Anda di halaman 1dari 14

AKUNTANSI DAN PEMBIAYAAN AGRIBISNIS

KONSEP KEUANGAN AGRIBISNIS

Oleh :

KELOMPOK 7

ROSSA PUTRI HANNY (05011281924045)

RISHANIETA (05011281924075)

TENNYKO SONYA PARADIBA (05011381823172)

RIZKI FERDINATA (05011381924139)

SEPTIAN HALIM HARAHAP (05011381924141)

NANDA BAHARI (05011381924167)

Dosen Pembimbing

DR. IR. LAILA HUSIN, M. SC.

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SRIWIJAYA

PALEMBANG

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa pertolongan-Nya tentu kami tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik. Kami bersyukur atas kelimpahan nikmat sehat baik itu jasmani
maupun rohani sehingga kami mampu menyelesaikan pembuatan makalah sebagai tugas dari mata kuliah
Akuntansi dan Pembiayaan Agribisnis dengan judul “Konsep Keuangan Agribisnis”.
Dalam kesempatan ini, penulis ingin mengucapkan terima kasih dengan hati yang tulus kepada
seluruh pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan makalah ini. Semoga Tuhan senantiasa
membalas dengan kebaikan yang berlipat ganda. Kami menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih
jauh dari sempurna. Oleh karena itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak guna perbaikan di masa yang akan datang. Harapan kami, semoga malakah ini dapat
bermanfaat bagi semua pihak.

Palembang, Oktober 2020

Penyusun
DAFTAR ISI

Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.......................................................................................................................................4
1.1 Latar Belakang...................................................................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah..............................................................................................................................4
1.3 Tujuan................................................................................................................................................4
BAB II.........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.........................................................................................................................................5
2.1 Keuangan Agribisnis.........................................................................................................................5
2.2 Manfaat Keuangan Agribisnis...........................................................................................................6
2.3 Pembagian Keuangan Pertanian........................................................................................................6
2.4 Konsep Biaya...................................................................................................................................10
2.5 Sistem Informasi Akuntansi Biaya..................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................14
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana sistem keuangan agribisnis?
2. Apa saja manfaat keuangan agribisnis?
3. Bagaimana pembagian keuangan agribisnis?
4. Apa itu konsep biaya?
5. Bagaimana sistem informasi akuntansi biaya?

1.3 Tujuan
1. Mengetahui bagaimana sistem keuangan agribisnis.

2. Mengetahui apa saja manfaat keuangan agribisnis.

3. bagaimana pembagian keuangan agribisnis.

4. Mengetahui apa itu konsep biaya.

5. Mengetahui bagaimana sistem informasi akuntansi biaya.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Keuangan Agribisnis


Agribisnis adalah usaha yang dinamis dan sistemik melayani konsumen secara global dan lokal
melalui inovasi dan manajemen nilai ganda rantai yang memberikan barang dan jasa bernilai yang berasal
dari orkestrasi makanan yang berkelanjutan, serat, dan sumber daya alam

Sebagai sebuah perusahaan pertanian, maka perusahaan agribisnis terkait erat dengan keuangan
agribisnis Keuangan agribisnis berhubungan dengan permintaan, penawaran, pengaturan dan permohonan
modal di sektor pertanian serta produksi, penerimaan, harga dan resiko usaha agribisnis.Perusahaan
agribisnis berbeda dengan perusahaan perusahaan lainnya

 Keuangan pertanian sebagai studi pembiayaan dan layanan likuiditas yang diberikan perusahaan
agribisnis.

 Keuangan pertanian sebagai studi keuangan yang mempelajari hubungan antara dana pinjaman
untuk pertanian, dan pasar-pasar keuangan di mana perusahaan agribisnis endapatkan dana
mereka.

 Studi tentang keuangan pertanian dapat diperluas lebih jauh untuk menjelaskan semua antarmuka
ekonomi dan keuangan antara pertanian dan seluruh makroekonomi, termasuk dampak
perubahan kebijakan ekonomi nasional terhadap kinerja ekonomi pertanian dan posisi keuangan
negara. keluarga operator pertanian.

Akhirnya, studi tentang keuangan pertanian dapat diperluas lebih jauh untuk menjelaskan semua
antarmuka ekonomi dan keuangan antara pertanian dan seluruh makroekonomi, termasuk dampak
perubahan kebijakan ekonomi nasional terhadap kinerja ekonomi pertanian dan posisi keuangan negara.
keluarga operator pertanian.

