OLEH :
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sektor pertanian mempunyai peranan strategis terutama sebagai penyedia pangan
rakyat Indonesia, berkontribusi nyata dalam penyediaan bahan baku industri, bio-
energi, penyerapan tenaga kerja yang berdampak pada penurunan tingkat kemiskinan
dan menjaga pelestarian lingkungan. Untuk mewujudkan visi tersebut diperlukan
pelaku utama dan pelaku usaha yang berkualitas, andal, berkemampuan manajerial,
kewirausahaan dan organisasi bisnis. Dengan demikian, mereka diharapkan mampu
membangun usahatani berdaya saing dan berkelanjutan sehingga dapat meningkatkan
Posisi tawarnya. Oleh karena itu, kapasitas dan kemampuan mereka harus terus
ditingkatkan, salah satunya melalui penyuluhan dengan pendekatan kelompok.
Pendekatan kelompok dalam penyuluhan dimaksudkan untuk meningkatkan
efektifitas dan efisiensi penyelenggaraan penyuluhan. Pendekatan kelompok juga
dimaksudkan untuk mendorong penumbuhan kelembagaan petani (kelompoktani,
gabungan kelompoktani).Hal ini dilakukan karena masih banyaknya jumlah petani yang
belum bergabung dalam kelompoktani (poktan), terbatasnya jumlah tenaga penyuluh
pertanian sebagai fasilitator, serta terbatasnya pembiayaan dalam pembinaan bagi
poktan dan gabungan kelompoktani (gapoktan).
Pembinaan kelembagaan petani perlu dilakukan secara berkesinambungan,
diarahkan pada perubahan pola pikir petani dalam menerapkan sistem agribisnis.
Pembinaan kelembagaan petani juga diarahkan untuk menumbuhkembangkan poktan
dan gapoktan dalam menjalankan fungsinya, serta meningkatkan kapasitas poktan dan
gapoktan melalui pengembangan kerjasama dalam bentuk jejaring dan kemitraan.
Kondisi yang berkembang saat ini masih banyak gapoktan yang belum memiliki
kekuatan hukum sehingga mempunyai Putysi tawar yang rendah. Hal ini menyebabkan
belum optimalnya pelaksanaan kemitraan usahatani.Untuk itu, bagi gapoktan yang
berhasil dalam mengembangkan usahanya berpeluang untuk ditingkatkan
kemampuannya membentuk kelembagaan ekonomi petani.
Dalam Permentan No. 09 Thn 2023 didalamnya terdapat bahwa khusus Jabatan
Penyuluh pertanian Madya dan Utama diwajibkan melakukan Evaluasi pada setiap
kegiatan, termasuk pelaksanaan kemitraan kelompoktani dengan pihak lainnya.
2. Tujuan.
Tujuan melakukan Evaluasi kemitraan kompoktani dengan pihak liannya adalah:
1. Meningkatkan jumlah poktan dan gapoktan dalam kemitraan dengan pihak lain
4. LANDASAN TEORI
a. Pengertian Kemitraan
Menurut undang-undang peraturan mengenai kemitraan di Indonesia yang di
atur oleh Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2017 yang menyebutkan bahwa
kemitraan merupakan kerjasama antara usaha peternakan dengan memperlihatkan
prinsip saling memerlukan, memperkuat, menguntungkan, menghargai dan
bertanggung jawab, dan ketergantungan.
Menurut Tugimin kerjasama itu adalah kegiatan atau usaha yang dilakukan oleh
beberapa pihak secara bersama-sama dengan penuh tanggung jawab untuk
mencapai hasil yang lebih baik dari pada dikerjakan secara individu.
Kemitraan adalah dikenal dengan istilah gotong royong atau kerja sama dari
berbagai pihak, baik secara individual maupun kelompok. Menurut Notoatmodjo,
kemitraan adalah suatu kerja sama formal antara individu- individu, kelompok-
kelompok atau organisasi-organisasi untuk mencapai suatu tugas atau tujuan
tertentu.
