DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 1A:
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGRIBISNIS
UNIVERSITAS MATARAM
2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dankarunia-Nyasehinggakamidapatmenyelesaikanmakalah Mata Kuliah
Pembiayaan Perusahaan Pertanian ini
Kami menyadari, bahwa laporan praktikum yang kami buat ini masih jauh
dari katasempurna, baik dari segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya. Oleh
karena itu, kamisangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari para
pembaca guna menjadiacuan agarmakalah selanjutnya bisa lebih baik lagi.
Semoga laporan praktikum ini dapat menambah wawasan para pembaca dan
dapatbermanfaat untukperkembangan dan peningkatan ilmu pengetahuan.
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembiayaan sering digunakan untuk menunjukkan aktivitas utama BMT,
karena berhubungan dengan rencana memperoleh pendapatan. Berdasarkan UU No.
7 tahun 1992, yang dimaksud pembiayaan adalah: “Penyediaan uang atau tagihan
yang dapat dipersamakan dengan itu berdasarkan tujuan atau kesepakatan pinjam
meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak peminjam untuk
melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu ditambah dengan sejumlah
bunga, imbalan atau pembagian hasil.” Sedangkan menurut PP No. 9 tahun 1995,
tentang pelaksanaan simpan pinjam oleh koperasi, pengertian pinjaman adalah:
“Penyediaan uang atau tagihan yang dapat dipersamakan, berdasarkan tujuan atau
kesepakatan pinjam meminjam antara koperasi dengan pihak lain yang mewajibkan
pihak peminjam untuk melunasi hutangnya setelah jangka waktu tertentu dengan
disertai pembayaran sejumlah imbalan”.
Keuangan pertanian dimana pembiayaan perusahaan agribisnis di dalamnya
berhubungan dengan soal-soal keuangan disektor pertanian.Sektor terakhir ini pada
gilirannya termasuk sektor ekonomi yang bersama-sama dengan sektor industri dan
sektor jasa di suatu Negara merupakan sektor ekonomi nasional negara
tersebut.Keuangan pertanian berhubungan dengan permintaan, penawaran,
pengaturan dan permohonan modal di sektor pertanian, sedangkan pembiayaan
perusahaan agribisnis berhubungan dengan semua keperluan dan pengaturan serta
pengontrolan keuangan untuk membiayai status perusahaan/kegiatan di sektor
pertanian.Perusahaan di sektor pertanian disebut usahatani, selama semua hasil
usahatani tersebut ditujukan untuk pasaran, walaupun peringkat usahanya masih
tradisional dan sederhana, masih subsisten, maupun sudah moderan dan komersil
(Downey, 1987).
Modal usahatani dalam arti mikro adalah faktor produksi modal yang
disediakan, diolah dan dikontrol di dalam suatu usahatani perusahaan agribisnis
maupun suatu usahatani yang masih sederhana.Modal dapat berupa modal investasi
dan modal operasional.Penggunaan modal tersebut bertujuan agar perusahaan
1
agribisnis/usahatani dapat berjalan dan berproduksi untuk meningkatkan
kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat tani.
B. Rumusan Masalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembiayaan dan pembelanjaan
perusahaan
2. Untuk mengetahui apa yang dimaksud dengan pembelanjaan perusahaan
pertanian
3. Untuk mengetahui apa saja fungsi pembelanjaan
4. Untuk mengetahui apa saja macam-macam pembelanjaan perusahaan
5. Untuk mengetahui apa saja macam-macam sumber dana
6. Untuk mengetahui peran manajer keuangan
C. Tujuan
Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian, ruang lingkup kegiatan dan
manajemen pembiayaan pada perusahaan pertanian.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
6. Perusahaan negara adalah perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh negara
7. Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh
anggotanya
8. Perusahaan swasta adalah perusahaan yang didirikan dan dimodali oleh
sekelompok orang dari luar perusahaan.
4
2. Menurut Le Coutre dan Hasenack, memberikan definisi yang lebih luas
dimana pengertian pembelanjaan meliputi keseluruhan daripada usaha untuk
mempersiapkan dan mengatur penarikan dan penggunaan dana dimana
termasuk juga perencanaan beserta pelaksanaannya.
