Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

“ NERACA PENDAPATAN NASIONAL DAN SEKTOR KESEHATAN “

Dosen Pengampu :

T. Sy Rafni Nashabila, SKM, MKM

Disusun Oleh :

Agil Karmila (20011119)

Audya Fitri Handayani (20011122)

Fathur Rahman (20011121)

Mutiara Triyona (20011123)

Silvi Alfio Dwi Yanti (20011120)

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HANG TUAH PEKANBARU

2021/2022
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami haturkan kepada Allah SWT yang telah membe
rikan banyak nikmat dan hidayah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ya
ng berjudul “ Neraca Pendapatan Nasional dan Sektor Kesehatan ” dengan baik.

Makalah ini telah kami selesaikan dengan maksimal berkat kerjasama dan b
antuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, kami sampaikan banyak terimakasih
kepada segenap pihak yang telah berkontribusi secara maksimal dalam penyelesai
an modul ini. Diluar itu penyusun sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya b
ahwa masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata b
ahasa, susunan kalimat maupun isi. Oleh sebab itu, dengan segala kerendahan hati
, kami selaku penyusun menerima segala kritik dan saran yang membangun dari p
embaca. Demikian yang bisa kami sampaikan, semoga makalah ini dapat menamb
ah ilmu pengetahuan dan memberikan manfaatnya untuk masyarakat luas.

Pekanbaru , 27 Maret 2022

Kelompok 3
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………………….

1.1 Latar Belakang…………………………………………………………….

1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………..

1.3 Tujuan………………………………………………………………………….

BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………………

2.1 Neraca……………………………………………………………………………

A Definisi…………………………………………………………………..

B Manfaat Neraca…………………………………………………………

2.2 Pendapatan Nasional……………………………………………………………….

A Definisi…………………………………………………………………..

B Manfaat pendapatan nasional………………………………………….

C Konsep pendapatan nasional……………………………………………..

2.3 Sektor Kesehatan……………………………………………………………………..

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………………

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………………

3.2 Saran……………………………………………………………………………………..

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Neraca pembayaran, pendapatan nasional, produk domestik bruto atau GDP, dan
produk nasional bruto atau GNP adalah elemen-elemen penting dalam suatu perekonomia
n negara. Ini dikarenakan dengan mengetahui dan mempelajari ke empat hal tersebut, kita
dapat mengetahui, menganalisis, dan menetukan hasil dari kebijakan ekonomi yang akan
diajalankan suatu negara.Pada dasarnya hubungan ekonomi dengan luar negeri ini memb
eri pengaruh terhadap perekonomian dalam negeri. Ada pengaruh buruk, tapi juga ada pe
ngaruh menguntungkan. hubungan ekonomi internasional menyangkut transaksi barang, j
asa modal, moneter, alat pembayaran dan semuanya berpengaruh terhadap ekonomi dala
m negeri. Kajian tentang pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap ekonomi da
lam negeri akan tercatat dalam neraca Pembayaran dengan cara pembukuan tertentu seper
ti yang ditetapkan oleh IMF ( International Monetary fund ). Dalam berbagai tulisan, kaji
an ekonomi tentang hubungan ekonomi luar negeri banyak berdasarkan pada neraca Pem
bayaran. neraca transaksi berjalan merupakan ukuran yang menunjukkan kinerja makroek
onomi suatu negara. neraca transaksi berjalan juga menunjukkan sumber dan penggunaan
pendapatan nasional ekspor barang dan jasa disamping juga pendapatan dari investasi di l
uar negeri serta hibah merupakan sumber pendapatan nasional.
Di sisi lain, penduduk dalam negeri dan pemerintah menggunakan pendapatannya
untuk membeli barang- barang dari luar negeri, memberi bantuan serta membayar pendap
atan investasi penduduk negara lain ke luar negeri. Surplus transaksi berjalan menunjukk
an bahwa ekspor suatu negara lebih besar dari pada impornya sehingga negara tersebut m
engalami akumulasi kekayaan Baluta asing dan mempunyai saldo positif dalam investasi
luar negeri. Sebaliknya, devisi transaksi berjalan berarti impor lebih besar dari pada eksp
or sehingga terjadi pengurangan investasi dalamluar negeri, karena ekspor dan impor mer
upakan komponen pendapatan nasional maka neraca transaksi berjalan akan mempunyai
hubungan yang erat dengan pendapatan nasional. Perubahan nilai ekspor akan berlangsun
g berpengaruh terhadap pendapatan nasional dan sebaliknya berubah nya pendapatan nasi
onal akan menyebabkan perubahan pada nilai impor.

