaran dan keyakinan bahwa kita
memiliki kepribadian yang menarik.
 Langkah kedua, agar kita disukai, maka kita harus menyukai
orang lain, jangan sekali-kali tidak menyadari hal ini.
 Langkah ketiga, sejak itu kita adalah seorang pribadi yang sadar
dan menyadari akan eksistensi diri sendiri dan orang lain, maka
pada langkah ini kita akan menjadi orang yang peka,
aktif/tanggap.
 Langkah keempat, lakukanlah segala sesuatu tepat pada
waktunya, apabila kita mengadakan perjanjian-perjanjian. Hal ini
dinamakan manajemen waktu yang baik.
 Langkah kelima, pengendalian diri. Dalam setiap situasi yang
dihadapi kita sebaiknya tidak memperlihatkan kegembiraan yang
meluap-luap dalam suasana suka cita dan tidak pula menunjukkan
kesedihan yang meratap dalam suasana duka cita.
 Langkah keenam, tegas. Di dalam segala sesuatu, ketidaktegasan
terjadi disebabkan karena sesuatu yang diucapkan tidak
dipikirkan terlebih dahulu.
 Langkah ketujuh, berikanlah penghargaan terhadap orang lain.
Penghargaan = menghormati dan menghargai. Jangan segan-
segan memberikan penghargaan terhadap orang lain, dengan
demikian sikap penghargaan tersebut dapat menumbuhkan
Empathy → Sympathy.

x|Page
 Langkah kedelapan, sebaiknya dalam melakukan segala sesuatu
perlihatkanlah suatu dasar pertimbangan yang matang dan
mendalam yang mengurangi keragu-raguan/ketidakpastian, dalam
ucapan maupun tindakan.
 Langkah kesembilan, penampilan. Usahakan selalu tampil bersih,
serasi, dan sederhana/sewajarnya.
 Langkah kesepuluh, setiap gerakan sebaiknya tidak didorong oleh
emosi tapi justru usahakanlah gerakan yang mendorong emosi.

f. Persiapan Kerja
Setelah kita memahami poin-poin yang telah diuraikan di atas, hal
selanjutnya yang dapat kita lakukan adalah melakukan sebuah persiapan kerja.
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang harus kita persiapkan. Contohnya, sebuah
surat lamaran kerja, curriculum vitae, dan hal-hal apa saja yang harus kita lakukan
sebelum melakukan sebuah interview.
Hal-hal ini kemudian akan dibahas di dalam presentasi yang akan
dilakukan selanjutnya, pada waktu yang telah ditentukan.

xi | P a g e
BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Demikian penulis uraikan beberapa hal-hal yang perlu kita ketahui
sebelum mulai memasuki dunia kerja, hal-hal apa saja yang harus kita
lakukan/persiapkan sebelumnya, dan bagaimana melakukan hal tersebut. Penulis
menyadari bahwa makalah ini masih sangat jauh dari kata sempurna, maka dari itu
penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat membangun
untuk melengkapi makalah ini.
Akhir kata, semoga nantinya para pembaca dapat memahami isi makalah
ini, dan bisa menerapkan hal-hal yang telah diuraikan di dalamnya.
Demikian, penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya untuk
Tuhan Yang Maha Kuasa, dan segala bentuk bantuan dari teman-teman
sekelompok penulis, dan juga terima kasih kepada dosen pengampu mata kuliah
Personality Development, miss Citra Rahmawati, M.Psi, Psikolog; yang telah
memberikan kami amanah untuk mengerjakan tugas ini. Terima kasih.

xii | P a g e
DAFTAR PUSTAKA

Winarti, Euis. (2007). Pengembangan Kepribadian (self disclosure-interpersonal


skills- ethics). Jakarta Pusat : Lentera Ilmu.

xiii | P a g e

Anda mungkin juga menyukai