Menurut Muhammad jafar hafsah, kemitraan adalah suatu strategi bisnis yang
dilakukan oleh dua pihak atau lebih dalam jangka waktu Tertentu untuk meraih
keuntungan bersama dengan prinsip saling membutuhkan dan saling membesarkan
1. Jenis-Jenis Kemitraan
Beberapa jenis pola kemitraan yang dapat dilaksanakan, adalah sebagai
berikut:
a. Pola Inti Plasma
2. Pembahasan
Dari hasil Evaluasi kemitraan tersebut maka pembahasannya sebagai berikut:
1. Melihat daftar eRDKK yang tercangkut didalamnya yaitu jenis dan jumlah pupuk
bersubsidi bila dibandingkan dengan luas lahan dan jumlah anggota masih jauh dari
kebutuhan kelompoktani.
2. Berdasarkan kebutuhan pupuk untuk tanamannya, maka anggota kelompoktani
tersebut harus menjediakan pupuk lainnya berupakan pupuk non subsidi atau pupuk
organik.
3. Dalam penyaluran sarana produksi baik pihak kedua ke pihak pertama harus seuai
dengan jadwal penggunaannya
C. KESIMPULAN DAN SARAN
1. KESIMPULAN.
Berdasarkan hasil dan pembahan evaluasi kemitraan antara kelompoktani Nasiona
dengan Pihak Pengecer pupuk Subsidi maka dapat disimpulkan sebagai berikut:
a. Jenis dan jumlah pupuk bersubsidi yang disediakan oleh pihak kedua sesuai tertera
dalam daftar eRDKK, terlampir sebagai berikut:
a. Pupuk UREA sebanyak 7.268 Kg
b. Pupuk NPK sebanyak 8.096 Kg
c. Jumlah anggota kelompoktani sebanyak 26 rang
d. Jumlah luas lahan sebanyak 92.00 hektar
b. Pihak kedua harus menyalurkan pupuk subsidi ke pihak pertama sesuai daftar
penjanjian dalam tertuan dalam daftar eRDKK tersebut.
c. Pihak kedua menyalurkan pupuk subsidi tersebut berdasarkan waktu
penggunaannya.
2. Saran
Dalam rangka mendukung peningkatan produksi hasil pertanian maka pola-pola
kemitraan setiap kelompoktani harus dijalankan sesuai dengan kaidah-kaidah
kemitraan.
Baubau, 2023
Penyuluh Pertanian
i
JML JML JML
1 2 3 1 2 3 1 2 3
FAJAR
as
1 7406101208000001 2.000 79 79 0 158 88 88 0 176 0 0 0 0
WISNU, S
2 7472046311030001 FITRIANI 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
I GEDE
3 7472040312010002 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SOMANTARA
I KETUT
4 7472040107730009 2.000 79 79 0 158 88 88 0 176 0 0 0 0
SUDARKA
5 7472040812000001
I KETUT SUDI
SUPALA
I KOMANG
k
4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
lo
6 7472040607970001 BUDI 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SUANDIKA
I MADE
7 7472040107710007 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SARYA
I MADE
8 7472041106760001 2.000 79 79 0 158 88 88 0 176 0 0 0 0
SOMO
-A
I NYOMAN
9 7472040701920001 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
RUDIASA
I PUTU
10 7472040701860001 WIDHI 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SASTRAWAN
I WAYAN
11 7472040101700001 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SUIJA
KADEK BAYU
12 7472042411980002 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SUBAGIA
e
KADEK
13 7472042601910001 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
RIYAWAN
14 7472050107510004 LA BANGKI 2.000 79 79 0 158 88 88 0 176 0 0 0 0
15 7472041512440001 LA UDIN 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
MADE
16 7472043012730001 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SUJANA
NI KADEK
17 7472044706850001 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
GUNANTI
NI KADEK
18 7472046805990001 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
TRISNAYANTI
NI KETUT
19 7472046306030002 PUSPITA 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SARI
NI KETUT
20 7472044107770005 4.000 158 158 0 316 176 176 0 352 0 0 0 0
SUTARMI
NI LUH
21 7472044706830001 2.000 79 79 0 158 88 88 0 176 0 0 0 0
BUDIASIH
pupukbersubsidi.pertanian.go.id 1
Data Cetak ALOKASI
i
k as
lo
-A
e
pupukbersubsidi.pertanian.go.id 2