Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

PERBENDAHARAAN PUBLIK:

BARANG PUBLIK, KAS, DAN ASET HASIL KEGIATAN EKONOMI.

NAMA ANGGOTA KELOMPOK VII:


1. ABDON MOZES FALLO (2023755646)
2. AGUSTINUS ARVAN (2023755650)
3. BENEDIKTA YOLGA NAU (2023755653)
4. ELISABET INDA (2023755659)
5. NOVANTRI R. PADU LEBA (2023755677)
6. PREYTI SNALYU MBAU (2023755679

JURUSAN AKUNTANSI
PROGRAM STUDI AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
POLITEKNIK NEGERI KUPANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadiran Tuhan Yang maha Esa, karena atas berkat dan
rahmatnnya-NYA kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dengan judul
“Perbendaharaan publik: Barang public, Kas, dan Aset Hasil Kegiatan Ekonomi”
dengan tepat waktu. Kami penulis berharap semoga makalah ini dapat berguna dan
bermanfaat bagi para pembaca dan dapat menambah wawasan baru bagi para pembaca.
Kami sebagai penulis sangat menyadari bahwa makalah ini belum sempurna. Oleh karena
itu, kritikan dan saran dari para pembaca sangatlah kami butuhkan demi penyempurnaan
makalah ini.

Dalam hal ini, kami sebagai penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang
sudah berpartisipasi dalam penyusunan makalah ini. Kami juga meminta maaf apa bilah ada
kesalahan dan kata-kata yang tidak berkenan dihati para pembaca.

Kupang, 16 MEI 2022


DAFTAR ISI

Kata Pengantar………………………………………………………………

Datar Isi……………………………………………………………………..

Bab I Pendahuluan………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang……………………………………………………..

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………............

1.3 Tujuan………………………………………………………………

Bab Il Pembahasan………………………………………………………….

2.1 Apa saja teori dari Perbendaharaan organisasi publik…………….

2.2 Apa saja system Perbendaharaan organisasi publik……………….

2.3 Apa saja yang termasuk dalam aset hasil kegiatan ekonomi………

2.4 Jelaskan siklus Perbendaharaan organisasi publik. ……………….

2.5 Apa saja teori Teknik Perbendaharaan organisasi publik. …………

Bab Ill Penutup………………………………………………………………

3.1 Kesimpulan………………………………………………………..

3.2 Saran………………………………………………………………
BAB I

PENDAHULUAN

1.I Latar Belakang.

Perbendaharaan diartikan sebagai tempat menyimpan harta benda dan


sebagainnya.Perbendaharaan organisasi public (pemerintah)biasanya bertanggung jawab atas
pengelolaan, serta pengumpulan pajak dan pendapatan pemerintah lainnya dan juga
melakukan pembayaran atas nama negara dan audit rekening resmi. Sebagai organisasi yang
bertugas merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang keuangan dan
kekayaan negara, organisasi perbendaharaan publik bertanggung jawab dan memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan organisasi. Treasury
(organisasi perbendaharaan nggara) perlu untuk mengambil keputusan berdasarkan indikator
prestasi. Dengan kata lain, treasury seharusnya menentukan kebijakan berdasarkan hasil
penilaian indikator prestasi, misalnya bisa menambahkan anggaran pada bidang kesehatan
(apabila bidang ini dianggap masih harus banyak yang dibangun), mengurangi anggaran
untuk belanja pegawai dan lainnya, sehingga kinerja perbendaharaan dianggap akan sangat
memengaruhi kinerja bagian organisasi yang lain karena perbendaharaan merupakan
pengelola pembiayaan seluruh kegiatan organisasi. Perlu juga diingat bahwa indikator
prestasi bersifat menyeluruh, dan berkaitan dengan visi dan misi keseluruhan organisasi
(tidak hanya terkait dengan bagian perbendaharaan/organisasi perbendaharaan). Indikator
prestasi ditetapkan, Jukur, dan, diawasi oleh seluruh pimpinan eksekutif, sehingga
keseluruhan kegiatan organisasi dapat terintegrasi, serta tujuan untuk menyejahterakan
masyarakat dapat tercapai. Perbendaharaan Organisasi Publik. Beberapa indikator prestasi
dapat dengan cepat menyoroti bagaimana berbagai fungsi perbendaharaan. Oleh karena itu,
matriks (indikator prestasi kunci) diperlukan pada saat terjadi gejolak pasar dan kesulitan
ekonomi, terkait kecepatan, kepatuhan, dan efisiensi dalam permintaan. Namun, identifikasi
pengukuran kegiatan merupakan tantangan yang cukup sulit, juga cara yang tepat untuk
mengukur aktivitas tersebut. Peluang besar bagi organisasi publik untuk memanfaatkan
teknologi perbendaharaan adalah otomatisasi indikator prestasi serta kepatuhan dan
kinerjanya. Prinsip pengadaan publik adalah dasar pengadaan publik dan harus diturunkan
dalam aturan pengadaan publik. Para praktisi harus memiliki pemahaman yang jelas tentang
prinsip pengadaan publik, dan tahu bagaimana mengaplikasikannya Sebagai panduan proses
pengambilan keputusan sehari-hari.
1.2 Rumusan Masalah.

