Anda di halaman 1dari 30

BAB III

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN/INSTANSI

3.1 Profil dan Sejarah Perusahaan


3.1.1 Profil Perusahaan Perum BULOG
Perusahaan Umum BULOG (Perum BULOG) adalah Badan Usaha Milik
Negara yang berdiri pada tanggal 21 Januari 2003. Pendiriannya berdasarkan
Peraturan Pemerintah No.7 Tahun 2003 tantang Pendirian Perusahaan Umum
(Perum) BULOG, sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemeritah Nomor
61 Tahun 2003 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun
2003 tentang Pendirian Perusahaan Umum (Perum) BULOG. Peraturan
Pemerintah Nomor 7 tahun 2003 yang merupakan Anggaran Dasar Perum
BULOG tersebut kemudian diubah kembali menjadi PP Nomor 13 Tahun 2016
tentang Perum BULOG.
Pendirian Perum BULOG tidak lepas dari keberadaan Lembaga
sebelumnya yaitu Badan Urusan Logistik (BULOG). Sebab, Perum BULOG
merupakan hasil peralihan kelembagaan atau perubahan status hukum Lembaga
Pemerintah Non Departemen (LPND) menjadi Badan Usaha Milik Negara
(BUMN) dalam bentuk Perusahaan Umum (Perum). Perubahan status badan
hukum BULOG juga mempengaruhi alur koordinasi vertikal yang semula berada
di bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Presiden RI menjadi di bawah
koordinasi Kementrian BUMN dan Lembaga Kementrian teknis lainnya.
3.1.2 Sejarah Perusahaan Perum BULOG

15
1
1

Sumber: http://www.bulog.co.id/jejak-langkah-perusahaan/
1

3.1.3 Logo Perusahaan Perum BULOG


Gambar 3.1: Logo Perusahaan Perum BULOG
Sumber: http://www.bulog.co.id/makna-logo-perusahaan/

Gambar 3.2: Logogram


Sumber: http://www.bulog.co.id/makna-logo-perusahaan/

3.1.4 Logogram – Matahari


Gambar Matahari dengan gradasi warna kuning kemerah-merahan, dipilih
untuk menampilkan Perum BULOG sebagai sumber kehidupan bagi segala etnis
dan latar belakang budaya. Matahari juga merefleksikan semangat perubahan
dalam Perusahaan untuk lebih profesional, transparan dan sehat dalam
mewujudkan kedaulatan pangan.

Gambar 3.3: Logotype


Sumber: http://www.bulog.co.id/makna-logo-perusahaan/
1

3.1.5 Logotype – Jenis Huruf Logo


Jenis Huruf Logo BULOG yang berwarna biru menjadi refleksi konkrit
akan besarnya peranan Perum BULOG dalam usaha mewujudkan kesejahteraan
bangsa Indonesia. Sedangkan bentuk huruf yang kokoh menggambarkan bentuk
fisik Perum BULOG sebagai Perusahaan yang solid dalam mengemban visi dan
misinya.

Gambar 3.4: Slogan


Sumber: http://www.bulog.co.id/makna-logo-perusahaan/

3.1.6 Slogan – Tagline


Mempunyai makna bahwa terselenggaranya hak atas pangan, dalam
tingkat kecukupan dengan harga yang wajar dan terjangkau, sesuai kebutuhan
masyarakat, dan perwujudan peran strategis serta keberhasilan Perusahaan dalam
kebijakan pangan pemerintah.

3.1.7 Visi
Menjadi Perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam
mendukung terwujudnya kedaulatan pangan.
3.1.8 Misi

1. Menjalankan usaha logistik pangan pokok dengan mengutamakan layanan


kepada masyarakat;
2. Melaksanakan praktik manajemen unggul dengan dukungan sumber daya
manusia yang profesional, teknologi yang terdepan dan sistem yang
terintegarasi.
3. Menerapkan prinsip tata Kelola perusahaan yang baik serta senantiasa
melakukan perbaikan yang berkelanjutan;
2

4. Menjamin ketersediaan, keterjangkauan, dan stabilitas komoditas pangan


pokok.
3.1.9 Tata Nilai dan Budaya Perusahaan (AKHLAK)

Ditetapkan berdasarkan Keputusan Direksi Nomor: KD-


301/DS200/09/2020 tentang Nilai – Nilai Utama (Core Values) Sumber Daya
Manusia Perum BULOG
Amanah – Memegang teguh kepercayaan yang diberikan.
Kompeten – Terus belajar dan mengembangkan kapabilitas.
Harmonis – Saling peduli dan menghargai perbedaan.
Loyal – Berdedikasi dan mengutamakan kepentingan Bangsa dan Negara.
Adaptif – Terus berinovasi dan antusias dalam menggerakan ataupun
menghadapi perubahan.
Kolaboratif – Membangun kerja sama dan sinergitas.
3.1.10 Kepemilikan dan Saham
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 2016 tentang
Perusahaan Umum (PERUM) BULOG pasal 1 menyebutkan bahwa Perum
BULOG adalah Badan Usaha Milik Negara sebagaimana diatur dalam Undang –
undang Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara, yang seluruh
modalnya dimiliki negara berupa kekayaan negara yang dipisahkan dan tidak
terbagi atas saham, yang menyelenggarakan usaha logistik pangan serta
usahalainnya yang dapat menunjang tercapainya maksud dan tujuan perusahaan.
2

