OLEH:
Dosen Pengampu:
Seri Murni, S.E., M.Si., Ak.
2023
DAFTAR ISI
A. Neraca ........................................................................................................................................ 6
A. KESIMPULAN ...................................................................................................................... 15
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Standar akuntansi yang berdasarkan prinsip syariah merupakan kunci sukses bagi
bank/lembaga keuangan syariah untuk menjalankan sistemnya dalam rangka melayani
masyarakat. Standar akuntansi tersebut akan terefleksi dalam sistem akuntansi yang digunakan
sebagai dasar dalam pembuatan sistem laporan keuangan. PSAK 101 pertama kali dikeluarkan
oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK IAI) pada 27 Juni
2007. PSAK ini menggantikan ketentuan terkait penyajian laporan keuangan syariah dalam PSAK
59: Akuntansi Perbankan Syariah yang dikeluarkan pada 1 Mei 2002. Berdasarkan surat Dewan
Pengurus Nasional (DPN) IAI No. 0823-B/DPN/IAI/XI/2013 maka seluruh produk akuntansi
syariah yang sebelumnya dikeluarkan oleh DSAK IAI dialihkan kewenangannya kepada Dewan
Standar Akuntansi Syariah (DSAS) IAI.PSAK 101 mengatur penyusunan laporan keuangan bagi
lembaga keuangan syariah, dimana transaksi-transaksi dasar pada penyusunan laporan keuangan
syariah memuat tentang kegiatan transaksi yang tidak mungkin dilakukan oleh bank konvensional
seperti jual beli dan sewa menyewa. Oleh karena dalam penentuan nisbah bagi hasil perlu
dilakukan dengan baik agar dapat menguntungkan kedua pihak. Berdasarkan fenomena dan
problema yang telah dipaparkan di atas, pertanyaan atau permasalahan yang kemudian muncul
adalah bagaimana persepsi akuntan internal terhadap akuntansi syariah pada lembaga keuangan
syariah.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Neraca
Menurut Harahap (2009:107), neraca atau daftar neraca disebut juga laporan posisi
keuangan perusahaan. Laporan ini menggambarkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas pada saat
tertentu. Neraca atau balance sheet adalah laporan yang menyajikan sumber-sumber ekonomis dari
suatu perusahaan atau aset kewajiban-kewajiban atau utang, dan hak para pemilik perusahaan yang
tertanam dalam perusahaan tersebut atau ekuitas pemilik suatu saat tertentu. Neraca harus disusun
secara sistematis sehingga dapat memberikan gambaran mengenai posisi keuangan perusahaan.
Oleh karena itu neracatepatnya dinamakan statements of financial position. Karena neraca
merupakan potret atau gambaran keadaan pada suatu saat tertentu maka neraca merupakan status
report bukan merupakan flow report.
Menurut Djarwanto (2004:20) mendefinisikan neraca adalah yang sistematis tentang aktiva
(asset), utang (liabilities) dan modal sendiri (owner’s equity) dari suatu perusahaan pada tanggal
tertentu. Menurut Riyanto (2010:19), aset dapat dibagi atas dua kelompok besar, yaitu aset lancar
adalah aset yang habis dalam satu kali perputaran dalam proses produksi dan proses berputarnya
adalah dalam waktu yang pendek (umumnya kurang dari satu tahun).
Dalam perputarannya yang satu kali ini, elemen-elemen dari aset lancar tidak sama
cepatnya ataupun tingkat perputarannya, misalnya piutang menjadi kas adalah lebih cepat daripada
inventory (apabila penjualan dilakukan secara kredit), karena piutang menjadi kas hanya
membutuhkan satu langkah saja, sedangkan inventory melalui piutang dahulu barulah menjadi kas.
Dengan kata lain, aset lancar ialah aset yang dapat diuangkan dalam waktu pendek. Sedangkan
aset tetap adalah aset yang tahan lama yang tidak atau secara berangsurangsur habis turut serta
dalam proses produksi. Syarat lain untuk dapat diklasifikasikan sebagai aset tetap selain aset itu
dimiliki perusahaan, juga harus digunakan dalam operasi yang bersifat permanen (aset tersebut
mempunyai umum kegunaan jangka panjang atau tidak akan habis dipakai dalam satu periode
kegiatan perusahaan).