1. Apa saja teori dari Perbendaharaan Organisasi Publik ?

2. Apa saja Sistem Perbendaharaan Organisasi Publik?

3. Apa saja yang termasuk dalam asset hasil kegiatan ekonomi?

4. Jelaskan Siklus Perbendaharaan Organisasi Publik?

5. Apa saja teori Teknik Perbendaharaan Organisasi Publik?

1.3 Tujuan.

1. Menjelaskan pengertian dari Perbendaharaan Organisasi Publik.


2. Menjelaskan Sistem Perbendaharaan Organisasi Publik.
3. Menjelaskan tentang asset hasil kegiatan ekonomi.
4. Menjelaskan Siklus Perbendaharaan Organisasi Publik.
5. Menjelaskan Teknik Perbendaharaan Organisasi Publik.
BAB II

PEMBAHASAN

1. Teori Perbendaharaan Organisasi Publik.


a. Definisi Perbendaharan Pada Organisasi Publik.

Perbendaharaan diartikan sebagai tempat menyimpan harta benda (keuangan dan


sebagainnya). Perbendaharaan organisasi publik (pemerintah) biasanya bertanggung
jawab atas pengelolaan, serta pengumpulan pajak dan pendapatan pemerintah lainnya,
dan juga melakukan pembayaran atas nama negara, dan mengaudit rekening resmi.
Perbendaharaan organisasi memainkan peranan penting dalam meningkatkan dan
mempertahankan posisi keuangan organisasi. Dalam memainkan peran tersebut,
perbendaharaan memiliki tanggung jawab untuk:

 Menentukan Strategi
 Mengawasi Investasi Organisasi
 Mengatur Pendanaan Yang Tepat Dan Sesuai
 Mengelola Risiko Keuangan Dalam Organisasi.

Hal ini merupakan variasi tanggung jawab yang memastikan bahwa organisasi
memiliki kas dan likuiditas untuk membayar, serta memenuhi segala kewajiban dan
kegiatan organisasi. Aktivitas kerja yang dilakukan dalam perbendaharaan meliputi:

 Mengelola kas harian memastikan bahwa arus kas organisasi mencukupi untuk
melakukan kegiatan secara efektif
 Meramalkan pembayaran kas dan mengantisipasi tantangan yang muncul dari
keterbatasan arus kas
 Mengusahakan aktivitas manajemen risiko untuk melindungi keuangan organisasi
 Menganalisis dampak pasar keuangan atau kondisi ekonomi terhadap kinerja
organisasi
 Membuat keputusan terkait pembiayaan organisasi misalnya pembiayaan aktivitas
organisasi
 Mengajukan proyek keuangan tertentu seperti kegiatan akuisisi
 Mengevaluasi dampak keuangan dari usaha bisnis baru
 Menegosiasikan pinjaman atau bantuan hibah dengan para bankir atau lembaga
lain
 Menciptakan solusi untuk tantangan keuangan baru dengan menerapkan
pengetahuan keuangan atau perbendaharaan
 Menjadi penghubung dengan Kementerian lain terkait dengan keuangan akuntansi
 Menjaga perkembangan dengan tetap update selanjutnya menghadiri pertemuan
dengan Kementerian atau divisi lain dan pimpinan
 Membuat presentasi atau pemaparan profil organisasi pada masalah keuangan
tertentu

b. Regulasi Perbendaharaan pada Organisasi Publik.


