Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

PENGEMBANGAN KARIR

DOSEN PENGAMPU :
Nazmah, S.Psi.M.Psi

Disusun Oleh :

1. Ira Nazira Harahap (20110002)


2. Marisa (20130026)
3. Nabila Andrea (20110038)
4. Mayanti Astika Mahulae (20140021)

SEKOLAH TINGGI ILMU MANAJEMEN SUKMA


MEDAN
2021/2022
2

DAFTAR ISI

BAB I.......................................................................................................................2

PENDAHULUAN...................................................................................................2

A.Latar belakang..................................................................................................2

B.Rumusan masalah.............................................................................................3

C.Tujuan...............................................................................................................3

BAB II......................................................................................................................4

PEMBAHASAN......................................................................................................4

A.Pengertian Pengembangan karir.......................................................................4

B.Tahapan Pengembangan Karir..........................................................................6

C.Tujuan Pengembangan Karir............................................................................8

D.Model Pengembangan Karir.............................................................................9

E.Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir..............................10

F.Peran Pengembangan Karir.............................................................................12

G.Manfaat Pengembangan Karir bagi Perusahan dan Karyawan......................13

BAB III..................................................................................................................15

PENUTUP..............................................................................................................15

A.Kesimpulan.....................................................................................................15

B. Saran..............................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17
3

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar belakang

Sumber daya manusia merupakan hal yang berharga dalam sebuah


perusahaan. Dimana sumber daya manusia bertugas untuk mencapai tujuan
organisasi,baik dalam meningkatkan kualitas produk atau dalam
meningkatkan profit perusahaan. Maka dari itu keberhasilan dan kesuksesan
perusahaan tergantung kepada kualitas sumber daya manusia yang dimiliki
perusahaan tersebut.

Untuk memenuhi itu semua perusahaan memberikan beberapa usaha untuk


meningkatkan keterampilan karyawan salah satunya dengan pengembangan
karir bagi karyawan. Untuk sebagian karyawan pengembangan karir
merupakan suatu hal yang ingin dicapai dalam pekerjaannya. Sebab hampir
sebagian karyawan ingin karirnya berkembang, ingin mengalami peningkatan
kinerja dan merasakan kemajuan dalam hal berkarir.

Pegawai atau karyawan merupakan sumber daya yang dimiliki organisasi,


mereka harus dipekerjakan secara efektif, efisien, dan manusiawi. Pembinaan
karir tidak dapat dilepaskan dengan kegiatan perencanaan SDM, rekrutmen,
dan seleksi dalam rangka pengaturan harus diperoleh sejumlah tenaga kerja
yang potensial denga kualitas terbaik. organisasi, tetapi juga mampu
mengembangkan serta memajukan.
4

B. Rumusan masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan pengembangan karir ?


2. Apa saja Tahapan Pengembangan Karir ?

3. Apa saja Tujuan Pengembangan Karir ?

4. Bagaimana Model Pengembangan Karir ?

5. Faktor apa saja yang Mempengaruhi Pengembangan Karir ?

6. Apa Peran Pengembangan Karir ?

7. Apa saja Manfaat Pengembangan Karir bagi Perusahaan dan Karyawan ?

C. Tujuan

Adapun tujuan dari penyusunan makalah ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk Mengetahui pengertian dari pengembangan karir.


2. Untuk Mengetahui Tahapan Perkembangan Karir.

3. Untuk Mengetahui Tujuan Pengembangan Karir.

4. Untuk Mengetahui Model Pengembangan Karir.

5. Untuk Mengetahui Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan


Karir.

6. Untuk Mengetahui Peran Pengembangan Karir.

7. Untuk Mengetahui Manfaat Pengembangan Karir bagi Perusahaan dan


Karyawan.
5

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Pengembangan karir

Pengembangan karir (Career Development) merupakan salah satu


subfungsi daripada ruang lingkup utama MSDM yaitu Pengembangan Tenaga
Kerja (Human Resource Development), dimana selain dari pengembangan
karir juga terdapat subfungsi lain yaitu pelatihan dan pengembangan
(Training and Development). Pengembangan karir dalam manajemen
bertujuan untuk mempersiapkan SDM menghadapi pekerjaan mereka di masa
yang akan datang dalam organisasi tersebut.