B. Laporan laba rugi
laporan laba rugi (income statement) adalah sebuah laporan keuangan yang menunjukkan
pendapatan dan biaya suatu perusahaan selama periode waktu tertentu, biasanya selama satu tahun
atau satu kuartal. Laporan ini memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan, serta
memungkinkan manajemen dan investor untuk menilai kesehatan keuangan perusahaan dan
membuat keputusan bisnis yang tepat.
Laporan laba rugi biasanya terdiri dari tiga bagian utama: pendapatan, biaya, dan laba
bersih. Bagian pendapatan mencakup semua sumber pendapatan yang diterima oleh perusahaan
selama periode waktu tertentu, seperti penjualan produk atau jasa, bunga, dan dividen. Bagian
biaya mencakup semua biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan selama periode waktu tertentu,
seperti biaya produksi, biaya administrasi, dan biaya bunga. Setelah mengurangi total biaya dari
total pendapatan, maka diperoleh laba bersih. Laba bersih adalah jumlah uang yang dihasilkan oleh
perusahaan selama periode waktu tertentu setelah semua biaya dan pengeluaran telah dikurangi.
Laba bersih dapat digunakan untuk membayar dividen kepada pemegang saham, membayar
hutang, memperluas bisnis, atau untuk tujuan lainnya.
Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang paling penting bagi perusahaan
karena memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan selama periode waktu
tertentu. Laporan ini juga membantu manajemen untuk membuat keputusan bisnis yang tepat dan
membantu investor untuk menilai potensi keuntungan dari investasi mereka. Laporan laba rugi
(income statement) digunakan oleh berbagai pihak yang memiliki kepentingan dalam kinerja
keuangan suatu perusahaan.
Berikut adalah beberapa pihak yang biasanya menggunakan laporan laba rugi:
1. Manajemen Perusahaan
Laporan laba rugi digunakan oleh manajemen perusahaan untuk memantau kinerja
keuangan perusahaan dan mengambil keputusan bisnis yang tepat. Manajemen dapat
menggunakan informasi dalam laporan laba rugi untuk menentukan apakah perusahaan mencapai
target keuangan mereka dan untuk merencanakan keputusan bisnis yang akan diambil selanjutnya.
2. Investor
Laporan laba rugi juga digunakan oleh investor untuk menilai kinerja keuangan suatu
perusahaan dan menentukan potensi pengembalian investasi. Investor dapat menggunakan
informasi tentang pendapatan, biaya, dan laba bersih untuk membandingkan kinerja keuangan
perusahaan dengan pesaing di industri yang sama.
3. Kreditur
Laporan laba rugi digunakan oleh kreditur untuk mengevaluasi kemampuan perusahaan
untuk membayar kembali utang mereka. Kreditur akan menggunakan informasi dalam laporan
laba rugi untuk menilai apakah perusahaan memiliki laba yang cukup untuk membayar utang
mereka dan apakah perusahaan memenuhi persyaratan pinjaman.
4. Pihak Eksternal
Laporan laba rugi juga digunakan oleh pihak luar seperti regulator pemerintah, pelanggan,
dan pesaing. Pihak luar dapat menggunakan informasi dalam laporan laba rugi untuk menilai
kinerja keuangan perusahaan dan menentukan bagaimana mereka akan berinteraksi dengan
perusahaan tersebut.
Secara keseluruhan, laporan laba rugi merupakan alat yang penting bagi perusahaan dan
pihak luar untuk memantau dan menilai kinerja keuangan perusahaan. Informasi dalam laporan
laba rugi dapat membantu dalam pengambilan keputusan bisnis dan memperoleh pemahaman yang
lebih baik tentang kondisi keuangan suatu perusahaan.