 Tujuan Fundamental dalam mengelola keuangan dalam agribisnis adalah untuk membangun
posisi keuangan bisnis yang dapat meningkatkan eisiensi dan profitabilitas, dengan cara
melakukan pencatatan-pencatatan dan membuat laporan keuangan

 Dalam mengelola keuangan paling tidak terdapat dua bagian perangkat catatan yang diperlukan
yaitu laporan keuangan (neraca/balance sheet) dan perhitungan rugi-laba (R-L)

 Laporan Keuangan /neraca menunjukkan apa yg dimiliki bisnis, apa yg terhutang dan penanaman
modal apa saja yg dilakukan pemilik dalam bisnis

 R-L menunjukkan pencapaian posisi keuangan suatu usaha dalam suatu periode tertentu,
umumnya satu tahun yaitu sejak laporan keuangan periode yang lalu terhadap saat ini.
2.2 Manfaat Keuangan Agribisnis
 Sistem akuntansi berguna untuk membantu mengidentifikasi tingkat dan waktu pembiayaan yang
diperlukan untuk memfasilitasi rencana produksi dan pemasaran pertanian.
 Sistem akuntansi juga memberikan informasi yang berkaitan dengan posisi keuangan perusahaan
pertanian dan efisiensi serta portabilitas operasinya.
 Sistem keuangan yang akurat dan komprehensif sangat penting untuk manajemen keuangan yang
sehat.
 Untuk memaksimalkan keuntungan yang dihasilkan oleh perusahaan agribisnis pada periode saat
ini, operator harus dapat mengidentifikasi kombinasi produk yang tepat untuk diproduksi dan
input yang digunakan.

Apabila sebuah perusahaan dapat menyusun sistem akuntansi yang rinci dan menyeluruh maka dalam
berjalannya manfaat keuangan agribisnis tersebut perusahaan dapat membuat keputusan-keputusan
sebagai berikut :

a. Keputusan Investasi, yaitu kebijakan manajemen dalam menggunakan dana perusahaan yang ada
pada sebuah aset yang diharapkan akan memberikan keuntungan dimasa yang akan datang.

b. Keputusan Pendanaan, adalah keputusan keuangan tentang dari mana dana untuk membeli aktiva
tersebut berasal. Ada dua macam dana atau modal meliputi modal asing seperti hutang bank dan
obligasi, serta modal sendiri seperti laba ditahan dan saham. Keputusan pendanaan dapat dibagi
menjadi dua meliputi keputusan pendanaan jangka pendek dan keputusan pendanaan jangka
panjang. Keputusan pendanaan jangka pendek meliputi hutang jangka pendek seperti hutang
wesel dan hutang dagang. Sedangkan keputusan pendanaan jangka panjang akan membawa
dampak pada struktur modal (capital structure) perusahaan.

c. Keputusan Pembagian Keuntungan/Deviden, adalah keputusan tentang seberapa banyak laba saat
ini akan dibayarkan sebagai dividen atau ditahan untuk diinvestasikan kembali dalam perusahaan.
Dengan demikian adanya dividen yang optimal merupakan suatu kebijakan dividen yang
menciptakan keseimbangan antara dividen saat ini dan pertumbuhan di masa yang akan datang
sehingga dapatmemaksimalkan harga perusahaan.

Bersama keputusan-keputusan tersebut sangat menentukan tingkat pertumbuhan bisniis


perusahaan dari waktu ke waktu.

2.3 Pembagian Keuangan Pertanian


Keuangan pertanian dimana pembiayaan perusahaan agribisnis di dalamnya berhubungan
dengan soal-soal keuangan disektor pertanian. Keuangan pertanian adalah suatu studi makro
tentang usaha untuk mendapatkan modal, memakai modal tersebut dan terakhir mengontrolnya di
bidang pertanian dalam arti agregatif, apakah itu bidang pertanian dalam arti genetif termasuk
kehutanan dan perkebunan, atau di bidang peternakan, perikanan dan di bidang lainnya yang
hasilnya bersumber dari alam dan sekitarnya. Keuangan pertanian berhubungan dengan
permintaan, penawaran, pengaturan dan permohonan modal di sektor pertanian, sedangkan
pembiayaan perusahaan agribisnis berhubungan dengan semua keperluan dan pengaturan serta
pengontrolan keuangan untuk membiayai status perusahaan/kegiatan di sektor pertanian.
Perusahaan di sektor pertanian disebut usahatani, selama semua hasil usahatani tersebut ditujukan
untuk pasaran, walaupun peringkat usahanya masih tradisional dan sederhana, masih subsisten,
maupun sudah moderan dan komersil (Downey, 1987).