1.2 RUMUSAN MASALAH


A Apakah yang disebut dengan neraca ?
B Bagaimana dengan pendapatan nasional ?
C Apakah yang termasuk kedalam sektor kesehatan ?

1.3 TUJUAN
A Mengetahui apa yang dimaksud dari neraca
B Memahami pendapatan nasional
C Mengetahui apa saja sektor kesehatan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 NERACA
A DEFINISI
Pengertian Neraca adalah salah satu bagian dari laporan keuangan suatu entitas bi
snis atau perusahaan yang di dalamnya terdapat informasi mengenai aktiva, kewajiban, se
rta ekuitas pemegang saham pada akhir periode akuntansi perusahaan tersebut.
Laporan posisi keuangan (Balance Sheet atau Statement Of Financial Position) at
au neraca adalah suatu laporan yang wajib dibuat oleh sebuah perusahaan. Laporan terseb
ut nantinya akan menjadi dasar bagi suatu entitas bisnis/ perusahaan dalam membuat kep
utusan bisnis.
Perusahaan yang tidak dapat membuat laporan neraca akan dianggap gagal karena
tidak mampu memberikan informasi penting kepada stakeholder, pemerintah, akademisi,
dan pihak-pihak lain yang berperan dalam membuat kebijakan.
Unsur-unsur neraca terdapat tiga unsur penting di dalam neraca keuangan, yaitu Aktiva,
Kewajiban, dan Ekuitas. Berikut penjelasan mengenai unsur-unsur neraca tersebut:
 Aktiva
Aktiva atau aset adalah kekayaan yang dimiliki oleh suatu entitas bisnis yang
diharapkan memberikan manfaat usaha di masa depan. Aktiva dapat dibedakan
menjadi dua jenis, yaitu:
1. Aktiva Tetap
Aktiva Tetap adalah aset yang berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai a
tau dibangun lebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dima
ksudkan untuk dijual dalam rangka kegiatan normal perusahaan dan mempunyai
masa manfaat lebih dari satu tahun.Beberapa yang termasuk dalam aktiva tetap ad
alah;
Aset jenis ini mengalami penyusutan karena penggunaan dan berkurangnya masa
pakai.
 Tanah
 Gedung
 Mesin
 Peralatan
Aset jenis ini mengalami penyusutan karena penggunaan dan berkurangnya masa
pakai. Selain itu, aktiva tetap juga memiliki bentuk lain, yaitu aktiva tetap tak
berwujud. Beberapa yang termasuk aktiva tetap tak berwujud adalah;
 Hak paten
 Hak cipta
 Merk dagang
 Hak sewa
2. Aktiva Lancar
Aktiva lancar adalah aset yang umur kegunaannya untuk jangka pendek. Proses
pencairan aktiva lancar ini kurang dari atau maksimal 1 tahun. Beberapa yang
termasuk di dalam aktiva lancar adalah;
 Kas
 Piutang
 Perlengkapan
 Persediaan
 Biaya dibayar di muka

 Pasiva (Liability)
Pasiva adalah kewajiban pembayaran yang harus dilakukan oleh suatu entitas
bisnis kepada pihak lain, baik dalam jangka panjang maupun jangka
pendek. Beberapa yang termasuk di dalam pasiva adalah;
 Utang
 Pendapatan dibayar di muka
 Akrual (biaya yang akan jatuh tempo)
Pasiva atau kewajiban dapat dibedakan menjadi dua, yaitu;