Sebelum membahas lebih jauh tentang pengembangan karir perlu


diketahui terlebih dulu arti dari karir. Karir menurut Bernardin adalah suatu
rangkaian atas sikap dan perilaku yang berkaitan dengan aktivitas pekerjaan
dan pengalaman sepanjang kehidupan. Berdasarkan penjelasan di atas maka
karir dapat diartikan sebagai suatu rangkaian posisi seseorang berdasarkan
pengalaman dalam pekerjaan sepanjang hidupnya.

Pengembangan karir menurut Mathis adalah usaha untuk meningkatkan


kemampuan pekerja dalam menangani berbagai macam masalah dalam
pekerjaan atau tugas mereka. Dalam pembahasan lebih lanjut definisi di atas
dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Pengembangan karir adalah perubahan nilai-nilai, sikap, dan motivasi


yang terjadi pada seseorang, karena dengan penambahan / peningkatan
usianya akan menjadi semakin matang. Dari pengertian ini, focus
pengembangan karir adalah peningkatan kemampuan metal, yang terjadi
karena pertambahan usia. Perkembangan mental itu dapat juga
berlangsung selama seseorang menjadi pekerja pada sebuah organisasi,
6

yang terwujud melalui pelaksanaan pekerjaan yang menjadi tugas


pokoknya. .
2. Pengembangan karir adalah peningkatan-peningkatan pribadi yang
dilakukan seseorang untuk mencapai suatu rencana karir.

Sedangkan pengertian pengembangan karir dalam definisi yang lain diartikan


sebagai perolehan pengetahuan, keterampilan dan perilaku untuk meningkatkan
kemampuan karyawan untuk memenuhi perubahan persyaratan pekerjaan serta
tuntutan klien dan pelanggan (Raymond, 2010: 523).
Berdasarkan definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa pengembangan
karir merupakan suatu proses dalam peningkatan dan penambahan kemampuan
seseorang karyawan yang dilakukan secara formal dan berkelanjutan untuk
mencapai sasaran dan tujuan karirnya.

B. Tahapan Pengembangan Karir

Menurut Donald e. super mengusulkan gagasan bahwa orang berusaha


untuk menerapkan konsep dirinya dengan memilih untuk masuk pekerjaan
dianggap yang paling mungkin untuk memungkinkan ekspresi diri. Pilihan
karir adalah soal mencocokkan (matching). Dalam Winkel (2012:632), super
membagi proses perkembangan karir menjadi 5 tahpa yaitu :

1. Tahap Pertumbuhan (Growth): 0 – 14 tahun

Adanya pertumbuhan fisik dan psikologis. Pada tahap ini individu


mulai membentuk sikap dan mekanisme tingkah laku yang kemudian akan
menjadi penting dalam konsep dirinya. Bersamaan dengan itu, pengalaman
memberikan latar belakang pengetahuan tentang dunia kerja yang akhirnya
digunakan dalam pilihan pekerjaan mulai yang tentatif sampai dengan
final.

2. Tahap Eksplorasi (Exploratory): 15 – 24 tahun


7

Dimulai sejak individu menyadari bahwa pekerjaan merupakan suatu


aspek dari kehidupan manusia. Pada awal masa ini atau masa fantasi,
individu menyatakan pilihan pekerjaan sering kali tidak realistis dan sering
erat kaitannya dengan kehidupan permainannya.

3. Tahap Pembentukan (Establishment): 25 – 44 tahun

Berkaitan dengan pengalaman seseorang pada saat mulai bekerja.


Pada masa ini individu dengan cara mencoba-coba ingin membuktikan
apakah pilihan dan keputusan pekerjaan yang dibuat pada masa eksplorasi
benar atau tidak. Sebagian masa ini adalah masa try-out. Individu mungkin
menerima pekerjaan dengan perasaan pasti bahwa ia akan mengganti
pekerjaan jika merasa tidak cocok. Apabila ternyata individu mendapat
pengalaman yang positif atau keuntungan dari suatu pekerjaan, pilihannya
menjadi mantap, dan dia akan memasukkan pilihan pekerjaan itu sebagai
aspek dari konsep dirinya serta kesempatan terbaik untuk mendapatkan
kepuasan kerja.