3.2 Struktur Organisasi Perusahaan

3.2.1 STRUKTUR ORGANISASI PERUM BULOG


(BA KEPUTUSAN DIREKSI NOMOR : 159/DS000/10/2020)

Gambar 3.5: Gambar Struktur Organisasi Perum BULOG


Sumber: http://www.bulog.co.id/struktur-organisasi/
2

3.2.2 Struktur Organisasi Bagian Divisi Pengadaan Komodoti

Divisi Pengadaan
Komoditi

Subdivisi
Subdivisi Pengadaan BerasSubdivisi Pengadaan
On Farm
Non Beras

Seksi Kemitraan Seksi


Seksi Pengadaan Pangan
On Farm Operasi
I

Seksi
Seksi
Administrasi
On Farm
Seksi
Pengadaan Pangan II

Seksi Pengadaan Kemasan

Gambar 3.6: Gambar Struktur Organisasi Bagian Divisi


Pengadaan Komoditi 2022
sumber: dokumen divisi pengadaan komoditi pangan lainnya
2

3.3 Bidang Usaha Perusahaan


3.3.1 Ruang Lingkup Bisnis Perusahaan
BULOG adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang
logistic pangan. Ruang lingkup bisnis perusahaan meliputi usaha logistik atau
pergudangan, survey dan pemberantasan hama, penyediaan karung plastic, usaha
angkutan, perdagangan komodti pangan dan usaha eceran. Sebagai perusahaan
yang tetap megemban tugas publik dari pemerintah, BULOG tetap melakukan
kegiatan menjaga Harga Dasar Pembelian untuk gabah, stabilisasi harga
khususnya harga pokok, menyalurkan beras untuk bantuan sosial (Bansos) dan
pengelolaan stok pangan.
3.3.2 Angkutan
Dalam rangka menjamin kelancaran penyebaran komoditas pangan yang
dikelola oleh Perum BULOG diperlukn persediaan yang cukup dan tersebar maka
sejak terbitnya Peraturan Direksi No. PD-13/DS000/10/13 tentang Pedoman
Pengadaan Jasa Angkutan Barang dalam Negeri di Lingkungan Perusahaan
Umum BULOG penyebaran stok nasionl dapat di percepat dan Pengadaan jasa
angkutannya dapat dilakukan baik di Divre maupun kantor pusat. Kehadiran PT.
Jasa Prima Logistik (JPL) sebagai anak perusahaan yang kemudian memiliki
kantor cabang di Divre ikut brandil dalam peningkatan kecepatan dan efesiensi
penyebaran stok nasional maupun stok regional di Divre – Divre.

Gambar 3.7: Logo PT. Jasa Prima Logistik (JPL)


Sumber: http://www.bulog.co.id/bisnis/angkutan/
PT. Jasa Prima Logistics (atau biasa disingkat JPLogistics) adalah anak
perusahaan dari Perum BULOG.
2

Melaukn usaha di bidang Freight Forwarding, Warehousing dan Project


Shipment, Jasa Logistik dan angkutan serta usaha pendukung laiannya untuk
menghasilkan barang dan/jasa yang bermutu tinggi dan berdaya saing kuat, baik
dalam maupun di luar wilayah Indonesia untuk mendapatkan keuntungan guna
meningkatkan nilai perseroan dengan tetap menerapkan prinsip – prinsip
Perseroan Terbatas.
3.3.3 Kemitraan
Dalam rangka menjamin ketersediaan stok pangan yang cukup terutama
beras untuk kebutuhan penyaluran di seluruh wilayah Indonesia dan turut
berperan serta dalam usaha memberdayakan dan mengembangkan kondisi
ekonomi sosial masyarakat/lingkungan sekitar, maka Perum BULOG membuka
Program Kemitraan melalui:
I. Mitra Kerja Pengadaan (MKP) Dalam Negeri
Mitra Kerja Pengadaan selanjutnya disebut MKP adalah perusahaan yang
berbadan hukum, badan usaha atau usaha perseorangan dan Kelompok Tani atau
Gabungan Kelompok Tani (Poktan/Gapoktan) yang memenuhi persyaratan untuk
melakukan kerja sama pengadaan gabah/beras dan pangan lainnya. Landasan
Kemitraan antara Perum BULOG dengan Mitra Kerja Pengadaan dilaksanakan
berdasarkan pada:
1. Komitmen bersama untuk mencapai keberhasilan Kemitraan Pengadaan
Pangan DN sesuai sasaran yang ditentukan.
2. Tujuan bersama memenuhi target Pengadaan Pangan DN sesuai Instruksi
Presiden Rl tentang Kebijakan Perberasan Nasional yang berlaku dan
kebijakan pangan lainnya.
3. Berorientasi jangka panjang dalam kurun waktu tertentu disesuaikan
dengan kondisi industri pangan nasional
3.3.4 Persyaratan MKP
a. Persyaratan Administrasi:
1. Memiliki dokumen yang sah sebagai berikut:
a. Surat Permohonan Menjadi MKP ditujukan kepada
Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog.
2