Peraturan atau regulasi sebaiknya dibuat secara menyeluru, meskipun ini
ditunjukan ntuk kementerian keuangan atau Lembaga keuangan, namun tetap
harus dipikirkan dampaknya pada perekonomian secara keseluruhan.
Pengembangan landasan baru membuat regulasi keuangan dan pengawasan
menjadi lebih sederhana dan lebih efektif untuk diberlakukan, yang mana hal ini
melindungi konsumen dan investor dengan memberikan penghargaan terhadap
inovasi dan mampu beradaptasi, serta berkembang sesuai perubahan dipasar
keuangan.

Sebaiknya, reformasi regulasi perbendaharaan pada organisasi public berupaya


untuk mencapai lima sasaran kunci, antara lain (Departement of the treasury):

1. Meningkatkan pengawasan dan regulasi yang kuat untuk lembaga keuangan.


Lembaga keuangan yang sangat penting untuk fungsi pasar harus berada dalam
pengawasan yang kuat.
2. Membangun pengawasan yang komprehensif pada pasar keuangan. Pasar
keuangan utama harus cukup kuat untuk bertahan baik dari tekanan sistem yang
luas maupun dari kegagalan institusi.
3. Melindungi pelanggan atau masyarakat dan Para investor dari penyalahgunaan
keuangan .Untuk membangun kembali kepercayaan, pada dasarnya atau terutama
setelah masa krisis, suatu negara membutuhkan regulasi serta pengawasan yang
kuat dan konsisten terhadap pelayanan konsumen keuangan dan pasar investasi .
4. Menyediakan alat yang bisa digunakan pemerintah untuk mengelola krisis politik
suatu negara harus memastikan bahwa pemerintah memiliki alat yang digunakan
untuk mengelola krisis jika suatu saat krisis terjadi negara tersebut dengan pilihan
yang tidak dapat dipertahankan antara dana talangan atau runtuhnya keuangan
5. Meningkatkan standar peraturan internasional dan Meningkatkan kerjasama
internasional. Tantangan yang dihadapi bukan hanya tantangan satu negara
melainkan tantangan global.

c. Indikator Prestasi sebagai Dasar Keputusan bagi Perbendaharaan Organisasi Publik.

Sebagai organisasi yang bertugas merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan


kebijakan di bidang keuangan dan kekayaan negara, organisasi perbendaharaan
Republik bertanggungjawab dan memiliki kewenangan untuk mengatur dan
mengawasi seluruh kegiatan organisasi. Indikator prestasi ini bersifat menyeluruh dan
berkaitan dengan visi misi keseluruhan organisasi atau tidak hanya terkait dengan
bagian perbendaharaan garing organisasi perbendaharaan. Indikator prestasi
ditetapkan, diukur,dan diawasi oleh seluruh pimpinan eksekutif sehingga keseluruhan
kegiatan organisasi dapat terintegrasi serta tujuan untuk menyejahterakan masyarakat
agar tercapai.

d. Strategi Pengukuran Indikator Prestasi untuk Perbendaharaan Organisasi Publik.