1) Utang Jangka Panjang


Utang jangka panjang adalah setiap utang yang periode pembayarannya relatif
lama. Beberapa yang termasuk utang jangka panjang diantaranya;
 Utang obligasi (bond payable)
 Utang hipotek (mortage payable)
 Dan lain-lain

2) Utang Jangka Pendek


Utang jangka pendek adalah semua utang yang harus dibayarkan dalam waktu
relatif lama, paling lambat satu tahun. Beberapa yang termasuk di dalam utang
jangka pendek antara lain;

 Modal (Equity)
Modal adalah uang atau barang yang dipakai sebagai dasar untuk melakukan suat
u pekerjaan. Dalam hal ini modal dalam neraca adalah saldo dari modal akhir seb
uah perusahaan dalam satu periode akuntansi. Dengan kata lain, modal atau equit
y merupakan selisih atau nilai lebih assets dikurangi dengan liabilities. Equity =
Asset – Liability
B Manfaat Neraca (Balance Sheet)
Sesuai dengan pengertian neraca, berikut ini adalah beberapa manfaatnya bagi
suatu perusahaan;
 Berguna sebagai alat untuk analisis perubahan kondisi keuangan suatu perusahaan
secara berkala dari tahun ke tahun.
 Berguna sebagai alat untuk analisis likuiditas suatu entitas bisnis sehingga diketah
ui kemampuan suatu perusahaan untuk melakukan kewajibannya dengan harta lik
uid.
 Berguna sebagai alat untuk analisis kemampuan suatu perusahaan dalam melunasi
utang jangka pendek sebelum jatuh tempo.

2.2 PENDAPATAN NASIONAL


A DEFINISI
Konsep pendapatan nasional pertama kali dicetuskan oleh Sir William Petty dari I
nggris yang berusaha menaksir pendapatan nasional negaranya (Inggris) pada tahun 1665
Dalam perhitungannya, ia menggunakan anggapan bahwa pendapatan nasional merupaka
n penjumlahan biaya hidup (konsumsi) selama setahun. Jadi jika di simpulkan lagi penda
patan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tangga keluar
ga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu periode,bias
anya selama satu tahun.
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu
periode,biasanya selama satu tahun.
Nilai seluruh barang dan jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai pendapatan
dalam menghasilkan barang dan jasa selama jangka waktu tertentu, biasanya satu tahun
(national income).
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah
tangga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu
periode, biasanya selama satu tahun.
Pendapatan nasional adalah nilai total output akhir suatu negara dari semua baran
g dan jasa baru yang diproduksi dalam satu tahun. Pencatatan pendapatan nasional merup
akan sistem pembukuan yang digunakan pemerintah untuk mengukur tingkat kegiatan ek
onomi negara dalam periode waktu tertentu. Catatan akuntansi seperti ini mencakup data
mengenai total pendapatan yang diperoleh perusahaan domestik, upah yang dibayarkan k
epada pekerja asing dan domestik, dan jumlah yang dihabiskan untuk pajak penjualan da
n pendapatan oleh perusahaan dan individu yang tinggal di negara tersebut.