b. Akta Notaris pendirian perusahaan bagi MKP yang berbadan


hukum atau badan usaha.
c. Surat Ijin Usaha Perdagangan (SIUP).
d. Tanda Daftar Perusahaan (TDP).
e. Surat Keterangan Tidak Mengganggu Lingkungan (HO).
f. Surat Ijin Usaha Penggilingan Padi dan/atau Penyosohan Beras
(sesuai perijinan daerah masing-masing).
g. Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) dan Nomor Pokok Pengusaha
Kena Pajak (NPPKP), bagi MKP yang telah dikukuhkan sebagai
Pengusaha Kena Pajak (PKP).
h. Kontrak atau Surat Kuasa yang dinotarilkan dari pemilik
penggilingan, bagi yang tidak memiliki tetapi menguasai sarana
penggilingan.
2. Seluruh dokumen yang dipersyaratkan harus masih berlaku dan dokumen
yang habis masa berlakunya harus dilampiri surat keterangan dalam proses
dari instansi yang berwenang.
3. Dalam rangka pembinaan, bagi calon MKP yang belum memiliki
kelengkapan administrasi, dapat diikutsertakan proses seleksi sebagai
MKP. MKP yang bersangkutan harus membuat surat pernyataan
kesanggupan untuk melengkapi persyaratan administrasi dimaksud paling
lama 3 (tiga) bulan.
4. Calon MKP hanya diperbolehkan mengajukan 1 (satu) nama perusahaan
dalam 1 (satu) wilayah Divre Operasional atau Subdivre/Kansilog.
5. Calon MKP dapat mengajukan permohonan sebagai MKP di wilayah
Subdivre lainnya dalam satu wilayah kerja Divre dengan syarat memiliki
sarana penggilingan, pengolahan dan persyaratan teknis lainnya di wilayah
Subdivre dimaksud.
6. Dalam rangka pemenuhan persediaan pangan, MKP dapat melakukan
pengadaan di luar Wilayah kerja Divre/Subdivre/Kansilog dimana MKP
tersebut terdaftar dengan tetap memprioritaskan melaksanakan pengadaan
di wilayah asal MKP.
2

b. Persyaratan Teknis:
Persyaratan Poktan / Gapoktan
1. Memiliki dan/atau menguasai secara sah sarana dan prasarana pengeringan
gabah, yaitu:
a. Lantai Jemur, dan/atau
b. Pengering Mekanis.
2. Memiliki dan/atau menguasai secara sah sarana dan prasarana pengolahan
padi, sekurang-kurangnya yaitu:
a. Mesin Pemecah Kulit.
b. Mesin Penyosoh.
c. Alat Pemisah Beras (grader) atau Ayakan.
d. Sarana lain yang diharapkan dimiliki MKP:
a) Mesin Pemisah Gabah dan Beras Pecah Kulit.
b) Pemisah batu (destoner).
c) Mesin Pemisah warna (colour shorter).
3. Khusus untuk MKP komoditi pangan lainnya, memiliki dan/atau
menguasai secara sah sarana prasarana pengolahan pangan dimaksud dan
pendukung lainnya.
Persyaratan Poktan / Gapoktan
Persyaratan Administrasi dan Teknis:
1. Surat Permohonan menjadi MKP, ditujukan kepada
Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog.
2. Surat Rekomendasi dari Dinas Pemerintah Kabupaten/Kota setempat yang
membidangi pertanian.
3. Daftar Nama dan Alamat petani Anggota Poktan/Gapoktan sesuai Kartu
Tanda Penduduk (KTP) yang dibuat oleh Pengurus Poktan/Gapoktan.
4. Keterangan lokasi dan Iuas lahan yang dikuasai yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Desa/Kecamatan setempat.
5. Poktan/Gapoktan yang telah memiliki dan/atau menguasai sarana
penggilingan/pengolahan dapat diikutkan dalam pengadaan gabah, beras,
kedele, dan jagung.
2

6. Poktan/Gapoktan yang belum memiliki dan/atau menguasai sarana


penggilingan dan pengolahan pangan lainnya hanya diikutkan dalam
pengadaan gabah.
3.3.5 Klasifikasi MKP
Klasifikasi MKP dilakukan untuk MKP gabah/beras berdasarkan
kelengkapan dan kapasitas sarana dan prasarana pasca panen yang
dimiliki/dikuasai MKP. MKP diklasifikasikan ke dalam 3 (tiga) Kelas, yaitu Kelas
A, Kelas B dan Kelas C. Untuk MKP jagung dan kedelai serta pangan lainnya
tidak dilakukan klasifikasi.