Beberapa indikator prestasi dapat dengan cepat menyoroti Bagaimana berbagai fungsi
perbendaharaan berfungsi. Oleh karena itu, matriks (indikator prestasi kunci)
diperlukan pada saat terjadi Gejolak pasar dan kesulitan ekonomi, terkait kecepatan,
kepatuhan, dan efisiensi dalam permintaan. Namun, identifikasi pengukuran kegiatan
merupakan tantangan yang cukup sulit, juga cara yang tepat untuk mengukur aktivitas
tersebut. Peluang besar bagi organisasi publik Untuk memanfaatkan teknologi
perbendaharaan adalah otomatisasi indikator prestasi serta kepatuhan dan kinerjanya.
Strategi perbendaharaan dalam mengidentifikasi tiga langkah yang harus diambil
dalam rangka membangun indikator prestasi yang efektif:

 menetapkan keseluruhan tujuan untuk fungsi keuangan dan memahami bagaimana


perbendaharaan akan mendukung tujuan tersebut
 memutuskan kegiatan operasional, investasi, serta strategi spesifik yang dibutuhkan
untuk mendukung tujuan keuangan, dan identifikasi faktor-faktor yang akan
menentukan kesuksesan atau kegagalan untuk masing-masing hal tersebut
 menetapkan proses dan teknologi yang dibutuhkan untuk melaksanakan
damemutuskan kegiatan operasional, investasi, serta strategi spesifik yang dibutuhkan
untuk mendukung tujuan keuangan, dan identifikasi faktor-faktor yang akan
menentukan kesuksesan atau kegagalan untuk masing-masing hal tersebut

2. Sistem Perbendaharaan Organisasi Publik


 Barang Organisasi Publik

Barang organisasi publik atau bisa juga disebut barang yang dimiliki negara merupakan
aset yang dimiliki oleh organisasi publik atau pemerintah baik pemerintah pusat, negara
bagian atau pemerintah daerah. Properti atau barang yang dimiliki pemerintah juga
merujuk pada properti yang dikelola pemerintah seperti gedung konsulat dan
kedutaan .Barang organisasi publik meliputi Perumahan, dan komersial, dan industri,
serta aset fisik lainnya seperti mesin. Properti atau barang tersebut mungkin menjadi
milik pemerintah melalui pembelian normal dan penyitaan atau diambil alih dari
kegagalan pembayaran pajak, atau karena alasan lain.

 Klasifikasi Barang Organisasi Publik

Dalam akuntansi properti atau barang diklasifikasikan sesuai atribut dan prioritas
karakteristik akuntansi, misalnya, dalam hal penggunaan properti atau pernyataan
material dan moneter. Ini adalah karakteristik yang penting agar akuntansi keuangan
menjadi tepat. Karakteristik yang lebih menonjol ke arah akuntansi manajemen adalah
sifat penggunaan properti dan tingkat penyelesaian.

 Pengadaan Barang Organisasi Publik

Pengadaan dalam organisasi didesain untuk memperoleh atau mendapatkan barang dan
jasa. Organisasi publik melakukan pengadaan barang atau jasa, terutama yang berfokus
pada manfaat sosial, bukan untuk kepentingan memperoleh profit atau laba. Dalam sektor
publik dua alasan utama pengadaan barang atau jasa adalah:

 Untuk mendukung operasi/kegiatan pemerintah


 Untuk menyediakan pelayanan public

Pengadaan organisasi publik menggunakan sumber pendanaan yang berasal dari pajak
dan atau hibah serta pinjaman yang diperoleh pemerintah atas nama negara. Hal ini
berbeda dengan pengadaan yang dilakukan organisasi swasta yang bersumber dari tanah
pemilik perusahaan atau saham perusahaan. Proses pengadaan organisasi publik diatur
dengan kerangka hukum pengadaan publik dan kerangka kelembagaan yang mana para
praktisi wajib mematuhi nya. Pada sebagian negara terdapat hukum yang mengatur
pengadaan barang jasa dan pekerjaan dengan dana publik. Hukum tersebut mengatur
dasar-dasar untuk mengelola pengadaan dan variasi metode yang diizinkan untuk
digunakan dalam keadaan yang berbeda. Terhadap publik juga harus mematuhi.
Prosesnya harus terbuka dengan penguasaan publik yang ketat, tergantung pada metode
pengadaan yang digunakan dan setiap perjanjian kerahasiaan yang berasal dari metode
pengadaan yang digunakan.