4. Tahap Pemeliharaan (Maintenance): 45 – 64 tahun

Individu berusaha untuk meneruskan atau memelihara situasi


pekerjaan. Pekerjaan yang dilakukan dan konsep diri (self-concept)
mempunyai hubungan yang erat. Keduanya terjalin oleh proses perubahan
dan penyesuaian yang kontinyu. Pada intinya individu berkepentingan
untuk melanjutkan aspek-aspek pekerjaan yang memberikan kepuasan,
dan merubah atau memperbaiki aspek-aspek pekerjaan yang tidak
menyenangkan, tetapi tidak sampai individu itu meninggalkan pekerjaan
tersebut untuk berganti dengan pekerjaan yang lain.
8

5. Tahap Kemunduran (Decline): di atas 65 tahun

Tahap menjelang berhenti bekerja (preretirement). Pada tahap ini


perhatian individu dipusatkan pada usaha bagaimana hasil karyanya dapat
memenuhi persyaratan out-put atau hasil yang minimal sekalipun. Individu
lebih memperhatikan usaha mempertahankan prestasi kerja daripada upaya
meningkatkan prestasi kerjanya.

Kelima tahap ini dipandang sebagai acuan bagi munculnya sikap-


sikap dan perilaku yang menyangkut keterlibatan dalam suatu jabatan,
yang tampak dalam tugas-tugas perkembangan vokasional.

C. Tujuan Pengembangan Karir

Tujuan pengembangan karir sebagai kegiatan manajemen SDM pada


dasarnya untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas pelaksanaan
pekerjaan oleh para pekerja, agar semakin mampu memberikan kontribusi
terbaik dalam mewuj udkan tujuan bisnis organisasi/perusahaan.

Menurut Handoko (2000) tujuan pengembangan karir adalah:

1. Untuk mengembangkan para karyawan agar dapat dipromosikan 


2. Untuk mengungkapkan potensi karyawan 

3. Untuk mendorong pertumbuhan 

4. Untuk mengurangi penimbunan 

5. Untuk memuaskan kebutuhan karyawan 

6. Untuk meningkatkan karir

Sedangkan menurut Moekijat (1995) bahwa tujuan pengembangan karir


antara lain:
1. Untuk mengembangkan keahlian sehingga pekerjaan dapat diselesaikan 
dengan cepat dan efektif 
9

2. Untuk mengembangkan pengetahuan sehingga pekerjaan dapat


diselesaikan secara rasional 

3. Untuk mengembangkan sikap sehingga menimbulkan kemauan kerja sama


dengan teman-teman sesama karyawan dengan pimpinan.

Dengan demikian melalui adanya pengembangan karir para karyawan


didorong atau dimotivasi agar dapat melaksanakn tugas-tugasnya secara
efektif dan efisien.

D. Model Pengembangan Karir

Menurut Byars dan Rue (2000), pengembangan karir merupakan aktivitas


formal dan berkelanjutan yang merupakan suatu upaya organisasi untuk
mengembangkan dan memperkaya SDM. Dari perkembangan konsep ini,
maka kita mengenal tiga model pengembangan karir, yaitu:
1. Model siklus hidup (life-cycle model), merupakan pengembangan karir
yang sifatnya pasti. Seseorang akan berpindah pekerjaannya melalui
perbedaan tahap karir. Dalam model ini peran organisasi sangat besar
dalam menentukan karir seseorang.
2. Model berbasis organisasi, yaitu model pengembangan yang menjelaskan
bahwa karir seseorang akan melalui tahap-tahap karir, tetapi di dalam
model ini juga dijelaskan bahwa dalam proses pengembangan karir ada
proses pembelajaran bagi karyawan untuk memiliki jalur karir yang pasti.
3. Model pola terarah
Dalam model ini karyawan dibimbing atau diarahkan untuk membuat
keputusan sendiri mengenai seberapa cepat mereka menginginkan
kemajuan dalam karir mereka.

Ketiga model tersebut berkaitan erat dengan tipe manajemen sebuah


organisasi maupun perusahaan. Tiap organisasi memiliki bentuk/system
pengembangan karir yang berbeda-beda tergantung kebijakan manajer
maupun pimpinan organisasi.
10

E. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengembangan Karir

Menurut Hasto Joko Nur Utomo dan Meilan Sugiarto (2007: 98), 
memberikan contoh 9 faktor yang berpengaruh terhadap pengembangan karir
individu di suatu organisasi, yaitu :