Ada banyak manfaat yang dapat Anda peroleh jika membuat laporan laba rugi, yakni:
Tujuan dan fungsi yang paling utama dari laporan arus kas ada pada informasi yang
diberikan yaitu penerimaan dan pengeluaran dana kas pada suatu periode. Nah, dari informasi
tersebut perusahaan bisa menentukan strategi keuangannya, seperti mengevaluasi aktiva bersih,
likuiditas, dan lainnya. Perusahaan yang mempunyai laba bersih cukup tinggi, belum tentu bisa
menjamin jika perusahaan itu mampu membayar gaji karyawannya dan membeli segala keperluan
perusahaan. Maka dari itulah laporan kas dibutuhkan, atau istilah dalam bahasa
inggrisnya ‘cashflow is king’ karena begitu pentingnya arus kas di sebuah perusahaan.
Pastinya laporan arus kas mempunyai manfaat yang besar, tidak hanya bagi internal
perusahaan saja tetapi juga bagi sejumlah pihak eksternal lainnya seperti investor, kreditor, dan
lainnya.
Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi
informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba atau rugi dan
transaksi keuangan pemilik modal. Perubahan modal di dalam laporan keuangan ekuitas diperoleh
dari selisih antara penambahan jumlah modal awal dan laba atau rugi, dengan jumlah penarikan
modal. Sedangkan menurut Otoritas Jasa Keuangan (OJK), laporan perubahan modal adalah suatu
laporan mengenai perubahan modal suatu perusahaan dalam jangka waktu tertentu sehingga
laporan ini dikeluarkan untuk menjelaskan adanya peningkatan atau penurunan aktiva bersih dan
kekayaan selama periode yang ditentukan perusahaan, misalnya dalam periode bulan atau tahun.
Pengertian serupa juga dikemukakan oleh beberapa ahli akuntansi, beberapa di antaranya:
• Agus Purwaji: Laporan perubahan modal adalah laporan yang menyajikan perubahan
ekuitas selama 1 periode akuntansi. Laporan ini terdiri atas beberapa elemen, di antaranya
modal awal periode, penambahan dan pengurangan selama 1 periode, dan modal akhir
periode.
• Hery: Laporan perubahan modal adalah laporan keuangan yang menyajikan ikhtisar
perubahan pos-pos ekuitas suatu perusahaan untuk 1 periode tertentu.
• Kasmir: Laporan perubahan ekuitas adalah laporan keuangan yang mencatat informasi
tentang penyebab bertambah dan berkurangnya modal selama kurun waktu tertentu.
• Sodikin dan Riyono: Laporan perubahan ekuitas merupakan laporan keuangan yang secara
sistematis menyajikan informasi tentang perubahan ekuitas perusahaan yang diakibatkan
operasi perusahaan dan transaksi dengan pemilik pada suatu periode akuntansi tertentu.
Jadi jika disimpulkan, laporan perubahan ekuitas merupakan laporan yang berisi informasi
mengenai penambahan dan pengurangan ekuitas perusahaan dalam periode tertentu, beserta
penyebab terjadinya perubahannya.
❖ Tujuan dan Fungsi Pembuatan Laporan
Pembuatan laporan ini bertujuan untuk memberikan laporan mengenai perubahan modal
usaha. Tidak hanya itu, laporan ini juga bertujuan untuk membuat ikhtisar dari investasi dan dana
yang dihasilkan dalam suatu periode serta aktiva pembayaran. Lebih lanjut lagi, laporan perubahan
ekuitas ini berfungsi untuk dapat melengkapi pengungkapan perubahan dari modal yang terjadi
pada perusahaan dalam periode akuntansi yang bersangkutan.
• Menyatakan adanya perubahan modal dalam suatu kurun periode dengan nominal yang
tertulis jelas secara tepat dan akurat.
• Mendukung laporan keuangan yang juga termasuk di dalamnya ada laporan laba-rugi,
neraca, dan laporan keuangan.
• Menjadi acuan perusahaan dalam mengambil keputusan strategi bisnis di masa depan.
• Memberikan informasi yang membantu para investor dalam memperkirakan jumlah waktu
dan ketidakpastian penerimaan kas pada masa depan yang berasal dari pembagian dividen.
• Memberikan informasi pada para analis keuangan untuk memahami faktor-faktor yang
dapat memengaruhi perubahan ekuitas pada perusahaan.
Apa saja hal-hal yang dapat ditemukan dalam laporan perubahan ekuitas?