Para praktisi pengadaan publik tidak bebas menggunakan metode pengadaan yang
tidak diatur dalam aturan pengadaan atau tidak diidentifikasi untuk jenis tertentu dari
kebutuhan pengadaan titik beberapa penyimpangan dari peraturan pengadaan publik perlu
disesuaikan dan dibersihkan dari otoritas berwenang yang ditunjuk sebagai panitia
pengadaan. Praktisi pengadaan sektor publik adalah pegawai negeri yang bertanggung
jawab atas apa yang dilakukan ketika mengelola dana masyarakat.

Prinsip pengadaan publik adalah dasar pengadaan publik dan harus diturunkan
dalam aturan pengadaan publik. Aturan pengelolaan pengadaan publik, dan juga aturan
Kerangka kerja untuk kode etik disusun bagi para praktisi pengadaan publik dan Semua
pejabat lain yang secara langsung atau tidak langsung terkait dengan proses pengadaan
public. Para praktisi harus memiliki pemahaman yang jelas tentang prinsip pengadaan
publik, dan tahu bagaimana mengaplikasikannya Sebagai panduan proses pengambilan
keputusan sehari-hari. Dengan mengintegrasikan prinsip-prinsip ini kedalam etik kerjanya
para praktisi akan selalu mengambil keputusan sejalan tujuan pengadaan publik. Prinsip-
prinsip dasar pengadaan publik antara lain :

1. Prinsip transparansi
2. Prinsip Integritas
3. Prinsip ekonomi.
4. Prinsip keterbukaan.
5. Prinsip keadilan.
6. Prinsip Kompetisi
7. Prinsip akuntabilitas.
 Kas Organisasi Publik
 Definisi Kas Organisasi Publik.
Umumnya, kas didefinisikan sebagai aset lancar yang meliputi uang kertas/logam
dan benda lain yang dapat digunakan sebagai media tukar/alat pembayaran yang
sah dan dapat diambil setiap saat. Kas pemerintah didefinisikan sebagai tempat
di mana uang negara disimpan yang ditentukan oleh Menteri Keuangan selaku
Bendahara.
 Bendahara Kas Organisasi Publik
Bendahara adalah setiap orang yang diberi tugas menerima, menyimpan,
membayar dan/atau menyerahkan uang atau surat berharga atau barang barang
organisasi.

Bendahara memiliki peran sebagai pengawas atas semua aspek manajemen keuangan dan
bekerja sama menjaga keuangan organisasi. Meskipun Bendahara memastikan bahwa
tanggung jawab tersebut terpenuhi, banyak pekerjaan dapat didelegasikan ke staf lain.
Namun, bukan merupakan praktik yang baik apabila semua tugas yang berhubungan
dengan fungsi keuangan akan dilakukan oleh satu orang (staf) tanpa pengawasan dari
orang lain.

 Jenis Rekening Kas organisasi sektor publik.


Kas merupakan aset lancar dan yang paling cair dari semua aset lancar. Oleh
karena itu, penting untuk memahami berbagai jenis rekening kas (Loughran)
berikut.
 Rekening untuk pengecekan operasional: kegiatan operasional yang dilakukan
oleh organisasi biasanya menyediakan rekening tertentu, yang disebut rekening
operasional, untuk menangani kegiatan seperti penyetoran pendapatan dan
membayar tagihan.

 Rekening untuk pengecekan pembayaran gaji: pada organisasi, terutama


organisasi yang besar memiliki rekening pengecekan yang digunakan khusus
untuk membayar karyawan/pegawai. Mereka memeriksa sampai jumlah total uang
cek atau transfer yang digunakan untuk membayar karyawan dan mentransfer
jumlah dari rekening operasi untuk menutup cek gaji.
 Rekening penjualan: jika organisasi mengizinkan pelanggannya membayar
dengan kartu kredit, maka memiliki rekening penjualan khusus diperlukan, yang
mana menyimpan hanya dana dari pembayaran pelanggan. Organisasi biasanya
menggunakan penarikan dari rekening ini untuk menutupi pembayaran tagihan.

 Rekening kas kecil: Rekening ini juga dikenal sebagai imprest account karena selalu
membawa keseimbangan yang sama: yang berarti bahwa saat setiap kotak kas
diperiksa, harus memiliki jumlah yang sama atau penerimaan kas yang menyamai
jumlah dana kas kecil.

