15
1
1
Sumber: http://www.bulog.co.id/jejak-langkah-perusahaan/
1
3.1.7 Visi
Menjadi Perusahaan pangan yang unggul dan terpercaya dalam
mendukung terwujudnya kedaulatan pangan.
3.1.8 Misi
Divisi Pengadaan
Komoditi
Subdivisi
Subdivisi Pengadaan BerasSubdivisi Pengadaan
On Farm
Non Beras
Seksi
Seksi
Administrasi
On Farm
Seksi
Pengadaan Pangan II
b. Persyaratan Teknis:
Persyaratan Poktan / Gapoktan
1. Memiliki dan/atau menguasai secara sah sarana dan prasarana pengeringan
gabah, yaitu:
a. Lantai Jemur, dan/atau
b. Pengering Mekanis.
2. Memiliki dan/atau menguasai secara sah sarana dan prasarana pengolahan
padi, sekurang-kurangnya yaitu:
a. Mesin Pemecah Kulit.
b. Mesin Penyosoh.
c. Alat Pemisah Beras (grader) atau Ayakan.
d. Sarana lain yang diharapkan dimiliki MKP:
a) Mesin Pemisah Gabah dan Beras Pecah Kulit.
b) Pemisah batu (destoner).
c) Mesin Pemisah warna (colour shorter).
3. Khusus untuk MKP komoditi pangan lainnya, memiliki dan/atau
menguasai secara sah sarana prasarana pengolahan pangan dimaksud dan
pendukung lainnya.
Persyaratan Poktan / Gapoktan
Persyaratan Administrasi dan Teknis:
1. Surat Permohonan menjadi MKP, ditujukan kepada
Kadivre/Kasubdivre/Kakansilog.
2. Surat Rekomendasi dari Dinas Pemerintah Kabupaten/Kota setempat yang
membidangi pertanian.
3. Daftar Nama dan Alamat petani Anggota Poktan/Gapoktan sesuai Kartu
Tanda Penduduk (KTP) yang dibuat oleh Pengurus Poktan/Gapoktan.
4. Keterangan lokasi dan Iuas lahan yang dikuasai yang dikeluarkan oleh
Pemerintah Desa/Kecamatan setempat.
5. Poktan/Gapoktan yang telah memiliki dan/atau menguasai sarana
penggilingan/pengolahan dapat diikutkan dalam pengadaan gabah, beras,
kedele, dan jagung.
2
Syarat
MKP Kelas A MKP Kelas B MKPKelas C
Minimal
Pengertian 1. Kapasitas minimal 1. Kapasitas minimal 1. Kapasitas minimal
30ton GKG per hari 20ton GKG per hari 5ton GKG per hari
2. Sarana berupa lantai 2. Sarana berupa lantai 2. Sarana berupa
jemur atau pengering jemur atau pengering lantai jemur
mekanis mekanis
Mesin 1. Kapasitas minimal 30 1. Kapasitas minimal 20 -
Pembersih ton per hari ton per hari
Gabah 2. sarana berupa 2. sarana berupa pre-
pre- cleaner atau cleaner atau seed cleaner
seed
cleaner
Penggilinga 1. Kapasitas lebih 1. Kapasitas 1ton sampai 1. Kapasitas sampai
n/Rice dari 3ton GKG per dengan 3ton GKG per jam dengan 1ton GKG per
Milling jam 2. Rangkaian Mesin terdiri jam
Plant 2. Rangkaian Mesin dari: Seed 2. Rangkaian Mesin
(RMP) terdiri dari: Seed Cleaner, Husker, Paddy terdiri
Cleaner, Husker, Paddy Separator, Destoner, Doub dari: Husker, Polisher
Separator, Destoner, D le Polisher, Colour , Ayakan beras
ouble Polisher, Colour Shorter, Whitener, Grader,
Shorter, Whitener, Gra
2
Gula pasir yang diproses dari 100% tebu asli pilihan da diolah dengan
teknologi modern, menghasilkan gula dengan kualitas terbaik. Tersedia dalam
ukuran kemasan 1 Kg.
3.3.12 Minyak Goreng Kita
Beras Slyp medium peroduksi petani lokal dengan cita rasa pulen dan
harga yang bersahabat. Tersedia dalam ukura kemasan 5 Kg.
3.3.18 Caping Emas
3.3.20 Al Hambra
Beras yang menghasilkan nasi dengan rasa yang enak, pulen dan gurih
yang dihasilkan oleh petani Jawa Barat. Dikemas dengan teknologi modern serta
pengeringan yang optimal, menjadikan beras ini lebih tahan lama dan tanpa
campuran bahan pengawet. Tersedia dalam keasan 5 Kg.
