Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

LAPORAN KEUANGAN ASURANSI SYARIAH PSAK 101

Disusun untuk memenuhi tugas Mata Kuliah Asuransi Syariah

OLEH:

1. Delna Safitri (200602034)


2. Dema Isnia (200602107)
3. Fadhillah Fitri (200602028)
4. Intan Fatimah Zahra (200602023)

Dosen Pengampu:
Seri Murni, S.E., M.Si., Ak.

PRODI EKONOMI SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY BANDA ACEH

2023
DAFTAR ISI

BAB I PENDAHULUAN .............................................................................................................. 3

BAB II PEMBAHASAN ............................................................................................................... 6

A. Neraca ........................................................................................................................................ 6

B. Laporan laba rugi ................................................................................................................... 7

C. Laporan Arus Kas................................................................................................................... 9

BAB III PENUTUP ..................................................................................................................... 15

A. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 15

DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................................. 16


BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan lembaga keuangan syariah di Indonesia dimulai semenjak tahun 1990-an


dan mengalami perkembangan yang semakin pesat pada awal tahun 2000-an. Hal ini ditandai
dengan bermunculannya sejumlah bank syariah yang didirikan oleh perbankan konvensional, baik
yang sahamnya dimiliki pemerintah maupun swasta. Perkembangan lembaga keuangan syariah
semakin pesat. Hal ini terlihat banyak bermunculan lembaga keuangan yang berbasis syariah di
masyarakat. Lembaga keuangan syariah tersebut sebagian besar telah berbadan hukum, dan ada
juga yang belum berbadan hukum. Lembaga yang telah berbadan hukum misalnya, koperasi
syariah dan bank perkreditan rakyat syariah. Pesatnya pertumbuhan dan perkembangan lembaga
keuangan berpola syariah itu, tentu tidak terlepas dari fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang
menyatakan bahwa bunga bank itu adalah riba, dan riba sangat dilarang dan diharamkan dalam
ajaran Islam. Fatwa itu telah memberi dampak terhadap penyempitan pasar bagi perbankan
konvensional, masalahnya sebagian besar penduduk Indonesia beragama Islam. Sementara itu
pasar bank syariah semakin meluas karena banyak nasabah perbankan konvensional, khususnya
yang beragama Islam mengalihkan transaksi perbankannya ke bank syariah. Penerapan akuntansi
syariah secara praktik khususnya di Indonesia baru dimulai awal tahun 2003 yang ditandai dengan
berlakunya Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK No.59) tentang Akuntansi Perbankan
Syariah. Penerapan akuntansi syariah pada lembaga perbankan syariah saat ini masih menghadapi
kendala-kendala antara lain: minimnya Sumber Daya Manusia yang ahli dalam bidang akuntansi
syariah, prinsip-prinsip bagi hasil memerlukan kejujuran dari nasabah maupun pengelola, sistem
pengawasan dari Badan Pengawas Internal yang belum optimal, pemanfaatan teknologi informasi
yang belum optimal.