3. Aset hasil kegiatan ekonomi.


Aset yang melakukan kegiatan ekonomi (kegiatan yang yang memberikan
penghasilan atau pendapatan untuk negara) adalah perusahaan milik negat Sebuah
perusahaan milik negara (atau juga dikenal sebagai badan usaha milik negara, perusahaan
negara, perusahaan milik publik, badan usaha pemerintah perusahaan milik pemerintah,
lembaga pemerintah komersial, dan usaha select publik) adalah badan hukum yang
melakukan kegiatan komersial atas namu kepemilikan pemerintahKarakteristik
perusahaan negara adalah memiliki bentuk hukum yang berbeda dan didirikan untuk
beroperasi dalam urusan komersial. Sementara perusahaan negara yang memiliki tujuan
kebijakan publik. Perusahaan negara merupakan salah satu sumber pendapatan bagi
negara dan mengurusi kepentingan publik. sehingga perusahaan ini perlu dikelola dengan
baik pula.
Berikut pedoman internasional terkait tata kelola perusahaan negara
yang diterbitkan oleh OECD (Organisation for Economic Co-Operation and
Development), Tata kelola perusahaan yang dimiliki negara menutupi kesenjangan terkait
kepemilikan dan pembangunan agar menarik minat global dari berbagai pemangku
kepentingan yang berbeda (OECD).

a. Memastikan Hukum Dan Kerangka Regulasi Yang Efektif Bagi Badan Usaha
Milik Negara
Kerangka hukum dan peraturan untuk perusahaan yang dimiliki negara harus memastikan
level bermain dalam pasar, yang mana perusahaan yang dimiliki negara dan perusahaan
sektor swasta bersaing untuk menghindari distorsi pasar. Kerangka kerja harus mampu
membangun dan sepenuhnya kompatibel sesuai dengan prinsip Corporate Governance
milik OECD.

 Harus ada pemisahan yang jelas antara fungsi kepemilikan negara dan fungsi lain yang
dapat memengaruhi kondisi untuk perusahaan yangdimiliki negara, terutama yang
berkaitan dengan peraturan pasar

 Pemerintah harus berusaha untuk menyederhanakan dan merampingkan praktik


operasional dan bentuk hukum, di mana perusahaan yang dimiliki negara beroperasi.
Bentuk hukumnya harus memungkinkan kreditar untuk menekan klaim dan untuk
memulai prosedur kepailitan.

 Kewajiban dan tanggung jawab perusahaan negara diperlukan untuk melakukan


pelayanan publik di luar norma yang berlaku umum dan jelas diamanatkan oleh undang-
undang atau peraturan. Kewajiban dan tanggung jawab tersebut juga harus diungkapkan
kepada masyarakat unum dan yang terkait biaya harus diungkapkan secara transparan

 Perusahaan yang dimiliki oleh negara harus menghadapi kondis persaingan mengenai
akses keuangan, terkait bank-bank milik negara. lembaga keuangan milik negara, dan
perusahaan yang dimiliki negara lainnya harus didasarkan murni karena alasan
komersial

b. Negara Bertindak sebagai Pemilik (owner).


Negara harus bertindak sebagai pemilik aktif dan menetapkan kebijakan kepemilikan
yang jelas dan konsisten, memastikan bahwa tata kelola perusahaan milik negara
dilakukan secara transparan dan akuntabel dengan tingkat profesionalisme dan
efektivitas yang diperlukan.

o Pemerintah harus mengembangkan dan mengeluarkan kebijakan kepemilikan


yang mendefinisikan secara menyeluruh mengenai tujuan kepemilikan negara,
peran negara dalam tata kelola perusahaan tersebut, dan bagaimana penerapan
kebijakan kepemilikannya.
o Pemerintah tidak boleh terlibat dalam pengelolaan sehari-hari dan melakukan
operasional dengan otonomi penuh untuk mencapai tujuan yang terdefinisikan.
o Negara harus membiarkan dewan perusahaan tersebut menjalankan tanggung
jawabnya.
o Pelaksanaan hak kepemilikan harus diidentifikasi secara jelas dalam
administrasi negara. Hal ini dapat difasilitasi dengan mendirikan suatu badan
koordinasi atau, lebih tepatnya, dengan sentralisasi fungsi kepemilikan.
o Kordinator atau entitas kepemilikan harus bertangguang jawab pada badan
perwakilan, seperti parlemen dan telah jelas berhubungan dengan badan-badan
publik yang relavan, termasuk Lembaga audit tertinggi negara.