3. Menurut Liefmann, pembelanjaan itu meliputi usaha usaha untuk menyediakan
uang dengan uang mana berusaha untuk memperoleh atau mendapatkan aktiva.
5
C. Fungsi Pembelanjaan perusahaan
Fungsi pembelanjaan perusahaan Menurut Bambang Riyanto 2007:30
adalah sebagai berikut :
1. Fungsi penggunaan dana atau pengalokasian dana Fungsi penggunaan dana
harus dilakukan secara efisien agar dapat menghasilkan tingkat keuntungan
investasi atau rentabilitas yang maksimal. Fungsi penggunaan dana meliputi
perencanaan dan pengendalian penggunaan aktiva lancer dan aktiva tetap.
2. Fungsi pemenuhan kebutuhan dana atau fungsi pendanaan Manager keuangan
harus mengusahakan agar perusahaan dapat memperoleh dana yang diperlukan
dengan biaya yang minimal dan syarat-syarat paling yang menguntungkan.
6
2. Sumber Dana Jangka menengah
Sumber dana selanjutnya adalah jangka menengah. Sumber dana jangka
menengah biasanya diperoleh dari leasing, term loan, dan equipment loan.
Rentang waktu pengembalian sumber dana jangka menengah biasanya berkisar
dari satu tahun periode akuntansi hingga lima tahun buku dan tidak boleh
melebihi jangka waktu lima tahun.
Penggunaan sumber dana jangka menengah biasanya dilakukan
perusahaan untuk keperluan yang tidak dapat dipenuhi dengan pendanaan
jangka pendek. Ketika dana terlalu sulit dikembalikan dalam jangka pendek,
maka akan tergolong dalam jangka menengah. Pendanaan jangka menengah
juga dapat dipilih ketika terlalu sulit menerapkan skema pendanaan jangka
panjang.
3. Sumber Dana Jangka panjang
Jika perusahaan melakukan ekspansi secara masif dalam skala
perusahaan maka dapat menggunakaan pendanaan jangka panjang. Tempo
pengembalian sumber dana jangka panjang umumnya dilakukan lebih dari lima
tahun buku. Jenis pendanaan jangka panjang diantaranya adalah penerbitan
obligasi dan hipotik.
Sumber dana perusahaan perlu diperhitungkan dan diputuskan sebagai
bentuk keberlangsungan dari suatu usaha. Tanpa adanya pendanaan,
perusahaan tidak dapat beroperasional dengan lancar. Sumber dana yang
diperoleh perlu dimanfaatkan dengan semaksimal mungkin agar likuiditas
dapat terus terjada dan perusahaan dapat berjalan secara berkesinambungan.
7
penting dalam perusahaan tersebut.Didalam perusahaan yang besar, bagian
pembelanjaan biasanya terpisah dari bagian akuntansi, sedangkan dalam
perusahaan kecil fungsi ini biasanya digabung ke dalam fungsi akuntansi
sehingga manajer keuangan dapat menjalankan perusahaan secara efisien dan
menguntungkan.Laporan-laporan yang dibuat oleh akuntan digunakan oleh
manajer keuangan sebagai dasar pengambilan keputusan.
1. Pengumpulan Dana
2. Alokasi Dana
8
Setelah dana terkumpul melalui saluran yang berbeda, fungsi penting
berikutnya adalah mengalokasikan dana. Dana tersebut harus dialokasikan
sedemikian rupa sehingga dapat digunakan secara optimal. Untuk
mengalokasikan dana dengan cara terbaik, hal berikut harus dipertimbangkan :
Ukuran perusahaan dan kemampuan pertumbuhannya, Status aset apakah itu
jangka panjang atau jangka pendek, Cara pengumpulan dana.
3. Perencanaan Laba
Penghasilan laba adalah salah satu fungsi utama dari setiap organisasi
bisnis. Penghasilan laba penting untuk kelangsungan hidup dan kelangsungan
organisasi mana pun. Perencanaan laba mengacu pada penggunaan yang tepat
dari laba yang dihasilkan oleh perusahaan.Keuntungan muncul karena banyak
faktor seperti harga, persaingan industri, keadaan ekonomi, mekanisme
permintaan dan penawaran, biaya dan keluaran. Campuran yang sehat antara
variabel dan faktor produksi tetap dapat meningkatkan profitabilitas
perusahaan.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
11