Standar akuntansi yang berdasarkan prinsip syariah merupakan kunci sukses bagi
bank/lembaga keuangan syariah untuk menjalankan sistemnya dalam rangka melayani
masyarakat. Standar akuntansi tersebut akan terefleksi dalam sistem akuntansi yang digunakan
sebagai dasar dalam pembuatan sistem laporan keuangan. PSAK 101 pertama kali dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27 Juni
2007. PSAK ini menggantikan ketentuan terkait penyajian laporan keuangan syariah dalam PSAK
59: Akuntansi Perbankan Syariah yang dikeluarkan pada 1 Mei 2002. Berdasarkan surat Dewan
Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-B/DPN/IAI/XI/2013 maka seluruh produk akuntansi
syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan kewenangannya kepada Dewan
Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI.PSAK 101 mengatur penyusunan laporan keuangan bagi
lembaga keuangan syariah, dimana transaksi-transaksi dasar pada penyusunan laporan keuangan
syariah memuat tentang kegiatan transaksi yang tidak mungkin dilakukan oleh bank konvensional
seperti jual beli dan sewa menyewa. Oleh karena dalam penentuan nisbah bagi hasil perlu
dilakukan dengan baik agar dapat menguntungkan kedua pihak. Berdasarkan fenomena dan
problema yang telah dipaparkan di atas, pertanyaan atau permasalahan yang kemudian muncul
adalah bagaimana persepsi akuntan internal terhadap akuntansi syariah pada lembaga keuangan
syariah.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Neraca
Menurut Harahap (2009:107), neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi
keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada saat
tertentu. Neraca atau balance sheet adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari
suatu perusahaan atau aset kewajiban-kewajiban atau utang, dan hak para pemilik perusahaan yang
tertanam dalam perusahaan tersebut atau ekuitas pemilik suatu saat tertentu. Neraca harus disusun
secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan.
Oleh karena itu neracatepatnya dinamakan statements of financial position. Karena neraca
merupakan potret atau gambaran keadaan pada suatu saat tertentu maka neraca merupakan status
report bukan merupakan flow report.

Menurut Djarwanto (2004:20) mendefinisikan neraca adalah yang sistematis tentang aktiva
(asset), utang (liabilities) dan modal sendiri (owner’s equity) dari suatu perusahaan pada tanggal
tertentu. Menurut Riyanto (2010:19), aset dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu aset lancar
adalah aset yang habis dalam satu kali perputaran dalam proses produksi dan proses berputarnya
adalah dalam waktu yang pendek (umumnya kurang dari satu tahun).

Dalam perputarannya yang satu kali ini, elemen-elemen dari aset lancar tidak sama
cepatnya ataupun tingkat perputarannya, misalnya piutang menjadi kas adalah lebih cepat daripada
inventory (apabila penjualan dilakukan secara kredit), karena piutang menjadi kas hanya
membutuhkan satu langkah saja, sedangkan inventory melalui piutang dahulu barulah menjadi kas.
Dengan kata lain, aset lancar ialah aset yang dapat diuangkan dalam waktu pendek. Sedangkan
aset tetap adalah aset yang tahan lama yang tidak atau secara berangsurangsur habis turut serta
dalam proses produksi. Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap selain aset itu
dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aset tersebut
mempunyai umum kegunaan jangka panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode
kegiatan perusahaan).
B. Laporan laba rugi

laporan laba rugi (income statement) adalah sebuah laporan keuangan yang menunjukkan
pendapatan dan biaya suatu perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya selama satu tahun
atau satu kuartal. Laporan ini memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, serta
memungkinkan manajemen dan investor untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan dan
membuat keputusan bisnis yang tepat.

Laporan laba rugi biasanya terdiri dari tiga bagian utama: pendapatan, biaya, dan laba
bersih. Bagian pendapatan mencakup semua sumber pendapatan yang diterima oleh perusahaan
selama periode waktu tertentu, seperti penjualan produk atau jasa, bunga, dan dividen. Bagian
biaya mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu,
seperti biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya bunga. Setelah mengurangi total biaya dari
total pendapatan, maka diperoleh laba bersih. Laba bersih adalah jumlah uang yang dihasilkan oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu setelah semua biaya dan pengeluaran telah dikurangi.
Laba bersih dapat digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham, membayar
hutang, memperluas bisnis, atau untuk tujuan lainnya.

Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang paling penting bagi perusahaan
karena memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan selama periode waktu
tertentu. Laporan ini juga membantu manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang tepat dan
membantu investor untuk menilai potensi keuntungan dari investasi mereka. Laporan laba rugi
(income statement) digunakan oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam kinerja
keuangan suatu perusahaan.