Tabel 3. 1: Klasifikasi MKP Kelas A, B, C


Sumber: http://www.bulog.co.id/bisnis/kemitraan/

Syarat
MKP Kelas A MKP Kelas B MKPKelas C
Minimal
Pengertian 1. Kapasitas minimal 1. Kapasitas minimal 1. Kapasitas minimal
30ton GKG per hari 20ton GKG per hari 5ton GKG per hari
2. Sarana berupa lantai 2. Sarana berupa lantai 2. Sarana berupa
jemur atau pengering jemur atau pengering lantai jemur
mekanis mekanis
Mesin 1. Kapasitas minimal 30 1. Kapasitas minimal 20 -
Pembersih ton per hari ton per hari
Gabah 2. sarana berupa 2. sarana berupa pre-
pre- cleaner atau cleaner atau seed cleaner
seed
cleaner
Penggilinga 1. Kapasitas lebih 1. Kapasitas 1ton sampai 1. Kapasitas sampai
n/Rice dari 3ton GKG per dengan 3ton GKG per jam dengan 1ton GKG per
Milling jam 2. Rangkaian Mesin terdiri jam
Plant 2. Rangkaian Mesin dari: Seed 2. Rangkaian Mesin
(RMP) terdiri dari: Seed Cleaner, Husker, Paddy terdiri
Cleaner, Husker, Paddy Separator, Destoner, Doub dari: Husker, Polisher
Separator, Destoner, D le Polisher, Colour , Ayakan beras
ouble Polisher, Colour Shorter, Whitener, Grader,
Shorter, Whitener, Gra
2

der, Packaging Packaging manual, Timbangan


(untuk Colour (untuk Colour dan mesin jahit
Shorter, Whitener dan P Shorter, Whitener dan Pac
ackaging sebaiknya ada kaging sebaiknya ada
tetapi tidak diharuskan) tetapi tidak diharuskan)
Sarana 1. kapasitas 1. Kapasitas penyimpanan 1. kapasitas
Penyimpan penyimpanan minimal minimal 2.000 ton penyimpanan
an 3.000 ton 2. Bentuk bangunan minimal 100 ton
2. bentuk bangunan berupa Gudang 2. bentuk bangunan
berupa Gudang Konvensional atau SILO berua Gudang atau
Konvensional atau ruangan menyatu
SILO dengan bangunan
RMU
Sarana 1. Kapasitas angkutan 1. Kapasitas angkutan -
Angkutan minimal 50 ton minimal 30 ton
Jenis alat angkut truk Jenis alat angkut truk
minimal 5 unit minimal 3 unit
Kelengkap 1. laboratorium Kecil 1. Peralatan survey terdiri -
an (mini lab) ada dengan dari:
Pemeriksaa disediakan ruangan - Alat Ukur Kadar Air
n Kualitas khusus (Moisture Tester)
2. peraltan - Grain Analyst Tester
survey terdiri (GAT)
dari: - Ayakan butir patah
- Alat Ukur Kadar Air dan menir
(Moisture Tester) 2. Memiliki petugas
- Grain Analyst Tester pemeriksa kualitas
(GAT) (Quality Control)
- Ayakan butir patah
dan menir
3. Memiliki petugas
pemeriksa kualitas
(Quality Control)
2

Indikator Penilaian Kinerja MKP:


1. Kontribusi MKP dalam pencampaian target pengadaan Divre
Operasional/Subdivre/Kansilog.
2. Kualitas Beras.
3. Peningkatan Kuantum Pasokan MKP.
4. Pembinaan petani di wilayah kerja
MKP. Lokasi Pengajuan dan Informasi:
Untuk proses pengajuan dan informasi lebih lanjut,
MKP/Poktan/Gapoktan dapat menghubungi Divre (propinsi) atau Subdivre
(kabupaten) Perum Bulog yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia.
3.3.6 On-Farm
Program kemitraan On-Farm diselenggarakan dalam rangka kegiatan
pengembangan usaha guna memberikan kontribusi bagi perusahaan dan
mendukung kegiatan pelayanan public serta mensukseskan Gerakan Peningkatan
Produksi Pangan berbasis Korporasi (GP3K) yang merupakan program kerja
Kementerian Badan Usaha Milik Negara untuk mendukung Program Ketahanan
Pangan Nasional.
3.3.7 Kegiatan On-Farm dilaksanakan degan Pola sebagai berikut
a. On-Farm Mandiri, yaitu kegiatan usaha tani yang terdiri dari:
1. On-Farm Mandiri BULOG, yaitu kegiatan usaha tani yang didanai dan
dikelola oleh Perum BULOG di lahan milik sendiri dan/atau lahan
sewa milik pihak lain.
2. On-Farm Mandiri Petani, yaitu kegiatan usaha tani yang didanai dan
dikelola oleh Mitra Kerja On-Farm di lahan milik sendiri dan/atau
lahan sewa milik pihak lain, dan Perum BULOG dapat melakukan
pendampingan serta membeli hasil panennya.
b. On-Farm Kemitraan, yaitu kegiatan kerjasama usaha tani antara Perum
BULOG dan Mitra Kerja On-Farm, dengan kewajiban Perum BULOG
memberikan paket pinjaman Saprodi, dan kewajiban Mitra Kerja On-Farm
membayar kembali setelah panen.
3

c. On-Farm Sinergi, yaitu kegiatan kerjasama usaha tani antara Perum


BULOG, Mitra Kerja On-Farm, dan pihak Perbankan atau Distributor
Saprodi, dengan kewajiban Perbankan menyediakan pembiayaan usaha
tani atau Distributor Saprodi menyediakan Saprodi, dengan jaminan dari
Mitra Kerja On-Farm, dan Perum BULOG dapat membeli hasil panennya.
3.3.8 Perawatan dan Pengendalian Hama
Prinsip pengelolaan hama gudang terpadu (PHGT) merupakan prinsip
utama dalam perawatan komoditas di lingkungan Perum BULOG. PHGT
mengedepankan kebersihan gudang, kemudian monitoring pelaksanaan perawatan
komoditas dan gudang, lalu kegiatan preventif (spraying) dan kegiatan kuratif
pengendalian hama seperti fumigasi apabila terjadi serangan hama.
Penyimpanan komoditas beras dan gabah di Perum BULOG dilakukan
dengan 2 metode:
1. Metode konvensional, beras dan gabah ditumpuk diatas flonder dengan
sistem kunci 5, 7 atau 8 agar menjamin tumpukan tersebut dapat berdiri
kokoh dan menjamin keselamatan pekerja di gudang.
2. Metode penyimpanan inkonvensional yang dilakukan Perum BULOG
merupakan inovasi teknologi penyimpanan secara hermetik, yaitu teknik
CO2 stack dan penggunaan plastik Cocoon. Penggunakan CO2 stack baru
dapat dinilai memenuhi ambang batas ekonomi apabila impelementasinya
dilakukan selama 9 bulan.
3.3.9 Beras Kita

Gambar 3. 8: Beras Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/07/30/beras-kita/
3

Beras kualitas premium produksi dalam negeri dengan tekstur pulen,


memiliki kadar amilosa rendah dan amilopektin tinggi serta bebas dari pemutih,
pengawet dan pewangi. Hadir dengan berbagai ukura kemasan: Kemasan 1 Kg,
Kemasan 5 Kg, Kemasan 10 Kg, Kemasan 20 Kg, Kemasan 25 Kg.
3.3.10 Beras Kita Sachet

Gambar 3. 9: Beras Kita Sachet


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/07/31/beras-kita-sachet/
Salah satu varian kemasan Beras Kita yang dihadirkan dalam bentuk
sachet (berukuran kecil – 200 gr) mudah untuk dibawa, praktis dalam ekonomis.
Sangat cocok untuk anak kos, mahasiswa, para pendaki atau traveller dan
masyarakat berpenghasilan harian. Satu sachet dapat dikonsumsi untuk 2-3 porsi.
3.3.11 Gula Manis Kita

Gambar 3. 10: Gula Manis Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/08/01/gula-manis-kita/
3

Gula pasir yang diproses dari 100% tebu asli pilihan da diolah dengan
teknologi modern, menghasilkan gula dengan kualitas terbaik. Tersedia dalam
ukuran kemasan 1 Kg.
3.3.12 Minyak Goreng Kita

Gambar 3. 11: Minyak Goreng Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/08/02/minyak-goreng-kita/
Minyak goreng berkualitas dengan dilengkapi vitamin A dan vitamin E
serta rendah kandungan lemak jenh (lemak jahat). Minyak Goreng Kita dapat
digunakan hingga 5x pemakaian. Tersedia dalam ukuran kemasan 1 L.
3.3.13 Terigu Kita

Gambar 3. 12: Terigu Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/08/02/terigu-kita/
3

Terigu dengan kandungan protein sedang, cocok untuk membuat aneka


macam kue (cake), cemilan (cookies), gorengan dan aneka jajanan lainnya.
Menjadikan hasil gorengan semakin renyah, garing dan minyak tidak meresap
secara berlebih. Tersedia dalam ukuran kemasan 1 Kg.
3.3.14 Daging Kita