Dalam mempelajari keuangan pertanian, maka kita dapat membaginya menjadi 2 kelompok
yaitu (1) Akuntasi pertanian, dan (2) Pembiayaan agribisnis. Pembiayaan perusahaan agribisnis
adalah studi mikro tentang bagaimana menyediakan modal, kemudian memakai, dan akhirnya
mengontrolnya di dalam suatu perusahaan agribisnis. Agribisnis adalah bisnis berbasis usaha
pertanian atau bidang lain yang mendukungnya, baik di sektor hulu maupun di hilir. Penyebutan
“hulu” dan “hilir” mengacu pada pandangan pokok bahwa agribisnis bekerja pada rantai sektor
pangan (food supply chain). Agribisnis, dengan perkataan lain, adalah cara pandang ekonomi
bagi usaha penyediaan pangan. Jadi, Pembiayaan perusahaan agribisnis merupakan bagian dari
studi keuangan pertanian. Sektor pertanian, terutama di negara-negara yang sedang berkembang
mempunyai kedudukan yang sangat penting, bahkan yang paling penting dalam sektor ekonomi
secara keseluruhan. Dalam pembiayaan perusahaan agribisnis, ada tiga sumber yang dapat digali
manager untuk memperoleh dana yang diperlukan guna mengoprasikan agribisnis :

1. Investasi atau penanaman modal oleh para pemilik

2. Peminjaman

3. Dana yang berasal dari laba penyusutan

Sumber utama dana agribisnis (lebih dari 50%) merupakan kekayaan bersih (net worth)
perusahaan (modal sendiri).

Akuntansi agribisnis adalah penerapan akuntansi dalam organisasi perusahaan agribisnis


bagaimana bentuk organisasi pada umumnya, agribisnis sebagai suatu perusahaan tentu
memerlukan sarana/alat manajemen dalam pengambilan keputusan organisasi, yaitu informasi.
Salah diperlukan adalah inforamsi akuntansi. Akuntansi agribisnis adalah suatu sistem yang
terkait dengan pencatatan dan pengukuran yang tepat atas unsur-unsur biaya sejak biaya tersebut
timbul dan mengalir melalui proses produksi. Semakin berkembangnya zaman mengakibatkan
banyak perusahaan yang semakin berkembang dan bermunculan. Maka dari itu perusahaan harus
pandai dalam membuat strategi dalam bersaing dengan perusahaan lainnya. Untuk menentukan
bagaimana perusahaan mengambil keputusan dalam menjalankan usaha tidak terlepas dari isi
laporan keuangan perusahaan, karena laporan keuangan adalah senjata utama perusahaan dalam
mengambil keputusan. Laporan keungan adalah laporan akuntansi yang menyediakan informasi
yang kemudian disiapkan bagi para pengguna yang digunakan oleh perusahaan dalam mengambil
keputusan dalam menjalankan usaha. Sebelum membuat laporan keuangan kita harus tahu dulu
isi laporan keungan. Laporan keuangan yang umum digunakan dalam perusahaan yaitu laporan
laba rugi, laporan perubahan ekuitas, laporan posisi keuangan, dan laporan arus kas.

Urutan laporan keuangan dan pengertian masing-masing isi laporan keuangan :

 Laporan Laba rugi (income statements), laporan yang menyajikan pendapatan dan beban untuk
suatu periode waktu tertentu misalnya satu bulan atau satu tahun.

 Laporan Perubahan Ekuitas (Statement Of Changes In Equity), laporan yang berisi perubahan
dalam modal pemilik yang terjadi dalam waktu tertentu, misalnya satu bulan atau satu tahun.

 Laporan Posisi Keuangan (Neraca), laporan yang berisi daftar asset, liabilitas, dan ekuitas pemilik
pada waktu tertentu.
 Laporan Arus Kas (Cash Flows), laporan yang berisi penerimaan dan pengeluaran kas untuk
periode waktu tertentu, misalnya untuk satu bulan atau satu tahun.