Berikut adalah beberapa pihak yang biasanya menggunakan laporan laba rugi:

1. Manajemen Perusahaan

Laporan laba rugi digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memantau kinerja
keuangan perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Manajemen dapat
menggunakan informasi dalam laporan laba rugi untuk menentukan apakah perusahaan mencapai
target keuangan mereka dan untuk merencanakan keputusan bisnis yang akan diambil selanjutnya.
2. Investor

Laporan laba rugi juga digunakan oleh investor untuk menilai kinerja keuangan suatu
perusahaan dan menentukan potensi pengembalian investasi. Investor dapat menggunakan
informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba bersih untuk membandingkan kinerja keuangan
perusahaan dengan pesaing di industri yang sama.

3. Kreditur

Laporan laba rugi digunakan oleh kreditur untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan
untuk membayar kembali utang mereka. Kreditur akan menggunakan informasi dalam laporan
laba rugi untuk menilai apakah perusahaan memiliki laba yang cukup untuk membayar utang
mereka dan apakah perusahaan memenuhi persyaratan pinjaman.

4. Pihak Eksternal

Laporan laba rugi juga digunakan oleh pihak luar seperti regulator pemerintah, pelanggan,
dan pesaing. Pihak luar dapat menggunakan informasi dalam laporan laba rugi untuk menilai
kinerja keuangan perusahaan dan menentukan bagaimana mereka akan berinteraksi dengan
perusahaan tersebut.

Secara keseluruhan, laporan laba rugi merupakan alat yang penting bagi perusahaan dan
pihak luar untuk memantau dan menilai kinerja keuangan perusahaan. Informasi dalam laporan
laba rugi dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis dan memperoleh pemahaman yang
lebih baik tentang kondisi keuangan suatu perusahaan.

❖ Manfaat laporan laba rugi

Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika membuat laporan laba rugi, yakni:

• Mengevaluasi kinerja perusahaan. Anda dapat melihat peningkatan pendapatan atau


kerugian yang didapat oleh perusahaan sehingga dapat mengambil keputusan untuk bisa
berkembang dan tetap bisa menghadapi persaingan.
• Mengembangkan perusahaan. Anda sebagai pemilik perusahaan dapat menilai
pengeluaran-pengeluaran yang efektif dan tidak.
• Menilai risiko. Risiko dalam setiap bisnis pasti ada, jadi tugas Anda yang penting adalah
meminimalkan risiko yang bisa saja terjadi tanpa dugaan sebelumnya.
• Tolok ukur perusahaan, memacu kinerja perusahaan sehingga perusahaan dapat
bersaing dengan pesaing di pasar.
• Menganalisis strategi perusahaan, apakah strategi yang dipilih dapat membuat
perusahaan menghasilkan pendapatan yang maksimal di setiap bulannya atau malah
sebaliknya strategi yang dipilih tidak cocok.
• Profil Perusahaan. Investor maupun pemegang saham tentu saja tidak mau memilih
perusahaan dengan profil yang buruk untuk menginvestasikan uangnya

C. Laporan Arus Kas


Laporan arus kas atau cash flow merupakan laporan yang memperlihatkan secara rinci arus
kas yang masuk (penerimaan) dan kas yang keluar (pengeluaran) dari suatu perusahaan. Selain itu
menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arus kas berarti pemasukan dan pengeluaran
uang tunai perusahaan berdasarkan harian, mingguan, dan dalam rentang waktu tertentu. Di dalam
laporan keuangan arus kas biasanya meliputi jumlah kas yang masuk atau diterima berupa uang
tunai dan investasi tunai dari pemilik perusahaan, lalu jumlah kas yang dikeluarkan oleh
perusahaan, seperti utang dan beban-beban yang perlu dibayarkan.
Laporan arus kas umumnya disusun berdasarkan data-data dari laporan laba rugi selama
periode berjalan dan dari data neraca pada periode sebelumnya. Sementara arus kas sendiri dibagi
menjadi tiga macam aktivitas, yakni operasional, investasi, dan pendanaan. Laporan cash flow ini
bisa digunakan untuk semua kegiatan, mulai dari skala kecil yaitu rumah tangga hingga perusahaan
skala besar.
Oleh karena itu, laporan kas seringkali dimanfaatkan untuk mengevaluasi kinerja
perusahaan di masa lalu, serta membuat perencanaan untuk investasi dan kegiatan pembiayaan di
masa yang akan datang. Laporan Arus Kas ini sangat berguna untuk mengetahui kas yang ada di
dalam perusahaan untuk keperluan operasional maupun dadakan. Salah satu yang membutuhkan
cashflow reguler adalah pelaporan dan pembayaran pajak.
❖ Tujuan dan fungsi laporan arus kas