Gambar 3. 13: Daging Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/08/02/daging-kita/
Daging kerbau beku yang diproses dengan pembekuan suhu rendah
(blassing -40 derajat) menjadikan daging kerbau ini sebagai alternative daging
yang berkualitas namun meliki harga yang lebih terjangkau oleh masyarakat.
Daging kerbau memiliki zat besi dan protein yang lebih tinggi daripada daging
sapi dan juga mengandung kolestrol dan kalori yang lebi rendah darpada dagin
sapi. Tersedia dalam ukuran kemasan 1 Kg.
3.3.15 Fortivit

Gambar 3. 14: Fortivit


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/08/04/fortivit/
3

Beras khusus bervitamin yang bermanfaat untuk meingkatkan stamina dan


imunitas tubuh, melancarkan sirklus darah, serta menjaga fungsi jantung, syaraf,
otak dan kesehatan tugas. Vitamin yang terkandung dalam beras Fortivit yaitu
Vitamin A, B1, B3, B6, B9, B12, Zinc dan Zat Besi (Fe). Tersedia dalam ukuran
kemasan 1 Kg dan 5 Kg.
3.3.16 Besita

Gambar 3. 15: Beras Singkong Petani


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/08/04/besita/
Besita merupakan beras dari olahan singkong produksi petani Indonesia
yang kayak akanserat, bebas gluten dan rendah lemak. Besita hadir sebagai
diversifikasi pangan untuk memenuhi kebutuhan gizi harian. Tersedia dalam
ukuran kemasan 1 Kg.
3.3.17 Nanas Madu

Gambar 3. 16: Nanas Madu


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/08/04/nanas-madu/
3

Beras Slyp medium peroduksi petani lokal dengan cita rasa pulen dan
harga yang bersahabat. Tersedia dalam ukura kemasan 5 Kg.
3.3.18 Caping Emas

Gambar 3. 17: Caping Emas


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/09/15/caping-emas/
Jenis Beras Khusus dengan ukuran ke masan 1 Kg. Terdapat 3 varian
(Beras Merah, Beras Hitam, Beras Mentik Wangi Susu).
3.3.19 Lereng Ijen

Gambar 3. 18: Lereng Ijen


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/09/15/lereng-ijen/
Diambil dari nama Gunung ijen di Bondowoso yang terkenal dengan hasil
pertanian organiknya. Telah mendapatkan sertifikasi organic baik dari dalam
maupun luar negeri. Menggunakan pupuk dan bahan – bahan organic lainnya,
menjadikan prefensi sebagai pangan pokok berbahan organic.
3

3.3.20 Al Hambra

Gambar 3. 19: Al Hambra


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/09/15/al-hambra/
Seperti nama kompleks istana sekaligus banteng yang megah dari Bani
Umayyah yang terletak di Granada, Spayol. Kemegahan dan keanggunan suatu
masa keemas an dan kajayaan. Al Hambra beras basmati berbumbu yang
mempunyai cita rasa gurih dan lezat hasil perpaduan kayu manis, kare, asam
manis tomat dan rempah – rempah khas Betawi, Arab, dan India. Tersedia 5
varian bumbu yaitu Kebuli, Biryani, Kabsah, Bukhori, dan Mndhi.
3.3.21 Eunak

Gambar 3. 20: Eunak


Sumber: http://www.bulog.co.id/2021/09/15/eunak/
3

Beras yang menghasilkan nasi dengan rasa yang enak, pulen dan gurih
yang dihasilkan oleh petani Jawa Barat. Dikemas dengan teknologi modern serta
pengeringan yang optimal, menjadikan beras ini lebih tahan lama dan tanpa
campuran bahan pengawet. Tersedia dalam keasan 5 Kg.
3.3.22 RPK

Gambar 3. 21: Penjelasan Tentang RPK


Sumber: http://www.bulog.co.id/bisnis/rpk/tentang-rumah-pangan-kita-rpk/
3

Gambar 3. 22: Persyaratan Menjadi Sahabat RPK


Sumber: http://www.bulog.co.id/bisnis/rpk/tentang-rumah-pangan-kita-
rpk/
3.3.23 Toko Pangan Kita

Gambar 3. 23: Penjelasan Toko Pangan Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/toko-pangan-kita/
39

Gambar 3. 24: Skema Toko Pangan Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/toko-pangan-kita/

Gambar 3. 25: Jenis Toko Pangan Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/toko-pangan-kita/

Gambar 3. 26: Alur Pendaftaran Toko Pangan Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/alur-pendaftaran-tpk/
4