B MANFAAT PENDAPATAN NASIONAL


Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tingkat kemakmur
an suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh barang dan ja
sa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun. Bila data pendapatan nasion
al diketahui, maka akan memberikan dampak bagi kondisi perekonomian dalam suat
u negara.
Berikut ini beberapa dampak diketahuinya pendapatan nasional bagi kondisi p
erekonomian dalam negeri dengan mengetahui data pendapatan nasional, pemerintah
dapat menelaah kembali struktur perekonomian yang kemudian dapat dijadikan bahan
untuk membuat kebijakan guna meningkatkan kondisi perekonomian di negara ini de
ngan data pendapatan nasional, pemerintah dapat mengetahui tingkat penyebaran pen
dapatan yang kurang merata antar daerah dengan begitu pemerintah dapat membuka l
apangan kerja baru di daerah yang berpendapatan rendah dengan tujuan mengurangi p
engangguran dankemiskinan serta pendapatan antar daerah juga akan lebih merata seh
ingga kondisi perekonomian di negara ini dapat ditingkatkan dengan data pendapatan
nasional, pemerintah dapat menentukan besarnya kontribusi berbagai sektor perekono
mian terhadap pendapatan nasional. Maksudnya, pemerintah dapat meningkatkan sekt
or-sektor tertentu yang kurang memberikan kontribusi bagi pendapatan nasional agar
dapat lebih berkontribusi terhadap pendapatan nasional untuk masa yang akan datang,
serta dapat menentukan sektor mana saja yang menjadi anadalan untuk meningkatkan
pendapatan nasional.
Dengan data pendapatan nasional, pemerintah dapat membandingkan kemajua
n perekonomian dari waktu ke waktu, sehingga dapat dijadikan sebagai landasan peru
musan kebijakan untuk meningkatkan kondisi perekonomian di negara ini untuk masa
yang akan datang semua hal di atas bermuara pada satu tujuan bersama yaitu peningk
atan kondisi perekonomian negara ini dan peningkatan kesejahteraan rakyat.Semoga
dengan segala perbaikan yang akan dilakukan pemerintah, negara kita dapat meningk
atkan pendapatan nasionalnya di masa yang akan datang dan dibarengi dengan kenaik
an tingkat kesejahteraan rakyat. Manfaat lainnya adalah :

1. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu negara


2. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar daera
h atau antar propinsi
3. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
4. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.

C KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

Kinerja perekonomian dari suatu negara dalam periode tertentu dapat diuk
ur melalui satu indikator penting yakni data pendapatan nasional. Pendapatan nasi
onal merupakan salah satu ukuran pertumbuhan ekonomi suatu negara. Perhitunga
n pendapatan nasional (national income) menyajikan ukuran-ukuran keseluruhan /
agregat nilai dasar dari seluruh barang dan jasa dalam bentuk jadi / akhir, yang di
produksi dalam perekonomian yang bersangkutan selama jangka waktu satu tahun.
Konsep ini dapat diukur dari sisi produksi, penerimaan dan pengeluaran.

Berikut adalah beberapa konsep pendapatan nasional


 Produk Domestik Bruto (GDP)
Produk domestik bruto (Gross Domestic Product) merupakan jumlah prod
uk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh unit-unit produksi di dala
m batas wilayah suatu negara (domestik) selama satu tahun. Dalam perhitu
ngan GDP ini, termasuk juga hasil produksi barang dan jasa yang dihasilk
an oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi di wilayah negara yang be
rsangkutan. Barang-barang yang dihasilkan termasuk barang modal yang b
elum diperhitungkan penyusutannya, karenanya jumlah yang didapatkan d
ari GDP dianggap bersifat bruto/kotor.

 Produk Nasional Bruto (GNP)


Produk Nasional Bruto (Gross National Product) atau PNB meliputi nilai p
roduk berupa barang dan jasa yang dihasilkan oleh penduduk suatu negara
(nasional) selama satu tahun; termasuk hasil produksi barang dan jasa yan
g dihasilkan oleh warga negara yang berada di luar negeri, tetapi tidak ter
masuk hasil produksi perusahaan asing yang beroperasi di wilayah negara
tersebut.
Rumus : GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

 Produk Nasional Neto (NNP)


Produk Nasional Neto (Net National Product) adalah GNP dikurangi depre
siasi atau penyusutan barang modal (sering pula disebut replacement). Rep
lacement penggantian barang modal/penyusutan bagi peralatan produski y
ang dipakai dalam proses produksi umumnya bersifat taksiran sehingga m
ungkin saja kurang tepat dan dapat menimbulkan kesalahan meskipun rela
tif kecil. Rumus : NNP = GNP – Penyusutan

 Pendapatan Nasional Neto (NNI)


Pendapatan Nasional Neto (Net National Income) adalah pendapatan yang
dihitung menurut jumlah balas jasa yang diterima oleh masyarakat sebagai
pemilik faktor produksi. Besarnya NNI dapat diperoleh dari NNP dikurang
pajak tidak langsung. Yang dimaksud pajak tidak langsung adalah pajak y
ang bebannya dapat dialihkan kepada pihak lain seperti pajak penjualan, p
ajak hadiah, dll. Rumus : NNI = NNP – Pajak tidak langsung