Agribisnis merupakan suatu aktifitas bisnis berbasis pertanian beserta faktor-faktor


pendukungnya. Dengan demikian, akuntasi dan pembiayaan perusahaan agribisnis merupakan
bagian dari studi keuangan pertanian. Gambar 7.1. menunjukkan kaitan antara pembiayaan
agribisnis dan akuntasi agribisnis.

PRINSIP PEMBIAYAAN SISTEM PELAPORAN AKUNTANSI

KONSEP DAN KALKULASI LAPORAN LABA RUGI,


BIAYA, MODAL, RESIKO NERACA, ALIRAN KAS

PEMENUHAN PENDAPATAN MAKSIMUM DAN KEBERLANJUTAN USAHA

SUMBER DAN KETERSEDIAAN


BIAYA, KALKULASI BIAYA, SISTEM BIAYA DAN
RESIKO USAHA, ASURANSI AKUMULASI BIAYA
PERTANIAN, MODAL
Peran Pembiayaan Agribisnis

 Menyusun dan melaksanakan rencana serta anggaran perusahaan agribisnis dalam kondisi yang
ekonomis dan bersaing. Anggaran yang bermanfaat dan realistik tidak hanya dapat membantu
mempererat kerja sama para karyawan, memperjelas kebijakan, dan merealisasikan rencana saja
tetapi juga dapat menciptakan keselarasan yang lebih baik dalam perusahaan dan keserasian
tujuan diantara para manajer dan bawahannya.

 Menetapkan metode kalkulasi biaya yang menjamin adanya pengendalian, pengurangan biaya,
dan perbaikan mutu. Tanggung jawab atas pengendalian biaya harus diserahkan kepada personel
yang juga bertanggung jawab atas penganggaran biaya. Prestasi kerja harus diukur dengan
membandingkan biaya sebenarnya (biaya aktual) dengan biaya yang dianggarkan. Untuk
membantu proses pengendalian biaya, pembiayaan agribisnis dapat menggunakan biaya standar.
Biaya standar inti ditentukan terlebih dahulu (predetermined) berdasarkan informasi yang
dikumpulkan dari pengalaman masa lalu dan dari penelitian ilmiah.

 Mengendalikan jumlah persediaan secara fisik, dan menentukan biaya dari masing –masing
barang dan jasa yang diproduksi untuk tujuan penentuan harga dan untuk mengevaluasi prestasi
sauatu produk, departemen, atau divisi.

 Menghitung biaya dan laba perusahaan untuk periode akuntansi tahunan atau periode yang
lebih singkat. Hal tersebut mencukup penentuan biaya persediaan dan harga pokok penjualan
sesuai dengan ketentuan pelaporan keuangan dan pelaporan pajak. Kebijakan penetapan harga
belum memadai jika hanya ditujukan untuk memulihkan atau menutupi semua biaya, tetapi juga
harus menjamin adanya laba, meskipun keadaaan yang dihadapi tidak menguntungkan.
Pembiayaan agribisnis digunakan untuk membantu proses perhitungan laba.

 Memilih diantara dua atau lebih alternatif jangka pendek atau jangka panjang yang bisa
menaikkan pendapatan atau menurunkan biaya. Pembiayaan agribisnis merupakan sumber
informasi mengenai berbagai macam pendapatan dan biaya yang diakibatkan oleh rangkaian
tindakan alternatif. Berdasarkan informasi ini manajemen harus mengambil keputusan baik dalam
jangka pendek maupun jangka panjang yang menyangkut masalah-masalah seperti memasuki
pasaran baru, mengembangkan produk baru, menghentikan produk atau keseluruhan lini produk,
membeli atau membuat sendiri komponen produk atau melease peralatan.

Selain itu, perbankan nasional memiliki potensi sangat besar sebagai salah satu sumber
pembiayaan sektor pertanian. Lembaga ini mampu menghimpun dana dari masyarakat dan
menyalurkannya ke pelaku usaha dalam bentuk kredit/pembiayaan. Bank juga berperan dalam
pembiayaan agribisnis yang meliputi; (1) Sebagai lembaga yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan; (2) Sebagai lembaga yang menyalurkan dana ke masyarakat
dalam bentuk kredit; (3) Melancarkan transaksi perdagangan dan peredaran uang.