Ada beberapa komponen penting dalam menyusun laporan perubahan ekuitas, yaitu modal
awal, pengaruh dari kebijakan akuntansi, pengaruh koreksi kesalahan periode sebelumnya, saldo
yang disajikan lagi, perubahan dari modal saham, dividen, laba rugi pada periode terkait, perubahan
dalam cadangan revaluasi, keuntungan dan kerugian lain, serta saldo akhir.
1. Modal Awal
Modal awal adalah saldo akhir dari laporan keuangan periode sebelumnya. Modal awal
tidak disesuaikan karena koreksi kesalahan pada periode yang sebelumnya serta diperbaiki pada
periode berjalan.
Efek koreksi kesalahan periode sebelumnya harus disajikan secara terpisah sebagai bentuk
penyesuaian.
Dalam periode terkait, modal saham perlu ditambahkan di dalam laporan perubahan ekuitas.
Penukaran saham perlu dikurangi dalam laporan. Efek penerbitan serta pelunasan saham perlu
disajikan terpisah sebagai cadangan modal saham serta cadangan premi saham.
6. Dividen
Pembayaran dividen perlu dikurangkan dari ekuitas pemegang saham. Ini karena dividen
adalah distribusi kekayaan yang dapat diatribusi pada tiap-tiap pemegang saham.
Laba dan rugi yang diatribusi pada pemegang saham selama periode yang tercantum dalam
laporan laba rugi.
Perubahan dalam cadangan revaluasi perlu disajikan dalam laporan selama hal ini diakui di
luar laporan laba rugi. Sebab, pembalikan rugi penurunan nilai sebelumnya tidak disajikan terpisah
pada laporan perubahan ekuitas karena sudah dimasukkan pada laba rugi periode terkait.
Keuntungan dan kerugian lain yang tidak diakui pada laporan laba rugi, dapat disajikan
dalam laporan perubahan modal laiknya keuntungan serta kerugian aktuarial akibat penerapan nilai
tukar, pajak biaya masuk, dan sebagainya.
Saldo cadangan ekuitas dari pemegang saham di akhir periode pelaporan seperti yang
terlihat pada laporan posisi keuangan.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
laporan keuangan syariah adalah suatu bentuk penyajian data keuangan usaha seperti
pencatatan transaksi kegiatan ekonomi dengan menganut sistem syariah.
2. Neraca adalah sistematis tentang aktiva (asset), utang (liabilities) dan modal sendiri
(owner’s equity) dari suatu perusahaan pada tanggal tertentu.
3. Laporan laba rugi adalah salah satu laporan keuangan yang paling penting bagi
perusahaan karena memberikan gambaran mengenai kinerja keuangan perusahaan
selama periode waktu tertentu. Laporan laba rugi biasanya terdiri dari tiga bagian
utama: pendapatan, biaya, dan laba bersih. Bagian pendapatan mencakup semua
sumber pendapatan yang diterima oleh perusahaan selama periode waktu tertentu,
seperti penjualan produk atau jasa, bunga, dan dividen.
4. Laporan arus kas umumnya disusun berdasarkan data-data dari laporan laba rugi
selama periode berjalan dan dari data neraca pada periode sebelumnya. Sementara
arus kas sendiri dibagi menjadi tiga macam aktivitas, yakni operasional, investasi,
dan pendanaan. Laporan cash flow ini bisa digunakan untuk semua kegiatan, mulai
dari skala kecil yaitu rumah tangga hingga perusahaan skala besar.
5. Laporan perubahan modal atau laporan perubahan ekuitas adalah laporan yang berisi
informasi mengenai perubahan modal akibat penambahan dan pengurangan laba
atau rugi dan transaksi keuangan pemilik modal
DAFTAR PUSTAKA
Riswan, Kesuma Fatrecia Yolanda. 2014. Analisis laporan keuangan sebagai dasar dalam
penilaian kinerja keuangan PT budi setia wahana motor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 5 (1):
93-121
Senastri Khaula. Pengertian laporan laba rugi, jenis, fungsi, dan 2 contohnya.
https://accurate.id/akuntansi/laporan-laba-rugi/