3.3.22 RPK
Peraturan Menteri
a. Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan
Pangan No. 71/PERMENTAN/PP.200/12/2015.
b. Peraturan Menteri Pertanian Selaku Ketua Harian Dewan Ketahanan
Pangan No. 03/PERMENTAN/PP.200/3/2017.
c. Peraturan Menteri Sosial No. 20 Tahun 2012 Tentang Prosedur dan
Mekanisme Penyaluran Cadangan Beras Pemerintah Untuk Penanganan
Tanggap Darurat.
d. Peraturan Menteri Perdagangan No. 04/M-DAG/PER/1/2012 Tentang
Cadangan Beras Pemerintah Untuk Stabilisasi Harga.
e. Peraturan Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat No. 3 Tahun
2011 Tentang Pengelolaan Cadangan Beras Pemerintah Untuk Bantuan
Sosial.
SKB CBP
a. Peraturan Menteri Pertanian No. 12/PERMENTAN/PP.320/5/2017.
b. KEPUTUSAN BERSAMA MENTERI KOORDINATOR BIDANG
PEREKONOMIAN DAN MENTERI KOORDINATOR BIDANG
KESEJAHTERAAN RAKYAT NOMOR: KEP-46/M.EKON/08/2005
DAN NOMOR: 34/KEP/MENKO/KESRA/VIII/2005
3.4.2 Prosedur
Pengadaan Komoditi Pangan Lain dalam negeri dilaksanakan berdasarkan
target pengadaan pada tahun berjalan dengan ketentuan sebagai berikut:
1. Kadivre menyusun target pengadaan per divre
operasional/subdivre/kansilog, per komoditi pangan lain, per bulan dan per
saluran pengadaan sesuai potensi dan kondisi objektif daerah serta
mengusulkan breakdown target tersebut kepada direksi.
2. Berdasarkan target pengadaan yang diusulkan kadivre, selanjutnya direki
menetapkan target pengadaan komoditi pangan lain dalam negeri.
3. Ketetapan direksi tentang target pengadaan yang di rinci per
divre/subdivre/kansilog, per komoditi pangan lain, per bulan dan
persaluran pengadaan menjadi dasar penyediaan dana pengadaan dan
pembuatan PJB/SPK pengadaan komoditi pangan lain dalam negeri.
4
kemasan serta kualitas pengadaan pangan lain sesuai SOP tata cara
pemeriksaan kualitas dan kemasannya diperum BULOG.
7. Berdasarkan hasil pemeriksaan kualitas oleh PPK yang di tuangkan dalam
risalah pemeriksaan kualitas (RPK) maka kepala gudang dapat menerima,
menolak atau meminta analisa ulang terhadap kualitas pengadaan pangan
lain yang diserahkan mitra kerja pengadaan/poktan gapoktan.
8. Pangan lain yang memenuhi persyaratan diterima oleh kepala gudang
untuk kemudian disimpan digudang BULOG dan ssebagai bukti penerima
barang kepala gudang menerbitkan GD1M dan PPK menerbikan LHPK
untuk dierahkan kepada mitra kerja pengadaan/poktan gapoktan.
9. Mitra kerja pengadaan/poktan gapoktan mengajukan permintaan
pembayaran atas pangan lain yang sudah diterima dan masuk gudang
perum BULOG.
Prosedur pengadaan komoditi pangan lain setempat melalui SATGAS ADA
DN yang dilakukan melalui tahapan:
1. SATGAS ADA DN membuat dan mengajukan rencana pengadaan untuk
mendapatkan persetujuan dari kadivre/kasubdivre/kakansilog.
2. Pengadaan komoditi pangan lain dapat dimulai setelah surat kredit
berdokumentasi dalam negeri (SKBDN) tersedia secara terpusat.
3. SATGAS ADA DN membuat surat pernyataan (pakta integritas) bermateri
bahwa komoditi pangan lain yang diserahkan/dimasukkan kedalam
gudang BULOG telah memenuhi persyaratan kualitas yang ditetapkan
oleh perum BULOG. Pakta integritas dibuat satu kali sebelum kegiatan
pengadaan dimulai berlaku untuk satu tahun pengadaan format pakta
integrasi.
4. Berdasarkan rencana pengadaan yang dibuat oleh SATGAS ADA DN
yang telah disetujui, divre/kasubdivre/kakansilog menerbitkan: SPK
kepada SATGAS ADA DN, DO karplas/benang kuralon dan SPTB kepada
kepala gudang yang ditunjuk serta SPPK kepada PPK.
5. Berdaarkan SPK selanjutnya kadivre/kasubdivre/kakansilog menerbitkan
SPP untuk pencarian dana muka secara bertahap sesuai potensi
penyerapan komoditi pangan lain oleh SATGAS ADA DN.
4