Gambar 3. 27: Syarat Pendaftaran Toko Pangan Kita


Sumber: http://www.bulog.co.id/syarat-pendaftaran-tpk/

3.4 Kebijakan atau Prosedur Perusahaan Terkait Bidang Manajemen


3.4.1 Kebijakan Prosedur Pengadaan
Kebijakan Prosedur Pengaaan Di Atur Dalam:
Undang-Undang Pangan
a. Undang-Undang Republik Indonesia nomor 18 Tahun 2012
Tentang Pangan Peraturan Pemerintah.
b. Peraturan Pemerintah No. 17 Tahun 2015 Tentang Ketahanan Pangan
dan Gizi.
Peraturan Presiden.
a. Perpres Nomor 71 Tahun 2015 Tentang Penetapan dan Penyimpanan
Barang Kebutuhan Pokok dan Barang Penting.
b. Perpres 48-2016 entang Penugasan BULOG Dalam Rangka
Ketahanan Pangan Nasional.
c. Perpres No. 20 Tahun 2017 Tentang Perubahan Atas Peraturan Presiden
Nomor 48 Taun 2016.
Instruksi Presiden
a. Instruksi Presiden Republik Indonesia No. 5 Tahun 2015 Tentang
Kebiajakan Pengadaan Gabah/Beras dan Penyaluran Beras oleh
Pemerintah.
4

Peraturan Menteri
a. Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan
Pangan No. 71/PERMENTAN/PP.200/12/2015.
b. Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan
Pangan No. 03/PERMENTAN/PP.200/3/2017.
c. Peraturan Menteri Sosial No. 20 Tahun 2012 Tentang Prosedur dan
Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Untuk Penanganan
Tanggap Darurat.
d. Peraturan Menteri Perdagangan No. 04/M-DAG/PER/1/2012 Tentang
Cadangan Beras Pemerintah Untuk Stabilisasi Harga.
e. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat No. 3 Tahun
2011 Tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah Untuk Bantuan
Sosial.
SKB CBP
a. Peraturan Menteri Pertanian No. 12/PERMENTAN/PP.320/5/2017.
b. KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN DAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG
KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR: KEP-46/M.EKON/08/2005
DAN NOMOR: 34/KEP/MENKO/KESRA/VIII/2005
3.4.2 Prosedur
Pengadaan Komoditi Pangan Lain dalam negeri dilaksanakan berdasarkan
target pengadaan pada tahun berjalan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kadivre menyusun target pengadaan per divre
operasional/subdivre/kansilog, per komoditi pangan lain, per bulan dan per
saluran pengadaan sesuai potensi dan kondisi objektif daerah serta
mengusulkan breakdown target tersebut kepada direksi.
2. Berdasarkan target pengadaan yang diusulkan kadivre, selanjutnya direki
menetapkan target pengadaan komoditi pangan lain dalam negeri.
3. Ketetapan direksi tentang target pengadaan yang di rinci per
divre/subdivre/kansilog, per komoditi pangan lain, per bulan dan
persaluran pengadaan menjadi dasar penyediaan dana pengadaan dan
pembuatan PJB/SPK pengadaan komoditi pangan lain dalam negeri.
4

4. Target pengadaan dapat di revisi sesuai kondisi dinamis yang terjadi


dilapangan. Apabila dibutuhkan kadivre dapat mengusulkan revisi target
pengadaan kepada direksi. Berdasarkan usulan tersebut direksi
menetapkan perubahan target pengadaan divre yang bersangkutan.
Prosedur pengadaan komoditi pangan lain setempat melalui mitra kerja
pengadaan dan poktan gapoktan dilakukan melalui tahap:
1. Mitra kerja pengadaan/poktan gapoktan mengajukan permohonan
pengadaan komoditi pangan lain kepada kadivre/kasubdivre/kakansilog
yang isinya meliputi kuantum dan jangka waktu pengadaan.
2. Kadivre/kasubdivre/kakansilog menentukan kuantum, waktu dan tempat
pelaksanaan pengadaan /poktan /gapoktan, menerbitkan DO kaplas/
benang kuralon untuk mitra kerja pengadaan /poktan /gapoktan setelah
mitra kerja pengadaan /poktan /gapoktan menyerahkan jaminan kaplas/
benang kuralon serta menerbitkan SPTB kepada kepala gudang dan SPPK
kepada PPK.
3. Mitra kerja pengadaan/ poktan gapoktan membuat surat pernyataan (pakta
integritas) bahwa komoditi pangan lain yang diserahkan/ dimasukkan
kedalam gudang BULOG telah memenuhi persyaratan kualitas yang
ditetapkan perum BULOG. Pakta integritas dibuat satu kali sebelum
kegiatan pengadaan mulai berlaku untuk satu tahun pengadaan.
4. Mitra kerja pengadaan/ poktan gapoktan dapat melakukan pengadaan
diluar wilayah subdivre/ kansilog dalam 1 (satu) divre dimana mitra kerja
pengadaan terdaftar dengan tetap memprioritaskan melaksanakan
pengadaan diwilayah mitra kerja pengadaan/ poktan /gapoktan tersebut
terdaftar.
5. Mitra kerja pengadaan/ poktan /gapoktan menyerahkan pengadaan pangan
lain sesuai PJB dan SPTB ke gudang yang ditunjuk untuk dilakukan
pemeriksaan kualitas oleh PPK.
6. Berdasarkan SPPK, PPK melakukan pemeriksaan kualitas pangan lain
didepan pintu gudang BULOG atau tempat lain yang ditentukan
kadivre/kasubdivre/kakansilog yang meliputi: jahitan dan label/sablon
4