Tujuan dan fungsi yang paling utama dari laporan arus kas ada pada informasi yang
diberikan yaitu penerimaan dan pengeluaran dana kas pada suatu periode. Nah, dari informasi
tersebut perusahaan bisa menentukan strategi keuangannya, seperti mengevaluasi aktiva bersih,
likuiditas, dan lainnya. Perusahaan yang mempunyai laba bersih cukup tinggi, belum tentu bisa
menjamin jika perusahaan itu mampu membayar gaji karyawannya dan membeli segala keperluan
perusahaan. Maka dari itulah laporan kas dibutuhkan, atau istilah dalam bahasa
inggrisnya ‘cashflow is king’ karena begitu pentingnya arus kas di sebuah perusahaan.

Laporan arus kas sendiri secara khusus memiliki tujuan sebagai:

• Memprediksi arus kas di periode berikutnya berdasarkan data dari laporan


keuangan arus kas di periode saat ini.
• Menentukan pembayaran mana saja yang wajib dibayarkan sesuai kemampuan
perusahaan.
• Sebagai dasar untuk mengambil keputusan para manajer keuangan untuk
memperbaiki dan meningkatkan kinerja perusahaan.
• Sebagai pelaporan terkait laba bersih apabila ada perubahan terhadap kas
perusahaan.
Maka dari itu, penyusunan laporan arus kas yang baik dan tepat sangat berguna bagi
keberlangsungan perusahaan dalam mengembangkan kegiatan usaha dan investasinya.

❖ Manfaat dari laporan arus kas

Pastinya laporan arus kas mempunyai manfaat yang besar, tidak hanya bagi internal
perusahaan saja tetapi juga bagi sejumlah pihak eksternal lainnya seperti investor, kreditor, dan
lainnya.

Ada beberapa manfaat dari laporan arus kas:

1. Memberikan informasi berhubungan dengan arus kas sebagai landasan dalam


menyusun strategi keuangan di periode berikutnya.
2. Mengetahui seberapa besar kemampuan perusahaan mampu membayar deviden,
serta membayar kewajiban seperti menggaji karyawan.
Lewat laporan arus kas, keberhasilan suatu perusahaan dapat diukur.

D. Laporan perubahan ekuitas

Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi
informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan
transaksi keuangan pemilik modal. Perubahan modal di dalam laporan keuangan ekuitas diperoleh
dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi, dengan jumlah penarikan
modal. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan perubahan modal adalah suatu
laporan mengenai perubahan modal suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu sehingga
laporan ini dikeluarkan untuk menjelaskan adanya peningkatan atau penurunan aktiva bersih dan
kekayaan selama periode yang ditentukan perusahaan, misalnya dalam periode bulan atau tahun.

Pengertian serupa juga dikemukakan oleh beberapa ahli akuntansi, beberapa di antaranya:

• Agus Purwaji: Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan
ekuitas selama 1 periode akuntansi. Laporan ini terdiri atas beberapa elemen, di antaranya
modal awal periode, penambahan dan pengurangan selama 1 periode, dan modal akhir
periode.
• Hery: Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan ikhtisar
perubahan pos-pos ekuitas suatu perusahaan untuk 1 periode tertentu.
• Kasmir: Laporan perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang mencatat informasi
tentang penyebab bertambah dan berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
• Sodikin dan Riyono: Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang secara
sistematis menyajikan informasi tentang perubahan ekuitas perusahaan yang diakibatkan
operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada suatu periode akuntansi tertentu.