Perbankan nasional yang secara teori memiliki kemampuan menghimpun dana masyarakat
dalam jumlah besar, ternyata belum maksimal dalam mendanai sektor pertanian. Hal ini dapat
diketahui dari proporsi kredit perbankan nasional untuk sektor pertanian yang masih sangat
rendah. sebagai gambaran, selama kurun waktu 2004-2008, pangsa kredit perbankan untuk sektor
pertanian berkisar antara 5,14-5,92% atau rata-rata 5,56% besaran pangsa sektor pertanian masih
selalu di bawah sektor perindustrian, perdagangan dan jasa dunia usaha. Rendahnya alokasi kredit
untuk sektor pertanian di duga terkait dengan strategi penyaluran kredit perbankan yang lebih
diarahkan pada kredit berisiko rendah dan risiko terkendali ( yang bersifat jangka pendek ).
Mengkaji pembiayaan pertanian dan pedesaan di Indonesia, hampir tidak mungkin
mengabaikan peranan lembaga perkreditan di pedesaan. Mayoritas bentuk pembiayaan usaha
sektor pertanian dan pedesaan bersumber dari lembaga ini. Dapat dikatakan bahwa keberadaan
program perkreditan merupakan salah satu unsur pelancar bagi keberhasilan dalam program
pembangunan sektor pertanian. Peranan kredit bukan saja sebagai pelancar pembangunan, tetapi
dapat juga menjadi unsur pemacu adopsi teknologi yang diharapkan mampu meningkatkan
produksi, nilai tambah dan pendapatan masyarakat.

Secara umum, kredit untuk sektor pertanian menetapkan tingkat suku bunga lebih rendah
dibandingkan sektor non pertanian. Hal ini dimaksudkan untuk memacu pertumbuhan sektor
pertanian, sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi pedesaan. Namun, fakta menunjukkan
serapan kredit untuk pertanian relatif lambat dibandingkan serapan sektor non pertanian. Gejala
tersebut salah satu penyebabnya adalah rendahnya rentabilitas penanaman modal di sektor
pertanian.

2.4 Konsep Biaya


Konsep, definisi dan pembagian biaya telah berkembang mengikuti kebutuhan para akuntan,
ekonomi, dan bahkan insiyur. Para akuntan telah mendefinisikan biaya sebagai “suatu nilai tukar
prasyarat, pengorbanan yang dilakukan guna memperoleh manfaat. Dalam akuntansi keuangan,
prasyarat atau pengorbanan tersebut pada tanggal perolehan dinyatakan dengan pengurangan kas
atau aktiva lainnya pada saat ini atau di masa mendatang.”Klasifikasi biaya dilakukan untuk
analisis data biaya yang dapat mempermudah mudah tugas manajemen mencapai tujuan dalam
pengelolaan keuangan. Beberapa literatur mengklasifikasi biaya berdasarkanhubungan antara
biaya dengan :

1. Produk (partai tunggal, tumpukan, atau unit barang dan jasa)

2. Volume produksi

3. Departemen pabrikasi, proses, pusat biaya, atau lainnya

4. Periode akuntansi

5. Keputusan yang diusulkan, pelaksanaan, atau evaluasiPembiayaan perusahaan agribisnis lebih


banyak mengklasifikasi biaya berdasarkan hubungannya dengan produk dan volume produksi

1.Biaya dalam Hubungannya dengan Produk

Sebuah perusahaan pabrikasi seperti perusahaan agribisnis membagi total biaya


operasimenjadi (1) Biaya Pabrikasi dan (2) Biaya Komersial. . Biaya pabrikasi adalah jumlah
dari tiga unsur biaya yaitubahan langsung, pekerja langsung, dan overhead pabrik.

a)Biaya bahan Langsung adalah semua bahan yang membentuk bagian integral dari
barang jadi dan yang dapat dimasukkan langsung dalam kalkulasi biaya produk. Contoh
biaya bahan langsung adalah biaya pembelian bahan baku minya sawit kasar (CPO)
untuk perusahan pengolahan minyak goreng.

b)Biaya pekerja langsung adalah karyawan yang dikerahkan untuk mengubah bahan
langsung menjadi barang jadi. Biaya untuk gaji para karyawan dibebankan kepada
produk tertentu.Contoh biaya pekerja langsung adalah upah/gaji pekerja di pabrik minyak
goreng, buruh kebun, manajer kebun. Upah/gaji direktur dan manajer keuangan tidak
termasuk dalam biaya pekerja langsung, karena tidak langsung berhubungan dengan proses
produksi.

c)Biaya Overhead pabrik adalah biaya bahan tidaklangsung, pekerja tidak langsung, dan
semua biaya pabrikasi lainnya yang tidak dapat dibebankan langsung kepada produk tertentu,
dimana:

Bahan tidak Langsung adalah bahan-bahan yang dibutuhkan guna menyelasaikan suatu
produk, tetapi pemakaiannya sedemikian kecil, sehingga tidak dapat dianggap sebagai
bahan langsung yang berguna atau tidak ekonomi. Misalnya adalah biaya bahan penolong,
biaya bahan bakar mesin di pabrik, biaya listrik, biaya air, dan lain lain.