1. Hubungan Pegawai dan Organisasi


Dalam situasi ideal, pegawai organisasi berada dalam hubungan yang
saling menguntungkan.
2. Personalia Pegawai
Kadangkala, menajemen karir pegawai terganggu karena adanya pegawai
yang mempunyai personalitas yang menyimpang (terlalu emosional,
apatis, terlalu ambisius, curang, terlalu bebal, dan lain-lain).
3. Faktor Eksternal
Seorang pegawai yang mempromosikan ke jabatan lebih tinggi,
misalnya, mungkin akan terpaksa dibatalkan karena ada orang lain yang
didrop dari luar organisasi.
4. Politicking Dalam Organisasi
Dengan kata lain, bila kadar “politicking” dalam organisasi sudah
demikian parah, maka manajemen karir hampir dipastikan akan mati
dengan sendirinya. Perencanaan karir akan menjadi sekedar basa-basi.
5. Sistem Penghargaan
Organisasi yang tidak mempunyai sistem penghargaan yang jelas (selain
gaji dan insentif) akan cenderung memperlakukan pegawainya secara
subyektif. Pegawai yang berprestasi baik dianggap sama dengan pegawai
malas.
6. Jumlah Pegawai
Semakin banyak pegawai maka semakin ketat persaingan untuk
menduduki suatu jabatan, dan semakin kecil kesempatan (kemungkinan)
bagi seorang pegawai untuk meraih tujuan karir tertentu.
11

7. Ukuran Organisasi
Ukuran organisasi dalam konteks ini berhubungan dengan jumlah jabatan
yang ada dalam organisasi tersebut, termasuk jumlah jenis pekerjaan, dan
jumlah personel pegawai yang diperlukan untuk mengisi berbagai jabatan
dan pekerjaan tersebut.
8. Kultur Organisasi
Seperti sebuah sistem masyarakat, organisasi pun mempunyai kultur dan
kebiasaan-kebiasaan.
9. Tipe Manajemen
Secara teoritis-normatif, semua manajemen sama saja di dunia ini. Tetapi
dalam impelemntasinya, manajemen di suatu organisasi mungkin amat
berlainan dari manajemen di organisasi lain. 

Karir seorang pegawai tidak hanya tergantung pada faktor-faktor internal


di dalam dirinya (seperti motivasi untuk bekerja keras dan kemauan untuk
ingin maju), tetapi juga sangat tergantung pada faktor-faktor eksternal seperti
manajemen.

F. Peran Pengembangan Karir

Dalam proses pengembangan karir individu (karyawan) dalam organisasi,


ada 3 hubungan saling terkait antara individu, manajer, maupun organisasi.
Ketiga-tiganya memiliki peran masing-masing. Menurut Gary Dessler (2010:
8) peran dalam pengembangan karir dibagi menjadi 3 yaitu peran individual,
manajer/pimpinan, dan organisasi. Adapun penjelasannya adalah sebagai
berikut :

a. Individual
 Mengemban tanggung jawab atas karir sendiri
 Menilai minat, keahlian, dan nilai-nilai
 Mencari informasi karir dan sumber daya
 Menyusun tujuan dan perencanaan karir
 Memanfaaatkan kesempatan pengembangan
12

 Membicarakan kepada atasan tentang karir individu


 Mengikuti rencana karir yang realistis

b. Manajer/Pimpinan
 Memberikan umpan balik paada waktu yang tepat
 Memberikan dukungan dan penugasan yang membangun
 Berpartisipasi dalam diskusi pengembangan karir
 Mendukung rencana pengembangan karyawan
c. Organisasi
 Mengkomunikasikan misi, kebijakan, dan prosedur
 Menyediakan pelatihan dan kesempatan pengembangan
 Memberikan informasi karir dan program karir
 Menawarkan berbagai jenis pilihan karir
G. Manfaat Pengembangan Karir bagi Perusahan dan Karyawan

a. Perusahaan

1) Mendukung career path setiap karyawan

Career path (jenjang karir) diartikan sebagai satu rangkaian proses


yang harus dilalui oleh setiap karyawan untuk mencapai tingkatan
posisi lebih tinggi dalam internal perusahaan.

2) Keterbukaan antara karyawan dan perusahaan perihal rencana


karir

Program pengembangan karir sejatinya harus berjalan selaras


antara perusahaan melalui departemen HR dan peran serta karyawan
itu sendiri.

3) Menyelaraskan tujuan perusahaan dan karyawan

Manfaat program pengembangan karir bersifat mutual, perusahaan


dan karyawan akan saling memberi manfaat secara
berkesinambungan.
13

4) Mengurangi tingkat turnover

Pengembangan karir membuka kesempatan bagi karyawan yang


ingin meningkatkan karirnya melalui pelatihan dan edukasi. Setiap
karyawan pasti tidak ingin mempunyai karir yang stagnan, mereka
menginginkan perubahan jabatan/posisi ke arah yang lebih baik.