 Pendapatan Perseorangan (PI)


Pendapatan perseorangan (Personal Income)adalah jumlah pendapatan yan
g diterima oleh setiap orang dalam masyarakat, termasuk pendapatan yang
diperoleh tanpa melakukan kegiatan apapun. Pendapatan perseorangan jug
a menghitung pembayaran transfer (transfer payment). Transfer payment a
dalah penerimaan-penerimaan yang bukan merupakan balas jasa produksi
tahun ini, melainkan diambil dari sebagian pendapatan nasional tahun lalu,
contoh pembayaran dana pensiunan, tunjangan sosial bagi para penganggu
ran, bekas pejuang, bunga utang pemerintah, dan sebagainya. Untuk mend
apatkan jumlah pendapatan perseorangan, NNI harus dikurangi dengan paj
ak laba perusahaan (pajak yang dibayar setiap badan usaha kepada pemeri
ntah), laba yang tidak dibagi (sejumlah laba yang tetap ditahan di dalam p
erusahaan untuk beberapa tujuan tertentu misalnya keperluan perluasan pe
rusahaan), dan iuran pensiun (iuran yang dikumpulkan oleh setiap tenaga
kerja dan setiap perusahaan dengan maksud untuk dibayarkan kembali set
elah tenaga kerja tersebut tidak lagi bekerja). Rumus : PI = (NNI + transfe
r payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan social + Paja
k perseorangan )

 Pendapatan yang siap dibelanjakan (DI)


Pendapatan yang siap dibelanjakan (Disposable Income) adalah pendapata
n yang siap untuk dimanfaatkan guna membeli barang dan jasa konsumsi
dan selebihnya menjadi tabungan yang disalurkan menjadi investasi. Disp
osable income ini diperoleh dari personal income (PI) dikurangi dengan pa
jak langsung. Pajak langsung (direct tax) adalah pajak yang bebannya tida
k dapat dialihkan kepada pihak lain, artinya harus langsung ditanggung ole
h wajib pajak, contohnya pajak pendapatan.

Rumus : DI = PI – Pajak langsung Perbedaan


GNP dan GDP . GNP – GDP = Net Factor Income Abroad (penerimaan be
rsih pendapatan faktor produksi dalam hubungan antar negara)

GNP = A + B
GDP = A + C
R=B–C

Dimana :

A = Hasil faktor produksi warga negara Indonesia di dalam negeri


B = Hasil faktor produksi warga negara Indonesia di luar negeri
C = Hasil faktor produksi warga negara asing di Indonesia
R > 0 → B > C → GNP < GDP → Modal LN lebih dominan
R < 0 → B < C → GNP > GDP → Modal DN lebih dominan
R = 0 → B = C → GNP = GDP → Modal LN dan DN seimbang

2.3 SEKTOR KESEHATAN

Sektor kesehatan dilihat sebagai suatu industri yang memiliki ciri khas tersendiri,
yang kadang tidak dimiliki sektor ekonomi lainnya, yaitu tidak bermotif untuk mencari k
euntungan (profit motive/nirlaba), consumer ignorance, pelayanan kesehatan dan sehat di
pandang sebagai hak, mixoutputs, upaya kesehatan sebagai konsumsi dan investasi, dan r
estriksi berkompetisi. Ciri ini akan berpengaruh terhadap biaya dalam pelayanan kesehata
n. Berbagai fasilitas kesehatan seperti rumah sakit dan klinik yang bertujuan untuk meme
nuhi kebutuhan yang ada kini telah banyak tersedia. Disamping milik pemerintah kini tel
ah banyak pula fasilitas pelayanan kesehatan yang didirikan oleh pihak swasta mulai dari
balai pengobatan hingga rumah sakit berskala internasional.
Aplikasi ilmu ekonomi pada sektor kesehatan perlu mendapat perhatian terhadap
sifat dan ciri khususnya sektor kesehatan. Sifat dan ciri khusus tersebut menyebabkan
asumsi-asumsi tertentu dalam ilmu ekonomi tidak berlaku atau tidak seluruhnya berlaku
apabila diaplikasikan untuk sektor kesehatan. Ciri khusus tersebut antara lain:

1. Kejadian penyakit tidak terduga.


Adalah tidak mungkin untuk memprediksi penyakit apa yang akan menimpa kita
dimasa yang akan datang, oleh karena itu adalah tidak mungkin mengetahui secara pasti
pelayanan kesehatan apa yang kita butuhkan dimasa yang akan datang. Ketidakpastian
(uncertainty) ini berarti adalah seseorang akan menghadapi suatu risiko akan sakit dan oleh
karena itu ada juga risiko untuk mengeluarkan biaya untuk mengobati penyakit tersebut.

2. Consumer Ignorance.
Konsumer sangat tergantung kepada penyedia (provider) pelayanan kesehatan. Oleh
karena pada umumnya consumer tidak tahu banyak tentang jenis penyakit, jenis pemeriksaan
dan jenis pengobatan yang dibutuhkannya. Dalam hal ini Providerlah yang menentukan jenis
dan volume pelayanan kesehatan yang perlu dikonsumsi oleh konsumer.

3. Sehat dan pelayanan kesehatan sebagai hak.


Makan, pakaian, tempat tinggal dan hidup sehat adalah elemen kebutuhan dasar
manusia yang harus senantiasa diusahakan untuk dipenuhi, terlepas dari kemampuan
seseorang untuk membayarnya. Hal ini menyebabkan distribusi pelayanan kesehatan sering
sekali dilakukan atas dasar kebutuhan(need)dan bukan atas dasar kemampuan membayar
(demand).

4. Ekstemalitas.
Terdapat efek eksternal dalam penggunaan pelayanan kesehatan. Efek eksternal
adalah dampak positif atau negatif yang dialami orang lain sebagai akibat perbuatan
seseorang. Misalnya imunisasi dari penyakit menular akan memberikan manfaat kepada
masyarakat banyak. Oleh karena itu imunisasi tersebut dikatakan mempunyai social marginal
benefit yang jauh lebih besar dari private marginal benefit bagi individu tersebut. Oleh
karena itu pemerintah harus dapat menjamin bahwa program imunisasi harus benar-benar
dapat terlaksana.
5. Pelayanan kesehatan
Yang tergolong pencegahan akan mempunyai ekstemalitas yang besar, sehingga
dapat digolongkan sebagai “komodity masyarakat”, atau public goods. Oleh karena itu
program ini sebaiknya mendapat subsidi atau bahkan disediakan oleh pemerintah secara
gratis. Sedangkan untuk pelayanan kesehatan yang bersifat kuratif akan mempunyai
ekstemalitas yang rendah dan disering disebut dengan private good, hendaknya dibayar atau
dibiayai sendiri oleh penggunanya atau pihak swasta.

6. Non Profit Motive.


Secara ideal memperoleh keuntungan yang maksimal (profit maximization) bukanlah
tujuan utama dalam pelayanan kesehatan. Pendapat yang dianut adalah “Orang tidak layak
memeperoleh keuntungan dari penyakit orang lain”.

7. Padat Karya.
Kecendrungan spesialis dan superspesialis menyebabkan komponen tenaga dalam
pelayanan kesehatan semakin besar. Komponen tersebut bisa mencapai 40%-60% dari
keseluruhan biaya.

8. Mixed Outputs.
Yang dikonsumsi pasien adalah satu paket pelayanan, yaitu sejumlah pemeriksaan
diagnosis, perawatan, terapi dan nasihat kesehatan. Paket tersebut bervariasi antara individu
dan sangat tergantung kepada jenis penyakit.