Pekerja tidak langsung adalah para karyawan yang dikerahkan dan tidak secara langsung
mempengaruhi pembuatan atau pembentukan bahan jadi.Misalnya biaya gaji/upah direktur dan
manajer keuangan

2. Biaya Komersial

Biaya Komersial adalah jumlah biaya yang terdiri dari

(1) beban pemasaran dan

(2) beban admintrasi

.a) Biaya pemasaran dimulai pada saat pabrik berakhir, yaitu pada saat proses pabrikasi
diselasaikan dan barang-barang sudah dalam kondisi siap dijual. Biayaini meliputi
biayapenjualan dan pengiriman.

b) Biaya admistrasi meliputi biaya yang dikeluarkan dalam mengatur dan mengendalikan
organisasi

2.Biaya dalam hubungannya denganVolume.

Produksi Bebarapa jenis biaya bervariasi langsung dengan volume produksi, sedangkan yang
lainnya tidak. Manajemen harus memperhatikan kecenderungan biaya yang bervariasi dengan
keluaran jika mereka ingin merencanakan suatu strategi perencanaan yang baik dan
mengendalikan biaya dengan berhasil .Biaya variabel. Secara umum biaya variabel mempunyai
karakteristik berikut:

(1) Perubahan jumlah keseluruhandalam proporsi sama dengan perubahan volume

2) biaya per unit relatif konstan meskipun volume berubah dalam rentang yang relevan

(3) dapat dibebankan pada departemen operasi dengan cukup mudah dan tepat

(4) dapat dikendalikan oleh seorang penyelia operasi. Biaya yang mempunyai karakteristik ini
umumnya biaya bahan langsung dan pekerja langsung.

Biaya tetap
Karakteristik Biaya Tetap adalah:

(1) jumlah keseluruhan yang tetap dalam rentang keluaran yang relevan

(2) penurunan biaya per unit bila volume bertambah dengan rentang yang relevan

(3) dapat dibebankan kepada departemen berdasarkan kepurusan manajerial atau menurut alokasi
biaya

(4) tanggung jawab pengendalian biaya lebih banyak dipikul oleh manajemen eksekutif daripada
penyelia operasi

2.5 Sistem Informasi Akuntansi Biaya


Untuk mengelola suatu perusahaan diperlukan informasi biaya yang disusun dengan:

1. Sistematik, yaitu informasi biaya diuraikan dengan berurutan, teratur, dan logis.

2. Komparatif, yaitu informasi biaya yang bisa menjadi pembanding antara terdahulu dan
sekarang.

3. Menyeluruh, artinya informasi biaya menjelaskan secara terperinci termasuk berisi data
analisis biaya dan laba.

Tujuan dari informasi akuntansi biaya adalah sebagai berikut:

1. Menetapkan sasaran laba perusahaan

2. Menetapkan target departemen yang menjadi pedoman manajemen menengah operasi menuju
pencapaian sasaran akhir, mengevaluasi keefektifan rencana

3. Mengungkapkan keberhasilan dan kegagalan yang spesif

4. Menganalisis serta memutuskan pengadaan penyesuaian dan perbaikan, agar seluruh organisasi
tetap bergerak maju secara secara seimbang menuju tujuan yang telah ditetapkan.

Data akuntansi diakumulasikan dalam bentuk, metode, dan sistem sesuai dengan jenis
dan ukuran bisnis yang berbeda-beda. Sistem informasi yang berhasil, sebaiknya disesuaikan agar
merupakan perpaduan yang paling efisien antara kecanggihan dan kesederhanaan.