kemasan serta kualitas pengadaan pangan lain sesuai SOP tata cara
pemeriksaan kualitas dan kemasannya diperum BULOG.
7. Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas oleh PPK yang di tuangkan dalam
risalah pemeriksaan kualitas (RPK) maka kepala gudang dapat menerima,
menolak atau meminta analisa ulang terhadap kualitas pengadaan pangan
lain yang diserahkan mitra kerja pengadaan/poktan gapoktan.
8. Pangan lain yang memenuhi persyaratan diterima oleh kepala gudang
untuk kemudian disimpan digudang BULOG dan ssebagai bukti penerima
barang kepala gudang menerbitkan GD1M dan PPK menerbikan LHPK
untuk dierahkan kepada mitra kerja pengadaan/poktan gapoktan.
9. Mitra kerja pengadaan/poktan gapoktan mengajukan permintaan
pembayaran atas pangan lain yang sudah diterima dan masuk gudang
perum BULOG.
Prosedur pengadaan komoditi pangan lain setempat melalui SATGAS ADA
DN yang dilakukan melalui tahapan:
1. SATGAS ADA DN membuat dan mengajukan rencana pengadaan untuk
mendapatkan persetujuan dari kadivre/kasubdivre/kakansilog.
2. Pengadaan komoditi pangan lain dapat dimulai setelah surat kredit
berdokumentasi dalam negeri (SKBDN) tersedia secara terpusat.
3. SATGAS ADA DN membuat surat pernyataan (pakta integritas) bermateri
bahwa komoditi pangan lain yang diserahkan/dimasukkan kedalam
gudang BULOG telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan
oleh perum BULOG. Pakta integritas dibuat satu kali sebelum kegiatan
pengadaan dimulai berlaku untuk satu tahun pengadaan format pakta
integrasi.
4. Berdasarkan rencana pengadaan yang dibuat oleh SATGAS ADA DN
yang telah disetujui, divre/kasubdivre/kakansilog menerbitkan: SPK
kepada SATGAS ADA DN, DO karplas/benang kuralon dan SPTB kepada
kepala gudang yang ditunjuk serta SPPK kepada PPK.
5. Berdaarkan SPK selanjutnya kadivre/kasubdivre/kakansilog menerbitkan
SPP untuk pencarian dana muka secara bertahap sesuai potensi
penyerapan komoditi pangan lain oleh SATGAS ADA DN.
4

6. Dalam pelaksanaan pengadaan komoditi pangan lain SATGAS ADA DN


tidak dikenakan jaminan pengadaan dan jaminan karplas/benang kuralon.
7. SATGAS ADA DN menyerahkan komoditi pangan lain sesuai SPK dan
SPTB kegudang yang ditunjuk untuk melakukan pemeriksaan kualitas
oleh PPK.
8. Berdasarkan SPPK, PPK melakukan pemeriksaan kualitas komoditi
pangan lain didepan pintu gudang BULOG atau tempat lain yang
ditentukan kadivre/kasubdivre/kakansilog yang meliputi: jahita dan
label/sablon serta kualitas pangan sesuai SOP tata cara pemeriksaan
kualitas dan kemasannya diperum BULOG.
9. Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas yang dilakukan oleh PPK yang
dituangkan dalam risalah pemeriksaan kualitas (RPK), maka kepal gudang
dapat menerima, menolak atau meminta analisa ulang terhadap kualitas
komoditi pangan yang diserahkan SATGAS ADA DN.
10. Komoditi pangan yang memenuhi persyaratan diterima oleh kepala
gudang untuk kemudian disimpan digudang BULOG dan sebagai bukti
penerima barang kepala gudang menerbi tkan GD1M dan PPK
menerbitkan LHPK untuk diserahkan kepada SATGAS ADA DN.
11. Atas penyerahan komoditi pangan lain kepada kepala gudang, SATGAS
ADA DN memperoleh dokumen bukti penerima barang berupa GD1M dan
LHPK.
12. Dokumen GD1M dan LHPK Komoditi Pangan atas nama SATGAS ADA
DN merupakan salah satu bentuk tanggung jawab SATGAS ADA DN
terhadap pengguna SKBDN Red Clause yang dicairkan dan karplas yang
diambil dari gudang.

Anda mungkin juga menyukai