9. Upaya kesehatan sebagai konsumsi dan investasi.


Dalam jangka pendek, upaya kesehatan terlihat sebagai sektor yang sangat konsumtif,
tidak memberikan return on investment secara jelas. Oleh sebab itu sering sekali sektor
kesehatan ada pada urutan bawah dalam skala prioritas pembangunan terutama kalau titik
berat pembangunan adalah pembangunan ekonomi. Akan tetapi orientasi pembangunan pada
akhirnya adalah pembangunan manusia, maka pembangunan sektor kesehatan
sesuangguhnya adalah suatu investasi paling tidak untuk jangka panjang.

10. Restriksi berkompetisi.


Terdapat pembatasan praktek berkompetisi. Hal ini menyebabkan mekanisme pasar
dalam pelayanan kaesehatan tidak bisa sempurna seperti mekanisme pasar untuk komodity
lain. Dalam mekanisme pasar, wujud kompetisi adalah kegiatan pemasaran (promosi, iklan
dan sebagainya). Sedangkan dalam sektor kesehatan tidak pernah terdengar adanya promosi
discount atau bonus atau banting harga dalam pelayanan kesehatan. Walaupun dalam
prakteknya hal itu sering juga terjadi dalam pelayanan kesehatan.

11. Banyak teori dan praktek yang telah dikembangkan dibidang ini, walaupun dalam banyak
hal kerangka ilmu(body of knowledge) nya masih relatif kecil dibandingkan dengan
subdisiplin ekonomi yang lain.

 Yang termasuk dalam sektor kesehatan yaitu :


1. Nakes
2. Puskesmas
3. Rumah Sakit
4. Layanan kesehatan di DPTK
5. Farmasi dan alkes
6. Pengendalian penyakit dan imunisasi
7. Teknologi Informasi Kesehatan
8. Digitaliasi dan pemberdayaan masyarakat

BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Neraca adalah salah satu bagian dari laporan keuangan suatu entitas bisnis atau perusa
haan yang di dalamnya terdapat informasi mengenai aktiva, kewajiban, serta ekuitas pemega
ng saham pada akhir periode akuntansi perusahaan.terdapat tiga unsur penting di dalam
neraca keuangan, yaitu Aktiva, Kewajiban, dan Ekuitas.
Pendapatan nasional adalah jumlah pendapatan yang diterima oleh seluruh rumah tan
gga keluarga (RTK) di suatu negara dari penyerahan faktor-faktor produksi dalam satu period
e,biasanya selama satu tahun. Tujuan penghitungan pendapatan nasional untuk mengukur tin
gkat kemakmuran suatu negara dan mendapatkan data-data terperinci mengenai seluruh bara
ng dan jasa yang dihasilkan suatu negara dalam waktu satu tahun.
Dan sektor kesehatan dilihat sebagai suatu industri yang memiliki ciri khas tersendiri,
yang kadang tidak dimiliki sektor ekonomi lainnya, yaitu tidak bermotif untuk mencari keunt
ungan (profit motive/nirlaba), consumer ignorance, pelayanan kesehatan dan sehat dipandang
sebagai hak, mixoutputs, upaya kesehatan sebagai konsumsi dan investasi, dan restriksi berko
mpetisi

3.2 SARAN
Dengan adanya pembahasan tentang Neraca Pendapatan Nasional dan Sektor
Kesehatan ini, diharapkan pembaca dapat memahamilebih lanjut tentang Neraca Pendapatan
Nasional dan Sektor Kesehatan dan dapat memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari

DAFTAR PUSTAKA
Dwisetiati. 2011. Neraca pembayaran dan pendapatan nasional. https://dwisetiati.wordpress.com/
2011/03/10/neraca-pembayaran-dan-pendapatan-nasional/
M. Prawiro. 2018. Pengertian Neraca: Unsur-Unsur, Manfaat, dan Contoh Neraca https://www.m
axmanroe.com/vid/finansial/akuntansi/pengertian-neraca.html
https://www.academia.edu/16929332/Neraca_Pembayaran_Internasional_dan_Pendapatan_Nasi
onal_Studi_Kasus_Indonesia_dan_Jepang

Anda mungkin juga menyukai