Sistem informasi akuntansi biaya harus mencerminkan pembagian otoritas sehingga


manajer individual dapat dimintai pertanggungjawaban. Sistem harus didesain untuk merangsang
manajemen berdasarkan pengecualian, yaitu sistem harus menyediakan manajemen dengan
informasi yang memfasilitasi identifikasi sejarah dari aktivitas-aktivitas yang memerlukan
perhatian.

Sistem informasi akutansi biaya harus terkait erat dengan pembagian wewenang, sehingga
setiap manajer dapat dianggap bertanggung jawab atas biaya yang terjadi di departemennya.
Sistem informasi tersebut juga harus mengarahkan perhatian manajemen. Beberapa aspek
signifikan dari kinerja mungkin saja sulit untuk diukur sementara faktor-faktor yang lebih mudah
diukur namun kurang signifikan bisa menyebabkan perusahaan mengejar atau menekan secara
berlebihan pada aktivitas yang salah. Maka, informasi yang disajikan kepada haruslah bersifat
tepat-guna, dan ketebatasannya harus diungkapkan.
Adapun jenis – jenis sistem informasi akuntansi biaya adalah

Sebagian besar perusahaan menggunakan perhitungan biaya pesanan dan proses untuk
membebankan biaya produksi.

1. Perhitungan biaya pesanan membebankan biaya kepada batch produksi tertentu, atau pekerjaan
tertentu, dan digunakan ketika produk atau jasa yang dijual terdiri dari bagian-bagian yang dapat
diidentifikasi secara terpisah..

2. Perhitungan biaya proses membebankan biaya ke setiap proses, atau pusat pengerjaan, dalam
siklus produksi kemudian menghitung biaya rata-rata untuk semua unit yang diproduksi.
Perhitungan biaya proses digunakan ketika barang atau jasa yang hampir sama diproduksi dalam
jumlah massal dan unit terpisah tidak dapat dengan mudah diidentifikasi.

Fungsi / bagian yang terkait di dalam sistem akuntansi biaya:

1. Fungsi penjualan, fungsi penjualan bertanggung jawab atas penerimaan order dari langganan
dan meneruskan order tersebut agar bisa segera diproses ke fungsi produksi.

2. Fungsi produksi, bertanggung jawab atas pembuatan perintah produksi bagi fungsi-fungsi
yang ada dibawahnya yang akan terkait dalam pelaksanaan dalam proses produksi guna
memenuhi permintaan produksi dari fungsi penjualan

3. Fungsi perencanaan dan pengawasan produksi, fungsi staff yang membantu fungsi produksi
dalam merencanakan dan mengawasi kegiatan produksi.

4.Fungsi pengolahan data elektronik, menerima dokumen ijin produksi dari bagian perencanaan
produksi, di mana dijadikan untuk input proses pembuatan perintah produksi, perintah bahan,
dan jadwal produksi.

5.Fungsi Gudang, bertanggung jawab atas pelayanan permintaan bahan baku, bahan penolong,
dan barang lain yang di gudangkan, serta menerima produk jadi yang diserahkan oleh fungsi
produksi.

6. Fungsi akuntansi biaya, bertanggung jawab untuk pencatatan mutasi setiap jenis persediaan
dan atas pencatatan biaya produksi langsung, biaya produksi tidak langsung dan biaya non
produksi ke dalam kartu biaya.
DAFTAR PUSTAKA

Nababan, Manaor B. 2016. Ruang Lingkup dan Peran Pembiayaan Perusahaan Agribisnis. Jurnal
Pembiayaan Agribisnis. 5(2), 152-156.

Suhendra, E. Susy. 2005. Peranan Sektor Pertanian dalam Pertumbuhan Ekonomi di Indonesia dengan
Pendekatan Input-Output. http://www.docstoc.com . diakses pada tanggal 21 Oktober 2020.

Adriani, Dessy dan Lifianthi. t.t. Konsep Keuangan Agribisnis. Makalah.

Soedijatno, Karli. t.t. Konsep Biaya dan Sistem Akuntansi Biaya. (Online).

http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/PRODI.AKUNTANSI/195407061987031
KARLI_SOEDIJATNO/Rangkuman_Buku_AKBI_CARTER-USRY/BAB_2.pdf (diakses pada 21
Oktober 2020).
Alsyahdad. 2015. Sistem Informasi Akuntansi Biaya. (Online).
http://kelompok8sia.blogspot.com/2015/12/sistem-informasi-akuntansi-biaya.html (diakses pada 21
Oktober 2020).

Anda mungkin juga menyukai