Jadi jika disimpulkan, laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi informasi
mengenai penambahan dan pengurangan ekuitas perusahaan dalam periode tertentu, beserta
penyebab terjadinya perubahannya.
❖ Tujuan dan Fungsi Pembuatan Laporan

Pembuatan laporan ini bertujuan untuk memberikan laporan mengenai perubahan modal
usaha. Tidak hanya itu, laporan ini juga bertujuan untuk membuat ikhtisar dari investasi dan dana
yang dihasilkan dalam suatu periode serta aktiva pembayaran. Lebih lanjut lagi, laporan perubahan
ekuitas ini berfungsi untuk dapat melengkapi pengungkapan perubahan dari modal yang terjadi
pada perusahaan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.

Berikut ini adalah beberapa fungsi pembuatan laporan perubahan ekuitas:

• Menyatakan adanya perubahan modal dalam suatu kurun periode dengan nominal yang
tertulis jelas secara tepat dan akurat.
• Mendukung laporan keuangan yang juga termasuk di dalamnya ada laporan laba-rugi,
neraca, dan laporan keuangan.
• Menjadi acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis di masa depan.
• Memberikan informasi yang membantu para investor dalam memperkirakan jumlah waktu
dan ketidakpastian penerimaan kas pada masa depan yang berasal dari pembagian dividen.
• Memberikan informasi pada para analis keuangan untuk memahami faktor-faktor yang
dapat memengaruhi perubahan ekuitas pada perusahaan.

❖ Isi dan Unsur Penting dalam Laporan

Apa saja hal-hal yang dapat ditemukan dalam laporan perubahan ekuitas?

• Laba maupun rugi bersih pada periode yang berkaitan


• Hasil dari penjualan saham
• Pembayaran dividen
• Pembelian saham treasury
• Pengaruh perubahan nilai wajar pada aset
• Efek koreksi kesalahan pada periode akuntansi sebelumnya.
Selain itu, terdapat unsur-unsur yang perlu diperhatikan dalam laporan keuangan ini. Unsur-
unsur ini merupakan bagian penting dalam laporan yang akan disusun berdasarkan data yang telah
didapatkan, di antaranya:

• Laba yang tidak dibagi per akhir periode akuntansi


• Dividen yang diumumkan
• Laba bersih di periode tertentu
• Laba yang tidak dibagi pada awal periode (per awal tahun)

❖ Komponen dalam laporan perubahan ekuitas

Ada beberapa komponen penting dalam menyusun laporan perubahan ekuitas, yaitu modal
awal, pengaruh dari kebijakan akuntansi, pengaruh koreksi kesalahan periode sebelumnya, saldo
yang disajikan lagi, perubahan dari modal saham, dividen, laba rugi pada periode terkait, perubahan
dalam cadangan revaluasi, keuntungan dan kerugian lain, serta saldo akhir.

1. Modal Awal

Modal awal adalah saldo akhir dari laporan keuangan periode sebelumnya. Modal awal
tidak disesuaikan karena koreksi kesalahan pada periode yang sebelumnya serta diperbaiki pada
periode berjalan.

2. Pengaruh dari Perubahan Kebijakan Akuntansi

Penyesuaian diperlukan pada cadangan pemegang saham di awal periode laporan


komparatif untuk menyajikan ekuitas awal ke jumlah yang ditentukan pada kebijakan akuntansi
baru.

3. Pengaruh Koreksi Kesalahan Periode Sebelumnya

Efek koreksi kesalahan periode sebelumnya harus disajikan secara terpisah sebagai bentuk
penyesuaian.