4. Siklus Perbendaharaan organisasi public.

a. Pengembangan strategi pada organisasi public.

 Pengembangan dan peninjauan Kembali.


 Diagram siklus manajemen kinerja dan keuangan.
 Rencana empat tahun didesain untuk menyediakan pandangan terintegrasi
terhadap institusi (atau sector) dengan strategi jangka menenga.

 Produksi Tujuan( Arah Strategis).


 Perencanaan pada organisasi public.
 Analisis biaya manfaat
 Tingkat diskonto sector public
 Penilaian proposal
 Penganggaran

Pelaporan Dan Review Pada Organisasi Publik.

 Laporan tahunan .
Laporan tahunan entitas adalah cara menyampaikan akuntabilitas pada Lembaga
pengawasan maupun masyarakat yang diwakili. Hal ini merupakan kunci peninjauan
kinerja keuangan dan kinerja operasi. Laporan tahunan yang baik dapat menjadi cara
mengembangkan pemahamam mengenai bagaimana sumberdaya dan kekuatan
digunakan, perbandingan hal-hal yang dicapai dengan hal-hal yang direncanakan, dan
bagaimana meningkatkan kinerja dimasa mendatang.

 Mendemonstrasikan nilai uang( value for money) .


Nilai akuntanbilitas uang mengantarkan manajemen pada efektifitas pengelolaan dan
kemampuan pemerintah untuk menyerap pendapatan pajaknya. Panduan tentang
bagaimana informasi kinerja digunakan untuk meningkatkan nilai dapat dijabarkan
dalam bentuk strategi, kebijakan, dan pelayanan public yang utama.

2.5 Teknik Perbendaharaan organisasi publik.


Teknik perbendaharan organisasi publik merupakan cara pengelolaan barang, uang,
dan kepemilikan/ekuitas yang dimiliki oleh organisasi publik. Teknik yang digunakan
untuk perbendaharaan dan pengelolaan uang adalah manajemen dan
pengadministrasian kas, sedangkan untuk perbendaharaan kepemilikan/ekuitas, teknik
yang digunakan adalah manajemen dan pengadministrasian kepemilikan.

 Manajemen Administrasi Aset Organisasi Publik

Manajemen administrasi aset merupakan proses adminstratif pemberian


bimbigan/petunjuk mengenai pengadaan, penggunaan, dan penghapusan aset untuk
menghasilkan manfaat sebesar mungkin, serta mengelolah risiko dan biaya yang
mungkin timbul selama masa pemanfaatan aset. Manajemen aset bukan merupakan
suatu penjumlahan sederhana dari rencana-rencana yang dibuat, tetapi harus konsisten
dengan tujuan organisasi dan terintegrasi dengan strategi manajemen lainya.
 Memperbesar manfaat asset engan membantu memastikan penggunaan dan
pengelolaan aset secara layak.
 Mengurangi kebutuhan aset baru dan menghemat dana melalui manajemen kebutuhan
dan pilihan manfaat non aset (seperti, leasing).
 Memperoleh nilai uang yang lebih besar melalui penilaian ekonomis atas opsi yang
diambil dalam perkiraan siklus hidup dan biaya, teknik manajemen nilai, dan
keterlibatan sektor swasta
 Memfokuskan perhatian pada hasil dengan memberikan perbebanan tanggung jawab,
akuntabilitas, dan kebutuhan pelaporan secara jelas

 Menentukan dan Mencatat Kebutuhan Aset.