5) Iklim kerja perusahaan jadi lebih sehat

Iklim kerja yang baik di sebuah perusahaan akan semakin


mendorong semangat kerja karyawan, serta menumbuhkan karyawan
bermental sehat. Jika setiap karyawan merasa puas dengan situasi dan
kondisi bekerja, maka lingkungan perusahaan akan lebih kondusif.

b. Karyawan

1) Mampu memahami dan mengembangkan Passion-nya

Untuk bisa mengembangkan karirnya, seorang karyawan harus


mampu mengenali passion atau minat & bakat yang ia miliki. Dengan
memahami passion, produktivitas, kreativitas, dan inovasi seorang
karyawan akan lebih berkembang karena ia mengerjakan apa yang
disukai.

2) Motivasi kerja meningkat

Motivasi bekerja yang berasal dari dalam diri menjadi kekuatan


untuk bekerja lebih maksimal. Program pengembangan karir akan
membuat karyawan memiliki tingkat kepercayaan diri yang lebih baik,
karena mereka diberi kepercayaan untuk mengembangkan potensi
yang dimiliki. 
14

3) Relasi yang semakin luas

Pengembangan karir akan membuat karyawan memiliki


kesempatan bertemu dengan banyak pihak, baik internal maupun
eksternal perusahaan. Karyawan bisa memanfaatkannya untuk
membangun relasi melalui interaksi dan sharing pengalaman sekaligus
mempelajari proses kesuksesan karir seseorang.

4) Peningkatan kesejahteraan

Program pengembangan merupakan bentuk jaminan peningkatan


kesejahteraan bagi karyawan. Pelatihan, pengalaman dan
pembelajaran yang diterima karyawan menjadi modal untuk
berprestasi dan meraih jabatan/posisi yang lebih tinggi. Hal tersebut
tentu juga berpengaruh pada meningkatnya gaji karyawan.

 
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan karir (Career Development) merupakan salah satu


subfungsi daripada ruang lingkup utama MSDM yaitu Pengembangan Tenaga
Kerja (Human Resource Development), dimana selain dari pengembangan
karir juga terdapat subfungsi lain yaitu pelatihan dan pengembangan
(Training and Development.

Pengembangan karir dalam manajemen bertujuan untuk mempersiapkan


SDM menghadapi pekerjaan mereka di masa yang akan datang. Dalam
sebuah organisasi, seorang karyawan bisa merencanakan pengembangan
karirnya. Dalam merencanakan pengembangan karir individu, tak bisa
dilepaskan antara peran individu (karyawan), manajer, dan organisasi
tersebut.

Ketiga-tiganya harus berperan saling mendukung dan mendorong


pengembangan karir karyawan. Ada beberapa hal/faktor yang mempengaruhi
pengembangan karir individu, tapi bisa disimpulkan jadi dua factor, yakni
factor internal (professionalisme karyawan) dan factor internal (lingkungan
organisasi, seperti tipe manajemen, manajer, system pengembangan karir di
organisasi, dan lain-lain).

Pengembangan karir merupakan salah satu tugas manajemen Sumber Daya


Manusia (SDM). Setiap manajer harus memiliki sistem manajerial dalam
mengelola karyawan, salah satunya sistem pengembangan karir karyawan .
Semakin bagus sistem pengembangan karir karyawan di dalam organisasi,
semakin mudah bagi karyawan untuk merencanakan pengembangan karirnya.
16

B. Saran

Dari hal tersebut maka dalam makalah ini akan dibahas secara rinci
mengenai “Pengembangan Karir”. Diharapkan nantinya setelah memahami
pembahasan tersebut, akan dipahami dan didapatkan strategi-strategi yang
tepat dalam merencakana sebuah pengembangan karir dalam perusahan.Tidak
hanya itu diharapkan dengan pembahasan tersebut akan memberikan
pengetahuan beberapa jalur karir yang akan mempermudah karyawan
maupun pembaca untuk mengembangkan karirnya baik diperusahaan maupun
dalam pekerjaan yang lain.
17

DAFTAR PUSTAKA

Diah.2012.Pengembangan Karir, http://learningonmpuad.wordpress.com,

Dibyo, Bambang. 2013. Teori Perkembangan Karir Donald E Super,

Komang, Ardana I, Wayan, Mujiati Ni dan Wayan, Mudiartha Utama I.


Manajemen sumber daya manusia edisi pertama. Yogyakarta : Graha Ilmu.
Abdurrahmat Fathoni, Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka
Cipta, 2006.

Organisasi dan Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta: Rineka Cipta, 2009.

Anda mungkin juga menyukai