4. Saldo yang Disajikan Kembali


Ekuitas yang dapat diberikan kepada pemegang saham pada awal periode komparatif
setelah penyesuaian karena adanya perubahan kebijakan akuntansi dan koreksi kesalahan periode
sebelumnya.

5. Perubahan dari Modal Saham

Dalam periode terkait, modal saham perlu ditambahkan di dalam laporan perubahan ekuitas.
Penukaran saham perlu dikurangi dalam laporan. Efek penerbitan serta pelunasan saham perlu
disajikan terpisah sebagai cadangan modal saham serta cadangan premi saham.

6. Dividen

Pembayaran dividen perlu dikurangkan dari ekuitas pemegang saham. Ini karena dividen
adalah distribusi kekayaan yang dapat diatribusi pada tiap-tiap pemegang saham.

7. Laba Rugi Pada Periode Terkait

Laba dan rugi yang diatribusi pada pemegang saham selama periode yang tercantum dalam
laporan laba rugi.

8. Perubahan dalam Cadangan Revaluasi

Perubahan dalam cadangan revaluasi perlu disajikan dalam laporan selama hal ini diakui di
luar laporan laba rugi. Sebab, pembalikan rugi penurunan nilai sebelumnya tidak disajikan terpisah
pada laporan perubahan ekuitas karena sudah dimasukkan pada laba rugi periode terkait.

9. Keuntungan dan Kerugian Lain

Keuntungan dan kerugian lain yang tidak diakui pada laporan laba rugi, dapat disajikan
dalam laporan perubahan modal laiknya keuntungan serta kerugian aktuarial akibat penerapan nilai
tukar, pajak biaya masuk, dan sebagainya.

10. Saldo Akhir

Saldo cadangan ekuitas dari pemegang saham di akhir periode pelaporan seperti yang
terlihat pada laporan posisi keuangan.
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

laporan keuangan syariah adalah suatu bentuk penyajian data keuangan usaha seperti
pencatatan transaksi kegiatan ekonomi dengan menganut sistem syariah.

Dalam laporan keuangan asuransi syariah psak 101 meliputi:

2. Neraca adalah sistematis tentang aktiva (asset), utang (liabilities) dan modal sendiri
(owner’s equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
3. Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang paling penting bagi
perusahaan karena memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan
selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi biasanya terdiri dari tiga bagian
utama: pendapatan, biaya, dan laba bersih. Bagian pendapatan mencakup semua
sumber pendapatan yang diterima oleh perusahaan selama periode waktu tertentu,
seperti penjualan produk atau jasa, bunga, dan dividen.
4. Laporan arus kas umumnya disusun berdasarkan data-data dari laporan laba rugi
selama periode berjalan dan dari data neraca pada periode sebelumnya. Sementara
arus kas sendiri dibagi menjadi tiga macam aktivitas, yakni operasional, investasi,
dan pendanaan. Laporan cash flow ini bisa digunakan untuk semua kegiatan, mulai
dari skala kecil yaitu rumah tangga hingga perusahaan skala besar.
5. Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi
informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba
atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal
DAFTAR PUSTAKA

Riswan, Kesuma Fatrecia Yolanda. 2014. Analisis laporan keuangan sebagai dasar dalam
penilaian kinerja keuangan PT budi setia wahana motor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 5 (1):
93-121

Senastri Khaula. Pengertian laporan laba rugi, jenis, fungsi, dan 2 contohnya.
https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/

Laporan laba rugi: pengertian, cara membuat, contoh. https://www.jurnal.id/id/blog/cara-


membuat-laporan-laba-rugi-perusahaan/

Apa itu arus kas perusahaan?. https://pakar.co.id/akuntansi-keuangan/laporan-arus-kas/

Lathifa Dina. 2022. Laporan perubahan modal:definisi,komponen, dan contoh pembuatannya.


https://www.online-pajak.com/tentang-efiling/laporan-perubahan-modal

Anda mungkin juga menyukai