Alasan utama membuat/mengadakan, mengoperasikan, dan mengelola aset bagi
organisasi sector publik adalah mendukung penyediaan layanan.
Ketika mengidentifikasi kebutuhan sumber daya, organisasi harus mempertimbangkan
solusi nonaset. Pertimbangkan apakah organisasi dapat mendesain ulang layanan
dengan meningkatkan penggunaan aset yang ada atau melibatkan sektor swasta. Jika
hal tersebut dapat dilakukan, maka kebutuhan aset baru menjadi berkurang.
Dengan mendefinisikan layanan yang diberikan, dan mempertimbangkan solusi non
aset. maka layanan yang memerlukan dukungan aset dapat diidentifikasi. Selain itu,
dalam menganalisis solusi non aset, manajemen harus mempertimbangkan rentang
waktu dan perkembangan organisasi di masa depan.

 Mengevaluasi dan Mencatat Aset yang Ada


Aset harus dievaluasi kondisi fisiknya, fungsionalnya, tingkat penghematannya, dan
kinerja keuangannya. Efektivitas aset yang ada dalam rangka mendukung penyediaan
layanan juga harus ditentukan. Proses ini didasarkan pada standar catatan mengenai
kondisi dan kinerja yang memadai atas aset.

 Menganalisis Kesenjangan Aset


Perencanaan pada tingkat strategis akan menunjukkan perbandingan di antara aset
yang dibutuhkan dalam penyediaan layanan dengan aset yang tersedia saat ini.
organisasi mengidentifikasi dan mencatat:
1. Keberadaan aset yang masih diperlukan dan masih mampu mendukung
penyediaan layanan.
2. Keberadaan aset yang masih diperlukan, tetapi berada dibawah standar dan
memerlukan perbaikan guna memenuhi kebutuhan penyediaan layanan.
3. Kelebihan (surplus) aset dalam penyedian layanan yang dapat dialokasikan
kelayanan lain.
4. Aset yang seharusnya dihapuskan.

 Menyusun dan mencatat strategi asset


Penyusunan strategi aset akan mengidentifikasi pendekatan yang paling memadai
dalam memenuhi kebutuhan pemberian layanan. Administrasi strategi aset terdiri.
a. Pencatatan rencana pengadaan, yang mana di dalamnya terdapat catatan mengenai
aset-aset yang dibutuhkan atau perlu diganti dalam periode perencanaan dengan
menyusun biaya dan sumber pendanaan untuk pengadaan,
b. Pencatatan rencana operasional, yang mana di dalamnya terdapat catutan mengenai
kebijakan penggunaan aset yang ada, seperti jam operasi, pemakaian, keamanan,
manajemen energi, dan pembersihan. Pencatatan rencana pengelolaan, yang mana di
dalamnya terdapat
c. catatan mengenai standar susunan aset yang akan dikelola, bagaimana standar akan
dicapai, dan bagaimana pengelolaan akan dilakukan.
BAB III
PENUTUP
1.1Kesimpulan
Perbendaharaan diartikan sebagai tempat menyimpan harta benda dan sebagainnya.
Perbendaharaan organisasi public atau pemerintah biasanya bertanggung jawab atas
pengelolaan, serta pengumpulan pajak dan pendapatan pemerintah lainnya dan juga
melakukan pembayaran atas nama negara dan audit rekening resmi. Sebagai organisasi yang
bertugas merumuskan, menetapkan, dan melaksanakan kebijakan di bidang keuangan dan
kekayaan negara, organisasi perbendaharaan publik bertanggung jawab dan memiliki
kewenangan untuk mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan organisasi. Prinsip
pengadaan publik adalah dasar pengadaan publik dan harus diturunkan dalam aturan
pengadaan publik. Para praktisi harus memiliki pemahaman yang jelas tentang prinsip
pengadaan publik, dan tahu bagaimana mengaplikasikannya Sebagai panduan proses
pengambilan keputusan sehari-hari.

1.2Saran.
Kami sebagai penulis mengharapkan kepada para pembaca agar lebih banyak lagi mencari
dan membaca pengetahuan lain mengenai materi tentang: perbendaharaan public, barang
public, kas, dan asset hasil kegiatan ekonomi karena masih banyak lagi teori yang belum
kami jelaskan dalam makalah ini.

Anda mungkin juga menyukai